Anda di halaman 1dari 9

BAB III

Data Lapangan
Berikut adalah tata cara step-by-step pengolahan data melalui aplikasi Microsoft
Excel:

1. Buka software Micreosoft Excel dan pilih Blank Workbook.

2. Buatlah table ‘DATA LAPANGAN’ di sheet pertama, disinilah basis dari


semua perhitungan anda.
3. Masukkan data anda sesuai dengan data yang sudah tertulis di kertas pada saat
pengukuran berlangsung. Seperti Tinggi Alat, Bacaan Benang, Sudut Vertikal,
DLL.

BACAAN RAMBU SUDUT VERTIKAL


BA BT BB DER MEN DET

2.190 2.030 1.870 89 59 58

1.830 1.605 1.500 90 0 0


1.055 0.892 0.730 90 0 3

2.100 1.970 1.840 89 17 3


1.860 1.695 1.530 85 50 12

4. Setelah memasukkan data data lapangan, anda dapat membuat sheet baru
dengan memilih symbol “+” di samping sheet yang telah anda buat, diberi
nama ‘perhitungan poligon’’.

5. Buatlah table untuk perhitungan polygon, seperti Absis, Azimuth, Beda tinggi,
Elevasi, koordinat XYZ, DLL
6. Dengan menggunakan fitur Formula di Microsoft Excel, anda tidak perlu lagi
menulis ulang data data yang anda masukkan di sheet sebelumnya, anda
hanya perlu menulis ‘=’ lalu Kembali ke sheet ‘DATA LAPANGAN’ lalu pilih
cell yang akan langsung tertera di sheet ‘PERHITUNGAN POLIGON’

7. Seletah itu anda dapat men desimalkan data-data yang memiliki satuan DMS
Dengan cara menggunakan rumus : ='DATA LAPANGAN'!G11+'DATA
LAPANGAN'!H11/60+'DATA LAPANGAN'!I11/3600
8. Sehabis mendesimalkan data sudut horizontal, anda dapat menghitung rata
rata dari sudut horizontal biasa dan sudut horizontal luar biasa, menggunakan
rumus: =AVERAGE(D8,E7)

9. Dan untuk menghitung koreksi sudut anda dapat menjumlahkan rata-rata


sudut horizontal biasa dan sudut horizontal luar biasa, karena hasil dari
penjumlahan saya adalah 899.998 maka saya akan melakukan pengurangan
sebanyak 900 dan akan menghasilkan -0.002 dan semenjak saya memiliki 7
titik patok maka saya akan bagi 7, dan akan menghasilkan koreksi sudut
decimal sebanyak -0.0003
10. Untuk menghitung azimuth desimal anda dapat menggunakan rumus:
=IF(K5+F7-G7>=540,K5+F7-G7-540,IF(K5+F7-G7>=180,K5+F7-G7-
180,K5+F7-G7+180)). Setelah itu kita dapat menggunakan fitur drag fill,di
hasil formula tersebut. Jika perhitungan anda benar maka azimuth awal dan
azimuth paling akhir seharusnya Kembali ke nominal awal

11. Semenjak kita anda menghitung azimuth desimal lebih dahulu maka anda
harus memnghitung azimuth dengan satuan DMS dengan rumus berikut,
dimulai dari Derajat, lalu Menit, dan Detik:
12. Sehabis menghitung azimuth desimal anda dapat menghitung jarak datar
menggunakan rumus : =('DATA LAPANGAN'!P11-'DATA LAPANGAN'!
R11)*100*SIN(N5*PI()/180)*SIN(N5*PI()/180). Setela itu anda dapat
merata rata kan jarak datar sudut biasa dan luar biasa

13. Sehabis itu anda dapat menghitung absis dengan rumus:


=(M5*SIN(K5*PI()/180)), lalu jumlahkan semua hasil tersebut
14. Perhitungan absis selalu didampingi oleh FX, FX adalah salah satu pondasi
awal untuk menghitung koordinat X sebuah peta, menggunakan rumus:
=M5/$M$28*$O$28, penggunaan simbol $ adalah sebagai cell lock. Setelah
melakukan perhitungan FX anda dapat menjumlah kan hasil tersebut dan jika
perhitungan anda benar, maka jumlah FX dan Absis akan sama

15. Untuk menghitung ordinat dan FY memiliki cara yang sama secara garis besar
16. Sama seperti Ordinat dan FY, Beda tinggi dan FH juga memiliki metode
perhitungan yang dapat dibilang serupa, tetapi memiliki rumus yang terbilang
lebih Panjang, rumus dari beda tinggi adalah: =('DATA LAPANGAN'!
P11-'DATA LAPANGAN'!R11)*100*SIN('PERHITUNGAN POLYGON'!
N5*PI()/180)*COS('PERHITUNGAN POLYGON'!N5*PI()/180)+'DATA
LAPANGAN'!D10-'DATA LAPANGAN'!Q11

17. Setelah itu kita dapat menghitung koordinat XYZ, untuk mendapatkan
koordinat awal kita dapat menggunakan aplikasi GPS di patok pertama kita
saat di lapangan, perhitungan antara X,Y, dan Z memiliki cara yang sama
secara garis besar, tetapi memiliki perbedaan masing-masing.
18. Semenjak kita melakukan pengukuran dengan metode Poligon Tertutup maka
koordinat awal dan koordinat terrakhir harus sama

Anda mungkin juga menyukai