Anda di halaman 1dari 4

Resume Diskusi Oleh Kelompok 5 Sesi 0045

Anggota :

1. Nadila Putri Yalni (21043106)


2. Najwa Maharani Vidril (21043107)
3. Nurul Hidayah (21043109)
4. Nurul Wardhati (21043110)

Dosen Pengampu : Dr. Ahmad Kosasih, M. Ag

Hari/Tanggal : Selasa/12 April 2022

Judul : Ekonomi Islam

Ringkasan Materi :

A. Pengertian, Tujuan dan Prisip Ekonomi Islam


1. Pengertian Ekonomi Islam

Ekonomi islam dalam bahasa Arab diistilahkan dengan al-iqtishad al-islam.


Iqtishad (ekonomi) didefenisikan sebagai pengetahuan tentang aturan yang berkaitan
dengan produksi kekayaan, mendistribusikan dan mengonsumsinya. Ekonomi islam
merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang perilakunya diatur
berdasarkan aturan agama islam dan didasari dengan tauhid sebagaimana dirangkum
dalam rukun iman dan rukun islam. Ekonomi islam adalah ekonomi yang berdasarkan
ketuhanan. Sistem ini bertitik tolak dari Allah SWT, bertujuan akhir kepada Allah SWT,
dan menggunakan sarana yang tidak lepas dari Syari’at Allah SWT. Sebagaimana firman
Allah SWT dalam surat Al-Mulk : 15.

2. Tujuan Ekonomi Islam


a. Menunaikan sebagian tuntutan ibadah
b. Menegakkan keadilan sosial dan ekonomi dalam masyarakat
c. Menghapuskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan umat
d. Mewujudkan kestabilan barang yang sejajar dengan nilai mata uang
e. Mengekalkan keamanan dan kepatuhan terhadap undang-undang
f. Mewujudkan keharmonisan hubungan antar bangsa dan memastikan kekuatan
pertahanan Negara

3. Prinsip Ekonomi Islam


a. Allah SWT pemilik mutlak segala sesuatu
b. Ekonomi digerakkan untuk mencari keuntungan dunia dan akhirat. Kekayaan di
dunia adalah untuk mencari kehidupan akhirat.
c. Bagian di dunia tidak boleh diabaikan dalam mendapatkan akhirat
d. Tetap berlaku adil kepada sesama manusia
e. Tidak boleh melakukan segala kerusakan
f. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab).
g. Islam melarang riba dalam segala bentuk

B. Masalah Pokok Ekonomi Islam


1. Jenis barang dan jasa yang dihasilkan
2. Sistem organisasi produksi barang dan jasa
3. Sistem distribusi yang dipakai
4. Pencapaian tingkat efesiensi
5. Pencegahan inflasi
6. Pencegahan inflasi dan depresi
C. Etika Jual Beli dan Transaksi dalam Islam
1. Rukun Jual Beli
a. Penjual dan pembeli, syaratnya:
 Kedua belah pihak berakal sehat
 Kedua belah pihak sama-sama rela atau tidak terpaksa
b. Uang dan barang, syaratnya:
 Barang yang diperjualbelikan suci dari najis
 Ada menfaatnya
 Barang yang dijual dapat dikuasai pembeli
 Barang itu milik penjual sendiri atau milik orang lain yang sudah
dikuasakan kepadanya untuk dijual
c. Akad jual beli
Akad jual beli terdiri atas ijab (ikrar penjual) dan kabul (ikrar pembeli).
2. Jual Beli yang Terlarang
a. Jual beli Gharar atau jual beli yang didalamnya ada unsure kemungkinan
terdapat penipuan, misalnya jual beli ternak yang masih dalam kandungan.
b. Jual beli hasil pertanian sebeum panen, misalnya menjual mangga saat
masih berbunga
c. Jual beli barang yang bukan miliknya
d. Jual belibarang yang diharamkan misalnya, jual beli minuman yang
memabukkan.

3. Jual Beli yang Sah Hukumnya tetapi Dilarang dalam Agama


a. Jual beli dengan harga yang lebih mahal dari harga pasaran
b. Membeli barang yang masih dalam pertimbangan (dalam pertimbangan ya
atau tidaknya barang itu dijual)
c. Menimbun barang yang memungkinkan akan berakibat kelangkaan
dipasaran
d. Jual beli barang untuk berbuat maksiat
e. Jual beli barang yang ada unsur penipuannya, misalnya bagian atas
permukaan barang tampak masih bagus namun dibawah atau didalamnya
sudah rusak.

Sesi Tanya Jawab :

1. Penanya : Regi Malsya (sesi 0045)


Pertanyaan :
Apa saja yang menyebabkan terjadinya krisis ekonomi islam dan bagaimana
upaya mengatasinya ?
Penjawab : Nurul Wardhati
Jawaban :
Dalam perspektif islam, penyebab krisi ekonomi islam terjadi karena perintah
Allah diabaikan dan larangan Allah dilanggar oleh pelaku ekonomi dalam bermuamalah,
khusunya pelanggaran riba, maysir, dalam gharar dalam berbagai bentuknya, penegakan
kewajiban zakat serta perilaku menyimpang pelaku ekonomi dalam bertransaksi. Upaya
mengatasinya : 1) memperbaiki peningkatan system zakat dan wakaf secara gradual, 2)
meningkatkan pangsa keuangan dan perbankan syariah dan bagi hasilnya, 3) edukasi dan
dakwah serta penegakan aturan, 4) pelarangan riba dan maysir dalam berbagai bentuk.
2. Penanya : Rahmawati (sesi 0046)
Pertanyaan :
Berdasarkan prinsip ekonomi islam, apakah ekonomi islam tersebut dapat
berkembang secara optimal di Indonesia yang mayoritas islam ?
Penjawab : Nadila Putri Yalni
Jawaban :
Menurut kami, berdasarkan prinsip-prinsip islam, ekonomi islam bisa saja
berkembang secara optimal di Indonesia. Di dalam prisip tersebut mengajarkan kita
untuk mecari keuntungan baik itu di dunia maupun di akhirat. Namun nyatanya saat ini
ekonomi islam tidak berkembang pesat di Indonesia karena masyarakat Indonesia lebih
memilih system ekonomi yang dikembangkan oleh umat non musli, dimana lebih
mengutamakan keuntungan duniawi.
3. Penanya : Putri Salsabila (sesi 0046)
Pertanyaan :
Apakah saat ini ekonomi islam sudah berkembang di Indonesia? Jika sudah, apa
perubahan yang terjadi ?
Penjawab : Nurul Hidayah
Jawaban :
Menurut kami, ekonomi islam sudah mulai berkembang. Perubahan yang terjadi
yaitu yang sebelumnya masyarakat Indonesia kurang mengenal bank syariah sekarang
setelah berkembangnya ekonomi islam, membuat bank syariah mulai dikenal masyarakat
luas di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai