Anda di halaman 1dari 54

Dasar-dasar fisika

ultrasonografi
Puji yuswono, SST, M.Tr.Kes
CAPAIAN PEMBELAJARAN
 1. Karakteristik gelombang suara
 2. tipe gelombang suara
 3. Karakteristik Gelombang Pulsa
4. Interaksi ultrasound dengan medium
 5. Resolusi citra
 6. Artefak
 7. Bioeffect
Karakteristik Gelombang Suara
1. Memiliki panjang gelombang (λ=m)
2. Memiliki frekuensi (f = Hz)
3. Memiliki velositas (v=m.s‾¹)
4. Memiliki perioda (T = s)
5. Memiliki power (P=Watts)
6. Memiliki Intensitas (I=mW.cm‾²)
7. Memiliki amplitudo (A=μm)
Velocity Of Ultrasound In Various Materials
(msˉ¹)

Air 330 Mercury 1450


Fat 1450 Castor Oil 1500

Water 1540 PZT 4000


Soft tissue 1540 Steel 5850

Blood 1570
Muscle 1585
Skull (bone) 4080
Frekuensi :
Jumlah Gelombang Ultrasound Lengkap Yang Diproduksi
Setiap Detik

Unit Frekuensi : Hertz (Hz)


1 siklus gelombang = 1 Hertz
1000 Hertz (Hz) = 1 Kilo Hertz (KHz)
1000.000 Hertz = 1 Mega Hetz (MHz)

Contoh :
Sebuah transduser bekerja pada Frekuensi 5 MHz berarti
terdapat 5.000.000 siklus gelombang perdetik

Rentang frekuensi dalam bidang diagnostik medis 2- 15


MHz
RUMUS DASAR
1
v = .f f = ------
T

Contoh Soal
1. Jika sebuah transduser bekerja pada frekuensi 1 MHz dan 3 MHz.
Maka berapakah panjang gelombang pada jaringan soft tissue ?

2. A diagnostic ultrasound beam has a wavelength of 0,2 mm and 2


mm in the transducer element. What is the generating frequency?
v = .f

Answer :
 1540 = 1x106. 
  = 0,000154 m
 =
1,54 mm
TIPE GELOMBANG SUARA
1. Gelombang kontinyu/malar (continuous wave)
Digunakan untuk Ultrasonoterapi, Bedah dan
Doppler
2. Gelombang pulsa (pulse wave)
digunakan untuk Ultrasonografi dan Doppler
KARAKTERISTIK GELOMBANG PULSA
1. Pulse Repetition Frequency (PRF)
2. Pulse Repetition Period (PRP)
3. Pulse Duration (PD)
3. Duty Factor (DF)
4. Spatial Pulse Length (SPL)
Pulse Repetition Frequency (PRF)
 Besarnya jumlah pulse suara yang dipancarkan
dalam 1 sekon
 Analog dengan Frekuensi
 Satuan = pulsa/sekon (Hz) (k/Hz)
 Dx. Us = 1.000-10.000 Hz (1-10 kHz)
 Operator = Depth
Pulse Repetition Period (PRP)
 Waktu yang diperlukan untuk terjadi nya satu pulse atau
waktu dimulai terjadinya pulsa sampai dengan dimulainya
pulsa selanjutnya
 Analog dengan perioda
 Satuan = ms 1
PRF = --
 Dx. Us = 100 μs -1 ms
PRP
 Terdiri dari :
• waktu aktif (on) : ada gelombang (transmitte)
• Waktu pasif : tidak ada gelombang
• Waktu negatif (off) : memberi kesempatan gema (echo)
kembali ke transduser (listening)
Pulse Duration (PD)
 Waktu untuk pulse aktif
 Satuan = microsekon
 Dx. Us = 0,5 – 3 μs

PD = T x  λ setiap pulse

 PD tidak dapat diatur oleh operator


(bergantung manufaktur transduser)
Duty Factor (DF)
 Persentase waktu sebenarnya gelombang suara
diproduksi
 Rasio antara PD dan PRP
 Dx. US = 0,001 – 0,01 ( ≤1% )
 Pada gelombang Continous wave DF = 1 (100%)

PD
DF = --------
PRP
Spatial Pulse Length (SPL)
 Panjang satu pulsa dari awal hingga akhir
 Analog dengan λ
 Satuan = mm

SPL = λ x  gelombang setiap pulse


Contoh soal :
1. If a 4 MHz transducer has 5 cycles in a
pulse, find the pulse duration.
2. A 8 MHz tranducer produces a 4 cycles
pulse. Find the SPL in soft tissue.
3. What is the duty factor of an ultrasound
beam with a pulse duration of 1,2 µs and a
pulse repetition period of 0,6 ms.
Interaksi gelombang ultrasonik dengan
medium
1. Absorbsi
2. Refraksi
3. Scattering
4. Difraksi
5. Interferensi
6. Refleksi

Atenuasi :
Proses Atau Peristiwa Berkurangnya Atau Melemahnya
Intensitas Suara Selama Melewati Medium (Jaringan
Tubuh)
ABSORBSI
 Penyerapan energi, sebagian energi
berubah menjadi energi panas (energi
rotasi, translasi dan vibrasi)
 Dipengaruhi oleh viskositas, waktu
relaksasi dan frekuensi
Pengaruh frekuensi
Refraksi
 Proses pembiasan / pembelokan arah ketika US
melewati medium
 Menganut prinsip optic, hukum snellius

Sinus sudut datang v pada medium datang


----------------------------- = -----------------------------------
Sinus sudut bias v pada medium bias
SCATTERING
 Proses penghamburan / penyebaran berkas
 Disebabkan oleh :
• interface yang lebih kecil dari λ
gelombang ultrasonik
• Permukaan jaringan yang tidak rata
/kasar/tidak teratur
DIFRAKSI
 Proses penyebaran / perjalanan berkas Us dari
sumber kearah menjauh
 Ditentukan ukuran sumber sinar (probe),
semakin kecil, maka difraksi yang dihasilkan
semakin besar
INTERFERENSI
 Perpaduan 2 gelombang atau lebih yang
menghasilkan pola gelombang baru
 Terjadi bila gelombang memiliki sifat koheren
(f, A dan fasenya sama)
 Hasil interferensi
• Konstruktif : saling memperkuat (keadaan
yang maksimum)
• Distruktif : saling memperlemah (keadaan
yang minimum)
REFLEKSI
 Proses pemantulan berkas oleh medium
 Merupakan hal yang utama dalam
pembentukan gambar
 Prosentase refleksi tergantung pada :
• Sudut berkas datang (≤ 3º )
• Perbedaan akustik impedansi (Z) Z=xv
Z2 – Z1
% R = [ ------------ ] ² x 100% % T = (100 - R) %
Z2 + Z1

 Sifat homogenitas medium


Nilai akustik impedansi(z) pada jaringan
tubuh
No Jaringan Nilai Z (rayls)
1. Udara 0,0004
2. Lemak (fat) 1,38
3. Minyak (Oil) 1,43
4. Air 1,48
5. Otak 1,58
6. Darah 1,61
7. Ginjal 1,62
8. Liver 1,65
9. Soft tissue 1,63
10. Muscle (otot) 1,70
11. Tulang 7,80
RESOLUSI CITRA
 Kemampuan untuk membedakan antara
struktur yang saling berdekatan, baik dalam
jarak dan amplitudo echo.
 Berhubungan dengan panjang gelombang
( frekuensi)
 1. Contrast resolution (Gray scale )
 2. Axial resolution
 3. Lateral resolution
 4. Elevational (temporal ) resolution
FREKUENSI v.s RESOLUSI
 Frekuensi Transduser
 Resolusi dan detail citra

Frekuensi transduser tinggi menghasilkan


resolusi citra yang lebih baik
 Gray scale resolution yang lebih baik
 Meningkatkan kemampuan membedakan
struktur kecil
GRAY SCALE RESOLUTION
 Kecukupan resolusi grayscale yang
memungkinkan diferensiasi perubahan halus
pada jaringan

 Dynamic Range (DR)


 Diartikan sebagai seberapa besar nuansa
keabuan yang ditampilkan pada sebuah citra.
Dynamic Range
AXIAL & LATERAL RESOLUTION
 Spasial Resolution
 Diartikan sebagai seberapa jelas dua objek
yang berdekatan dapat ditampilkan secara
terpisah.
 - Axial : sepanjang jalur berkas gelombang
 - Lateral : tegak lurus jalur berkas gelombang
ELEVATIONAL RESOLUTION
 Resolusi dalam berkas gelombang 3 dimensi
(slice thickness plane)
ARTEFAK
 Merupakan tampilan yang tidak
mempresentasikan citra struktur jaringan yang
sebenarnya atau struktur anatomi tubuh tidak
dapat ditampilkan pada layar.
 Pencitraan US medis memanfaatkan artefak
tertentu untuk mengkarakteristikan struktur
jaringan
 Kemampuan membedakan struktur solid v.s
kistik merupakan dasar dari pencitraan USG.
 Accoustic shadowing dan accoustic
enhancement merupakan 2 artefak yang
memberikan informasi diagnostik yang sangat
berguna.
Shadowing
 Berkurang atau hilangnya berkas gelombang
suara pada bagian posterior struktur reflektor
yang kuat atau atenuator yang kuat.
 - Reflektor yang kuat : kalsifikasi yang besar
(batu), tulang
 - Atenuator yang kuat : jaringan solid, massa
padat.
Shadowing
Enhancement
 Meningkatnya transmisi gelombang ultrasound
pada bagian posterior dengan tingkat atenuasi
rendah.
 - Struktur kista
 - organ kandung empedu, kandung kemih
Enhancement
Reverberation artefact
 Merupakan echo paralel berjarak dekat yang
menurunkan kecerahan tingkat yang lebih
dalam dua reflektor specular paralel.
Mirror Image
 Merupakan artefak yang disebabkan oleh
pantulan reflektor specular yang kuat dan
menampilkan gambaran dikedua sisi dari
reflektor.
 Ex : Diafragma
Bioeffect
 Penggunaan yang bijaksana menjamin
keselamatan pasien
 Dampak dari penggunaan yang berlebihan
dapat mengakibatkan :
 - effect thermal
 - cavitation
Pernyataan AIUM
 “Tidak ada konfirmasi terjadinya bioeffect
pada pasien dan operator pada pemanfaatan
ultrasonografi medis”

 “..Data yang ada menunjukan bahwa


Ultrasound memiliki banyak keuntungan
daripada resikonya”
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai