Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN

HASIL PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI


(PRAKERIN)
TEKNIK PERBAIKAN SISTEM GARDAN UNTUK
KENDARAAN MOBIL JENIS DAIHATSU PADA
BENGKEL JAIS
DI BAKUNG LOR – CIREBON

Laporan ini ditunjukan sebagai salah satu syarat mengikuti


Ujian Sidang Prakerin

DISUSUN OLEH :

NAMA LENGKAP : GALANG SAID

NIS : 21221009

KELAS : XI TKR

BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN RAKAYASA

PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK OTOMOTIF

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK KENDARAAN RINGAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


SMK ISLAMIYAH WERU
STATUS : TERAKREDITASI B
Jl. Syekh Datul Kahfi No. 45 Weru – Cirebon 45154 Telp. (0231) 323952

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Telah Diperiksa dan Disahkanoleh Pembimbing Laporan


Pada Tanggal .... Bulan ..................... Tahun 2023

Ketua Prakerin, Pembimbing,

Mohamad Sodikin, S.Kom Rike Andriani, SE.MM

H. MITJANG SUMITRA, SE DWI CAHYANI, S.Pd., Gr

Megetahui,

Kepala SMK Islamiyah Weru

MOH. LUKMAN, SE
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN

BENGKEL JAIS

Jl. Lemah Tamba Bakung lor Kec. Jamblang Kab. Cirebon

Telah Diperiksa dan Disahkan oleh Pembimbing Laporan


Pada Tanggal .... Bulan ..................... Tahun 2023

Pemimpin, Pembimbing,

JAIS HADI JAIS HADI

Suheri Aris
IDENTITAS SISWA

NAMA SISWA : GALANG SAID

NIS : 21221009

TEMPAT, TANGGAL LAHIR : CIREBON, 30 JANUARY 2006

ALAMAT : JL. SYEKH DATUL KAHFI, BLOK


BABADAN KIDUL, DESA BABADAN,
RT 03 RW 04 KEC, GUNUNG JATI KAB,
CIREBON

RIWAYAT PENDIDIKAN

a. SD/MI/Sederajat : SDN 1 BABADAN

b. SMP/MTs/Sederajat : SMPN 1 PLERED

NAMA ORANG TUA

a. AYAH : ISWANTO

b. IBU : WASTINA

HOBI : BLIARD

NO. TELEPON : 085797709093

KEJARLAH IMPIAN SETINGGI


MUNGKIN TAPI JANGAN LUPA
MOTTO :
BERSUJUD KEPADA YANG MAHA
KUASA

ii
Cirebon, 15 Juli 2023

3X
4

GALANG SAID

iii
IDENTITAS DUNIA USAHA / DUNIA INDUSTRI

NAMA PERUSAHAAN : BENGKEL JAIS

PIMPINAN PERUSAHAAN : JAIS HADI

ALAMAT PERUSAHAAN : JL. LEMAH TAMBA BAKUNG LOR


KEC. JAMBLANG KAB. CIREBON

TAHUN DIDIRIKAN : 2015

PEMIMPIN BENGKEL : JAIS HADI

PEGAWAI : -

Cirebon, 15 Juli 2023

Pimpinan Bengkel

iv
JAIS HADI

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala hidayah dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat melaksanakan praktek kerja industri (prakerin) yang
bertempat di bengkel Ridho Jaya Lasselama satu bulan setengah dengan baik dan
juga penulis dapat menyusun laporan ini sebagai kewajiban pelaksanaan praktek
kerja industri.
Pada kesempatan ini saya selaku penulis ingin mengucapkan terima kasih atas
bantuan yang telah di berikan baik moril maupun spiritual kepada :
1. Bapak Moh. Lukman, SE selaku Kepala Sekolah SMK Islamiyah Weru
2. Bapak Mohamad Sodikin, S.Kom, selaku Ketua Prakerin
3. Ibu Rike Andriani, SE, MM selaku Pembimbing Sekolah
4. Bapak JAIS HADI selaku pimpinan bengkel
5. Keluarga Besar BENGKEL JAIS
6. Keluarga Besar SMK Islamiyah Weru
Akhir kata saya ucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuannya. Mohon
maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan laporan ini.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis
harapkan guna perbaikan di masa yang akan datang dan semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penulis sendiri.

Cirebon, 15 Juli 2023

Penulis

vi
DAFTAR ISI

IDENTITAS SISWA...........................................................................................................ii
IDENTITAS DUNIA USAHA / DUNIA INDUSTRI......................................................iii
KATA PENGANTAR........................................................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................................................v
BAB I...................................................................................................................................6
PENDAHULUAN...............................................................................................................6
1.1. Latar Belakang.....................................................................................................6
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................6
1.3. Maksud dan Tujuan..............................................................................................7
1.5. Sistematika Laporan.............................................................................................7
BAB II..................................................................................................................................8
PELAKSANAAN KEGIATAN..........................................................................................8
2.1Landasan Teori............................................................................................................8
2.2 Profil Bengkel............................................................................................................9
BAB III..............................................................................................................................10
PEMBAHASAN................................................................................................................10
3.1 Deskripsi Kegiatan...................................................................................................10
3.2 Pembahasan Praktek Kerja.......................................................................................10
3.3. Teknik Pembuatan kursi las....................................................................................11
BAB IV..............................................................................................................................13
PENUTUP..........................................................................................................................13
4.1 Kesimpulan..............................................................................................................13
DAFTAR PUSAKA...........................................................................................................14

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pelaksanaan praktik kerja indrustri (PRAKERIN) Adalah sebuah
pelatihan dan pembelajaran yang di laksanakan di dunia usaha atau dunia
indrustri yang relawan dengan komputensi ke ahlian yang di miliki
masing-masing dalam upaya meningkatkan mutu sekolah menengah
kejuruan (SMK) Dan juga menambah bekal untuk masa-masa mendatang
guna memasuki kerja yang semakin banyak serta ketat dalam persainganya
seperti saat ini selain ini dengan pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi banyak peralatan baru yang di ciptakan guna
menunjang banyaknya permintaan produksi barang atau jasa yang
menimbulkan perubahan mendasar untuk mendapat pekerjaan sehingga
tenaga kerja di tuntuk bukan hanya memiliki kemampuan teknisi belaka
tetapi juga harus lebih flacksible dan berwawasan lebih luas,inofatif serta
di dukung dengan ketrampilan yang kompoten.

Dalam upaya untuk mewujudkan visi dan missinya SMK


ISLAMIYAH WERU melaksanakan berbagai kegiatan demi menjadikan
siswa dan siswi yang siap memasuki dunia kerja dan dunia indrustri.
Namun seorang siswa dan siswi SMK ISLAMIYAH WERU harus belajar
mengenai bagaimana lingkungan yang berada di lingkungan kerja dan
bagaimana pekerjaan yang akan di hadapi nanti setelah lulus sekolah.
Penulis sebagai siswa SMK ISLAMIYAH WERU berkesempatan
prakerin di bengkel Jais Bengkel.

Penulis dalam pengambilan judul laporan, sengaja mengambil judul


“TEKNIK PERBAIKAN SISTEM GARDAN” Untuk kendaraan mobil
jenis daihatsu pada bengkel Jais Cirebon, dikarenakan pada umumnya
lebih sering di praktekkan di bengkel dan kami lebih mudah memahami
system ini dari pada system lainnya..

8
1.2. Perumusan Masalah
Bagaimana teknik pemasangan sistem gardan pada kendaraan mobil
daihatsu?

1.bagaimana prinsip kerja sistem gardan

2.apa saja keuntungan dan kerugian pada system gardan

1.3 Identifikasi Masalah

1.apa saja komponen-komponen yang terdapat pada system gardan


2.bagaimana cara melepas dan memasang system gardan
1.4 Maksud dan Tujuan
1. sebagai bentuk pelaporan tentang apa yang telah di laksanakan dan di peroleh
selama kegiata prakerin

Mengetahui bagaimana langkah/ teknik pembokaran, sistem gardan

2 Tujuan

- Sebagai acuan / pedoman bagi masyarakat dan penyusun dalam melakukan


teknik pembongkaran, sistem gardan
- Memahami wawasan dan pengetahuan tentang system gardan
- Mengetahui hal – hal yang perlu di ketahui pada komponen sister gardan
-
1.3. Jadwal Waktu Prakerin

Hari Masuk Pulang

Senin 09:00 15:00

Selasa 09:00 15:00

Rabu 09:00 15:00

Kamis 09:00 15:00

Jum’at 09:00 15:00

1.4. Sistematika Laporan


BAB I PENDAHULUAN

9
Pendahuluan memuat : Latar belakang, Identifikasi Masalah, Rumusan
Masalah, Maksud dan Tujuan, Jadwal Waktu Prakerin dan Sistematika
laporan.
BAB II TINJAUAN PUSAKA
Pada bab ini membahas tentang landasan teori dan profile perusahaan
BAB III PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas mengenai pemasangan sistem gardan
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini memuat tentang kesimpulan dan saran hasil praktik Kerja
Industri.

10
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Landasan Teori


3.1. Pengertian Gardan (Differential)

Differential atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada
mobil yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros roda. Putaran roda
semuanya berasal dari proses pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar. Proses
pembakaran inilah yang kemudian akan menggerakkan piston untuk bergerak naik
turun. Lalu gerak naik turun piston ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol.
Gerak putar poros engkol ini akan diteruskan untuk memutar roda gila / flywheel.
Putaran roda gila akan diteruskan untuk memutar kopling kemudian diteruskan
memutar transmisi ke as kopel lalu ke gardan. Gardan akan meneruskan putaran ini
ke as roda dan as roda akan memutar roda, sehingga kendaraan dapat berjalan. Jadi
urutan perpindahan tenaga dan putaran dari mesin sampai ke roda, sehingga
kendaraan atau mobil dapat berjalan.

Gambar 1. Gardan pada mobil

11
A. Fungsi Gardan

1) Merubah arah putaran mesin


Posisi mesin pada mobil untuk truck atau khusunya mobil yang
menggunakan as kopel, memiliki posisi mesin yang memanjang ke depan.
Sehingga arah putaran dari roda gila jelas tidak searah dengan arah putaran roda.
Maka gardan inilah yang membuat arah dari putaran mesin menjadi searah
dengan arah putaran roda (yaitu maju ke depan).

2) Memperbesar momen
Momen adalah tenaga putaran dari sebuah benda yang berputar. Putaran
poros engkol mempunyai tenaga atau momen. Tenaga dari suatu benda yang
berputar dengan cepat adalah kecil, sedangkan tenaga dari benda yang berputar
lambat adalah besar. Seperti kita ketahui bahwa selambat – lambatnya mesin
berputar memiliki kecepatan minimal 600 rpm. Maksudnya adalah dalam satu
menit poros engkol berputar 600 kali. Sedangkan pada kecepatan tinggii memiliki
kecepatan hingga 12.000 rpm, berarti poros engkol berputar 12.000 kali dalam 1
menit. Agar tenaga dari poros engkol ini menjadi besar, maka kecepatan putaran
dari poros engkol ini harus diperlambat. Disinilah gardan memperlambat
kecepatan putaran dari poros engkol tersebut, sehingga tenaga putar atau momen
menjadi besar dan mobil dapat bergerak atau berjalan.

3) Membedakan putaran roda kiri dan kanan saat membelok

Gambar 2. Gardan pada mobil

12
Pada saat mobil berbelok, putaran roda bagian dalam cenderung lebih
lambat daripada putaran roda bagian luar. Hal ini dimaksudkan agar mobil
dapat berbelok dengan baik dan tidak slip. Jika kedua roda antara yang kiri dan
kanan selalu sama, maka mobil tak akan membelok. Di sinilah gardan membuat
putaran roda kiri dan kanan tidak sama, sehingga mobil dapat membelok dengan
baik.

Gambar 3. Letak Gardan pada mobil

Jadi jelaslah bahwa gardan memiliki fungsi yang sangat penting pada mobil,
sehingga mobil tersebut dapat berjalan dengan baik.

B. Bagian-bagian/ Komponen Gardan

13
Gambar 4 Komponen gardan

1. Rel Axle Housing

Bagian ini dapat dikatakan sebagai tumpuan berat muatan mobil, karena letaknya
dibagian roda belakang, khususnya pada mobil muatan atau minibus.

2. Gasket

Bagian yang digunakan untuk menghambat kebocoran oli gardan bagian ini juga
penting. Kalau bocor akan mengakibatkan pelumasan pada gigi gardan tidak
sempurna yang buntutnya kerusakan pada gigi gardan.

3. Differential Carrier

Gigi differential dipasang pada bagian ini. Untuk penyetelan ulang atau
penggantian gigi baru bagian ini delepaskan dari differential housing.

4. Differential Ring gear dan drive pinion gear kit

Dinamakan kit karena untuk memperbaiki differential cukup dengan mengganti


bagian bagian ini.

5. Oil Seal

Oil Seal yang terletak di bagian ujung dari differential housing ini berfungsi
mencegah agar oli tidak habis. Kalau ANda menemukan di sekitar bagian ini ada
basah akibat rembesan oli sebaiknya segera mengganti seal baru.

6. Universal joint Flange

Bagian yang meneruskan putaran propeler shaft differential disamping itu ia juga
berfungsi sebagai penyumbat agar oli tidak keluar.

7. Differential Pinion atau montir menyebutnya gigi satelit

Gigi ini yang mengatur supaya pada saat mobil menikung kecepatan roda kiri dan
kanan bisa saling menyesuaikan diri.

14
8. Mur pengancing drive shaft

ini sering kurang diperhatikan. Tidak terlintas untuk memeriksa apakah masih
terkancing dengan baik terutama pada mobil muatan.

C. Langkah Kerja Gardan

Fungsi utama gardan adalah membedakan putaran roda kiri dan kanan pada
saat mobilsedang membelok. Hal itu dimaksudkan agar mobil dapat membelok
dengan baik tanpamembuat kedua ban menjadi slip atau tergelincir.

Adapun cara kerja gardan adalah sebagai berikut :

1. Pada saat mobil berjalan lurus :

Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan
sama – sama dalam kecepatan putaran yang sama. Dan juga beban yang
ditanggung roda kiri danroda kanan adalah sama. Sehingga urutan
perpindahan putaran dari as kopel akanditeruskan untuk memutar drive pinion.
Drive pinion akan memutar ring gear, dan ringgear bersama-sama dengan
differential case akan berputar. Dengan berputarnya differential case, maka
pinion gear akan terbawa berputar bersama dengan differentialcase karena
antara differential case dan pinion gear dihubungkan dengan pinion shaft.
Karena beban antara roda kiri dan roda kanan adalah sama saat jalan lurus,
maka pinion gear akan membawa side gear kanan dan side gear kiri untuk
berputar dalamsatu kesatuan. Jadi dalam keadaan jalan lurus sebenarnya
pinion gear tidak berputar, pinion gear hanaya membawa side gear untuk
berputar bersama-sama dengan differential case dalam kecepatan putaran yang
sama. Bila differential case berputar satu kali, maka side gear juga berputar
satu kali juga, demikian seterusnya dalamkeadaan lurus.

15
Putaran side gear ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan asroda dan
kemudian menggerakkan roda.

2. Pada saat kendaraan membelok :

Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada roda bagian
dalamadalah lebih besar daripada beban yang ditanggung roda bagian luar.
Misalkan sebuahmobil sedang belok ke kiri, maka beban pada roda kiri akan lebih
besar daripada bebanroda kanan. Dengan demikian urutan perpindahan tenaganya
adalah sebagai berikut ; Putaran dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive
pinion. Drive pinion akanmemutar ring gear. Dengan berputarnya ring gear maka
differential case akan terbawa juga untuk berputar. Karena beban roda kiri lebih
besar dari roda kanan saat belok kekiri , maka side gear sebelah kiri akan memberi
perlawanan terhadap pinion gear.

D. KERUSAKAN PADA GARDAN

Gardan juga memiliki urutan cara kerja yang perlu Anda ketahui, dimulai dari
putaran mesin, kemudian putaran awal tersebut diteruskan oleh transmisi.
Tugas dari transmisi ini ialah mengatur dan menentukan proses oper atau
perpindahan gigi. Kemudian proses ini diteruskan oleh gardan yang akan
membuat roda mobil kendaraan Anda dapat berputar dan berjalan.

Gardan dalam kendaraan memiliki bagian-bagian tersendiri antara lain :

 Cincin dorong
 Mur penyetel
 Pinion penggerak

16
 Roda gigi samping atau side gear
 Cincin atau o-ring
 Bantalan belakang
 Pinion gear
 Spaser
 Tutup bantalan
 Pengunci mur penyetel
 Mur penyetel
 Differential caarier
 Penahan oli
 Baut, dan masih banyak lagi.

Permasalahan tentu akan terjadi pada putaran roda ban mobil jikalau salah
satu diantara bagian atau komponen gardan di atas mengalami gangguan
berupa kerusakan dan sebagainya. Cermati uraian berikut ini :

1. Terdengarnya Suara yang Berdengung dan Bising

Bagi Anda pengguna mobil yang menggunakan penggerak roda bagian belakang,
ketika mobil melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi, kemungkinan Anda
akan mendengar suara yang berdengung dan berisik dengan kurun waktu yang
cukup lama. Hal tersebut tentu akan terjadi jika gigi atau gear gardan sudah
mengalami keausan. Disarankan bagi Anda untuk segera mengganti gigi gardan
tersebut dengan yang baru agar bunyi dengung yang mengganggu aktivitas Anda
berkendara akan segera hilang.

Tak hanya gigi gardan yang telah mengalami keausan, bunyi berdengung
tersebut juga dapat terjadi jika jarak bebas antara gigi atau gear gardan yang
satu dengan yang lainnya mengalami kelonggaran. Untuk mengatasi hal

17
tersebut, Anda hanya perlu menyetel ulang jarak bebas antara gigi gardan
tersebut.

2. Timbul Getaran pada Gardan

Apakah Anda pernah merasakan bergetarnya bagian gardan mobil ketika Anda
sedang mengemudi mobil?. Getaran tersebut dapat saja terjadi karena laher
gardan yang mengalami kerusakan atau sudah ambrol. Bergetarnya gardan
mobil juga dapat terjadi dikarenakan oleh gear atau gigi gardan tersebut rusak
akibat buruknya kualitas bahan atau juga bisa karena benturan yang sering
terjadi.

3. Kebocoran Oli Gardan

Gejala kerusakan gardan mobil yang terakhir ialah oli gardan yang mengalami
kebocoran. Oli gardan yang bocor tentu dapat terjadi karena beberapa
penyebab antara lain :

 Penyebab pertama ialah pada bagian baut tap oli gardan yang berfungsi
untuk mengeluarkan oli gardan tersebut. Kebocoran oli tentu akan terjadi
akibat kurang kencangnya baut ketika dipasang atau drat baut yang bisa saja
telah mengalami keausan namun tetap dipaksa untuk dipasang.
 Penyebab kedua ialah packing gardan. Anda membutuhkan lem untuk
menyatukan antara selongsong gardan dengan gardan. Tidak ratanya
pemberian lem pada gardan tersebut berpotensi sebagai penyebab
terjadinya kebocoran pada oli gardan.
 Selain dua penyebab di atas, oli gardan juga dapat mengalami kebocoran
ketika seal pinion yang telah mengalami keausan atau dapat juga karena
karet pada seal pinion tersebut telah robek atau bahkan sudah rusak.

18
 Penyebab terakhir ialah terjadinya permasalahan pada bagian seal roda
bagian belakang khusus untuk mobil yang menggunakan penggerak roda
bagian belakang.

Dengan mengetahui berbagai gejala gardan mobil yang mengalami


kerusakan, tentu tak ada alasan lagi bagi Anda untuk melakukan perawatan dan
pemeriksaan terhadap komponen satu ini secara rutin. Namun, bagi Anda yang
gardan mobilnya sudah terlanjur mengalami kerusakan, penggantian dan
pemilihan komponen baru yang berkualitas penting untuk Anda lakukan. Tak
perlu susah untuk mencari tempat yang menyediakan gardan mobil beserta
komponennya,

Gambar 5. Masalah Gardan pada mobil

a. Keselamatan Kerja
 Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan
 Melakukan pelepasan, pengujian dan penggantian komponen
 Memperhatikan intruksi yang disampaikan guru/intrustur

19
 Setelah selesai bereskan alat – alat yang telah digunakan
b. Persiapan Alat dan Bahan
 Unit gardan
 Kunci ring
 Kunci sock
 Palu
 Obeng
 Pipa
 Balok
A. TAHAP PELAKSANAAN
a) Pembongkaran
 Angkutan kendaraan
 Mengeluarkan oli pelumas aksel
 Melepas poros penggerak

Gambar 6. Melepas Poros Penggerak

 Melepas roda tromol

20
Gambar 7. Cara Melepas Roda Tromol
 Melepas poros-poros penggerak aksel
a) Melepas bagian-bagian yang menghilangkan keluarnya poros penggerak
aksel
b) Melepas mur penahan poros penggerak aksel.
c) Tarik keluar poros penggerak aksel dengan palu luncur

Lepas mur dan turunkan penggerak aksel dan dudukannya


Perhatian : jika sulit lepas gunakan obeng atau pahat hingga merusak
paking/permukaan dudukan.

 Membongkar penggerak aksel


a) Sebelum dibongkar terlebih dahulu periksa/mengukur celah kebebasan
kontak gigi pinion dengan gigi korona.
b) Beri tanda pada tutup bantalan
c) Lepas plat pengunci buat penyetel
d) Lepas buat pengikat tutup bantalan
e) Amgkat keluar rumah diferensial
Perhatian : baut penyetel, cincin bantalan bagian kiri dan kanan tidak boleh
tertukar/beri tanda
 Mengukur tinggi pinion dengan mistar dalam ukuran ini penting untuk
control dalam pemasangan agar pinion dapat dipasang dengan baik/seperti
semula.
 Membongkar rumah differensial.

21
 Melepas bantalan rumah differensial dan beri tanda/bantalan tidak boleh
tertukar
 Beri tanda lepas baut pengikat gigi
 Korona sedikit demi sedikit dan menyilang
 Melepas gigi korona (jangan memukul di satu tempat hingga lepas).
 Lepas pasak dan keluarkan poros gigi planet
 Mengeluarkan gigi planet dan gigi satelit, susun sesuai pemasangan hingga
tak terjadi kesalahan.

b). Membongkar/ melepas poros ponion


 Bebaskan pasak pengunci, lepas mur pengikat poros kemudian gunakan
baler untuk melepas sil poros ponion.
 Melepas bantalan poros ponion, perhatian kedudukan poros harus tegak
lurus terhadap alat pres, perhatian cincin pembatas pada bantalan jangan
sampai hilang.

Gambar.8 Membongkar / Melepas Poros Ponion

Lepas cincin bantalan poros pinion, perhatian saat mengepres batang penumbuk
harus tegak lurus jangan menghilangkan cincin pembatas bila ada.
c. Pemerikasaan
 Bersihkan semua penggerak aksel yang telah dibongkar
 Bagian pasak mur pengikat flens
 Kebebasan radial flens terhadap poros pinion

22
 Setiap overhaul penggerak aksel sil poros pinion harus diganti baru
 Keausan / permukaan kedudukan bantalan poros pinion
 Keausan dudukan bantalan poros pinion
 Keausan permukaan gerak bantalan
 Keausan duduk bantalan rumah garden
 Keausan poros gigi planet
 Keausan gigi planet dan gigi satelit
 Kerusakan pasak poros gigi planet harus diganti
 Keausan ring pembatas gigi planet dan ring pembatas gigi satelit

d. Pemasangan

 memberikan oli pelumas penggerak aksel pada semua bagian yang akan
dipasang
 setiap pekerjaan overhaul dan paking diganti baru
 dalam tahap – tahap pemasangan tanda harus kembali pada posisi semula

e. Poros Pinion

 Memasang cincin luar bantalan poros pinion


 Memasang sil poros pinion
 Memasang bantalan poros pinion
 Memasang bantalan poros pinion dengan ring pembatas sisi miring menghadap
ke gigi pinion
 Memasang poros pinion dengan pengencangan 130 – 200 Nm, dan jaringan, dan
jangan lupa memasang pipa pembatas control momen putar poros, jika

23
 Memakai : pipa pembats baru 0.7 – 1.5 Nm, pipa pembatas lama 0.5 Nm
 Mengukur / control pinion harus sama dengan semula
f. Differensial

 Perhatikan pemasangan ring pembatas bagian yang terdapat alur olimenghadap


ke gigi planet dan satelit
 Memasang gigi differensial, control celah antara gigi planet dengan rumah
differensial : 0,1 – 0,2 mm dan gigi-gigi harus dapat berputas halus
 Memasang gigi korona dengan dipanaskan terlebih dahulu, momen
pengencangan 70-80 Nm.
Perhatikan ! jangan lupa pengunci baut harus terpasang

 Sebelum dipasang tutup bantalan, baut penyetel harus dapat berputar dengan
baik
 Pasang tutup bantalan dan keraskan pengikat 2/3 dari moment pengerasan.
 Menyetel celah kebebasan antara gigi korona dengan gigi ponion 0.5-0.2 mm
atau dilihat di buku data
 Baut dudukan bantalan dikencangkan dengan moment pengencangan 70-90
Nm. Control pre-load keseluruhan :1.7-2.5 Nm
 Control keolengan pada gigi korona 0.07-0.03 mm
 Memeriksa permukaan kontak, oleskan cairan pewarna/spidol non permanen
pada gigi korona kemudian di putar hingga tampak bekas kontak permukaan gigi
 Mengontrol sekali lagi celah kebebasan antara gigi pinion dan gigi korona
 Memasang plat pengunci baut penyetel.
g. Memasang penggerak aksel

 Bersihkan permukaan dudukan penggerak aksel


 Bersihkan aksel biasanya pada bagian bawah terdapat bram
 Pasang penggerak aksel, jangan lupa paking momen pengerasaan 16-22 Nm
 Pasang poros aksel
 Pasang poros penggerak aksel dan memeriksa kebebasan aksial poros
 Mengisi oli penggerak aksel SAE 90 (Hipoid-oli).

24
Gambar 9. pemasangan

2.2 Profil Bengkel

A. PROFIL SEJARAH PERUSAHAAN

Nama Bengkel : BENGKEL JAIS


Nama Pendiri : JAIS HADI
Berdiri Tanggal :-
Diresmikan Tanggal :-
Kantor Pusat Diresmikan :-
Telepon : 083120886633
Kepala Perusahaan : JAIS HADI
Cabang :-

B. STRUKTUR PERUSAHAAN

Pendiri : JAIS HADI

25
C. DENAH JALAN MENUJU PERUSAHAAN

4 1 2 3

KETERANGAN :
1. JEMBATAN GEDANGAN
2. JL. RAYA LEMAH TAMBA DESA BAKUNG LOR
3. BENGKEL JAIS
4. DESA

D. DENAH LOKASI PERUSAHAAN

5
3 4 6
1

26
8

KETERANGAN :
1. RUMAH BAPAK JAIS
2. TEMPAT SERVICE
3. TOKO SPAREPART
4. TEMPAT PERALATAN BENGKEL
5. WC
6. GUDANG
7. WARUNG KOPI / PEKARANGAN

27
28
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi Kegiatan

Pada bab ini saya akan menjelaskan kegiatan saya di bengkel. Di bengkel
tersebut terdapat lima siswa yang ada di bengkel yaitu SMK ISLAMIYAH
WERU selama 1 bulan setengah. Saya dan teman saya membantu pegawai-
pegawai tersebut dan Alhamdulillah kami pun banyak belajar di bengkel
tersebut.
Itulah kegiatan kami sehari-hari dalam melakukan kegiatan di bengkel jais.

3.2Pembahasan Praktek Kerja


Pada bab ini saya akan membahas mengenai pemecahan masalah yang
berkaitan dengan perumusan masalah. Sebelum membahas pemasangan sistem
gardan pada kendaraan mobil daihatsu

Nama alat Spesifikasi Jumlah Satuan

dongkrak General 1buah

Kunci socket General 1buah

Kunci pas General 1buah

Kunci ring General 1buah

Kunci shock 12-14 General 2 buah

Track General 1buah

impack General 1buah

Obeng min- General 1buah

Kunci T General 1 buah

Oli\stemplet General 1 buah

29
Tang kombinasi General 1 buah

3.3. Langkah kerja


Berikut langkah langkah atau pemasangan sistem gardan;

• Pertama yang harus anda siapkan kunci pas dan juga ring satu set

• Siapkan pula kunci socket, satu set

• Maka setelah alat — alah sudah anda siapkan, kemudian langkah selanjutnya
yaitu dengan kendorkan baut roda bagian belakang kiri dan kanan (Hanya di
kendorkan saja)

• Selanjutnya dongkrak mobil anda di bagian belakang, sesudah di dongkrak


tempatkan jack stand atau penyangga pada bagian chasis yang kuat pada sisi
kanan dan kiri mobil (Bagian belakang).

• Setelah jack stand sudah terpasang, maka langkah selanjutnya yaitu dengan
kendorkan dan lepas baut pengikat pada propeller shaftnya dari gardan dengan
memakai kunci.

• Kemudian Lepaskan dan selanjutnya tarik propeller shaft nya dari transmisi.

• Kemudian Lepaskan baut yang mengikat pada roda belakang dan lepaskan roda
belakangnya.

Setelah itu dengan tarik keluar poros roda belakang.

• Hal pertama yang harus anda lakukan yaitu dengan bersihkan gardan terlebih
dahulu dari kotoran oli dan debu dengan memakaikuas dan minyak tanah atau
solar.

• Langkah selanjutnya siapkan meja untuk meletakan gardan dan serta komponen
— komponen unit gardannya.

30
• Kemudian selanjutnya yaitu kendorkan terlebih dahulu baut — baut bearing cap
dengan cara menyilang, setelah semua sudah kendor baut — bautnya, baru anda
dapat melepas baut — baut bearing cup tersebut.

• Setelah anda copot baut — baut tersebut, langkah selanjutnya anda tempatkan
baut — baut tersebut ke dalam wadah supaya tidak berceceran.

• Selanjutnya lepaskan bearing cup nya dari differential Assembly

• Selanjutnya angkat dan kemudian pisahkan ting gear dari differential hosing.

• Langkah selanjutnya yaitu anda tinggal kendorkan mur pengunci companion


flange
Terakhir lepaskan companion flange dari drive pinion, bersamaan dengan
menahan drive pinion agar tidak terjatuh. kemudian keluarkan drive dari
differential housingnya.

31
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang di dapat penulisl setelah menyelesaikan kegiatan


praktek kerja industri yaitu :
 Praktik kerja lapangan merupakan praktik kerja nyata yang bermanfaat dan
sebagai pengalaman siswa untuk terjun di masyarakat dan di dunia kerja
pada umumnya.
 Penyusun mendapatkan banyak pengalaman dan pengetahuan yang selama
di sekolah belum didapatkan

32
DAFTAR PUSAKA

http://kumulanlaporanprakerin.blogspot.com/2018/09laporan-prakerin-perawatan-
dan_16.html?m=1
https://www.qoala.app/id/blog/gaya-hidup/otomotif/cara-pasang-tape-mobil/

33
LAMPIRAN

34

Anda mungkin juga menyukai