Tempering Anas
Tempering Anas
Tempering adalah pemanasan logam sampai di bawah suhu kritis yang dilakukan setelah
proses pengerasan, pembentukan dingin dan pengelasan, kemudian didinginkan dengan
kecepatan yang memadai, guna memperbaiki sifat yang dikehendaki.
Perlakuan panas tempering bertujuan untuk mengurangi tegangan sisa, meningkatkan ketangguhan dan
keuletan baja yang telah mengalami pengerasan martensite. Selama proses tempering baja akan mengalami
penurunan kekerasan dan kekuatan. Namun sifat keuletan akan naik yang diikuti dengan penurunan kerapuhan.
Tegangan sisa yang terbentuk selama pembentukan fasa martensi ikut berkurang . Pengurangan tegangan sisa
menjadi sangat penting dalam penurunan kerapuhan baja. Selama tempering berlangsung akan terjadi
transformasi fasa-fasa yang terbentuk selama proses quenching. Mekanisme transformasi fasa pada proses
temper terjadi dalam empat tahap. Tahapan Dan Mekanisme Dekomposisi Fasa Martensit
Tahap pertama, pada temperature 100 – 250 celcius terjadi pengendapan fasa kaya karbon yaitu fasa
epsilon-karbida. Pembentukan fasa ini mengakibatkan kandungan karbon pada fasa martensit berkurang.
Tahap kedua, pada temperature 200 – 300 celcius, terjadi dekomposisi fasa austenite menjadi bainit.
Tahap ketiga, pada temperature 200 – 300 celcius terjadi perubahan atau dekomposisi epsilon-kabida
menjadi sementit dan martensite menjadi sementit dan ferit.
Tahap keempat, pada temperature di atas 350 celcius terjadi perubahan secara kontinyu dan terjadinya
spheroidisasi fasa-fasa sementit.
Fasa setelah proses tempering ini biasa disebut sebagai fasa martensite temper. Artinya fasa martensit yang
telah mengalami proses temper. Pengaruh Tempertur Temper Terhadap Sifat Mekaanik Logam, Baja
Pengaruh temperatur temper terhadap perubahan kuat tarik baja seri 1026 dapat dilihat pada Gambar 1.
Baja seri 1026 memiliki nilai kuat tarik 770 MPa setelah perlakuan proses quenching. Proses tempering
menyebabkan kekuatan baja seri 1026 ini turun menjadi sekitar 560 MPa setelah ditemper pada
temperatur 600 celcius selama 30 menit.
Proses Tempering
Seperti proses perlakuan panas lainnya, proses tempering terjadi dalam tiga tahap. Tahapan tersebut
adalah:
1. Pemanasan
2. Tempat tinggal
3. Pendinginan
1. Pemanasan
Pada tahap ini, kami memanaskan logam hingga suhu tertentu antara suhu kamar dan suhu kritis yang
lebih rendah. Suhu ini adalah suhu temper kita.
Pemanasan hingga suhu yang tepat harus dilakukan dengan kecepatan yang terkendali karena jika
logam dipanaskan terlalu cepat, dapat menyebabkan keretakan. Temperatur yang sesuai bervariasi
tergantung pada jenis baja dan perubahan sifat yang diinginkan. Misalnya, baja perkakas ditempa
pada suhu sekitar 200-300°C, baja pegas pada suhu 300-400°, dan baja struktural pada suhu
450-650°C .
Biasanya, logam dipanaskan dalam tungku (gas, listrik atau induksi) dengan adanya gas inert atau
ruang hampa untuk mencegah oksidasi. Namun baja tertentu ditempa dalam rendaman garam atau
bahkan dengan adanya udara.
2. Tempat tinggal
Setelah logam mencapai suhu yang diinginkan di bawah titik kritis, logam harus ditahan pada suhu
tersebut selama jangka waktu yang telah ditentukan. Durasinya tergantung pada jenis baja,
penampang komponen, ukuran muatan dan sifat mekanik yang dibutuhkan.
Tergantung pada temperatur temper dan waktu tinggal, sifat mekanik baja yang dikeraskan berubah.
Keuletan, kekuatan tumbukan, dan ketangguhan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu dan
waktu tinggal. Namun, kekuatan tarik utama akan berkurang seiring dengan meningkatnya suhu .
Pengaruhnya terhadap kekerasan bergantung pada pembagian fasa yang berbeda seperti martensit,
austenit tertahan, dan nodul grafit . Dengan bertambahnya waktu dalam oven, fase martensit
berkurang dan retensi austenit meningkat. Karena fase austenitik relatif lebih lunak, kekerasan seluruh
komponen berkurang.
3. Pendinginan
Tahap pendinginan sama pentingnya dengan dua tahap pertama. Dalam proses pendinginan,
komponen didinginkan, biasanya dengan adanya udara, dengan cara yang telah ditentukan.
Laju pendinginan dan metode yang digunakan bergantung pada berbagai faktor. Untuk tempering,
pendinginan biasanya dilakukan di udara tenang.
Warna Tempering
Saat kita memanaskan produk logam, produk tersebut mengalami oksidasi. Hal ini menyebabkan
berkembangnya berbagai warna pada permukaan logam. Warna yang diperoleh menunjukkan suhu
tempering.
Warnanya berkisar dari kuning muda hingga berbagai corak biru. Daftar lengkap warna yang
diperoleh pada rentang suhu berbeda adalah sebagai berikut:
Kuning samar 175 – 205 347 – 401 Penggali kubur, pisau cukur, pengikis
Namun, warna-warna ini tidak selalu menunjukkan suhu tempering yang tepat. Banyak faktor lain
seperti elemen paduan, atmosfer, permukaan akhir , dan durasi temper semuanya berpengaruh pada
warna akhir. Misalnya, baja tahan korosi kurang rentan terhadap oksidasi dan karenanya mencapai
warna tempering tertentu pada suhu lebih tinggi dibandingkan baja yang lebih rentan korosi.
Oleh karena itu, tidak disarankan menggunakan tabel ini untuk menentukan suhu tempering secara
tepat. Warna-warna ini hanya boleh digunakan sebagai indikasi untuk mengevaluasi suhu permukaan
logam selama temper.
Manfaat Tempering