PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat,
mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila. Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar peserta didik
secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru). Program
Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah
negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga
seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak, dengan program tersebut maka sekolah dapat melihat kelebihan dan kekurangan
sekolah melalui laporan setiap tahunnya untuk dijadikan evaluasi dalam merancang kurikulum satuan pendidikan, adapun hasil rapor pendidikan SMA
1 Kemampuan Literasi (BAIK) 83,33% Capaian turun 4,42% dari tahun 2022
2 Kemampuan Numerasi (SEDANG) 70% Capaian turun 24,32% dari tahun 2022
4 Iklim Keamanan Sekolah (BAIK) Capaian turun 6,15% dari tahun 2022
Sumber : https://raporpendidikan.kemdikbud.go.id/
Dibandingkan tahun 2022, Iklim Kebinekaan SMA Islam Terpadu INSANI mengalami peningkatan paling tinggi diantara indicator lain. Dari
seluruh capaian tahun ini, Iklim Kebinekaan menjadi indicator dengan pencapaian terbaik. Meski demikian, Kualitas Pembelajaran adalah indikator dengan
pencapaian terendah, yang salah satunya disebabkan oleh rendahnya Metode Pembelajaran. Salah satu cara yang akan dilakukan untuk memperbaiki hal ini
melalui peningkatan kompetensi GTK dan Kebijakan yang menunjang aktivitas kognitif. SMA Islam Terpadu INSANI Kota Sukabumi berupaya untuk
terus berkembang kepada arah yang lebih baik terutama terhadap menciptakan generasi yang bermanfaat bagi lingkungan masyarakat sesuai dengan Visi
SMA Islam Terpadu INSANI “Mewujudkan Insan yang Kreatif, Edukatif, Religius, Enterpreneurship, Empati, dan Nasionalis”.
1
SMA IT INSANI Kota Sukabumi pada tahun pelajaran 2023/2024 memiliki peserta didik sebanyak 72, kelas X terdiri dari 22 peserta didik, kelas
SMA Islam Terpadu INSANI Kota Sukabumi berstatus sekolah dengan akreditasi “A”, dengan status tersebut sekolah senantiasa terus berevaluasi
untuk mempertahankan status akreditasi tersebut untuk memberikan kualitas satuan pendidikan yang layak dan menjadi pertimbangan masyarakat dalam
pendidikan.
B. DASAR HUKUM
Referensi landasan hukum atau landasan lain yang dikontekstualisasi dengan karakter satuan pendidikan SMA Islam Terpadu INSANI adalah
sebagai berikut :
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021, tentang Stan-
4. Permendikbud Nomor 22 tahun 2020, tentang Rencana Strategis Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020-2024
5. Kepmendikbudristek Nomor 262 Tahun 2022, tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
10. Kepka BSKAP Nomor 033 Tahun 2022, tentang Capaian Pembelajaran
11. Kepka BSKAP Nomor 009 Tahun 2022, tentang Dimensi Elemen dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka
12. Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor 6565 Tahun 2020 tentang Model Kompetensi Dalam Pengembangan Profesi
Guru
17. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, No. 12741/PK.03.03/Sekre tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2023/2024
C. KARAKTERISTIK SMA IT INSANI KOTA SUKABUMI
SMA IT INSANI Kota Sukabumi pada tahun pelajaran 2023/2024 memiliki peserta didik sebanyak 72, kelas X terdiri dari 22 peserta didik,
2
Peserta didik yang menjadi bagian dari SMA IT INSANI sebagian besar dari kalangan menengah, hal tersebut berdasaerkan dari hasil
observasi data peserta didik milik sekolah, secara keseluruhan peserta didik di SMA IT INSANI memiliki karakteristik disiplin, berwawasan
2. Karakteristik Guru
Tenaga Pendidik SMA IT INSANI Kota Sukabumi seluruhnya sudah memenuhi syarat mengajar di SMA yaitu Pendidikan minimal S1,
namun demikian tidak semuanya linear, dikarenakan kebijakan yayasan dalam memenuhi tenaga pendidik, sehingga ada beberapa guru yang
merangkap beberapa mata pelajaran namun masih satu rumpun dengan latar belakang pendidikannya. Rincian tenaga pendidik di SMA IT INSANI
Tenaga kepenendidikan SMA IT INSANI Kota Sukabumi berjumlah 3 orang Tata Usaha, dengan rincian 1 Operator, 1 Kepala Tata Usaha
4. Karakteristik Budaya
Karakteristik budaya di lingkungan SMA IT INSANI Kota Sukabumi adalah mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan tambahan
karakter khas “ Sekolah Islam Terpadu”, adapun rincian karakter budaya SMA IT INSANI Kota Sukabumi sebagai berikut :
a. Pelaksanaan “INSANI SPIRIT” yang dilaksanakan setiap pagi yaitu pelaksanaan shalat dhuha bersama, bimbingan hafalan Al-qur’an,
b. Pelaksanaan shalat dzuhur dan ashar berjama’ah serta pembacaan alma’surat petang.
c. Pelaksanaan kajian islami seperti aqidah & akhlak, sirah, dan fiqih.
d. Pembinaan Peserta didik unggulan dalam bidang akademik, seni dan olahraga.
5. Karakteristik Sosial
Sekolah sendiri dikelilingi oleh lingkungan padat penduduk, wilayah UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), kawasan pusat keagamaan,
serta wilayah pendidikan dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini hingga Perguruan Tinggi, karakteristik lingkungan yang beragam tersebut
mempengaruhi dalam penentuan karakter sekolah dengan latar belakang “Sekolah Islam Terpadu” untuk menjawab salah satu kebutuhan karakter
6. Karakteristik Ekonomi
Karakteristik ekonomi orang tua siswa SMA IT INSANI Kota Sukabumi sebagian besar adalah pegawai negeri sipil, pegawai BUMN,
Secara bentang alam SMA IT INSANI Kota Sukabumi berada di wilayah perbukitan yang mengelilingi Kota sukabumi, Lokasi SMA IT
INSANI Kota Sukabumi terletak di Jl. Karamat No. 55 Kelurahan Karamat, Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat
Sekolah beroprasi di bawah naungan Yayasan DAHIRA, yang berlokasi satu wilayah dengan area sekolah
BAB II
3
VISI, MISI DAN TUJUAN
1. Kreatif
Menumbuhkan peserta didik yang dapat menghasilkan gagasan, karya dan tindakan yang orisinil,
Menumbuhkan peserta didik yang memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan.
2. Edukatif
3. Religius
Meningkatkan dan mengembangkan pembinaan ke-Islaman secara utuh, baik dalam aqidah, ibadah, Akhlqul Karimah dan muamalah sehari-
4. Enterpreneurship
Meningkatkan penguasaan ilmu teknologi, meningkatkan keterampilan hidup yang diwujudkan dengan praktek berwirausaha di lapangan.
5. Empati
Menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, aman, sehat dan membahagiakan dalam bingkai kekeluargaan dan saling menghargai antar
sesama.
6. Nasionalis
4
C. Tujuan SMA ISLAM TERPADU INSANI
Berdasarkan pemahaman akan visi, dan misi sekolah, serta hasil evaluasi terhadap rapor pendidikan maka semua kegiatan sekolah untuk tahun
ajaran 2023/2024 harus mengarah kepada pengembangan kemampuan Peserta didik untuk dapat menjadi pembelajar yang Kereen. Untuk dapat mencapai
ini, SMA ISLAM TERPADU INSANI menerapkan strategi baik untuk Peserta didik maupun untuk guru.
Tujuan sekolah termuat dalam perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang. Strategi sekolah untuk mengembangkan kemampuan Peserta
didik untuk dapat menjadi pembelajar Kereen dilakukan melalui perencanaan sebagai berikut:
a. Melaksanakan pembiasaan sikap berbasis Profil Pelajar Pancasila secara terintegrasi pada 100% mata pelajaran yang
diselenggarakan baik dalam bentuk tatap muka atau dalam bentuk kegiatan proyek.
c. Mendorong 100% pelajar mencapai minimal predikat BAIK pada penilaian sikap berbasis Profil Pelajar Pancasila.
a. Memfasilitasi 100% pelajar untuk mampu mencapai tujuan pembelajaran pada aspek pengetahuan dan keterampilan.
b. Menangani 100% pelajar yang mengalami permasalahan pembelajaran agar dapat terselesaikan.
3. Berprestasi sesuai bakat dan minat juga kehalian kecakapan hidup untuk bisa di aplikasikan di kehidupan nyata
a. Mendorong 100% pelajar memilih kelas peminatan berdasar bakat dan minatnya.
b. Mengikutsertakan 100% pelajar pada minimal 1 ekstrakurikuler pilihan sesuai bakat dan minatnya.
c. Mengikutsertakan 100% pelajar pada minimal 1 program life skill sesuai bakat dan minatnya.
a. Membekali agar 100% pelajar mampu menjawab minimal 100% soal AKM (Asesmen Kompetensi Minimal) dengan tingkat level
b. Membekali agar 100% pelajar mampu menjawab minimal 80% soal AKM (Asesmen Kompetensi Minimal) dengan tingkat level
c. Membekali agar 100% pelajar mampu menjawab minimal 60% soal AKM (Asesmen Kompetensi Minimal) dengan tingkat level
7. Melaksanakan peningkatan kompetensi GTK dan Kebijakan yang menunjang aktivitas kognitif.
5
2. Memfasilitasi pelajar untuk dapat melampaui kompetensi pengerahuan dan keterampilan minimal tingkat SMA, baik akademik dan non
akademik, dan membimbing Peserta didik supaya bisa melanjutkan ke Pendidikan yang lebih tinggi.
3. Membekali pelajar dengan berbagai kompetensi pengetahuan dan keterampilan juga keahlian kecakapan hidup untuk bisa diaplikasikan di
kehidupan nyata
4. Membekali pelajar dengan keahian berfikir keratif dan berfikir kritis juga membimbing pelajar untuk bisa bersaing di kompetisi nasional.
5. Membekali pelajar dengan penguasaan 6 literasi dasar (literasi baca dan tulis, literasi numerasi literasi sains, literasi digital, literasi budaya
1. Menghasilkan lulusan pembelajar sepanjang hayat yang unggul dalam bingkai profil pelajar Pancasila yang memiliki karakter:
a. Religius
2. Menghasilkan peserta didik yang mampu melanjutkan ke jenjang perguruan yang lebih tinggi baik itu Lembaga akademik / vokasi /
3. Mampu menghasilkan SDM yang berdaya saing tinggi untuk bisa terjun ke dunia nyata dan diterima oleh masyarakat
4. Lebih banyak Peserta didik yang dapat berpartisipasi dalam ajang bertaraf nasional baik bidang akademik maupun non akademik
5. Menghasilkan lulusan yang memiliki penguasaan 6 literasi dasar (literasi baca dan tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital,
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. INTRAKULIKULER
1. STRUKTUR KURIKULUM
6
Struktur kurikulum merupakan pengorganisasian atas capaian pembelajaran, muatan pembelajaran, dan beban belajar. Pemerintah mengatur muatan
pembelajaran wajib beserta beban belajarnya. Satuan pendidikan dan/atau Pemerintah Daerah dapat menambahkan muatan tambahan sesuai kebutuhan
dan karakteristik satuan pendidikan dan/atau daerah. Pembelajaran dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu: a. pembelajaran reguler atau rutin yang
Kegiatan pembelajaran reguler untuk setiap mata pelajaran mengarah pada capaian pembelajaran dan profil pelajar Pancasila. Pembelajaran berbasis
projek dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila diselenggarakan untuk menguatkan upaya pencapaian profil pelajar Pancasila. Projek untuk
menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila diatur sebagai berikut: a. dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah; b.
tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran; c. merupakan kegiatan
pembelajaran yang lebih fleksibel, tidak terpaku pada jadwal belajar seperti kegiatan reguler, serta lebih banyak melibatkan lingkungan dan masyarakat
sekitar dibandingkan pembelajaran reguler; dan d. peserta didik berperan besar dalam menentukan strategi dan aktivitas projeknya, sementara guru
Kurikulum SMA pada SMA pelaksana Program Sekolah Penggerak ini mengalami perubahan yang cukup signifikan dibandingkan dengan
Kurikulum 2013. Struktur kurikulum SMA terdiri atas dua fase yaitu: a. Fase E untuk Kelas X; b. Fase F untuk Kelas XI dan Kelas XII. Di Kelas X,
peserta didik akan mengikuti mata pelajaran yang sama dengan di SMP yaitu mata pelajaran umum. Mulai Kelas XI, peserta didik sudah menentukan
mata pelajaran pilihan sesuai minat dan bakatnya. Seperti di SMP, mata pelajaran IPA dan IPS di Kelas X SMA belum dipisahkan menjadi mata pelajaran
yang lebih spesifik. Namun demikian, satuan pendidikan dapat menentukan bagaimana muatan pelajaran diorganisasi. Pengorganisasian pembelajaran
IPA atau IPS sebagai berikut; a. mengajarkan muatan IPA atau IPS secara terintegrasi. Misalnya dalam mata pelajaran IPA, untuk capaian pembelajaran
muatan pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi dipadukan dalam satu tema sehingga menjadi pembelajaran berbasis tema, pembelajaran berbasis masalah
(problem based learning), atau unit inkuiri lainnya; b. mengajarkan muatan IPA atau IPS secara bergantian dalam blok waktu yang terpisah. Misalnya
peserta didik mempelajari muatan pelajaran Fisika terlebih dahulu sampai dengan selesai, kemudian muatan pelajaran Kimia sampai dengan selesai, dan
dilanjutkan muatan pelajaran Biologi sampai dengan selesai, atau dengan urutan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan sekolah. Kemudian setelah semua
muatan pelajaran (Fisika, Kimia, dan Biologi) selesai dipelajari, diikuti dengan unit pembelajaran inkuiri yang mengintegrasikan muatan pelajaran IPA
tersebut; atau c. mengajarkan muatan IPA atau IPS secara paralel, dengan jam pelajaran terpisah seperti mata pelajaran yang berbeda-beda, kemudiaan
diikuti dengan unit pembelajaran inkuiri yang mengintegrasikan muatan-muatan pelajaran IPA atau IPS tersebut. Misalnya masing-masing muatan
pelajaran Fisika, Kimia, Biologi diajarkan secara reguler secara bersamaan setiap minggu sesuai dengan alokasi JP untuk masingmasing muatan pelajaran.
Pengorganisasian pembelajaran IPA atau IPS di SMA Islam Terpadu INSANI Kota Sukabumi dilakukan secara terpisah, yaitu untuk IPA di pisah
pembelajarannya menjadi Kimia, Fisika dan Biologi. Sedangkan untuk mata pelajaran IPS dipisah menjadi Geografi, Sejarah , Ekonomi dan soisologi.
Secara umum struktur kurikulum SMA Islam Terpadu INSANI Kota Sukabumi adalah sebagai berikut :
Hal ini dilakukan atas dasar masukan dari komite pembelajaran dan masyarakat SMA Islam Terpadu INSANI Kota Sukabumi untuk memudahkan
penjadwalan dan tanggungjawab masing-masing guru, namun demikian untuk integrasi mapel dalam projek tetap dilakukan. Proporsi beban belajar untuk
7
SMA terbagi menjadi dua, yaitu: a. pembelajaran intrakurikuler; dan b. projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 30% total JP per
tahun yang berlaku di kelas X dan XI. Berikut rincian perancangan stuktur kurikulum SMA Islam Terpadu :
Fase E untuk kelas X; dan Struktur kurikulum untuk SMA/MA terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
b. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 30% (tiga puluh persen) total JP per tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun secara waktu
pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik,
dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat
dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan
Tahun
8
Matematika 108 (3) 36 144
1. Seni Musik
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Keterangan:
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu untuk memenuhi alokasi projek 27 (dua puluh tujuh) minggu untuk
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni atau prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, dan/atau
Prakarya dan Kewirausahaan). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni atau prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau
**** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas X SMA/MA tidak dipisahkan menjadi mata
pelajaran yang lebih spesifik. Namun demikian, satuan pendidikan dapat menentukan bagaimana muatan pelajaran diorganisasi.
Pengorganisasian pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan
9
sebagai berikut:
a. mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara terintegrasi;
b. mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara bergantian dalam blok waktu yang
terpisah; atau.
c. mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara paralel, dengan JP terpisah seperti mata
pelajaran yang berbeda-beda, diikuti dengan unit pembelajaran inkuiri yang mengintegrasikan muatan- muatan pelajaran Ilmu
Fase F untuk kelas XI dan XII, struktur mata pelajaran dibagi menjadi 5 (lima) kelompok utama, yaitu:
Setiap SMA/MA wajib membuka atau mengajarkan seluruh mata pelajaran dalam kelompok ini dan wajib diikuti oleh semua
Setiap SMA/MA wajib menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam kelompok ini.
Setiap SMA/MA wajib menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam kelompok ini.
Kelompok mata pelajaran ini dibuka sesuai dengan sumber daya yang tersedia di SMA/MA.
Kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya dibuka sesuai dengan sumber daya yang tersedia di SMA/MA.
Khusus untuk sekolah yang ditetapkan pemerintah sebagai sekolah keolahragaan atau seni, dapat dibuka kelompok mata pelajaran
Olahraga atau Seni, sesuai dengan sumber daya yang tersedia di SMA/MA.
Tabel 2. Alokasi waktu mata pelajaran SMA/MA kelas XI dan XII (Fase F)
Alokasi Projek
Alokasi Intrakurikuler Per Total JP Per
Mata Pelajaran
Penguatan Profil
Tahun (Minggu) Tahun
Tahun
10
1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti*
72 (2) 36 108
Pekerti*
Kesehatan
7. Sejarah 54 (2) ** 18 72
1. Seni Musik
54 (2) ** 18 72
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari
1. Biologi
11
2. Kimia
3. Fisika
4. Informatika
3. Geografi
4. Antropologi
3. Bahasa Korea
4. Bahasa Arab
5. Bahasa Mandarin
6. Bahasa Jepang
7. Bahasa Jerman
8. Bahasa Prancis
*****
yang tersedia
(38-43)
Keterangan:
12
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Pembelajaran reguler kelas XI tidak penuh 36 (tiga puluh enam) minggu untuk memenuhi alokasi projek 27 (dua puluh tujuh) minggu untuk
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
**** Alokasi masing-masing mata pelajaran pilihan (selain mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan) yaitu 5 (lima) JP per minggu atau 180
***** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Satuan pendidikan wajib membuka kelompok mata pelajaran umum serta sekurang-kurangnya 3 (tiga) kelompok mata pelajaran
b. memilih 4 (empat) sampai dengan 5 (lima) mata pelajaran dari minimal dua kelompok mata pelajaran pilihan (maksimal
mata pelajaran pilihan yang diambil dari 1 (satu) kelompok mata pelajaran pilihan adalah 3 (tiga) mata pelajaran),
Muatan pelajaran kepercayaan untuk penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai layanan pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif di SMA/MA menyediakan layanan program kebutuhan khusus sesuai
Beban belajar bagi penyelenggara pendidikan dengan Sistem Kredit Semester (SKS) dilaksanakan sesuai peraturan perundang-
2. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Penyusunan Capaian Pembelajaran di Satuan dapat dimaknai sebagai sebuah tanggapan terhadap adanya kebutuhan untuk menguatkan peran Satuan
Pendidikan sebagai fondasi setiap jenjang pendidikan. Capaian Pembelajaran merupakan masukan kurikulum yang digunakan oleh satuan pendidikan
dalam merancang pembelajaran sehingga dapat mencapaitujuan nasiaonal. Capaian Pembelajaran memberikan kerangka pembelajaran yang memandu
pendidik di satuan pendidikan dalam memberikan stimulasi yang dibutuhkan oleh peserta didik. Kurikulum berdasarkan pendekatan konstruktivistik yang
berasal dari teori Piaget dan Vygotsky juga percaya bahwa pembelajaran perlu melibatkan anak dalam interaksi aktif antara diri dan lingkungannya.
Diharapkan proses stimulasi akan memberikan dampak yang optimal pada peningkatan karakter, keterampilan, maupun pengetahuan peserta didik.
Stimulasi tersebut dilakukan pada semua aspek perkembangan peserta didik, Peran guru dan orang tua pada stimulasi peserta didik dini selaras dengan
pemikiran Ki Hadjar Dewantara yaitu guru dan orang tua berfungsi sebagai fasilitator, mentor, dan mitra anak dalam proses perkembangannya. Adapun
rincian capaian pembelajaran pada setiap mata pelajaran dapat diakses memalui link berikut :
https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/unduhan/CP_2022.pdf
13
B. KO-KULER
Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter yang sesuai dengan
profil pelajar Pancasila. Projek ini merupakan unit pembelajaran terintegrasi sehingga tidak ada lagi sekat antar mata pelajaran. Pelaksanaan projek
penguatan profil pelajar Pancasila mengambil alokasi waktu 20-30% (dua puluh sampai dengan tiga puluh persen) dari total alokasi jam pelajaran
selama 1 (satu) tahun. Projek penguatan profil pelajar Pancasila memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengaplikasikan pengetahuan
sebagai proses penguatan karakter, sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. Pembelajaran dalam projek perlu dirancang
dengan baik agar alokasi waktu dapat memberikan manfaat untuk pengembangan kompetensi dan arakter peserta didik. Untuk pelaksanaan projek
penguatan profil pelajar Pancasila, satuan pendidikan dapat menyusun, membuat, memilih, dan memodifikasi modul projek penguatan profil pelajar
Pancasila sesuai dengan tema dan topik projek serta alokasi waktu yang dipilih oleh satuan pendidikan.
1. Muatan dan Tema Proyek Pembelajaran projek di SMA Islam Terpadu INSANI Kota Sukabumi ini memenuhi:
c. Setiap kelas dibagi menjadi 4 kelompok besar dengan satu pembimbing utama
d. Tema besar projek tersebut mengacu pada tema-tema projek Profil Pelajar Pancasila dan projek SMA Islam Terpadu INSANI Kota
Sukabumi
e. Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ditentukan berdasarkan kemungkinan – kemungkinan atau pertimbangan –
pertimbangan keterlaksanaan, seperti kondisi kesehatan lingkungan, kebutuhan, ketermungkinan pelaksanaan dan pertimbangan lainnya
f. Tiap tema besar tersebut dapat dibagi menjadi beberapa tema projek kecil yang dapat diselesaikan dengan cara kolaborasi.
g. Satu projek dikerjakan selama 7 minggu, sudah termasuk perencanaan dan presentasi.
a. Pemilihan salah satu tema projek profil pelajar Pancasila yang akan dikerjakan di kelas dan semester tertentu dengan
b. Penentuan tim penyusun dan konseptor prosedur pelaksanaan Projek Profil Pancasila, termasuk di dalamnya pengembangan –
pengembangan indikator.
f. Pembimbingan proses pelaksanaan dan penyusunan laporan pembelajaran penguatan profil pelajar pancasila.
Secara garis besar, pembelajaran berbasis projek dilaksanakan dengan Model Project Based Learning. Langkah-langkah pembelajaran secara
14
No Langkah pembelajaran
1 Penentuan proyek
3 Penyusunan jadwal
Skema pembelajaran
POLA PEMBELAJARAN
PENGUATAN PROJEK PROFIL PELAJAR PANCASILA
JML MINGGU
JML MINGGU
BULAN EFEKTIF POLA KBM
BULAN EFEKTIF POLA KBM
JULI 1 JANUARI 3
SEMESTER GENAP
C. KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
Pengembangan potensi dan pengekspresian diri di SMA Islam Terpadu INSANI Kota Sukabumi melalui bidang-bidang yang ada di
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dalam ekstrakurikuler dibimbing oleh tenaga pendidik secara internal atau mengundang
tenaga ahli dalam bidang-bidang tertentu sehingga kegiatan ekstra kurikuler dapat terbimbing, terprogram dan terlaksana dengan baik, dengan
mengacu pada pembentukan karakter profil pelajar Pancasila yang diimplementasikan dalam setiap kegiatannya, adapun kegiatan yang
dilaksanakan adalah :
Kegiatan Deskripsi
15
Olahraga ini melatih fisik supaya semakin kuat, selain itu juga melatih softskill
Futsal
terutama dalam hal Kerjasama dan strategi untuk meraih goal.
Sebuah system yang otomatis sangat dibutuhkan oleh masyarakat jaman sekarang.
Maka ekskul ini hadir untuk menjawab tantangan zaman ini. Dilengkapi dengan
Broadcasting + programing
keahlian dalam mengiklankan produk yang efektif dan efisien yang mempu
Olahraga ini melatih fisik supaya semakin kuat, selain itu juga melatih
Pencak Silat
kepemimpinan dan melestarikan budaya nasional
English Club Kegiatan untuk mewadahi peserta didik dalam mengembangkan bahasa asing.
Kurikulum Merdeka menyediakan ruang agar minat, bakat, dan kemampuan peserta didik dapat berkembang secara optimal, sekaligus
menjadi dasar dalam memberikan layanan pembelajaran intrakurikuler, projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan kegiatan ekstrakurikuler.
Dengan adanya keleluasaan untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya, peserta didik diharapkan dapat
bertanggung jawab pada pilihannya. Keleluasaan memilih di sini juga diharapkan akan membuat peserta didik untuk semakin terampil dalam
mengoptimalkan potensi diri yang dimiliki dan dapat menyelesaikan setiap capaian pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran pilihan yang
dipilihnya.
Peserta didik yang memilih mata pelajaran pilihan sesuai dengan motivasi dirinya (minat, bakat, dan kemampuannya), tentu akan berbeda
dengan peserta didik yang memilih karena alasan eksternal (hanya semata-mata karena ingin mengikuti teman, tuntutan orang tua, atau
kesukaan/ketidaksukaan dengan guru mapel). Peserta didik yang betul-betul memilih mata pelajaran sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan
akan lebih mantap dalam merencanakan karier karena mereka secara utuh mengenal dirinya melalui eksplorasi karier yang mendalam. Menurut
penelitian, mereka yang melakukan eksplorasi karier secara mendalam cenderung memiliki harga diri yang positif dan lebih mudah beradaptasi
sehingga memudahkan mereka dalam menempuh perjalanan kariernya (Basak & Ghosh, 2008), dalam membuat keputusan karier mereka lebih tegas
dan baik dalam hal emosionalnya (Johnson, dkk., 2014). Di samping itu mereka juga terlibat secara positif dalam pekerjaan dan cenderung terhindar
Pelaksanaan kegiatan penentuan program pilihan dan peminatan di SMA Islam terpadu INSANI dilaksanakan dengan konsuktasi melalui
wali kelas serta melaksanakan psikotes melalui mitra sekolah melalui pihak ke-2. Adapun tahapan dalam penentuan program pilihan dan peminatan
sebagai berikut :
16
No Langkah Penentuan Program Pilihan Dan Peminatan
1 Melakukan psikotes
Dalam Kurikulum Merdeka Fase F, untuk kelas XI dan kelas XII, struktur mata pelajaran dibagi menjadi 2 (dua) kelompok utama, yaitu: 1.
Kelompok mata pelajaran umum. Setiap SMA/MA/bentuk lain yang sederajat wajib membuka atau mengajarkan seluruh mata pelajaran dalam
kelompok ini dan wajib diikuti oleh semua peserta didik SMA/MA/bentuk lain yang sederajat. 2. Kelompok mata pelajaran pilihan. Setiap
SMA/MA/bentuk lain yang sederajat wajib menyediakan paling sedikit 7 (tujuh) mata pelajaran. Khusus untuk satuan pendidikan yang ditetapkan
pemerintah sebagai satuan pendidikan keolahragaan atau seni, dapat dibuka mata pelajaran Olahraga atau Seni, sesuai dengan sumber daya yang
tersedia di SMA/MA/bentuk lain yang sederajat. Adapun struktur mata pelajaran di fase F sebagai berikut :
Sejarah Geografi
Antropologi
Bahasa Arab
17
BAB IV
RENCANA PEMBELAJARAN
SMA Islam Terpadu INSANI Kota Sukabumi dalam pembelajarannya menggunakan konsep JSIT. Kurikulum Jaringan Sekolah Islam Terpadu
(JSIT) adalah kurikulum yang mengintegrasikan kurikulum dengan kurikulum Isi Lokal Nasional yang berbasis pada pendidikan Islam, yang meliputi kurikulum
Rencana pembelajaran dimulai dari analisis CP menjadi tujuan pembelajaran yang dipetakan berupa Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang
sistematis dan logis, ATP dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk modul ajar.
B. MODUL AJAR
Uraian tentang deskripsi dan penyusunan modul ajar, dan Asesmen (memuat penjelasan tentang jenis-jenis asesmen, dan teknis pelaksanaan
asesmen.
C. PERATURAN AKADEMIK
Kurikulum JSIT sebagai acuan utama dalam peraturan sekolah, pembelajaran tidak hanya menitik beratkan kepada akademis, melainkan juga
menitik beratkan kepada pembentukan akhlak dan adab, pemahaman aqidah dan fiqih, penguatan sejarah Islam dan praktek ibadah, memperbaiki bacaan
18
qur’an dan menambah hafalan qur’an dan hadits, dll. Penilaian sekolah diambil dari beberapa aspek kurikulum khas SMA Islam Terpadu INSANI Kota
Sukabumi yaitu:
1. Sikap Spiritual
2. Sikap Sosial
1. Peserta didik telah menyelesaikan studi mengenai pelajaran yang diwajibkan selama 1 tahun (dengan minimal kehadiran 80% dari pertemuan
terjadwal)
3. Akademik nilai dibawah kkm tidak lebih dari tiga mata pelajaran
5. Memperoleh 2 Sertifikat dari sekolah dan Sertifikat eksternal minimal 1 dalam satu tahun
Kelas X
1. Sertifikat MPLS
2. Sertifikat Tahfidz
Kelas XI
1. Sertifikat LPM
2. Sertifikat Tahfidz
Kelas XII
2. Sertifikat Tahfidz
Setiap Peserta didik wajib mengikuti minimal satu kegiatan ekstrakurikuler wajib dan satu ekstrakulikuler pilihan. Kriteria kelulusan untuk kegiatan
ekstrakurikuler adalah nilai baik. Remedial dilaksanakan bagi Peserta didik yang belum tuntas. Pengayaan bagi Peserta didik yang sudah tuntas dilaksanakan
bersamaan dengan pelaksanaan remedial. Pendidikan karakter Profil Pelajar Pancasila diterapkan di setiap aspek kegiatan maupun pembelajaran.
19
D. KALENDER PENDIDIKAN
KETERANGAN:
Tanggal Kegiatan
20
17 Agustus 2023 Libur hari Proklamasi Kemerdekaan RI
18 Agustus 2023 Rangkaian Lomba PHBI (17 Agustus) & Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT)
24 Agustus 2023 Sosialisasi Projek P5 Kelas X-XII
28 - 31 Agustus 2023 Pelaksanaan Asessmen Nasional SMA/SMK/SMALB dan yang Sederajat
11-15 Agustus 2023 Rangkaian BASIC (Pemilihan Ketua OSIS & MPK) / Alternatif Projek P5
18-22 September 2023 Supervisi Tahun Ajaran 2023/2024
19 September 2023 Outing Class Semester 1
20 September 2023 In House Training (IHT) & Evaluasi Guru
25 - 30 September 2023 Prakiraan Penilaian Tengah Semester 1
27 September 2023 Libur Maulid Nabi Muhammad SAW.
5 Oktober 2023 Panen Karya P5
6 Oktober 2023 Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT) & Rangkaian PHBI Maulid Nabi Muhammad
23-27 Oktober 2023 Perkiraan Study Tour SMA Islam Terpadu INSANI
1-3 November 2023 Ujian Karya Tulis Ilmiah
10 November 2023 Sosialisasi Projek P5 (LPM) Khusus Kelas XII
20-24 November 2023 Ujian Tahfidz Semester 1
27 November - 9 Desember 2023 Penilaian Sumatif Akhir Semester
11-15 Desember 2023 Remedial / Projek P5 (LPM)
18-21 Desember 2023 Class Meeting Semester 1
22 Desember 2023 Tanggal Penetapan Rapor Semester 1
22/23 Desember 2023 Pembagian Rapor Semester 1
25 Desember 2023 Libur Hari Natal
26 Desember 2023 Cuti Bersama Hari Natal
27 Des 2023 - 7 Jan 2024 Libur Semester 1
21
KETERANGAN:
Tanggal Kegiatan
22
3 Mei 2024 Sosialisasi Program P5
9 Mei 2024 Prakiraan Libur Wafat Isa Almasih
17 Mei 2024 Malam Bina Iman Dan Taqwa (MABIT)
23 Mei 2024 Prakiraan Libur Hari Raya Waisyak
27-31 Mei 2024 Perkiraan Haflah Takhrij & Wisuda Tahfidz
1 Juni 2024 Libur Hari Lahir Pancasila
10 - 22 Juni 2024 Prakiraan Sumatif Akhir Tahun/Sumatif Akhir Fase
17 Juni 2024 Prakiraan Hari Raya Idul Adha
18 Juni 2024 Panen Karya Program P5
28 Juni 2024 Tanggal penetapan rapor semester 2 *)
28/29 Juni 2024 Pembagian rapor semester 2
1 Juli - 13 Juli 2024 Libur akhir tahun pelajaran
7 Juli 2024 Tahun Baru Islam
Mei - Juli 2024 Masa PPDB TP 2024/2025
*) Untuk tanggal penetapan rapor siswa akhir jenjang adalah pada tanggal dilaksanakan rapat penentuan kelulusan.
BAB V
DAN EVALUASI
Mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta dalam ketertiban dunia merupakan tujuan utama pendidikan di Indonesia yang kemudian
dijabarkan secara lebih detail dalam Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai dasar hukum dan acuan di dalam
penyelenggaraan pendidikan di indonesia. Ketercapaian tujuan pendidikan tersebut sangat dipengaruhi oleh kompetensi keprofesian seorang guru yang
23
kemudian menukik pada perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran di kelas oleh pendidik pada satuan pendidikan.
Seiring dengan perkembangan dan tuntutan zaman yang terus berkembang menuntut satuan pendidikan untuk dapat memastikan bahwa kualitas
pembelajaran tetap terjamin dan terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Maka dari itu, pendampingan, evaluasi, dan pengembangan
professional menjadi penting dan mutlak untuk dilakukan sebagai upaya mencapai tujuan pendidikan nasional.
A. PENDAMPINGAN
Pendampingan adalah proses pemberian bantuan penguatan dalam pelaksanaan kurikulum sekolah penggerak yang menukik pada
implementasi ditingkat satuan pendidikan melalui pembelajaran dikelas. Prinsip – prinsip dalam pendampingan yang dilakukan di SMA Islam
Terpadu INSANI Kota Sukabumi dilakukan dengan mengedepankan prinsip Profesional, Kolegial, Sikap Saling Percaya, dan Berkelanjutan.
Sasaran proses pendampingan yang dilakukan akan menekankan pada substansi bahan dan perangkat ajar, penguatan sistem pembelajaran,
penguatan sistem penilaian, dan pengembangan model penelusuran diagnostik karakteristik peserta didik, yang dijabarkan melalui program –
1. COACHING GURU
Program ini merupakan sebuah program pembimbingan, atau konseling, atau pun sebatas sharing tentang permasalahan – permasalahan
pembelajaran baik dalam pemberian layanan pembelajaran kepada peserta didik maupun tentang permasalahan atau kesulitan peserta didik
yang ditemui di lapangan untuk sama – sama mengindentifikasi, menganalisis dan mencari solusi atau alternative – alternative penyelesaian
masalah tersebut.
Ketersediaan dan Penyusunan bahan ajar serta perangkat ajar merupakan sebuah hal yang penting dalam proses pembelajaran.
Kompleksitas dan kelengkapan bahan ajar menjadi penting guna memaksimalkan pencapaian pengetahuan peserta didik melalui transfer of
knowledge yang dilakukan pendidik kepada peserta didik. Begitupun dengan perangkat ajar yang mencerminkan kesiapan dan
keterrencanaan pembelajaran yang akan dilakukan oleh pendidik selama melakukan kegiatan belajar mengajar sehingga proses pembelajaran
seperti apa yang akan dilakukan menjadi lebih terrencana dengan matang, terpantau, terarah dan terpola menjadi lebih maksimal
dan membantu proses percepatan ketercapaian tujuan pembelajaran. Penguatan substansi bahan ajar dan perangkat ajar ini dilakukan
melalui pengembangan Modul Ajar, Strategi Mengajar, Inovasi Media Pembelajaran, dan pengembangan skenario pembelajaran.
Selain proses perencanaan dan pelaksanaan, penilaianpun memiliki peran yang dapat strategis untuk mengetahui akurasi dan persentase
ketercapaian tujuan. Seiring dengan perkembangan dan tuntutan zaman pula mendorong pendidik harus mampu mengembangkan konsep
penilaian yang memenuhi 9 standar penilaian secara umum dan mampu menyelenggarakan penilaian otentik untuk dapat menghasilkan data
yang valid dan dapat dipertanggung jawabkan untuk penentuan kebijakan, baik ditingkat instasional, pendidik, maupun peserta didik itu sendiri.
Maka konsep ini dijabarkan melalui program penyusunan dan pengembangan penilaian HOTS, pendampingan bentuk bentuk penilaian yang
inovatif, pengembangan soal – soal yang berorientasi padan assessment nasional (Literasi dan Numerasi) yang mengacu kepada prinsip
24
Assessment of Learning, Assesment For Learning dan Assesment as learning.
Program penelusuran karakteristik peserta didik merupakan sebuah keharusan yang sangat urgen untuk dilaksanakan oleh pendidik dan
satuan pendidikan. Karena pada hakikatnya pembelajaran yang dilakukan dan diselenggarakan oleh pendidik dan satuan pendidikan harus
mampu mengoptimalkan minat dan bakat dari peserta didik. Sehingga pendidik dan satuan pendidikan harus hadir untuk dapat
menganalisis kecenderungan potensi yang dimiliki peserta didik serta permasalahan dan kebutuhan mendasar peserta didik dalam
mencapai optimalisasi pencapaian bakat yang dimilikinya. Hal ini akan tercermin dalam layanan Bimbingan dan Konseling serta
Assesment diagnostic dari pendidik dan satuan pendidikan. Pihak – pihak yang terlibat dalam pendampingan ini terdiri dari Kepala
Sekolah, Pengawas Sekolah, Guru Inti dan narasumber – narasumber lain yang relevan dengan program atau kegiatan. Dengan prinsip
pendampingan melekat yang dilakukan secara periodik dan berkesinambungan mulai dari skala waktu mingguan sampai bulan atau periode
B. ASPEK PEDAGOGIK
Kompetensi pedagogik ini menjadi salah satu jenis kompetensi yang harus dimiliki dan dikuasai guru. Kompetensi Pedagogik merupakan
kompetensi khusus yang akan membedakan profesi guru dengan profesi lainnya. Penguasaan kompetensi Pedagogik yang disertai dengan
profesionalitas akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta didik. Kompetensi Pedagogik ini diperoleh melalui
suatu upaya belajar secara terus menerus dan sistematis, baik pada masa pra-jabatan (pendidikan calon guru) maupun selama dalam jabatan, yang
didukung oleh bakat, minat dan profesi keguruan lainnya dari masing-masing pribadi guru yang bersangkutan. Kompetensi pedagogik menjadi
salah satu materi yang diujikan dalam penilaian kinerja guru dan terdiri dari 7 aspek berikut. Berikut adalah 7 aspek kompetensi Pedagogik yang
dikutip dari Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK Guru) diantaranya : 1).Guru mampu mengenal karakteristik peserta didik, 2) Guru
menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran, 3) Guru mampu mengembangkan kurikulum, 4) Menciptakan kegiatan pembelajaran
yang mendidik, 5) Guru mampu mengembangkan potensi peserta didik, 6) Guru mampu melakukan komunikasi dengan peserta didik, 7) Guru
Pelaksanaan dalam rangka penjaminan mutu pedagogic guru di SMA IT INSANI dilakukan dengan cara melaksanakan supervise dan
Pengembangan Keprofesian guru adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan dan diselenggarakan sesuai dengan
kebutuhan, keberlanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya sebagai pendidik di satuan pendidikan sehingga pendidik dapat
berpartisipasi aktif dalam pencapaian tujuan pendidikan. Pengembangan keprofesian pendidik di SMA Islam Terpadu Kota Sukabumi
mengacu kepada prinsip Ilmiah, Relevan, Sistematis, Konsisten, Aktual, Fleksibel, Demokratis, Obyektif, Komprehensif, Profesional,
Bertahap, Berjenjang, Berkelanjutan, Akuntabel, Efektif, Dan Efisien. Bentuk – bentuk pengembangan keprofesian dikemas secara garis
besar dalam 3 program utama, yaitu kegiatan pengembangan diri, kegiatan publikasi ilmiah, dan karya inovatif.
25
Jenis – jenis kegiatan pengembangan diri yang yang dilakukan di SMA Islam Terpadu INSANI Kota Sukabumi dapat dibagi
Pelatihan dalam bentuk IHT adalah pelatihan yang dilaksanakan secara internal di kelompok kerja guru, sekolah, atau
tempat lain yang ditetapkan untuk menyelenggarakan pelatihan. Strategi pembinaan melalui IHT dilakukan berdasarkan
pemikiran bahwa sebagian kemampuan dalam meningkatkan kompetensi dan karier guru tidak harus dilakukan secara
eksternal, tetapi bisa juga secara internal, dengan cara dilakukan oleh guru yang memiliki kompetensi yang, belum dimiliki
guru lain. Beberapa jenis Workhsop atau IHT yang dilakukan diantaranya :
b. KEMITRAAN SEKOLAH
Pelatihan melalui kemitraan sekolah dapat dilaksanakan antara sekolah yang baik dan sekolah yang kurang baik, antara
sekolah negeri atau sekolah swasta. Pembinaan lewat mitra sekolah diperlukan dengan alasan bahwa agar terjadi transfer
nilai-nilai kebaikan dari beberapa keunikan dan kelebihan yang dimiliki mitra kepada mitra lain. Misalnya dalam bidang
manajemen sekolah.
Tidak hanya itu, kemitraan sekolah pun dilakukan dengan berkolaborasi atau bekerjasama dengan lembaga / instansi lain
yang relevan baik dalam pembelajaran (menggunakan platform pembelajaran seperti Quipper School, Ruang Guru, dll)
maupun dalam pembinaan peserta didik (lembaga- lembaga pemerintahan baik militer maupun social).
Pelatihan jenis ini dilaksanakan di lembaga-lembaga pelatihan yang diberi wewenang, dimana program disusun secara
berjenjang mulai dari jenjang dasar, menengah, lanjut, dan tinggi. Jenjang pelatihan disusun berdasarkan tingkat kesulitan
dan jenis kompetensi. Sedangkan pelatihan khusus (spesialisasi) disediakan berdasarkan Kebutuhan khusus atau disebabkan
SMA Islam Terpadu INSANI Kota Sukabumi mendorong para pendidik untuk dapat mengikuti pelatihan dan lokakarya
ataupun seminar untuk dapat mengoptimalkan kompetensi pedagogic dan profesionalnya baik yang diselenggarakan oleh
26
d. PEMBINAAN INTERNAL
Pembinaan internal ini dilaksanakan oleh kepala sekolah dan mnajemen sekolah yang memiliki kewenangan membina,
melalui rapat mingguan, rapat bulanan dengan yayasan, rotasi tugas mengajar, pemberian tugas-tugas internal tambahan, dan
Periode dan durasi didalam penyelenggaraan program – program diatas dilakukan sesuai dengan kebutuhan atau dengan
pertimbangan – pertimbangan penyesuaian lainnya. Sumber Daya Manusia yang terlibat dalam Program diatas diantaranya
praktisi atau pejabat pendidikan, kepala sekolah, pengawas pendidikan, Guru, MGMP, ataupun narasumber lainnya yang
relevan.
Program ini mendorong para pendidik di SMA Islam Terpadu INSANI Kota Sukabumi untuk memiliki kemauan, motivasi dan kegiatan nyata
Periode dan durasi didalam penyelenggaraan program – program diatas dilakukan sesuai dengan kebutuhan atau dengan pertimbangan –
pertimbangan penyesuaian lainnya minimal 1 tahun sekali. Sumber Daya Manusia yang terlibat dalam Program diatas diantaranya praktisi
atau pejabat pendidikan, kepala sekolah, pengawas pendidikan, Guru, MGMP ataupun narasumber lainnya yang relevan.
3. KARYA INOVATIF.
Mendorong para pendidik untuk berpartisipasi dan berpikir aktif dalam menghasilkan karya – karya inovatif. Karya inovatif yang
dimaksud dapat berupa menemukan teknologi tepat guna, menemukan atau menciptakan karya seni, membuat atau memodifikasi alat
pelajaran, dan mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya.
Periode dan durasi didalam penyelenggaraan program – program diatas dilakukan sesuai dengan kebutuhan atau dengan penyesuaian
kemampuan dari pendidik itu sendiri. Sumber Daya Manusia yang terlibat dalam Program diatas diantaranya praktisi atau pejabat pendidikan,
kepala sekolah, pengawas pendidikan, Guru, MGMP ataupun narasumber lainnya yang relevan.
D. EVALUASI
Evaluasi memiliki peranan penting dalam menghadirkan data melalui proses pengukuran yang kemudian dijadikan rujukan dalam membuat
sebuah kesimpulan dari penyelenggaraan suatu program atau kegiatan. Evaluasi yang dapat dilakukan meliputi beberapa parameter berikut ini :
27
Perencanaan pembelajaran yang dilakukan pendidik selanjutnya dilakukan validasi baik komponen maupun konteks baik oleh sesame
guru, kepala sekolah ataupun pengawas sekolah untuk selanjutnya diberikan kebijakan tindak lanjut. Kegiatan ini dapat dilakukan setiap
bulan ataupun secara berkala tergantung dari kebutuhan dan alokasi waktu yang tersedia.
Pada hakikatnya didalam proses implementasi perencanaan pembelajaran banyak situasi dan kondisi yang kemudian mempengaruhi
proses pelaksanaan pembelajaran. Sehingga diperlukan analisis konteks, pengukuran, dan solusi – solusi peningkatan kualitas
Sumber daya manusia yang terlibat didalam program ini diantaranya adalah Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Guru, Orang tua
ataupun Peserta didik dengan periode pelaksanaan disesuaikan dengan kebutuhan tetapi minimal dapat dilakukan satu kali dalam
satu semester.
Kurikulum Operasional Sekolah adalah perangkat yang memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan satuan pendidikan
sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran yang disesuaikan dengan konteks dan kebutuhan peserta didik di satuan
pendidikan. Evaluasi Kurikulum Operasional Sekolah ditinjau secara berkala minimal satu kali dalam satu tahun pelajaran dan dilakukan
bersama antara Kepala Sekolah, Jajaran Manajerial Sekolah, Pengawas Sekolah dan Civitas Akademik Sekolah. Evaluasi Kurikulum
28
BAB V
PENUTUP
Demikian Kurikulum Operasional Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu INSANI Kota Sukabumi ini disusun dan dibuat sebagai pedoman di
dalam penyelenggaraan pembelajaran. Hal – hal yang belum tertuang didalam dokumen ini ataupun kesalahan – kesalahan/kekeliruan di dalam penyusunan
dokumen ini dapat disampaikan secara langsung kepada lembaga sebagai kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan dan penyempurnaan
konteks, penyelengaraan pembelajaran dan penyusunan dokumen di masa yang akan datang.
29
LAMPIRAN
A. LANDASAN HUKUM KURIKULUM OPERASIONAL SMA ISLAM TERPADU KOTA SUKABUMI, dalam link
https://drive.google.com/drive/folders/1XFEf1TXyhcmFbMCbYZDAnSdKSXV2E_QA?usp=sharing
B. KALENDER PENDIDIKAN SMA SMA ISLAM TERPADU KOTA SUKABUMI, dalam link
https://drive.google.com/drive/folders/1XFEf1TXyhcmFbMCbYZDAnSdKSXV2E_QA?usp=sharing
C. PERANGKAT AJAR SMA SMA ISLAM TERPADU KOTA SUKABUMI, dalam link
https://drive.google.com/drive/folders/1XFEf1TXyhcmFbMCbYZDAnSdKSXV2E_QA?usp=sharing
30
31