Tutor:
drg. Dian Noviyanti Agus Imam, M. DSc
Disusun Oleh :
Aisyah Ihdyavifah Siregar
G1B019008
2. Investing, alat dan bahan yang dibutuhkan seperti vibrator, vacuum mixer,
investment powder, bowl, brush, air, spatula, crucible former, surfaktan,
casting ring dan liner. Adapun prosedur dari investing yaitu
a. Memasukkan powder dan air kedalam bowl sesuai dengan takaran.
b. Memasang mangkuk pada mixer beserta spatula.
c. Melapisi pada seluruh permukaan dari pola dengan investmen,
kemudian lapis permukaan internal dan bagian margin dengan getaran
yang halus dan secara berhati-hati, apabila pola telah terlapisi dengan
sempurna dapat memasangkan cincin.
d. Menempatkan cincin casting sejajar di bagian atas pola lalu tuang
investmen pada bagian sisi ring secara perlahan dari arah bawah ke
atas.
e. Apabila telah penuh, cincin dimiringkan agar keseluruhan permukaan
pola dapat tertutupi dan menghindari dari udara yang terjebak.
(Shilingburg dkk., 2012).
3. Wax elimination, tahapannya terdiri dari :
a. Apabila investmen telah setting dapat melepas karet bekas wadah serta
melepaskan sprue.
b. Memeriksa kembali cincin dari partikel residu, lalu diletakkan dengan
menghadap kea rah bawah dari tungku.
c. Tungku dipanaskan hingga suhu 200℃ sekitar 30 menit hingga bagian
wax hilang.
d. Panas ditnaikkan hingga sehu burnout akhir sekitar 650℃ selama 45
menit.
e. Kemudian cetakan telah siap untuk di casting.
(Shilingburg dkk., 2012).
4. Casting
a. Menyiapkan mesin casting.
b. Memanaskan wadah crucible.
c. Selanjutnya alloy dilelehkan.
d. Memindahkan cincin lalu dilanjutkan dengan pengecoran, casting
didapatkan dari tahapan investing jika terdapat kesalahan atau cacat
maka dilakukan perbaikan apabila masih memungkinakan.
5. Fusing porcelain fusd to metal
a. Melakukan tahapan degasses dengan memanaskan casting atau coran
logam sampai suhu 19250 F di dalam air fired oven agar gas yang
berada di dalam casting hilang, oksidasi dari permukaan serta dapat
menghilangkan bahan tambahan (inclusion) pada saat investing.
b. Mengeluarkan casting dari oven kemudian diletakkan pada bagian atas
lempeng asbestos lalu ditutup dengan cup logam.
c. Lakukan mix opaque porcelain lalu diadesikan dengan casting logam
d. Pilih warna yang sesuai, lalu meletakkan bahan opaque porcelain di
bagian atas lempeng keramik, cairan dituangkan ke dalam lempeng
tersebut kemudian di mix menggunakan spatula.
e. Hasil dari mixing disebut sebagai paint opaque.
f. Pada saat memegang casting gunakan needle holder atau hemostat.
g. Paint opaque diaplikasikan pada seluruh bagian dari permukaan
eksternal casting, aplikasi menggunakan kuas.
h. Casting yang telah dilapisi oleh paint opaque dimasukkan kembali ke
dalam air fired oven hingga suhu 17000F, pada saat pemanasan
dilakukan dalam keadaan air vacuum.
i. Casting dikeluarkan dari oven, lalu disimpan di lempeng asbestos dan
ditutup dengan cup logam.Pada bagian permukaan porselen tampak
seperti adanya titik-titik kaca.
j. Mixing digital body porcelain atau dentin porcelain lalu aplikasi pada
permukaan dari opaque porcelain dengan kuas.
k. Masukkan casting body porcelain pada cetakan positif lalu diletakkan
di articulator, aplikasi insisal coloured porcelain atau enamel porcelain
di bagian labial dan bagian lingual, kemudian membuat kontur yang
sesuai dengan anatomi gigi dengan lekron.
l. Apabila sudah kering, permukaan luar dibersihkan serta bagian dalam
casting dibersihkan menggunakan aquades atau air distalasi.
m. Casting porcelain diletakkan ke dalam apron sampai porselen terlihat
lebih kecokelatan.
n. Casting porcelain dimasukkan ke oven, dipanaskan hingga suhu
17000F dalam keadaan air vacuum, lalu ditambahkan air fired dengan
suhu 100℃.
o. Kemudian casting diperiksa kembali setelah itu diadaptasikan pada
cetakan positf dan pada articulator.
p. Membentuk kontur sesuai dengan anatomi gigi dengan wheel grinding
porcelain bur.
q. Pada bagian proksimal akan terlihat ada celah yang disebabkan oleh
shrinkage dari porselen ketika proses burn out di oven. Hal tersebut
diatasi dengan menambahkan porselen sesuai dengan anatomi sehingga
dapat terbentuk titik kontak dengan gigi sebelah.
r. Apabila sudah sesuai, casting dikeluarkan dari articulator,
mengaplikasikan porselen di bagian proksimal ketika beradi di dalam
articulator. Aplikasi dapat menggunakan brush.
s. Masukkan kembali casting porcelain ke oven dengan suhu 17000F
dalam keadaan air vacuum.
t. Lalu casting dikeluarkan dari oven kemudian diadaptasikan di
articulator dan membuat kontur yang sesuai dengan anatomi gigi.
u. Apabila kontur sudah sesuai dengan anatomi gigi, selanjutnya dapat
dilakukan tahapan finishing dan polishing dengan rubber wheel bur,
BBC wheel bur dan rounge bur.
Rangarajan, V., dan Padmanabhan, T. V., 2017. Prosthodontics. 2nd ed. New
Delhi: Elsevier.
Rosenstiel, S. F., Land, L. F., and Fujimoto, J., 2016. Contemporary Fixed
Prosthodontics. 5th ed. St. Louis, MO: Mosby Elsevier.
Susaniawaty, Y., dan Utama, M. D., 2015. Kegagalan estetik pada gigi tiruan
cekat. Makassar Dent J. Vol 4(6) : 193-199.