Disusun Oleh:
1
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN
NIP : 196803071993032009
Dengan ini menyatakan bahwa laporan ini saya buat dengan sebenar benar nya. Apabila
dikemudian hari terbukti tidak benar, saya bersedia menerima sanksi nya
2
DAFTAR ISI
JUDUL ……………………………………………………………………….i
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………… iii
DAFTAR ISI ………………………………………… ..………………………………… iv
BAB I.....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
3. 1 Kesimpulan........................................................................................................................................11
3.2 Saran...................................................................................................................................................11
Lampiran..................................................................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, Satuan Pendidikan menggunakan Rapor
Pendidikan untuk menyusun Perencanaan Program dan Kegiatan. Rapor Pendidikan
adalah sebuah platform yang menyajikan hasil asesmen nasional dan data lain mengenai
capaian hasil belajar satuan pendidikan ke dalam suatu tampilan terintegrasi. Tujuan
dari Rapor Pendidikan adalah agar satuan pendidikan dan pemerintah daerah bisa
mengidentifikasi tantangan pendidikan di satuan pendidikan dan menjadi bahan untuk
refleksi sehingga bisa menyusun rencana perbaikan pendidikan secara lebih tepat dan
berbasis data. Rapor Pendidikan mengintegrasikan berbagai data pendidikan sehingga
bisa membantu satuan pendidikan dan dinas pendidikan mengidentifikasi capaian dan
akar masalah, melakukan refleksi, serta merancang langkah-langkah pembenahan yang
efektif berbasis data.
Perkumpulan Pendidik Bahasa Inggris Indonesia (PPBII) merupakan komunitas
kolektif kolegial untuk mengembangkan kompetensi, professionalitas dan karakter.
Perkumpulan sebagai asosiasi atau himpunan guru Bahasa Inggris memegang peranan
strategis untuk meningkatkan dan memperkuat kompetensi antara lain melalui diskusi,
workshop, In House Training. Peran utamanya adalah memfasilitasi Kepala Sekolah
/Guru dalam pengelolaan sekolah / pengembangan bidang studi yang sama dalam
bertukar pendapat dan pengalaman. Forum juga berperan memberi wadah untuk
memotivasi meningkatkan kemampuan dalam merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi program kegiatan, memperoleh informasi berkaitan dengan kebijakan
pendidikan dan mendiskusi permasalahan yang terjadi.
Beberapa permasalahan pokok terkait masih belum terpenuhinya mutu pendidikan
dapat dilihat dari indikator yaitu: pencapaian PISA (Programme for International
Students Assessment) yaitu tentang literasi, numerasi, sains yang masih rendah; capaian
hasil belajar literasi dan numerasi di Rapor Pendidikan belum optimal; capaian karakter
profil pelajar Pencasila masih perlu penguatan; pemanfaatan akun belajar.id dan
platform merdeka mengajar belum optimal; pemanfaatan Rapor Pendidikan untuk
perencanaan di satuan pendidikan belum optimal; sementara di sisi lain menunjukkan
tingginya minat sekolah untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
5
1.2 Maksud dan Tujuan Kegiatan
Workshop IKM yang dilaksanakan oleh PPBII ini bertujuan mempersiapkan para guru
untuk menghadapi kurikulum merdeka, dimana kurikulum ini akan dijadikan
kurikulum nasional pada tahun ajaran baru mendatang
6
BAB II
LAPORAN KEGIATAN
2. 2 Pelaksanaan Kegiatan
7
a. Pendahuluan
8
menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang efektif, aktif, kreatif, dan
menyenangkan.
c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat
perbaikan, pengayaan, dan/ atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan,
dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi
peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling
menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani,
ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (dibelakang memberikan daya dan
kekuatan, ditengah membangun semangat dan prakarsa, didepan memberikan contoh dan
teladan).
e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multi strategi dan
multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar.
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta
kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara
optimal.
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal,
dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan
kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
Ketujuh prinsip diatas harus diperhatikan oleh para pelaksana kurikulum (guru), dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran, baik menyangkut perencanaan, pelaksanaan, maupun
evaluasi.
9
Keberhasilan suatu pembelajaran itu sangat bergantung dari peran guru, bagaimana
guru mempersiapkan pembelajarannya, bagaimana guru melalukan proses
pembelajarannya, hingga bagaimana guru melakukan evaluasi pembelajarannya. Guru
sebagai pemeran utama memberikan informasi, maka dalam instruction guru lebih banyak
berperan sebagai fasilitator, memanage berbagai sumber dan fasilitas untuk dipelajari
siswa.
Namun, keberhasilan pembelajaran itu tidak hanya tertelak pada bagaimana peran
guru itu sendiri, namun bagaimana guru menempatkan atau memposisikan murid dalam
pembelajaran tersebut. Apakah selama pembelajaran yang ia lakukan sudah berpihak pada
murid? Apakah guru mau mendengarkan kebutuhan murid-muridnya? Apakah guru sudah
memahami bagaimana karakter murid-muridnya? Apakah guru sudah melakukan
indentifikasi pada muridnya, tentang kesiapan mereka dalam belajarnya, minat belajarnya,
dan gaya belajarnya (profil belajar murid). Serta, apakah guru setiap akan melakukan
pembelajaran sudah mempertimbangkan semuanya itu dan membuat desain pembelajaran
yang efektif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Selama ini, desain pembelajaran yang dibuat kurang memperhatikan hal – hal
seperti di atas, dimana guru belum melakukan pemetaan kebutuhan murid dan membuat
rancangan pembelajaran yang tepat untuk memenuhi kebutuhan murid-muridnya.
10
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
3.2 Saran
Bagi pemangku kebijakan di tingkat provinsi , agar bisa lebih memberi kesempatan bagi
para guru dalam mengembangkan keterampilan dan pengetahuan, dengan memberikan fasilitas
pendukung.
11
Lampiran
1. SERTIFIKAT
12
13
2. SURAT UNDANGAN
14
3. SURAT TUGAS
15
4. DAFTAR HADIR
16
17
5. DOKUMENTASI
18
19
20