Anda di halaman 1dari 3

Judul Jurnal Agriculture and Food Security in Lesotho: Government Sponsored

Block Farmin Programme in the Berea, Leribe and Maseru Districts


Nama Jurnal Cogent food & agriculture
Penulis Tšepiso A. Rantšo
Halaman Halaman 1-17
Tahun 21 Agustus 2019
Nama Review Atika Wildatun Hidayat (A1A023126)
Tanggal Review 16 September 2023
Latar Belakang Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pertanian dan
ketahanan pangan di Leshoto. Para petani kecil di Leshoto
mengadapi berbagai tantangan dalam bertani, termasuk terbatasnya
akses terhadap sumber daya dan teknologi. Kurangnya individu
terpelajar di bidang pertanian dan banyaknya pria yang lebih
memilih untuk bekerja di tambang emas Afrika Selatan membuat
kebanyakan wilayah dihuni oleh para wanita rumah tangga.
Pemerintah pun membuat kebijakan pertanian blok untuk menjamin
ketahanan pangan di distrik Berea, Leribe, dan Maseru.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai dampak dari
program pertanian blok yang disponsori pemerintah dalam
menjamin ketahanan pangan petani kecil di distrik Berea, Leribe,
dan Maseru yang kemudian dapat dievaluasi dan diidentifikasi apa
saja tantangan, peluang, dan kebijakan untuk meningkatkan
keberlangsungan dan skalabilitas program ini.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kombinasi dari pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penulis
melakukan wawancara dan diskusi kelompok kepada para petani
kecil yang berpartisipasi pada program pertanian blok yang
disponsori pemerintah di distrik Berea, Leribe, dan Maseru. Penulis
juga mengumpulkan data primer melalui kuesioner terstruktur yang
diberikan kepada para petani untuk mengumpulkan informasi
mengenai praktik pertanian, pendapatan, dan status ketahanan
pangan mereka. Selain itu, penulis menganalisis data sekunder dari
laporan pemerintah dan statistik pertanian untuk menilai dampak
pertanian blok terhadap produktivitas pertanian dan indikator
ketahanan pangan.
Teknik penggalian Dalam penggalian data, data secara keseluruhan dikelompokkan
data menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Data premier, merupakn informasi utama dalam penelitian yang
dikumpulkan melalui wawancara terstruktur sehingga
memunculkan interaksi tatap muka antara peneliti dan responden
yang memungkinkan peneliti untuk mengamati gerak tubuh dan
ekspresi responden. Data ini dikumpulkan dari petani blok jagung,
petani blok gandum, dan pejabat kementerian pertanian dan
ketahanan pangan yang bertanggung jawab atas program pertanian
blok di Lesotho.
2. Data skunder, yaitu data yang diperoleh dari tinjauan literatur
seperti jurnal, buku, dokumen kebijakan pemerintah, dan penelitian
sebelumnya yang relevan. Dokumen seperti Rencana Pembangunan
Lima Tahun, majalah The Silo, dan berbagai buku lain digunakan
untuk mengumpulkan data tentang ketahanan pangan di Lesotho.
Teknik snowball sampling digunakan untuk memilih sampel petani
peserta program pertanian blok, teknik ini memungkinkan
pemilihan petani melalui rujukan dari peserta awal karena peneliti
tidak mengenal para petani yang berpartisipasi.
Subjek Penelitian Para petani kecil yang berpartisipasi dalam program pertanian blok
yang disponsori pemerintah di distrik Berea, Leribe, dan Maseru di
Lesotho dengan jumlah total 61 responden yang terdiri dari 40
petani blok jagung, 20 petani blok gandum, dan 1 pejabat
kementerian pertanian dan ketahanan pangan.
Hasil Penelitian Pertanian blok di Lesotho mulai diperkenalkan sejak tahun anggaran
2016/2017 dengan menghabiskan dana M123 000 000.00 per tahun.
Mekanismenya adalah kontrak bagi hasil masing-masing 50%
selama 3 tahun antara pemerintah dan petani kecil. Pemerintah
bertanggungjawab atas input pertanian seperti traKtor, benih, dan
pupuk, sementara petani menyediakan tenaga kerja mereka terutama
pada saat penyiangan dan panen. Para petani yang terlibat
umumnya sudah berusia lanjut yang tidak memiliki uang dan tidak
memiliki keinginan untuk melakukan inovasi baru. Hanya 5 dari 60
resonden yang berusia 31-35 tahun, jumlah ini bisa dibilang kecil
jika dilihat dari angka pengangguran kaum muda disana. Tingkat
pendidikan para petani ini pun masih tergolong rendah hal ini
mengakibatkan sulitnya mereka untuk menerima teknologi dan
system baru, sementara keterampilan mereka masih kurang.
Sedangkan beberapa petani lain yang berpendidikan, enggan untuk
terjun langsung karena menganggap pekerjaan sebagai petani
kurang menguntungkan bagi dirinya. Kebanyakan dari mereka juga
adalah seorang wanita rumah tangga yang ditinggal suaminya yang
menjadi penambang di Afrika Selatan, hal ini menunjukkan adanya
bentuk baru hubungan gender dalam pertanian di Lesotho.
Sebagian besar petani merasa bahwa sistem pertanian blok ini
sangat bermanfaat bagi mereka karena produksi pertanian di daerah
mereka meningkat yang disebabkan oleh input pupuk yang
diberikan pemerintah. Namun, ada beberapa petani yang merasa
pertanian blok tidak menguntungkan karena saat terjadi gagal panen
pemerintah tidak peduli dan tetap memaksa untuk berbagi hasil.
Tantangan yang sering dihadapi dalam sistem pertanian blok ini
adalah kondisi iklim yang tidak dapat diprediksi akibat adanya
pemanasan global, hal ini mengakibatkan kekeringan sehingga
lahan tidak bisa dibajak karena keras. Selain itu, ada juga pencurian
hasil pertanian dari anak gembala dan petani non-blok yang merasa
tidak puas karena tidak menjadi bagian dari sistem.
Kesimpulannya adalah sistem pertanian blok di Lesotho ini
memberikan kontribusi dan peluang yang baik bagi para petani kecil
disana, tetapi diperlukan adanya peningkatan kualitas sumberdaya
para petani untuk meningkatkan produktivitasnya. Hal ini bisa
dilakukan dengan mengadakan loka karya, penyuluhan, dan
pelatihan untuk upgrading skill para petani. Selain itu, pemerintah
juga harus memastikan penggunaan input pertanian dapat diakses
bersamaan dengan pengguna lahan.
Kelebihan Penelitian 1. Banyak melibatkan unsur analisis
2. Adanya saran yang diberikan penulis untuk keberlanjutan
pertanian blok di Lesotho
Kekurangan Tidak dijelaskan kapan waktu penelitian dilakukan
Penelitian

Anda mungkin juga menyukai