Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

DENTAL MATERIAL 1

DUPLIKASI MODEL GIGI RAHANG BAWAH PENUH

Dosen : Drg. Kartika Dewi

Nama : Erico Adi Putra

NIM : 035017183220030

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK GIGI

POLITEKNIK HANG TUAH JAKARTA

TAHUN AJARAN 2023


PRAKTIKUM AKRILIK

A. Alat dan Bahan Praktikum


Alat:

1. Alas kerja kain putih


2. Lecron
3. Penggaris / jangka sorong (Kaliper)
4. Pisau malam
5. Lampu spiritus
6. Bowl dan Spatel
7. Gelas ukur
8. Timbangan digital
9. Kuvet
10. Vibrator
11. Kuas
12. Pisau gips
13. Pipet
14. Mixing jar dengan tutup
15. Spatula semen
16. Handpress
17. Panci
18. Kompor
19. Micromotor

Bahan:
1. Baseplate Wax
2. Elemen gigi tiruan akrilik
3. Separating Agent (Vaseline, CMS)
4. Heat Cured Acrylic (Powder & Liquid)
5. Produk Gipsum Tipe II (Gips Putih)
6. Air
7. Plastik Cellophane
8. Amplas kasar dan halus
9. Bur freser

2
B. Prosedur
1. Tahap pembuatan Pola Malam
a. Plat bentuk segi empat dengan ukuran 30x40x4 mm,
b. Penanaman elemen gigi tiruan akrilik di tengah-tengah plat pola malam.

Gambar 1. Pola Malam

2. Flasking (Penanaman Dalam Kuvet)

3
a. Siapkan kuvet, lalu olesi seluruh permukaan dalam kuvet dengan separating agent
(vaseline).

b. Siapkan produk gipsumg tipe II (gips putih) sebagai bahan tanam sesuai dengan w/p
ratio (kuvet hitam atas dan bawah w/p ratio = 90/180).

Gambar 3. Powder dan liquid ditimbang sesuai w/p ratio dari pabrik

c. Isi kuvet bagian bawah dengan produk gipsum tipe II, kemudian letakkan pola
malam diatas adonan produk gipsum tipe II hingga kedudukan pola malam sejajar
dengan kuvet bagian luar.
d. Setelah adonan gips putih mengeras, lapisi seluruh permukaan gips putih dengan
separating agent, lalu pasangkan kuvet bagian atas dengan kuvet bagian bawah
hingga didapat metal to metal contact.
e. Buat adonan produk gipsum tipe II lagi untuk mengisi kuvet bagian atas hingga
penuh di atas vibrator agar gelembung udara tidak terjebak di dalam gips putih yang
dapat mengakibatkan porus. Letakkan tutup kuvet lalu press sehingga kelebihan gips
putih bisa keluar dan diamkan hingga gips putih mengeras.
f. Pindahkan kuvet dari press meja ke handpress dan siap untuk tahap pembuangan
pola malam.

4
Gambar 4.a Gambar 4.b

Gambar 4.c

3. Bolling Out Wax (Pembuangan Pola Malam)


 Rebus air dalam panci hingga mendidih, kemudian masukkan kuvet dengan
handpress dalam air mendidih selama 10 menit, lalu angkat (gambar 5. a).
 Angkat dan buka kuvet lalu siram dengan air panas hingga malam hilang dari
permukaan gips, sehingga kuvet atas dan bawah disatukan maka akan tercipta ruang
kosong (mould space) (Gambar 5.b).
 Bila kuvet + handpress dimasukkan dalam panci berisi air lalu direbus ± 10 menit,
dikhawatirkan malam yang meleleh akan meresap ke dalam gipsum sehingga dapat
mengkontaminasi mould space.

4. Packing (Pengisian Akrilik dalam Mould Space)


Siapkan mixing jar, bubuk dan cairan heat cured acrylic, lecron, pipet, plastik cellophane
serta separating agent (CMS).
5
a. Lapisi seluruh permukaan gips putih dengan separating agent (CMS) lalu diamkan
hingga kering (Gambar 5.c).

Gambar 5.c

b. Tuang cairan heat cured acrylic ke dalam mixing jar (Gambar 6.a). tuangkan bubuk
heat cured acrylic (sesuai aturan pabrik) ke dalam mixing jar (w/p ratio 1 plat akrilik
= 2 ml/4 gr) (gambar 6.b) sambil diaduk perlahan agar adonan akrilik homogen dan
tidak ada udara yang terjebak (gambar 6.c). Tunggu hingga adonan akrilik sampai
pada tahap dough stage dengan tanda apabila adonan akrilik ditusuk dengan lecron,
adonan tidak menempel pada permukaan lecron (Gambar 6.d).

Gambar 6.a Gambar 6.b

6
Gambar 6. Packing Gambar 6.d
Gambar 6.c

c. Ambil adonan akrilik dari mixing jar kemudiam aplikasikan pada daerah mould
space dan lapisi dengan plastik cellophane lalu dipress dengan perlahan agar
kelebihan adonan akrilik pada mould space dapat mengalir (Gambar 6.e, f, g). Buang
kelebihan adonan akrilik dengan menggunakan lecron. Pastikan kelebihan adonan
akrilik sudah dibuang, lalu press kembali kuvet di meja kemudian pindahkan ke
handpress. Bila sudah tidak ada lagi kelebihan adonan akrilik maka keluarkan plastik
cellophane lalu kuvet atas dan bawah di kontakkan sampai metal to metal contact.

Gambar 6.e Gambar 6.f Gambar 6.g

Gambar 6. Packing

5. Curring (Perebusan)
a. Masukkan kuvet dalam panci berisi air dengan suhu kamar sampai terendam (air diisi
sampai 5 cm dari tepi panci). Lakukan perebusan adonan akrilik pada kuvet selama
120 menit (30 menit api sedang → 60 menit api besar → 30 menit api kecil).
b. Pemanasan air di kontrol, pada tahap permulaam dari polimerisasi, temperatur air
harus dijaga jangan terlalu tinggi, sehingga panas yang timbul dari reaksi
polimerisasi dapat dialirkan melalui gips putih. Pemanasan yang berlebihan dan
terlalu cepat akan mengakibatkan porus pada hasil akrilik (gaseous porousity). Moul

7
space yang kurang terisi atau saat pressing kuvet kurang cekat akan mengakibatkan
porus (shrinkage porousity).
c. Bila curring sudah selesai, biarkan kuvet menjadi dingin dengan sendirinya sampai
suhu kamar.

Gambar 7. Curing

6. Deflasking (Pembongkaran dari Kuvet)


Angkat kuvet yang telah dingin dan buka kuvet, hingga terpisah bagian kuvet atas dan
bawah.

7. Pemolesan
a. Prosedur Finishing
1) Ambil kelebihan akrilik pada tepi-tepi plat akrilik, di sekitar elemen gigi tiruan
dan nodul-nodul (bubble) pada permukaan plat akrilik dengan menggunakan
tungsten carbide bur (freser) atau stone bur (gunakan bur bulat atau round bur
atau fisur kecil).
2) Haluskan permukaan plat akrilik dengan amplas kasar, dilanjutkan dengan amplas
halus sampai permukaan plat akrilik tampak halus.

8
b. Prosedur Polishing
1) Setelah permukaan plat akrilik rata dan halus, lakukan pemolesan dengan
menggunakan sikat hitam dan pumis atau feltcone dan pumis (dalam keadaan
basah).
2) Terakhir gunakan sikat putih atau sikat wool (wool wheel) dengan dicampur
calcite atau kapur (kompon tanpa air) untuk pemolesan plat akrilik sampai
mengkilap.

Gambar 8. Hasil Akhir

Anda mungkin juga menyukai