V 1 Download 208 T 9894 BD 7 FDX 1 G 2 NHSZQ 2 NFHCKVH 5 DPST 0 TC 73 Yjm 698 Qchmlyrnzg 7 Yrckg 4 Ajpp 54 VVM 2 J 698 JK 2 CLVJFW 2 S
V 1 Download 208 T 9894 BD 7 FDX 1 G 2 NHSZQ 2 NFHCKVH 5 DPST 0 TC 73 Yjm 698 Qchmlyrnzg 7 Yrckg 4 Ajpp 54 VVM 2 J 698 JK 2 CLVJFW 2 S
SKRIPSI
Oleh:
SURABAYA
2022
i
PENGARUH VOLUME PERDAGANGAN SAHAM (TVA), RETURN ON
EQUITY (ROE), DEBT TO EQUITY RATIO (DER), DAN PRICE TO
BOOK VALUE (PBV) TERHADAP RETURN SAHAM
SKRIPSI
Oleh:
Putri Ayu Dilla Agung Imanda
2019310299
SURABAYA
2022
ii
SKRIPSI
Oleh:
Putri Ayu Dilla Agung Imanda
2019310299
Dosen Pembimbing
()
NIDN :
Mengetahui,
()
NIDN :
iii
SKRIPSI
Ketua Penguji
()
NIDN :
() ()
NIDN : NIDN :
Dekan,
()
NIDN:
iv
SKRIPSI
Oleh:
Putri Ayu Dilla Agung Imanda
2019310299
()
NIDN :
Mengetahui,
() ()
NIDN: NIDN:
v
MOTTO & PERSEMBAHAN
vi
KATA PENGANTAR
vii
DAFTAR ISI
viii
3.4. Definisi Operasional & Indikator variable ................................................ 34
3.5. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................................. 39
3.6. Data dan Metode Pengumpulan Data ........................................................ 40
3.7. Teknik Analisis Data .................................................................................. 42
3.8. Pengujian Hipotesis .................................................................................... 45
BAB IV ........................................................................................................................ 48
GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ............................. 48
4.1 Gambaran Subyek Penelitian ........................................................................... 48
4.2. Analisis Data dan Hasil .................................................................................... 59
4.3. Pembahasan ...................................................................................................... 73
BAB V.......................................................................................................................... 77
PENUTUP ................................................................................................................... 77
5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 77
5.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................................. 78
5.3. Saran ........................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 80
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Rerangka konseptual 30
Gambar 3.1 Rancangan Penelitian 31
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas 59
Gambar 4.2 Hasil Uji Heterosekedasitas 62
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Ringkasan Peneltian Terdahulu 17
Tabel 3.1 Hasil Pemilihan Sampel 39
Tabel 3.2 Daftar Nama Perusahaan Sampel 39
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Statistik Deskripstif 57
Tabel 4.2 Hasil Uji Kolmogorov – Smirnov 60
Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi 61
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas 63
Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda 64
Tabel 4.6 Hasil Uji T 66
Tabel 4.7 Hasil Analisis Koefisien Determinasi 68
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Nama Perusahaan Sampel Periode 2013 – 2016
Lampiran 2 Tabulasi Data ROA periode 2013 – 2016
Lampiran 3 Tabulasi Data ROE periode 2013 – 2016
Lampiran 4 Tabulasi Data DER periode 2013 – 2016
Lampiran 4 Tabulasi Data PBV periode 2013 – 2016
Lampiran 5 Tabulasi Data Return Saham periode 2013 – 2016
Lampiran 6 Hasil Tabulasi
Lampiran 7 Hasil Output SPSS
xii
SURAT PERNYATAAN
Surabaya, .........................
Yang menyatakan,
Materai
Rp. 10.000
(Nama Terang)
xiii
ABSTRAKSI
Pengaruh ROA, ROE, DER, & PBV terhadap Return Saham (Studi Pd
Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Food and Beverages Yg Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2013-2016). Skipsi ini tidak dipublikasikan. Program Studi
Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hayam Wuruk Perbanas
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh ROA, ROE, DER &
PBV terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur sub sektor food and
beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan data sekunder.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub sector makanan &
minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013- 2016. Sampel
dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling & didapat 11 perusahaan
dengan 44 pengamatan. Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan
analisis regresi linier berganda & diolah dngan menggunakan SPSS 26.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ROA, ROE, DER, & PBV
tidak berpengaruh terhadap Return Saham.
Kata Kunci: ROA, ROE, DER, & PBV, & Return Saham.
xiv
ABSTRACT
Keywords: Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Price to Book Value
(PBV), and Stock Return
xv
BAB I
PENDAHULUAN
banyak pengusaha dapat berinvestasi secara bebas di bidang usaha apapun dan
perusahaan yang telah berkembang dengan pesat, salah satu faktor yang
menyebabkan hal ini terjadi adalah karena adanya dorongan dari banyak
perusahaan tetap berjalan lancar sesuai rencana yang telah ditetapkan. Salah
satu cara yang dapat digunakan untuk mendapat tambahan modal perusahaan
yang di lakukan oleh pelaku bisnis dengan mempercayakan atas sejumlah dana
atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan
1
memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang (Tandelilin,
2010).
merupakan suatu wadah yang digunakan oleh pembeli dan penjual agar dapat
(Tandelilin, 2010). Salah satu kelebihan dari pasar modal adalah dapat
menyediakan modal dalam skala besar, yang dapat digunakan oleh perusahaan
ekspansi kerjasama yang lebih luas dengan perusahaan lain dan tidak juga
Bursa Efek Indonesia, terdapat banyak pilihan industri untuk diinvestasi, salah
satunya adalah sektor industri barang konsumsi sub sektor makanan dan
minuman yang dibutuhkan oleh masyarakat. Daftar saham sub sektor food and
beverages atau saham makanan dan minuman adalah saham perusahaan yang
minuman. Banyak yang menilai, sub-sektor ini adalah industri yang tidak ada
2
matinya. Daftar perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar
dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat dilihat pada tabel 1.1.
3
19 MGNA Magna Investama Mandiri Tbk
nasional. Capaian kinerja di dalam industri ini tercatat konsisten dan terus positif,
Potensi untuk industri makanan dan minuman di Indonesia ini sangat menjanjikan
dikarenakan terdapatnya persediaan dan pengguna yang banyak. Selain itu, menurut
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Kadin DKI Jakarta yaitu Bapak Sarman
Simanjorang, industri makanan dan minuman ini masih bagus karena masuk ke
4
Ketahanan industri makanan dan minuman juga terlihat dari besarnya investasi
investasi di sektor industri makanan dan minuman sebesar US $ 685.9 Juta (BKPM,
2022). Data realisasi investasi tersebut dapat dilihat pada gambar 1.1 di bawah ini.
tujuan mendapatkan modal dari investor dan tujuan investor membeli saham di
pasar modal adalah untuk mendapatkan return. Return saham merupakan tingkat
pendapatan yang diperoleh dengan mengurangkan harga penutupan saham saat ini
penutupan sebelumnya. Bagi para investor, return merupakan salah satu parameter
untuk menilai seberapa besar keuntungan suatu saham (capital gain). Namun,
5
investor pun harus siap menghadapi risiko yang mungkin saja dapat dialami oleh
investor dalam bentuk kerugian (capital loss). Oleh karena itu, sebagai investor
harus mampu mencari sumber informasi guna dilakukan suatu penilaian dan
Return saham yang diharapkan investor adalah return saham yang stabil dan
return saham menjadi resiko tersendiri bagi investor. Tidak semua saham dari
perusahaan yang memiliki profil yang bagus akan memberikan return yang baik
kepada investor, oleh karena itu investor harus memahami hal apa saja yang dapat
berbagai informasi yang dapat dijadikan sebagai referensi untuk menilai prospek
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menganalisis dari
adalah salah satu sumber informasi yang bisa digunakan investor dalam
pengambilan keputusan investasi. Salah satu analisis yang dapat digunakan adalah
analisis rasio perusahaan. Banyak jenis-jenis rasio keuangan yang digunakan untuk
menilai kinerja perusahaan, antara lain Trading Volume Activity (TRA), Retum on
Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV),
Trading Volume Activity atau volume perdagangan adalah rasio antara jumlah
lembar saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu terhadap jumlah lembar
6
saham yang beredar pada waktu tertentu (Husnan, 2009:63). Naiknya volume
perdagangan merupakan kenaikan aktivitas jual beli oleh para investor di bursa.
Mirza & Nasir (2011) volume perdagangan saham adalah banyaknya lembaran
saham suatu emiten yang diperjualbelikan di pasar modal setiap hari dengan tingkat
harga yang disepakati oleh pihak penjual dan pembeli saham. Kinerja suatu saham
para investor. Volume perdagangan ini sering dijadikan tolak ukur untuk
saham perusahaan yang beredar pada kurun waktu yang sama, biasa disebut juga
Selain itu, Return On Equity (ROE) merupakan imbal hasil atau tingkat
pengembalian laba atas ekuitas. ROE ini juga dapat menjadi tolak ukur seberpa
besar ia akan mendapatkan imbalan atas modal yang diinvestasikan. Semakin tinggi
rasio ini berarti perkiraan kinerja emiten dimasa yang akan datang semakin baik,
sehingga diharapkan tingkat pengembalian saham akan tinggi. Tidak hanya itu,
On Equity suatu perusahaan maka semakin bagus prospek perusahaan ini sehingga
dapat meningkatkan harga saham. Apabila harga saham perusahaan ini baik,
7
investor akan tertarik untuk membelinya dan kemungkinan akan meningkatkan
dengan tingkat leverage yang rendah mempunyai resiko kerugian yang rendah
saham yang dibeli termasuk saham yang murah atau mahal. Untuk mencari PBV
investor harus mengetahui rumus Book Value per Share dalam Bahasa Indonesia di
sebut juga nilai buku ekuitas saham atau nilai buku perlembar saham. Ada beberapa
alasan investor menggunakan analisa PBV. Pertama, nilai buku relatif setabil, bagi
investor yang kurang percaya terhadap estimasi arus kas nilai buku atau Book Value
signal apakah nilai perusahaan under atau overvaluation. Ketiga, pada kasus
ada pada PER dalam kasus ini (Husnan, 1998). Price to Book Value di gunakan
untuk menilai bagaimana nilai buku saham pada suatu perusahaan yang di hargai
8
oleh market. Korelasi antara harga saham dengan nilai buku adalah sama yang
dimana nilai buku saham naik dan di ikuti oleh harga saham naik sebaliknya, bila
nilai buku turun pasti di ikuti oleh harga saham yang turun juga. Menurut Vinet dan
Zhedanov (2011), penting sekali bagi para investor untuk mengetahui dan
mengetahui berapa harga saham yang sebenarnya, di karenakan harga saham yang
nilai intrisik saham. Hubungan antara harga saham naik dengan nilai buku adalah
searah yang dimana nilai buku naik di ikuti dengan harga saham naik.
penulis akan melakukan penelitian yang diberikan judul “Pengaruh Trading Volume
Activity (TVA), Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), dan Price to
Book Value (PBV) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sub
Saham?
9
1.3. Tujuan Penelitian
Return Saham.
Saham.
Saham.
Saham.
terkait dengan Return Saham dan diharapkan dapat menjadi bahan referensi
2. Bagi Perusahaan
3. Bagi investor
10
Bermanfaat sebagai alat atau indikator dalam pengambilan
dapatkan kedepanya.
Penelitian ini disusun dalam lima bab yaitu Bab Pendahuluan, Bab
Tinjauan Pustaka, Bab Metode Penelitian, Bab Hasil dan Pembahasan dan Bab
Penutup.
1. BAB I PENDAHULUAN
jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan metode analisis.
pengujian.
5. BAB V PENUTUP
11
Menjelaskan mengenai kesimpulan akhir penelitian dan saran-saran
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian yang dilakukan oleh Musfiah (2017) dengan judul penelitian Pengaruh
Debt to Equity Ratio, Return on Equity dan Tobin’s Q terhadap Trading Volume
Activity pada perusahaan sektor Property dan Real Estate yang Listing di Bursa
solvabilitas yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio, rasio profitabilitas yang
analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil
Volume Activity. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wira (2012)
dan Lirda (2014) namun tidak sesuai dengan penelitian Aprisilya (2016), Agustin
Penelitian yang dilakukan oleh Lirda (2014) dengan judul Pengaruh Current Ratio
dan Debt Equity Ratio Terhadap Likuiditas Saham Menggunakan Trading Volume
(current ratio) dan rasio solvabilitas (debt to equity ratio) yang merupakan variabel
13
independen terhadap Trading Volume Activity sebagai variabel dependen pada
Activity. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wira
(2012) dan Musfiah (2017) namun tidak sesuai dengan penelitian Aprisilya (2016),
Yang Go Public Di BEI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh kinerja keuangan (Return on Asset, Earning per Share dan Price Earning
Ratio) yang merupakan variabel independen terhadap return saham dan volume
analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada hanya
variabel Price Earning Ratio (PER) yang memiliki pengaruh signifikan terhadap
volume perdagangan saham. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Agustin (2015) namun tidak sesuai dengan penelitian Wira (2012) dan Nassirzadeh
(2015).
14
Penelitian oleh Agustin (2015), Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Return
Saham Dan Volume Perdagangan Saham Perusahaan Property dan Real Estate Di
informasi akuntansi (Earning per share, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio
dan Return on Equity) terhadap return saham dan volume perdagangan saham pada
perusahaan Property dan Real Estate di BEI periode 2010-2013. Penelitian ini
perusahaan jasa sektor property dan real estate yang terdaftar di BEI berupa laporan
signifikan terhadap volume perdagangan saham. Hal ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Holidiyah (2009) namun tidak sejalan dengan penelitian Wira
(2012) dan Nassirzadeh (2015). Sedangkan pada variabel DER hasil yang diperoleh
tidak berpengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Aprisilya (2016) dan Nassirzadeh (2015),
namun tidak sesuai dengan penelitian Wira (2012), Lirda (2014) dan Musfiah
(2017).
Total Asset Turnover, Book to Market Ratio, Debt Equity Ratio Terhadap Expected
ini bertujuan untuk menguji pengaruh Total Asset Turnover, Book to Market Ratio,
Debt Equity Ratio Terhadap Expected Return Dengan Trading Volume Activity
15
Efek Indonesia periode 2011-2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap Trading Volume Activity. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Agustin (2015) dan Nassirzadeh
(2015) namun tidak sejalan dengan penelitian Wira (2012), Lirda (2014) dan
Musfiah (2017).
Penelitian yang dilakukan oleh Nassirzadeh (2015) dalam jurnalnya yang berjudul
yang terdaftar di Bursa Efek Tehran, Tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan
Volume Activity. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Aprisilya (2016),
Agustin (2015) namun tidak sejalan dengan penelitian Wira (2012), Musfiah (2017)
dan Lirda (2014). Sedangkan hasil penelitian pada variabel PER juga menunjukkan
hasil yang sama dengan DER yakni tidak berpengaruh signifikan terhadap TVA.
Hal ini sesuai dengan penelitian Wira (2012), namun tidak sesuai dengan penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh Wira (2012) dengan judul Pengaruh Kinerja
(Studi kasus perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Tahun 2012. Hasil
TVA. Hasil ini sesuai dengan penelitian Lirda (2014) dan Musfiah (2017), namun
16
tidak sesuai dengan penelitian Aprisilya (2016), Nassirzadeh (2015) dan Agustin
(2015). Sedangkan pada variabel PER hasil yang diperoleh tidak berpengaruh
terhadap TVA. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nassirzadeh
(2015) namun tidak sesuai dengan hasil penelitian Holidiyah (2009) dan Agustin
(2015).
Penelitian yang dilakukan oleh Maknun (2010) dengan judul Analisis pengaruh
Perdagangan, Kapitalisasi Pasar dan Trading Day terhadap Return Saham, dengan
metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil
terhadap TVA.
Penelitian yang dilakukan oleh Daryoko (2017) dengan judul Pengaruh Likuiditas,
empiris pada perusahaan sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode
2010-2014). Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh rasio keuangan dan
17
bahwa variabel frekuensi perdagangan saham tidak berpengaruh terhadap return
Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Nama & Topik Variabel Sampel Teknik Hasil
Tahun Penelitian Penelitian Penelitian Analisis Penelitian
1 Musfiah Pengaruh Debt to Perusahaan Analisis Hasil
(2017) Debt to Equity Ratio, sektor regresi linear penelitian
Equity Ratio, rasio Property dan berganda menunjukkan
Return on profitabilitas Real Estate bahwa
Equity dan yang yang Listing variabel DER
Tobin’s Q diproksikan di Bursa Efek berpengaruh
terhadap dengan Indonesia. positif
Trading Return on terhadap
Volume Equity dan Tading
Activity pada Tobin’s Q Volume
perusahaan yang Activity.
sektor merupakan
Property dan variabel
Real Estate independen
yang Listing terhadap
di Bursa Efek Trading
Indonesia. Volume
Activity
sebagai
variabel
dependen.
2 Lirda Pengaruh Rasio Perusahaan Analisis regresi Hasil
(2014) Current Ratio likuiditas manufaktur di linear penelitian
dan Debt (current Bursa Efek berganda. menunjukkan
Equity Ratio ratio) dan Indonesia bahwa variabel
Terhadap rasio periode 2009- DER
Likuiditas solvabilitas 2012. mempunyai
Saham (debt to pengaruh
Menggunaka equity ratio) positif
n Trading yang Signifikan
Volume merupakan terhadap
Activity. variabel Trading
independen Volume
terhadap Activity.
Trading
Volume
Activity
18
sebagai
variabel
dependen.
3 Holidiyah Pengaruh Kinerja Perusahaan Analisis regresi Hasil
(2009) Kinerja keuangan manufaktur linear berganda penelitian
Keuangan (Return on yang Go menunjukkan
Terhadap Asset, Public di BEI bahwa pada
Return Earning per periode 2005- hanya variabel
Saham Dan Share dan 2007. Price Earning
Volume Price Ratio (PER)
Perdagangan Earning yang memiliki
Saham Ratio) yang pengaruh
Perusahaan merupakan signifikan
Manufaktur variabel terhadap
Yang Go independen volume
Public Di terhadap perdagangan
BEI. return saham saham.
dan volume
perdagangan
saham yang
merupakan
variabel
dependen.
4 Agustin Pengaruh Informasi Perusahaan Penelitian ini Hasil
(2015) Informasi akuntansi Property dan menggunakan penelitian
Akuntansi (Earning per Real Estate di jenis penelitian menunjukkan
Terhadap share, Price BEI periode kuantitatif bahwa variabel
Return Earning 2010-2013. dengan data PER
Saham Dan Ratio, Debt yang diperoleh berpengaruh
Volume to Equity dari signifikan
Perdagangan Ratio dan perusahaan terhadap
Saham Return on jasa sektor volume
Perusahaan Equity) property dan perdagangan
Property dan merupakan real estate yang saham.
Real Estate variabel terdaftar di BEI Sedangkan
Di Bursa Efek independen berupa laporan pada variabel
Indonesia. terhadap keuangan. DER hasil
return saham yang diperoleh
dan volume tidak
perdagangan berpengaruh
saham signifikan
sebagai terhadap
variabel volume
dependen. perdagangan
saham.
19
5 Aprisilya Analisis Total Asset Perusahaan Analisis regresi Hasil
(2016) Pengaruh Turnover, perbankan linear berganda penelitian
Total Asset Book to yang terdaftar menunjukkan
Turnover, Market Ratio, di Bursa Efek bahwa variabel
Book to Debt Equity Indonesia Debt to Equity
Market Ratio, Ratio sebagai periode 2011- Ratio tidak
Debt Equity variabel 2014. berpengaruh
Ratio independen terhadap
Terhadap terhadap Trading
Expected Expected Volume
Return Return Activity.
Dengan dengan
Trading Trading
Volume Volume
Activity Activity
Sebagai Sebagai
Variabel Variabel
Intervening. Intervening.
6 Nassirzadeh Pengaruh Indikator Perusahaan Analisis regresi Hasil
(2015) Indikator Keuangan yang terdaftar linear berganda penelitian
Keuangan sebagai di Bursa Efek menunjukkan
Terhadap variabel Tehran, bahwa variabel
Volume independen Tahun 2015. DER tidak
Perdagangan terhadap berpengaruh
pada Volume signifikan
perusahaan Perdagangan terhadap
yang terdaftar sebagai variabel
di Bursa Efek variabel Trading
Tehran, dependen Volume
Tahun 2015. Activity.
Sedangkan
hasil penelitian
pada variabel
PER juga
menunjukkan
hasil yang
sama dengan
DER yakni
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap TVA.
7 Wira Pengaruh Kinerja Perusahaan Analisis Hasil
(2012) Kinerja Perusahaan yang terdaftar regresi linear penelitian
Perusahaan sebagai di Bursa Efek berganda menunjukkan
Terhadap variabel variabel DER
20
Likuiditas independen Indonesia berpengaruh
Saham terhadap tahun 2012. positif
dengan Likuiditas signifikan
Menggunaka Saham terhadap TVA.
n Trading sebagai Sedangkan
Turnover variabel pada variabel
(Studi kasus dependen PER hasil
perusahaan dengan yang diperoleh
yang terdaftar Menggunaka tidak
di Bursa Efek n Trading berpengaruh
Indonesia) Turnover terhadap TVA.
Tahun 2012. sebagai
variabel
intervening.
8 Maknun Analisis Frekuensi Perusahaan Analisis Hasil
(2010) pengaruh Perdagangan, manufaktur regresi linear penelitian
Frekuensi Kapitalisasi yang terdaftar berganda menunjukkan
Perdagangan, Pasar dan di BEI bahwa
Kapitalisasi Trading Day periode 2006- variabel
Pasar dan sebagai 2009. frekuensi
Trading Day variabel perdagangan
terhadap independen saham
Return terhadap berpengaruh
Saham pada Return negatif
perusahaan Saham signifikan
manufaktur sebagai terhadap
yang terdaftar variabel return saham
di BEI dependen. yang
periode 2006- kemungkinan
2009. juga
berpengaruh
terhadap TVA.
9 Daryoko Pengaruh Rasio Perusahaan Analisis Hasil
(2017) Likuiditas, keuangan dan sektor barang regresi linear penelitian
Leverage, Frekuensi konsumsi berganda menunjukkan
Profitabilitas, Perdagangan yang terdaftar bahwa
Aktivitas dan sebagai di BEI variabel
Frekuensi variabel periode 2010- frekuensi
terhadap independen 2014. perdagangan
Return terhadap saham tidak
Saham (Studi Return berpengaruh
empiris pada Saham terhadap
perusahaan sebagai return saham
sektor barang variabel yang
konsumsi dependen. kemungkinan
yang terdaftar juga tidak
21
di BEI berpengaruh
periode 2010- terhadap TVA.
2014).
Rasio ini menjadi ukuran untuk menilai berapa tingkat pengembalian (return) dari
modal sendiri yang diinvestasikan dalam bisnis perusahaan, dimana tujuan operasi
(Ratih, Apriatni, dan Saryadi, 2013). Menurut Fahriyah (2015), investor lebih
saham sesuai dengan hukum permintaan pasar. Sebaliknya, semakin rendah ROE
perusahaan, maka akan semakin rendah pula permintaan sahamnya dan berdampak
struktur modal dari total utang terhadap total modal yang dimiliki perusahaan.
komposisi total utang dibandingkan total modal sendiri. Maka semakin besar beban
yang ditanggung perusahaan kepada pihak kreditor (Ang, 1997 dalam Pratomo,
2016). Semakin tinggi nilai DER pada perusahaan, maka semakin tinggi pula risiko
22
gagal bayar yang dihadapi perusahaan. Maka dari itu, keputusan dalam
bukunya. Semakin tingginya nilai PBV menunjukkan semakin tinggi pula penilaian
investor adalah perusahaan yang laba dan arus kasnya terus mengalami
pertumbuhan (Pratomo, 2016). Selain itu, rasio PBV juga digunakan untuk menilai
kondisi dimana return saham lebih tinggi dibandingkan dengan nilai buku
informasi yang ada dalam pasar modal. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya
dipublikasikan perusahaan kepada pelaku pasar sebagai sinyal baik (good news)
atau sinyal buruk (bad news). Pengumuman informasi yang dianggap sebagai sinyal
yang baik bagi pelaku pasar, akan menyebabkan terjadinya perubahan pada
23
Kegiatan perdagangan saham tersebut diukur dengan menggunakan indikator
Volume Activity merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat
Return Saham
Return adalah hasil yang diperoleh oleh para investor dari tindakan investasi.
Lestari, dkk (2016) return saham adalah suatu tingkat pengembalian saham yang
diharapkan atas investasi yang dilakukan dalam saham atau beberapa kelompok
perusahaan, maka semakin besar juga 231 | P a g e niat investor dalam menamkan
modalnya (Artik, 2009). Komponen return terdiri dari Yield (mencerminkan aliran
kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodic dari suatu investasi), dan
DER (Debt to Equity Ratio) merupakan salah satu rasio leverage yang mengukur
besarnya proporsi utang terhadap ekuitas. Menurut teori struktur modal signaling
yang menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat utang pada level tertentu
24
memberikan sinyal bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik. Berdasarkan
hasil penelitian Wira (2012), Lirda (2015) dan Musfiah (2017) menunjukkan bahwa
tinggi ROE yang dicapai perusahaan, maka perusahaan semakin tinggi memperoleh
laba yang tersedia bagi pemegang saham. Hal ini akan diperhatikan oleh calon
didukung oleh penelitian Fatharani Fitri Rosyida Setiadi dan Muhammad Azhari,
S.E, M.B.A, dengan judul pengaruh Return On Equity dan Return On Investment
berpengaruh terhadap trading volume activity baik secara parsial maupun simultan.
Menurut Ang tahun 1997, PBV menunjukkan seberapa jauh sebuah perusahaan
perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham. Oleh karena itu dengan
melihat PBV yang tinggi, minat investor untuk menanamkan modalnya pada
peusahaan tersebut akan naik dan saham perusahaan akan sering diperdagangkan.
25
Pengaruh Return on Equity (ROE) Terhadap Return Saham
atas modal yang telah dikeluarkan (Gibson, 2001). Berdasarkan signalling theory,
angka ROE dapat memberikan sinyal kepada para investor, yaitu sinyal good news.
balik yang maksimal dengan modal/ekuitas yang minimal. Selain itu, angka ROE
mengolah modal yang dimiliki. Bila ROE semakin tinggi maka investor akan
bereaksi terhadap good news tersebut karena investor akan tertarik untuk
yang baik dan memiliki laba yang besar. Sedangkan berdasarkan teori steakholder,
investor menginginkan angka pendapatan yang besar dari saham yang dibelinya dan
pendapatan yang besar untuk memperoleh hasil yang konsisten dari perusahaan
semakin tinggi nilai ROE yang dihasilkan akan menimbulkan peningkatan return
saham perusahaan tersebut. Sebaliknya, semakin rendah ROE yang dihasilkan akan
penelitian yang dilakukan oleh Putra dan Mugiono (2016); Nurhasanah (2014); dan
Hanum (2009) menunjukkan bahwa ROE memiliki pengaruh positif dan signifikan
DER menunjukkan porporsi hutang untuk membiayai aktiva sehingga bila jumlah
26
DER semakin besar maka menyebabkan financial risk semakin besar juga. Selain
itu, bila manajemen perusahaan meminjam hutang dengan valuta asing maka akan
meningkatkan juga currency risk, yaitu resiko yang berkaitan dengan fluktuasi nilai
mata uang domestik terhadap nilai mata uang asing. Maka, semakin besar DER
Debt to Equity Rasio yang dilihat investor melalui laporan keuangan dapat
Berdasarkan signalling theory, angka DER dapat memberikan sinyal yang berupa
kabar buruk (bad news) karena investor beranggapan bahwa perusahaan tersebut
membeli saham perusahaan dengan DER yang tinggi. Maka, semakin besar jumlah
tersebut juga didukung oleh hasil penelitian Putra dan Mugiono (2016); Wahyudi
(2013) dan Dewi dan Suaryana (2013) yang menyatakan bahwa DER berpengaruh
masa mendatang (Darmadji dan Fakhruddin, 2001). Dalam signalling theory, nilai
Price to Book Value dapat memberikan good news/sinyal positif kepada para
mencerminkan bahwa pasar rela membayar atau membeli saham dengan return
tinggi karena meyakini prospek perusahaan tersebut baik. PBV yang besar dapat
27
meningkatkan kepercayaan investor dalam membeli saham perusahaan yang
Price to Book Value yang dimiliki perusahaan akan mengakibatkan return saham
semakin meningkat pula. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Suaryana (2013)
memperoleh hasil bahwa Price to Book Value positif dan signifikan terhadap return
saham.
Dalam penelitian ini, dilakukan terhadap tiga variable mikro yang diduga
And Beverages dari tahun 2019. Adapun variable independen pada penelitian ini
yang diprediki berpengaruh terhadap return saham adalah Debt to Equity Ratio
(DER), Price to Book Value (PBV), Price Earning Ratio (PER), dan Trading
Volume Activity (TVA). Berikut kerangka pikir yang diajukan dalam penelitian ini
untuk menguji pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV),
Price Earning Ratio (PER), dan Trading Volume Activity (TVA) secara parsial
28
TVA
DER
PBV
maupun dengan memanfaatkan sarana yang diberikan oleh para analis pasar DER
(X1) PBV (X2) Return saham PER (X3) modal. Pola perilaku perdagangan saham
di pasar modal dapat memberi kontribusi bagi pola perilaku harga saham di pasar
modal tersebut. Pola perilaku harga saham akan menentukan pola return DER
yang ditunjukkan oleh beberapa bagian dari modal sendiri yang digunakan untuk
perusahaan terhadap pihak luar semakin besar dan sebaliknya. Rasio Kekayaan
pemegang saham dapat dihitung dengan mengukur nilai buku per lembar saham.
Nilai buku per lembar saham (book to value per share) adalah pengukuran kekayaan
uang dalam modal perusahaan untuk tiap lembar saham. Nilai itu yang akan
29
dibayarkan untuk tiap lembar saham. Pengukuran nilai buku per lembar saham
kadang-kadang digunakan sebagai salah satu faktor dalam menetapkan nilai saham.
Jadi Price to Book Value Ratio merupakan perbandingan antara harga pasar per
lembar saham dengan nilai buku per lembar saham tersebut. Dengan adanya rasio
ini investor dapat mengetahui berapa kelipatan harga pasar. Price Earning Ratio
(PER) merupakan perbandingan antara harga pasar suatu saham (market price)
dengan Earning Per Share (EPS) dari saham yang bersangkutan. Kegunaan dari
PER adalah untuk melihat bagaimana pasar menghargai kinerja saham suatu
tinggi rasio PER, maka semakin tinggi pertumbuhan laba yang diharapkan oleh
pemodalnya.
yang diberikan hanya didasarkan pada teori relevan, belum didasarkan pada fakta-
ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal atau diuji kebenarannya,
30
H3 : Debt To Equity Ratio berpengaruh secara langsung terhadap Return Saham
Saham
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pengujian Hipotesis:
Pembahasan
Uji linier berganda
(SPSS)
Gambar 3.1
Rancangan Penelitian
32
3.2. Batasan Penelitian
3.4. Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
(Sugiyono, 2017).
1. Variabel Independen
dalam penelitian ini adalah TVA (X1), ROE (X2), DER (X3), & PBV (X4).
2. Variabel Dependen
33
Menurut Sugiyono (2017), variabel dependen atau variabel terikat
ROE, DER, & PBV. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini
1. Variabel independen
dari:
34
melalui indikator volume perdagangan (Trading Volume Activity).
Volume perdagangan dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisis
pergerakan suatu saham karena volume perdagangan sebenarnya
menggambarkan pertemuan antara supply dan demand transaksi saham.
Volume perdagangan dapat digunakan untuk mengkonfirmasi apakah
suatu trend akan berlanjut ataukah terjadi pembalikan arah. Kegiatan
volume perdagangan yang sangat tinggi di bursa ditafsirkan sebagai
tanda pasar yang akan membaik. Peningkatan volume perdagangan
diikuti dengan peningkatan harga saham merupakan gejala yang makin
kuat akan kondisi bullish. Jika volume perdagangan besar maka saham
tersebut sangat diminati oleh banyak investor. Kecenderungan investor
yang tertarik pada saham memberikan return saham tinggi walau
berisiko. Saham yang aktif diperdagangkan sudah pasti memiliki
volume perdagangan yang besar dan saham dengan volume besar akan
menghasilkan return saham yang tinggi (Azis, 2015).
Trading Volume Activity sering digunakan sebagai alat untuk
mengukur likuiditas saham. Apabila volume saham yang
diperdagangkan (trading) lebih besar daripada volume saham yang
diterbitkan (listing), maka semakin likuid saham tersebut sehingga
aktivitas volume perdagangan meningkat (Nugroho, 2015). Untuk
mengukur Trading Volume Activity dapat menggunakan rumus:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐷𝑖𝑝𝑒𝑟𝑑𝑎𝑔𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑡
𝑇𝑉𝐴 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑡
keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada
35
modal sendiri atau modal saham yang digunakan untuk mengukur
2013).
resiko suatu perusahaan dimana semakin tinggi rasio DER, maka resiko
36
menanggung biaya modal yang besar resiko yang ditanggung
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝐸𝑅 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
dan harga saham adalah searah, di mana semakin tinggi PBV maka
nilai PBV rendah maka minat dari investor menanamkan modal pada
2. Variabel Dependen
37
tujuan utama seseorang dalam melakukan kegiatan investasi. Pengertian
return sendiri menurut Hartono (2010) merupakan hasil yang diperoleh dari
dan return yang diperhitungkan adalah yang berasal dari capital gain tanpa
2006):
𝑃𝑡 − 𝑃𝑡−1
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 =
𝑃𝑡−1
Di mana:
38
3.5. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
kelompok orang, peristiwa, atau hal-hal menarik yang ingin diselidiki oleh
peneliti.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam sub sektor food and beverage
pada periode tahun 2013 – 2016 dengan jumlah populasi dalam penelitian
2. Sampel
responden dan kurang dari 500 responden (Sekaran, 2003). Sampel dalam
2016.
39
Pemilihan sampel penelitian ini menggunakan metode non-
sampel ini tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama pada
Tabel 3.1
Hasil Pemilihan Sampel
No Keterangan Jumlah
Perusahaan
1 Perusahaan manufaktur sub sektor food and beverage yang 15
terdaftar (listing) di BEI berturut – turut selama tahun
2013 – 2016
2 Perusahaan yang mengalami kerugian selama tahun 2013 (4)
– 2016
3 Total Perusahaan 11
4 Total sampel penelitian (11 x 4 tahun) 55
1. Jenis data
40
Dalam penelitian ini, menggunakan jenis data kuantitatif. Menurut
2. Sumber data
sumber data sekunder, yakni sumber data yang tidak langsung memberikan
dari annual report perusahaan manufaktur sub sektor food and beverage
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2013 – 2016,
Data sekunder adalah data penelitian yang bersumber dari berbagai media perantara
atau secara tidak langsung dan dapat berupa buku, catatan, atau arsip baik yang
41
sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber. Data sekunder yang digunakan
ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai TVA, ROE, DER, dan PBV.
menggunakan bantuan SPPS (Statistical Package for Social Sciences) 26.0 for
windows. Penelitian ini diuji dengan beberapa uji statistik yang terdiri dari
1. Statistik Deskriptif
dilakukan dengan memenuhi uji asumsi klasik. Pengujian ini meliputi uji
42
normalitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, dan uji
multikolinearitas.
a. Uji Normalitas
normal. Untuk mendeteksi apakah ada residual normal atau tidak, maka
distribusi normal garis yang mengganti data asli akan mengikuti garis
diagonal.
dari 0.05, maka data tersebut berdistribusi normal dan sebaliknya maka
tidak normal.
b. Uji Autokorelasi
43
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam
autokorelasi ini adalah uji durbin watson (dw). Uji durbin watson (dw)
dari hasil SPSS dan nilai dw tabel. Nilai dw tabel diperoleh dengan
melihat batas atas (du) dan batas bawah (dl), dan jumlah variabel
3) Jika du < d < 4 – du, berarti tidak ada autokorelasi positif atau
negatif.
c. Uji Heteroskedastisitas
44
Tujuan dari pengujian ini, yaitu untuk mengetahui apakah
e. Uji Multikolinearitas
baik.
value dan variance inflation factor (VIF). Sedangkan untuk nilai cut off
tolerance > 0.10 atau sama dengan VIF, yakni 10 (Ghozali, 2006).
yang digunakan yakni analisis regresi linear berganda. Analisis regresi ini
45
dari Trading Volume Activity (TVA), Return on Equity (ROE), Debt to
Equity Ratio (DER), dan PBV. Maka rumus persamaan regresi linear
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + e
Keterangan:
Y = Return Saham
Α = Konstanta
e = Error
variasi variabel dependen (Ghozali, 2006). Pada uji statistik t, nilai t hitung
a. Bila t hitung > dari t tabel atau probabilitas < dari tingkat signifikansi
(Sig < 0.05), maka Ha tidak ditolak dan Ho ditolak, yang artinya bahwa
b. Bila t hitung < dari t tabel atau probabilitas > dari tingkat signifikansi
(Sig > 0.05), maka Ha tidak diterima dan Ho diterima, yang artinya
46
bahwa variabel independent tidak memiliki pengaruh terhadap variable
dependen
koefisien determinasi nilai yang digunakan yakni antara nol dan satu.
variabel independent dalam model masih bias. Karena dalam penelitian ini
47
BAB IV
Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange) pertama kali dibuka pada
perdagangan efek yang ada pada pasar modal. BEI memilki peran penting
yang go public. Saat ini Bursa Efek Indonesia memiliki 38 indeks saham.
Salah satu indeks yang dapat mencerminkan pergerakan seluruh saham yang
Manfaat dan tujuan dari IHSG ini adalah untuk mengukur sentiment pasar,
48
produk investasi pasif pada reksa dana indeks, ETF juga produk turunannya,
dalam mengukur dan juga membuat retursn, serta menghasilkan risiko yang
elektronik untuk membagikan data pergerakan harga saham. Saat ini BEI
8. Indeks IDX High Dividend 20 / IDX 22. Indeks PEFINDO i-Grade / PEFINDO
High Dividend 20 Index Investment Grade Index,
49
9. Indeks IDX BUMN20 / IDX 23. IDX Quality30
BUMN20 Index
sektor industri barang konsumsi (food and beverages) pada periode 2019-
2021 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menjadi sampel dari
50
dalam botol kemasan yang dipasarkan dengan merek Nestle Pure Life,
yang dimiliki oleh Nestle SA dan Vica Royal, yang merupakan merek
(CPO) dan inti sawit serta turunannya. Pada tanggal 10 Juni 1996,
51
CEKA menerima pernyataan efektif dari Menteri Keuangan untuk IPO
dan penjualan bir pilsener dan strong beer dengan merek "Anker",
52
Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) adalah anak perusahaan
Produk Mie Instan (IIndomei, Supermi, Sarimi, Sakura, Pop Mie dan Mi
Telur Cap 3 Ayam), Produk Susu (indomilk, Enaak, Tiga Sapi, Kremer,
(Chitato, Chiki, JetZ, Qtela, Maxicorn dan Chitato Lite), nutrisi dan
makanan khusus (Promina, Sun, Govit dan Gowell), dan minuman (Ichi
saham. Saham ini telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
53
Multi Bintang Indonesia Tbk merupakan bagian dari Asia
adalah Fraser & Neave Ltd. (Pabrik Bir Asia Pasifik) dan Heineken N.V.
bergerak di bidang industri bir dan minuman lainnya. Saat ini, bisnis
1981.
luar negeri. Perusahaan memulai operasi bisnis pada Mei 1978. Menurut
54
Indonesia mulai dari produk biskuit, kopi, wafer, coklat dan sereal. Pada
produksi dengan menambah dua lini produksi sejak tahun 2001 yaitu
roti biasa dan roti manis. Sejak 28 Juni 2010, perseroan telah melakukan
Selatan).
55
Pada tanggal 18 Juni 2010, ROTI menerima pernyataan efektif
saham ROTI dengan nilai nominal Rp. 100 per saham dengan harga
penawaran Rp. 1.250 per saham. Saham ini telah dicatatkan di Bursa
bernilai tambah termasuk udang mentah yang dikupas dan diiris, udang
yang dimasak, ikan utuh mentah, fillet ikan mentah, dan ikan utuh
Makanan ikan dan makanan olahan beku seperti udang berlapis tepung,
kacang mete, produk dim sum, bakso ikan, sosis, dan telur gulung.
dihapuskan dari Bursa Efek Jakarta oleh Bursa Efek Jakarta (sekarang
56
PT Bursa Efek). Indonesia/BEI). Pada tanggal 24 September 2012,
kepada investor UOB Kay Hian Pte. Oy dengan harga eksekusi Rp 390,
2000, Twistko, Tictic dan Mister), Biskuit dan Wafer (Biscuit and Wafer
– Soba, Spix Mie Goreng, Mie Gemes, Gemes Enaak dan Suki), Mie
(candy – DR. Milk, Gaul, Mango dan Era Cool). Selain itu, STTP juga
57
menjalankan usaha percetakan melalui anak usaha (PT Siantar Megah
Jaya).
1996.
menjual produk susu segar, teh segar siap minum dan jus buah segar.
untuk produk susu, Teh Kotak, Sari Kacang Ijo, Sari Asem Asli untuk
58
perdana saham ULTJ kepada masyarakat sebanyak 6.000.000 saham
7.500 per saham. Saham ini telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia
ini. Melalui analisis ini dapat diketahui nilai minimum, nilai maksimum,
nilai rata-rata (mean), jumlah sampel yang digunakan, dan deviasi standar
On Equity (ROE), Debt To Equity Ratio (DER), dan Price To Book Value
Tabel 4.1
Descriptive Statistics
59
Minimu Maximu Std.
N m m Mean Deviation
Valid N 33
(listwise)
jumlah sampel valid yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak
a. TVA
b. ROE
60
c. DER
d. PBV
e. Return Saham
regresi yang memenuhi syarat tidak adanya masalah dalam asumsi klasik.
Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji
a. Uji Normalitas
61
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah model dalam
berdistribusi secara normal atau tidak. Berikut di bawah ini pada gambar
syarat bahwa titik yang ada menyebar di sekitar garis diagonal dan
normal, dan jika <0,05 maka data tidak terdistribusi secara normal.
Berikut di bawah ini pada tabel 4.2 hasil uji normalitas pada
penelitian ini:
Tabel 4.1
Uji Kolmogorov-Smirnov
62
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 33
Std. ,31977662
Deviation
Negative -,091
b. Uji Autokorelasi
63
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah model regresi
Test (DW). Berikut di bawah ini pada tabel 4.3 ini adalah hasil uji
Tabel 4.3
Durbin-
Change Statistics
R Adjusted R Std. Error of the Watson
Model R
Square Square Estimate R Square F Sig. F
df1 df2
Change Change Change
1 ,311a ,097 -,032 ,341855583 ,097 ,750 4 28 ,567 2,514
Test sebesar 2,514, dengan nilai dU sebesar 1,651 dan nilai dL yang
bahwa model regresi yang ada tidak terjadi autokorelasi karena nilai
DW berada diantara dU dan 4 – dU, yaitu 1,651 < 2,349 < 2,514,
64
c. Uji Heterosekedasitas
dari residual peneliti yang satu dengan lainnya. Suatu model regresi
Gambar 4.2
pada model regresi yang ada menyebar di bagian atas serta di bawah
d. Uji Multikolinearitas
65
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah terdapat
yang lainnya. Berikut di bawah ini pada tabel 4.4 ini adalah hasil
uji multikolinearitas:
Tabel 4.4
Collinearity Statistics
Model Tolerance VI
F
1 TVA ,964 1,037
ROE ,530 1,885
DER ,857 1,167
PBV ,581 1,722
a. Dependent Variable: Return Saham
Sumber: Data Diolah 2023
DER, dan PBV yang ada memiliki nilai tolerance > 0,10 dan nilai
yang ada.
3. Uji Hipotesis
66
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang sudah dilakukan,
dilakukan karena model regresi yang ada sudah memenuhi syarat uji
Tabel 4.5
Standardized
Coefficie
Unstandardized nts
Coefficients
Beta t Sig
Model B Std. Error .
67
Berdasarkan analisis pada tabel 4.5, maka dapat dihasilkan
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + e
kenaikan TVA sebesar satu satuan, maka akan diikuti oleh kenaikan
68
b. Uji t (Uji Regresi Secara Parsial)
variasi variabek independen yang ada. Pada uji statistik t, nilai t hitung
akan dibandingkan dengan t tabel, jika t hitung > dari t tabel atau
probabilitas < dari tingkat signifikansi 0,05, maka Ha tidak ditolak dan
variabel dependen dan. Sebaliknya jika t hitung < dari t tabel atau
Tabel 4.6
Hasil Uji T
Standardized
Coefficie
Unstandardized nts
Coefficients
Beta t Sig
Model B Std. Error .
69
1 TVA 476,921 551,253 ,158 ,865 ,394
ROE ,499 ,476 ,258 1,048 ,304
Berdasarkan uji T pada tabel 4.6, maka hasil uji t dari masing –
1) Variabel TVA
Hasil dari uji t untuk variabel TVA (X1) diperoleh nilai t hitung
didapat ttabel sebesar 1,701. Hal ini membuktikan bahwa 0,837 <
2) Variabel ROE
Hasil dari uji t untuk variabel ROE (X2) diperoleh nilai t hitung
didapat ttabel sebesar 1,701. Hal ini membuktikan bahwa -0,084 <
70
3) Variabel DER
Hasil dari uji t untuk variabel DER (X3) diperoleh nilai t hitung
didapat ttabel sebesar 1,701. Hal ini membuktikan bahwa -1,189 <
4) Variabel PBV
Hasil dari uji t untuk variabel PBV (X4) diperoleh nilai t hitung
didapat ttabel sebesar 1,701. Hal ini membuktikan bahwa -0.051 <
(nol) hingga 1 (satu). Jika nilai R2 mendekati 1 (satu) maka hal ini
71
independen terhadap dependen tinggi. Berikut di bawah ini pada tabel
Tabel 4.7
1 ,311
a
,09 -,032 ,3418555
7 83
variasi dari nilai return saham dapat dijelaskan oleh TVA, ROE, DER,
penelitian ini yakni: EPS, NPM, EVA, DAR, CR, PER dan Firm Size.
72
4.3. Pembahasan
perdagangan saham terhadap return saham sering kali terjadi karena adanya
tidak hanya dipengaruhi oleh frekuensi perdagangan tetapi juga oleh nilai
dari suatu transaksi yang terjadi dalam perdagangan tersebut. Hasil dari
Return Saham.
cukup rendah, karena memiliki banyak peminat akan membuat harga saham
Saham.
73
2. Pengaruh ROE terhadap Return Saham
relatif kecil memiliki nilai ROE yang meningkat dan cepat setara dengan
memberikan hasil yang tidak signifikan. Hasil dari penelitian ini sejalan
Return Saham yang tinggi. Semakin tinggi ROE maka akan meningkatkan
74
Berdasarkan hasil pengujian yang sudah dilakukan di atas, hasilnya
investor berpikir bahwa DER yang besar dapat menjadi beban bagi
terkait. Hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang
positif terhadap Return Saham. Bagi perusahaan semakin besar rasio DER
maka semakin baik, karena rasio DER yang rendah akan membuat semakin
tinggi tingkat pendanaan yang disediakan oleh pemilik dan semakin besar
batas pengaman bagi peminjam jika terjadi suatu kerugian atau penyusutan
75
Berdasarkan hasil pengujian yang sudah dilakukan di atas, hasilnya
terhadap Return saham Semakin rendah nilai PBV maka harga saham
semakin murah. jika harga Jika harga saham berada di bawah nilai bukunya,
dengan nilai buku. Hal ini menyebabkan kenaikan harga saham dan return
terhadap Return Saham. Semakin tinggi nilai PBV maka semakin percaya
76
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
ROE, dan PBV, terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur sub sektor
food and beverages yang terdaftar di BEI selama tahun 2019 – 2021.
Berdasarkan hasil analisis data yang sudah dilakukan, maka diperoleh bahwa:
1. Berdasarkan hasil uji t pada variabel TVA dengan tingkat signifikansi 0.394
> 0.05, maka dapat disimpulkan secara parsial variabel TVA tidak
2. Berdasarkan hasil uji t variabel ROE dengan tingkat signifikansi 0.304 >
3. Berdasarkan hasil uji t variabel DER dengan tingkat signifikansi 0.244 >
4. Berdasarkan hasil uji t variabel PBV dengan tingkat signifikansi 0.960 >
77
5.2 Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian hanya dilakukan pada perusahaan manufaktur sub sektor food and
beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2019- 2021.
2. Variabel yang mempengaruhi Return Saham dalam penelitian ini adalah TVA,
5.3. Saran
memperbaiki segala kekurangan yang ada pada penelitian ini, sebagai berikut:
diharapkan dapat
Saham.
78
3. Bagi manajemen perusahaan diharapkan dapat memberikan kontribusi dan
menjelaskan secara empiris tentang faktor – faktor apa saja yang dapat
79
DAFTAR PUSTAKA
Bassar, T. S., Effendi, N., Hidayat, A. K., & Budiono, B. (2021). The effect of
interest rate and sharia stock trading volume on sharia stock performance in
ed.). Erlangga.
Jefri, J., Siregar, E. S., & Kurnianti, D. (2020). Pengaruh ROE, BVPS, dan Volume
80
Jogiyanto. (2011). Metodologi penelitian bisnis (Keempat ed.). BPFE.
Jogiyanto. (2014). Teori Portofolio dan Analisis Investasi (10 ed.). BPFE UGM.
Muslich, A., & Iswati, S. (2009). Buku Ajar Metodologi Penelitian Kuantitatif.
Prihadi, T. (2010). Analisis laporan keuangan teori dan aplikasi. Jakarta: Ppm.
Rahmawati, E. S., & Syihab, F. (2022). Signal Reaction Of Micro And Macro
. Salemba Empat.
Sumargianto, T. A., & Borolla, J. D. (2021). Analisis Perubahan Kurs dan Trading
81
Sulaiman, W. (2004). analisis regresi menggunakan SPSS. Andi, Jogjakarta.
Kapitalisasi Pasar, Harga Saham, Dan Trading Day Terhadap Return Saham
https://www.merdeka.com/uang/catat-makanan-minuman-dan-properti-jadi-
sektor-menjanjikan-untuk-investasi-tahun-ini.html
https://kemenperin.go.id/artikel/20298/industri-makanan-dan-minuman-jadi-
sektor-kampiun-
#:~:text=Industri%20makanan%20dan%20minuman%20menjadi%20salah%20sat
u%20sektor,peningkatan%20produktivitas%2C%20investasi%2C%20ekspor%20
hingga%20penyerapan%20tenaga%20kerja.
https://www.bkpm.go.id/id/publikasi/realisasi-investasi/investasi-langsung-luar-
negeri-fdi
https://www.invesnesia.com/perusahaan-makanan-dan-minuman-di-bei
82
Husnan, S. (2009). Dasar-dasar Teori Portofolio & Analisis Sekuritas.
Yogyakarta: UPP STIM
YKPN.
Mirza, A., & Nasir, A. (2011). Pengaruh Nilai Kurs, Inflasi, Suku Bunga Deposito Dan
Volume Perdagangan Saham Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi Universitas Riau, 19(04).
Tita Deitiana, “Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan dan Dividen
Terhadap Harga Saham”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.13 ,No.1Tahun 2011 ,
Hlm 57- 66
Luc Vinet and Alexei Zhedanov, “A ‘missing’ Family of Classical Orthogonal
Husnan, Suad. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP
Adji Jagad Nugroho. “Pengaruh Stock Split Terhadap Harga Saham, Return
Saham, dan Trading Volume Activity (TVA) (Suatu Studi Pada Perusahaan
83
Darmaji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2006. Pasar Modal di Indonesia
Hartono, J. (2010). Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Edisi Sepuluh). Yogyakarta:
BPFE.
Susilowati, Y., Ratih Widyawati, & Nuraini. (2018). Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Aliaga, M., & Gunderson, B. (2002). Interactive Statistics (1st ed.). Sage
Publications.
84
LAMPIRAN TURNITIN
85