DISUSUN OLEH :
NIS : 21221009
KELAS : XI TKR
Megetahui,
MOH. LUKMAN, SE
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN
BENGKEL JAIS
Pemimpin, Pembimbing,
Suheri Aris
IDENTITAS SISWA
NIS : 21221009
RIWAYAT PENDIDIKAN
a. AYAH : ISWANTO
b. IBU : WASTINA
HOBI : BLIARD
ii
Cirebon, 15 Juli 2023
3X
4
GALANG SAID
iii
IDENTITAS DUNIA USAHA / DUNIA INDUSTRI
PEGAWAI : -
Pimpinan Bengkel
iv
JAIS HADI
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala hidayah dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat melaksanakan praktek kerja industri (prakerin) yang
bertempat di bengkel Ridho Jaya Lasselama satu bulan setengah dengan baik dan
juga penulis dapat menyusun laporan ini sebagai kewajiban pelaksanaan praktek
kerja industri.
Pada kesempatan ini saya selaku penulis ingin mengucapkan terima kasih atas
bantuan yang telah di berikan baik moril maupun spiritual kepada :
1. Bapak Moh. Lukman, SE selaku Kepala Sekolah SMK Islamiyah Weru
2. Bapak Mohamad Sodikin, S.Kom, selaku Ketua Prakerin
3. Ibu Rike Andriani, SE, MM selaku Pembimbing Sekolah
4. Bapak JAIS HADI selaku pimpinan bengkel
5. Keluarga Besar BENGKEL JAIS
6. Keluarga Besar SMK Islamiyah Weru
Akhir kata saya ucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuannya. Mohon
maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan laporan ini.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis
harapkan guna perbaikan di masa yang akan datang dan semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penulis sendiri.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
IDENTITAS SISWA...........................................................................................................ii
IDENTITAS DUNIA USAHA / DUNIA INDUSTRI......................................................iii
KATA PENGANTAR........................................................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................................................v
BAB I...................................................................................................................................6
PENDAHULUAN...............................................................................................................6
1.1. Latar Belakang.....................................................................................................6
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................6
1.3. Maksud dan Tujuan..............................................................................................7
1.5. Sistematika Laporan.............................................................................................7
BAB II..................................................................................................................................8
PELAKSANAAN KEGIATAN..........................................................................................8
2.1Landasan Teori............................................................................................................8
2.2 Profil Bengkel............................................................................................................9
BAB III..............................................................................................................................10
PEMBAHASAN................................................................................................................10
3.1 Deskripsi Kegiatan...................................................................................................10
3.2 Pembahasan Praktek Kerja.......................................................................................10
3.3. Teknik Pembuatan kursi las....................................................................................11
BAB IV..............................................................................................................................13
PENUTUP..........................................................................................................................13
4.1 Kesimpulan..............................................................................................................13
DAFTAR PUSAKA...........................................................................................................14
vii
BAB I
PENDAHULUAN
8
1.2. Perumusan Masalah
Bagaimana teknik pemasangan sistem gardan pada kendaraan mobil
daihatsu?
2 Tujuan
9
Pendahuluan memuat : Latar belakang, Identifikasi Masalah, Rumusan
Masalah, Maksud dan Tujuan, Jadwal Waktu Prakerin dan Sistematika
laporan.
BAB II TINJAUAN PUSAKA
Pada bab ini membahas tentang landasan teori dan profile perusahaan
BAB III PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas mengenai pemasangan sistem gardan
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini memuat tentang kesimpulan dan saran hasil praktik Kerja
Industri.
10
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
Differential atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada
mobil yang berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros roda. Putaran roda
semuanya berasal dari proses pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar. Proses
pembakaran inilah yang kemudian akan menggerakkan piston untuk bergerak naik
turun. Lalu gerak naik turun piston ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol.
Gerak putar poros engkol ini akan diteruskan untuk memutar roda gila / flywheel.
Putaran roda gila akan diteruskan untuk memutar kopling kemudian diteruskan
memutar transmisi ke as kopel lalu ke gardan. Gardan akan meneruskan putaran ini
ke as roda dan as roda akan memutar roda, sehingga kendaraan dapat berjalan. Jadi
urutan perpindahan tenaga dan putaran dari mesin sampai ke roda, sehingga
kendaraan atau mobil dapat berjalan.
11
A. Fungsi Gardan
2) Memperbesar momen
Momen adalah tenaga putaran dari sebuah benda yang berputar. Putaran
poros engkol mempunyai tenaga atau momen. Tenaga dari suatu benda yang
berputar dengan cepat adalah kecil, sedangkan tenaga dari benda yang berputar
lambat adalah besar. Seperti kita ketahui bahwa selambat – lambatnya mesin
berputar memiliki kecepatan minimal 600 rpm. Maksudnya adalah dalam satu
menit poros engkol berputar 600 kali. Sedangkan pada kecepatan tinggii memiliki
kecepatan hingga 12.000 rpm, berarti poros engkol berputar 12.000 kali dalam 1
menit. Agar tenaga dari poros engkol ini menjadi besar, maka kecepatan putaran
dari poros engkol ini harus diperlambat. Disinilah gardan memperlambat
kecepatan putaran dari poros engkol tersebut, sehingga tenaga putar atau momen
menjadi besar dan mobil dapat bergerak atau berjalan.
12
Pada saat mobil berbelok, putaran roda bagian dalam cenderung lebih
lambat daripada putaran roda bagian luar. Hal ini dimaksudkan agar mobil
dapat berbelok dengan baik dan tidak slip. Jika kedua roda antara yang kiri dan
kanan selalu sama, maka mobil tak akan membelok. Di sinilah gardan membuat
putaran roda kiri dan kanan tidak sama, sehingga mobil dapat membelok dengan
baik.
Jadi jelaslah bahwa gardan memiliki fungsi yang sangat penting pada mobil,
sehingga mobil tersebut dapat berjalan dengan baik.
13
Gambar 4 Komponen gardan
Bagian ini dapat dikatakan sebagai tumpuan berat muatan mobil, karena letaknya
dibagian roda belakang, khususnya pada mobil muatan atau minibus.
2. Gasket
Bagian yang digunakan untuk menghambat kebocoran oli gardan bagian ini juga
penting. Kalau bocor akan mengakibatkan pelumasan pada gigi gardan tidak
sempurna yang buntutnya kerusakan pada gigi gardan.
3. Differential Carrier
Gigi differential dipasang pada bagian ini. Untuk penyetelan ulang atau
penggantian gigi baru bagian ini delepaskan dari differential housing.
5. Oil Seal
Oil Seal yang terletak di bagian ujung dari differential housing ini berfungsi
mencegah agar oli tidak habis. Kalau ANda menemukan di sekitar bagian ini ada
basah akibat rembesan oli sebaiknya segera mengganti seal baru.
Bagian yang meneruskan putaran propeler shaft differential disamping itu ia juga
berfungsi sebagai penyumbat agar oli tidak keluar.
Gigi ini yang mengatur supaya pada saat mobil menikung kecepatan roda kiri dan
kanan bisa saling menyesuaikan diri.
14
8. Mur pengancing drive shaft
ini sering kurang diperhatikan. Tidak terlintas untuk memeriksa apakah masih
terkancing dengan baik terutama pada mobil muatan.
Fungsi utama gardan adalah membedakan putaran roda kiri dan kanan pada
saat mobilsedang membelok. Hal itu dimaksudkan agar mobil dapat membelok
dengan baik tanpamembuat kedua ban menjadi slip atau tergelincir.
Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan
sama – sama dalam kecepatan putaran yang sama. Dan juga beban yang
ditanggung roda kiri danroda kanan adalah sama. Sehingga urutan
perpindahan putaran dari as kopel akanditeruskan untuk memutar drive pinion.
Drive pinion akan memutar ring gear, dan ringgear bersama-sama dengan
differential case akan berputar. Dengan berputarnya differential case, maka
pinion gear akan terbawa berputar bersama dengan differentialcase karena
antara differential case dan pinion gear dihubungkan dengan pinion shaft.
Karena beban antara roda kiri dan roda kanan adalah sama saat jalan lurus,
maka pinion gear akan membawa side gear kanan dan side gear kiri untuk
berputar dalamsatu kesatuan. Jadi dalam keadaan jalan lurus sebenarnya
pinion gear tidak berputar, pinion gear hanaya membawa side gear untuk
berputar bersama-sama dengan differential case dalam kecepatan putaran yang
sama. Bila differential case berputar satu kali, maka side gear juga berputar
satu kali juga, demikian seterusnya dalamkeadaan lurus.
15
Putaran side gear ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan asroda dan
kemudian menggerakkan roda.
Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada roda bagian
dalamadalah lebih besar daripada beban yang ditanggung roda bagian luar.
Misalkan sebuahmobil sedang belok ke kiri, maka beban pada roda kiri akan lebih
besar daripada bebanroda kanan. Dengan demikian urutan perpindahan tenaganya
adalah sebagai berikut ; Putaran dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive
pinion. Drive pinion akanmemutar ring gear. Dengan berputarnya ring gear maka
differential case akan terbawa juga untuk berputar. Karena beban roda kiri lebih
besar dari roda kanan saat belok kekiri , maka side gear sebelah kiri akan memberi
perlawanan terhadap pinion gear.
Gardan juga memiliki urutan cara kerja yang perlu Anda ketahui, dimulai dari
putaran mesin, kemudian putaran awal tersebut diteruskan oleh transmisi.
Tugas dari transmisi ini ialah mengatur dan menentukan proses oper atau
perpindahan gigi. Kemudian proses ini diteruskan oleh gardan yang akan
membuat roda mobil kendaraan Anda dapat berputar dan berjalan.
Cincin dorong
Mur penyetel
Pinion penggerak
16
Roda gigi samping atau side gear
Cincin atau o-ring
Bantalan belakang
Pinion gear
Spaser
Tutup bantalan
Pengunci mur penyetel
Mur penyetel
Differential caarier
Penahan oli
Baut, dan masih banyak lagi.
Permasalahan tentu akan terjadi pada putaran roda ban mobil jikalau salah
satu diantara bagian atau komponen gardan di atas mengalami gangguan
berupa kerusakan dan sebagainya. Cermati uraian berikut ini :
Bagi Anda pengguna mobil yang menggunakan penggerak roda bagian belakang,
ketika mobil melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi, kemungkinan Anda
akan mendengar suara yang berdengung dan berisik dengan kurun waktu yang
cukup lama. Hal tersebut tentu akan terjadi jika gigi atau gear gardan sudah
mengalami keausan. Disarankan bagi Anda untuk segera mengganti gigi gardan
tersebut dengan yang baru agar bunyi dengung yang mengganggu aktivitas Anda
berkendara akan segera hilang.
Tak hanya gigi gardan yang telah mengalami keausan, bunyi berdengung
tersebut juga dapat terjadi jika jarak bebas antara gigi atau gear gardan yang
satu dengan yang lainnya mengalami kelonggaran. Untuk mengatasi hal
17
tersebut, Anda hanya perlu menyetel ulang jarak bebas antara gigi gardan
tersebut.
Apakah Anda pernah merasakan bergetarnya bagian gardan mobil ketika Anda
sedang mengemudi mobil?. Getaran tersebut dapat saja terjadi karena laher
gardan yang mengalami kerusakan atau sudah ambrol. Bergetarnya gardan
mobil juga dapat terjadi dikarenakan oleh gear atau gigi gardan tersebut rusak
akibat buruknya kualitas bahan atau juga bisa karena benturan yang sering
terjadi.
Gejala kerusakan gardan mobil yang terakhir ialah oli gardan yang mengalami
kebocoran. Oli gardan yang bocor tentu dapat terjadi karena beberapa
penyebab antara lain :
Penyebab pertama ialah pada bagian baut tap oli gardan yang berfungsi
untuk mengeluarkan oli gardan tersebut. Kebocoran oli tentu akan terjadi
akibat kurang kencangnya baut ketika dipasang atau drat baut yang bisa saja
telah mengalami keausan namun tetap dipaksa untuk dipasang.
Penyebab kedua ialah packing gardan. Anda membutuhkan lem untuk
menyatukan antara selongsong gardan dengan gardan. Tidak ratanya
pemberian lem pada gardan tersebut berpotensi sebagai penyebab
terjadinya kebocoran pada oli gardan.
Selain dua penyebab di atas, oli gardan juga dapat mengalami kebocoran
ketika seal pinion yang telah mengalami keausan atau dapat juga karena
karet pada seal pinion tersebut telah robek atau bahkan sudah rusak.
18
Penyebab terakhir ialah terjadinya permasalahan pada bagian seal roda
bagian belakang khusus untuk mobil yang menggunakan penggerak roda
bagian belakang.
a. Keselamatan Kerja
Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan
Melakukan pelepasan, pengujian dan penggantian komponen
Memperhatikan intruksi yang disampaikan guru/intrustur
19
Setelah selesai bereskan alat – alat yang telah digunakan
b. Persiapan Alat dan Bahan
Unit gardan
Kunci ring
Kunci sock
Palu
Obeng
Pipa
Balok
A. TAHAP PELAKSANAAN
a) Pembongkaran
Angkutan kendaraan
Mengeluarkan oli pelumas aksel
Melepas poros penggerak
20
Gambar 7. Cara Melepas Roda Tromol
Melepas poros-poros penggerak aksel
a) Melepas bagian-bagian yang menghilangkan keluarnya poros penggerak
aksel
b) Melepas mur penahan poros penggerak aksel.
c) Tarik keluar poros penggerak aksel dengan palu luncur
21
Melepas bantalan rumah differensial dan beri tanda/bantalan tidak boleh
tertukar
Beri tanda lepas baut pengikat gigi
Korona sedikit demi sedikit dan menyilang
Melepas gigi korona (jangan memukul di satu tempat hingga lepas).
Lepas pasak dan keluarkan poros gigi planet
Mengeluarkan gigi planet dan gigi satelit, susun sesuai pemasangan hingga
tak terjadi kesalahan.
Lepas cincin bantalan poros pinion, perhatian saat mengepres batang penumbuk
harus tegak lurus jangan menghilangkan cincin pembatas bila ada.
c. Pemerikasaan
Bersihkan semua penggerak aksel yang telah dibongkar
Bagian pasak mur pengikat flens
Kebebasan radial flens terhadap poros pinion
22
Setiap overhaul penggerak aksel sil poros pinion harus diganti baru
Keausan / permukaan kedudukan bantalan poros pinion
Keausan dudukan bantalan poros pinion
Keausan permukaan gerak bantalan
Keausan duduk bantalan rumah garden
Keausan poros gigi planet
Keausan gigi planet dan gigi satelit
Kerusakan pasak poros gigi planet harus diganti
Keausan ring pembatas gigi planet dan ring pembatas gigi satelit
d. Pemasangan
memberikan oli pelumas penggerak aksel pada semua bagian yang akan
dipasang
setiap pekerjaan overhaul dan paking diganti baru
dalam tahap – tahap pemasangan tanda harus kembali pada posisi semula
e. Poros Pinion
23
Memakai : pipa pembats baru 0.7 – 1.5 Nm, pipa pembatas lama 0.5 Nm
Mengukur / control pinion harus sama dengan semula
f. Differensial
Sebelum dipasang tutup bantalan, baut penyetel harus dapat berputar dengan
baik
Pasang tutup bantalan dan keraskan pengikat 2/3 dari moment pengerasan.
Menyetel celah kebebasan antara gigi korona dengan gigi ponion 0.5-0.2 mm
atau dilihat di buku data
Baut dudukan bantalan dikencangkan dengan moment pengencangan 70-90
Nm. Control pre-load keseluruhan :1.7-2.5 Nm
Control keolengan pada gigi korona 0.07-0.03 mm
Memeriksa permukaan kontak, oleskan cairan pewarna/spidol non permanen
pada gigi korona kemudian di putar hingga tampak bekas kontak permukaan gigi
Mengontrol sekali lagi celah kebebasan antara gigi pinion dan gigi korona
Memasang plat pengunci baut penyetel.
g. Memasang penggerak aksel
24
Gambar 9. pemasangan
B. STRUKTUR PERUSAHAAN
25
C. DENAH JALAN MENUJU PERUSAHAAN
4 1 2 3
KETERANGAN :
1. JEMBATAN GEDANGAN
2. JL. RAYA LEMAH TAMBA DESA BAKUNG LOR
3. BENGKEL JAIS
4. DESA
5
3 4 6
1
26
8
KETERANGAN :
1. RUMAH BAPAK JAIS
2. TEMPAT SERVICE
3. TOKO SPAREPART
4. TEMPAT PERALATAN BENGKEL
5. WC
6. GUDANG
7. WARUNG KOPI / PEKARANGAN
27
28
BAB III
PEMBAHASAN
Pada bab ini saya akan menjelaskan kegiatan saya di bengkel. Di bengkel
tersebut terdapat lima siswa yang ada di bengkel yaitu SMK ISLAMIYAH
WERU selama 1 bulan setengah. Saya dan teman saya membantu pegawai-
pegawai tersebut dan Alhamdulillah kami pun banyak belajar di bengkel
tersebut.
Itulah kegiatan kami sehari-hari dalam melakukan kegiatan di bengkel jais.
29
Tang kombinasi General 1 buah
• Pertama yang harus anda siapkan kunci pas dan juga ring satu set
• Maka setelah alat — alah sudah anda siapkan, kemudian langkah selanjutnya
yaitu dengan kendorkan baut roda bagian belakang kiri dan kanan (Hanya di
kendorkan saja)
• Setelah jack stand sudah terpasang, maka langkah selanjutnya yaitu dengan
kendorkan dan lepas baut pengikat pada propeller shaftnya dari gardan dengan
memakai kunci.
• Kemudian Lepaskan dan selanjutnya tarik propeller shaft nya dari transmisi.
• Kemudian Lepaskan baut yang mengikat pada roda belakang dan lepaskan roda
belakangnya.
• Hal pertama yang harus anda lakukan yaitu dengan bersihkan gardan terlebih
dahulu dari kotoran oli dan debu dengan memakaikuas dan minyak tanah atau
solar.
• Langkah selanjutnya siapkan meja untuk meletakan gardan dan serta komponen
— komponen unit gardannya.
30
• Kemudian selanjutnya yaitu kendorkan terlebih dahulu baut — baut bearing cap
dengan cara menyilang, setelah semua sudah kendor baut — bautnya, baru anda
dapat melepas baut — baut bearing cup tersebut.
• Setelah anda copot baut — baut tersebut, langkah selanjutnya anda tempatkan
baut — baut tersebut ke dalam wadah supaya tidak berceceran.
• Selanjutnya angkat dan kemudian pisahkan ting gear dari differential hosing.
31
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
32
DAFTAR PUSAKA
http://kumulanlaporanprakerin.blogspot.com/2018/09laporan-prakerin-perawatan-
dan_16.html?m=1
https://www.qoala.app/id/blog/gaya-hidup/otomotif/cara-pasang-tape-mobil/
33
LAMPIRAN
34