Anda di halaman 1dari 1

Tantangan ujian sekolah

Ujian sekolah akan tiba. Setiap ada ujian pasti ada tradisi mencontek yang selalu melekat pada siswa,
disini kejujuran dipertaruhkan. Banyak temanku yang mencontek dengan berbagai cara mulai dari
membawa catatan kecil sampai bekerja sama menjawab soal.

“ safa, ko mau nyontek kh tidak? Ini sa bawa catatan kecil, tapi jangan kentara nanti pas ujian. “ujar sri
sebelum ujian berlangsung.

Disitu, keimananku benar- benar diuji. Melihat teman ku yang banyak membawa contekan membuat
hatiku sedikit cuit.

“apalah gunanya belajar kalau ujung-ujungnya yang dapat nilai 100 malah orang yang mencontek” kata
batinku.

Namun, saya cepat-cepat menepis sendiri pikiran negatif tersebut. Saya sudah diajarkan untuk tidak
mencontek oleh ibu dan ayahku, mereka mengajariku untuk selalu berperilaku jujur, di segala kondisi.

Ujian pun tiba saat itu, banyak teman-teman menjalankan aksinya untuk mencontek Ketika pengawas
sedang lengah. Banyak yang gelisah mengeluarkan buku dan hp. Saya hanya fokus mengerjakan soal
tanpa peduli pada mereka.

Waktu sudah berlangsung cepat tinggal sisa waktu satu menit, untung saja saya berhasil
mengerjakannya walaupun tidak tahu pasti apakah jawabanku benar atau salah. Selesai ujian banyak
teman-teman masih resah dengan jawabannya.

“gila soalnya bikin sakit kepala…….mana sa pu catatan ternyata tra membantu sama sekali.” Ujar sri.

Pengumuman nilai ujianpun tiba. Saya melihat papan nama dan ternyata ada namaku di peringkat 3
besar. Sedangkan temanku yang mencontek malah berada di peringkat bawah.

“tahu begitu kita tidak usah membuka contekan ya. Sa menyesal sekali kenapa tra baca soalnya malah
ngabisin waktu cari jawaban.”ungkap teman ku yang menyesali perbuatannya.

Kini saya menyadari arti sebuah kejujuran. Semanis apapun kebohongan akan terasa pahit pada
akhirnya.

Anda mungkin juga menyukai