Anda di halaman 1dari 2

SIDIQ(JUJUR)

Zaman sekarang banyak sekali orang yang tidak jujur dan sulit sekali menemukan orang yang
jujur.Dan saya mengalaminya sendiri ketika Ujian Sekolah.Orang pandai berkata, kejujuran adalah
mata uang yang berlaku di mana-mana.Pepatah ini nyata adanya, bahkan aku sendiri mengalaminya
sejak di bangku SMP, terutama pada waktu ujian akhir sekolah.

Perkenalkan, namaku Sidiq.Nama yang sangat bagus sekali dan mempunyai arti jujur, tetapi orangnya
kadang suka berbohong dan tidak jujur.Aku seorang siswa kelas 9 yang sangat berambisi untuk
mendapat nilai ujian terbaik dalam satu angkatan. Hanya saja, untuk mendapatkan nilai tertinggi
tersebut tentu saja tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Pilihan untuk berbohong dan jujur, hal itulah yang aku hadapi ketika menghadapi ujian. Saat itu,
teman-teman sekelas banyak yang melakukan berbagai cara untuk mendapat contekan. Mulai dari
membawa catatan kecil,menyembunyikan buku di laci meja, bahkan membawa hp ditaruh dilaci.

Kebetulan saya bersebelahan dengan orang yang suka contek yaitu si Aamiin.

“Diq, lu mau contekan kaga? Nih gue bawa” bisik Aamiin di sebelahku sesaat sebelum ujian
berlangsung.

“Hmm gimana yaa.....,takut nanti ketahuan miin.”ucapku

“Katanya kamu mau mendapatkan rangking diq” ucap Aamiin dengan nada yang lebut.

Sidiq berfikir keras,dan akhirnya Sidiq menerima tawaran dari Aamiin.

“Hm, boleh boleh. Mau deh!” ucapku sambil mengambil catatan kecil darinya.

Saat itu, aku memang masih belum percaya buah dari sebuah kejujuran. Bahkan tidak jarang aku
mencontek di beberapa mata pelajaran yang kurang begitu aku suka seperti matematika, fisika,
hingga kimia. Itu pun karena aku juga duduk di bagian belakang sehingga ada kesempatan besar
untuk melihat contekan.

Beberapa hari kemudian, wali kelas mengumumkan nilai ujian tersebut. Aku dan teman-teman sama-
sama tegang ketika nilai tersebut akan diumumkan.

Secara umum, nilai ujian kami tidak terlalu mengecewakan, namun berbeda dengan nilaiku, sebab
dari semua nilai, justru mata pelajaran Fisika jauh dari ekspektasi. Padahal, sewaktu ujian mata
pelajaran itulah aku membawa catatan lengkap di dalam laci meja.

Saat itu aku hanya dapat termenung merenuni nasibku yang sial, mengingat kembali momen ujian di
mana aku mencontek namun mendapatkan nilai buruk. Sementara di mata pelajaran lain yang aku
kerjakan sendiri, hasilnya justru di luar dugaan begitu baik.

Aku pun bertekad untuk menghadapi ujian berikutnya dengan usaha sendiri. Aku pun berniat untuk
berusaha lebih jujur ketika mengerjakan soal-soal yang diberikan, sesulit apapun itu. Terlebih ujian
yang akan kuhadapi nanti merupakan ujian penentu kelulusan dengan pengawas eksternal dari
sekolah lain. Jadi jika aku mencontek, kemungkinan akan ketahuan juga akan jauh lebih besar.

Semenjak itu, aku selalu mempelajari kembali materi yang sudah diajarkan guru di kelas. Aku juga
selalu berlatih mengerjakan soal-soal latihan setiap hari demi mengejar tekadku untuk menjadi yang
terbaik di kelas bahkan dalam satu angkatan.
Akhirnya hari ujian pun tiba, materi yang telah aku pelajari semuanya keluar. Tanganku terasa begitu
lancar mengerjakan soal-soal tersebut dan membubuhkan jawaban tanpa ragu. Bahkan aku begitu
lega setelah pelaksanaan ujian selesai.

Pengumuman ujian pun tiba. Aku kembali merasa tegang dengan hasil yang akan didapatkan. Ibu
Kepala Sekolah pun membacakan tiga besar siswa yang mendapat nilai terbaik.

“Dan siswa yang meraih juara umum adalah …” ujar Ibu Kepala Sekolah,

Semua murid begitu tegang menunggu kelanjutan ucapan beliau.

“Muhamad Sidiq” lanjutnya sambil bertepuk tangan dan mengarahkan pandangan padaku.

Semua murid & guru pun bertepuk tangan. Bahagia dan haru mengiringi langkahku menuju ke
podium untuk menerima penghargaan dari sekolah. Semua teman dan guru memberikan selamat
padaku. Bahkan aku didaulat untuk menyampaikan pidato kelulusan mewakili seluruh teman-teman
angkatan.

Dari kejadian tersebut aku banyak belajar jika kejujuran memang akan selalu membawa kebahagiaan
meskipun awalnya terasa sulit. Yakinlah pada kemampuan sendiri dan tidak perlu berlaku curang
dengan contekan.

Anda mungkin juga menyukai