Anda di halaman 1dari 4

Shalat Idul Fitri : Pengertian, Hukum, Persiapan dan Cara Pelaksanaannya

Muqadimah

Setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa ramadhan (baca puasa ramadhan dan fadhilahnya)
dan merasakan keistimewaan ramadhan, seluruh umat islam di dunia akan merayakan hari besar yakni
idul fitri . Idul fitri diartikan sebagai hari suci atau hari dimana umat islam seperti terlahir kembali dan
bersih dari dosa. Idul fitri atau yang biasa disebut dengan hari lebaran adalah salah satu momen yang
ditunggu oleh umat islam baik di Indonesia atau di negara lain dan dirayakan pada tanggal 1 Syawal.
Saat idul fitri kita melakukan satu ibadah yang hanya dilaksankana pada hari raya idul fitri saja yakni
shalat idul fitri atau yang biasa disebut sebagai shalat id.

Pengertian Shalat Idul Fitri

Shalat idul fitri adalah salah satu shalat yang hanya dikejakan saat perayaan hari raya idul fitri. Shalat
idul fitri berbeda dengan shalat sunnah lainnya seperti shalat dhuha (baca keutamaan shalat dhuha),
shalat tahajud (baca keutamaan shalat tahajud) shalat witir dan shalat wajib dalam hal cara
melaksanakan. Shalat idul fitri dilaksanakan pada pagi hari saat hari raya idul fitri dan umat islam akan
beramai-ramai mengunjungi mesjid atau lapangan untuk melaksanakan shalat idul fitri secara
berjamaah.

Hukum Shalat Idul Fitri

Meskipun shalat idul fitri termasuk shalat sunnah, namun beberapa hadist dan dalil menyatakan bahwa
hukum melaksanakan shalat idul fitri adalah wajib. Berikut adalah beberapa dalil tentang shalat idul fitri

َ‫صلَّى ْال ُم ْسلِ ِمين‬


َ ‫َّض َأ ْن يَ ْعت َِز ْلنَ ُم‬
َ ‫ُور َوَأ َم َر ْال ُحي‬
ِ ‫ت ْال ُخد‬ َ ِ‫ – َأ ْن نُ ْخ ِر َج فِى ْال ِعي َد ْي ِن ْال َع َوات‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ى‬
ِ ‫ق َو َذ َوا‬ َّ ِ‫َأ َم َرنَا – تَ ْعنِى النَّب‬.

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada kami pada saat shalat ‘ied agar
mengeluarkan para gadis yang beanjak dewasa dan wanita yang dipingit, begitu pula wanita yang
sedang haidh. Namun beliau memerintahkan pada wanita yang sedang haidh untuk menjauhi tempat
shalat.”

Shalat eid diwajibkan berdasarkan beberapa pendapat. Seperti yang dijelaskan berikut ini :

 Rasullullah memerintahkan umatnya untuk melaksanakan shalat idul fitri dan bila seseorang
memiliki uzur ia tetap harus keluar rumah dan pergi ketempat dilaksanakannya shalat namun
tetap harus menjaga jaraknya
 Rasullullah selalu melaksanakan shalat id dan tidak pernah meninggalkannya
 Perintah Allah SW dalam surat Al Kautsar ayat 2 “Dirikanlah shalat dan berqurbanlah (an nahr).”
(QS. Al Kautsar: 2)
 Boleh meninggalkan shalat jum’at jika pagi harinya telah melaksanakan shalat id (jika idul fitri
jatuh pada hari jum’at) hal ini ditafsirkan bahwa seseuatu yang sifatnya wajib bisa gugur karena
sesuatu yang wajib pula.

Waktu Shalat Idul Fitri

Shalat idul fitri dilaksanakan pada hari raya idul fitri tanggal 1 Syawal. Berbeda dengan shalat idul adha
yang dilakukan pada waktu pagi dan lebih awal, shalat idul fitri dilaksanakan lebih akhir sekitar pukul 7-8
karena setelah idul fitri tidak ada pelaksanaan penyembelihan hewan kurban

Tempat Shalat Idul Fitri

Pada hari raya idul fitri kita menyaksikan banyak umat islam yang melaksanakan ibadah shalat id di
sebuah tanah lapang hal ini sesuai hadits rasullullah SAW yang menyatakan bahwa shalat idul fitri di
sebuah tanah lapang lebih afdhol daripada shalat id dalam masjid

ْ ِ‫َرسُو ُل هَّللا ِ – صلى هللا عليه وسلم – يَ ْخ ُر ُج يَوْ َم ْالف‬


َ ‫ط ِر َواَألضْ َحى ِإلَى ْال ُم‬
‫صلَّى‬

“Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar pada hari raya ‘Idul Fithri dan ‘Idul Adha menuju
tanah lapang.” (HR Abu Said)

Namun jika memiliki uzur seperti hujan, dan tidak adanya tanah lapang disekitar tempat tinggal anda
maka shalat id boleh dilaksanakan di dalam masjid.

Persiapan Shalat Idul Fitri

Setelah mengetahui hukum, waktu dan tempat melaksanakan kita perlu mengetahui tata cara dan hal-
hal yang perlu dilakukan sebelum melaksanakan shalat idul fitri. Simak penjelasan berikut ini

1. Mandi dan mensucikan diri

Sebelum melaksanakan shalat idul fitri hendaknya kita mandi dan mensucikan diri. Jangan lupa untuk
berwudhu sebelum berangkat menuju tempat shalat. Terkadang seseorang lupa untuk mengambil
wudhu terutama wanita yang memakai make up setelah mandi. Jangan lupa bahwa wudhu adalah salah
satu syarat sahnya shalat.

2. Memakai pakaian terbaik

Saat hendak melaksanakan shalat idul fitri, sebaiknya kita menghias diri dan memakai pakaian terbaik.
Pria juga dianjurkan untuk memakai wangi-wangian. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnul Qayyim
bahwa “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar ketika shalat Idul Fithri dan Idul Adha dengan
pakaiannya yang terbaik.

3. Makan

Sebelum melaksanakan shalat id kita dianjurkan untuk makan dipagi hari dan hal inilah yang
membedakan shalat idul fitri dengan shalat idul adha dimana saat sebelum shalat idul adha kita tidak
dianjurkan untuk makan hal ini dimaksudkan bahwa pada hari raya idul fitri umat islam tidak lagi
melakukan ibadah puasa seperti sebelumnya pada bulan ramadhan. Sebagaimana hadist Rasullullah
SAW

‫ط ِر َحتَّى يَْأ ُك َل َوالَ يَْأ ُك ُل يَوْ َم اَألضْ َحى َحتَّى َيرْ ِج َع فَيَْأ ُك َل ِم ْن ُأضْ ِحيَّتِ ِه‬
ْ ِ‫ الَ يَ ْغدُو يَوْ َم ْالف‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫َكانَ َرسُو ُل هَّللا‬

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘ied pada hari Idul Fithri dan beliau makan
terlebih dahulu. Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang
dari shalat ‘ied baru beliau menyantap hasil qurbannya.”

4. Berjalan kaki dan menempuh jalan yang berlainan

Yang dinaksud dengan menempuh jalan yang berlainan adalah saat pergi dan pulang shalat idul fitri
hendaknya kita melewati jalan yang berbeda hal ini dimaksudkan supaya saat pergi maupun pulang kita
lebih banyak bertemu dengan orang-orang yang juga melaksanakan shalat id dan saling berminal aidzin.
Pergi menuju tempat shalat id juga dianjurkan untuk berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan
kecuali jika ada halangan atau hajat. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh ibnu Jabir :

َ ‫َكانَ النَّبِ ُّى – صلى هللا عليه وسلم – ِإ َذا َكانَ يَوْ ُم ِعي ٍد خَالَفَ الطَّ ِري‬
‫ق‬

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘ied, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat
dan pulang.

Dan Hadist yang diriwayatkan oleh ibnu umar

ِ ‫ يَ ْخ ُر ُج ِإلَى ْال ِعي ِد َم‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫َكانَ َرسُو ُل هَّللا‬
ِ ‫اشيًا َويَرْ ِج ُع َم‬
‫اشيًا‬

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘ied dengan berjalan kaki, begitu pula
ketika pulang dengan berjalan kaki

5. Melafalkan takbir

Saat sebelum melaksanakan shalat id sebaiknya kita melafalkan kalimat takbir kepada Allah SWT sebagai
tanda bahwa kita gembira menyambut hari raya idul fitri (baca manfaat takbir)

Kalimat takbir adalah sebagai berikut :

‫هَّللا ُ َأ ْكبَ ُر هَّللا ُ َأ ْكبَ ُر اَل إلَهَ إاَّل هَّللا ُ َوهَّللَا ُ َأ ْكبَ ُر هَّللا ُ َأ ْكبَ ُر َوهَّلِل ِ ْال َح ْم ُد‬
“Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar, Allahu akbar wa lillahi ilhamd (Allah Maha
Besar, Allah Maha Besar, tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar selain Allah, Allah
Maha Besar, Allah Maha Besar, segala pujian hanya untuk-Nya)

Tata Cara Shalat Idul fitri

Shalat idul fitri hampir sama cara pelaksanaannya seperti shalat wajib atau shalat sunnah hanya saja
terdapat sedikit perbedaan. Shalat idul fitri dilaksanakan dua rakaat secara berjamaah dan tidak ada
adzan maupun iqamat untuk mengawalinya. Berikut adalah penjabarannya

Dimulai dengan takbiratul ikhram sebagaimana shalat lainnya

Bertakbir sebanyak 7 kali selain takbiratul ikhram dan dengan melafadzkan kalimat takbir. Diantara
takbir-takbir tersebut hendaknya membaca kalimat

‫ اللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لِي َوارْ َح ْم ِن‬. ‫ُس ْبحَانَ هَّللا ِ َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َواَل إلَهَ إاَّل هَّللا ُ َوهَّللَا ُ َأ ْكبَ ُر‬

“Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar. Allahummaghfirlii war hamnii (Maha
suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya
Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku).

3. Membaca Alfatihah kemudian membaca surat lainnya pada rakaat pertama

4. Kemudian lakukan gerakan shalat seperti pada shalat umumnya yakni ruku, itidal dan sujud

5. Setelah bangkit dan masuk rakaat kedua, bertakbir sebanyak lima kali dan dengan lafadz yang sama
seperti rakaat pertama

6. Membaca surat Alfatihah dan surat lainnya

7. Selanjutnya lakukan gerakan shalat sebagaimana biasanya sampai tahyat akhir dan salam

Setelah shalat id boleh khotib akan menyampaikan khutbah atau ceramah, jamaah boleh mengikuti
khutbah ini dan mendengarkan namun juga boleh meninggalkan jika memiliki kepentingan.
Sebagaimana hadits Rasullullah SAW

ْ‫َب فَ ْليَ ْذهَب‬ ْ ‫س لِ ْل ُخ‬


َ ‫طبَ ِة فَ ْليَجْ لِسْ َو َم ْن َأ َحبَّ َأ ْن يَ ْذه‬ َ ِ‫ِإنَّا ن َْخطُبُ فَ َم ْن َأ َحبَّ َأ ْن يَجْ ل‬

“Aku saat ini akan berkhutbah. Siapa yang mau tetap duduk untuk mendengarkan khutbah, silakan ia
duduk. Siapa yang ingin pergi, silakan ia pergi. (HR Abdullah Said)

Anda mungkin juga menyukai