Anda di halaman 1dari 36

Kegiatan Belajar 4

Implementasi Kurikulum 2013 PAUD

A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
Kurikulum 2013 PAUD selanjutnya disingkat dengan K-13 PAUD
merupakan Kurikulum yang berlaku secara nasional di Indonesia. Kurikulum
ini memuat 4 Komptensi Inti (KI), yaitu kompetensi Spiritual, Sosial,
Pengetahuan dan Keterampilan. Masing-masing KI memiliki sejumlah
Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator yang terdapat dalam setiap
lingkup/aspek perkembangan, yaitu Agama dan Moral, Fisik-Motorik,
Kognitif, Bahasa, Sosio Emosional dan Seni.
Agar KI-KD dan indikator K-13 PAUD dapat dicapai dengan tuntas di
setiap rentang usia, maka diperlukan seperangkat rencana pembelajaran yang
sengaja disusun oleh guru agar dapat terjadi proses pembelajaran yang aktif
kreatif inovatif serta menyenangkan bagi anak yang belajar.

2. Relevansi
Pengetahuan dan pemahaman komprehensif yang dimiliki oleh guru
tentang K-13 PAUD beserta perangkat pembelajarannya, akan memudahkan
guru dalam memfasilitasi pencapaian perkembangan anak didik. Pengetahuan
guru tentang K-13 PAUD juga berkaitan erat dengan pencapaian kurikulum
secara nasional, mengingat komponen sekolah dalam hal ini guru merupakan
unit terbawah yang akan menentukan keberhasilan anak dalam belajar melalui
bermain, dan pada akhirnya akan menentukan keberhasilan pendidikan secara
nasional.

83
3. Petunjuk Belajar
Kegiatan belajar berisi sejumlah kemampuan yang diharapkan dapat
dicapai diakhir kegiatan belajar yaitu anak didik mampu mampu merancang
kurikulum PAUD sesuai dengan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum
dan kurikulum yang dikeluarkan pemerintah; menjabarkan Perangkat Kerja
Kurikulum 2013 PAUD dan mengimplementasikan Kurikulum 2013 PAUD.
Dalam kegiatan pembelajaran ini, materi pembelajaran bagi anak didik
sebagai calon guru/guru dalam jabatan yang bersifat mandiri; Sehingga pserta
didik perlu mempelajari kegiatan belajar ini dengan seksama, lalu
mengimplementasikannya dalam membuat perencanaan pembelajaran.
Diharapkan setelah membaca dan mencermati modul pembelajaran on line
ini, anak didik dapat memahami apa dan mengapa Kurikulum 2013 PAUD,
lalu dapat mengimplementasikannya dalam praktek mengajar baik didalam
kelas, diluar kelas ataupun diluar sekolah. Modul ini juga dilengkapi dengan
materi pengayaan yang dapat diunggah berdasarkan link yang diberikan
(terlampir).

B. Inti
1. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
Merancang pembelajaran untuk AUD berdasarkan teori bermain dan
permainan dalam rangka mewujudkan pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik anak abad 21.

2. Pokok-Pokok Materi
1. Dokumen Kurikulum 2013 PAUD
2. Perangkat Kerja Kurikulum 2013 PAUD
3. Implementasi Kurikulum 2013 PAUD

84
Uraian Materi

1. Dokumen Kurikulum 2013 PAUD


1.1. Apa dan mengapa Kurikulum 2013 PAUD
Pada tahun 2014 telah diterbitkan seperangkat dokumen kurikulum 2013
PAUD, yaitu: (1) Permendiknas RI no 137/ 2014 tentang Standar PAUD dan
Permendiknas RI no 146/ 2014 tentang Kurikulum PAUD. Selanjutnya, juga
telah disusun 5 dokumen yang terdiri dari lampiran : (1) Kerangka Dasar &
Struktur Kurikulum PAUD; (2) Pedoman Pengembangan KTSP PAUD, (3)
Pedoman Pembelajaran; (4) Pedoman Penilaian; dan (5) Pedoman Deteksi
Dini Tumbuh Kembang.
Keberadaan kedua dokumen kurikulum diatas, telah diperkuat dengan
adanya Permendiknas RI NO. 160/ 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum
Tahun 2006 dan Kurikulum 2013. Mengambil intisari dari Pasal 3 :
Pelaksanaan K-13 harus didahului oleh pelatihan dan pendampingan,
Kurikulum 2006 berlaku paling lama 2019 /2020. Selanjutnya pada Pasal 7
dengan intisarinya Satuan Pendidikan Anak Usia Dini melaksanakan
kurikulum 2013 sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Ketiga
peraturan perundang-undangan itulah yang menjadi landasan hukum bagi
pengembangan dan implementasi K-13 PAUD di Indonesia.
Implementasi Kurikulum 2013 PAUD ini diperkuat dengan
dikeluarkannya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun
2006 dan Kurikulum 2013, dimana dinyatakan bahwa Kurikulum 2013 harus
diberlakukan sesuai dengan undang-undang yang berlaku dan perlu
diadakannya pelatihan serta pendampingan bagi Kepala Satuan Pendidikan,
Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Pengawas Satuan Pendidikan.
Pendekatan dalam Kurikulum 2013 PAUD yaitu pendekatan Tematik
Integratif dan Saintifik, dan dalam bahasan selanjutnya juga dipaparkan
tentang Kegiatan Belajar melalui pendekatan STEAM, sampai pada
perencanaan Kurikulum 2013 PAUD di lembaga PAUD. Diharapkan para

85
pembaca ini dapat mengerti lebih dalam Kurikulum 2013 PAUD, bukan hanya
sekedar teoritisnya saja namun sampai pada cara menerapkannya di lembaga
PAUD. Membuat seperangkat perencanaan program semester, mingguan dan
harian.

1.2. Tujuan dan Struktur Kurikulum 2013 PAUD


1.2.1. Tujuan
(1) Membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan oleh anak untuk siap
mengikuti pendidikan pada jenjang selanjutnya.
(2) Mengoptimalkan perkembangan anak secara menyeluruh
berdasarkan berbagai dimensi perkembangan anak usia dini baik
perkembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan
oleh anak untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta
untuk pertumbuhan dan perkembangan anak pada tahapan
berikutnya.

1.2.2. Struktur Kurikulum 2013 PAUD


Perangkat kerja Kurikulum 2013 PAUD perlu dipelajari dengan
seksama oleh para mahasiwa calon guru dan guru di Lembaga PAUD
sebelum mereka melakukan implementasinya.
Berhubungan dengan cara kerja pengembangan Perencanaan
Pembelajaran dalam rangka implementasi K-13 PAUD, maka guru perlu
mencermati standar tingkat pencapaian perkembangan anak (STTPA),
yang terdiri dari 4 (empat) Kompetensi Inti (KI). Setiap KI memiliki
sejumlah Kompetensi Dasar (KD) . Setiap KD memiliki sejumlah
indikator yang merupakan standar minimal. Itu artinya, indikator masih
dapat ditambahkan dengan indikator lain apabila anak didik sudah dapat
mencapai indikator minimal tersebut dengan segera, sehingga diperlukan
indikator lain yang lebih tinggi tingkat kesukarannya.

86
1.3. Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 PAUD
Pembelajaran berbasis K-13 PAUD memiliki ciri-ciri diantaranya :
(1) Terencana,
Artinya perlu ada perencanaan pembelajaran sebelum pelaksanaan
kegiatan belajar melalui bermain dilakukan;
(2) Tematik terintegrasi,
Menggunakan pendekatan tematik integratif yang dapat
memadukan semua aspek perkembangan;
(3) Kontekstual,
Artinya isi pembelajaran haruslah sesuai dengan lingkungan dimana
anak berada itu berada, baik lingkungan alam ataupun muatan atau
kearifan lokal kedaerahan;
(4) Melalui pengalaman langsung,
Artinya anak harus memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu
dengan cara langsung berbuat;
(5) Melalui suasana bermain dan menyenangkan,
Artinya kegiatan belajar melalui bermain haruslah dapat
menstimulasi anak untuk mau melakukan tampa paksaan;
(6) Responsif,
Hal ini berkaitan dengan peran guru yang cepat tanggap terhadap
permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran dan atau saat
melakukan intervensi atau deteksi dini tumbuh kembang anak;
(7) Asesmen autentik,
Penilaian harus dilakukan berdasarkan asesmen yang terukur, dapat
diamati dan nyata dilakukan oleh anak;
(8) Penerapan Pendidikan karakter,
artinya selama pembelajaran berlangsung guru dan pihak lain
haruslah menanamkan nilai-nilai karakter yang baik pada anak
melalui kegiatan rutin, spontan, terprogram dan teladan.

87
2. Penerapan Kurikulum 2013 PAUD
2.1. Efektivitas dan efisiensi Pencapaian Indikator Perkembangan
Agar penerapan Kurikulum 2013 PAUD ini dapat dlaksanakan dengan
efektif dan efisen dalam mencapai indikator perkembangan, maka perlu
diperhatikan beberapa hal berikut ini:
(1) Mengoptimalkan fungsi penginderaan anak.
(2) Mengenalkan segala sesuatu dari konkrit ke abstrak.
(3) Dilakukan secara menyenangkan, atas inisiatif sendiri, bebas dari
paksaan.
(4) Dapat bereksplorasi menggunakan ide sendiri.
(5) Mengoptimalkan fungsi penginderaan anak.
(6) Mengenalkan segala sesuatu dari konkrit ke abstrak.
(7) Dilakukan secara menyenangkan, atas inisiatif sendiri, bebas dari
paksaan.
(8) Dapat bereksplorasi menggunakan ide sendiri

2.2. Penyiapan Implementasi K-13


Dalam rangka pengimplementasian Kurikulum 2013 PAUD, maka
berikut ini akan dijelaskan tanggungjawab dari berbagai pihak.
(1) Pengawas dan Penilik
Para pengawas dan penilik perlu menguasai terlebih dahulu apa mengapa
dan bagaimana Kurikulum 2013 PAUD. Hal ini dapat dilakukan melalui
sosialisasi, workshop dan atau bimbingan teknis. Setelah itu pengawas
dan penilik memiliki tanggungjawab untuk mensosialisasikan kepada
guru/ pendidik.

(2) Kepala Lembaga


Kepala Lembaga atau sering juga disebut dengan kepala sekolah perlu
mendapatkan sosialisasi terlebih dahulu tentang Kurikulum 2013 PAUD.
Setelah nya Kepala Lembaga bertanggungjawab untuk menunjuk guru-

88
gurunya ikut bimbingan teknis dan menyiapkan sarana prasarana yang
dibutuhkan.

(3) Guru/ Pendidik


Guru dan Pendidik harus menguasai betul tujuan, struktur dan kerangka
kerja Kurikulum 2013 PAUD sebelum mereka melaksanakannya di
sekolah/ di kelas. Untuk itu, guru perlu memiliki kreativitas yang tinggi
untuk merancang kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.

(4) Sarana Prasarana


Dalam rangka mensukseskan pelaksanaan Kurikulum 2013 PAUD, maka
Lembaga Pendidikan/ Sekolah perlu menyiapkan pengadaan sarana dan
prasarana yang sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan Kurikulum 2013
PAUD, baik didalam kelas maupun luar kelas serta menyiapkan
tempat/lokasi

3. Implementasi Pengembangan Kurikulum 2013 PAUD


(Pengembang: Dewi Masitoh dan kawan-kawan/ PG PAUD FIP UNJ, 2015)

Langkah ke-1: Pengembangan Tematik Integratif, terdiri dari:


(1) Pengembangan Tema Satu Tahun, terdiri dari 2 semester, 1
semester sama
dengan 17 Minggu;
(2) Pengembangan Tema-Sub Tema-Sub Sub Tema;
(3) Pengembangan Tema Lingkungan.

Langkah ke -2 : Sebaran Tema

Langkah ke-3: Pengembangan Materi Saintifik terdiri dari:


(1) Pengembangan Tema-Sub Tema-Konsep Pengetahuan;

89
(2) Pengembangan Pembelajaran berbasis Pendekatan Saintifik.

Langkah ke-4: Pengembangan Materi/ Bahan Belajar dan Bermain.


Langkah ke-5: Penyusunan Rancangan Strategi Kegiatan Bermain

Berikut contoh Rancangan Kegiatan Bermain


sesuai Kurikulum 2013 PAUD…

90

Tema : Lingkunganku
Sub Tema : Tempat Pemberhentian Kendaraan
Sub Sub Tema: BANDARA
Semester : 1 (satu)
Usia : 5 – 6 tahun

91
Langkah Ke-1 : Pengembangan Tematik Integratif
1a : Pengembangan Tema Satu Tahun; terdiri dari 2 Semester; 1 Semester = 17 Minggu

92
1b : Pengembangan Tema--Sub Tema--Sub Sub Tema

93
1c : Pengembangan Tema Lingkungan

94
Langkah Ke-2 : Sebaran Tema
Sebaran pada Minggu Ke-3
Tema : Lingkunganku
Sub Tema : Tempat Berhentian Kendaraan
Sub Sub Tema : Bandara

Minggu Ke-1 Materi / Bahan Belajar dan Bermain

Hari 1 (M9 H1) Tiket kereta Api Ku

Hari 2 (M9 H2) Pesawat Terbang Ku

Hari 3 (M9 H3) Puzzel Kapal Laut di Pelabuhan

Hari 4 (M9 H4) Berhitung di Halte Semangat (HANGAT)

Hari 5 (M9 H5) BuTik di Terminal (Bus Cantik di Terminal)

95
Langkah Ke-3 : Pengembangan Pendekatan Saintifik
3a : Pengembangan Tema-Sub Tema-Konsep Pengetahuan
Tema : Lingkunganku
Sub Tema : Tempat Pemberhentian Kendaraan
Sub Sub Tema : BANDARA

WHAT
Apa itu Bandara? bandara adalah tempat untuk naik WHO
dan turunnya pesawat dan sebagai fasilitas tempat
peswat terbang lepas landas dan mendarat Siapa yang mengemudi Pesawat
Pekerjaan apa saja yang ada di Bandara? pilot,
terbang? Pilot
Pramugari , pelaksana pengaman bandara (aviation Siapa yang berada dipesawat?
security), pelaksana pertolongan kecelakaan pilot, pramugari, penumpang
HOW Penerbangan, Air Traffic Controller (ATC)
Bagaimana cara menjaga
kebersihan lingkungan bandara?
tidak membuang sampah Tema : Lingkunganku WHY
sembarangan Mengapa harus mematikan hp saat
Subtema : Tempat berada dipesawat? ponsel dapat
Pemberhentian mengganggu komunikasi antara pilot
WHERE Kendaraan dengan Air Traffic Controller (ATC).
ponsel dalam pesawat ternyata dapat
Dimana letak bandara dijakarta? Sub-sub tema : Bandara mematikan sistem navigasi
Bandara Soekarno-Hatta berada di
Tanggerang dan Bandara Halim
Perdana Kusama berada di Jakarta WHEN
Timur Kapan bandara beroperasi? tidak semua bandara
beroperasi selama 24 jam. Namun , ada beberapa
bandara yang sudah beroperasi selama 24 jam,
misalnya bandara Soekarno-Hatta, Halim Perdana
Kusuma, dan Kuanlanamu.

96
3b: Pengembangan Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik
Tema : Lingkunganku
Sub Tema : Tempat Pemberhentian Kendaraan
Sub Sub Tema : BANDARA

Kegiatan
Mengumpulkan Mengkomunikasika
Pendekatan Mengamati Menanya Menalar
Informasi n
Saintifik
Pesawat Anak mengamati Anak bertanya Anak membuat pesawat Anak mengetahui Anak dapat bermain
TerbangKu melalui gambar - tentang pekerjaan terbang melalui kertas fungsi bandara pesawat terbang dari
gambar tentang apa saja yang ada origami dengan cara sebagai tempat hasil lipatan kertas
bandara dibandara melipat pesawat terbang origami yang dibuat
lepas landas dan oleh anak
mendarat
Puncak Tema • Kunjungan ke Bandara Soekarno Hatta

97
Langkah Ke-4 : Pengembangan Materi : Bahan Belajar dan Bermain
Nama Media : Pesawat Terbangku
Deskripsi Kegiatan :
Pesawat terbangku adalah kegiatan melipat dengan kertas origami yang menggambarkan bahwa di
bandara terdapat pesawat, karena bandara adalah tempat untuk pesawat menaik dan menurunkan
penumpangnya.
Indikator :
1. Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu mengenal warna.
2. Membuat dan mengikuti aturan
3. Membuat alat-alat teknologi sederhana (misal: baling-baling, pesawat-pesawatan, kereta-
keretaapian, mobil-mobilan, telepon-teleponan dengan benang, dll)
4. Mengungkap-kan keinginan, perasaan, dan pendapat dengan kalimat sederhana dalam berkomuni-
kasi dengan anak atau orang dewasa
5. Mengungkap-kan perasaan, ide dengan pilihan kata yang sesuai ketika berkomuni kasi
Tujuan Kegiatan :
1. Melatih kemampuan anak untuk mengenal warna ketika memilih kertas origami berdasarkan warna yang diinginkan anak
2. Melatih koordinasi mata dan tangan ketika anak melipat kertas origami
3. Melatih kesabaran anak dalam mengerjakan Forum Diskusi dan mengikuti tahapan yang ditunjukkan guru
4. Melatih kemampuan anak untuk menyampaikan perasaan, ide / gagasan ketika membuat dan menyelesaikan lipatan kertas origami yang
berbentuk pesawat terbang

98
Media (alat dan bahan) :
• Kertas origami
• krayon
Langkah Kegiatan
1. Guru memperlihatkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Guru memberikan contoh cara melipat kertas origami hingga berbentuk menjadi pesawat
3. Guru mempersilahkan anak – anak untuk mengambil kertas origami sesuai warna yang diinginkan
4. Guru memberikan contoh tahap demi tahap untuk membuat pesawat dari kertas origami kemudian anak – anak mengikuti cara dan
tahapan membuat pesawat dari kertas origami tersebut.
5. Setelah selesai membuat pesawat dari kertas origami, biarkan anak bermain kreatif dengan teman sebayanya dari kertas hasil lipatannya.
6. Guru menanyakan apa yang anak rasakan setelah berhasil membuat pesawat terbang dari kertas origami dan bagaimana perasaan anak
ketika memainkan pesawat terbang hasil lipatan sendiri.

99
CETAR (Celemek Pintar)
Digunakan guru ketika memperkenalkan tema dan subtema.
Melalui penggunaan CETARr tersebut dapat mempermudah guru
dalam memperkenalkan pembelajaran yang akan dilakukan, saat
menjelaskan aktivitas yang ada di bandara.

BUKTAR (Buku Pintar : “Naik pesawat udara”)

Buku Pintar digunakan oleh guru untuk menceritakan tentang naik


pesawat udara. Dalam BUKTAR tersebut diceritakan tentang prosedur
menaiki pesawat: beli tiket-masuk pintu pemeriksaan-naik pesawat-duduk
sesuai nomor-mengikuti aturan ketika berada didalam badan pesawat-
sampai prosedur turun dari pesawat terbang.

TONGTAR (Kantong Pintar)


Digunakan oleh guru untuk menyimpan kartu gambar dan kata
dari profesi yang bekerja di bandara dan dalam pesawat
terbang.Anak diminta mengambil salah satu kartu, lalu menyebutkan profesi dan
pekerjaannya.

100
Langkah Ke-5: Penentuan Rancangan Kegiatan Bermain
1. Penentuan Indikator pada setiap KD (lihat dokumen K-13 PAUD)
2. Penentuan urutan kegiatan belajar (pijakan lingkungan – pjakan sebelum main – pijakan saat bermain dan pijakan setelah bermain.

Pijakan lingkungan:
Menyiapkan dan menata bahan dan alat main sesuai dengan rencana pembelajaran tentang Bandara melalui kegiatan melipat.
Kegiatan melipat membuat pesawat terbang yang menggambarkan bahwa di bandara terdapat pesawat.
Pijakan sebelum main:
(1) Memeriksa kehadiran dan menghitung jumlah anak yang
hadir
(2) Guru menjelaskan tema dan sub tema yaitu tema
lingkunganku dan sub tema tempat pemberhentian
kendaranan dengan sub-sub tema adalah Bandara.
(3) Guru memperlihatkan maket bandara melalui gambar-
gambar yang sudah disiapkan guru.
(4) Membuat kesepakatan dan aturan bersama
(5) Mempersilahkan anak untuk memulai kegiatan bersama

101
Pijakan saat main:
Bercerita dengan CETAR (celemek pintar) tentang aktivitas di Bandara.
(1) Guru memperlihatkan gambar aktivitas di bandara melalui CETAR yang digunakan oelh guru.
(2) Anak diperbolehkan bertanya dan bercerita tentang pengalamannya tentang bandara.
(3) Guru menjawab semua pertanyaan anak dengan terlebih dahulu persilakan anak lain untuk membantu menjawab pertanyaan
temannya.

Membuat pesawat terbang dari kertas origami:


(1) Guru memperlihatkan alat dan bahan yang akan digunakan
(2) Guru memberikan contoh cara melipat kertas origami hingga berbentuk menjadi pesawat
(3) Guru mempersilahkan anak – anak untuk mengambil kertas origami sesuai warna yang diinginkan
(4) Guru memberikan contoh tahap demi tahap untuk membuat pesawat dari kertas origami kemudian anak – anak mengikuti
cara dan tahapan membuat pesawat dari kertas origami tersebut.
(5) Setelah selesai membuat pesawat dari kertas origami, biarkan anak bermain kreatif dengan teman sebayanya dari kertas hasil
lipatannya.
(6) Guru menanyakan apa yang anak rasakan setelah berhasil membuat pesawat terbang dari kertas origami dan bagaimana
perasaan anak ketika memainkan pesawat terbang hasil lipatan sendiri.

Menyanyikan Lagu
(1) Guru membacakan bait dari lagu “Good Morning”
Good morning passangers and how are you? I’m fine
Good morning stewardess and how are you? I’m fine

102
Good morning pilot, good morning to all
Don’t forget your passport, enjoy you flight (Oke)
(2) Anak mengikuti/ meniru syair dalam setiap bait yang dicontohkan guru.
(3) Anak menyanyikan lagu “Good Morning”Bersama-sama secara ekspresif melalui gerak dan lagu

Bermain tebak kata melalui kegiatan bercakap-cakap


(1) Guru bertanya anak menebak apa yang dimaksud
Ayo coba ditebak…benda apa yang dapat membawa kita terbang di udara…
Jawab : Pesawat udara
Ayo ditebak lagi, siapakah yang mengemudikan pesawat terbang….
Jawab : Pilot
Dimanakah tempat pemberhentian pesawat udara
Jawab : Bandara
(2) Demikian seterusnya, anak juga dipersilakan untuk menyampaikan tebakannya yang ditujukan pada teman lainnya.

Pijakan setelah main:


(1) Memberi kesempatan kepada anak untuk membereskan mainan
(2) Bercerita tentang kegiatan yang telah dilakukan
(3) Memberikan penguatan pada perilaku yang positif
(4) Doa penutup kegiatan dan salam perpisahan

103
3. Penentuan Kegiatan Puncak Tema: “Berkunjung ke Bandara”
Deskripsi Kegiatan
Berkunjung ke Bandara Soekarno Hatta, anak-anak didampingi oleh guru.
Tujuannya adalah agar anak dapat melihat secara langsung aktivitas yang terjadi
Gambar: Bandara Soekarno Hatta.
di bandara, mulai dari pesawat terbang tinggal landas (takeoff) dan ada pesawat terbang yang mendarat (landing) di bandara. Selain itu, anak
juga diharapkan dapat bertemu dan bercakap-cakap dengan pilot, pramugari/pramugara, serta teknisi pesawat udara. Selanjutnya, anak dapat
memasuki ruang simula tor pesawat udara dengan dipandu oleh para instruktur, beberapa anak laki-laki boleh mencoba untuk memegang
kemudi seolah-olah mereka menjadi seorang pilot; sedangkan anak perempuan berpura-pura menjadi pramugari

104
C. Penutup

1. Rangkuman
a) Tema dan pengembangan program: Tema yang dikembangkan dalam
pembelajaran harus dapat membangun program pengembangan nilai agama dan
moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosio-emosional dan seni.
b) Implikasi Pembelajaran Tematik: berdampak positif bagi guru dan atau kepala
lembaga, anak didik, pengaturan ruang kelas, dan juga bagi para pengawas.
c) Strategi pembelajaran tematik integrative: Strategi pembelajaran tematik lebih
mengutamakan pengalaman belajar langsung bagi anak, Bersahabat,
menyenangkan, tetapi tetap bermakna bagi anak.

2. Forum Diskusi
Untuk lebih memahami tentang pengembangan tematik integrative, maka anda
dapat mencermati prosedur dan lembar kerja berikut ini.
1. Pengembangan Tema dan Sub Tema
1.1. Pilih Tema berdasarkan petunjuk tema-tema yang dalam pedoman K-13
PAUD. Perlu diingat bahwa tema yang terdapat dalam pedoman tersebut hanya
bersifat tawaran saja. Apabila ingin mengembangkan tema selain tema tersebut
sangat diperbolehkan ( Ingat prinsip pengembangan tema !)
1.2. Berdasarkan tema pada butir pertama diatas, lakukan diskusi kelompok dengan
teman sejawat untuk memikirkan Sub Tema dan Sub-Sub Tema yang akan
dikembangkan. Semakin banyak jaringan tema-sub tema yang dibuat semakin
baik.
1.3. Pengembangan Proyek Tema
a) Istilah proyek tema dikenal juga dengan istilah Puncak Tema, yaitu kegiatan
yang dilakukan dalam suatu siklus tertentu.
b) Kemudian kembangkan proyek tema sesuai dengan tema – sub tema yang
sudah tercantum pada bagan tematik integratif diatas. Proyek tema harusalah
menarik dan dapat memberikan pengalaman nyata bagi semua anak.
Kreativitas guru sangat dibutuhkan dalam merancang kegiatan proyek tema
yang atraktif. Proyek tema dapat diselenggarkan di dalam maupun diluar
kelas / sekolah.

105
c) Proyek tema diselenggarakan setelah semua tema-sub-sub sub tema disajikan
dalam kegiatan pembelajaran melalui bermain. Misalnya minggu pertama
sampai minggu keempat penyajian materi tematik, maka minggu kelima
adalah puncak tema. Tidak ada aturan yang terikat dalam merancang kapan
puncak tema akan diselenggarkan. Hal ini sangat tergantung pada keluasan
materi dan kesiapan guru. Sangat disarankan kegiatan Puncak Tema
hendaknya melibatkan orangtua dan keluarga dari anak.

3. Tes Formatif
Petunjuk : Pilihlah jawaban a, b, c, d atau e yang paling tepat!

1. Kurikulum 2013 telah diterbitkan sejak tahun 2014. Berhubungan dengan cara kerja
pengembangan Perancanaan Pembelajaran dalam rangka implementasi K-13 PAUD maka
guru harus mencermati standar tingkat pencapaian perkembangan anak (STTPA) yang
terdiri dari.....
A. Kompetensi Inti (KI), Kompentensi Dasar (KD)
B. Kompentensi Dasar (KD), Kompetensi Inti (KI)
C. Kompetensi Dasar (KD), Kompetensi Inti (KI), Indikator
D. Kompetensi Dasar (KD), Indikator, Kompetensi Inti (KI)
E. Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Indikator

2. Pendidikan anak usia dini melaksanakan kurikulum 2013 sesuai dengan perundang-
undangan yang menjadi landasan hukum bagi pengembang dan implementasi K-13.
Implementasi kurikulum 2013 PAUD ini diperkuat dengan dikeluarkannya Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yaitu...
A. Permendiknas RI No. 137 tahun 2014
B. Permendiknas RI No. 146 tahun 2014
C. Undang-undang RI No. 20 tahun 2003
D. Permendiknas RI No. 160 tahun 2014
E. Permendiknas RI No. 12 tahun 2014

3. Kurikulum merupakan perangkat belajar dan program pendidikan yang diberikan oleh
suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang diberikan
kepada anak didik dalam satu periode jenjang pendidikan. Dalam sebuah kurikulum

106
terdapat muatan belajar atau dapat disebut dengan konten untuk merangsang minat dan
bakat anak. Adapun muatan belajar atau konten kurikulum adalah....
A. Bahasa dan keaksaraan, matematika permulaan, sains permulaan, pengetahuan sosial,
seni dan teknologi
B. Literasi, matematika awal, bahasa, seni musik, sains permulaan, dan teknologi
C. Bahasa dan keaksaraan, seni terapan, matematika permulaan, sains permulaan, ilmu
pengetahuan sosial dan teknologi
D. Literasi, bahasa, seni, sains permuaan dan teknologi
E. Bahasa dan keaksaraan, matematika permulaan, sains permulaan, seni dan literasi

4. Cermati pernyataan berikut ini:


Membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang diperlukan oleh anak untuk siap mengikuti pendidikan pada jenjang selanjutnya.
Mengoptimalkan perkembangan anak secara menyeluruh berdasarkan berbagai dimensi
perkembangan anak usia dini baik perkembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang diperlukan oleh anak untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Penjelasan diatas merupakan pengertian dari......
A. Ciri-ciri Kurikulum 2013
B. Manfaat Kurikulum 2013
C. Implementasi Kurikulum 2013
D. Tujuan Kurikulum 2013
E. Penerapan Kurikulum 2013

5. Kurikulum 2013 baru diterbitkan pada tahun 2014. Kurikulum yang diterapkan oleh
pemerintah untuk menggantikan kurikulum 2006 atau dapat disebut KTSP 2006.
Pembelajaran berbasis kurikulum 2013 memiliki ciri-ciri diantaranya adalah....
A. Terencana, Kontekstual, Asesmen, Penerapan Pendidikan Karakter
B. Terstruktur, Penerapan Pendidikan Karakter, Responsif, Kontekstual, Terencana,
Tematik
C. Terencana, Tematik terintegrasi, Kontekstual, Responsif, Asesmen auntentik,
Penerapan Pendidikan Karakter
D. Terstruktur, Terencana, Tematik, Pendidikan Karakter, Reponsif, Terpercaya,
Penerapan Pendidikan Karakter
E. Terencana, Penerapan Pendidikan Karakter, Reponsif, Asesmen auntentik
107
6. Cermati pernyataan berikut ini:
1. Mengoptimalkan fungsi pengindraan anak
2. Mengenalkan segala sesuatu dari konkrit ke abstrak
3. Dapat bereksplorasi dengan ide sendiri
4. Melalui pengalaman langsung
5. Adanya suasana bermain yang menyenangkan
Penjebaran diatas merupakan penerapan kurikulum 2013 PAUD yang benar adalah.......
A. 1,4,5
B. 1,2,4
C. 2,3,4
D. 1,2,3
E. 3,4,5

7. Penyiapan kurikulum 2013 atau K-13 dalam rangka pengimplementasian memiliki pihak-
pihak yang bertanggung jawab adalah...
A. Pengawas dan Penilik, Kepala Lembaga, Guru/Pendidik
B. Dosen, Pengawas, Penilik, Guru, Sarana Prasarana
C. Kepala Lembaga, Guru/Pendidik
D. Pengawas dan Penilik, Kepala Lembaga, Dosen
E. Pengawas dan Penilik, Kepala Lembaga, Guru

8. Cermati pernyataan berikut ini:


Langkah-1: Pengembangan Tematik Integratif
Langkah ke-2: Sebaran tema
Langkah ke-3: Pengembangan Saintifik
Langkah ke-4: Pengembangan Materi/Bahan Belajar dan Bermain
Langkah ke-5: Menyusun Rancangan Kegiatan Bermain
Penjelasan diatas merupakan langkah-langkah.....
A. Penyiapan Kurikulum 2013
B. Penerapan Kurikulum 2013
C. Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013
D. Implementasi Pengembangan Kurikulum 2013
E. Pengembangan Kurikulum 2013

108
9. Kurikulum 2013 atau dapat disebut dengan K-13 mengembangkan tematik integratif yang
terdiri dari....
A. Pengembangan Tema Satu Tahun, terdiri dari 2 semester, 1 semester=17 minggu;
Pengembangan Tema-Sub tema-Sub Sub Tema; Pengembangan Tema Lingkungan
B. Pengembangan tema; Pengembangan Tema-Konsep Pengetahuan; Pengembangan
Tema berbasis Tematik Integratif
C. Pengembangan Tema Binatang; Pengembangan Tema-Konsep Binatang;
Pengembangan Tema berbasis Binatang Peliharaan
D. Pengembangan Tema Satu Hari; Pengembangan Tema-Sub Tema; Pengembangan
Tema Lingkungan
E. Pengembangan Tema-Sub Tema-Sub Sub Tema; Pengembangan Tema Tanaman;
Pengembangan Tema Sub Lingkungan

10. Pengembangan tema sangat diperlukan untuk proses pembelajaran untuk anak usia dini.
kurikulum 2013 memiliki pengembangan materi saintifik yang terdiri dari dua, yaitu.....
A. Pengembangan Tema Satu Tahun; Pengembangan Tema-Sub Tema-Sub Sub Tema;
Pengembangan Tema Berbasis Saintifik
B. Pengembangan Tema-Sub Tema-Sub Sub Tema; Pengembangan Pembelajaran
Berbasis Pendekatan Saintifik
C. Pengembangan Pembelajaran Berbasis Saintifik; Pegembangan Tema-Sub Tema-Sub
Sub Tema
D. Pengembangan Tema Satu Hari; Pengembangan Tema Konsep Saintifik
E. Pengembangan Tema-Sub Tema-Sub Sub Tema; Pengembangan Tema Konsep
Saintifik

DAFTAR PUSTAKA
Collin, Gillian, dan Dixon Hazel, Integrated Learning: Planned Curriculum Unit.
llinois: IRI / Skylight Publishing, Inc., 1991.

De Porter, Bobbi dan Mike Hernacki. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman
dan Menyenangkan. terjemahan Alwiyah Abdurrahman. Jakarta : Kaifa, 2000.

109
Fogarty, Robin, How to Integrated the Curricula. Illinois: IRI / Skylight Publishing, Inc.,
1991.

Kostelknik, Marjorie J. (editor). Teaching Young Children Using THEMES.


Glenview, Ilinois: GoodYear Books, 1991.

Yuliani Nurani dkk, Buku Kerja Kurikulum 2013 PAUD. Jakarta: Universitas Negeri
Jakarta, 2014

Dokumen Naskah Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud, 2013.

Internet:
- https://www.google.co.id/search?q=pengertian+tentang+bandara+dan+fungsinya&ie=
utf-8&oe=utf-8&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-
a&channel=sb&gws_rd=cr&ei=JEoaVcr4NJePuATq1IDIDg

- https://www.facebook.com/EfektifitasProsedurdi Bandara/posts/291049141016309

TES SUMATIF
Petunjuk : Tes sumatif ini terdiri dari 20 butir soal dengan 5 opsi pilihan ganda.
Pilihlah jawaban a, b, c, d atau e yang paling tepat!

1. Pada dokumen kurikulum 2013 PAUD terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran
PAUD yaitu pendekatan saintifik dan tematik integratif. Pendekatan pembelajaran
tematik merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa
pengembangan untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada anak.
Pembelajaran tematik diterapkan pada anak usia dini karena pada umumnya mereka
masih memandang segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistic). Perkembangan
fisiknya tidak pernah dapat dipisah dengan perkembangan …
A. Sosial, Kognitif, dan Fisik Motorik
B. Sosial, Emosional, Nilai Agama dan Moral
C. Mental, Sosial, dan Fisik Motorik
D. Mental, Sosial, dan Bahasa
E. Mental, Sosial, dan Emosional

2. Pembelajaran tematik harus sesuai dengan perkembangan fisik dan mental anak usia
empat sampai enam tahun, pembelajaran tematik mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:

110
1) Mendukung anak untuk melakukan penemuan mereka sendiri
2) Berpusat pada anak
3) Pemisahan bidang pengembangan jelas.
4) Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan
anak.
Pada pernyataan di atas ciri-ciri pembelajaran tematik yang benar adalah…
A. 1, 2
B. 1, 3
C. 1, 4
D. 2, 4
E. 1, 2, 3

3. Pada pembelajaran tematik menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa muatan


pembelajaran dalam mencapai kompetensi dasar (KD). Tema merupakan wahana
yang berisikan bahan-bahan yang perlu dikembangkan lebih lanjut oleh guru menjadi
program pengembangan yang operasional. Salah satu tema yang dihubungkan yang
bersifat dasar dan selalu dapat dikembangkan yaitu …
A. Aku, Sekolahku, Rumahku, Keluargaku, dan Negeriku.
B. Kebutuhanku, Tanaman, dan Lingkunganku
C. Gejala alam, Gempa Bumi, Banjir, dan Gunung Meletus,
D. Tanaman, Transportasi, dan Binatang.
E. Hari Kemerdekaan, Hari Besar Keagamaan, Hari Ibu,

4. Proses pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang menggunakan kerangka


program kerja melalui tema membantu perkembangan anak secara menyeluruh
melalui proses yaitu…
A. Attending, experimenting, listening, thinking, recalling
B. Attending, listening, observing, remembering, recalling
C. Attending, thinking, recalling, observing, recalling
D. Attending, listening, remembering, observing, recalling
E. Attending, experimenting, listening, observing, recalling

111
5. Pada pembelajaran di dalam kelas anak melakukan kegiatan percobaan percampuran
warna, setelah itu anak diminta untuk menjelaskan kembali proses perubahan warna
tersebut dan menarik kesimpulan. Hal ini termasuk dalam proses…
A. Observing
B. Listening
C. Remembering
D. Recalling
E. Attending

6. Saat anak melihat katak, anak dapat mengingat dan mengetahui kesimpulan bahwa
katak melompat dan dapat hidup di dua alam. Hal ini termasuk dalam proses…
A. Observing
B. Listening
C. Remembering
D. Recalling
E. Attending

7. Tema digunakan pada pembelajaran anak usia dini untuk membangun pengetahuan
pada anak dan mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak. Selain itu
pengembangan tema juga dapat didasarkan pada konsep pengetahuan, salah satunya
yaitu konsep sains. Konsep sains merupakan pengetahuan tentang fenomena-
fenomena tertentu, proses yang digunakan untuk …
A. mengenal dan memahami lingkungan disekelilingnya
B. mengenal dan memahami manusia disekelilingnya
C. mengumpulkan dan mengevaluasi informasi
D. pembuktian yang logik mengenai bentuk, susunan, besaran
E. mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, berimajinasi dengan gerakan
8. Pada pembelajaran di dalam kelas guru menjelaskan tentang kupu-kupu. Pada saat
membuat lingkaran guru memberikan ide pada anak untuk membuat kupu-kupu dari
bahan limbah yang ada. Guru menanyakan pada anak apakah anak pernah melihat
kupu-kupu dan bagian-bagian apa saja yang dimiliki oleh kupu-kupu. Kegiatan ini
termasuk ke dalam penerapan pendekatan ...
A. Tematik
B. Saintifik

112
C. STEAM
D. High Scope
E. Montessori

9. Leeper (1994) menjelaskan bahwa pengembangan pembelajaran sains pada anak usia
dini hendaklah ditujukan untuk merealisasikan banyak hal yang berhubungan dengan
beragam pencapaian tujuan pada 4 kompetensi inti (KI) yaitu …
A. Keterampilan, pengetahuan, seni, spiritual
B. Sikap sosial, keterampilan, pengetahuan
C. Pengetahuan, seni, sikap spiritual
D. Sikap spiritual, sikap sosial, motorik, keterampilan
E. Sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, keterampilan

10. Secara umum Leeper (1994) menyampaikan bahwa pengembangan pembelajarn


sains pada anak usia dini hendaklah di tujukan untuk merealisasikan empat hal yaitu:
1) Anak memiliki kemampuan memecahkan masalah yang dihadapinya melalui
penggunaan metode sains, sehingga anak-anak terbantu dan menjadi terampil
dalam menyelesaikan berbagai hal yang dihadapinya.
2) Anak memiliki sikap-sikap ilmiah.
3) Anak menjadi tidak berminat dan tidak tertarik untuk menghayati sains.
4) Membantu pemahaman anak tentang konsep sains dan keterkaitannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Pernyataan yang benar dari keempat kalimat diatas adalah...
A. 1, 2
B. 1, 4
C. 1, 2, 4
D. 1, 3, 4
E. 1, 2, 3, 4

11. Konsep Pendekatan Saintifik ditandai dengan proses pendekatan saintifik merupakan
rangkaian mencari tahu dengan cara menjelajah melalui tahapan ….
A. mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan
mengkomunikasikan.

113
B. mengamati, mengumpulkan informasi, menanya, menalar dan
mengkomunikasikan.
C. mengamati, menalar, menanya, mengumpulkan informasi, dan
mengkomunikasikan.
D. mengamati, menanya, mengkomunikasikan mengumpulkan informasi, dan
menalar.
E. mengamati, mengumpulkan informasi, mengkomunikasikan, menanya, dan
menalar

12. Proses Pendekatan Saintifik merupakan rangkaian mencari tahu dengan cara
menjelajah melalui tahapan. Salah satu tahapan dalam proses pendekatan Saintifik
yaitu mengkomunikasikan. Pengertian mengkomunikasikan dalam Proses
Pendekatan Saintifik yaitu …
A. proses menghubungkan atau mencocokkan pengetahuan yang sudah dimiliki
anak dengan pengalaman baru yang didapatkan.
B. proses penguatan pengetahuan/ keterampilan baru yang didapatkan anak.
C. proses mengumpulkan informasi/ data merupakan proses mencari jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan anak.
D. proses berfikir yang didorong oleh minat keingintahuan anak tentang suatu
benda atau kejadian.
E. proses penggunaan panca indera anak untuk mengenali suatu benda yang
diamatinya
13. Pendidikan anak usia dini melaksanakan kurikulum 2013 sesuai dengan perundang-
undangan yang menjadi landasan hukum bagi pengembang dan implementasi K-13.
“Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan
dengan menggunakan pendekatan ilmiah (saintifik).” Pernyataan ini berada dalam
landasan yuridis...
A. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
B. Permendikbud No. 137 Tahun 2014
C. Permendikbud no. 146 tahun 2014
D. Permendikbud No. 81A Tahun 2013
E. Permenpan No. 16 Tahun 2009

114
14. Terdapat beberapa pandangan ahli mengenai pendekatan saintifik. Salah satunya
menyatakan “Anak seharusnya mampu melakukan percobaan dan penelitian sendiri.
Guru, tentu saja, dapat menuntun anak-anak dengan menyediakan bahan yang tepat,
tetapi yang terpenting agar anak dapat memahami sesuatu, ia harus membangun
pengertian itu sendiri, ia harus menemukan sendiri”. Pernyataan ini dikemukakan
oleh:
A. Jean Piaget
B. Vygotsky
C. Maria Montessori
D. Howard Gardner
E. John Dewey

15. STEAM merupakan sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang memadukan antara
dua atau lebih dalam komponen STEAM atau antara satu komponen STEAM dengan
disiplin ilmu lain. Istilah STEAM merupakan kepanjangan dari Science, Technology,
Engineering, Art and Mathematics. Aspek Science dalam pendekatan STEM
didefinisikan sebagai keterampilan menggunakan pengetahuan dan proses sains
dalam memahami gejala alam dan memanipulasi gejala tersebut sehingga dapat
dilaksanakan. Pernyataan ini dikemukakan oleh …
A. Bligh
B. Vygotsky
C. Hannover
D. Schirrmacher
E. Campbell
16. STEAM merupakan sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang memadukan antara
dua atau lebih dalam komponen STEAM atau antara satu komponen STEAM dengan
disiplin ilmu lain. Kemampuan menguasai STEAM memiliki peranan penting ketika
anak dewasa nanti. Saat ini semakin banyak lapangan pekerjaan yang bergerak di
bidang sains, teknologi, enginering dan juga matematika. Pembelajaran STEAM
menekankan pada …
A. Berpusat pada anak, mendukung anak untuk melakukan penemuan mereka
sendiri, sesuai dengan minat dan kebutuhan anak
B. Berpusat pada anak, menstimulasi anak untuk memecahkan masalah, dan
bersifat fleksibel atau luwes.
115
C. Memberikan pengalaman langsung pada anak, Pemisahan bidang pengembangan
tidak begitu jelas dan fokus pada solusi.
D. Pembelajaran aktif, memberikan pengalaman langsung pada anak, menstimulasi
anak untuk memcahkan masalah, berpusat pada anak dan mendukung anak
untuk melakukan penemuan mereka sendiri
E. Pembelajaran aktif, menstimulasi anak untuk memcahkan masalah, fokus pada
solusi, membangun cara berpikir logis dan sistematis, dan mempertajam berpikir
kritis.

17. STEAM terdiri dari Science-Technology-Enginering-Arts-Mathematics. Salah satu


diantaranya yaitu Science. Sains menggunakan panca indera untuk mengamati
sesuatu disekitarnya selain itu sains juga dapat membelajarkan anak tentang suatu
hubungan sebab akibat. Proses sains dalam pembelajaran anak usia dini, dapat
mengambil sejumlah indikator yang terdapat dalam Kurikulum PAUD. Guru dapat
memberikan kesempatan anak untuk melakukan aktivtas yang terdiri dari …
A. Analyze atau menganalisis, Explore atau menjelajahi, Communicating
B. Analyze atau menganalisis, Evaluate atau mengevaluasi, Comparing atau
membandingkan
C. Observasi atau mengamati, Comparing atau membandingkan, Measuring atau
menyumbang/mengukur, Communicating atau komunikasikan, Experimenting
atau bereksperimen
D. Comparing atau membandingkan, Measuring atau mengukur, Communicating
atau komunikasi, Explore atau menjelajahi
E. Evaluate atau mengevaluasi, Observasi atau mengamati, Measuring atau
mengukur, Curiosity atau rasa ingin tahu

18. Kurikulum 2013 PAUD atau biasa disingkat dengan K-13 PAUD merupakan
Kurikulum yang berlaku secara nasional di Indonesia. Kurikulum ini memuat
Kompetensi Inti (KI) yang masing-masing KI memiliki sejumlah Kompetensi Dasar
(KD) dan Indikator yang terdapat dalam setiap lingkup/aspek perkembangan. Dalam
Kompetensi Inti (KI) memuat 4 kompetensi yaitu …
A. Spiritual, Sosial, Pengetahuan dan Bahasa.
B. Spiritual, Sosial, Pengetahuan dan Seni.
C. Spiritual, Sosial, Pengetahuan dan Fisik Motorik

116
D. Spiritual, Sosial, Pengetahuan dan Keterampilan.
E. Spiritual, Sosial, Keterampilan dan Sains.

19. Kurikulum k-13 atau dapat disebut dengan kurikulum 2013 baru diterbitkan pada
tahun 2014. Pendekatan dalam Kurikulum 2013 PAUD yaitu pendekatan Tematik
Integratif dan Saintifik, dan dalam bahasan selanjutnya juga dipaparkan tentang
Kegiatan Belajar melalui STEAM, sampai pada perencanaan Kurikulum 2013 PAUD
di lembaga PAUD. Berikut merupakan ciri-ciri dari kurikulum 2013 :
1. Terencana, Tematik terintegrasi, Kontekstual, Melalui pengalaman tidak
langsung, Asesmen auntentik, Penerapan Pendidikan Karakter
2. Terencana, Tematik terintegrasi, Kontekstual, Responsif, Asesmen auntentik,
Penerapan Pendidikan Karakter
3. Terencana, Tematik terintegrasi, Kontekstual, Berpusat pada anak, Asesmen
auntentik, Penerapan Pendidikan Karakter
4. Terencana, Saintifik, Kontekstual, Responsif, Asesmen auntentik, Penerapan
Pendidikan Karakter
5. Terencana, Saintifik, Kontekstual, Responsif, Asesmen auntentik, Pemisahan
bidang pengembangan tidak begitu jelas.
Pada pernyataan di atas ciri-ciri kurikulum 2013 yang benar adalah…
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

20. Dalam implementasi K-13 PAUD, guru perlu mencermati standar tingkat pencapaian
perkembangan anak (STTPA), yang terdiri dari 4 Kompetensi Inti (KI). Setiap KI
memiliki sejumlah Kompetensi Dasar (KD). Setiap KD memiliki sejumlah indikator
yang merupakan standar minimal. Dalam struktur kurikulum terdapat muatan belajar
atau dapat disebut dengan konten. Adapun muatan belajar atau konten kurikulum
adalah....
A. bahasa dan keaksaraan, matematika permulaan, sains permulaan, pengetahuan
sosial, seni dan teknologi.

117
B. bahasa dan keaksaraan, social emosional, sains permulaan, pengetahuan sosial,
seni dan teknologi
C. bahasa dan keaksaraan, matematika permulaan, sains permulaan, pengetahuan
sosial, nilai agama dan moral
D. bahasa dan keaksaraan, matematika permulaan, fisik motorik, pengetahuan
sosial, seni dan teknologi
E. bahasa dan keaksaraan, matematika permulaan, sains permulaan, pengetahuan
sosial.

Jakarta, November 2019


Alhamdulilah Ya Robb

118

Anda mungkin juga menyukai