Anda di halaman 1dari 3

HASIL DAN PEMBASAHAN

JURNAL 2
Determinants of crop-livestock integration by small farmers in
Judul
Benin
Meskipun banyak penelitian yang dilakukan mengenai sistem
tanaman-ternak terpadu, sangat sedikit yang diketahui mengenai
faktor-faktor yang menentukan kecenderungan petani untuk
melakukan integrasi. Penelitian kami bertujuan untuk mendapatkan
karakterisasi sosio-ekonomi dari integrasi tanaman-ternak endogen
di Benin dan mengidentifikasi faktor-faktor penentu keputusan
petani untuk menggunakan praktik-praktik ini. Dua ratus empat
puluh petani disurvei di tiga wilayah agro-ekologi yang dipilih
secara acak. Kuesioner semi-terstruktur digunakan untuk
mengumpulkan informasi tentang karakteristik petani, faktor
produksi dan praktik valorisasi produk sampingan pertanian dan
pemuliaan. Berdasarkan hubungan utama antara kedua produksi,
tiga tingkat integrasi (tidak ada integrasi, NI: 36%; integrasi parsial,
PI: 55%; integrasi total, TI: 9%) diidentifikasi dan dikarakterisasi
Abstrak sesuai dengan karakteristik sosial ekonomi petani. Kemudian teknik
regresi logistik multinomial digunakan untuk memprediksi tingkat
integrasi petani tertentu berdasarkan karakteristik sosial
ekonominya. Ketiga tingkat integrasi berbeda secara signifikan
(p<0,001) berdasarkan variabel seperti keanggotaan dalam asosiasi
petani, tingkat pendidikan, pengalaman bertani, peralatan bertani,
dan jumlah ternak. Keputusan seorang peternak untuk memilih tipe
integrasi total sangat bergantung (p <0,001) pada jumlah ternaknya,
keanggotaannya dalam asosiasi petani, pengalaman bertaninya, dan
nilai peralatannya. Oleh karena itu, integrasi adalah praktik yang
digunakan oleh petani kecil yang memiliki pengalaman baik di
bidang pertanian. Strategi untuk meningkatkan integrasi tanaman
dan peternakan adalah dengan memotivasi para petani untuk
memelihara ternak dan menjadi anggota sebuah asosiasi.
Pendahuluan Pendahuluan artikel penelitian memberikan gambaran tentang
pentingnya integrasi tanaman-ternak untuk pertanian berkelanjutan
dan ketahanan pangan di negara-negara berkembang. Para penulis
mencatat bahwa petani kecil di Afrika sub-Sahara sering
menghadapi tantangan dalam menerapkan sistem tanaman-ternak
terpadu karena berbagai faktor seperti keterbatasan sumber daya,
kurangnya pengetahuan, dan kebijakan yang tidak memadai. Para
penulis berpendapat bahwa memahami faktor-faktor penentu
integrasi tanaman-ternak sangat penting untuk mendorong pertanian
berkelanjutan dan meningkatkan penghidupan petani kecil.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi penerapan sistem tanaman-ternak terpadu oleh
petani kecil di Benin dan untuk memberikan wawasan mengenai
tantangan yang dihadapi petani dalam menerapkan sistem tersebut.
Penulis juga memberikan gambaran singkat tentang metodologi
yang digunakan dalam penelitian ini, yang melibatkan survei
terhadap petani kecil di tiga zona agroekologi di Benin dan analisis
statistik terhadap data yang dikumpulkan.
Metodologi penelitiannya meliputi survei terhadap petani kecil di
tiga zona agroekologi Benin, yaitu zona III, VI, dan VIII. Survei
dilakukan dengan menggunakan kuesioner terstruktur yang
mengumpulkan data tentang berbagai variabel yang berkaitan
dengan karakteristik pertanian dan praktik integrasi. Variabel-
variabel yang dimasukkan dalam kuesioner dijelaskan pada Tabel 1
artikel (Halaman 6). Survei ini dilakukan terhadap 360 petani kecil,
dengan 120 petani dipilih dari masing-masing tiga zona. Data yang
Materi dan Metode
dikumpulkan dari survei dianalisis menggunakan statistik deskriptif
dan model regresi logistik untuk mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi penerapan sistem tanaman-ternak terpadu oleh
petani kecil. Penulis juga melakukan analisis faktor untuk
mengidentifikasi faktor-faktor mendasar yang menjelaskan variasi
dalam praktik integrasi petani kecil. Hasil analisis disajikan dalam
bentuk tabel dan gambar, dan implikasi temuan dibahas pada bagian
kesimpulan artikel (Halaman 10).
berupaya mempromosikan pertanian berkelanjutan dan
Hasil dan Pembahasan
meningkatkan penghidupan petani kecil di Afrika sub-Sahara.
Kesimpulan dan Saran Penulis menyimpulkan bahwa penerapan sistem tanaman-ternak
terpadu oleh petani kecil di Benin dipengaruhi oleh berbagai faktor
seperti zona agroekologi, jenis kelamin kepala rumah tangga,
tingkat pendidikan, dan pemanfaatan sisa serealia dan kacang-
kacangan. Studi ini juga mengidentifikasi tiga faktor mendasar yang
menjelaskan variasi praktik integrasi petani kecil, yaitu integrasi
tanaman-ternak, pengelolaan sisa tanaman, dan pengelolaan ternak.

Berdasarkan temuan tersebut, penulis menyarankan bahwa


mendorong penerapan sistem tanaman-ternak terpadu oleh petani
kecil di Benin memerlukan pendekatan multifaset yang
mempertimbangkan kebutuhan dan kendala spesifik dari berbagai
kelompok petani. Para penulis merekomendasikan agar para
pembuat kebijakan dan praktisi pembangunan fokus pada
penyediaan program pendidikan dan pelatihan yang menyasar
rumah tangga yang dikepalai perempuan dan petani dengan tingkat
pendidikan rendah. Mereka juga menyarankan agar dilakukan
upaya untuk meningkatkan akses terhadap input dan kredit, dan
untuk mengembangkan kebijakan yang memberikan insentif untuk
penerapan sistem terintegrasi.
Sebagai kesimpulan, penelitian ini memberikan wawasan berharga
mengenai faktor-faktor penentu integrasi tanaman-ternak oleh
petani kecil di Benin dan menyoroti pentingnya mendorong
pertanian berkelanjutan dan meningkatkan penghidupan petani kecil
di Afrika sub-Sahara.

Anda mungkin juga menyukai