Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN TUGAS OBSERVASI LAPANGAN DI SMK BAKTI BANGSA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Perencanaan Pembelajaran Manajemen Perkantoran

Dosen Pengampu:

Adman S.Pd., M.Pd.


Yosep Hernawan, ST., MM., IPM.

Oleh:
Kelompok 6
Natasya Jenia Mulyadi Putri (2005456)
Neysa Ardhina (2001729)
Radita Nabilah Zahirah (2005574)
Shalsa Rahesania (2009845)
Siti Nurmala Maulina (2005973)
St. Ra’fah Indarsari (2004230)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN


FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan laporan hasil observasi
lapangan ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan
harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Adman S.Pd., M.Pd.
dan Bapak Yosep Hernawan, ST., MM., IPM. sebagai dosen pengampu mata
kuliah Perencanaan Pembelajaran Manajemen Perkantoran yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan laporan hasil observasi
ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan laporan ini. Semoga apa yang ditulis
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bandung, 21 November 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 1


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 2
BAB I .................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 3
BAB II ................................................................................................................................ 5
PROFIL SEKOLAH ......................................................................................................... 5
2.1 Identitas Sekolah ............................................................................................... 5
2.2. Sejarah Singkat ...................................................................................................... 5
2.2 Visi dan Misi ...................................................................................................... 6
BAB III............................................................................................................................... 7
TEMUAN DI LAPANGAN .............................................................................................. 7
3.1 Hasil Wawancara .............................................................................................. 7
BAB IV ............................................................................................................................. 12
PENUTUP ........................................................................................................................ 12
4.1. Kesimpulan ........................................................................................................... 12
4.2. Saran ..................................................................................................................... 12

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada Februari 2022 lalu, Kemendikbudristek resmi luncurkan kurikulum


merdeka. Kurikulum merdeka adalah metode pembelajaran yang mengacu pada
pendekatan bakat dan minat. Para pelajar dapat memilih pelajaran apa saja yang
ingin dipelajari sesuai passion yang dimilikinya. Secara umum, kurikulum
merdeka merupakan kurikulum pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Di
mana konten akan lebih optimal agar peserta didik mempunyai waktu yang cukup
untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Nantinya, guru memiliki
kekuasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran bisa
disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Kurikulum ini untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila


dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Yang
mana proyek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian
pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran. Modul
ajar adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman yang
dirancang secara sistematis dan menarik. Adapun sebuah modul ajar yang dimana
modul ajar ini merupakan implementasi dari Alur Tujuan Pembelajaran yang
dikembangkan dari Capaian Pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai
sasaran.

1.2. Tujuan
Tujuan dari observasi yang dilakukan di SMK Bakti Bangsa Bandung adalah
untuk mengetahui pengimplementasian kurikulum merdeka di SMK tersebut.
Seperti yang diketahui, kurikulum merdeka belum diterapkan secara merata di
seluruh sekolah yang ada, dan pada observasi ini merupakan kesempatan untuk
mengetahui sejauh mana kurikulum merdeka ini diimplementasikan.

3
1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
1.3.1. Tempat

SMK Bakti Bangsa

1.3.2. Waktu Pelaksanaan

Jumat, 18 November 2022

4
BAB II

PROFIL SEKOLAH

2.1 Identitas Sekolah


Nama sekolah : SMK BAKTI BANGSA

NPSN : 20275333

Jenjang Pendidikan : SMK

Status : Swasta

Alamat : Sarijadi Blok I RT/RW 02/02, Kelurahan Sarijadi,


Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Provinsi Jawa
Barat, Kode Pos 40151

Lintang : -6.8756000

Bujur : 107.5802000

Telepon : (022) 82003377

Email : smkbaktibangsa01@gmail.com

2.2. Sejarah Singkat


Dimulai dari adanya Yayasan Pendidikan Bakti Bangsa bandung (YPBBB),
sebagaimana tercantum didalam anggaran dasar (ADRT), yang bergerak dalam
bidang pendidikan, social, ekonomi dan kemasyarakatan. sebagai wujud
kepedulian terhadap pendidikan terutama bagi masyarakat golongan bawah serta
berupaya turut berpartisipasi dalam pembentukan pribadi manusia dan masyarakat
Indonesia yang memiliki keunggulan Keahlian serta kompetensi pribadi dalam
membangun bangsa berlandaskan nilai-nilai PANCASILA. maka YPBBB
mendirikan dan menyelenggarakan pendidikan formal diantaranya jenjang SMK.
Maka pada tahun 2008 berdirilah SMK Bakti Bangsa yang beralamatkan di jalan

5
Sarijadi Blok 1. untuk kompetensi keahlian pada awal tahun hanya satu jurusan
yaitu TKJ, tetapi dengan berjalannya waktu dan tuntutan dunia Kerja/DU-DI
maka dibuka jurusan baru yaitu AP. dalam pelaksanaan pembelajaran, SMK Bakti
Bangsa berupaya menyelaraskan perkembangan IQ,EQ dan SQ serta
perkembangan di era IPTEKS. Selain itu Para Siswa/I dibentuk dengan dasar
sebagai subjek baik dalam bergaul dengan sesame siswa maupun guru, orangtua
dan masyakarakat sekitar agar menjadi Smart and Good Citizenship.

2.2 Visi dan Misi


2.2.1 Visi
Sebagai lembaga pendidikan profesional yang mampu menghasilkan
lulusan yang bertaqwa, cerdas, kompeten & kompetitif.
2.2.2 Misi
a. Menyiapkan dan melatih siswa sehingga lulusan mampu;
b. Memasuki lapangan kerja, serta dapat mengembangkan sikap
profesional keahlian.
c. Memilih karier, berkompetensi dan mengembangkan diri.
d. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah dan menjadi warga negara
yang produktif, adaptif, dan kreatif.

6
BAB III

TEMUAN DI LAPANGAN

3.1 Hasil Wawancara


Narasumber: Bapak Rudi Harianto S.Pd.

Apakah sudah diterapkan kurikulum merdeka di sekolah ini?

Jawab:

Kurikulum merdeka diterapkan tahun ini baru kelas 10.

Apakah bapak aktif mengajar? Dan apakah dalam mata pelajaran yang
bapak ajar sudah menerapkan kurikulum merdeka?

Jawab:

Untuk saya pribadi, tidak ada perbedaan yang signifikan. Jika orientasinya
produk, dari awal mengajar hingga sekarang tetap menghasilkan produk. Jika
cara mengajarnya tidak sesuai dengan urutan bab, itu sudah
diimplementasikan, karena dalam kurikulum merdeka kita boleh memilih bab
mana yang akan disampaikan terlebih dahulu. Dan implementasinya itu dari
saya mengajar 2009 hingga sekarang polanya sama, karena jika mengejar
tamatnya materi, maka tidak akan terkejar oleh peserta didik, mungkin
sekarang baru diterpkan secara nasional.

Siapa saja yang terlibat untuk merancang kurikulum di sekolah ini,


apakah bapak terlibat dalam perencanaannya?

Jawab:

Harusnya kan bagian kurikulum, tetapi saya termasuk ke anggota yang


menyusunnya saja. Namun, garis besarnya, yang mengetahui plotnya adalah
bagian kurikulum, jadi kita hanya mengikuti arahannya. Kebetulan yang
bagian kurikulumnya ngajar juga di SMK 12, jadi otomatis kan kalau sekolah
negeri sudah terlebih dahulu menerapkan, jadi kita bisa mencontoh.

7
Lalu terkait ATP, Modul Ajar, dll, apakah sudah diterapkan di sini?

Jawab:

Kalau ATP kan sudah ada darisananya, untuk modul ajar kita sudah membuat
tetapi masih pakai yang 2013, jadi masih perlu merubahnya sedikit-sedikit,
berhubung sekarang kan baru awalan, jadi masih combined dengan kurikulum
yang sebelumnya. Karena dari saya pribadi belum merasakan perbedaan
yang signifikan antara kurikulum merdeka dengan kurikulum 13.

Di dalam kurikulum merdeka terdapat profil pelajar Pancasila,


bagaimana penerapannya di sekolah ini?

Jawab:

Kalau itu balik lagi ke gurunya masing-masing ya, karena saya mengajar
mata pelajaran produktif, dan di mata pelajaran tersebut itu tidak ada profil
Pancasila, karena bingung untuk memasukannya. Namun, mungkin di mata
pelajaran lain seperti Ppkn, B. Indonesia, Agama sudah menerapkan.

Sejauh ini apakah ada kendala dalam menerapkan kurikulum merdeka?

Jawab:

Untuk penerapannya mungkin tidak terlalu terkendala, tetapi pada peserta


didiknya. Karena penekannya bukan lagi tugas tertulis, melainkan lebih ke
produk. Nah, mungkin tidak sedikit peserta didik yang mengeluh mengenain
tugas dengan output produk ini. Kemudian, yang menjadi kendala terbesar
adalah ketika semua guru memberikan tugas produk dalam waktu yang
bersamaan.

Menurut bapak sendiri, apakah kurikulum merdeka mampu untuk


meningkatkan pembelajaran?

Jawab:

Kalau untuk saya pribadi, belum ada perbedaan yang signifikan karena dari
dahulu output pembelajaran sudah produk, tetapi dari rekan-rekan yang lain

8
akan ada peningkatan pembelajaran yang cukup signifikan. Semuanya
tergantung juga pada konteks pelajarannya. Mungkin yang sekarang jadi
kendala terbesar adalah minat belajar peserta didik, makin ke sini minat
belajar peserta didik makin turun.

Menurut bapak kenapa minat belajar anak bisa turun?

Jawab:

Kalau saya analisis, karena mereka terlalu mudah untuk mendapatkan


informasi sehingga menggampangkan pembelajaran. Dan juga ini efek dari
pandemic covid-19, selama 2 tahun belajar online, peserta didik merasa tidak
butuh datang ke sekolah untuk belajar. Padahal yang ditekankan di sekolah
bukan hanya untuk mendapatkan informasi, tetapi juga memverifikasi apakah
informasi itu benar atau hoax.

Apakah setelah menerapkan kurikulum merdeka ini dilakukan evaluasi


bertahap?

Jawab:

Evaluasi bertahap biasanya dilakukan setelah ujian tulis, UTS dan UAS. Hasil
evaluasinya adalah yang sudah dijelaskan tadi, bahwa minat belajar peserta
didik turun hingga beberapa peserta didik mengundurkan diri karena merasa
tuntutan tugas yang banyak dan merasa tidak mampu untuk melakukannya
dan lebih memilih kerja daripada melanjutkan sekolah.

Menurut bapak sendiri, harus bagaimana sih faktor pendukung pada


kurikulum merdeka?

Jawab:

Menurut saya pribadi, mungkin harus ada dukungan dari keluarga peserta
didik. Rencana kami adalah menunggu hingga ujian akhir selesai, kemudian
dievaluasi, dan jika hasilnya tidak meningkat, maka akan melakukan
pemanggilan orang tua untuk mengetahui masalah anak.

9
Apakah ada keluhan dari guru-guru terkait penyusunan modul ajar dan
lain sebagainya?

Jawab:

Kalau mengeluh sudah pasti, apalagi sekarang ini perbedaan kurikulumnya


dapat dikatakan cukup ekstrem dan juga modul ajar harus dibuat sendiri.
Namun, sebenarnya guru-guru ini bukan mengeluh karena harus membuat
modul ajar, melainkan ada beberapa agenda guru yang harus diikuti, seperti
membuat modul ajar, mengajar, dan kegiatan administrasi lainnya. mungkin
keluhannya, apakah bisa untuk tidak menuntut dalam satu waktu yang
bersamaan? Kalau saran dari saya kepada rekan-rekan yang lain, goals untuk
peserta didik harus bisa apa, karena untuk masalah mengajar itu urusan
belakangan, peserta didik juga dapat belajar secara autodidak. Mungkin yang
menjadi kendala adalah tuntutan dari dinas terkait ATP, modul ajar, dsb,
apalagi sekarang ada beberapa guru yang sudah keterima P3K, sehingga guru-
guru lain harus memback-up dan fokusnya terbagi.

Apakah sosialisasi terkait perubahan kurikulum 13 ke kurikukum


merdeka sampai kepada guru-guru di sekolah ini?

Jawab:

Sosialisasinya sampai, tetapi penyampaian dari dinas ke sekolah kitanya


kadang setengah-setengah karena dari pengawasnya sendiri juga belum tahu
betul menganai konsep kurikulum merdeka ini. Karena kan sosialisasinya
baru tahun kemarin, dan tahun sekarang serempak pelaksanaannya di seluruh
sekolah, sehingga akhirnya pengawasnya pun memutuskan untuk mencontoh
dari sekolah lain dan di lingkungan sekolah ini kebanyakan masih
menggunakan kurikulum 13.

Untuk assesmen pada kurikulum merdeka bagaimana?

Jawab:

10
Sebenarnya hampir sama dengan kurikulum 13, tidak ada yang berubah,
hanya saja metode ajarnya yang berbeda, di mana lebih menekankan
pembuatan produk.

Setelah penerapan kurikulum merdeka, apa saja kelebihan dan


kekurangan yang dirasakan?

Jawab:

- Kekurangannya: kekurangan tenaga pengajar, minat belajar peserta didik


menurun, administrasi untuk guru lebih banyak disbanding sebelumnya.
- Kelebihannya: lebih memudahkan guru dalam penyampaian materi dan dapat
menyesuaikan materi mana yang akan disampaikan terlebih dahulu.

11
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
.Secara umum, kurikulum merdeka merupakan kurikulum pembelajaran
intrakurikuler yang beragam. Di mana konten akan lebih optimal agar peserta
didik mempunyai waktu yang cukup untuk mendalami konsep dan menguatkan
kompetensi. Para pelajar dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari
sesuai passion yang dimilikinya. Namun berdasarkan observasi yang kami
lakukan ternyata tidak ada perbedaan yang signifikan. Jika orientasinya produk,
dari tahun-tahun sebelumnya hingga sekarang tetap menghasilkan produk. Jika
cara mengajarnya tidak sesuai dengan urutan bab, SMK Bakti Bangsa sudah
mengimplementasikannya, karena dalam kurikulum merdeka kita boleh memilih
bab mana yang akan disampaikan terlebih dahulu. Selain itu, tidak sedikit peserta
didik yang mengeluh mengenain tugas dengan output produk ini. Kemudian, yang
menjadi kendala terbesar adalah ketika semua guru memberikan tugas produk
dalam waktu yang bersamaan. Hambatan yang dialami oleh SMK Bakti Bangsa
dalam menerapkan kurikulum merdeka adalah jumlah tenaga pendidik yang tidak
memadai untuk melaksanakan kurikulum merdeka secara utuh, kemudian
sosialisasi yang dilakukan pemerintah mengenai kurikulum merdeka terhadap
sekolah tidak diterima secara sepenuhnya sehingga memunculkan kebingungan
dalam pelaksanaannya itu sendiri, serta motivasi siswa untuk belajar terbilang
kurang dikarenakan faktor lingkungan juga keluarganya itu sendiri yang kurang
mendukung dalam hal pendidikan.

4.2. Saran
Untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka, tentu terlebih dahulu harus
mengasah ataupun mempersiapkan aspek utama yang paling penting dalam
pelaksanaannya, yaitu guru itu sendiri sebagai tenaga pendidik yang harus

12
memiliki kemampuan pedagogik dan juga menguasai kurikulum merdeka itu
sendiri. Kemudian, selain dari aspek sekolah itu sendiri, dari pemerintah pun
harus terlebih dahulu mematangkan kurikulum merdeka dengan melakukan
sosialisasi dan juga pelatihan yang merata dan secara utuh ke seluruh aspek yang
menjadi faktor keberhasilan pengimplementasian kurikulum merdeka itu sendiri
sebelum menerapkan kurikulum tersebut. Terlepas dari faktor sekolah dan juga
pemerintah, peran orang tua dan lingkungan pun menjadi aspek penting dalam
pengimplementasian kurikulum merdeka, sehingga faktor internal dan eksternal
berjalan dengan seimbang untuk menjalankan kurikulum yang diterpkan.

13

Anda mungkin juga menyukai