Anda di halaman 1dari 5

Laboratorium Pengaruh Hutan Divisi Ekologi Hutan

Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan dan Lingkungan


Institut Pertanian Bogor

FORMULIR HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM PENGARUH HUTAN

IDENTITAS

Kelompok : 1
Nama/NIM : 1. Gilang Daksana/E4401211004
2. Intan Sartika/E4401211016
3. Sufyan Aryanto/E4401211046
4. Muhammad Rizki Hadi/E4401211054
5. Yildi Rae Asgar/X1004232049

Hari, tanggal : Selasa, 20 Februari 2024


Nama asisten pratk. : 1. Satria Adam/E4401201005
2. Muhammad Rafi Putra Zulkarnain/E4401201047

Judul prakt. : Fungsi Hutan dalam Konservasi Tanah dan Air


Topik 1 : Analisis Kualitas Air
Tujuan : pengaruh pemanfaatan lahan terhadap kualitas air.

HASIL PENGAMATAN

Informasi Umum

Tabel 1 Informasi umum

Lokasi pengambilan sampel : Sungai Tahuka


Waktu pengambilan sampel : 13.00-13.20
Ketinggian tempat (mdpl) : 192 mdpl
Curah hujan (mm)* : 486,8 mm
Kelerengan (%) : 15%
Tipe penggunaan lahan : Daerah Aliran Sungai
Alat dan/atau bahan yang digunakan : Termometer air, wadah sampel air (3 buah,600ml), kertas
untuk observasi saring, corong, gelas erlenmayer, p H meter, teh,
refractometer, selotip bening, label dan spidol

Hasil Uji Fisika Air Secara Sederhana

Tabel 2 Hasil uji bau (aroma) pada sampel air

No.
sampel
Hasil pengamatan bau (aroma) Kategori bau (aroma)
(ulangan)

1 normal
tidak berbau

tidak berbau
2 normal

tidak berbau
3 normal
Pengamatan uji fisik air secara sederhana dilakukan dengan cara mengamati bau pada air
yang sudah diperoleh. Hasil yang didapat pada ketiga ulangan memiliki hasil yang sama. Air tidak
memiliki bau dan normal layaknya air pada umumnya.

Tabel 3 Hasil uji warna pada sampel air

No.
sampel Hasil pengamatan warna* Kategori warna
(ulangan)

1 Bening namun sedikit berwarna kekuningan Sedikit Berwarna

Bening namun sedikit berwarna kekuningan


2 Sedikit Berwarna

Bening
3 Tidak Berwarna

Pengamatan warna air dilakukan pada tiga ulangan, yang mana pada keseluruhan ulang
dilakukan penyaringan menggunakan kertas saring. Pada ulangan pertama dan kedua didapatkan air
yang berwarna kekuningan. Ulangan ketiga didapatkan air yang bening dan tidak berwarna

Tabel 4 Hasil uji kekeruhan pada sampel air

No.
sampel Hasil pengamatan kekeruhan* Kategori kekeruhan
(ulangan)

1 Sampel air didalam gelas jernih namun sedikit berwarna Sedikit Keruh

2 Sampel air didalam gelas jernih namun sedikit berwarna Sedikit Keruh

3 Sedikit Keruh
Sampel air didalam gelas jernih namun sedikit berwarna

Uji kekeruhan air pada sungai tahuka dilakukan dengan tiga ulangan. Hasil yang didapat pada
semua ulangan air memilki sedikit warna kekuningan dan sedikit keruh. Pengamatan kekeruhan air
dilakukan tanpa adanya penyaringan.

Tabel 5 Hasil pengukuran suhu pada sampel air

No.
sampel Nilai suhu air (oC) Rata-rata
(ulangan)
28,8
1
28,5
2 28,7
28,8
3
Hasil Uji Kimia Air Secara Sederhana

Tabel 6 Hasil pengukuran pH dan salinitas pada sampel air

No.
sampel Nilai pH Nilai Salinitas
(ulangan)
1 6,5 0
2 6,5 0
6,5
3 0
6,5
Rata-rata 0

Tabel 7 Hasil uji proses biokimia secara sederhana

No.
sampel Hasil proses biokimia dengan uji larutan teh* Dokumentasi
(ulangan)

Tidak ada perubahan dan tidak berminyak


1

Gambar 1 Campuran sampel air U1 dengan teh

Tidak ada perubahan dan tidak berminyak


2

Gambar 2 Campuran sampel air U2 dengan teh

Tidak ada perubahan dan tidak berminyak


3

Gambar 3 Campuran sampel air U3 dengan teh


Hasil yang ditemukan pada uji biokimia menggunakan larutan teh tidak ditemukan perubahan,
perubahan yang dimaksud berupa minyak ataupun kotoran yang mengendap. Dapat disimpulkan air
yang berada pada sungai tahuka tidak mengandung minyak atapun sejenis nya.
Tabel 8 Hasil uji elektrolisis secara sederhana

Kandungan
No.
logam / unsur
sampel Hasil uji elektrolisis sederhana
(misal Fe dan
(ulangan)
Mg)

1 Bergelembung kuat tanpa kotoran Rendah

2 Bergelembung kuat tanpa kotoran


Rendah
3 Bergelembung kuat tanpa kotoran
Rendah

Pengamatan uji elektrolisis sederhana menggunakan alat rakitan menggunakan baterai sebagai
sumber energi listrik dan pensil sebagai penangkap zat zat magnesium yang terkandung dalam air
sungai Tahuka. Dalam uji sederhana ini tidak ditemukan zat-zat yang dimaksud, hanya saja gelebung
yang dihasilkan dari aliran listrik pada baterai.

Hasil Uji Biologi Air Secara Sederhana

Tabel 9 Hasil uji biologi secara sederhana

No.
sampel
Hasil pengamatan biologis Dokumentasi
(ulangan)

1 Air berwarna kehijauan dan muncul gumpalan


lumut dibagian bawah botol

Gambar 4 Uji biologi sederhana sampel air


Ulangan 1

2 Air berwarna kehijauan dan muncul sedikit


gumpalan lumut dibagian bawah botol

Gambar 5 Uji biologi sederhana sampel air


Ulangan 2
3 Air berwarna kehijauan dan muncul gumpalan
lumut dibagian bawah botol

Gambar 5 Uji biologi sederhana sampel air


Ulangan 3

Pengamatan uji biologi sederhana dilakukan dengan mengamati perubahan air yang didiamkan
selama seminggu. Perubahan warna air yang menjadi hijau diduga adanya perkembangan lumut dan
alga. Pertumbuhan lumut dan alga ini dapat menjadi indikator adanya nitrogen dan fosforus di air yang
mendukung pertumbuhan alga dan lumut.

Tabel 10 Hasil pengamatan bioindikator pada ekosistem sekitar sumber sampel air

No
. Nama jenis Ʃ ind. Tipe
1 Anggang-anggang (Ptilomera dromas Breddin) 13 Hewan

2 Capung beludru sunda (Euphaea variegata) 7 Hewan

Bioindikator yang ditemui pada lokasi adalah insekta air. Anggang-anggang dan capung dapat
mengindikasikan perairan tersebut relative bersih karena kedua insekta ini tidak bisa hidup di air yang
tercemar.

Anda mungkin juga menyukai