Anda di halaman 1dari 24

Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S.

, ITB 2009

Bab I

Systems of Units

1.1. Consistent System Unit


Suatu satuan (unit) yang digunakan disebut konsisten apabila tidak ada factor
konversi yang diperlukan. Sebagai contoh, momen dengan satuan foot-pounds
tidak dapat ditentukan langsung dari momen lengannya yang bersatuan inches.
Dalam ilustrasi ini, konversi faktor 1/12 feet/inch diperlukan, maka satuan
tersebut dapat disebut tidak konsisten (inconsistent).

1.2. Klasifikasi System Unit


1.2.1. English System

a. The Absolute English System Para insyinyur terbiasa dalam


menggunakan pounds sebagai satuan massa. Contohnya, densitas biasanya
diberikan dalam pounds per cubic foot (lb/cuft). Bisa juga disingkat pcf, yang
juga memberikan kenyataan bahwa satuan sebenarnya adalah pound dari
massa per cubic foot. Dalam sistem ini, satuan gaya disebut poundal
(1poundal=0.03108 lbf), tetapi mulai jarang digunakan. Meskipun begitu sistem
ini tetap ada, eksistensi ini berhubungan dengan masih diperlukannya suatu
sistem satuan yang konsisten.

b. The English Engineering System Banyak masalah dalam termodinamika


dan aliran fluida memiliki kombinasi variabel yang mengandung poundmass
dan pound-force. Sebagai contoh, dalam the steady-flow energy equation
(SFEE) mencampur term entalphy dalam BTU/lbm dengan term tekanan lbf/ft 2.
Pada sistem ini, kerja dan energi biasanya diukur dalam ft-lbf (sistem
mekanikal) atau dalam British Thermal Units,BTU (1 BTU=778.26 ft-lbf).

1.2.2. International System

a. The CGS System


Sistem cgs telah banyak digunakan oleh para ahli kimia dan fisika. Sistem ini
dinamakan dari tiga satuan utama yang digunakan untuk membangun variabel-
variabel turunannya. Centimeter, gram, dan second(detik) merupakan dasar
dari sistem ini. Unit dasar satuan volume di dalam sistem ini adalah cubic
centimeter (cc). Satuan milliliters (ml) juga digunakan dalam sistem cgs ini.
b. The MKS System
Sistem ini cocok digunakan ketika variabel yang digunakan memiliki harga
yang lebih besar daripada yang biasa diakomodasikan oleh sistem cgs. Sistem
ini menggunakan meter, kilogram, dan second (detik) sebagai satuan
utamanya.

System of Units 1
Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

c. The SI System
Baik sistem cgs dan mks disebut sistem metrik. Meskipun sistem metric mampu
menangani masalah, keanekaragaman satuan yang ada untuk masing-masing
variabel kadang membingungkan. Sistem SI (International System Units)
dibakukan pada tahun 1960 oleh General Conference of Weights and Measures.
Sistem SI memiliki ciri - ciri sebagai berikut :
1. Hanya ada satu unit untuk setiap variabel
2. Sistem konsisten
3. Skala satuan dilakukan dalam pengalian 1000
4. Singkatan, awalan dan simbol diperlakukan ketat

 Tabel 1 Awalan Dalam SI

Tiga tipe satuan yang digunakan:


1. Satuan Dasar (base units) - (Tabel 2).
2. Satuan Pelengkap - (Tabel 3).
3. Satuan Turunan - (Tabel 4).

 Tabel 2 Satuan Dasar SI

2 System of Units
Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

 Tabel 3 Pelengkap SI

 Tabel 4 Satuan Turunan SI Dengan Nama Khusus

 Tabel 5 Satuan Turunan SI

System of Units 3
Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

4 System of Units
Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

 Tabel 6. Satuan Selain SI yang Dapat Diterima

System of Units 5
Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

 Tabel 7 Faktor Konversi Terhadap Satuan SI

6 System of Units
Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

 Tabel 7 (lanjutan) Faktor Konversi Terhadap Satuan SI

System of Units 7
Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

 Tabel 8 Consistent Electric/Magnetic Units

8 System of Units
Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

1.3. Conversion of Units


1.3.1. Satuan SI

"SI" adalah singkatan dari Le Systeme International d’Unites atau Sistem


Satuan Internasional. SI tidak identik dengan sistem satuan metrik sebelumnya
(cgs, mks, atau mksA) tapi berhubungan erat dan merupakan perbaikan dari
sistem-sistem tersebut. SI adalah suatu bentuk sistem metrik yang dianggap cocok
untuk semua aplikasi. Simbol pe ngukuran SI adalah identik dalam semua bahasa.
Aturan penulisan, ejaan dan sebutan adalah penting untuk menghindari kesalahan
dalam pekerjaan numerik dan membuat sistem ini lebih mudah digunakan dan
dipahami di seluruh dunia.
SI didasarkan pada tujuh "satuan dasar" yang berdasarkan konvensi
dianggap tidak bergantung pada dimensi lain. Ke-tujuh satuan dasar ini adalah
meter untuk panjang, kilogram untuk massa, detik untuk waktu , ampere untuk arus
listrik, kelvin untuk temperatur termodinamika, mole untuk jumlah senyawa, dan
candela untuk intensitas cahaya. Disamping itu ada dua "satuan tambahan" yaitu
radian untuk sudut bidang dan steradian untuk sudut solid.

1.3.2. Aturan Konversi dan Pembuatan


a. Angka signifikan setiap angka (dijit) yang diperlukan untuk menyatakan harga
atau kuantitas tertentu disebut bersifat signifikan. Contoh, suatu jarak yang
diukur sampai satuan terkecil 1 m dinyatakan sebagai 157 m; kuantitas ini
mempunyai tiga angka signifikan. Jika pengukuran dilakukan sampai satuan
terkecil 0.1 m, jarak tersebut mungkin terukur sebagai 157,4 m; yaitu
mempunyai empat angka signifikan. Di kedua hal tersebut angka yang paling
kanan ditentukan dengan mengukur harga dijit tambahan dan kemudian
membulatkannya sampai derajat akurasi yang diinginkan. Jadi 157,4
dibulatkan ke 157; dan dalam hal yang kedua, pengukuran mungkin
menyatakan 157,36 tapi dibulatkan ke 157.4.

b. Konversi Untuk mengkonversikan satuan suatu kuantitas dari non-satuan SI


ke satuan SI dan sebaliknya diperlukan faktor konversi. Konversi suatu satuan
kuantitas harus dilakukan dengan memperhatikan hubungan antara akurasi
data dan jumlah dijit faktor konversi. Dalam hal ini jumlah dijit signifikan tidak
mengurangi atau menambah akurasi data. Prosedur konversi yang benar
dilakukan dengan mengalikan suatu kuantitas dengan faktor konversi dan
kemudian membulatkan ke jumlah dijit signifikan tertentu sehingga presisinya
dianggap cocok.
Contoh, untuk mengkonversi 11.4 ft ke meter; 11.4 x 0.3048 = 3.47472, yang
dibulatkan menjadi 3.47 m.

c. Akurasi dan Pembulatan Jangan membulatkan baik faktor konversi atau


kuantitas yang akan dikonversi sebelum melakukan perkalian. Hal ini akan
mengurangi akurasi. Pembulatan hanya dilakukan terhadap kuantitas setelah
dikonversi sampai jumlah digit signifikan menurut presisi yang diinginkan.
Dengan demikian, sangatlah penting untuk menentukan presisi yang
diinginkan sebelum dilakukan konversi. Secara umum, presisi ini harus
memperhatikan jumlah dijit kuantitas awal walaupun hal ini belum tentu

System of Units 9
Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

merupakan indikator yang dapat dipercaya. Contoh, 1.1875 mungkin


merupakan pendekatan yang sa ngat akurat untuk 1 3/16 dan akan lebih baik
bila dinyatakan dengan 1.19. Di sisi lain, suatu nilai 2 dapat berarti "kurang
lebih 2" atau harga yang sangat akurat sehingga akan lebih baik jika
dinyatakan dengan 2.000. Sebagai patokan dasar perkiraan presisi yang
diinginkan tidak lebih kecil dari akurasi pengukuran tapi sebaiknya lebih kecil
dari sepersepuluh toleransi (jika ada). Dengan demikian, harga konversi
dibulatkan sampai jumlah minimum digit signifikan tertentu sehingga tetap
mempunyai akurasi yang diinginkan.

d. Pentingnya angka nol dapat digunakan untuk memajukan suatu harga tertentu
seperti halnya angka-angka lain atau untuk menunjukkan besarnya suatu
angka. Contoh, populasi suatu negara tahun 1997, dibulatkan ke ribuan,
dinyatakan sebagai 205.185.000. Ke-enam dijit paling kiri dari angka tersebut
adalah signifikan, masing-masing "mengukur" suatu harga. Ke-tiga dijit paling
kanan adalah nol yang hanya menunjukkan besar angka yang dibulatkan ke
ribuan. Berikut ini adalah contoh harga-harga yang berbeda besarnya, tapi
masing-masing mempunyai hanya satu digit angka signifikan
1.000
100
10
0,01
0,001
0,0001

1.3.3. Faktor Konversi

Suatu tabel faktor konversi biasanya terdiri dari tiga unsur: (1) sistem satuan
yang akan dikonversikan, (2) sistem satuan yang diinginkan, dan (3) faktor pengali
(faktor konversi). Secara umum tabel seperti ini menunjukkan 2 hal :
1. Untuk menyatakan definisi dari satuan ukuran dalam pengali numerik. Faktor
pengali ini bisa eksak atau tidak eksak. Faktor pengali tidak eksak bisa
merupakan hasil pengukuran atau sebagai pendekatan. Dengan demikian
angka faktor pengali tidak eksak merupakan pembulatan.
2. Untuk memberikan faktor pengali untuk mengkonversi suatu satuan ukuran
ke satuan lain.
Tabel faktor konversi yang ada sekarang biasanya sudah disesuaikan
dengan kebutuhan pembacaan oleh komputer dan transmisi data. Faktor
konversinya sendiri ditulis sebagai suatu bilangan yang sama dengan atau lebih
besar dari satu dan lebih kecil dari 10 dengan maksimum enam desimal (yaitu
maksimum tujuh total dijit). Jika faktor konversi lebih kecil dari satu dan atau lebih
besar dari 10 maka digunakan lambang eksponen E.

10 System of Units
Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

Contoh :
a. 3.523 907 E - 02 adalah sama dengan
3.523 907 x 10 -2 atau
0.035 239 07
b. 3.386 389 E + 03 adalah sama dengan
3.386 389 x 10 3 atau
3.386 389

System of Units 11
Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

 Tabel 9. Conversional Factors Length (l)

12 System of Units
Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

 Tabel 10 Conversional Factors Area (l2)

System of Units 13
Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

 Tabel 11 Conversional Factors Volume (l3)

14 System of Units
Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

 Tabel 12 Conversional Factors Flow Rate (l3.t-1)

System of Units 15
Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

 Tabel 13 Conversion Factors Velocity (l.t-1)

16 System of Units
Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

 Tabel 14 Weight (m.l.t-2) and Mass (m)

System of Units 17
Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

 Tabel 15 Conversional Factors Density, or Mass per Unit of Volume (m.l-3)

18 System of Units
Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

 Tabel 16 Conversional Factors Force (m.l.t-2)

System of Units 19
Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

 Tabel 17 Conversion Factors Pressure (m.l-1.t-2)

20 System of Units
Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

 Tabel 18 Conversional Factors Power (m.l2.t-3)

System of Units 21
Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

DAFTAR PUSTAKA

1. Bradley H.B., "Petroleum Engineering Handbook", Third Printing, Society of


Petroleum Engineers, Richardson TX, 1987.
2. Langenkamp R.D., "Handbook of Oil Industry Terms and Phrases", Second
Edition, The Petroleum Publishing Company, Tulsa, 1977.

22 System of Units
Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

DAFTAR PARAMETER DAN SATUAN


Tidak ada

System of Units 23
Copyright by Dr. Ir. Rudi Rubiandini R.S., ITB 2009

24 System of Units

Anda mungkin juga menyukai