Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENGERTIAN MANAJEMEN

Definisi Manajemen
Apakah yang dilakukan oleh para manajer seperti Fransiscus Welirang (Indofood), Mauritz
Lalisang (Unilever), Rinaldi Firmansyah (Telkom), Aburizal Bakrie (Bakrie Brothers) memiliki
kesamaan? Jawabannya, ya! Mereka mencapai apa yang ingin dicapai oleh perusahaan dengan
memanfaatkan organisasi perusahaan mereka. Para manager tersebut menggunakan keahlian
manajerial (managerial skill) yang mereka miliki untuk mengelola berbagai sumber daya
organisasi (organizational resources) sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Salah satu aspek kunci dalam manajemen adalah bagaimana manajer dapat mengenali peran
dan pentingnya para pihak yang akan menunjang pencapaian tujuan perusahaan. Para manajer
harus mengakui bahwa mereka tidak akan mencapai tujuan perusahaan seorang diri, melainkan
melalui kerja sama dengan orang lain. Dalam kaitan ini, salah seorang pemikir manajemen
mazhab perilaku yakni Mary Parker Follet (Daft dan Marcic, 2007) menegaskan pada dasarnya
manajemen adalah, “the art of getting thingsdone through people” (seni menyelasaikan suatu
pekerjaan melalui orang lain).
Seorang ahli teori manajemen lainnya, Peter Drucker (1974) menambahkan bahwa tugas
penting manajer adalah menetapkan arah tujuan perusahaan, memberikan kepemimpinan untuk
mencapai tujuan tersebut serta membuat keputusan mengenai bagaimana menggunakan sumber
daya organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah di tetapkan.
Pada pertengahan tahun 1950-an Koontz memopulerkan konsep fungsi-fungsi manajemen
(management functions) dengan mengelompokkann tugas-tugas yang dilakukan oleh manajemn
kedalam lima fungsi manajemen, yang mencakup :

1. Perencanaan (planning)
2. Pengorganisasian (organizing)
3. Pengisian staf (staffing)
4. Memimpin (leading)

Page | 1
5. Pengendalian (controlling)
Penegembangan model fungsi manajemen di atas mengacu kepada pembagian fungsi
manajemen yang dirumuskan oleh Henry Fayol pada tahun 1916. Fayol membagi fungsi
manajemen kedalam lima fungsi , yakni: planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian),
commanding (pemberian komando), coordinating (pengkoordinasian) dan controlling
(pengendalian). Koontz (Koontz, O’Donnel dan Weihrich, 1984) menyatakan bahwa fungsi
adalah sekumpulan pekerjaan yang bisa di bedakan secara nyata dari kumpulan pekerjaan
lainnya. Sebagai contoh, fungsi yang dimiliki mata sebagai bagian dari sistem tubuh adalah
untuk melihat sedangkan funsi telinga adalah untuk mendengar. Mata melakukan sekumpulan
pekerjaan yang dapat dibedakan secara nyata dengan pekerjan yang dilakukan oleh telinga .
Analogi di atas dapat digunakan untuk menjelaskan fungsi manajmen. Fungsi perencanaan
tentunya memiliki kumpulan pekerjaan yang berbeda secara nyata dengan kumpulan pekerjaan
yang dilakukan pada fungsi pengorganisasian. Hal ini berlaku pula bila konsep fungsi yang
dirumuskan oleh Koontz di terapkan untuk menjelaskan fungsi organisasi. Sebagai contoh, di
dalam sebuah organisasi perusahaan akan terdapat fungsi pemasaran yang melakukan tugas-
tugas berbeda dengan rangkaian pekerjaan yang dilakukan oleh fungsi keungan.
Pada perkembangan selanjutnya, fungsi-fungsi manajemn disusutkan menjadi empat fungsi,
yang mencakup planning, organizing, leading/directing dan controlling (robbins dan
caulter,2003). Penyusutan fungsi tersebut terjadi karena sebagaian ahli manajemen berpendapat
bahwa funsi pengisian staf (staffing) telah tercakup dalam fungsi pengorganisasian (organizing).
Berdasarka berbagai paparan di atas, manajemen dapat di definisikan sebagai “proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian dari berbagai sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien”. Definisi manajemen tersebut
1. Manajemen merupakan sebuah proses artinya seluruh kegiatan manajemen yang di jabarkan
dalam empat fungsi manajemen dilakukan secara berkesinambungan dan semuanya
bermuara kepada pencapaian tujuan perusahaan.
2. Pencapaian tujuan perusahaan dilakukan melalui serangkaian aktivitas yang dikelompokkan
ke dalam fungsi-fungsi manajemen dan mencangkup fungsi perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan serta pengendalian.
3. Pencapaian tujuan dilakukan secara efektif dan efisien. Efektivitas menunjukan tergapainya
tujuan yang di inginkan melalui serangkaian tindakan yang dilakukan oleh perusahaan.

Page | 2
Sedangkan efisiensi menunjukkan pencapaian tujuan secara optimal ddengan menggunakan
sumber daya yang paling optimal dengan menggunakan sumber daya yang paling minimal.
4. Pencapaian tujuan perusahaan dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya organisasi
yang dimiliki oleh perusahaan.

Fungsi-Fungsi Manajemen (Management Functions)


Pekerjaan yang dilakukan oleh para manajer padsa saat mereka mengelolah perusahaan
dapat dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok tugas yang memiliki tujuan yang disebut
sebagai fungsi manajemen. Koontz (Koontz dan Weihrich, 1993) berpendapat bahwa fungsi
manajemen dikelompokkan ke dalam lima fungsi. Kelima fungsi tersebut dilakasanakan secara
simultan untuk menjamin tercapainya tujuan perusahaan.
Fungsi pertama yang dijalankan oleh seorang manajer adalah planning (perencanaan),
Yaitu suatu proses mengembangkan tujuan-tujuan perusahaan serta memilih serangkaian
tindakan (starategi) untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Perncanaan mencakup (a) menetapkan tujuan (b) mengembangkan berbagai premis
mengenai lingkungan perusahaan dimana tujuan-tujuan perusahaan hendak dicapai (c) memilih
arah tindakan (courses of actions) untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut (d) merumuskan
berbagai aktivitas yang di perlukan untuk menerjehmahkan rencana menjadi aksi (e) melakukan
perencanaan ulang untuk mengoreksi berbagai kekurangan dalam perencanaan terdahulu.
Fungsi perencanaan akan memberikan arah kepada perusahaan dengan menetapka terlebih
dahulu tujuan yang ingin di capai perusahaan. Tanpa adanya tujuan yang jelas yang dirumuskan
dalam kegiatan perencanaan, perusahaan tidak akan memiliki hasil akhir yang jelas untuk dicapai
selama kurun waktu tertentu. Selain itu ketiadaan tujuan akan menyulitkan perusahaan untuk
melakukan proses evaluasi (bagian dari fungsi pengendalian) yang merupaka perbandingan antar
rencana (dinyatakan dalam tujuan) dengan realisasi pencapaian sesungguhnya. Dalam hal ini
berlaku pribahasa “fail to plan is planning to fail” (kegagalan membuat rencana merupakan
sebuah rencana menuju kegagalan).

Untuk mencapai apa yang telah ditetapkan dalam rencana, manajer melakukan fungsi yang
ke dua yakni organizing (pengorganisasian). pengorganisasian adalah suatu proses di mana
karyawan dan pekerjaannya salling di hubungkanuntuk mencapai tujuan perusahaan.

Page | 3
Pengorganisasian mencakup pembagian kerja di antara kelompok dan individu serta
pengkoordinasian aktivitas individu dan kelompok. pengorganisasian mencakup juga penetapan
kewenangan manajerial.
Selain mengorganisasi sumber daya manusia pengorganisasian juga mengorganisasi
penggunaan berbagai sumber daya manusia seperti uang, material, peralatan mesin, dan
sebagainya, untuk mencapai tujuan perusahaan. Roda organisasi akan berjalan dengan baik
apabila perusahaan melakuakan perekrutan sumber daya manusia sesuai dengan pekerjaan yang
akan dilakukan. Oleh sebab itu untuk menjamin pemenuhan kebutuhan staf yang memenuhi
persyaratan, manajer malakukan fungsi manajemen yang ketiga. Fungsi yang dimaksud adalah
staffing (pengisian staf), yaitu suatu proses untuk memastikan bahwa karyawan yang kompeten
dapat dipilih, di kembangkan dan diberi imbalan untuk mencapai tujuan perusahaan. Penyusunan
staf serta manajemen sumber daya manusia yang efektif mencakup pula penciptaan iklim kerja
yang memuaskan karyawan.
Sumber daya manusia yang telah diorganisasi tersebut selanjutnya perlu diarahkan
aktivitasnya agar menghasilkan pencapaian tujuan perusahaan. Hal ini dilakukan melalui
pelaksanaan fungsi keempat yaitu leading (memimpin). Memimpin adalah suatu proses
memotivasi individu atau kelompok dalam suatu aktifitas hubungan kerja (task related activities)
agar mereka dapat bekerja dengan sukarela (voluntarily) dan harmonis dalam mencapai tujuan
perusahaan.
Akhirnya manajemen perusahaan harus senantiasa memastikan bahwa pelaksanaan tugas
yang dilakukan oleh sumber daya manusia dan penggunaan sumber daya organisasi sudah sesuai
dengan rencana yang telah dibuat. Untuk memastikan hal tersebut, manajemen perusahaan
melakukan fungsi kelima yaitu controlling (pengendalian), yang merupakan suatu proses untuk
memastikan adanya kinerja yang efisien dalam pencapaian tujuan perusahaan. Pengendalian
mencakup (a) menetapkan berbagai tujuan dan standar, (b) membandingkan kinerja
sesungguhnya (yang diukur) dengan tujuan dan standar yang telah ditetapkan, serta (c)
mendorong keberhasilan dan mengoreksi berbagai kelemahan.

Page | 4
Peran-Peran Manajerial (Managerial Roles)
Ketika para manajer ditanya, aktivitas apa saja yang merka lakukan dalam mengelola
perusahaan? Kemungkinan besar mereka akan menjawab bahwa aktivitas yang mereka lakukan
adalah planning, leading, controlling. Tetapi apa yang sesungguhnya dilakukan oleh para
manajer tersebut tidaklah selalu dapat dikaitkan denga fungsi manajemen secara jelas.

Contoh

Saat direktur utama TELKOM bahwa salah satu kantor cabangnya yang berada di Sumatra Barat
mengalami kerusakan akibat gempa berkekuatan 7,8 skala richter, direktur utama itu member saran
kepada pihak terkait untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna mengatasi situasi.
Demikian halnya pada saat Aburizal Bakrie sebagai pucuk pimpinan Bakrie Brothes berkunjung ke
tempat-tempat yang terkena bencana untuk memberikan sumbangan. Apakah mereka lakukan tersebut
merupakan kegiatan planning,organizing, leading, atau controlling?

Henry Mintzberg (1988) mengemukakan konsep peranan manajer (manager roles) untuk
lebih mempertajam pemahaman mengenai apa yang sebenarnya dilakukan oleh manager. Dalam
hal ini merumuskan manjer sebagai orang yang memiliki wewenang didalam suatu organisasi
karena manager diberikan wewenag formal (formal authority) oleh perusahaan. Melalui
pemberian wewenang formal inilah (misalnya melalui surat keputusan direksi yang mengangkat
manager tertentu) manager memiliki status/kekuasaan didalam organisasinya. Hubungan antara
wewenag formal, status manager dan berbagai peran yang dilakukan manager dapat dilihat pada
gambar 1.1
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Mintzberg terhadap aapa yang
sesungguhnya dilakukan oleh para manager dalam menjalankan statusnya, di peroleh sepuluh
peran yang dilakukn oleh manager yang terbagi dalam tiga kelompok peran yaitu :
1. Interpersonal role, yang mencakup didalamnya figureheat role, leader role dan liaison role
Berdasarkan status serta kewenangan yang dimilikinya, mangaer harus melakukan interaksi
dengan sumber daya manusia lainnya didalam organisasi dari interaksi inilah akan muncul
peran manager yang bersifat interpersonal yang diwujudkan kedalam tiga peran yang
penting yakni figureheat role, leader role dan liaison role.

Page | 5
Gambar 1.1. Peran Manajer

FORMAL AUTHORITY
and STATUS

INTERPERSONAL ROLES:
INFORMATIONAL ROLES: DECISIONAL ROLES:
Figurehead
Monitor Entrepreneur
leader
Disseminator Disturbance handler
liaison
Spokesman Resource allocator
negotiator

Sumber: Dikutip dari Henry Mintzberg, 1988. Mintzberg On Manajement: Inside Our Strange World Of Organizations, The
Free Press, New York Halaman 16

Misalanya pada saat manager suatu perusahaan memberikan sambuatan pada acara
penghargaan kepada karyawan berprestasi, maka pada saat itu manager sedang menjalankan
peranannya sebagai figureheade rale.
2. Informational roles, yang mencakup didalamnya monitor role, bisseminator role dan
spokesmen role.
Status dan wewenang formal yang dimiliki oleh seorang manger memungkinkan manager
untuk memperoleh informasi yang lebih luas, antara lain karena adanya bawahan yang harus
melaporkan berbagai perkembangan perusahaan kepada manger tersebut. Akibat
kedudukannya ini maka menager memiliki informasi lebih aktual dan dalam jumlah relatif
lebih banyak dibandingka dengan para bawahannya. Dari sinilah muncul peran manager
yang kedua yakni informational role, yang selanjutnya dijabarkan menjadi tiga peran yakni
monitor role, bisseminator role dan spokesmen role.
Sebagai pihak yang memiliki informasi penting yang akan digunakan untuk bahan
pengambilan keputusn, sudah menjadi tugas para manager untuk menyebarkan informasi
tersebut kepada bawahannya yang relevan agar mereka memiliki visi yang sama mengenai

Page | 6
apa tengah di kerjakan atau ingin dicapai oleh perusahaan. Kegiatan manager untuk
membagikan informasi yang relevan kepada bawahan terkait merupakan contoh peran
manager dalam menjalankan dessiminator role.
3. Decisioanal roles, informasi yang dimiliki oleh para manager akan memiliki nilai guna
apabila informasi tersebut digunakan pada saat para manger mengambil keputusan. Oleh
sebab itu, peran ketiga yang dilakukan oleh para manager adalah Decisioanal roles yang
mencakup entrepreneurial role, disturbance handler role, resource allocator role dan
negotiator role.

Contoh

Berdasarkan informasi intelijen yang diperoleh kepolisian, kapolri memerintahkan komandan Densus 88
untuk melakukan penyergapan teroris di Mojosongo Jawa Tengaah denngan tujuan menangkap Noordin
M. Top dan kaki tangannya. Pada saat Kapolri memerintahkan komandan Densus 88 untuk melakukan
penyergapan, kapolri memanfaatkan informasi untuk mengambil tindakan yang besifat menangani
gangguan (distrubace handler). Karena itu, dapat di katakana kapolrti tengah menjalankan peran
disturbance handler role

Keahlian Manajerial (Managerial Skill)


Manager menjlankan fungsi maupun perannya dengan menggunakan keahlian manajerial
yang mereka miliki. Studi awal yang dilakukan oleh Robert L. Katz pada tahun 1970-an,
menunjukan bahwa para manajer yang efektif harus memiliki tiga keahlian (skills) (Katz, 1974 :
98-102). Ketiga keahlian tersebut adalah :

1. Technical skills, yaitu keahlian dan pengetahuan para manajer yang berkaitan pada suatu
bidang pekerjaan atau ilmu. Misalnya seorang insinyur teknik sipil dikatakan memiliki
keahlian teknik apabila dia dapat melakukan pembangunan jalan, jembatan atau
bangunan. Demikian halnya seorang akuntan dikatakan memiliki keahlian teknis apabila
mereka dapat menyusun laporan keuangan, melakukan analisis laaporan keuangan atau
melkukan audit.

Page | 7
Gambar 1.2. Kategori Keahlian Manajerial Menurut Wilsona

KELOMPOK KEAHLIAN KEAHLIAN KHUSUS URAIAN

TECHNICAL
Kemampuan yang telah Anda peroleh melalui
Menerapkan Kepekaran Teknis pendidikan dan pengalaman serta keahlian
pendidikan, (Technical Expertice) untuk memahami dan mengomunikasikan
pelatihan dan
rincian teknis yang penting.
pengalaman Anda
untuk secara efektif
mengorganisasi
pekerjaan atau Kemampuan yang Anda miliki untuk
proyek mengorganisasi dan menjadwalkan pekerjaan
Menjelaskan Berbagai
dari unit Anda sehingga dapat mencapai apa
Tujuan
yang diharapkan serta dapat memenuhi standar
yang telah ditetapkan.

Kemampuan yang Anda miliki untuk


memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi
Memecahkan Masalah setiap hari serta kemampuan yang Anda miliki
untuk mengembangkan kolaborasi kelompok
untuk menghadapi masalah tersebut.

Kemampuan yang Anda miliki untuk melahirkan


Imajianasi Dan berbagai ide, melakukan koreksi dan
Kreatifitas mengembangkan berbagai cara untuk
meningkatkan produktivitas

Page | 8
Gambar 1.2. Kategori Keahlian Manajerial Menurut Wilsona (lanjutan ....)

KELOMPOK KEAHLIAN KEAHLIAN KHUSUS URAIAN

TEAM BUILDING Senantiasa memahami berbagai aktivitas


Mendengarkan untuk
Mendengarkan dengan yang dilakukan oleh kelompok yang Anda
memperoleh kejelasan
cermat dan pimpin atau atas kegiatan yang dilakukan
pandangan
mengomunikasikan berbagai unit yang berhubungan dengan
dengan jelas untuk Anda
mengembangkn dan
melakukan koordinasi
kelompok atau tim Mencapai tujuan dan standar dengan cara
secara efektif Mengarahkan dan menjaga agar tim yang Anda pimpin
memberikan pelatihan senantias men tertentumiliki keahlian yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran
tertentu

Peran manager yang penting adalah


Memecahkan masalah membantu tim agar tim tersebut dapat
sebagai sebuah tim memberikan kontribusi sebagai ide yang
akan meningkatkan kinerja mereka

Menunjukan keinginan untuk bekerja sama


dengan orang lain, kelompok Anda, berbagai
Koordinasi dan kooprasi
individu serta berbagai unit yang
berhubungan dengan Anda

Page | 9
Gambar 1.2. Kategori Keahlian Manajerial Menurut Wilsona (lanjutan ....)

KELOMPOK KEAHLIAN KEAHLIAN KHUSUS URAIAN

DRIVE Standar Kinerja Upaya yang Anda lakukan untuk menjaga


Mendengarkan dengan agar roda organisasi tetap berjalan, serta
cermat dan keinginan Anda untuk mengarahkan
mengomunikasikan organisasi ke arah pencapaian yang lebih
dengan jelas untuk tinggi
mengembangkan dan
melakukan koordinasi
kelompok atau tim Mengamati kinerja seteliti mungkin untuk
secara efektif Pengendalian rincian memastikan bahwa kinerja tersebut dapat
kerja memenuhi tujuan dan standar kinerja yang
telah ditentukan

Menunjukan kepada tim dan kolega Anda


kesiapan dan keinginan untuk bekerja
Energi bersama dan Anda mengharapkan kerja
sama dari mereka

Meminta orang lain untuk dapat unjuk


Menghindarkan kinerja dengan cara membentuk aktivitas
tekanan Anda agar dipersepsi sebagai bagian dari
kerja sama dan bukan sebagai dominasi atas
orang lain

1. Human skills, yaitu kemempuan yang dimiliki oleh para manajer untuk dapat bekerja dengan
baik bersama orang lain, baik sebagai perorangan maupun kelompok. keahlian ini sangat
penting karena manajer harus mengelolah bawahannya dan bekerja sama dengan
bawahannya untuk mencapai tujuan. Demikian pula para manajer harus mampu menjalin
kerjasama dengan manajer lainnya dari departemen yang berbeda untuk mencapai tujuan
perusahaan secara umum.
2. Conceptual skills, yaitu kemampuan yang harus dimiliki oleh manajer untuk
menkonseptualisasikan situasi yang abstrak dan kompleks. Dalam hal ini manajer harus

Page | 10
dapat memandang organisasi secara keseluruhan dan memahami hubunagn di antara unit-
unit organisasi. Manajer juga harus dapat memvisualisasikan bagaimana organisasi secara
keseluruhan dapat menyesuaikan diri pada perkembangan lingkunag yang terjadi.
Clark Wilson (kreitner, 2007:15) melakukan penelitian selama 30 tahun yang melibtkan
ribuan manajer sebagai objek penelitiannya. Wilson menyimpulkan bahwa terdapt tiga katagori
keahlian (skills) yang dibutuhkan oleh para manajer, yaitu technical skills, teambuilding skills,
dan drive skills. Ketiga kategori keahlian tersebut selanjutnya dibagi lagi ke dalam 12 keahlian
manajer spesifik (specific managerial skills) sebagaimna dilihat pada gambar1.2
Menurut Wilson ketiga jenis keahlian tersebut harus dijalankan dengan seimbang.
Penekanan pada salah satu keahlian saja akan mengakibatkan manjemen yang dilakukan oleh
seorang manajer tidak berjalan efektif. Dalam kaitan dengan pelaksanaan ketiga peran tersebut
secara seimbang, Wilson (kreitner, 2007:15) menjelaskan:
Too many managers try to exercise control without providing the technical and
teambuilding skills needed to achieve their goals. Thay must see that they cannot exercise
effective controlwithout frist exercising their up-front responsibilities for communicating goals
and coordinating teams.
(Banyak sekali manajer yang berusahasa menerapkan pengendalian tanpa mempersiapkan
technical skills dan teambuilding skills yang dibituhkan untuk mencapai tujuan mereka. Para
manajer tersebut akan mendapati bahwa mereka tidak akan dapat menerapkan pengadilan secara
efektif tanpa terlebih dahulu mengomunikasikan berbagi tujuan yang ingin dicapai serta
mengkoordinasi tim ).

Sumber Daya Organisasi (Organizational Resources )

Para manajer mencapai tujuan organisasi melalui pengelolaan sumber daya oraganisasi yang
saat ini dimiliki atau bebrabagai sumber daya yang harus dimiliki oleh organissi dimasa
mendatang.

Sumber daya oraganisasi tersebut dapat dibagi dalam dua katagori. Pertama, tangible
resources (sumber daya berwujus) yang mencangkup segala jenis sumber daya yang dapat
dilihat bentuk fisiknya seperti tanah, bangunan, pabrik, peralatan, mesin, uang dan persediaan.

Page | 11
Gambar 1.3 Klasifikasi Sumber Daya Organisasi

Contoh :
Tangible Resources
-Mesin
-Gedung
-Modal

Resources
(Sumber daya)

Contoh :
- sumber daya manusia
Intangible - hubungan dengan
resources konsumen
- merek

Kedua, intangible resources (sumber daya yang tidak berwujud) yaitu berbagai sumber
daya non fosik yang diciptakan perusahan dan para karyawannya, seperti: nama merek (brand
name), reputasi perusahhan, pengetahuan dan penglaman sunber daya manusia perusahaan,
kekayaan intelektual yang diwujudkan dalam bentuk pten, hak cipta dan merek dagang
(trademark) gambar 1.3 memperlihatkan klasifikasi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.

Tingkatan-Tingkatan Manajemen

Dalam sebuah perusahaan (misalnya sebuah perusahaan korporasi) terdapat tiga tingkatan
manajer yaitu, manajemen puncak (top management), manajemen menengh (middle
management), manajemen lini pertama (first lini management).

Page | 12
 Top management merupakan eksekutif tertinggi di perusahaaan yang akan menetapkan
tujuan dan strategi perusahaan secara keseluruhan. Manajemen puncak memiliki beberapa
sebutan seperti president director, managing director, executive directurs, atau chies
executive officer (CEO) manajer lain yang termaksuk dalam kelompok manajemen puncak
suatu peursaah adalah chief operating officer (COO) yaitu executit puncak yang
bertangguang jawab terhadap operasi sehari- hari terhadap departemen dan unit usaha.chief
operating officer secara priodik memberikan informasi mengenai jalannya masing-masing
departemen atau unit bisnis kepada CEO. chief operating officer sering juga disebut general
manager (GM).
Manajer lainnya yang termaksuk dalam exekutif puncak dalam suatu perusaan adalah
chief financial officer (CFO) yaitu exekutif senior yang bertangguang jawab atas
perencanaan dan pengendalian keuanganuntuk suatu perusahaan atau proyek. CFO
bertangguang jawab terhadap pelaksanaan seluruh fungsi akuntasi yang mencangkup: (1)
pengendalin kredit (2) mempersipkan anggaran (3) mempersiapkan laporan keunagan (4)
mengkoordinasikan pelaksanaan fungsi keungan mengelola pengadaan dana (5) memonitor
pengeluaran perusahaan dan likuiditas perusahaan (6) mengelolah investasi dan masalah
perpajakan (7) memberikan laoparan kerja keuangan kepada dewan direksi (8) menyediakan
data secara terus menerus bagi CEO. chief financial officer dinamakan juga comptroller
controllet atau finance controller.
 Middle management, terdiri dari beberapa manajer yang mengepalai departemen tertentu
seperti departemen keungan(manajer keuanagan), marketing (manajer marketing) maupun
departemen produksi (manajer produksi). Manajer menengah dapat pula menjabat sebagai
project manager ( manajer proyek ) yang bertanggaun jawanb mengimplementasikan
berbagai kebijakan yang telah dibuat manajemen puncak.
 First-line management merupakan manjemen jenjang pertama yang memimpin karyawan
nonmanjemen dan berada dibawah pengemdalian manajemen menengah, termasuk ke dalam
manajer ini misalnya supervisor, yang bertanggung jawab terhadap pengawasan berbagai
tugas spesifik sehari-hari yang dilakukan oleh karyawan nonmanajer. Supervisor ada di
setiap fungsi organisasi, sebagai contoh di dalam perusahaan terdapat supervisor penjualan
(di departemen marketing), supervisor produksi (mandor di departemen produksi), dan
sebagainya.

Page | 13
Dalam Organisasi Apa Saja Manajemen Dibutuhkan?

Sumber daya organisasi tidak akan memberikan kontribusi yang optimal terhadap
pencapaian tujuan perusahaan seadainya sumber daya organisasi tersebut tidak di koordinasikan
oleh suatu kegiatan manajemen yang memungkinkan perusahaan yang mencapai tujuan yang
diinginkan secara efektif dan efisien.

Kegiatan manjemen dibutuhkan pada berbagai jenjang organisasi, mulai dari manajemen
puncak (chief executive officer suatu perusahaan koprasi, rector disebuah universitas, presiden
disebuah negara) sampai kepada pelaksana manjemen paling bawah (supervisor, kepala seksi,
dan kepala kelurahan).

Manajemen dibutuhkan dalam organisasi perusahaan dalam berskala kecil seperti para
pengrajin kain songket di Pande Sikek Sumatra Barat, para pengumpul di darma kayu Krui
Lampung sebelah Barat, demikian pula para pengusaha tahu di Sumedang, Jawa Barat.
Manajemen juga di butuhkan oleh berbagai perusahaan besar baik yang berskala
nasional/regional (Telkom, Indosat, Indofood, Sukses Makmur) mauapun perusahaan besar
berskala global (Unilever, P&G, Microsoft, Toyota).

Manajemen di perlukan baik dalam organisasi yang berorientasi mencari laba (profit
seeking) maupun pada organisasi nonprofit seperti rumah sakit, organisasi perlindungan satwa
langka seperti World Wild Fund (WWF) dan lain-lain. Inggris, India dan Bangladesh saat ini
menjadi panutan bagi penyelenggaraan kegiatan bisnis bermotif sosial yang dikenal dengan
nama Social Enterprise. Kegiatan Social Enterprise di Inggris di motori oleh Social Enterprise
London (SEL) sedangkan kegiatan Social Enterprise di Bangladesh di motori oleh Mohammad
Yunus melalu pendirian Grameen Bank.

Manajemen juga dibutuhkan pada setiap area organisasi baik dalam bidang sumber daya
manusia (manajemen sumber daya manusia), produksi (manajemen produksi), pemasaran
(manajemen pemasaran), dan lain-lain (lihat gambar 1.4). hanya melalui kegiatan manajemen,
sebuah perusahaan dapat memanfaatkan seluruh sumber daya organisasinya untuk mencapai
tujuan secara efektif dan efisien.

Page | 14
Gambar 1.4 Kebutuhan Universal Atas Manajemen

All sizes of organization

Small large

All Organizational Ali types of


Manufacturing – Manajement Is Needed organizations
Marketing Human In ……
Resources Profit non-profit

All Organizations Levels

Bottom Top

Dikutip Dari Stephen P. Robbins And Mary Caulter, Management, Seventh Edition,
Prentice Hall, New Jersey, 2003 Halaman 18

Soal-Soal Latihan

1. Bagaimana pengertian manjemen menurut Mary Parker Follet dan bagaimana pula
pengertian manajemen menurut Peter Drucker?
2. Bagaimana pembagian fungsi manajemen menurut Henry Fayol serta bagaimana pula
pembagian fungsi manajemen menurut Harold Koontz?
3. Apakah pemabgian fungsi manajemen menurut Henry Fayol maupun Harold Koontz
masih relevan saat ini? Jelaskan pendapat saudara.
4. Jelaskan yang dimaksud dengan perencanaan serta uraikan hal-hal yang tercakup dalam
suatu proses perencanaan.
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengorganisasian dan bagaimana hunbungan anatara
perencanaan dan pengorganisasian?

Page | 15
6. Jelaskan pula apa yang dimanksud dengan staffing dan bagaimana hubungan antara
pengorganisasian dengan staffing?
7. Jelaskan pula hubungan antara perencanaan, memimpin (leading) dan pengendalian
(controlling)
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan peran-peran manajerial (managerial roles)?
9. Jelaskan perbedaan asumsi yang melandasi pembagian fungsi-fungsi manajemen dengan
peran-peran manajerial?
10. Jelaskan tingkat-tingkat manajemen yang ada dalam suatu perusahaan serta bagaimana
keahlian manajerial yang harus dimiliki untuk setiap tingkat menejemen tersebut?

Page | 16
DAFTAR PUSTAKA

Aeker, David A., 1997. Manajemen Ekuitas Merk: Memanfaatkan Nilai Dari Suatu Merk,
Penerbit Spectrum, Jakarta

Abrahamson, 2004. Change Without Pain: How Managers Can Overcome Initiative Overload,
Organizational Chaos And Employee Burnout, Harvard Business Scholl Press, Boston

Allen, Louis A,. 1990. Profesi Manajement, Alih Bahasa Prof. Dp Tampubolon,Cetakan
Kedua,Penerbit Erlangga, Jakarta.

Ashegian, P. And Ebrahimi, P., 1990. Internasional Business, Harper Collins,New York.

Barney, Jay B. And Hesterly, William S., 2008. Strategic Management And Competitive
Anvantage: Concepts And Cases, Second Edition, Pearson Prentice Hall, Upper Saddle
River, New Jersey.

Page | 17

Anda mungkin juga menyukai