PERTEMUAN 5
STRENGTH DURATION CURVE
Strength Duration Curve (SDC) adalah hubungan amplitude (strength) dan durasi pulsa terhadap
eksitabilitas suatu serabut saraf, hukum eksitasi dari penggunaan SDC terdapatnya hubungan terbalik antara
amplitude (strength) dan durasi, meningkatnya durasi diikuti menurunnya amplitudo (strength) dan
sebaliknya.
Durasi pendek menstimulasi/eksitasi serabut saraf sensory berpenampang tebal (A-beta), semakin
panjang durasi maka semakin banyak serabut saraf yang dapat distimulasi, bahkan kondisi otot denervated pun
dapat distimulasi.
Tujuan dilakukannya SDC adalah untuk mengetahui bagaimanakah kondisi otot, ter inervasi, tidak ter
inervasi atau ter inervasi sebagian. SDC seharusnya dilakukan hari ke-20 setelah kejadian cedera. Setelah hari ke
21/22 dari kejadian cedera saraf mulai regenerasi, pada umumnya butuh 270 hari atau sekitar 9 bulan saraf total
regenerasi, walaupun tergantung dari sepanjang apa degenerasi saraf terjadi.
SDC merupakan kurva representasi dari titik-titik hubungan amplitude dan durasi pulsa, hubungan
tersebut merupakan representasi dari eksitabilitas tiap serabut saraf, kurva yang terbentuk dari bentuk arus
rectangular menunjukkan nilai rheobase (rheo= intensity, base=dasar/minimal) dan chronaxie
(chron=duration, axie=axis).
Modul Perkuliahan Materi Pembelajaran Elektrodiagnosis & Elektroterapi_Oleh : Aditya Johan Romadhon, SST.FT, M.Fis
17
Chronaxie sering dipakai dalam menentukan kondisi otot (ter innervasi, tidak ter inervasi atau ter
inervasi sebagian), setiap otot memiliki nilai chronaxie yang berbeda dalam batas normal, batas normal nilai
chronaxie adalah, ketika output stimulasi digunakan constant current maka nilai chronaxie normal dibawah
1 ms, jika output stimulasi constant voltage maka nilai chronaxie normal dibawah 0.1 ms. Sehingga praktis
ketika inervasi otot terganggu, ambang eksitasi serabut saraf motorik meningkat, dibutuhkan
amplitudo/ intensitas yang tinggi dan durasi yang lebih panjang untuk dilakukan eksitasi, hal ini ditunjukkan
dengan kurva SDC bergeser ke kanan atas.
Modul Perkuliahan Materi Pembelajaran Elektrodiagnosis & Elektroterapi_Oleh : Aditya Johan Romadhon, SST.FT, M.Fis
18
LATIHAN SOAL
4. Berapa nilai chronaxie normal jika pemeriksaan SDC menggunakan output stimulasi constant current?
8. Mengapa pada otot yang tidak terinervasi, kurva SDC bergeser ke kanan atas?
9. Seperti apa karakteristik arus yang dapat digunakan untuk menentukan chronaxie?
10. Apa maknanya ketika pada pemeriksaan SDC ke-2 dan ke-3 kurva semakin bergeser ke kanan atas?
Modul Perkuliahan Materi Pembelajaran Elektrodiagnosis & Elektroterapi_Oleh : Aditya Johan Romadhon, SST.FT, M.Fis