Anda di halaman 1dari 6

KASUS I: PEMERIKSAAN PAJAK WAJIB PAJAK

ORANG PRIBADI

Tuan Fajar Sukmanto merupakan wajib pajak yang akan menjadi objek
pemeriksaan Direktorat Jendral Pajak. Tuan Fajar diperiksa karena wajib pajak
tidak memenuhi kewajibannya dalam penyampaian SPT tahun 2018. Tuan
Fajar merupakan seorang pegawai di Pemkot Solo, tetapi dia juga memiliki
usaha jasa percetakan yang dia kelola bersama istrinya. Usaha percetakan
tersebut terus berkembang dan memiliki omzet lebih dari 4,8 M sejak tahun
2016.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan wajib pajak
dalam melaksanakan kewajiban perpajakan yaitu pembayaran pajak dan
pelaporan pajak Dari data yang ada di DJP , wajib pajak telah membayar pajak
untuk tahun 2018 sebesar Rp 40.000.000,00 melalui bank presepsi, tetapi wajib
pajak tersebut tidak melaporkan SPT-nya sampai batas akhir yang ditentukan
yaitu 31 Maret 20019, kemudian kepada wajib pajak diterbitkan surat teguran
untuk memasukkan SPT, tetapi wajib pajak tetap belum menyampaikan SPT
tahunannya. Sampai pertengahan tahun 2019, tidak ada pemberitahuan
perpanjangan dan pada saat ini masa perpanjangan penyampaian SPT juga telah
terlewati. Oleh karena itu, kantor pajak melakukan pemeriksaan karena kelalaian
wajib pajak tersebut, agar diketahui apakah wajib pajak telah membayar
kewajiban pajaknya dengan benar dan untuk meningkatkan kepatuhan wajib
pajak dalam hal penyampaian SPT. Adapaun data-data mengenai wajib pajak
adalah sebagai berikut.

Nama Wajib Pajak : Fajar Sukmanto


NPWP : 03.456.789.1.035.000
Alamat Rumah : Jl. Wirogunan 6
Surakarta Telp : 0271-
678954
Pekerjaan : Pegawai Pemkot Surakarta

1
Susunan Keluarga
Istri (Ibu Rumah Tangga) : Ariana Rahmawati (44 tahun)
Anak 2 : 1. Fia Nurfajariyanti (16
tahun)
2. Kinanti Ariafajariyanti ( 10 tahun)
Tanggungan yang lain :1. Orangtua (ibu mertua)
2. Adik kandung (masih kuliah)

Gaji sebagai PNS di Pemkot


Solo
Gaji Pokok Rp 60,000,000,-
Tunjangan Kinerja Rp 48,000,000,-
Tunjangan Makan Rp 3,600,000,-
Tunjangan Transportasi Rp 3,600,000,-
Gaji ke-13 dan THR Rp 10,000,000,-

Daftar Harta Tuan Fajar

Harta Awal tahun 2018 Akhir tahun 2018


Rumah 500,000,000 500,000,000
Mobil 250,000,000 250,000,000
Sepeda motor 60,000,000 60,000,000
Perlengkapan RT 80,000,000 100,000,000
Tanah 2,000,000,000 0
Deposito 300,000,000 600,000,000

KEGIATAN USAHA WAJIB PAJAK

Bidang Usaha : Jasa Percetakan “KINANTHI”


Berdiri : Tahun 2003
Jenis Usaha : Perusahaan Perseorangan
Alamat Usaha : Jl. Adi Sucipto No. 36
Surakarta Telp/Fax : 0271 –
754321

2
Wajib pajak telah menggunakan pembukuan karena peredaran brutonya
telah berada diatas 4,8 M. Perusahaan perseorangan tersebut menggunakan
sistem accrual basis dalam pembukuannya. Berikut ini merupakan Laporan
Laba Rugi hasil kegiatan usaha Kinanthi selama tahun 2018.

LAPORAN LABA RUGI


KINANTHI
TAHUN 2018

Pendapatan Jasa 8,000,000,000

Biaya Operasional
Biaya Gaji 825,000,000
Biaya asuransi 225,000,000
Biaya bunga 85,000,000
Biaya depresiasi peralatan 120,000,000
Biaya depresiasi kendaraan 50,000,000
Biaya persediaan art 2,500,000,000
Biaya sewa 1,200,000,000
Biaya listrik dan air 325,000,000
Biaya telephon 45,000,000
Biaya lain-lain 42,000,000
Biaya promosi 525,000,000
Biaya kerugian piutang 790,000,000
Sumbangan 650,000,000
Total Biaya (7,382,000,000)

Laba sebelum pajak 618,000,000

3
Adapun data - data yang diperoleh dari kegiatan usaha selama
Pemeriksaan adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan pada akhir Oktober menerima wesel berjangka waktu 90 hari
dengan tingkat bunga 15% untuk piutang dengan jumlah Rp 27,000,000
tetapi perusahaan belum membukukan hal tersebut sampai akhir Desember
2018.
2. Perusahaan pada akhir Desember 2018 ternyata menerima pembayaran
piutang sebesar Rp 50,000,000 yang belum dibukukan
3. Perusahaan pada akhir Desember 2018 telah mencatat pembayaran kontrak
kerjasama senilai 180,000,000 yang mana kontrak tersebut baru
diselesaikan se-pertiganya dan belum ada penyesuaian dari perusahaan.
4. Pada awal Januari 2018 perusahaan membayar Rp 75,000,000 untuk
pembelian persediaan art pada 30 Desember 2017 dari supplier, tetapi
ternyata perusahaan melakukan kesalahan, karena perusahaan mencatat
pembayaran tersebut sebagai pembelian persediaan art tahun 2018.
5. Pada bulan Agustus 2018 perusahaan menerima pesanan senilai
80,000,000 yang telah terselesaikan pada bulan itu juga. Tetapi perusahaan
lalai tidak mencatat hal tersebut, karena pada bulan tersebut perusahaan
juga mengeluarkan sumbangan senilai 80,000,000 berupa iklan yang
telah dicatat oleh perusahaan.
6. Pada akhir Desember 2018 pesanan senilai Rp 90,000,000 yang telah
dibayar dimuka ternyata telah selesai dan belum disesuaikan oleh
perusahaan.
7. Didalam gaji pegawai ternyata terdapat hadiah lebaran berupa parcel untuk
hari raya senilai Rp 125,000,000
8. Didalam biaya asuransi ternyata terdapat asuransi untuk pendidikan
anak- anak Tuan Ali senilai 50,000,000
9. Biaya sewa merupakan biaya sewa gedung yang dibayarkan pada awal
bulan Januari 2018 untuk masa 2 tahun.
10. Biaya lain –lain yang tidak mempunyai bukti senilai 15,000,000. Prive
senilai Rp 20,000,000 juga dimasukkan ke dalam biaya lain-lain.

4
11. Biaya promosi senilai Rp 75,000,000 ternyata merupakan sumbangan
kepada instansi pemerintah.
12. Peralatan cetak perusahaan disusutkan menurut metode garis lurus dan
memiliki umur ekonomis 10 tahun. Peralatan tersebut dibeli pada tahun
2010 dan memililiki nilai residu sebesar Rp 300,000,000
13. Kendaraan milik perusahaan disusutkan dengan menggunakan metode
garis lurus, kendaraan tersebut dibeli pada awal Maret tahun 2010 dan
memiliki umur ekonomis 10 tahun dan nilai residu 100,000,000.
14. Perusahaan menggunakan metode cadangan sebesar 2% dari piutang untuk
mengantisipasi adanya piutang tak tertagih. Selama tahun 2018, piutang
yang benar-benar tidak dapat ditagih dan akhirnya dihapuskan sebesar
Rp 100,000,000,00.

Data-data lain yang berkenaan dengan penghitungan pajak adalah sebagai


berikut:
1. Tuan Fajar pada pertengahan tahun 2018 telah menjual tanah warisan
dari orang tuanya yang ada di Sukoharjo. Tanah itu laku terjual dengan
harga Rp 2,000,000,000,-
2. Istri Tuan Fajar mendapat undian berhadiah berupa paket umroh senilai Rp
25,000,000,- dari perusahaan teh yang sering digunakannya.
3. Tuan Fajar menerima dividen karena dia ikut memiliki saham di sebuah
perusahaan jamu di sukoharjo sebesar Rp 250,000,000,- di akhir tahun
2018.
4. Tuan Fajar menerima SHU dari Koperasi Pegawai tempat dia bekerja
sebesar Rp 5,000,000,- di akhir tahun 2018.
5. Bunga deposito Tuan Fajar di Bank Central Asia sebesar Rp
20,000,000,- selama tahun 2018.
6. Putri pertama Tuan Ali, Fia Nurfajariyanti (16 tahun), pada bulan Mei
2018 memenangkan lomba pidato dalam bahasa inggris tingkat nasional
serta mendapatkan hadiah sebesar Rp 25,000,000,-

5
7. Pada tahun 2017, Tuan Fajar telah mengikuti tak amnesty. Akan tetapi,
petugas pajak menemukan data dari BPN bahwa Tuan Ali melakukan
pembelian tanah pada awal tahun 2017 senilai 750,000,000 dan tanah
tersebut belum dilaporkan pada SPT tahun 2017.

PERMINTAAN
Berdasarkan data-data yang telah ditemukan selama pemeriksaan, maka
Anda diminta untuk membuat:
a. Buatlah koreksi fiskal dari laporan keuangan perusahaan perseorangan
Tuan Fajar.
b. Hitunglah Pph pasal 21 yang dipotong oleh Pemkot Solo
c. Hitunglah pajak-pajak penghasilan sehubungan dengan penghasilan lain
Tuan Fajar
d. Hituglah besarnya PPh kurang bayar Tuan Fajar.
e. Buatlah penilaian terhadap perubahan harta kekayaan Tuan Fajar.
Apakah perubahan tersebut wajar dan apa alasannya? Buktikan dengan
data-data.
f. Hitunglah sanksi yang harus dibayar oleh Tuan Fajar jika terbukti bahwa
pajaknya kurang bayar serta sanksi atas keterlambatan penyampaian SPT.
g. Hitunglah besarnya PPh dan BPHTB atas penjualan tanah di Sukoharjo.

Anda mungkin juga menyukai