Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat,

mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila. Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar peserta didik

secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru). Program

Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah

negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga

seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak, dengan program tersebut maka sekolah dapat melihat kelebihan dan kekurangan

sekolah melalui laporan setiap tahunnya untuk dijadikan evaluasi dalam merancang kurikulum satuan pendidikan, adapun hasil rapor pendidikan SMA

Islam Terpadu INSANI adalah sebagai berikut:

Rapor Pendidikan SMA Islam Terpadu INSANI Tahun 2023

NO CAPAIAN RAPOR PENDIDIKAN STATUS KETERANGAN

1 Kemampuan Literasi (BAIK) 83,33% Capaian turun 4,42% dari tahun 2022

2 Kemampuan Numerasi (SEDANG) 70% Capaian turun 24,32% dari tahun 2022

3 Karakter (BAIK) Capaian naik 0,93% dari tahun 2022

4 Iklim Keamanan Sekolah (BAIK) Capaian turun 6,15% dari tahun 2022

5 Iklim Kebinekaan (BAIK) Capaian naik 17,69% dari tahun 2022

6 Kualitas pembelajaran (SEDANG) Capaian naik 2,02% dari tahun 2022

Sumber : https://raporpendidikan.kemdikbud.go.id/

Dibandingkan tahun 2022, Iklim Kebinekaan SMA Islam Terpadu INSANI mengalami peningkatan paling tinggi diantara indicator lain. Dari

seluruh capaian tahun ini, Iklim Kebinekaan menjadi indicator dengan pencapaian terbaik. Meski demikian, Kualitas Pembelajaran adalah indikator dengan

pencapaian terendah, yang salah satunya disebabkan oleh rendahnya Metode Pembelajaran. Salah satu cara yang akan dilakukan untuk memperbaiki hal ini

melalui peningkatan kompetensi GTK dan Kebijakan yang menunjang aktivitas kognitif. SMA Islam Terpadu INSANI Kota Sukabumi berupaya untuk

terus berkembang kepada arah yang lebih baik terutama terhadap menciptakan generasi yang bermanfaat bagi lingkungan masyarakat sesuai dengan Visi

SMA Islam Terpadu INSANI “Mewujudkan Insan yang Kreatif, Edukatif, Religius, Enterpreneurship, Empati, dan Nasionalis”.

1
SMA IT INSANI Kota Sukabumi pada tahun pelajaran 2023/2024 memiliki peserta didik sebanyak 72, kelas X terdiri dari 22 peserta didik, kelas

XI 23 peserta didik dan kelas XII 27 peserta didik.

SMA Islam Terpadu INSANI Kota Sukabumi berstatus sekolah dengan akreditasi “A”, dengan status tersebut sekolah senantiasa terus berevaluasi

untuk mempertahankan status akreditasi tersebut untuk memberikan kualitas satuan pendidikan yang layak dan menjadi pertimbangan masyarakat dalam

pendidikan.

B. DASAR HUKUM

Referensi landasan hukum atau landasan lain yang dikontekstualisasi dengan karakter satuan pendidikan SMA Islam Terpadu INSANI adalah

sebagai berikut :

1. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021, tentang Stan-

dar Nasional Pendidikan

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 tentang Guru

4. Permendikbud Nomor 22 tahun 2020, tentang Rencana Strategis Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020-2024

5. Kepmendikbudristek Nomor 262 Tahun 2022, tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran

6. Permendikbudristek Nomor 7 tahun 2022, tentang Standar Isi

7. Permendikbudristek Nomor 16 tahun 2022, tentang Standar Proses

8. Permendikbudristek Nomor 21 tahun 2022, tentang Standar Penlaian

9. Permendikbudristek Nomor 5 tahun 2022, tentang Standar Kompetensi Lulusan

10. Kepka BSKAP Nomor 033 Tahun 2022, tentang Capaian Pembelajaran
11. Kepka BSKAP Nomor 009 Tahun 2022, tentang Dimensi Elemen dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka
12. Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor 6565 Tahun 2020 tentang Model Kompetensi Dalam Pengembangan Profesi
Guru

13. Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah


14. Panduan Pembelajaran dan Asesmen
15. Panduan Penyusunan Projek Profil Pelajar Pancasila
16. Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat No. 69 Tahun 2013 tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah Pada Jenjang Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah

17. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, No. 12741/PK.03.03/Sekre tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2023/2024
C. KARAKTERISTIK SMA IT INSANI KOTA SUKABUMI

1. Karakteristik Peserta Didik

SMA IT INSANI Kota Sukabumi pada tahun pelajaran 2023/2024 memiliki peserta didik sebanyak 72, kelas X terdiri dari 22 peserta didik,

kelas XI 23 peserta didik dan kelas XII 27 peserta didik.

2
Peserta didik yang menjadi bagian dari SMA IT INSANI sebagian besar dari kalangan menengah, hal tersebut berdasaerkan dari hasil

observasi data peserta didik milik sekolah, secara keseluruhan peserta didik di SMA IT INSANI memiliki karakteristik disiplin, berwawasan

islami, kreatif dan mandiri.

2. Karakteristik Guru

Tenaga Pendidik SMA IT INSANI Kota Sukabumi seluruhnya sudah memenuhi syarat mengajar di SMA yaitu Pendidikan minimal S1,

namun demikian tidak semuanya linear, dikarenakan kebijakan yayasan dalam memenuhi tenaga pendidik, sehingga ada beberapa guru yang

merangkap beberapa mata pelajaran namun masih satu rumpun dengan latar belakang pendidikannya. Rincian tenaga pendidik di SMA IT INSANI

berjumlah 14 orang dengan rincian 8 guru honor dan 6 guru manajemen .

3. Karakteristik Tenaga Kependidikan

Tenaga kepenendidikan SMA IT INSANI Kota Sukabumi berjumlah 3 orang Tata Usaha, dengan rincian 1 Operator, 1 Kepala Tata Usaha

dan 1 Staf Tata Usaha.

4. Karakteristik Budaya

Karakteristik budaya di lingkungan SMA IT INSANI Kota Sukabumi adalah mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan tambahan

karakter khas “ Sekolah Islam Terpadu”, adapun rincian karakter budaya SMA IT INSANI Kota Sukabumi sebagai berikut :

a. Pelaksanaan “INSANI SPIRIT” yang dilaksanakan setiap pagi yaitu pelaksanaan shalat dhuha bersama, bimbingan hafalan Al-qur’an,

pembacaan al-ma’surat pagi, serta setoran hafalan Al-qur’an.

b. Pelaksanaan shalat dzuhur dan ashar berjama’ah serta pembacaan alma’surat petang.

c. Pelaksanaan kajian islami seperti aqidah & akhlak, sirah, dan fiqih.

d. Pembinaan Peserta didik unggulan dalam bidang akademik, seni dan olahraga.

e. Munculnya jiwa-jiwa kewirausahaan baik dikalangan Peserta didik maupun guru.

5. Karakteristik Sosial

Sekolah sendiri dikelilingi oleh lingkungan padat penduduk, wilayah UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), kawasan pusat keagamaan,

serta wilayah pendidikan dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini hingga Perguruan Tinggi, karakteristik lingkungan yang beragam tersebut

mempengaruhi dalam penentuan karakter sekolah dengan latar belakang “Sekolah Islam Terpadu” untuk menjawab salah satu kebutuhan karakter

lingkungan sekitar sekolah.

6. Karakteristik Ekonomi

Karakteristik ekonomi orang tua siswa SMA IT INSANI Kota Sukabumi sebagian besar adalah pegawai negeri sipil, pegawai BUMN,

pegawai swasta lainnya dan wiraswasta.

7. Karakteristik Bentang Alam

Secara bentang alam SMA IT INSANI Kota Sukabumi berada di wilayah perbukitan yang mengelilingi Kota sukabumi, Lokasi SMA IT

INSANI Kota Sukabumi terletak di Jl. Karamat No. 55 Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

Sekolah beroprasi di bawah naungan Yayasan DAHIRA, yang berlokasi satu wilayah dengan area sekolah

BAB II

3
VISI, MISI DAN TUJUAN

A. VISI SMA ISLAM TERPADU INSANI

Mewujudkan Insan yang Kreatif, Edukatif, Religius, Enterpreneurship,Empati, dan Nasionalis

B. MISI SMA ISLAM TERPADU INSANI

1. Kreatif

 Menumbuhkan peserta didik yang dapat menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil,

 Menumbuhkan peserta didik yang memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan.

2. Edukatif

 Meningkatkan penguasaan dasar-dasar ilmu

 Memeroleh dan memeroses informasi serta gagasan dengan baik

 Merefleksikan ilmu yang didapat di sekolah dan kehidupan sehari-sehari.

3. Religius

 Meningkatkan dan mengembangkan pembinaan ke-Islaman secara utuh, baik dalam aqidah, ibadah, Akhlqul Karimah dan muamalah sehari-

hari berdasarkan Al Qur'an dan As Sunnah.

4. Enterpreneurship

 Menumbuhkan kemapuan kewirausahaan dan komunikasi.

 Pembiasaan dalam berinovasi pengembangan kewirausahaan

 Meningkatkan penguasaan ilmu teknologi, meningkatkan keterampilan hidup yang diwujudkan dengan praktek berwirausaha di lapangan.

5. Empati

 Menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, aman, sehat dan membahagiakan dalam bingkai kekeluargaan dan saling menghargai antar

sesama.

6. Nasionalis

 Mengembangkan karakter profil pelajar pancasila

 Mengembangkan karakter peserta didik untuk cinta tanah air.

4
C. Tujuan SMA ISLAM TERPADU INSANI

Berdasarkan pemahaman akan visi, dan misi sekolah, serta hasil evaluasi terhadap rapor pendidikan maka semua kegiatan sekolah untuk tahun

ajaran 2023/2024 harus mengarah kepada pengembangan kemampuan Peserta didik untuk dapat menjadi pembelajar yang Kereen. Untuk dapat mencapai

ini, SMA ISLAM TERPADU INSANI menerapkan strategi baik untuk Peserta didik maupun untuk guru.

Tujuan sekolah termuat dalam perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang. Strategi sekolah untuk mengembangkan kemampuan Peserta

didik untuk dapat menjadi pembelajar Kereen dilakukan melalui perencanaan sebagai berikut:

a. Tujuan Jangka Pendek

1. Pembentukan karakter berdasarkan Profil Pelajar Pancasila

a. Melaksanakan pembiasaan sikap berbasis Profil Pelajar Pancasila secara terintegrasi pada 100% mata pelajaran yang

diselenggarakan baik dalam bentuk tatap muka atau dalam bentuk kegiatan proyek.

b. Melaksanakan 100% penilaian sikap berbasis Profil Pelajar Pancasila

c. Mendorong 100% pelajar mencapai minimal predikat BAIK pada penilaian sikap berbasis Profil Pelajar Pancasila.

2. Kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal tingkat SMA

a. Memfasilitasi 100% pelajar untuk mampu mencapai tujuan pembelajaran pada aspek pengetahuan dan keterampilan.

b. Menangani 100% pelajar yang mengalami permasalahan pembelajaran agar dapat terselesaikan.

3. Berprestasi sesuai bakat dan minat juga kehalian kecakapan hidup untuk bisa di aplikasikan di kehidupan nyata

a. Mendorong 100% pelajar memilih kelas peminatan berdasar bakat dan minatnya.

b. Mengikutsertakan 100% pelajar pada minimal 1 ekstrakurikuler pilihan sesuai bakat dan minatnya.

c. Mengikutsertakan 100% pelajar pada minimal 1 program life skill sesuai bakat dan minatnya.

4. Penguasaan literasi dan numerasi dasar :

a. Membekali agar 100% pelajar mampu menjawab minimal 100% soal AKM (Asesmen Kompetensi Minimal) dengan tingkat level

kognitif 1 dengan benar.

b. Membekali agar 100% pelajar mampu menjawab minimal 80% soal AKM (Asesmen Kompetensi Minimal) dengan tingkat level

kognitif 2 dengan benar

c. Membekali agar 100% pelajar mampu menjawab minimal 60% soal AKM (Asesmen Kompetensi Minimal) dengan tingkat level

kognitif 3 dengan benar.

5. Meningkatkan kualitas bacaan dan hafalan Al Qur’an

6. Melaksanakan karya tulis ilmiah sebagai salah satu syarat kelulusan

7. Melaksanakan peningkatan kompetensi GTK dan Kebijakan yang menunjang aktivitas kognitif.

b. Tujuan Jangka Menengah

1. Membentuk karakter pelajar sepanjang hayat berlandaskan profil pelajar Pancasila.

5
2. Memfasilitasi pelajar untuk dapat melampaui kompetensi pengerahuan dan keterampilan minimal tingkat SMA, baik akademik dan non

akademik, dan membimbing Peserta didik supaya bisa melanjutkan ke Pendidikan yang lebih tinggi.

3. Membekali pelajar dengan berbagai kompetensi pengetahuan dan keterampilan juga keahlian kecakapan hidup untuk bisa diaplikasikan di

kehidupan nyata

4. Membekali pelajar dengan keahian berfikir keratif dan berfikir kritis juga membimbing pelajar untuk bisa bersaing di kompetisi nasional.

5. Membekali pelajar dengan penguasaan 6 literasi dasar (literasi baca dan tulis, literasi numerasi literasi sains, literasi digital, literasi budaya

kewarganegaraan dan literasi finansial).

c. Tujuan Jangka Panjang

1. Menghasilkan lulusan pembelajar sepanjang hayat yang unggul dalam bingkai profil pelajar Pancasila yang memiliki karakter:

a. Religius

b. Kreatif dalam menghasilkan produk baru

c. Empati dan peduli terhadap sesama

d. Edukatif dan mampu menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapinya

e. Cinta tanah air dan berkontribusi terhadap kemajuan bangsa

f. Mampu mandiri dan berwirausaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

2. Menghasilkan peserta didik yang mampu melanjutkan ke jenjang perguruan yang lebih tinggi baik itu Lembaga akademik / vokasi /

kedinasan terkemuka sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya

3. Mampu menghasilkan SDM yang berdaya saing tinggi untuk bisa terjun ke dunia nyata dan diterima oleh masyarakat

4. Lebih banyak Peserta didik yang dapat berpartisipasi dalam ajang bertaraf nasional baik bidang akademik maupun non akademik

5. Menghasilkan lulusan yang memiliki penguasaan 6 literasi dasar (literasi baca dan tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital,

literasi budaya kewarganegaraan dan literasi finansial)

BAB III

PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. INTRAKULIKULER

1. STRUKTUR KURIKULUM

6
Struktur kurikulum merupakan pengorganisasian atas capaian pembelajaran, muatan pembelajaran, dan beban belajar. Pemerintah mengatur muatan

pembelajaran wajib beserta beban belajarnya. Satuan pendidikan dan/atau Pemerintah Daerah dapat menambahkan muatan tambahan sesuai kebutuhan

dan karakteristik satuan pendidikan dan/atau daerah. Pembelajaran dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu: a. pembelajaran reguler atau rutin yang

merupakan kegiatan intrakurikuler; dan b. projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Kegiatan pembelajaran reguler untuk setiap mata pelajaran mengarah pada capaian pembelajaran dan profil pelajar Pancasila. Pembelajaran berbasis

projek dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila diselenggarakan untuk menguatkan upaya pencapaian profil pelajar Pancasila. Projek untuk

menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila diatur sebagai berikut: a. dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah; b.

tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran; c. merupakan kegiatan

pembelajaran yang lebih fleksibel, tidak terpaku pada jadwal belajar seperti kegiatan reguler, serta lebih banyak melibatkan lingkungan dan masyarakat

sekitar dibandingkan pembelajaran reguler; dan d. peserta didik berperan besar dalam menentukan strategi dan aktivitas projeknya, sementara guru

berperan sebagai fasilitator.

Kurikulum SMA pada SMA pelaksana Program Sekolah Penggerak ini mengalami perubahan yang cukup signifikan dibandingkan dengan

Kurikulum 2013. Struktur kurikulum SMA terdiri atas dua fase yaitu: a. Fase E untuk Kelas X; b. Fase F untuk Kelas XI dan Kelas XII. Di Kelas X,

peserta didik akan mengikuti mata pelajaran yang sama dengan di SMP yaitu mata pelajaran umum. Mulai Kelas XI, peserta didik sudah menentukan

mata pelajaran pilihan sesuai minat dan bakatnya. Seperti di SMP, mata pelajaran IPA dan IPS di Kelas X SMA belum dipisahkan menjadi mata pelajaran

yang lebih spesifik. Namun demikian, satuan pendidikan dapat menentukan bagaimana muatan pelajaran diorganisasi. Pengorganisasian pembelajaran

IPA atau IPS sebagai berikut; a. mengajarkan muatan IPA atau IPS secara terintegrasi. Misalnya dalam mata pelajaran IPA, untuk capaian pembelajaran

muatan pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi dipadukan dalam satu tema sehingga menjadi pembelajaran berbasis tema, pembelajaran berbasis masalah

(problem based learning), atau unit inkuiri lainnya; b. mengajarkan muatan IPA atau IPS secara bergantian dalam blok waktu yang terpisah. Misalnya

peserta didik mempelajari muatan pelajaran Fisika terlebih dahulu sampai dengan selesai, kemudian muatan pelajaran Kimia sampai dengan selesai, dan

dilanjutkan muatan pelajaran Biologi sampai dengan selesai, atau dengan urutan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan sekolah. Kemudian setelah semua

muatan pelajaran (Fisika, Kimia, dan Biologi) selesai dipelajari, diikuti dengan unit pembelajaran inkuiri yang mengintegrasikan muatan pelajaran IPA

tersebut; atau c. mengajarkan muatan IPA atau IPS secara paralel, dengan jam pelajaran terpisah seperti mata pelajaran yang berbeda-beda, kemudiaan

diikuti dengan unit pembelajaran inkuiri yang mengintegrasikan muatan-muatan pelajaran IPA atau IPS tersebut. Misalnya masing-masing muatan

pelajaran Fisika, Kimia, Biologi diajarkan secara reguler secara bersamaan setiap minggu sesuai dengan alokasi JP untuk masingmasing muatan pelajaran.

Pengorganisasian pembelajaran IPA atau IPS di SMA Islam Terpadu INSANI Kota Sukabumi dilakukan secara terpisah, yaitu untuk IPA di pisah

pembelajarannya menjadi Kimia, Fisika dan Biologi. Sedangkan untuk mata pelajaran IPS dipisah menjadi Geografi, Sejarah , Ekonomi dan soisologi.

Secara umum struktur kurikulum SMA Islam Terpadu INSANI Kota Sukabumi adalah sebagai berikut :

2. Kelas X menggunakan kurikulum Sekolah Penggerak (Fase E)

3. Kelas XI menggunakan kurikulum Sekolah Penggerak (Fase F)

4. Kelas XII menggunakan kurikulum Sekolah Penggerak (Fase F)

Hal ini dilakukan atas dasar masukan dari komite pembelajaran dan masyarakat SMA Islam Terpadu INSANI Kota Sukabumi untuk memudahkan

penjadwalan dan tanggungjawab masing-masing guru, namun demikian untuk integrasi mapel dalam projek tetap dilakukan. Proporsi beban belajar untuk

7
SMA terbagi menjadi dua, yaitu: a. pembelajaran intrakurikuler; dan b. projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 30% total JP per

tahun yang berlaku di kelas X dan XI. Berikut rincian perancangan stuktur kurikulum SMA Islam Terpadu :

 Fase E untuk kelas X; dan Struktur kurikulum untuk SMA/MA terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:

a. Pembelajaran intrakurikuler; dan

b. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 30% (tiga puluh persen) total JP per tahun.

Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun secara waktu

pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik,

dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat

dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan

masing-masing projek tidak harus sama.

Tabel 1. Alokasi waktu mata pelajaran SMA/MA kelas X (Fase E)

(Asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 45 menit)

Alokasi Projek Penguatan


Alokasi Intrakurikuler Per Tahun Total JP Per Tahun
Mata Pelajaran
Profil Pelajar Pancasila Per
(Minggu)

Tahun

Pendidikan Agama Islam dan Budi


72 (2) 36 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Kristen dan Budi


72 (2) 36 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Katolik dan Budi


72 (2) 36 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Buddha dan Budi


72 (2) 36 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Hindu dan Budi


72 (2) 36 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Khonghucu dan


72 (2) 36 108
Budi Pekerti*

Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72

Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144

8
Matematika 108 (3) 36 144

Ilmu Pengetahuan Alam: Fisika, Kimia,


216 (6) 108 324
Biologi

Ilmu Pengetahuan Sosial: Sosiologi,


288 (8) 144 432

Ekonomi, Sejarah, Geografi

Bahasa Inggris 54 (2) ** 18 72

Pendidikan Jasmani Olahraga dan


72 (2) 36 108
Kesehatan

Informatika 72 (2) 36 108

Seni dan Prakarya***:


54 (2) ** 18 72

1. Seni Musik

2. Seni Rupa

3. Seni Teater

4. Seni Tari

5. Prakarya dan Kewirausahaan

Muatan Lokal 72 (2) **** - 72****

Total*****: 1098 (32) 486 1584

Keterangan:

* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.

** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu untuk memenuhi alokasi projek 27 (dua puluh tujuh) minggu untuk

Pendidikan Pancasila, Bahasa Inggris, serta Seni dan Prakarya.

*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni atau prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, dan/atau

Prakarya dan Kewirausahaan). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni atau prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau

Prakarya dan Kewirausahaan).

**** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.

***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas X SMA/MA tidak dipisahkan menjadi mata

pelajaran yang lebih spesifik. Namun demikian, satuan pendidikan dapat menentukan bagaimana muatan pelajaran diorganisasi.

Pengorganisasian pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan

9
sebagai berikut:

a. mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara terintegrasi;

b. mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara bergantian dalam blok waktu yang

terpisah; atau.

c. mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara paralel, dengan JP terpisah seperti mata

pelajaran yang berbeda-beda, diikuti dengan unit pembelajaran inkuiri yang mengintegrasikan muatan- muatan pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial tersebut.

 Fase F untuk kelas XI dan XII, struktur mata pelajaran dibagi menjadi 5 (lima) kelompok utama, yaitu:

a. kelompok mata pelajaran umum

Setiap SMA/MA wajib membuka atau mengajarkan seluruh mata pelajaran dalam kelompok ini dan wajib diikuti oleh semua

peserta didik SMA/MA.

b. kelompok mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)

Setiap SMA/MA wajib menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam kelompok ini.

c. kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Setiap SMA/MA wajib menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam kelompok ini.

d. kelompok mata pelajaran Bahasa dan Budaya

Kelompok mata pelajaran ini dibuka sesuai dengan sumber daya yang tersedia di SMA/MA.

e. kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya

Kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya dibuka sesuai dengan sumber daya yang tersedia di SMA/MA.

Khusus untuk sekolah yang ditetapkan pemerintah sebagai sekolah keolahragaan atau seni, dapat dibuka kelompok mata pelajaran

Olahraga atau Seni, sesuai dengan sumber daya yang tersedia di SMA/MA.

Tabel 2. Alokasi waktu mata pelajaran SMA/MA kelas XI dan XII (Fase F)

(Asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 45 menit)

Alokasi Projek
Alokasi Intrakurikuler Per Total JP Per
Mata Pelajaran
Penguatan Profil
Tahun (Minggu) Tahun

Pelajar Pancasila Per

Tahun

Kelompok Mata Pelajaran Umum:

10
1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti*
72 (2) 36 108

Pendidikan Agama Kristen dan Budi


72 (2) 36 108
Pekerti*

Pendidikan Agama Katolik


72 (2) 36 108

dan Budi Pekerti*

Pendidikan Agama Buddha


72 (2) 36 108

dan Budi Pekerti*

Pendidikan Agama Hindu


72 (2) 36 108

dan Budi Pekerti*

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi


72 (2) 36 108

Pekerti*

2. Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72

3. Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144

4. Matematika 108 (3) 36 144

5. Bahasa Inggris 54 (2) ** 18 72

6. Pendidikan Jasmani Olahraga dan 72 (2) 36 108

Kesehatan

7. Sejarah 54 (2) ** 18 72

8. Seni dan Budaya***:

1. Seni Musik
54 (2) ** 18 72

2. Seni Rupa

3. Seni Teater

4. Seni Tari

Jumlah JP mata pelajaran umum 576 (18) 216 792

Kelompok Mata Pelajaran MIPA: - 720-900

1. Biologi

11
2. Kimia

3. Fisika

4. Informatika

5. Matematika tingkat lanjut

Kelompok Mata Pelajaran IPS:

1. Sosiologi 720-900 (20-

2. Ekonomi 25) ****

3. Geografi

4. Antropologi

Kelompok Mata Pelajaran Bahasa dan Budaya:

1. Bahasa Indonesia tingkat lanjut

2. Bahasa Inggris tingkat lanjut

3. Bahasa Korea

4. Bahasa Arab

5. Bahasa Mandarin

6. Bahasa Jepang

7. Bahasa Jerman

8. Bahasa Prancis

Mata Pelajaran Kelompok Vokasi dan Prakarya:

1. Prakarya dan Kewirausahaan (budidaya,

kerajinan, rekayasa, atau pengolahan)

*****

2. Dsb. dikembangkan sesuai sumber daya

yang tersedia

Muatan lokal 72 (2) ***** - 72

Total per tahun******: 1296-1476


216 1.512-1692

(38-43)

Keterangan:

12
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.

** Pembelajaran reguler kelas XI tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu untuk memenuhi alokasi projek 27 (dua puluh tujuh) minggu untuk

Pendidikan Pancasila, Bahasa Inggris, Seni, dan Sejarah.

*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik

memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).

**** Alokasi masing-masing mata pelajaran pilihan (selain mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan) yaitu 5 (lima) JP per minggu atau 180

(seratus delapan puluh) JP per tahun.

***** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.

****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

Satuan pendidikan wajib membuka kelompok mata pelajaran umum serta sekurang-kurangnya 3 (tiga) kelompok mata pelajaran

pilihan. Setiap peserta didik wajib mengikuti:

a. seluruh mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran umum; dan

b. memilih 4 (empat) sampai dengan 5 (lima) mata pelajaran dari minimal dua kelompok mata pelajaran pilihan (maksimal

mata pelajaran pilihan yang diambil dari 1 (satu) kelompok mata pelajaran pilihan adalah 3 (tiga) mata pelajaran),

disesuaikan dengan minat, bakat, dan aspirasi peserta didik.

Muatan pelajaran kepercayaan untuk penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai layanan pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif di SMA/MA menyediakan layanan program kebutuhan khusus sesuai

kondisi peserta didik.

Beban belajar bagi penyelenggara pendidikan dengan Sistem Kredit Semester (SKS) dilaksanakan sesuai peraturan perundang-

undangan yang mengatur mengenai SKS.

2. CAPAIAN PEMBELAJARAN

Penyusunan Capaian Pembelajaran di Satuan dapat dimaknai sebagai sebuah tanggapan terhadap adanya kebutuhan untuk menguatkan peran Satuan

Pendidikan sebagai fondasi setiap jenjang pendidikan. Capaian Pembelajaran merupakan masukan kurikulum yang digunakan oleh satuan pendidikan

dalam merancang pembelajaran sehingga dapat mencapaitujuan nasiaonal. Capaian Pembelajaran memberikan kerangka pembelajaran yang memandu

pendidik di satuan pendidikan dalam memberikan stimulasi yang dibutuhkan oleh peserta didik. Kurikulum berdasarkan pendekatan konstruktivistik yang

berasal dari teori Piaget dan Vygotsky juga percaya bahwa pembelajaran perlu melibatkan anak dalam interaksi aktif antara diri dan lingkungannya.

Diharapkan proses stimulasi akan memberikan dampak yang optimal pada peningkatan karakter, keterampilan, maupun pengetahuan peserta didik.

Stimulasi tersebut dilakukan pada semua aspek perkembangan peserta didik, Peran guru dan orang tua pada stimulasi peserta didik dini selaras dengan

pemikiran Ki Hadjar Dewantara yaitu guru dan orang tua berfungsi sebagai fasilitator, mentor, dan mitra anak dalam proses perkembangannya. Adapun

rincian capaian pembelajaran pada setiap mata pelajaran dapat diakses memalui link berikut :

https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/unduhan/CP_2022.pdf

13
B. KO-KULER

PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter yang sesuai dengan

profil pelajar Pancasila. Projek ini merupakan unit pembelajaran terintegrasi sehingga tidak ada lagi sekat antar mata pelajaran. Pelaksanaan projek

penguatan profil pelajar Pancasila mengambil alokasi waktu 20-30% (dua puluh sampai dengan tiga puluh persen) dari total alokasi jam pelajaran

selama 1 (satu) tahun. Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengaplikasikan pengetahuan

sebagai proses penguatan karakter, sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. Pembelajaran dalam projek perlu dirancang

dengan baik agar alokasi waktu dapat memberikan manfaat untuk pengembangan kompetensi dan arakter peserta didik. Untuk pelaksanaan projek

penguatan profil pelajar Pancasila, satuan pendidikan dapat menyusun, membuat, memilih, dan memodifikasi modul projek penguatan profil pelajar

Pancasila sesuai dengan tema dan topik projek serta alokasi waktu yang dipilih oleh satuan pendidikan.

1. Muatan dan Tema Proyek Pembelajaran projek di SMA Islam Terpadu INSANI Kota Sukabumi ini memenuhi:

a. Dalam 1 tahun, peserta didik menyelesaikan projek sebanyak 3 tema besar

b. Pelaksanaan projek dilaksanakan di akhir semester

c. Setiap kelas dibagi menjadi 4 kelompok besar dengan satu pembimbing utama

d. Tema besar projek tersebut mengacu pada tema-tema projek Profil Pelajar Pancasila dan projek SMA Islam Terpadu INSANI Kota

Sukabumi

e. Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ditentukan berdasarkan kemungkinan – kemungkinan atau pertimbangan –

pertimbangan keterlaksanaan, seperti kondisi kesehatan lingkungan, kebutuhan, ketermungkinan pelaksanaan dan pertimbangan lainnya

yang sifatnya mendesak dan urgen.

f. Tiap tema besar tersebut dapat dibagi menjadi beberapa tema projek kecil yang dapat diselesaikan dengan cara kolaborasi.

g. Satu projek dikerjakan selama 7 minggu, sudah termasuk perencanaan dan presentasi.

2. Prosedur Pemilihan Tema Proyek

a. Pemilihan salah satu tema projek profil pelajar Pancasila yang akan dikerjakan di kelas dan semester tertentu dengan

mempertimbangkan berbagai factor yang mendukung kemungkinan keterlaksanaan projek.

b. Penentuan tim penyusun dan konseptor prosedur pelaksanaan Projek Profil Pancasila, termasuk di dalamnya pengembangan –

pengembangan indikator.

c. Penyusunan perangkat pelaksanaan (modul/panduan, lembar aktivitas, aturan, instrumen, dll)

d. Pembagian kelompok kerja

e. Sosialisasi dan publikasi kepada para pendidik dan peserta didik.

f. Pembimbingan proses pelaksanaan dan penyusunan laporan pembelajaran penguatan profil pelajar pancasila.

g. Publikasi hasil pembelajaran profil pelajar Pancasila.

Secara garis besar, pembelajaran berbasis projek dilaksanakan dengan Model Project Based Learning. Langkah-langkah pembelajaran secara

umum dapat diilustrasikan seperti pada tabel berikut:

14
No Langkah pembelajaran

1 Penentuan proyek

2 Perancangan penyelesaian proyek

3 Penyusunan jadwal

4 Penyelesaian dengan fasilitasi & monitoring guru

5 Penyusunan laporan & presentasi

6 Evaluasi proses dan hasil proyek

Skema pembelajaran

POLA PEMBELAJARAN
PENGUATAN PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA

SEM ESTER GA NJIL

JML MINGGU
JML MINGGU
BULAN EFEKTIF POLA KBM
BULAN EFEKTIF POLA KBM

JULI 1 JANUARI 3

AGUSTUS 4 PEBRUARI 4 KBM TATAP


KBM TATAP MUKA, UTS,
MUKA, UTS,
Kegiatan khas INSANI
SEPTEMBER 4 MARET 4 Kegiatan khas
INSANI
OKTOBER 4 APRIL 2

KBM PROJEK KBM PROJEK


NOVEMBER 4 MEI 4

DESEMBER 1 PAS JUNI 1 PAS

SEMESTER GENAP

C. KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Pengembangan potensi dan pengekspresian diri di SMA Islam Terpadu INSANI Kota Sukabumi melalui bidang-bidang yang ada di

ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dalam ekstrakurikuler dibimbing oleh tenaga pendidik secara internal atau mengundang

tenaga ahli dalam bidang-bidang tertentu sehingga kegiatan ekstra kurikuler dapat terbimbing, terprogram dan terlaksana dengan baik, dengan

mengacu pada pembentukan karakter profil pelajar Pancasila yang diimplementasikan dalam setiap kegiatannya, adapun kegiatan yang

dilaksanakan adalah :

Kegiatan Deskripsi

15
Olahraga ini melatih fisik supaya semakin kuat, selain itu juga melatih softskill
Futsal
terutama dalam hal Kerjasama dan strategi untuk meraih goal.

Sebuah system yang otomatis sangat dibutuhkan oleh masyarakat jaman sekarang.

Maka ekskul ini hadir untuk menjawab tantangan zaman ini. Dilengkapi dengan
Broadcasting + programing
keahlian dalam mengiklankan produk yang efektif dan efisien yang mempu

membuat konsumen tertarik terhadap produk kit.

Pramuka Kegiatan untuk menanamkan jiwa pancasila

PMR Kegiatan penguasaan keilmuan dalam pertolongan pertama.

Olahraga ini melatih fisik supaya semakin kuat, selain itu juga melatih
Pencak Silat
kepemimpinan dan melestarikan budaya nasional

English Club Kegiatan untuk mewadahi peserta didik dalam mengembangkan bahasa asing.

D. PENENTUAN PROGRAM PILIHAN DAN PEMINATAN

Kurikulum Merdeka menyediakan ruang agar minat, bakat, dan kemampuan peserta didik dapat berkembang secara optimal, sekaligus

menjadi dasar dalam memberikan layanan pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan kegiatan ekstrakurikuler.

Dengan adanya keleluasaan untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya, peserta didik diharapkan dapat

bertanggung jawab pada pilihannya. Keleluasaan memilih di sini juga diharapkan akan membuat peserta didik untuk semakin terampil dalam

mengoptimalkan potensi diri yang dimiliki dan dapat menyelesaikan setiap capaian pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran pilihan yang

dipilihnya.

Peserta didik yang memilih mata pelajaran pilihan sesuai dengan motivasi dirinya (minat, bakat, dan kemampuannya), tentu akan berbeda

dengan peserta didik yang memilih karena alasan eksternal (hanya semata-mata karena ingin mengikuti teman, tuntutan orang tua, atau

kesukaan/ketidaksukaan dengan guru mapel). Peserta didik yang betul-betul memilih mata pelajaran sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan

akan lebih mantap dalam merencanakan karier karena mereka secara utuh mengenal dirinya melalui eksplorasi karier yang mendalam. Menurut

penelitian, mereka yang melakukan eksplorasi karier secara mendalam cenderung memiliki harga diri yang positif dan lebih mudah beradaptasi

sehingga memudahkan mereka dalam menempuh perjalanan kariernya (Basak & Ghosh, 2008), dalam membuat keputusan karier mereka lebih tegas

dan baik dalam hal emosionalnya (Johnson, dkk., 2014). Di samping itu mereka juga terlibat secara positif dalam pekerjaan dan cenderung terhindar

dari kelelahan/ burn out (Luyckx, Duriez, dkk, 2010).

Pelaksanaan kegiatan penentuan program pilihan dan peminatan di SMA Islam terpadu INSANI dilaksanakan dengan konsuktasi melalui

wali kelas serta melaksanakan psikotes melalui mitra sekolah melalui pihak ke-2. Adapun tahapan dalam penentuan program pilihan dan peminatan

sebagai berikut :

16
No Langkah Penentuan Program Pilihan Dan Peminatan

1 Melakukan psikotes

2 Sekolah merancang penentuan program pilihan dan peminatan

3 Sosialisasi hasil psikotes

4 Melaksanakan konsultasi lanjutan dengan pertimbangan hasil psikotes

5 Penentuan program pilihan dan peminatan peserta didik

Dalam Kurikulum Merdeka Fase F, untuk kelas XI dan kelas XII, struktur mata pelajaran dibagi menjadi 2 (dua) kelompok utama, yaitu: 1.

Kelompok mata pelajaran umum. Setiap SMA/MA/bentuk lain yang sederajat wajib membuka atau mengajarkan seluruh mata pelajaran dalam

kelompok ini dan wajib diikuti oleh semua peserta didik SMA/MA/bentuk lain yang sederajat. 2. Kelompok mata pelajaran pilihan. Setiap

SMA/MA/bentuk lain yang sederajat wajib menyediakan paling sedikit 7 (tujuh) mata pelajaran. Khusus untuk satuan pendidikan yang ditetapkan

pemerintah sebagai satuan pendidikan keolahragaan atau seni, dapat dibuka mata pelajaran Olahraga atau Seni, sesuai dengan sumber daya yang

tersedia di SMA/MA/bentuk lain yang sederajat. Adapun struktur mata pelajaran di fase F sebagai berikut :

Kelompok Mata Pelajaran Wajib Kelompok Mata Pelajaran Pilihan

 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti  Biologi

 Pendidikan Pancasila  Kimia

 Bahasa Indonesia  Fisika

 Matematika  Matematika Tingkat Lanjut

 Bahasa Inggris  Informatika

 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan  Sosiologi

 Sejarah  Geografi

 Seni dan Budaya  Ekonomi

 Antropologi

 Bahasa Inggris Tingkat Lanjut

 Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut

 Bahasa Arab

 Prakarya dan Kewirausaan

17
BAB IV

RENCANA PEMBELAJARAN

SMA Islam Terpadu INSANI Kota Sukabumi dalam pembelajarannya menggunakan konsep JSIT. Kurikulum Jaringan Sekolah Islam Terpadu

(JSIT) adalah kurikulum yang mengintegrasikan kurikulum dengan kurikulum Isi Lokal Nasional yang berbasis pada pendidikan Islam, yang meliputi kurikulum

Nasional, kurikulum pendidikan Islam, kurikulum kepramukaan, dan skill kurikulum.

A. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

Rencana pembelajaran dimulai dari analisis CP menjadi tujuan pembelajaran yang dipetakan berupa Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang

sistematis dan logis, ATP dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk modul ajar.

B. MODUL AJAR

Uraian tentang deskripsi dan penyusunan modul ajar, dan Asesmen (memuat penjelasan tentang jenis-jenis asesmen, dan teknis pelaksanaan

asesmen.

C. PERATURAN AKADEMIK

Kurikulum JSIT sebagai acuan utama dalam peraturan sekolah, pembelajaran tidak hanya menitik beratkan kepada akademis, melainkan juga

menitik beratkan kepada pembentukan akhlak dan adab, pemahaman aqidah dan fiqih, penguatan sejarah Islam dan praktek ibadah, memperbaiki bacaan

18
qur’an dan menambah hafalan qur’an dan hadits, dll. Penilaian sekolah diambil dari beberapa aspek kurikulum khas SMA Islam Terpadu INSANI Kota

Sukabumi yaitu:

a. Penilaian Pengetahuan, terdiri dari

1. Asesmen Formatif 50%

2. Sumatif Tengah Semester 25%

3. Sumatif Akhir Semester 25%

b. Penilaian Keterampilan, terdiri dari:

1. Projek per-mata pelajaran

2. Projek profil pelajar Pancasila

c. Nilai sikap, terdiri dari:

1. Sikap Spiritual

2. Sikap Sosial

d. Kriteria kenaikan kelas

1. Peserta didik telah menyelesaikan studi mengenai pelajaran yang diwajibkan selama 1 tahun (dengan minimal kehadiran 80% dari pertemuan

terjadwal)

2. Mempunyai nilai sikap baik

3. Akademik nilai dibawah kkm tidak lebih dari tiga mata pelajaran

4. Menghatamkan bacaan Al Qur’an minimal 3 kali dalam satu tahun

5. Memperoleh 2 Sertifikat dari sekolah dan Sertifikat eksternal minimal 1 dalam satu tahun

Kelas X

1. Sertifikat MPLS

2. Sertifikat Tahfidz

a. Kelas Reguler 1 juz

b. Kelas PTQ Ziyadah 30 Juz

Kelas XI

1. Sertifikat LPM

2. Sertifikat Tahfidz

Kelas XII

1. Sertifikat Karya Tulis Ilmiah

2. Sertifikat Tahfidz

Setiap Peserta didik wajib mengikuti minimal satu kegiatan ekstrakurikuler wajib dan satu ekstrakulikuler pilihan. Kriteria kelulusan untuk kegiatan

ekstrakurikuler adalah nilai baik. Remedial dilaksanakan bagi Peserta didik yang belum tuntas. Pengayaan bagi Peserta didik yang sudah tuntas dilaksanakan

bersamaan dengan pelaksanaan remedial. Pendidikan karakter Profil Pelajar Pancasila diterapkan di setiap aspek kegiatan maupun pembelajaran.

19
D. KALENDER PENDIDIKAN

Kalender Pendidikan SMA ISLAM TERPADU INSANI

Provinsi Jawa Barat Tahun Pelajaran 2023/2024


SEMESTER 1

KETERANGAN:

Tanggal Kegiatan

17 Juli 2023 Hari pertama masuk sekolah


17 - 21 Juli 2023 Martikulasi SMA Islam Terpadu INSANI
19 Juli 2023 Libur Tahun Baru Islam 1445 H
20-21 Juli 2023 Sosialisasi Karya Tulis Ilmiah (KTI) & Perencanaan Karir, Sukses Menuju PTN 2024
24 - 28 Juli 2023 Masa Pengenalasn Lingkungan Sekolah (MPLS)
2 Agustus 2023 Seminar Parenting & Rapat Komite Tahun Ajaran 2023/2024
7-11 Agustus 2023 Persiapan PPDB Tahun Ajaran 2024/2025
28 Juli 2023 Pembagian Buku Siswa, Administrasi Guru, & Administrasi Kelas Tahun Ajaran 2023/2024

20
17 Agustus 2023 Libur hari Proklamasi Kemerdekaan RI
18 Agustus 2023 Rangkaian Lomba PHBI (17 Agustus) & Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT)
24 Agustus 2023 Sosialisasi Projek P5 Kelas X-XII
28 - 31 Agustus 2023 Pelaksanaan Asessmen Nasional SMA/SMK/SMALB dan yang Sederajat
11-15 Agustus 2023 Rangkaian BASIC (Pemilihan Ketua OSIS & MPK) / Alternatif Projek P5
18-22 September 2023 Supervisi Tahun Ajaran 2023/2024
19 September 2023 Outing Class Semester 1
20 September 2023 In House Training (IHT) & Evaluasi Guru
25 - 30 September 2023 Prakiraan Penilaian Tengah Semester 1
27 September 2023 Libur Maulid Nabi Muhammad SAW.
5 Oktober 2023 Panen Karya P5
6 Oktober 2023 Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT) & Rangkaian PHBI Maulid Nabi Muhammad
23-27 Oktober 2023 Perkiraan Study Tour SMA Islam Terpadu INSANI
1-3 November 2023 Ujian Karya Tulis Ilmiah
10 November 2023 Sosialisasi Projek P5 (LPM) Khusus Kelas XII
20-24 November 2023 Ujian Tahfidz Semester 1
27 November - 9 Desember 2023 Penilaian Sumatif Akhir Semester
11-15 Desember 2023 Remedial / Projek P5 (LPM)
18-21 Desember 2023 Class Meeting Semester 1
22 Desember 2023 Tanggal Penetapan Rapor Semester 1
22/23 Desember 2023 Pembagian Rapor Semester 1
25 Desember 2023 Libur Hari Natal
26 Desember 2023 Cuti Bersama Hari Natal
27 Des 2023 - 7 Jan 2024 Libur Semester 1

Kalender Pendidikan SMA ISLAM TERPADU INSANI

Provinsi Jawa Barat Tahun Pelajaran 2023/2024


SEMESTER 2

21
KETERANGAN:

Tanggal Kegiatan

1 Januari 2024 Libur Tahun Baru Masehi


2-3 Januari 2024 In House Training (IHT) Semester 2
8 Januari 2024 Hari Pertama Masuk Sekolah
9-12 Januari 2024 Persiapan PDSS
10 Februari 2024 Prakiraan Libur Tahun Baru Imlek 2575
10 Februari 2024 Prakiraan Libur Isro Mi'raj
15-16 Februari 2024 Rangkaian PHBI Isro Mi’raj & Malam Bina Iman Dan Taqwa (MABIT)
20 Februari 2024 Outing Class (Qur’an Camp)
4 - 9 Maret 2024 Prakiraan Penilaian Tengah Semester 2
11 Maret 2024 Prakiraan Libur Hari Raya Nyepi
11 - 12 Maret 2024 Prakiraan Libur Awal Ramadan 1445 H
13 Maret - 2 April 2024 Kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti/ SMATREN / TRENDI Smait Insani
18 - 29 Maret 2024 Prakiraan Penilaian Sumatif Akhir Jenjang SMA/SMK/SMALB
11 - 12 April 2024 Prakiraan Hari Raya Idul Fitri 1445 H
3 - 15 April 2024 Prakiraan Libur Hari Raya Idul Fitri 1445 H
22-26 April 2024 Supervisi SMAIT INSANI Semester 2
1 Mei 2024 Libur Hari Buruh
2 Mei 2024 In House Training (IHT), Evaluasi Guru & penentuan kelulusan kelas XII

22
3 Mei 2024 Sosialisasi Program P5
9 Mei 2024 Prakiraan Libur Wafat Isa Almasih
17 Mei 2024 Malam Bina Iman Dan Taqwa (MABIT)
23 Mei 2024 Prakiraan Libur Hari Raya Waisyak
27-31 Mei 2024 Perkiraan Haflah Takhrij & Wisuda Tahfidz
1 Juni 2024 Libur Hari Lahir Pancasila
10 - 22 Juni 2024 Prakiraan Sumatif Akhir Tahun/Sumatif Akhir Fase
17 Juni 2024 Prakiraan Hari Raya Idul Adha
18 Juni 2024 Panen Karya Program P5
28 Juni 2024 Tanggal penetapan rapor semester 2 *)
28/29 Juni 2024 Pembagian rapor semester 2
1 Juli - 13 Juli 2024 Libur akhir tahun pelajaran
7 Juli 2024 Tahun Baru Islam
Mei - Juli 2024 Masa PPDB TP 2024/2025

*) Untuk tanggal penetapan rapor siswa akhir jenjang adalah pada tanggal dilaksanakan rapat penentuan kelulusan.

BAB V

PENDAMPINGAN, PENGEMBANGAN PROFESIONAL,

DAN EVALUASI

Mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta dalam ketertiban dunia merupakan tujuan utama pendidikan di Indonesia yang kemudian

dijabarkan secara lebih detail dalam Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai dasar hukum dan acuan di dalam

penyelenggaraan pendidikan di indonesia. Ketercapaian tujuan pendidikan tersebut sangat dipengaruhi oleh kompetensi keprofesian seorang guru yang

23
kemudian menukik pada perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran di kelas oleh pendidik pada satuan pendidikan.

Seiring dengan perkembangan dan tuntutan zaman yang terus berkembang menuntut satuan pendidikan untuk dapat memastikan bahwa kualitas

pembelajaran tetap terjamin dan terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Maka dari itu, pendampingan, evaluasi, dan pengembangan

professional menjadi penting dan mutlak untuk dilakukan sebagai upaya mencapai tujuan pendidikan nasional.

A. PENDAMPINGAN

Pendampingan adalah proses pemberian bantuan penguatan dalam pelaksanaan kurikulum sekolah penggerak yang menukik pada

implementasi ditingkat satuan pendidikan melalui pembelajaran dikelas. Prinsip – prinsip dalam pendampingan yang dilakukan di SMA Islam

Terpadu INSANI Kota Sukabumi dilakukan dengan mengedepankan prinsip Profesional, Kolegial, Sikap Saling Percaya, dan Berkelanjutan.

Sasaran proses pendampingan yang dilakukan akan menekankan pada substansi bahan dan perangkat ajar, penguatan sistem pembelajaran,

penguatan sistem penilaian, dan pengembangan model penelusuran diagnostik karakteristik peserta didik, yang dijabarkan melalui program –

program pendampingan sebagai berikut :

1. COACHING GURU

Program ini merupakan sebuah program pembimbingan, atau konseling, atau pun sebatas sharing tentang permasalahan – permasalahan

pembelajaran baik dalam pemberian layanan pembelajaran kepada peserta didik maupun tentang permasalahan atau kesulitan peserta didik

yang ditemui di lapangan untuk sama – sama mengindentifikasi, menganalisis dan mencari solusi atau alternative – alternative penyelesaian

masalah tersebut.

2. PENGUATAN SUBSTANSI BAHAN DAN PERANGKAT AJAR

Ketersediaan dan Penyusunan bahan ajar serta perangkat ajar merupakan sebuah hal yang penting dalam proses pembelajaran.

Kompleksitas dan kelengkapan bahan ajar menjadi penting guna memaksimalkan pencapaian pengetahuan peserta didik melalui transfer of

knowledge yang dilakukan pendidik kepada peserta didik. Begitupun dengan perangkat ajar yang mencerminkan kesiapan dan

keterrencanaan pembelajaran yang akan dilakukan oleh pendidik selama melakukan kegiatan belajar mengajar sehingga proses pembelajaran

seperti apa yang akan dilakukan menjadi lebih terrencana dengan matang, terpantau, terarah dan terpola menjadi lebih maksimal

dan membantu proses percepatan ketercapaian tujuan pembelajaran. Penguatan substansi bahan ajar dan perangkat ajar ini dilakukan

melalui pengembangan Modul Ajar, Strategi Mengajar, Inovasi Media Pembelajaran, dan pengembangan skenario pembelajaran.

3. PENGUATAN SISTEM PENILAIAN

Selain proses perencanaan dan pelaksanaan, penilaianpun memiliki peran yang dapat strategis untuk mengetahui akurasi dan persentase

ketercapaian tujuan. Seiring dengan perkembangan dan tuntutan zaman pula mendorong pendidik harus mampu mengembangkan konsep

penilaian yang memenuhi 9 standar penilaian secara umum dan mampu menyelenggarakan penilaian otentik untuk dapat menghasilkan data

yang valid dan dapat dipertanggung jawabkan untuk penentuan kebijakan, baik ditingkat instasional, pendidik, maupun peserta didik itu sendiri.

Maka konsep ini dijabarkan melalui program penyusunan dan pengembangan penilaian HOTS, pendampingan bentuk bentuk penilaian yang

inovatif, pengembangan soal – soal yang berorientasi padan assessment nasional (Literasi dan Numerasi) yang mengacu kepada prinsip

24
Assessment of Learning, Assesment For Learning dan Assesment as learning.

4. PENGEMBANGAN PENELUSURAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Program penelusuran karakteristik peserta didik merupakan sebuah keharusan yang sangat urgen untuk dilaksanakan oleh pendidik dan

satuan pendidikan. Karena pada hakikatnya pembelajaran yang dilakukan dan diselenggarakan oleh pendidik dan satuan pendidikan harus

mampu mengoptimalkan minat dan bakat dari peserta didik. Sehingga pendidik dan satuan pendidikan harus hadir untuk dapat

menganalisis kecenderungan potensi yang dimiliki peserta didik serta permasalahan dan kebutuhan mendasar peserta didik dalam

mencapai optimalisasi pencapaian bakat yang dimilikinya. Hal ini akan tercermin dalam layanan Bimbingan dan Konseling serta

Assesment diagnostic dari pendidik dan satuan pendidikan. Pihak – pihak yang terlibat dalam pendampingan ini terdiri dari Kepala

Sekolah, Pengawas Sekolah, Guru Inti dan narasumber – narasumber lain yang relevan dengan program atau kegiatan. Dengan prinsip

pendampingan melekat yang dilakukan secara periodik dan berkesinambungan mulai dari skala waktu mingguan sampai bulan atau periode

lain yang lebih luas.

B. ASPEK PEDAGOGIK

Kompetensi pedagogik ini menjadi salah satu jenis kompetensi yang harus dimiliki dan dikuasai guru. Kompetensi Pedagogik merupakan

kompetensi khusus yang akan membedakan profesi guru dengan profesi lainnya. Penguasaan kompetensi Pedagogik yang disertai dengan

profesionalitas akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta didik. Kompetensi Pedagogik ini diperoleh melalui

suatu upaya belajar secara terus menerus dan sistematis, baik pada masa pra-jabatan (pendidikan calon guru) maupun selama dalam jabatan, yang

didukung oleh bakat, minat dan profesi keguruan lainnya dari masing-masing pribadi guru yang bersangkutan. Kompetensi pedagogik menjadi

salah satu materi yang diujikan dalam penilaian kinerja guru dan terdiri dari 7 aspek berikut. Berikut adalah 7 aspek kompetensi Pedagogik yang

dikutip dari Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK Guru) diantaranya : 1).Guru mampu mengenal karakteristik peserta didik, 2) Guru

menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran, 3) Guru mampu mengembangkan kurikulum, 4) Menciptakan kegiatan pembelajaran

yang mendidik, 5) Guru mampu mengembangkan potensi peserta didik, 6) Guru mampu melakukan komunikasi dengan peserta didik, 7) Guru

mampu menilai dan mengevaluasi pembelajaran.

Pelaksanaan dalam rangka penjaminan mutu pedagogic guru di SMA IT INSANI dilakukan dengan cara melaksanakan supervise dan

kelompok belajar internal serta eksternal.

C. ASPEK PENGEMBANGAN KEPROFESIAN

Pengembangan Keprofesian guru adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan dan diselenggarakan sesuai dengan

kebutuhan, keberlanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya sebagai pendidik di satuan pendidikan sehingga pendidik dapat

berpartisipasi aktif dalam pencapaian tujuan pendidikan. Pengembangan keprofesian pendidik di SMA Islam Terpadu Kota Sukabumi

mengacu kepada prinsip Ilmiah, Relevan, Sistematis, Konsisten, Aktual, Fleksibel, Demokratis, Obyektif, Komprehensif, Profesional,

Bertahap, Berjenjang, Berkelanjutan, Akuntabel, Efektif, Dan Efisien. Bentuk – bentuk pengembangan keprofesian dikemas secara garis

besar dalam 3 program utama, yaitu kegiatan pengembangan diri, kegiatan publikasi ilmiah, dan karya inovatif.

1. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI

25
Jenis – jenis kegiatan pengembangan diri yang yang dilakukan di SMA Islam Terpadu INSANI Kota Sukabumi dapat dibagi

menjadi beberapa kegiatan yaitu :

a. WORKSHOP DAN IN HOUSE TRAINING (IHT)

Pelatihan dalam bentuk IHT adalah pelatihan yang dilaksanakan secara internal di kelompok kerja guru, sekolah, atau

tempat lain yang ditetapkan untuk menyelenggarakan pelatihan. Strategi pembinaan melalui IHT dilakukan berdasarkan

pemikiran bahwa sebagian kemampuan dalam meningkatkan kompetensi dan karier guru tidak harus dilakukan secara

eksternal, tetapi bisa juga secara internal, dengan cara dilakukan oleh guru yang memiliki kompetensi yang, belum dimiliki

guru lain. Beberapa jenis Workhsop atau IHT yang dilakukan diantaranya :

- IHT / Workshop Penyusunan bahan ajar

- IHT / Workshop Optimalisasi Media ajar

- IHT / Workshop Penyusunan Soal HOTS

- IHT / Workshop Keterampilan Mengajar Abad 21

- IHT / Workshop Optimalisasi KGMP / MGMP

- IHT / Workshop Design Pembelajaran Jarak Jauh

- IHT ./ Workshop Penulisan Karya Ilmiah

- IHT ./ Workshop Kurikulum Islam Terpadu

- IHT ./ Workshop Manajemen Al-Qur’an

b. KEMITRAAN SEKOLAH

Pelatihan melalui kemitraan sekolah dapat dilaksanakan antara sekolah yang baik dan sekolah yang kurang baik, antara

sekolah negeri atau sekolah swasta. Pembinaan lewat mitra sekolah diperlukan dengan alasan bahwa agar terjadi transfer

nilai-nilai kebaikan dari beberapa keunikan dan kelebihan yang dimiliki mitra kepada mitra lain. Misalnya dalam bidang

manajemen sekolah.

Tidak hanya itu, kemitraan sekolah pun dilakukan dengan berkolaborasi atau bekerjasama dengan lembaga / instansi lain

yang relevan baik dalam pembelajaran (menggunakan platform pembelajaran seperti Quipper School, Ruang Guru, dll)

maupun dalam pembinaan peserta didik (lembaga- lembaga pemerintahan baik militer maupun social).

c. PELATIHAN BERJENJANG DAN KHUSUS

Pelatihan jenis ini dilaksanakan di lembaga-lembaga pelatihan yang diberi wewenang, dimana program disusun secara

berjenjang mulai dari jenjang dasar, menengah, lanjut, dan tinggi. Jenjang pelatihan disusun berdasarkan tingkat kesulitan

dan jenis kompetensi. Sedangkan pelatihan khusus (spesialisasi) disediakan berdasarkan Kebutuhan khusus atau disebabkan

adanya perkembangan baru dalam keilmuan tertentu.

SMA Islam Terpadu INSANI Kota Sukabumi mendorong para pendidik untuk dapat mengikuti pelatihan dan lokakarya

ataupun seminar untuk dapat mengoptimalkan kompetensi pedagogic dan profesionalnya baik yang diselenggarakan oleh

pemerintah maupun pihak lain yang relevan.

26
d. PEMBINAAN INTERNAL

Pembinaan internal ini dilaksanakan oleh kepala sekolah dan mnajemen sekolah yang memiliki kewenangan membina,

melalui rapat mingguan, rapat bulanan dengan yayasan, rotasi tugas mengajar, pemberian tugas-tugas internal tambahan, dan

diskusi dengan rekan sejawat.

Periode dan durasi didalam penyelenggaraan program – program diatas dilakukan sesuai dengan kebutuhan atau dengan

pertimbangan – pertimbangan penyesuaian lainnya. Sumber Daya Manusia yang terlibat dalam Program diatas diantaranya

praktisi atau pejabat pendidikan, kepala sekolah, pengawas pendidikan, Guru, MGMP, ataupun narasumber lainnya yang

relevan.

2. KEGIATAN PUBLIKASI ILMIAH

Program ini mendorong para pendidik di SMA Islam Terpadu INSANI Kota Sukabumi untuk memiliki kemauan, motivasi dan kegiatan nyata

meimplementasikan kompetensi yang dimilikinya melalui beberapa kegiatan fundamental, seperti :

a. Membuat Penelitian Keilmuan yang relevan

b. Menyusun Buku Ajar / teks pembelajaran / tematik lainnya yang relevan

c. Membuat bahan pengayaan pembelajaran

Periode dan durasi didalam penyelenggaraan program – program diatas dilakukan sesuai dengan kebutuhan atau dengan pertimbangan –

pertimbangan penyesuaian lainnya minimal 1 tahun sekali. Sumber Daya Manusia yang terlibat dalam Program diatas diantaranya praktisi

atau pejabat pendidikan, kepala sekolah, pengawas pendidikan, Guru, MGMP ataupun narasumber lainnya yang relevan.

3. KARYA INOVATIF.

Mendorong para pendidik untuk berpartisipasi dan berpikir aktif dalam menghasilkan karya – karya inovatif. Karya inovatif yang

dimaksud dapat berupa menemukan teknologi tepat guna, menemukan atau menciptakan karya seni, membuat atau memodifikasi alat

pelajaran, dan mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya.

Periode dan durasi didalam penyelenggaraan program – program diatas dilakukan sesuai dengan kebutuhan atau dengan penyesuaian

kemampuan dari pendidik itu sendiri. Sumber Daya Manusia yang terlibat dalam Program diatas diantaranya praktisi atau pejabat pendidikan,

kepala sekolah, pengawas pendidikan, Guru, MGMP ataupun narasumber lainnya yang relevan.

D. EVALUASI

Evaluasi memiliki peranan penting dalam menghadirkan data melalui proses pengukuran yang kemudian dijadikan rujukan dalam membuat

sebuah kesimpulan dari penyelenggaraan suatu program atau kegiatan. Evaluasi yang dapat dilakukan meliputi beberapa parameter berikut ini :

1. EVALUASI PERENCANAAN PEMBELAJARAN

27
Perencanaan pembelajaran yang dilakukan pendidik selanjutnya dilakukan validasi baik komponen maupun konteks baik oleh sesame

guru, kepala sekolah ataupun pengawas sekolah untuk selanjutnya diberikan kebijakan tindak lanjut. Kegiatan ini dapat dilakukan setiap

bulan ataupun secara berkala tergantung dari kebutuhan dan alokasi waktu yang tersedia.

2. EVALUASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Pada hakikatnya didalam proses implementasi perencanaan pembelajaran banyak situasi dan kondisi yang kemudian mempengaruhi

proses pelaksanaan pembelajaran. Sehingga diperlukan analisis konteks, pengukuran, dan solusi – solusi peningkatan kualitas

pembelajaran. Hak tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti :

a. Supervisi mengajar oleh kepala sekolah dan atau pengawas sekolah

b. Pembinaan dari kepala sekolah

c. Penilaian pelaksanaan pembelajaran dari peserta didik dan orang tua.

Sumber daya manusia yang terlibat didalam program ini diantaranya adalah Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Guru, Orang tua

ataupun Peserta didik dengan periode pelaksanaan disesuaikan dengan kebutuhan tetapi minimal dapat dilakukan satu kali dalam

satu semester.

3. EVALUASI KURIKULUM OPERASIONAL SEKOLAH

Kurikulum Operasional Sekolah adalah perangkat yang memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan satuan pendidikan

sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran yang disesuaikan dengan konteks dan kebutuhan peserta didik di satuan

pendidikan. Evaluasi Kurikulum Operasional Sekolah ditinjau secara berkala minimal satu kali dalam satu tahun pelajaran dan dilakukan

bersama antara Kepala Sekolah, Jajaran Manajerial Sekolah, Pengawas Sekolah dan Civitas Akademik Sekolah. Evaluasi Kurikulum

Operasional Sekolah meliputi :

a. Evaluasi Analisis SWOT Karakteristik SMA Islam Terpadu Kota Sukabumi

b. Evaluasi Program – Program Unggulan Pembelajaran

c. Evaluasi Kalender Pendidikan dan Pelaksanaan Program

d. Evaluasi ketercapaian dan kesesuaian Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah

28
BAB V

PENUTUP
Demikian Kurikulum Operasional Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu INSANI Kota Sukabumi ini disusun dan dibuat sebagai pedoman di

dalam penyelenggaraan pembelajaran. Hal – hal yang belum tertuang didalam dokumen ini ataupun kesalahan – kesalahan/kekeliruan di dalam penyusunan

dokumen ini dapat disampaikan secara langsung kepada lembaga sebagai kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan dan penyempurnaan

konteks, penyelengaraan pembelajaran dan penyusunan dokumen di masa yang akan datang.

29
LAMPIRAN

A. LANDASAN HUKUM KURIKULUM OPERASIONAL SMA ISLAM TERPADU KOTA SUKABUMI, dalam link

https://drive.google.com/drive/folders/1XFEf1TXyhcmFbMCbYZDAnSdKSXV2E_QA?usp=sharing

B. KALENDER PENDIDIKAN SMA SMA ISLAM TERPADU KOTA SUKABUMI, dalam link

https://drive.google.com/drive/folders/1XFEf1TXyhcmFbMCbYZDAnSdKSXV2E_QA?usp=sharing

C. PERANGKAT AJAR SMA SMA ISLAM TERPADU KOTA SUKABUMI, dalam link

https://drive.google.com/drive/folders/1XFEf1TXyhcmFbMCbYZDAnSdKSXV2E_QA?usp=sharing

30
31

Anda mungkin juga menyukai