Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERIODESASI PERKEMBANGAN MANUSIA

HALAMAN JUDUL
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Perkembangan Peserta
Didik
Dosen Pengampu : Asma’ul Husna, S.Ag.,M.Pd.

Penyusun:

Kelompok 2

Melati Sri Rejeki (23106011022)


Kayshania Salsabilla (23106011025)
Luthfiya Nur Rafidah (23106011026)
M. Syihabul Irfany (23106011093)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga
penulis dapat menyusun makalah tentang Periodesasi Perkembangan Manusia
dengan sebaik-baiknya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Psikologi Perkembangan Peserta Didik.

Kami ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu,


memberi masukan, dan medukung penulisan makalah ini sehingga dapat selesai
tepat pada waktunya. Semoga dibalas oleh Allah SWT dengan ganjaran yang
berlimpah.

Meski penulis telah menyususun makalah ini dengan maksimal, tidak


menutup kemungkinan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat
diharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca.

Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Semarang, 8 Maret 2024

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan ................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 2

A. Pengertian Periodesasi Perkembangan Manusia .................................. 2


B. Periode Rentang Kehidupan................................................................. 5

BAB III PENUTUPAN .................................................................................... 8

A. Kesimpulan .......................................................................................... 8
B. Saran..................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAAN

A. Latar Belakang
Periodesasi perkembangan adalah pembagian seluruh masa
perkembangan seseorang ke dalam periode periode tertentu, dengan hal itu
maka kami ingin membahas dan akan memaparkan tentang hal-hal yang terjadi
dalam periodisasi pada perkembangan baik secara biologis, didaktis, serta
psikologis.
Psikologi perkembangan terkait rentang kehidupan adalah pendekatan
ilmiah yang bertujuan untuk menjelaskan pertumbuhan, perubahan, dan
konsistensi sepanjang umur. Psikologi perkembangan melihat bagaimana
pemikiran, perasaan, dan perilaku berubah sepanjang hidup seseorang.
Sebagian besar teori dalam disiplin ini berfokus pada perkembangan selama
masa kanak-kanak, karena ini adalah periode selama umur individu ketika
perubahan paling banyak terjadi. Yang mana hal itu masih belum diketahui
oleh banyak orang dikarenakan kurangnya pengetahuan serta pemahaman
mengenai hal tersebut. Diharapkan dengan disajikannya makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan terhadap periodisasi perkembangan.

B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah pada makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud Periodesasi Perkembangan Manusia?
2. Apa yang dimaksud Periode Rentang Kehidupan?

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk Mengetahui apa yang dimaksud Periodesasi Perkembangan Manusia.
2. Untuk Mengetahui apa yang dimaksud Periode Rentang Kehidupan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Periodesasi Perkembangan Manusia

Perkembangan adalah suatu proses perubahan pada seseorang ke


arah yang lebih maju dan lebih dewasa.1 Begitu juga dengan perkembangan
manusia. Secara garis besar, ada tiga dasar utama yang melandasi periodisasi
kehidupan manusia. Pertama, berdasarkan perkembangan raga (biologis).
Kedua, berdasarkan perkembangan Jiwa (psikologis) dan Ketiga, berdasarkan
cara menyikapinya (didaktis).2

1. Periodesasi Berdasarkan Biologis


Menurut Aristoteles, manusia secara biologis, ia akan memasuki
fase anak, ketika ia baru lahir sampai ia berumur 14 tahun, yaitu pada saat
kalenjar-kalenjar kelaminnya sudah mulai aktif bekerja. Sedangkan Maria
Montessori membagi tingkat-tingkat perkembangan anak, yaitu sebagai
berikut:
a. Periode I, umur 0-7 tahun yaitu periode penangkapan dan pengenalan dunia
luar dengan panca indera.
b. Periode II, umur 7-12 tahun yaitu periode abstrak dimana anak mulai
menilai perbuatan manusia atas dasar baik dan buruk dan mulai timbulnya
insan kamil.
c. Periode III, umur 12-18 tahun yaitu periode penemuan diri dan kepekaan
sosial.
d. Periode IV, umur 18 tahun keatas yaitu periode Pendidikan Perguruan
Tinggi.3

1
Mubin Cahyani Ani, Psikologi Perkembangan, (Ciputat: Quantum Teaching Ciputat
Press Group, 2006), h. 22.
2
Muhammad Idris Jauhari, Ilmu Jiwa Pendidikan, (Sumenep: Mutiarapress, 2009), h. 32.
3
Elfi Yuliani Rochmah, Psikologi Perkembangan “Sepanjang Rentang Hidup”,
(Ponorogo: Stain Po Press, 2014), h. 52.

2
2. Periodesasi Berdasarkan Psikologis
Periode ini didasarkan pada keadaan dan ciri khas kejiwaan anak
pada suatu masa. perkembangan secara psikologis, seseorang dianggap
anak-anak, ketika ia baru lahir sampai masa sekolah dasar.4 Setiap manusia
yang memasuki fase anak akan memiliki kemampuan berbahasa. Hal ini
merupakan kemampuan alamiah yang mesti dimiliki oleh setiap anak. Pada
masa anak inilah, pengenalan bahasa perlu ditanamkan dan dipraktikkan
dengan baik, karena hal ini merupakan modal utama menghadapi masa
remaja mereka.
Oswald Kroch berpendapat bahwa setiap anak dalam masa
perkembangannya mengalami keguncangan-keguncangan psikis yang
disebut sebagai masa Trotz (trotzalter).5 Periode perkembangannya disusun
sebagai berikut:
a. Fase anak awal: umur 0-3 tahun. Pada akhir fase ini terjadi trotz pertama,
yang ditandai dengan anak serba membantah atau menentang orang lain.
Hal ini disebabkan mulai timbulnya kesadaran akan kemampuannya untuk
berkemauan, sehingga ia ingin menguji kemauannya itu.
b. Fase keserasian sekolah: umur 3-13 tahun. Pada akhir fase ini terjadi trotz
kedua, dimana anak mulai serba membantah lagi, suka menentang kepada
orang lain terutama orang tuanya. Gejala ini sebenarnya merupakan gelaja
yang biasa, sebagai akibat kesadaran fisiknya, sifat berfikir yang dirasa lebih
maju daripada orang lain, keyakinan yang dianggap benar dan sebagainya,
tetapi yang dirasa sebagai guncangan.
c. Fase kematangan: umur 13-21 tahun yaitu mulai setelah berarkhirnya
gejala-gejala trotz kedua. Anak mulai menyadari kekurangan-kekurangan
dan kelebihan-kelebihanya, yang dihadapi dengan sikap yang sewajarnya.
Ia mulai dapat menghargai pendapat orang lain, karena menyadari bahwa

4
Muhammad Idris Jauhari, Ilmu Jiwa Pendidikan, h. 33-35.
5
Yuliani Rochmah op cit. h. 56.

3
orang lainpun mempunyai hak yang sama. Masa inilah yang merupakan
masa bangkitnya atau terbentuknya kepribadian menuju kemantapan.6
Sedangkan Khostamm membagi fase perkembangan dari sisi
Pendidikan menjadi lima fase, yaitu:
a. Periode vital: 0 hingga 1,5 tahun, disebut fase menyusui
b. Periode estetis: umur 1,5 hingga 7 tahun, disebut fase pencoba dan fase
bermain.
c. Periode intelektual: umur 7 hingga 14 tahun, disebut masa sekolah.
d. Periode sosial: umur 14 hingga 21 tahun, disebut masa remaja.
e. Periode matang: umur 21 tahun keatas, disebut juga periode dewasa.7

3. Periodesasi Berdasarkan Didaktis


Dasar didaktis digunakan oleh para ahli dan digolongkan ke dalam
dua kategori yaitu apa yang harus diberikan kepada anak didik pada masa
tertentu dan bagaimana caranya mengajar atau menyajikan pengalaman
belajar kepada anak didik pada masa tertentu. Kedua hal tersebut dilakukan
secara bersama.8
Menurut Johan Amos Comenius, seorang ahli di Moravia. Ia membagi fase
perkembangan berdasarkan tingkat sekolah yang diduduki anak sesuai
dengan tingkat usia dan menurut bahasa yang dipelajarinya di sekolah.
Pembagian fase tersebut adalah:
a. Sekolah ibu, umur 0-6 tahun. Merupakan masa mengebangkan alat indera
dan memperoleh pengetahuan dasar dibawah asuhan ibunya di lingkungan
keluarga.
b. Sekolah bahasa ibu, umur 6-12 tahun. Merupakan masa anak
mengembangkan daya ingatnya dibawah Pendidikan sekolah rendah. Pada
masa ini mulai diajarkan bahasa ibu.

6
Desnita ,Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: PT Rem aja Rosda Karya,
2009), h. 24.
7
Ibid. hlm. 24-25.
8
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja (Bandung: PT Remaja
Rosda Karya, 2000), h. 27.

4
c. Sekolah bahasa latin, umur 12-18 tahun. Merupakan masa anak
mengembangkan daya pikirnya dibawah Pendidikan sekolah menengah.
Pada masa ini mulai diajarkan bahasa latin sebagai bahasa asing.
d. Sekolah tinggi, umur 18-24 tahun. Merupakan masa megembangkan
kemauannya dan memilih lapangan hidup yang berlangsung dibawah
perguruan tinggi.9
Menurut Syamsu Yusuf yang dikutip Iskandar, bahwasanya
perkembangan individu secara didaktis, ia akan memasuki masa remaja
apabila sudah menginjak usia jenjang pendidikan menengah dan masa usia
jenjang pendidikan tinggi.10 Pada usia remaja inilah, ada perbedaan antara
anak laki-laki dan perempuan. Hal ini sesuai dengan apa yang diutarakan
oleh Alizabeth B. Hurlock, bahwasanya anak remaja yang sudah memasuki
sekolah SMA, ia akan memikirkan masa depan mereka secara sungguh-
sungguh. Dalam hal pekerjaan, anak laki-laki lebih sungguh-sungguh
dibanding dengan anak perempuan, karena anak perempuan seringkali
memandang pekerjaan hanya sebatas mengisi kekosongan waktu saja
sebelum mereka menikah.11

B. Periode Rentang Kehidupan


Pembagian rentang kehidupan ke dalam sejumlah periode merupakan
suatu konstruksi sosial (Papalia dkk., 2009). Artinya, pembagian tersebut
dibuat oleh suatu budaya atau masyarakat tertentu. Hal itu dapat dilihat dari
adanya berbagai pembagian rentang kehidupan dari waktu ke waktu dan dari
budaya ke budaya. Sebagai contoh, pada jaman dahulu, anak-anak dilihat dan
diperlakukan seperti orang dewasa mini (Ariès dalam Papalia dkk., 2009).
Sampai awal abad ke-20, anak-anak muda di Amerika masih dipandang

9
Desnita op. cit. h. 23.
10
Iskandar, Psikologi Pendidikan: Sebuah Orientasi Baru, (Ciputat: Gunung Parsada
(GP) Press. 2009), h. 36-48.
11
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkebangan, (Jakarta: Erlangga, 1981), h. 24.

5
sebagai anak-anak sampai mereka menyelesaikan sekolahnya, menikah, atau
bekerja.
Di Indonesia, pembagian secara formal sejauh ini tampaknya juga
belum ada. Hanya saja kita mengenal adanya beberapa istilah yang
menggambarkan rentang usia tertentu, seperti batita, balita, ABG (Anak Baru
Gede), dan lansia.
Dalam masyarakat Barat, periode rentang kehidupan dibagi ke dalam
beberapa periode yang meliputi periode pranatal, bayi dan toddler, kanak-
kanak awal, usia sekolah, dan remaja.
1. Periode Pranatal: dari konsepsi hingga lahir. Periode ini berlangsung kurang
lebih sembilan bulan di dalam kandungan. Pada periode ini, perkembangan
berlangsung paling cepat, diawali dari satu sel organisme hingga
berkembang menjadi janin dengan kapasitas-kapasitas yang penting untuk
menyesuaikan diri dengan dunia di sekitarnya.
2. Periode bayi dan toddler: dari lahir hingga usia 18 – 24 bulan. Periode bayi
adalah masa ketika seseorang tergantung secara ekstrim pada orang dewasa
untuk pemenuhan kebutuhan dasarnya, seperti makanan, pakaian, tempat
tinggal, dan afeksi. Pada masa ini ikatan yang erat dengan orang lain
terbentuk untuk pertama kali. Periode bayi berlangsung kurang lebih selama
satu tahun pertama kehidupan. Masa selanjutnya, disebut sebagai rentang
periode toddler. Pada periode ini, seorang anak mulai mengembangkan
otonomi sejalan dengan kemampuannya untuk berbicara dan melakukan
mobilitas. Bagaimanapun mereka tetap membutuhkan orang tua dan
pengasuh untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi mereka dalam
melakukan berbagai hal.
3. Periode kanak-kanak awal: berlangsung sekitar usia 2-6 tahun. Periode
kanak-kanak awal sering pula disebut sebagai periode prasekolah.
Pada periode ini tubuh menjadi lebih panjang dan lebih ramping. Anak-anak
pada periode ini lebih mampu mengontrol diri dan mengurus dirinya sendiri.
Mereka juga mengembangkan keterampilan kesiapan sekolah (seperti
kemampuan mengikuti instruksi, mengenal huruf), dan menghabiskan

6
banyak waktunya untuk bermain bersama teman. Hal tersebut didukung
pula oleh perkembangan berpikir dan bahasa yang luar biasa pada masa ini.
4. Periode usia sekolah: berlangsung sekitar usia 6-11 tahun. Pada periode ini
anak-anak belajar tentang lingkungan yang lebih luas dan menguasai
tanggung jawab baru yang menyerupai tanggung jawab orang dewasa.
Keutamaan dari periode ini adalah meningkatnya kemampuan atletik,
partisipasi dalam permainan yang memiliki aturan, proses berpikir yang
lebih logis, penguasaan keterampilan dasar membaca, menulis, dan
berhitung serta kemajuan dalam pemahaman diri, moralitas, dan hubungan
persahabatan.
5. Periode remaja: berlangsung sekitar usia 11-18 tahun. Periode ini
mengawali transisi ke masa dewasa. Pubertas mengarah pada ukuran tubuh
orang dewasa dan kematangan seksual. Perubahan fisik berlangsung pesat.
Berpikir menjadi lebih abstrak dan idealis. Sekolah mengarah pada
persiapan pendidikan di bangku kuliah dan dunia kerja. Remaja juga mulai
membangun kemandirian dari keluarga dan mulai menetapkan nilai-nilai
dan tujuan pribadi. Tugas perkembangan utama pada masa ini adalah
pencapaian identitas.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat diambil sebuah kesimpulan sebagai
berikut:
1. Periodesasi Perkembangan Manusia adalah suatu proses perubahan
pada diri seseorang mulai dari periode masa bayi hingga masa dewasa,
ada tiga dasar utama yang melandasi periodisasi kehidupan manusia.
Yang pertama berdasar perkembangan biologis, kedua berdasar
perkembangan psikologis, dan yang ketiga berdasarkan perkembangan
didaktis.
2. Periode Rentang Kehidupan adalah suatu kontruksi sosial yang dibuat
oleh suatu budaya atau masyarakat tertentu. Dalam masyarakat Barat,
periode rentang kehidupan dibagi ke dalam lima periode yaitu:
a. Periode Pranatal: Periode ini berlangsung kurang lebih sembilan
bulan di dalam kandungan.
b. Periode bayi dan toddler: Periode bayi adalah masa ketika seseorang
tergantung secara ekstrim pada orang dewasa untuk pemenuhan
kebutuhan dasarnya, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan
afeksi.
c. Periode kanak-kanak awal: Periode kanak-kanak awal sering pula
disebut sebagai periode prasekolah.
d. Periode usia sekolah: Pada periode ini anak-anak belajar tentang
lingkungan yang lebih luas dan menguasai tanggung jawab baru
yang menyerupai tanggung jawab orang dewasa.
e. Periode remaja: Pada periode mengarah pada ukuran tubuh orang
dewasa dan kematangan seksual.
B. Saran
Adapun saran yang penulis berikan adalah perlunya kita memahami
tentang periodesasi perkembangan manusia, agar kita sebagai calon guru
dapat memahami perubahan yang dialami oleh peserta didik.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ani, Mubin Cahyani. (2006). Psikologi Perkembangan. Ciputat: Quantun Teaching


Ciputat Press Group.
Ashoumi, Hilyah. (2018). Periodesasi Perkembangan Individu Dalam Perspektif
Filsafat Pendidikan Islam. Universitas Kh. A. Wahab Hasbullah, Volume 3
Nomer 1.
Desnita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya.
Hurlock, Elizabeth B. (1981). Psikologi Perkebangan. Jakarta: Erlangga.
Iskandar. (2009). Psikologi Pendidikan: Sebuah Orientasi Baru. Ciputat: Gunung
Parsada (GP) Press.
Jauhari, Muhammad Idris. (2009). Ilmu Jiwa Pendidikan. Sumenep: Mutiarapress.
Kasiram, Moh. (1983). Ilmu Jiwa Perkembangan Bagian Ilmu Jiwa Perkembangan.
Surabaya: Usaha Nasional.
Kogoya, Willius. (2018). Buku Ajar Perkembangan Peserta Didik. Bandung:
Widina Bh
Rochmah, Elfi Yulia. (2014). Psikologi Perkembangan “Sepanjang Rentang
Hidup”. Ponorogo: STAIN Po PREES.
Yusuf, Syamsu. (2000). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT
Remaja Rosda Karya.

Anda mungkin juga menyukai