Anda di halaman 1dari 5

Jalan-jalan setiap sore (JJS) sama istri dan anak, merupakan kebahagian tersendiri bagi suami.

Karena hal itu bisa menikmati kebersamaan bareng keluarga. Tapi gimana ya, kalo lagi asyik-
asyiknya jalan, tiba-tiba besutan mengeluarkan suara berisik yang enggak enak didengar? Wah pasti
jadi terganggu dong.

Gambar 1

Gambar 2
Gambar 3

Gambar 4
Kisah itu dialami Edi Sumaryo warga Cipondoh, Tangerang, Banten. "Iya waktu saya sedang enak
jalan sama istri dan anak, tiba-tiba ada suara dari dalam CVT.

Bukan suara knalpot, tapi bunyinya setiap di atas kecepatan 60 km/jam," kata pria berambut putih ini.

Nah, gara-gara masalah itu Edi dan keluarganya batal JJS. Wah, kacau deh! Tapi biar enggak
nyusahin terus, Yamaha Mio 115 cc keluaran 2008 itu digelandang ke bengkel Bonano Fiananda
(BO) di Jl. KH. Maulana Hasanudin, Porisgaga Batu Ceper, Tangerang, Banten.

Di BO Edi bertemu Muhammad Nurdiansyah, mekanik BO. Dia menceritakan yang dialami
pada besutannya.

Setelah Edi curhat sama pria ramah yang biasa disapa Aan itu, skutik yang katanya market leader itu
pun langsung dibongkar.

Gambar 5

Gambar 6
Setelah dicek and ricek, ternyata pemicu suara yang keluar dari dalam CVT adalah gigi rasio (gbr.1).
"Memang kalo gigi rasio itu renggang antara primer dan skunder akan menimbulkan bunyi (gbr.2).

Karena antara gigi rasio dan primer terdapat satu ring besar, jadi kalau enggak rapat ring itu akan
bergetar. Makanya kalo motor dalam keadaan kencang jangan direm mendadak, itu bisa membuat
gigi rasio jadi abis alias ompong," jelas Aan.

Biar gak beli baru, solusinya dipres dan dilas kuningan. Penasaran kan, apa yang dilakukan Aan. Yuk
kita lihat. Sebelum dibongkar, siapkan dulu perkakas yang diperlukan; T-8, tracker, kunci sok ukuran
24 dan kunci L-5.
Gambar 7

Pertama buka 22 baut yang mengunci di bak CVT menggunakan kunci T-8 (gbr.3). Lalu lepas kopling
sentrifugal dengan kunci sok 24 (gbr.4). "Jangan lupa pakai tracker biar gampang buka
sentrifugalnya," tambahnya.

Setelah itu copot baut L penutup rasio sebanyak lima buah pakai kunci L-5 (gbr.5). Kalau sudah buka,
rasionya dipres menggunakan alat catokan pres (gbr.6). "Biar rasio itu gak kambuh lagi maka harus
dilas kuningan (gbr.7)," bilang pria ini sambil tersenyum.

Buat biayanya, cukup bayar Rp 50 ribu. "Itu sudah berikut ongkos pasang, lo," ucapnya. Hasilnya,
skutik Edi sudah enggak 'sakit' lagi, deh

Anda mungkin juga menyukai