Oleh:
TITIN WAHIDIYAWATI
2305041146326
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pemberian Imunisasi DPT HB Pada
Byi ‘K’ Usia 3 bulan di PMB Bdn. Yayuk etyowati, S.Tr.Keb”.
Penyusun menyadari terwujudnya makalah ini tidak akan terlaksana tanpa
bantuan dan pengarahan dari semua pihak yang telah membimbing. Oleh karena
itu dalam kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Hj. Lilik Susilowati, S.SiT., M.Kes., MARS selaku Ketua Yayasan
Bhakti Pertiwi Indonesia.
2. Dr. Bd. Hj. Ella Nurlelawati, S.SiT., SKM., M.Kes selaku Ketua STIKes
Yayasan Bhakti Pertiwi Indonesia.
3. Dian Reflisiani, S.SiT, M.Kes selaku Ketua Program Studi Kebidanan
Program Sarjana dan Prodi Pendidikan Profesi STIKes Bhakti Pertiwi
Indonesia.
4. Dr. Bdn. Hj. Rosmiati, S.SiT, SKM, M.Kes (Pembimbing Akademik) selaku
pembimbing akademik yang telah memberi bimbingan, saran dan ilmu dalam
proses pembuatan makalah ini.
5. Bdn. Yayuk Setyowati, S.Tr, Keb (Pembimbing Lahan Praktik / CI) selaku
pembimbing lahan praktik yang telah memberi bimbingan, saran dan ilmu
dalam proses pembuatan makalah ini.
6. Keluarga dan teman-teman yang selalu memberikan dukungan, do’a, dan
bantuan, sehingga makalah dan video ini dapat terselesaikan.
TITIN
WAHIDIYAWATI
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Diharapkan mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi
sehat dan mempunyai pengetahuan yang nyata dalam mengasah
skill/ketrampilan dalam memberiak imunisasi combo dan polio.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2. Imunisasi pasif
Adalah tubuh anak tidak membuat zat antibodi sendiri
tetapi kekebalan tersebut diperoleh dari luar tubuh setelah memperoleh
zat penolak dimana prosesnya capat tetapi tidak tahan lama.
Kekebalan yang diperoleh karena orang tersebut telah mendapatkan
antibody dari luar.
Imunisasi pasif dibagi dalam 2 jenis :
a. Kekebalan pasif alami (kongenital imunity)
Adalah kekebalan yang diperoleh bayi sejak lahir dari ibunya.
Kekebalan ini tidak berlangsung lama kira-kira hanya sekitar 5 bulan
setelah bayi lahir.
Adalah kekebalan yang diperoleh bayi karena mendapatkan zat
antibody yang ditimbulkan dari ibunya ketika masih dalam kandungan.
Macam kekebalan yang diturunkan antara lain : Terhadap penyakit
tetanus, thypus, diptheria, pertusis, kekebalan ini bisanya berlangsung
sampai umur 3 – 5 bulan, karena saat ini makin berkurang, sedang ia
sendiri tidak membuatnya.
b. Kekebalan pasif buatan atau disengaja (artificially indocend pasive
immunity)
Kekebalan yang diperoleh seseorang karena orang itu diberi zat
anti dari luar, penberian zat dari luar dapat berupa pengobatan maupun
usaha pencegahan. Kekebalan ini diperoleh setelah mendapat suntikan
zat penolak.
2.2 Vaksin
2.2.1 Pengertian Vaksin
Adalah suatu bahan yang terbuat dari kuman, komponen kuman atau racun
kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan.
1) Contoh vaksin yang dibuat dari kuman hidup yang dilemahkan : vaksin
batuk rejan (DPT).
2) Contoh vaksin yang terbuat dari kuman hidup yang dimatikan : vaksin
campak, vaksin BCG.
3) Contoh vaksin yang terbuat dari protein khusus kuman : vaksin
hepatitis B.
4) Contoh vaksin yang dibuat dari racun/toksin kuman yang dilemahkan
(disebut pula toksoid) : toksoid tetanus, toksoid difteri.
2.2.2 Komposisi Vaksin
Nama Vaksin Kandungan Bentuk Cara
Pemberian
Difteri Toxoid Cair I.M
Tetanus Toxoid Cair I.M
Pertusis Kuman dimatikan Cair I.M
Polio Virus dilemahkan Cair Oral
Campak Virus dilemahkan Cair SC
BCG Bakteri dilemahkan Kristal IC
Hepatitis B HBSAg Cair I.M
BCG 1x - 0 – 11 bulan
DPT 3x 4 minggu 2 – 11 bulan
Campak 1x - 9 – 11 bulan
Polio 4x 4 minggu 0 – 11 bulan
TT Bumil 2x 4 minggu Selama hamil
DT 2x 4 minggu SD kelas 1
TT 2x 4 minggu SD kelas VI
TT CPW 2x 4 minggu Wanita pra nikah
Hepatitis B 3x 1 bulan dan 5 bulan 0 – 11 bulan
2. Untuk bayi
Umur Antigen
0 bulan HB1 BCG POLIO1
2 bulan HB2 DPT1 POLIO2
3 bulan DPT2 POLIO3
4 bulan DPT3 POLIO4
9 bulan HB3 CAMPAK
Umur Antigen
2 bulan BCG DPT1 POLIO 1
3 bulan HB1 DPT2 POLIO 2
4 bulan HB2 DPT3 POLIO 3
9 bulan HB3 CAMPAK POLIO 4
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tanggal 15 Maret 2024 Pukul : 10.00 Wib
3.1 Identitas
Nama anak : ‘K’
Jenis kelamin : Laki-Laki
Tanggal lahir : 2 Desember 2024; Jam : 22.57 Wib
Umur : 3 bulan
Status : Anak Kandung
Anak Ke- : 2
3.4 Analisa
Bayi ‘K’ usia 3 bulan dengan imunisasi DPT 2
3.5 Penatalaksanaan
Tanggal 13 Maret 2024 jam 10.05 wib.
1. Melakukan pendekatan pada ibu dan bayinya, hubungan terjalin dengan baik.
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan yaitu bahwa bayinya
dalam keadaan sehat, ibu mengerti.
3. Menjelaskan manfaat imunisasi DPT adalah untuk mendapatkan kekebalan
aktif terhadap penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis. Dari kedua vaksin
tsb hanya vaksin DPT yang emberikan efek samping yang tidak begitu
mengkhawatirkan yaitu kenaikan suhu tubuh ±38ºC dan imunisasi DPT
diberikan pada usia 2-11 bulan., ibu memahami.
4. Melakukan inform concent yaitu suatu tindakan persetujuan dari orangtua/wali
dari klien atas tindakan yang hendak dilakukan yang memberikan tanda-tangan
yang dilakukan oleh ibu klien, ibu menandatangani informed concent.
5. Memberikan imunisasi DPT 2, vaksin DPT telah di injeksikan secara IM
dipaha kiri bayi dengan dosis 0.5 cc.
6. Memberikan terapi puyer paracetamol 3x1/6 tablet/hari serta menganjurkan ibu
untuk mencegah kenaikan suhu tubuh akibat reaksi imunisasi dengan cara
memberikan ASI sesering mungkin dan mengompres dengan air hangat jika
mulai demam, ibu memahami dan bersedia melakukan anjuran petugas.
7. Mengajurkan ibu ntuk kembali bulan depan atau bila ada keluhan, ibu mengerti
dan bersedia.
8. Melakukan dokumentasi.
BAB IV
PEMBAHASAN
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada bayi dan
anak terhadap penyakit tertentu atau memasukkan antigen/kuman, bakteti, vbirus,
parasit, racun kuman kedalam tubuh, sehingga tubuh membuat zat anti, berubah
antibody/anti toksin yang berfungsi untuk mencegah penyakit tertentu. Untuk
mencaapi hal-hal rtersevbut diperlukan keahlian, ilmu pengetahuan serta
ketrampilan. Aduhan kebidanan yang diberikan tidak akan mencapai hasil jika
prosedur dalm pemberian iminisasi dilanggar
Dosis yang tepat, tempat, cara dan yang terpenting teknik membergikan
vaksin dan vaksin itu sendir. Bila diketahui kualitas vaksin yang kurang bagus,
teknik pemberian vaksin yang kurang steril sangata besar pengaruhnya terhadap
tujuam akan dicapai. Efek samping yang timbul bukan hanya panas, nyeri befkas
tempat pemberian vaksinasi, peradangan bias juga hingga kejangdan komplikasim
yang lain.
Pada kasus didapatkanb bayi ‘K’ datang bersama dengan ibunya dengan
alasan kunjungan ingin mengimunisasikan bayinya. Dari hasil pemeriksaan
didapatkan bayi dalam keadaaan sehat dengan BB : 5100 gr, pertumbuhan dan
perkembangan baik sehingga bayi ‘K’ dapat mendapatkan iminisasi DPT 2,
sehingga berdasarkan data-data yang ada tidak diketemukan kesenjangan antara
teori dan praktek.
Setelah diberikan penanganan dan tindakan dengan benar dan tepat maka
diharapkan tidak terjadi komplikasi pada klien tersebut, maka jhakl inilah yang
emnjadi perhatian khusus serta menuntut adanya penilaian dari tenaga kesehatan.
Dalam asuhan kebidanan ini dapat berjalan dengan baik karena tidak adanya
factor hambatan, akan tetapi selalu didukung oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Adanya kerja sama yang baik antara bidan dengan ibu klien
2. Ibu kooperatif dalam prosedur tindakan yang dijalankan petugas
3. Ibu klien mengerti tentang makna imunisasi dan mengerti tujuan dari asuhan
yang diberikan
4. Adanya sarana adan prasarana yang memadai
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Imunisasi merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan
mencegah atau memberantas beberapa penyakit, sasaran imunisasi adalah bayiu
usia 0-11 bulan dengan jangka waktu pemberian yang berbeda-beda.
Dalam pemberian imunisasi perlu banyak hal yang diperhatikan antara lai
jenis imunisasi, usia bayi, jadwal, efek samping, dosis dan cara. Prosedur
pemberian imunisasi harus sesuia dengan jadwal pemberian sesuai dengan
penjelasan diatas.
Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi sesuai dengan usia
merupakan hal yang perlu diperhatikan juga karena hal tersebut sangat berkaitan
dengan keberhasilan dalam pemberian asuahn kebidanan pada anak sehat.
5.2 Saran
Sasaran yang diperlukan bagi petugas maupun keluarga demi kelancaran dan
keberhasilan imunisasi antara lain :
5.2.1 Petugas Kesehatan diharapkan :
1. Memperhatikan keadaan klien dalam setiap pemberian pelayanan
kesehatan
2. Menggunakan komunikasi terapeutik dalam memberikan informasi yang
tepat tentang imunisasi
3. Memberikan kesempatan bertanya pada klien dan memberikan jawaban
yang tepat
5.2.2 Ibu dan Keluarga diharapkan :
1. Selalu kooperatif denganpetugas dalam proses pelayanan kesehatan
2. Mematuhi segala ketentuan yang ada dan memberikan jadwal kunjungan
berikutnya
3. Melaksanakn sran dan petunjuk petugas dengan baik
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1993, “Asuhan Kesehatan Anak Dalm Keluarga,” Depkes RI, Jakarta.
Dick, George, 1995, “Practical Immunization, Alih Bahasa Petrus Adriyanto, Jonathan
Oswar,” Imunisasi dalam Praktek, Hipocrates, Jakarta.
Effendi, Nasrul. 2002. “Perawatan Kesehatan Masyarakat”. Jakarta : EGC.
Kapita Selekta Kedokteran, 2002, Edisi III Jilid 2, Media Aesculapius FKUI,Jakarta.
Mansjoer, A. 2000.,”Kapita Selekta Kedokteran,” Jakarta : Media Aesculapius.
Markum, AH. 1997. Imunisasi. FKUI, Jakarta.
Pedoman Diagnosa dan Terapi, 1994, “Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr.
Sutomo,”Surabaya.
Prihadi Riza, 1998, “Imunisasi polio Bagian SMF Ilmu Kedokteran Anak RSHS,”Jakarta.
Ranuh, IGN dkk, 2005, “Pedoman Imunisasi di Indonesia Adisi II,” Satgas Imunisasi
Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jakarta.
Soetjiningsih. 2003.” Tumbuh Kembang Anak.” EGC. Jakarta
Suryanah. 1998,” Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK,” EGC. Jakarta.
Suyitno, Hariyono, 2005,”Buku Panduan Imunisasidi Indonesi Edisi II,” Jakarta