Ekonomi islam dalam bahasa Arab diistilahkan dengan al-iqtishad al-islam.
Iqtishad (ekonomi) didefenisikan sebagai pengetahuan tentang aturan yang berkaitan dengan produksi kekayaan, mendistribusikan dan mengonsumsinya. Ekonomi islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang perilakunya diatur berdasarkan aturan agama islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan rukun islam. Ekonomi islam adalah ekonomi yang berdasarkan ketuhanan. Sistem ini bertitik tolak dari Allah SWT, bertujuan akhir kepada Allah SWT, dan menggunakan sarana yang tidak lepas dari Syari’at Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mulk : 15.
2. Tujuan Ekonomi Islam
a. Menunaikan sebagian tuntutan ibadah b. Menegakkan keadilan sosial dan ekonomi dalam masyarakat c. Menghapuskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan umat d. Mewujudkan kestabilan barang yang sejajar dengan nilai mata uang e. Mengekalkan keamanan dan kepatuhan terhadap undang-undang f. Mewujudkan keharmonisan hubungan antar bangsa dan memastikan kekuatan pertahanan Negara
3. Prinsip Ekonomi Islam
a. Allah SWT pemilik mutlak segala sesuatu b. Ekonomi digerakkan untuk mencari keuntungan dunia dan akhirat. Kekayaan di dunia adalah untuk mencari kehidupan akhirat. c. Bagian di dunia tidak boleh diabaikan dalam mendapatkan akhirat d. Tetap berlaku adil kepada sesama manusia e. Tidak boleh melakukan segala kerusakan f. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab). g. Islam melarang riba dalam segala bentuk
B. Masalah Pokok Ekonomi Islam
1. Jenis barang dan jasa yang dihasilkan 2. Sistem organisasi produksi barang dan jasa 3. Sistem distribusi yang dipakai 4. Pencapaian tingkat efesiensi 5. Pencegahan inflasi 6. Pencegahan inflasi dan depresi C. Etika Jual Beli dan Transaksi dalam Islam 1. Rukun Jual Beli a. Penjual dan pembeli, syaratnya: Kedua belah pihak berakal sehat Kedua belah pihak sama-sama rela atau tidak terpaksa b. Uang dan barang, syaratnya: Barang yang diperjualbelikan suci dari najis Ada menfaatnya Barang yang dijual dapat dikuasai pembeli Barang itu milik penjual sendiri atau milik orang lain yang sudah dikuasakan kepadanya untuk dijual c. Akad jual beli Akad jual beli terdiri atas ijab (ikrar penjual) dan kabul (ikrar pembeli). 2. Jual Beli yang Terlarang a. Jual beli Gharar atau jual beli yang didalamnya ada unsure kemungkinan terdapat penipuan, misalnya jual beli ternak yang masih dalam kandungan. b. Jual beli hasil pertanian sebeum panen, misalnya menjual mangga saat masih berbunga c. Jual beli barang yang bukan miliknya d. Jual belibarang yang diharamkan misalnya, jual beli minuman yang memabukkan.
3. Jual Beli yang Sah Hukumnya tetapi Dilarang dalam Agama
a. Jual beli dengan harga yang lebih mahal dari harga pasaran b. Membeli barang yang masih dalam pertimbangan (dalam pertimbangan ya atau tidaknya barang itu dijual) c. Menimbun barang yang memungkinkan akan berakibat kelangkaan dipasaran d. Jual beli barang untuk berbuat maksiat e. Jual beli barang yang ada unsur penipuannya, misalnya bagian atas permukaan barang tampak masih bagus namun dibawah atau didalamnya sudah rusak.
Sesi Tanya Jawab :
1. Penanya : Regi Malsya (sesi 0045)
Pertanyaan : Apa saja yang menyebabkan terjadinya krisis ekonomi islam dan bagaimana upaya mengatasinya ? Penjawab : Nurul Wardhati Jawaban : Dalam perspektif islam, penyebab krisi ekonomi islam terjadi karena perintah Allah diabaikan dan larangan Allah dilanggar oleh pelaku ekonomi dalam bermuamalah, khusunya pelanggaran riba, maysir, dalam gharar dalam berbagai bentuknya, penegakan kewajiban zakat serta perilaku menyimpang pelaku ekonomi dalam bertransaksi. Upaya mengatasinya : 1) memperbaiki peningkatan system zakat dan wakaf secara gradual, 2) meningkatkan pangsa keuangan dan perbankan syariah dan bagi hasilnya, 3) edukasi dan dakwah serta penegakan aturan, 4) pelarangan riba dan maysir dalam berbagai bentuk. 2. Penanya : Rahmawati (sesi 0046) Pertanyaan : Berdasarkan prinsip ekonomi islam, apakah ekonomi islam tersebut dapat berkembang secara optimal di Indonesia yang mayoritas islam ? Penjawab : Nadila Putri Yalni Jawaban : Menurut kami, berdasarkan prinsip-prinsip islam, ekonomi islam bisa saja berkembang secara optimal di Indonesia. Di dalam prisip tersebut mengajarkan kita untuk mecari keuntungan baik itu di dunia maupun di akhirat. Namun nyatanya saat ini ekonomi islam tidak berkembang pesat di Indonesia karena masyarakat Indonesia lebih memilih system ekonomi yang dikembangkan oleh umat non musli, dimana lebih mengutamakan keuntungan duniawi. 3. Penanya : Putri Salsabila (sesi 0046) Pertanyaan : Apakah saat ini ekonomi islam sudah berkembang di Indonesia? Jika sudah, apa perubahan yang terjadi ? Penjawab : Nurul Hidayah Jawaban : Menurut kami, ekonomi islam sudah mulai berkembang. Perubahan yang terjadi yaitu yang sebelumnya masyarakat Indonesia kurang mengenal bank syariah sekarang setelah berkembangnya ekonomi islam, membuat bank syariah mulai dikenal masyarakat luas di Indonesia.