OLEH :
YUNDA YUSRIANA
(202310461011019)
KELOMPOK 08/NERS 28
NIM: 202310461011019
Malang,……………….
Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan
( ) ( )
LAPORAN PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat,
tidak terkendali dan akan terus membelah diri. Selanjutnya, sel kanker akan
ikat, darah, serta menyerang organ-organ penting dan syaraf tulang belakang.
Dalam keadaan normal, sel tubuh hanya akan membelah diri jika ada penggantian
sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya, sel kanker akan terus membelah
baru yang disebut tumor ganas. Penumpukan sel baru tersebut akan mendesak
Karena pertimbangan klinis maka yang dibahas adalah kanker paru atau
Kanker paru adalah tumor ganas paru yang berasal dari saluran napas atau
epitel bronkus. Terjadinya kanker ditandai dengan pertumbuhan sel yang tidak
normal, tidak terbatas, dan merusak sel-sel jaringan yang normal. Proses
keganasan pada epitel bronkus didahului oleh masa pra kanker. Perubahan
pertama yang terjadi pada masa prakanker disebut metaplasia skuamosa yang
ditandai dengan perubahan bentuk epitel dan menghilangnya silia (Robbin &
Kumar, 2021).
B. KLASIFIKASI KANKER PARU
Kanker paru dibagi menjadi kanker paru sel kecil (small cell lung
cancer, SCLC) dan kanker paru sel tidak kecil (non-small cell lung cancer,
NSCLC). NSCLC merupakan tipe paling umum dari kanker paru-paru, dan
cepat ke pembuluh darah menuju anggota tubuh lainnya. Seringkali, kanker ini
Merupakan tipe histologik kanker paru yang paling sering ditemukan, berasal
tumor. Karsinoma sel skuamosa biasanya terletak sentral di sekitar hilus, dan
2. Adenokarsinoma
lokal pada paru dan fibrosis interstisial kronik. Lesi sering kali meluas ke
pembuluh darah dan limfe pada stadium dini dan sering bermetastasis jauh
3. Karsinoma bronkoalveolus
paru dari WHO. Karsinoma ini adalah sel-sel ganas yang besar dan
berdiferensiasi sangat buruk dengan sitoplasma yang besar dan ukuran inti
jauh.
dengan perluasan ke dalam parenkim paru dan keterlibatan dini kelenjar getah
bening hilus dan mediastinum. Kanker ini terdiri atas sel tumor dengan
mungkin luas. Sel tumor sangat rapuh dan sering memperlihatkan fragmentasi
dan “crush artifact” pada sediaan biopsi. Gambaran lain pada karsinoma sel
kecil, yang paling jelas pada pemeriksaan sitologik, adalah berlipatnya nukleus
akibat letak sel tumor dengan sedikit sitoplasma yang saling berdekatan
(Kumar, 2020).
Adalah sel-sel ganas yang besar dan berdiferensiasi sangat buruk dengan
2. Hidup atau kontal erat dengan lingkungan asap tembakau (perokok pasif)
8. Polusi udara
9. Hereditas
Pada fase awal kebanyakan kanker paru tidak menunjukkan gejala klinis. Bila
sudah menunjukkan gejala berarti pasien dalam stadium lanjut. (Sudoyo Aru)
Keluhan utama:
1. Batuk-batuk dengan/tanpa dahak (dahak putih, dapat juga purulen) lebih dari
3 minggu
2. Batuk darah
3. Sesak napas
4. Suara serak
6. Sulit/sakit menelan
8. Sembab muka dan leher, kadang-kadang disertai sembab lengan dengan rasa
nyeri yang hebat. Tidak jarang yang pertama terlihat adalah gejala atau
keluhan akibat metastasis di luar paru, seperti kelainan yang timbul karena
kompresi hebat di otak, pembesaran hepar. Ada pula gejala dan keluhan tidak
khas seperti :
E. ETIOLOGI
Seperti umumnya kanker yang lain, penyebab yang pasti dari kanker paru
belum diketahui, tapi paparan atau inhalasi berkepanjangan suatu zat yang
lain seperti kekebalan tubuh, infeksi saluran pernapasan kronik dan faktor
1. Merokok
penting, yaitu 85% dari seluruh kasus ( Wilson, 2020). Rokok mengandung
usia mulai merokok, jumlah batang rokok yang diisap setiap hari, lamanya
2. Perokok pasif
Semakin banyak orang yang tertarik dengan hubungan antara perokok pasif,
atau mengisap asap rokok orang lain di dalam ruang tertutup, dengan risiko
orang-orang yang tidak merokok, tetapi mengisap asap dari orang lain, risiko
Kematian akibat kanker paru juga berkaitan dengan polusi udara, tetapi
akibat kanker paru jumlahnya dua kali lebih banyak di daerah perkotaan
penyakit ini lebih sering ditemukan pada masyarakat dengan kelas tingkat
sosial ekonomi yang paling rendah dan berkurang pada mereka dengan kelas
yang lebih tinggi. Hal ini, sebagian dapat dijelaskan dari kenyataan bahwa
kelompok sosial ekonomi yang lebih rendah cenderung hidup lebih dekat
tercemar oleh polusi. Suatu karsinogen yang ditemukan dalam udara polusi
(juga ditemukan pada asap rokok) adalah 3,4 benzpiren (Wilson, 2020).
paru (Amin, 2023). Risiko kanker paru di antara pekerja yang menangani
asbes kira-kira sepuluh kali lebih besar daripada masyarakat umum. Risiko
kanker paru baik akibat kontak dengan asbes maupun uranium meningkat jika
5. Genetik
Terdapat bukti bahwa anggota keluarga pasien kanker paru berisiko lebih
tumor memiliki arti penting dalam timbul dan berkembangnya kanker paru.
(Wilson, 2023).
6. Penyakit paru
Penyakit paru seperti tuberkulosis dan penyakit paru obstruktif kronik juga
dapat menjadi risiko kanker paru. Seseorang dengan penyakit paru obstruktif
kronik berisiko empat sampai enam kali lebih besar terkena kanker paru
1. Tahap terbatas, yaitu kanker yang hanya ditemukan pada satu bagian
2. Tahap ekstensif, yaitu Kanker yang ditemukan pada jaringan dada diluar
tubuh jauh.
dahak (sputum) pasien dalam sampel air saat bronkoskopi, tetapi tidak
2. Stadium 0
3. Stadium I
4. Stadium II
Merupakan tahap Kanker yang ditemukan pada paru-paru dan kalenjer
5. Stadium III
bening di sisi yang sama ataupun sisi berlawanan dari tumor tersebut.
6. Stadium IV
Merupakan tahap Kanker yang ditemukan lebih dari satu lobus paru-paru
yang sama, atau di paru-paru yang lain. Sel –sel Kanker telah menyebar
juga ke organ tubuh lainnya, misalnya ke otak, kalenjer adrenalin , hati dan
tulang.
a. Sesak napas.
Orang dengan kanker paru-paru dapat mengalami sesak napas jika kanker
b. Batuk darah.
c. Nyeri.
Kanker paru-paru yg hebat meluas ke lapisan paru-paru atau bagian lain dari
e. Kematian.
Tingkat ketahanan hidup untuk orang didiagnosis dengan penyakit ini sangat
jenis, dalam paru-paru, dan penyebaran kanker. Suatu tumor dapat menyebabkan
berkembang.
H. PATOFISIOLOGI
resiko terjadinya tumor. Permulaan terjadinya tumor dimulai dengan adanya zat
timbulnya penyakit tumor. Initiati agen biasanya bisa berupa unsur kimia, fisik
atau biologis yang berkemampuan bereaksi langsung dan merubah struktur dasar
tumor, hal ini berlangsung lama mingguan sampai tahunan. Gejala – gejala yang
dan dingin. Pada stadium lanjut, penurunan berat badan biasanya menunjukkan
otak, tulang rangka. Kanker paru bervariasi sesuai tipe sel, daerah asal, dan
kecepatan pertumbuhan. Empat tipe sel primer pada kanker paru adalah
karsinoma epidermoid (sel skuamosa), karsinoma sel kecil (sel oat), karsinoma sel
besar (tak terdeferensiasi) dan adenokarsinoma. Sel skuamosa dan karsinoma sel
kecil umumnya terbentuk di jalan napas utama bronkial. Karsinoma sel besar dan
Karsinoma sel besar dan karsinoma sel oat tumbuh sangat cepat sehingga
metaplasia, hyperplasia dan displasia menembus ruang pleura, biasa timbul efusi
pleura, dan bisa diikuti invasi langsung pada kosta dan korpus vertebra. Lesi yang
letaknya sentral berasal dari salah satu cabang bronkus yang terbesar. Lesi ini
bagian distal. Gejala – gejala yang timbul dapat berupa batuk, hemoptysis,
tulang rangka.
PATWAY :
Faktor Kimiawi Faktor Genetik Faktor Fisik Faktor Nutrisi
Peradangan Kronik
KANKER PARU
Intoleransi Aktivitas
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Radiologi.
a. Foto thorax posterior – anterior (PA) dan leteral serta Tomografi dada.
b. Bronkhografi.
2. Laboratorium.
3. Histopatologi.
diketahui).
b. Biopsi Trans Torakal (TTB). Biopsi dengan TTB terutama untuk lesi yang
95 %.
4. Pencitraan.
J. PENATALAKSANAAN MEDIS
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Data Subjektif:
Anamnesis
diagnosis tepat. Keluhan dan gejala klinis permulaan merupakan tanda awal
penyakit kanker paru. Batuk disertai dahak yang banyak dan kadang-kadang
nyeri dada, lemah, berat badan menurun, dan anoreksia merupakan keadaan
tersangka kanker paru adalah faktor usia, jenis kelamin, keniasaan merokok,
dan terpapar zat karsinogen yang dapat menyebabkan nodul soliter paru.
2. Data Objektif
Pemeriksaan Fisik
bening dan tanda-tanda obstruksi parsial, infiltrat dan pleuritis dengan cairan
pleura.
Pemeriksaan Fisik :
Pada pemeriksaan fisik pasien dengan kanker paru akan didapatkan sebagai
berikut :
a. Inspeksi
bentuk dan kebersihan tubuh klien. Fokus inspeksi pada setiap bagian
tubuh meliputi : ukuran tubuh, warna, bentuk, posisi, simetris. Dan perlu
b. Auskultasi
jantung, suara nafas, dan bising usus. Suara tidak normal yang dapat
maupun saat ekspirasi. Ciri khas ronchi adalah akan hilang bila klien
pleura.
c. Palpasi
Palpasi adalah suatu teknik yang menggunakan indera peraba. Tangan dan
d. Perkusi
perkusi adalah :
3) Pekak : suara perkusi jaringan yang padat seperti pada perkusi daerah
Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Laboratorium
Kerusakan pada paru dapat dinilai dengan pemeriksaan faal paru atau
pada jaringan tubuh baik oleh karena tumor primernya maupun oleh
karena metastasis.
b. Pemeriksaan Radiologi
mempunyai resolusi yang lebih tinggi, dapat mendeteksi lesi kecil dan
c. Sitologi
invasif. Pemeriksaan ini akan memberi hasil yang baik terutama untuk
kanker paru yang letaknya sentral. Pemeriksaan ini juga sering digunakan
d. Bronkoskopi
yang letaknya di sentral. Tumor yang letaknya di perifer sulit dicapai oleh
ujung bronkoskop.
e. Biopsi Transtorakal
hal ini diperlukan peranan radiologi untuk menentukan ukuran dan letak,
bertujuan untuk memilih titik insersi jarum di dinding kulit toraks yang
f. Torakoskopi
yang ada.
1. Aktivitas/ istirahat.
2. Sirkulasi.
3. Integritas ego.
Gejala : Perasaan takut. Takut hasil pembedahan,Menolak kondisi yang
4. Eliminasi.
epidermoid)
5. Makanan/ cairan.
6. Nyeri/ kenyamanan.
Gejala : Nyeri dada (tidak biasanya ada pada tahap dini dan tidak selalu
pada tahap lanjut) dimana dapat/ tidak dapat dipengaruhi oleh perubahan
7. Pernafasan.
Gejala : Batuk ringan atau perubahan pola batuk dari biasanya dan atau
8. Keamanan.
9. Seksualitas.
kecil)
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d (hipersekresi jalan nafas, sekresi yang
neoplasma).
oksigen, kelemahan.
a) Kuratif
hidup klien.
b) Paliatif.
maupun keluarga.
d) Supotif.
nutrisi, tranfusi darah dan komponen darah, obat anti nyeri dan anti
Keperawatan, 2000)
e) Pembedahan.
Tujuan pada pembedahan kanker paru sama seperti penyakit paru lain,
f) Toraktomi eksplorasi.
diangkat.
bleb atau bula emfisematosa; abses paru; infeksi jamur; tumor jinak
tuberkulois.
i) Resesi segmental.
Merupakan pengankatan satau atau lebih segmen paru.
j) Resesi baji.
Tumor jinak dengan batas tegas, tumor metas metik, atau penyakit
k) Dekortikasi.
l) Radiasi
dan bisa juga sebagai terapi adjuvant/ paliatif pada tumor dengan
m) Kemoterafi.
untuk menangani pasien dengan tumor paru sel kecil atau dengan
D. EVALUASI
efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dispnea, mampu
lainnya.
mampu melakukan oral hygiene, jalan nafas paten, mudah bernafas, tidak
5. Pasien dapat melakukan batuk efektif serta menghasilkan suara nafas yang
bersih, tidak ada sianosis, dan dispneu, mampu bernafas dengan mudah,
terdapat tanda-tanda vital dalam batas normal, AGD dalam batas normal.
DAFTAR PUSTAKA
Gloria, dkk. 2021. Nursing Interventions Classification (NIC) Sixth Edition. Amerika :
Elsevier Mosby
Nurarif & Kusuma. 2021. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosis Medis
& NANDA NIC – NOC Edisi revisi jilid 1. Yogyakarta: Mediaction
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2019. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Jakarta selatan : Dewan Pengurus Pusat
William, Lippicont . 2020 . Nursing: Memahami Berbagai Macam Penyakit . Jakarta:
Indeks.