Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Pendidikan : Early Childhood

e-issn. 2579-7190
Vol. 2 No. 1, Mei 2018

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013


DI TK IT QURROTA A’YUN BABADAN PONOROGO

M. FADLILLAH
PG-PAUD Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Email : fadly_ok@yahoo.co.id

Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk : 1) mengetahui pelaksanaan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013
di TK IT Qurrota A’yun Babadan Ponorogo; 2) mengetahui faktor-faktor pendukung dan
penghambat pelaksanaan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 di TK IT Qurrota A’yun
Babadan Ponorogo. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap
kegiatan pembelajaran sehari-hari di sekolah. Adapun teknik pengujian datanya dilakukan
dengan model tri angulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pelaksanaan pembelajaran
berbasis kurikulum 2013 di TK IT Qurrota ‘Ayun Babadan Ponorogo telah berjalan dengan
baik. Tahapan pelaksanaanya yaitu menyusun perencanaan pembelajaran dalam bentuk Program
Semester (Promes), rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM), dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH). Adapun pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara
tematik dengan pendekatan saintifik melalui model pembelajaran sentra. 2) Faktor-faktor
pendukung pelaksanaan pembelajaran yaitu kepala sekolah sudah berpengalaman dalam
Kurikulum 2013, mayoritas guru masih muda-muda, dan sudah menggunakan model
pembelajaran sentra. Adapun faktor penghambatnya ialah fasilitas pembelajaran masih terbatas
dan administrasi pembelajaran belum tersusun secara rapi.

Kata kunci: Pembelajaran, Kurikulum 2013, dan Pendidikan Anak Usia Dini

Abstract
This article aims to know : 1) the implementation of learning based on Curriculum 2013 in TK
IT Qurrota A'yun Babadan Ponorogo. 2) the supporting and inhibiting factors of learning based
on Curriculum 2013 in TK IT Qurrota A'yun Babadan Ponorogo. This study method used
descriptive qualitative method. The collecting data was done by interview, observation and
documentation of activities of daily lessons at the school. The technique of test data was done
by triangulation models. The results of this study indicated that: 1) the implementation of
learning based on Curriculum 2013 in TK IT Qurrota A'yun Babadan Ponorogo had gone well.
The steps of the implementation were: planning of learning in the form of the semester program
(Promes), weekly lesson plan (RPPM), and daily lesson plan (RPPH), and the study conducted
thematically with the scientific approach through learning model centers. 2) Factors supporting
the implementation of learning that is the principal has experience in the Curriculum 2013, the
majority of teachers are still young, and already using the learning model centers. The inhibiting
factor is the learning facilities are still limited and the administration of learning has not been
neatly arranged.

Keywords: Learning, Curriculum 2013, and Early Childhood Education

1
M. Fadlillah, PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 DI TK IT QURROTA A’YUN
BABADAN PONOROGO. Early Childhood Vol. 2 No. 1, Mei 2018

PENDAHULUAN terlaksananya kegiatan pendidikan.


Kurikulum dalam pembelajaran Tanpa adanya kurikulum mustahil
memiliki kedudukan yang sangat pendidikan dapat berjalan dengan baik,
penting, termasuk dalam pendidikan efektif dan efisien sesuai yang
anak usia dini. Selain berfungsi sebagai diharapkan.
pedoman pembelajaran, kurikulum juga Dalam pendidikan anak usia dini,
dapat menentukan keberhasilan proses kurikulum yang diberlakukan saat ini
pembelajaran. Dalam Undang-Undang adalah Kurikulum 2013. Pemberlakuan
Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 alenia 19 kurikulum 2013 ini didasarkan pada
disebutkan bahwa kurikulum ialah Permendikbud No. 146 Tahun 2014
seperangkat ren-cana dan pengaturan tentang Kurikulum 2013 PAUD.
mengenai isi dan bahan pelajaran serta Meskipun sudah ditetapkan melalui
cara yang digunakan sebagai pedoman peraturan menteri pendidikan dan
penyelenggaraan kegiatan belajar kebudayaan, namun masih terdapat
mengajar (Depdiknas, 2003). Menurut banyak satuan pendidikan PAUD yang
Hilda Taba sebagaimana dikutip belum mengimplementasikannya dalam
Sanjaya (2008:7) menyebutkan: ‘A pembelajaran. Salah satunya ialah di
curriculum ia a plan for daerah Kabupaten Ponorogo. Menurut
learning;therefore, what is known about informasi yang peneliti dapatkan dari
the learning process and the guru-guru PAUD setempat, dari total
development of the individual has 984 satuan pendidikan anak usia dini,
bearing on the shaping of a sampai tahun 2016 belum ada 5% yang
curriculum’. telah menerapkan Kurikulum 2013
Kurikulum merupakan dalam pembelajaran. Alasan yang
perencanaan pembelajaran yang sering dikeluhkan guru adalah belum
memuat berbagai petunjuk belajar serta dapat memahami bentuk dan
hasil yang diharapkan. Melalui sistematika Kurikulum 2013, terutama
kurikulum berbagai program yang dalam menyiapkan perangkat
ditetapkan satuan pendidikan dapat pembelajarannya.
dijalankan dengan baik sesuai yang Berkaitan dengan persoalan
direncanakan. Sejalan dengan itu, tersebut, sebenarnya ada satu lembaga
Sholeh Hidayat (2013:25-26) pendidikan anak usia dini yang telah
mengungkapkan bahwa fungsi menerapkan Kurikulum 2013 di
kurikulum adalah sebagai alat untuk Kabupaten Ponorogo. Satuan
mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan pendidikan tersebut adalah TK IT
dan sekaligus sebagai pedoman dalam Qurrota A’yun Babadan Ponorogo.
mengatur segala kegiatan pendidikan Satuan pendidikan ini diyakini sebagai
setiap hari. satu-satunya lembaga pendidikan anak
Menurut Fadlillah (2017:44) usia dini di Kabupaten Ponorogo yang
kurikulum merupakan sebuah wadah menerapkan Kurikulum 2013 pertama
yang akan menentukan arah pendidikan. kali, yakni mulai tahun 2015.
Artinya, kurikulum menjadi salah satu Oleh karena itu, artikel ini
yang menentukan keberhasilan berusaha mendeskripsikan pelaksanaan
pendidikan. Fadlillah (2014:2) pembelajaran berbasis Kurikulum 2013
menambahkan bahwa kurikulum di TK IT Qurrota A’yun Babadan
merupakan ujung tombak bagi Ponorogo, beserta berbagai faktor-

2
M. Fadlillah, PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 DI TK IT QURROTA A’YUN
BABADAN PONOROGO. Early Childhood Vol. 2 No. 1, Mei 2018

faktor pendukung dan penghambat sebagian guru di TK IT Qurrota A’yun


pelaksanaan pembelajaran tersebut. Babadan Ponorogo. Dalam wawancara
Dengan demikian, masing-masing ini peneliti berusaha mendapatkan data
satuan pendidikan anak usia dini, berkaitan dengan faktor-faktor
khususnya di Kabupaten Ponorogo pendukung dan berbagai hambatan
dapat menjadikan hasil penelitian ini dalam pelaksanaan pembelajaran
sebagai rujukan maupun pembanding berbasis Kurikulum 2013 di TK IT
dalam menerapkan Kurikulum 2013 Qurrota A’yun Babadan Ponorogo.
dalam pembelajaran pendidikan anak Adapun kegiatan dokumentasi
usia dini. dilakukan dalam rangka mendapatkan
data yang berhubungan dengan proses
METODE PENELITIAN pembelajaran, seperti program semester,
Penelitian ini merupakan rencana pelaksanaan pembelajaran
penelitian lapangan dengan mingguan, rencana pelaksanaan
menggunakan metode deskripsi pembelajaran harian, dan bentuk-bentuk
kualitatif. Salah satu ciri penelitian penilaian yang dilakukan oleh guru di
kualitatif yaitu menggambarkan kondisi TK IT Qurrota A’yun Babadan
secara alamiah (Sugiyono, 2011, pp. 8- Ponorogo. Kegitan dokumentasi yang
9). Dalam penelitian ini berusaha peneliti lakukan ini mengacu pada
menggambarkan dengan sesungguhnya pendapat Suharsimi (2002:206) yang
berbagai aktivitas pembelajaran di TK menyebutkan bahwa dokumentasi ialah
IT Qurrota A’yun Babadan Ponorogo. mencari data mengenai hal-hal atau
Mulai dari kegiatan perencanaan variabel yang berupa catatan, transkrip,
pembelajaran sampai tahap penilaian buku, surat kabar, majalah, prasasti,
pembelajaran. notulen rapat, legger, agenda dan
Metode pengumpulan data sebagainya.
dalam penelitian ini dilakukan dengan Teknik analisis data yang
menggunakan tiga cara, yaitu observasi, digunakan dalam penelitian ini ialah
wawancara, dan dokumentasi. Kegiatan model Miles dan Huberman, di
observasi dilakukan pada saat proses antaranya: redukasi data (data
pembelajaran berlangsung. Dalam reduction), penyajian data (data
observasi ini peneliti melihat kesesuaian display), dan kesimpulan/verifikasi
antara perencanaan yang telah dibuat (conclusion/verification) (Sugiyono,
guru di TK IT Qurrota A’yun Babadan 2011:246). Reduksi data dimaksudkan
Ponorogo. Bentuk observasi ini untuk merangkum atau memilih secara
mengacu pada pendapat Anas Sudijono teliti dan rinci data-data yang telah
(2005:76) yang menyebutkan bahwa didapatkan di TK IT Qurrota A’yun
observasi merupakan cara menghimpun Babadan Ponorogo, sehingga dapat
bahan-bahan keterangan (data) yang memberikan gambaran yang lebih jelas
dilakukan dengan mengadakan terhadap data pokok yang diperlukan.
pengamatan dan pencatatan secara Setelah itu, data dari hasil reduksi
sistematis terhadap fenomena-fenomena didisplai dalam bentuk tabel atau grafik,
yang sedang dijadikan sasaran supaya lebih terorganisasi dan mudah
pengamatan. untuk dipahami, serta dapat ditarik
Kegiatan wawancara peneliti sebuah kesimpulan.
lakukan kepada kepala sekolah dan

3
M. Fadlillah, PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 DI TK IT QURROTA A’YUN
BABADAN PONOROGO. Early Childhood Vol. 2 No. 1, Mei 2018

Adapun kegiatan validasi data Anak pada akhir layanan PAUD usia 6
dalam penelitian ini dilakukan dengan (enam) tahun yang dirumuskan secara
menggunakan triangulasi. Triangulasi terpadu dalam bentuk: kompetensi inti
ialah pengecekan data dari berbagai sikap spiritual (KI-1), kompetensi inti
sumber dengan berbagai cara dan sikap sosial (KI-2), kompetensi inti
berbagai waktu (Sugiyono, 2011:273). pengetahuan (KI-3), dan kompetensi
Data-data yang telah peneliti dapatkan inti keterampilan (KI-4). Selanjutnya,
dari kegiatan observasi, wawancara, kompetensi dasar dimaknai sebagai
maupun dokumentasi di TK IT Qurrota tingkat kemampuan dalam konteks
A’yun Babadan Ponorogo muatan pembelajaran, tema
dikomparasikan dan diuji dengan pembelajaran, dan pengalaman belajar
berbagai cara dan berbagai waktu. yang mengacu pada Kompetensi Inti
tersebut (Kemendikbud, 2015).
HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun pedoman deteksi dini
1. Pelaksanaan Pembelajaran tumbuh kembang anak berisi strategi
Berbasis Kurikulum 2013 untuk menemukan hambatan
Dalam Permendikbud No. 146 pertumbuhan dan perkembangan pada
Tahun 2014 Pasal 3 ayat 1 disebutkan anak. Pedoman Pengembangan
bahwa Kurikulum 2013 Pendidikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Anak Usia Dini terdiri atas: 1) kerangka berisi acuan untuk membantu pendidik
dasar kurikulum; 2) struktur kurikulum; dalam mengembangkan kurikulum
3) pedoman deteksti tumbuh kembang operasional yang kontekstual. Pedoman
anak; 4) pedoman pengembangan Pembelajaran berisi strategi-strategi
kurikulum tingkat satuan pendidikan; 5) kegiatan pembelajaran yang harus
pedoman pembelajaran; 6) pedoman dipahami dan diterapkan oleh pendidik.
penilaian; dan 7) buku-buku panduan Pedoman Penilaian berisi acuan untuk
pendidik (Kemendikbud, 2014). melakukan penilaian terhadap proses
Kerangka dasar kurikulum berisi dan hasil kegiatan anak. Buku-buku
landasan-landasan yang menjadi dasar Panduan Pendidik berisi panduan
dalam penyusunan dan pelaksanaan operasional pembelajaran di
kurikulum 2013 yang sesuai dengan satuan/program PAUD.
standar nasional pendidikan, meliputi Pelaksanaan pembelajaran
landasan filosofis, sosiologis, psiko- Kurikulum 2013 di TK IT Qurrota
pedagogis, teoritis, dan yuridis. Struktur A’yun mulai diterapkan pada tahun
kurikulum merupakan pengorganisasian pelajaran 2014/2015. Hal ini
muatan kurikulum, kompetensi inti, diungkapkan langsung oleh kepala TK
kompetensi dasar, dan lama belajar. IT Qurrota A’yun Ibu Nur Syamsiyah
Muatan kurikulum di sini dimaknai pada tanggal 22 April 2016. TK ini
sebagai program-program merupakan satu-satunya lembaga
pengembangan potensi anak yang pendidikan anak usia dini di Kabupaten
mencakup: nilai agama dan moral, fisik- Ponorogo yang telah menerapkan
motorik, kognitif, bahasa, sosial- Kurikulum 2013 PAUD. Dalam
emosional, serta seni (Kemendikbud, Pelaksanaan pembelajaran Kurikulum
2014). Kompetensi inti dimaknai 2013 TK IT Qurrota A’yun Babadan
sebagai gambaran pencapaian Standar Ponorogo berpedoman pada
Tingkat Pencapaian Perkembangan Permendikbud No. 146 tahun 2014

4
M. Fadlillah, PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 DI TK IT QURROTA A’YUN
BABADAN PONOROGO. Early Childhood Vol. 2 No. 1, Mei 2018

tentang Kurikulum 2013 PAUD dan pembelajaran. Perencanaan


Permendikbud No. 137 tahun 2014 pembelajaran Kurikulum 2013
tentan Standar Nasional Pendidikan pendidikan anak usia dini ini mencakup
Anak Usia Dini. program semester (Promes), rencana
Dalam kurikulum 2013 pelaksanaan pembelajaran mingguan
pembelajaran pendidikan anak usia dini (RPPM) dan rencana pelaksanaan
dilakukan dengan tiga tahap, yaitu pembelajaran harian (RPPH). Adapun
membuat perencanaan pembelajaran, perencanaan pembelajaran Kurikulum
pelaksanaan pembelajaran dan kegiatan 2013 di TK IT Qurrota A’yun Babadan
penilaian (Kemendikbud, 2015). Ketiga Ponorogo yaitu:
tahapan tersebut harus dilakukan oleh 1) Program semester (Promes)
satuan pendidikan atau tenaga pendidik Program semester adalah
masing-masing dengan memperhatikan program pembelajaran yang memuat
potensi daerah masing-masing. Artinya, kompetensi dasar, tema, sub tema, dan
dalam kegiatan pembelajaran yang alokasi waktu. Komponen-komponen
harus memenuhi tiga tahap tersebut. tersebut minimal harus ada dalam
Adapun penjelasan dari masing-masing program semester. Adapun program
tahap sebagai berikut: semester di TK Qurrota A’yun Babadan
Ponorogo sama seperti ketentuan yang
a. Perencanaan pembelajaran ditetapkan, yakni berisi kompetensi
Perencanaan pembelajaran adalah dasar, tema, sub tema, dan alokasi
sebuah acuan yang disusun untuk waktu yang disediakan. Berikut ini
memperlancar proses pembelajaran. salah satu bentuk program semester di
Dalam perencanaan pembelajaran terdiri TK IT Qurrota A’yun Babadan
atas berbagai program yang akan Ponorogo:
dilaksanakan selama kegiatan

Tabel 1. Progam Semester (Promes) TK IT Qurrota A’yun Babadan Ponorogo


KD Tema Sub Tema Alokasi Waktu
3.4. 4.1 (Nam) Rekreasi Tujuan rekreasi 1 minggu
4.3 (FM) Perl. rekreasi 1 minggu
2.6 (Sosem) Kend. Rekreasi 1 minggu
4.6 (Kog)
3.10 (Bhs)
3.15, 4.15 (Sen)
2.13 (Nam) Pekerjaan Pegawai (Guru, TNI,
2.10 (Sosem) Polri, dll) 1 minggu
3.11, 4.11 (Bhs) Profesional 1 minggu
3.3, 4.3 (FM) Wirausaha 1 minggu
3.7, 4.7 (Kog)
3.15, 4.15 (Sen)
Dari table tersebut Kompetensi Dasar masih kurang
menunjukkan bahwa program lengkap dan penulisannya kurang
semester yang ada di TK IT Qurrota serasi antara bagian tema satu
A’yun Babadan Poronogo sudah dengan tema yang lain.
baik, meskipun dalam penulisan

5
M. Fadlillah, PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 DI TK IT QURROTA
A’YUN BABADAN PONOROGO. Early Childhood Vol. 2 No. 1, Mei 2018

2) Rencana pelaksanaan disampaikan dalam waktu satu


pembelajaran mingguan (RPPM) minggu. Rencana pelaksanaan
Rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan ini terdiri
pembelajaran mingguan adalah dari tema dan sub tema, serta
sebuah rencana pembelajaran yang indikator-indikator dalam sub tema
dijabarkan dari program semester pembelajaran. Selain itu, dalam
yang berisi kegiatan-kegiatan dalam pembuatan rencana pelaksanaan
rangka mencapai indikator yang telah mingguannya menggunakan model
direncanakan dalam satu minggu pembelajaran sentra, meliputi: sentra
sesuai dengan keluasan pembahasan persiapan, sentra alam, sentra seni
tema dan subtema. Adapun rencana dan olah raga, serta sentra kreativitas
pelaksanaan pembelajaran mingguan dan balok. Adapun contoh RPPM di
(RPPM) di TK IT Qurrota A’yun TK IT Qurrota A’yun Babadan
Babadan Ponorogo dibuat dengan Ponorogo sebagai berikut:
jaringan tema yang akan

Tabel 2. RPPM TK IT Qurrota A’yun Babadan Ponorogo


Tema : Rekreasi
Sub tema : Tujuan Rekreasi
Sub-sub tema : Pegunungan dan kebun binatang
Semester/minggu : II/I
Kelas Sentra KD Rencana Kegiatan
Seni dan olah 3.1, 4.1 (Nam) Do’a melihat keindahan
raga 2.5 (Sosem) Percaya diri dan tidak cengeng
3.5, 4.5 (Kog) Mencari jejak jalan ke gunung
3.3, 4.3 (FM) Berlari ke depan dan ke samping 5 m
3.11,4.11 (Bhs) Menyanyi lagu ke puncak gunung
3.15, 4.15 (Seni) Menggambar gurung
Alam 1.2 (Nam) Tidak menyakiti binatang
2.6 (Sosem) Menghindari binatang berbahaya
2.3 (Kog) Membuat kandang hewan
3.3, 4.3 (FM) Meniru gerakan binatang
3.15, 4.15 (Seni) Melukis gambar binatang
dalam RPPH yaitu hari, tanggal,
3) Rencana pelaksanaan waktu, materi/indikator, kegiatan
pembelajaran harian (RPPH) pembelajaran, alat/sumber belajar,
Rencana pelaksanaan dan penilaian perkembangan
pembelajaran harian adalah rencana (Kemendikbud, 2015).
pembelajaran yang dijabarkan dari Adapun rencana pelaksanaan
perencanaan mingguan. rencana pembelajaran harian (RPPH) di TK
pelaksanaan pembelajaran harian IT Qurrota A’yun Babadan Ponorogo
memuat kegiatan-kegiatan telah memuat berbagai komponen
pembelajaran, baik yang yang telah ditentukan, di antaranya:
dilaksanakan secara individual, hari/tanggal, kelompok/usia,
kelompok, maupun klasikal dalam semester, tema dan sub tema, materi,
satu hari. Komponen-komponen alat dan bahan, kegiatan pembuka,

6
M. Fadlillah, PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 DI TK IT QURROTA
A’YUN BABADAN PONOROGO. Early Childhood Vol. 2 No. 1, Mei 2018

inti, penutup, dan rencana penilaian. Dengan menggunakan satu lembar


Dalam pembuatan RPPH ini TK IT kertas ini, TK IT Qurrota A’yun
Qurrota A’yun telah berkreasi dapat menghemat pengeluaran,
dengan menyusun rencana khususnya dalam penggunaan kertas.
pelaksanaan pembelajaran harian Namun demikian, rencana
tersebut dengan menggunakan satu pelaksanaan pembelajaran hariannya
lembar kertas. Padahal seharusnya terlihat kurang rapi, karena font dan
sebuah rencana pelaksanaan spasinya terlalu kecil. Berikut contoh
pembelajaran harian minimal RPPH di TK IT Qurrota A’yun
membutuhkan dua lembar kertas. Babadan Ponorogo:

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian


TK IT Qurrota A’yun Babadan Ponorogo
Hari/Tanggal : Rabu, 20 Januari 2016
Kelompok/Usia : TK A
Smt/minggu ke : II/III
Tema/sub tema : Kendaraan/kereta api
KD : 4.1, 3.1, 2.6, 4.6, 3.15, 4.15
Sentra : Balok dan Kreativitas
Materi yang masuk dalam kegiatan: Alat dan bahan:
1. Mengucapkan kalimat thayyibah
2. Tidak bermain di lintasan kereta api 1. Balok
3. Bernyanyi naik kereta api 2. Krayon dan gunting
4. Menggunting gambar kereta api 3. Kertas dan spidol
5. Membuat kereta api dari balok
6. Menggambar kereta api
Materi yang masuk dalam pembiasaan Circle time *)
1. Doa sebelum dan sesudah belajar
2. Salam dan absensi 1. Latihan upacara
3. Hafalan surat, hadits, dan doa sehari-hari 2. Motorik kasar
4. Mencuci tangan, makan snack, istirahat 3. Praktik shalat dhuha
5. Kelasa baca 4. Senam
6. Makan siang *) lingkari kegiatan yang
7. Wudlu dan latihan shalat sesuai
a. Pembukaan 5. Anak mengkomunikasikan
1. Bernyanyi/tepuk c. Penutup
2. Doa sebelum belajar 1. Menanyakan perasaan selama
3. Hafalan surat, hadits, do’a anak bermain di lembaga
4. Diskusi 2. Menyimpulkan kegiatan yang
5. Mengenalkan aturan bermain sudah dimainkan hari ini
b. Inti 3. Pemberian tugas kepada anak
1. Anak mengamati 4. Berdo’a setelah belajar.
2. Anak bertanya
3. Anak mengumpulkan b. Pelaksanaan pembelajaran
informasi Pelaksanaan pembelajaran
4. Anak menalar merupakan kegiatan

7
M. Fadlillah, PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 DI TK IT QURROTA
A’YUN BABADAN PONOROGO. Early Childhood Vol. 2 No. 1, Mei 2018

mengembangkan berbagai potensi dan do’a sehari-hari, diskusi awal


anak supaya mencapai tentang tema, serta mengenalkan
perkembangan yang diharapkan. aturan-aturan dalam bermain. Dalam
Pelaksanaan pembelajaran harus kegiatan pembukaan ini dibutuhkan
disesuaikan dengan rencana waktu lebih kurang 10 – 15 menit.
pelaksanaan pembelajaran harian Setelah itu, kegiatan inti
(RPPH). Pada saat pembelajaran pula dilaksanakan sesuai dengan rencana
pendidik menggunakan berbagai yang ditentukan.
pendekatan, strategi, dan metode 2) Kegiatan inti
pembelajaran untuk mencapai tujuan Kegiatan inti merupakan
pembelajaran yang ditentukan. kegiatan pokok pembelajaran
Dalam kurikulum 2013 PAUD (Kemendikbud, 2015), tema-tema
pendekatan pembelajaran digunakan maupun sub tema pembelajaran
dengan pendekatan saintifik. Ciri-ciri disampaikan pada kegiatan ini.
dari pendekatan ini ialah Dalam kegiatan inti guru dapat
pembelajaran dilakukan dengan menggunakan berbagai strategi dan
kegiatan mengamati, menanya, metode pembelajaran sesuai dengan
mencoba, menalar, dan kebutuhan. Proses di kegiatan inti
mengkomunikasikan (Kemendikbud, sangat menentukan ketercapaian
2014). tujuan pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran dengan Adapun di TK IT Qurrota
pendekatan ini juga dilaksanakan di A’yun Babadan Ponorogo, kegiatan
TK IT Qurrota A’yun Babadan ini ditandai dengan proses
Ponorogo, baik di TK kelas A mengamati, menanya,
maupun kelas B. Adapun tahapan- mengumpulkan informasi, menalar,
tahapan pembelajarannya dapat dan mengkomunikasikan. Pada
dijelaskan sebagai berikut: proses ini pendidik berperan sebagai
fasilitator dan pengamat berbagai
1) Kegiatan pembukaan aktivitas yang dilakukan oleh anak-
Kegiatan pembukaan adalah anak. Peserta didik dibiarkan
kegiatan untuk memulai melakukan aktivitasnya sendiri
pembelajaran sebelum masuk pada sesuai dengan keinginan dan
materi yang akan diberikan imajinasinya.
(Kemendikbud, 2015). Pembukaan Pada kegiatan inti
dimaksudkan untuk menyiapkan dan pembelajaran materi-materi yang
mengkondisikan peserta didik supaya menjadi pokok pembelajaran harus
siap menerima materi pembelajaran. disampaikan dan dipelajari oleh
Dalam pembukaan ini yang anak-anak melalui aktivitas bermain.
disampaikan oleh pendidik ialah Dengan kata lain, tema dan sub tema
salam dan do’a pembuka, bernyanyi, maupun sub-sub tema dapat
dan memotivasi peserta didik. dilakukan dengan kegiatan bermain.
Adapun kegiatan pembukaan Melalui kegiatan ini diharapkan
pembelajaran di TK IT Qurrota peserta didik dapat mengembangkan
A’yun Babadan Ponorogo dilakukan berbagai potensi yang dimilikinya,
dengan kegiatan bernyanyi, do’a seperti moral agama anak, sosial
sebelum belajar, hafalan surat hadits

8
M. Fadlillah, PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 DI TK IT QURROTA
A’YUN BABADAN PONOROGO. Early Childhood Vol. 2 No. 1, Mei 2018

emosional, kognitif, bahasa, fisik perasaan anak selama bermain,


motorik dan seni. berdiskusi atau menanyakan kegiatan
3) Kegiatan penutup yang sudah dilakukan anak dan yang
Kegiatan penutup adalah paling disukai, memberi tugas
kegiatan akhir dalam pembelajaran. kepada anak-anak, serta diakhiri
Pada kegiatan ini biasanya dengan doa penutup pembelajaran.
dimaksudkan untuk mengetahui c. Penilaian pembelajaran
tingkat pemahaman peserta didik Penilaian pembelajaran adalah
dalam menyerap dan menerima suatu kegiatan yang dimaksudkan
materi yang dipelajari. Selain itu, untuk mengetahui pencapaian
dimaksudkan untuk merangkum dan perkembangan anak secara
menyimpulkan kegiatan keseluruhan (Kemendikbud, 2015).
pembelajaran yang telah dilakukan. Penilaian ini dilakukan oleh pendidik
Pada kegiatan ini para pendidik bersamaan dengan berlangsungnya
di TK IT Qurrota A’yun Babadan kegiatan pembelajaran. Menurut
Ponorogo selalu menekankan Permendikbut No. 137 Pasal 19
kembali kepada anak-anak mengenai disebutkan bahwa penilaian
pengalaman pembelajaran yang pembelajaran harus dilakukan
dilakukan. Hal ini dilakukan dalam dengan menggunakan prinsip
rangka memberikan pemahaman edukatif, otentik, obyektif, akuntabel,
kepada anak terkait dengan tema dan transparan (Kemendikbud,
pembelajaran yang telah dipelajari 2014). Prinsip-prinsip tersebut juga
untuk dapat dijadikan pedoman telah diterapkan di TK IT Qurrota
dalam keseharian anak. A’yun Babadan Ponorogo dalam
Adapun dalam kegiatan melaksanakan penilaian
penutup pembelajaran di TK IT pembelajaran.
selalu menekankan kembali kepada Adapun teknik-teknik penilaian
anak-anak mengenai pengalaman pembelajaran dalam Kurikulum 2013
pembelajaran yang dilakukan. Hal ini yaitu berupa observasi, percakapan,
dilakukan dalam rangka memberikan catatan anekdot, unjuk kerja, hasil
pemahaman kepada anak terkait karya dan penugasan (Kemendikbud,
dengan tema pembelajaran yang 2015). Di TK IT Qurrota A’yun
telah dipelajari untuk dapat dijadikan Babadan Ponorogo teknik penilaian
pedoman dalam keseharian anak. yang digunakan adalah observasiu,
Adapun dalam kegiatan hasil karya, dan unjuk kerja. Bentuk
penutup pembelajaran di TK IT instrumen yang digunakan dalam
Qurrota A’yun Babadan Ponorogo penilaian di TK IT Qurrota A’yun
dilakukan dengan menanyakan Babadan Ponorogo sebagai berikut:
Tabel 3. Instrumen Penilaian Pembelajaran TK IT Qurrota A’yun
Babadan Ponorogo
P. Pengembangan KD Indikator Teknik Penilaian
Nilai Agama dan 3.1,4.1 Dapat mengucapkan Observasi
Moral kalimat thayyibah
Fisik-motorik 4.3 Dapat menyelesaikan tugas Hasil karya
Sosial-emosional 2.6 Dapat mengerti aturan Observasi
Kognitif 4.6 Dapat berkreatif dalam Unjuk kerja

9
M. Fadlillah, PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 DI TK IT QURROTA
A’YUN BABADAN PONOROGO. Early Childhood Vol. 2 No. 1, Mei 2018

bermain
Bahasa 3.10 Dapat bercerita Observasi
Seni 3.15,4.15 Dapat menggabar kreta api Hasil karya

Teknik-teknik penilaian Pembelajaran Kurikulum


pembelajaran tersebut dapat berubah 2013
dan berganti sesuai dengan indikator Dalam pelaksanaan
atau aspek yang akan dinilai, akan pembelajaran berbasis Kurikulum
tetapi model maupun bentuk 2013 di TK IT Qurrota A’yun
penilaiannya tetap sama. Dalam Babadan Ponorogo terdapat beberapa
konteks ini pendidik dituntut kreatif, faktor pendukung dan penghambat,
cermat, dan teliti, sehingga tidak di antaranya:
terjadi kekeliruan dalam melakukan a. Faktor-faktor pendukung
penilaian. Adapun aspek pelaksanaan pembelajaran
perkembangan yang dinilai dalam Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 di TK IT Qurrota Adapun faktor-faktor pendukung
A’yun Babadan Ponorogo meliputi: dalam pelaksanaan pembelajaran
nilai agama dan moral, fisik-motorik, berbasis Kurikulum 2013 di TK IT
sosial-emosional, kognitif, bahasa Qurrota A’yun adalah:
dan seni. 1) Kepala sekolah TK IT Qurrota
Adapun kegiatan penilaian di A’yun adalah salah satu
TK IT Qurrota A’yun Babadan intruktur Kurikulum 2013
Ponorogo dilakukan bersamaan PAUD di Kabupaten Ponorogo,
dengan proses pembelajaran harian sehingga secara teknis dan isi
dengan memberikan tanda bintang di Kurikulum 2013.
setiap aspek perkembangan anak, 2) Guru-guru di TK IT Qurrota
kemudian diakhir pembelajaran A’yun sebagian besar masih
penilaian tersebut disusun lebih rapi, muda dan sangat kreatif,
supaya lebih mudah dipahami. sehingga sangat mudah dalam
Penilaian-penilaian harian tersebut, menyesuiakan perubahan dan
selanjutnya direkap dalam bentuk kebijakan pendidikan yang baru.
penilaian mingguan, dan penilaian 3) Model pembelajaran yang
mingguan dijadikan dasar penilaian digunakan sudah menggunakan
semester. Yang menjadi kelebihan di sentra, sehingga sangat sesuai
TK Qurrota A’yun Babadan dengan model dan pendekatan
Ponorogo dalam hal penilaian ialah pembelajaran Kurikulum 2013
para pendidik selalu melaporkan yang menerapkan pendekatan
hasil penilaian perkembangan peserta saintifik.
didik kepada orang tua di setiap akhir b. Faktor-faktor penghambat
pekan. Oleh karena itu, orang tua pelaksanaan pembelajaran
dapat memantau perkembangan Kurikulum 2013
anaknya melalui laporan penilaian Adapun faktor-faktor yang
yang disampaikan kepada orang tua. menjadi penghambat yaitu:
1) Fasilitas pembelajaran yang ada
2. Faktor Pendukung dan di TK IT Qurrota A’yun masih
Penghambat Pelaksanaan terbatas, sehingga kurang

10
M. Fadlillah, PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 DI TK IT QURROTA
A’YUN BABADAN PONOROGO. Early Childhood Vol. 2 No. 1, Mei 2018

maksimal dalam mengeksplorasi


pembelajaran Kurikulum 2013 DAFTAR PUSTAKA
yang lebih menekankan Arikunto, S. 2002. Prosedur
pengalaman anak. Penelitian; Suatu
2) Administrasi pembelajaran Pendekatan Praktek.
kurang tersusun secara rapi, Jakarta: Rineka Cipta.
sehingga sedikit menyulitkan Depdiknas. Undang-Undang No. 20
dalam penerapannya dalam Tahun 2003 tentang Sistem
pembelajaran. Pendidikan Nasional.
Fadlillah, M. 2014. Implementasi
SIMPULAN Kurikulum 2013.
Dari pembahasan tersebut Yogyakarta: Ar-Ruzz
dapat disimpulkan bahwa: 1) Media.
pelaksanaan pembelajaran berbasis __________________. 2016. Model
Kurikulum 2013 di TK IT Qurrota Kurikulum Pendidikan
A’yun Babadan Ponorogo telah Multikultural di Taman
berjalan dengan baik. Hal ini Kanak-Kanak. Jurnal
dibuktikan dengan telah Pembangunan Pendidikan:
terpenuhinya tahapan-tahapan Fondasi Dan Aplikasi, 5 (1),
pembelajaran dalam Kurikulum 44.
2013, yaitu terdapat perencanaan http://dx.doi.org/10.21831/j
pembelajaran, pelaksanaan ppfa.v5i1.13286
pembelajaran, dan kegiatan penilaian Hidayat, S. 2013. Pengembangan
pembelajaran. Selain itu, Kurikulum Baru. Bandung:
pembelajaran sehari-hari sudah Rosdakarya.
menggunakan pendekatan saintifik, Kemendikbud. 2015. Kerangka
yakni melalui kegiatan mengamati, Dasar dan Struktur
menanya, mencoba, menalar, dan Kurikulum 2013 PAUD.
mengkomunikasikan. Jakarta: Dirjen PAUD.
3) Faktor-faktor pendukung _______. 2015. Pedoman Penilaian
pelaksanaan PAUD. Jakarta: Dirjen
pembelajaran Kurikulum PAUD
2013 di TK IT Qurrota _______. 2015. Pedoman
A’yun yaitu kepala Penyusunan Pelaksanaan
sekolah yang sudah Pembelajaran PAUD.
berpengalaman dalam Jakarta: Dirjen PAUD.
Kurikulum 2013, guru _______. 2015. Pengenalan
masih muda-muda, dan Kurikulum PAUD. Jakarta:
sudah menggunakan Dirjen PAUD.
model pembelajaran _______.2014. Permendikbud No.
sentra. Adapun faktor 137 Tahun 2014 tentang
penghambatnya yaitu Standar Nasional
fasilitas masih terbatas Pendidikan Anak Usia Dini.
dan kondisi administrasi _______.2014. Permendikbud No.
pembelajaran yang 146 Tahun 2014 tentang
kurang tersusun rapi.

11
M. Fadlillah, PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 DI TK IT QURROTA
A’YUN BABADAN PONOROGO. Early Childhood Vol. 2 No. 1, Mei 2018

Kurikulum 2013 Pendidikan


Anak Usia Dini.
Sudijono, A. 2005. Pengantar
Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: Rajawali Press.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan
R & D. Bandung: Alfabeta.

12

Anda mungkin juga menyukai