Anda di halaman 1dari 5

SUNNAH YANG DIANJURKAN PADA SAAT Dari ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, seseorang pernah

bertanya pada ‘Ali mengenai mandi. ‘Ali menjawab, “Mandilah


IDUL FITRI setiap hari jika kamu mau.” Orang tadi berkata, “Bukan.
Disampiakan oleh: Maksudku, manakah mandi yang dianjurkan?” ‘Ali menjawab,
Dr. H. Muhammad Tambrin, M.M.Pd “Mandi pada hari Jum’at, hari ‘Arafah, hari Idul Adha dan Idul
(Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Fithri.” (HR. Al-Baihaqi, 3: 278. Syaikh Al-Albani mengatakan
Selatan) bahwa sanad hadits ini shahih. Lihat Al-Irwa’, 1: 177)
Ada riwayat dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma sebagai
berikut.
‫ْط‬ ‫َع ْن َن اِفٍع َأَّن‬
‫َع ْبَد ِهَّللا ْب َن ُع َمَر َك اَن َي ْغ َت ِس ُل َي ْو َم اْل ِف ِر‬
Kaum Muslimin dan Muslimat Rahimakumullah!

Bulan Ramadhan sebentar lagi akan berlalu, bulan yang


padanya setiap mu’min dan mu’minah melaksanakan “Qiyamun
‫ِإَلى اْل ُم َص َّلى‬ ‫َقْب َل َأْن َي ْغ ُد َو‬
Nahar” dan “Qiyamul Lail”, berpuasa pada siang hari, Dari Nafi’, (ia berkata bahwa) ‘Abdullah bin ‘Umar biasa mandi di
meningkatkan ibadah shalat pada malam hari, di sela-sela amal hari Idul Fithri sebelum ia berangkat pagi-pagi ke tanah lapang.
kebaikan yang kian menghiasi. (HR. Malik dalam Al-Muwatho’ 426. Imam Nawawi menyatakan
bahwa atsar ini shahih)
dan kita akan menyambut datangnya Idul Fitri, momentum bagi
kembalinya kita kepada fitrah dan maghfirah Allah.

Kaum Muslimin dan Muslimat Rahimakumullah! 2- Berhias diri dan memakai pakaian yang terbaik

Ada riwayat yang disebutkan dalam kitab Bulughul Maram no.


Pada momentum Idul Fitri, tentunya ada keutamaan-keutamaan 533 diriwayatkan oleh Imam Bukhari bahwa Nabi shallallahu
yang dapat kita laksanakan, diataranya ‘alaihi wa sallam memiliki baju khusus di hari Jumat dan di saat
beliau menyambut tamu. (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari
dalam Adab Al-Mufrad)

1- Disunnahkan untuk mandi sebelum berangkat shalat Dalam riwayat lain disebutkan bahwa dari Jabir radhiyallahu
Idul Fithri ‘anhu, ia berkata,
‫َك اَن ِللَّن ِبِّي َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس َّلَم ُجَّب ٌة َي ْلَب ُس َه ا ِلْلِعْيَد ْي ِن َو َي ْو ِم الُجُم َع ِة‬
Mandi ketika itu disunnahkan. Yang menunjukkan anjuran ini
adalah atsar dari sahabat Nabi. “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki jubah khusus yang
beliau gunakan untuk Idul Fithri dan Idul Adha, juga untuk
digunakan pada hari Jum’at.” (HR. Ibnu Khuzaimah dalam kitab Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
shahihnya, 1765) ‫َك اَن َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم ال َي ْغ ُد و َي ْو َم اْل ِفْط ِر َح َّت ى َي ْأُك َل‬
Diriwayatkan pula dari Al-Baihaqi dengan sanad yang shahih ‫ َو َي ْأُك ُلُهَّن ِو ْت ًر ا‬.. ‫َت َمَر اٍت‬
bahwa Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma biasa memakai pakaian
terbaik di hari ‘ied. “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah keluar pada hari
Idul Fithri (ke tempat shalat, pen.) sampai beliau makan
beberapa kurma terlebih dahulu. Beliau memakannya dengan
3- Makan sebelum shalat Idul Fithri jumlah yang ganjil.” (HR. Bukhari, no. 953)

Dari ‘Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, ia berkata, 4- Bertakbir dari rumah menuju tempat shalat

‫ َال َي ْغ ُد و َي ْو َم اْلِفْط ِر َح َّت ى َي ْأُك َل‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫َك اَن َر ُسوُل ِهَّللا‬ Ketika puasa Ramadhan telah sempurna, kita diperintahkan
untuk mensyukurinya dengan memperbanyak takbir.
‫َو َال َي ْأُك ُل َي ْو َم اَألْض َح ى َح َّت ى َي ْر ِجَع َفَي ْأُك َل ِم ْن ُأْض ِحَّيِتِه‬ Allah Ta’ala berfirman,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‫َو ِلُتْك ِم ُلوا اْلِع َّدَة َو ِلُتَك ِّب ُروا َهَّللا َع َلى َم ا َه َد اُك ْم َو َلَع َّلُك ْم‬
‫َت ْشُك ُروَن‬
‘ied pada hari Idul Fithri dan sebelumnya beliau makan terlebih
dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih
dulu kecuali setelah pulang dari shalat ‘ied baru beliau
menyantap hasil qurbannya.” (HR. Ahmad 5: 352. Syaikh “Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah
Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan) kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan
kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al Baqarah: 185).
Dalam suatu riwayat disebutkan,
Untuk shalat Idul Fithri disunnahkan untuk makan sebelum
keluar rumah dikarenakan adanya larangan berpuasa pada hari
tersebut dan sebagai pertanda pula bahwa hari tersebut tidak
‫َك اَن َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم َي ْخ ُرُج َي ْو َم الِفْط ِر َف ُيَك ِّب ُر َح َّت ى‬
lagi berpuasa. ‫َي ْأِتَي المَص َّلى َو َح َّت ى َي ْق ِض َي الَّص َالَة َف ِإَذ ا َقَض ى الَّص َالَة ؛‬
Ibnu Hajar rahimahullah dalam Al-Fath (2: 446) menyatakan ‫َقَط َع الَّتْك ِبْي َر‬
bahwa diperintahkan makan sebelum shalat Idul Fithri adalah
supaya tidak disangka lagi ada tambahan puasa. Juga
maksudnya adalah dalam rangka bersegera melakukan perintah “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar hendak shalat
Allah. pada hari raya Idul Fithri sambil bertakbir sampai di lapangan
dan sampai shalat hendak dilaksanakan. Ketika shalat hendak Disyari’atkan bertakbir dilakukan oleh setiap orang dengan
dilaksanakan, beliau berhenti dari bertakbir.” (Dikeluarkan oleh menjaherkan (mengeraskan) bacaan takbir. Ini berdasarkan
Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf 2/1/2. Hadits ini mursal kesepakatan empat ulama madzhab. (Majmu’ah Al-Fatawa, 24:
dari Az-Zuhri namun memiliki penguat yang sanadnya 220)
bersambung. Lihat Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 171.
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa riwayat ini shahih)
5- Saling mengucapkan selamat (at-tahniah)
Ibnu Syihab Az-Zuhri menyatakan bahwa kaum muslimin ketika
itu keluar dari rumah mereka sambil bertakbir hingga imam hadir Termasuk sunnah yang baik yang bisa dilakukan di hari Idul
(untuk shalat ied, pen.) Fithri adalah saling mengucapkan selamat. Selamat di sini
baiknya dalam bentuk doa seperti dengan ucapan
Takbir yang diucapkan sebagaimana dikeluarkan oleh Sa’id bin “taqabbalallahu minna wa minkum” (semoga Allah menerima
Manshur dan Ibnu Abi Syaibah, bahwasanya Ibnu Mas’ud amalan kami dan kalian). Ucapan seperti itu sudah dikenal di
bertakbir, masa salaf dahulu.

‫ُهللا َأْك َب ُر ُهللا َأْك َب ُر َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا َو ُهللا َأْك َب ُر ُهللا َأْك َب ُر َو ِهلل‬ ‫ َك اَن َأْص َح اُب َر ُسوِل ِهَّللا‬: ‫فعن ُج َب ْي ِر ْب ِن ُنَفْي ٍر َقاَل‬
‫الَح ْم ُد‬ ‫َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم ِإَذ ا ِاْلَتَق ْو ا َي ْو َم اْل ِعيِد َي ُقوُل َب ْع ُضُهْم‬
Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. ‫ َت َقَّب َل ُهَّللا ِم َّن ا َو ِم ْن ك‬: ‫ِلَب ْع ٍض‬
Allahu akbar walillahil hamd. (artinya: Allah Maha Besar, Allah
Maha Besar, tidak ada sesembahan yang berhak disembah Dari Jubair bin Nufair, ia berkata bahwa jika para sahabat
selain Allah dan Allah Maha Besar. Allah Maha Besar, segala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berjumpa dengan hari
puji bagi-Nya). ‘ied (Idul Fithri atau Idul Adha, pen), satu sama lain saling
mengucapkan, “Taqabbalallahu minna wa minka (Semoga Allah
Kalau lafazh di atas takbir “Allahu Akbar” ditemukan sebanyak menerima amalku dan amal kalian).” Al Hafizh Ibnu Hajar
dua kali. Dalam riwayat Ibnu Abi Syaibah pula disebutkan mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. (Fath Al-Bari, 2: 446)
dengan sanad yang sama dengan penyebutan tiga kali takbir. Imam Ahmad rahimahullah berkata,.
(Lihat Fatwa Al-Islam Sual wa Jawab, no. 36442)
Artinya di sini, dua atau tiga kali takbir sama-sama boleh.
‫ َتَق َّب َل ُهَّللا ِم َّن ا َو ِم ْن ك‬: ‫َو اَل َب ْأَس َأْن َي ُقوَل الَّر ُجل ِللَّر ُج ِل َي ْو َم اْل ِعيِد‬
Syaikhul Islam menerangkan bahwa jika seseorang
mengucapkan “Allahu Akbar, Allahu akbar, Allahu akbar”, itu “Tidak mengapa (artinya: boleh-boleh saja) satu sama lain di hari
juga diperbolehkan. (Majmu’ah Al-Fatawa, 24: 220) raya ‘ied mengucapkan: Taqobbalallahu minna wa minka.” (Al-
Mughni, 2: 250)
Namun ucapan selamat di hari raya sebenarnya tidak diberi Rasul lalu bertanya, “Apakah kalian tahu apa yang diceritakan
aturan ketat di dalam syari’at kita. Ucapan apa pun yang oleh bumi?”
diutarakan selama maknanya tidak keliru asalnya bisa dipakai.
Contoh ucapan di hari raya ‘ied: Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.”



‘Ied mubarak, semoga menjadi ‘ied yang penuh berkah.
Minal ‘aidin wal faizin, semoga kembali dan meraih
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ,
kemenangan. ‫ِإَّن َأْخ َب اَر َه ا َأْن َت ْش َه َد َع َلى ُك ِّل َع ْبٍد َأْو َأَم ٍة ِبَم ا َع ِم َل َع َلى‬
 Kullu ‘aamin wa antum bi khair, moga di sepanjang tahun terus
berada dalam kebaikan.
‫َظ ْه ِر َه ا َأْن َت ُقوَل َع ِمَل َك َذ ا َو َك َذ ا َي ْو َم َك َذ ا َو َك َذ ا َق اَل َف َه ِذِه‬
 Selamat Idul Fithri 1445 H. ‫َأْخ َب اُر َه ا‬
“Sesungguhnya yang diberitakan oleh bumi adalah bumi jadi
6- Melewati jalan pergi dan pulang yang berbeda saat ke saksi terhadap semua perbuatan manusia, baik laki-laki maupun
masjid perempuan yang telah mereka perbuat di muka bumi. Bumi itu
akan berkata, “Manusia telah berbuat begini dan begitu, pada
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, hari ini dan hari itu.” Inilah yang diberitakan oleh bumi. (HR.
‫الَّن ِبُّى – صلى هللا عليه وسلم – ِإَذ ا‬ ‫َع ْن َج اِبٍر َق اَل َك اَن‬
Tirmidzi no. 2429. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan
gharib. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits
‫الَّط ِر يَق‬ ‫َك اَن َي ْو ُم ِع يٍد َخ اَلَف‬ ini dha’if. Namun hadits ini punya penguat dalam Al-Kabir karya
Ath-Thabrani 4596, sehingga hadits ini dapat dikatakan hasan
sebagaimana kesimpulan dari Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaliy
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu
dalam Bahjah An-Nazhirin, 1: 439)
‘alaihi wa sallam ketika berada di hari ied (ingin pergi ke tempat
shalat, pen.), beliau membedakan jalan antara pergi dan pulang.
(HR. Bukhari, no. 986) Kaum Muslimin dan Muslimat Rahimakumullah
Di antara hikmah kenapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam membedakan antara jalan pergi dan pulang adalah agar Kaum Muslimin dan Muslimat Rahimakumullah!
banyak bagian bumi yang menjadi saksi bagi kita ketika beramal.
Alangkah indahnya, jika saat Idul Fitri tiba, kita benar-benar
Allah Ta’ala berfirman,
‫َي ْو َم ِئٍذ ُت َح ِّد ُث َأْخ َب اَر َه ا‬ dalam keadaan suci, dihapuskan semua dosa. Dan dapat
melaksanakan apa yang Rasulullah SAW Sunnahkan kepada
“Pada hari itu bumi menceritakan beritanya.” (QS. Al-Zalzalah : kita
4)
Kaum Muslimin dan Muslimat Rahimakumullah!

Marilah kita meningkatan kualitas iman dan takwa serta


keikhlasan kepada Allah SWT.

Selamat Menjalankan Idul Fitri

Akhirul Kalam,
Wallahul Muwafiq Ila Aqwamiththoriq
Wassalamualaikum Wr Wb

Anda mungkin juga menyukai