Anda di halaman 1dari 149

EFEKTIVITAS PELAYANAN PENERBITAN

KARTU KELUARGA DENGAN TANDA


TANGAN ELEKTRONIK DI DINAS
KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

SKRIPSI

diajukan guna pengembangan kompetensi keilmuan terapan


pemerintahan dan syarat penyusunan skripsi pada Program Sarjana
Sains Terapan Pemerintahan pada Institut Pemerintahan Dalam Negeri

oleh
HABIB YUDHA
PRAWIRA NPP. 29.1073

PROGRAM STUDI
STUDI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN
SIPIL FAKULTAS PERLINDUNGAN MASYARAKAT
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
JATINANGOR
2022
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI

Judul Proposal Sknpsi EFEKTIVITAS PELAYANAN PENERBITAN


KARTU KELUARGA OENGAN TANDA
TANGAN ELEKTRONIK DI DINAS
KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
PROVINS! KALIMANTAN TENGAH

Nama Habib Yudha Prawira

NPP 29 1073

Program Stud, Stud1 Kependudukan dan Pencatatan S1pil

Fakultas Perhndungan Masyarakat

Tempat dan Tanggal Lah1r Bandung, 29 Juli 2000

d1setuJui untuk d1pertahankan d1hadapan Tim Pengu11pada hari


tanggal bulan Apnl Tahun 2022

Jatinangor, Maret 2022

Hj. Suna h ulianingsih, S.Pd, Arnold Ferdinand Bura, S.IP, M.AP


MM.Pd Pembina (IV/a)
mbina Tk.1/(111/d) NIP. 19690408 199003 1 006
NIP. 19590704 198903 2 001
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya, yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Habib Yudha Prawira


NPP 29.1073
Program Studi Studi Kependudukan dan Catatan Sipil
Fakultas Pelindungan Masyarakat
Judul Skripsi Efektivitas Pelayanan Penerbitan Kartu
Keluarga dengan Tanda Tangan Elektronik di
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi
Kalimantan Tengah
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa, Skripsi yang saya tulis ini adalah
asli hasil karya sendiri bukan hasil menjiplak atau plagiat dan belum pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di perguruan tinggi manapun.
Hal ini dibuktikan dengan surat keterangan hasil pemeriksaan deteksi
plagiarisme berbasis internet (seperti : turnitin) yang kurang dari 30% dari
Perpustakaan lnstitut Pemerintahan Dalam Negeri.
Sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah disebutkan dalam daftar pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat, apabila ternyata saya
terbukti melakukan pelanggaran akademik tersebut di atas, saya bersedia
menerima sanksi sesuai ketentuan Lembaga dan/atau peraturan-
perundangan yang berlaku.

II'_ ; v
Jatinangor, April 2022

1
m e-:buat pernyataan,
i , •
; .,- ) METERA
t'r 1
• 1
·, 6AAJX763928 TEMP -
., HABIB YUDHA PRAWIRA
NPP.29.0545
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah


pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.

(QS. Al- Zalzalah : 7)

hidup ini terlalu singkat untuk bangun di pagi hari


dengan penyesalan. jadi cintailah orang yang
memperlakukanmu dengan benar dan lupakan orang yang
tidak bisa memperlakukanmu dengan benar

(Habib Yudha Prawira)

Persembahan ini ku tunjukkan kepada:

Seorang bidadari tak bersayap yang berjasa dalam hidupku,


ibuku tercinta Rukinah dan seorang pemimpin hebat,
ayahku Mahmudin serta yang selalu mengajarkan
kesabaran, kakaku Huriyah Rukma Nurmelani dan adikku
yang ku sayangi, Habibah Yulia Resti

Untuk orang yang ku sayang dan seluruh keluargaku.


Saudara seperjuanganku Praja Gautama XXIX dan
almamater tercinta Insitut Pemerintahan Dalam Negeri.

i
ABSTRAK

Kartu Keluarga adalah dokumen kependudukan yang dibuat


untuk mencatatkan anggota keluarga serta menjadi bukti sah dan kuat
atas status identitas keluarga dan menjadi syarat penerbitan dokumen
penting lainnya. Tanda tangan elektronik adalah inovasi dalam
percepatan dokumen kependudukan yang bertujuan agar dapat
mengefisiensi pembuatan dokumen kependudukan tanpa harus
bertemu. Penelitian ini dilakukan agar dapat mengetahui efektivitas
pelayanan penerbitan kartu keluarga dengan tanda tangan elektronik
di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin
Barat, untuk mengetahui hambatan serta upaya mengatasi hambatan
efektivitas pelayanan penerbitan kartu keluarga dengan tanda tangan
elektronik. Teori yang digunakan terkait penelitian ini merupakan teori
efektivitas menurut Gibson dan Streers dalam buku Sumaryadi (2005:
107-108) yang terbagi dalam lima indikator yaitu Produksi atau
produktivitas, Mutu/kualitas, Efesiensi, Fleksibilitas, dan Kepuasan.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi.
Sedangkan teknik analisis dengan cara melakukan reduksi data,
penyajian data, dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian
dari lima indikator efektivitas terdapat satu indikator yang belum
tercapai yaitu Efesiensi, karena masih ditemukan hambatan dalam
pelaksanaan yaitu koneksi jaringan dan server pusat yang tidak stabil,
kurangnya SDM yang handal dalam IT, kurangnya fasilitas dalam
menunjang pelaksanaan pelayanan tanda tangan elektronik.
Berdasarkan hal tersebut peneliti memberikan saran kepada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat
diharapkan dapat Melakukan pembaruan sistem jaringan server
dengan bekerja sama kepada pihak Dinas Komunikasi dan Informatika
ataupun dengan pihak telkomsel serta berkoodinasi kepada pihak
server pusat terkait terjadinya down server, Melakukan pengajuan
permintaan formasi pegawai kepada badan kepegawaian pembinaan
dan pelatihan (BKPP) baik pegawai honorer maupun PNS. Menambah
jumlah fasilitas sarana dan prasarana dengan cara mengajukan
permohonan penambahan fasilitas kepada pemerintah daerah.

Kata Kunci : Kartu Keluarga, Efektivitas, Tanda Tangan Elektronik

ii
ABSTRACT

Family Identity Card is document to register family members to


valid and proof of family identity status and requirement for issuance of
important documents. Electronic signatures are innovations in
accelerating population documents of making population documents more
efficient without gather. this research is to determine the effectiveness of
the service of family identity cards with electronic signatures at the
Department of Population and Civil Registration of West Kotawaringin
Regency, to find out the obstacles and how to overcome the effectiveness
of issuing family cards with electronic signatures. This research used
effectiveness theory effectiveness of Gibson and Streers in Sumaryadi's
book (2005: 107-108) which use 5 indicators productivity, quality,
efficiency, flexibility, and satisfaction. This research use descriptive
qualitative and data collection techniqu use interviews, documentation,
and observation. while analysis technique by doing data reduction, data
presentation, and conclusions. Based on result, there is one indicator that
hasn’t achieved, namely efficiency, because there are obstacles in
implementation, which unstable network connections and central servers,
lack of reliable human resources in technology, lack of facilities to support
the implementation of electronic signature services. Based on this,
Department of Population and Civil Registration of Kotawaringin Barat
Regency have to update the server network system by collaborating with
the Department of Communication and Information or with Telkomsel and
coordinating with the central server regarding the occurrence of a down
server, Submitting a request for information employees to the staffing
agency for coaching and training (BKPP) both honorary employees and
civil servants. Increase the number of facilities and infrastructure by
submitting a request for additional facilities to regional government.

Keywords: Family Identity Card, Effectiveness, Electronic Signature

iii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Subhanahu

Wata’ala atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan

kepada junjungan kita baginda Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘alaihi

wassalam yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu-

ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal hidup kita baik di dunia

maupun di akhirat kelak. Skripsi yang peneliti susun berjudul

“EFEKTIVITAS PELAYANAN PENERBITAN KARTU KELUARGA

DENGAN TANDA TANGAN ELEKTRONIK DI DINAS KEPENDUDUKAN

DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PROVINSI

KALIMANTAN TENGAH” yang ditulis untuk memenuhi persyaratan

dalam penyelesaian program Diploma IV pada Institut Pemerintahan

Dalam Negeri (IPDN).

Peneliti menyadari bahwa Skripsi ini jauh dari kata sempurna.

Karena keterbatasan pengetahuan yang peneliti miliki. Dengan segala

kekurangan dan kelebihannya, Skripsi ini tersusun atas bantuan dan

dukungan serta keterlibatan dari berbagai pihak berupa bimbingan oleh

dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II dan petunjuk dari semua

pihak yang telah memberikan waktu, tenaga, pikiran serta doa untuk

peneliti.

iv
Secara khusus peneliti sampaikan terimakasih sepenuh hati jiwa

dan raga kepada Ayah Mahmudin, Bunda Rukinah, serta saudaraku

Huriyah Rukma Nurmelani, dan Habibah Yulia Resti serta segenap

keluarga besar yang memberi doa kepada peneliti selama ini. Terimakasih

untuk motivasi yang tak akan pernah hilang oleh waktu. Semoga Allah

menyayangi ayah dan bunda, dan menjadikan jannahnya sebagai hadiah,

Aamiin.

Ucapan terimakasih dengan segala kerendahan dan ketulusan

hati, pada kesempatan ini peneliti haturkan penghargaan setinggi-

tingginya kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Hadi Prabowo, M.M selaku Rektor Institut

Pemerintahan Dalam Negeri

2. Bapak Dr. Drs. Udaya Madjid, M.Pd selaku Dekan Fakultas

Perlindungan Masyarakat

3. Bapak Dr. Romi Saputra, S.Sos, M.Si selaku Ketua Program

Studi Kependudukan dan Pencatatan Sipil

4. Ibu Hj. Sunasih Mulianingsih, S.Pd, MM.Pd selaku Dosen

Pembimbing I beserta Bapak Arnold F. Bura, S.IP, M.AP selaku

Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, saran

serta masukan dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini

serta senantiasa memberikan waktu dan ilmunya untuk

mendukung proses penyelesaian skripsi ini;

v
5. Pemerintah Daerah kabupaten Kotawaringin Barat, khususnya

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Kotawaringin Barat yang mana dalam hal ini banyak membantu

peneliti dalam mengumpulkan informasi dan data yang peneliti

butuhkan sebagai bahan penelitian yang terkandung di dalam

skripsi ini;

6. Seluruh Purna Praja Kalimantan Tengah, khususnya

Kotawaringin Barat yang telah memberikan petunjuk, arahan

dan bantuannya dalam pelaksanaan penulisan dan

penyusunan skripsi ini;

7. Bapak/Ibu Dosen Pengajar, Pelatih dan Pengasuh beserta

seluruh Civitas Akademika Institut Pemerintahan Dalam Negeri

Kampus Jatinangor dan Kampus Sulawesi Utara yang telah

memberikan banyak pembelajaran bagi peneliti selama ini;

8. Keluarga yang selalu mendukung baik fisik dan materi, Bapak

Mahmudin, Ibu Rukinah, Mba Melan, Adik Habibah dan Reisha

Dewi S yang senantiasa menjadi motivasi atas pendidikan yang

sedang peneliti jalani;

9. Saudara Asuh bimbingan penelitian yang selalu bersama-sama

dalam melangkah dalam menjalani proses penelitian;

10. Seluruh Sokon (Saudara Kontingen) Kalimantan Tengah XXIX

Oloh Itah yang dengan setia menjadi keluarga yang selalu

vi
mengiringi jalannya pendidikan di Institut Pemerintahan Dalam

Negeri;

11. Seluruh Sokab (Saudara Kabupaten) Kotawaringin Barat XXIX

yang telah memberikan motivasi dalam menjalani pendidikan di

Institut Pemerintahan Dalam Negeri;

12. Kalteng Redo XXIX, Badawi patner sokab yang paling susah

dibangunin dari muda sampe wasana, Jaja sang ketua

angkatan yang termuda tapi terdewasa, Dava yang selalu

terlihat kalem, Tami orang tersibuk kedua setelah orang

pertama, Alfan Sang Manusia out of the box, Ojos Sang

Manusia with no box, Ading Fibri Si Tetangga calon Ibu

Bhayangkari, Ading Nada si tukang meraju tapi baik, Ading

Maria yang selalu berkelana dan Ading Kiki yang tidak tau

kemana arahnya;

13. Seluruh ading-ading kalteng XXX, XXXI dan XXXII yang telah

memberikan dukungan dan bantuan;

14. Semua pihak yang telah membantu penyusunan Laporan Akhir

ini. Jazakumullah khairan katsiran, semoga Allah SWT.

membalas dengan yang lebih baik dan pahala yang

memberatkan timbangan amal kebaikan di Yaumul Hisab nanti.

Peneliti menyadari bahwa Skripsi ini masih banyak kekurangan

dan kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini

disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan wawasan

vi
dari peneliti.

vi
Oleh sebab itu, peneliti sangat mengaharapkan kritik dan saran untuk

menyempurnakan Skripsi ini. Akhir kata, peneliti sangat berharap Skripsi

ini membawa manfaat bagi yang membaca.

Atas segala kekurangan Skripsi, peneliti mohon maaf. Terima

kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Jatinangor, April

2022 Peneliti,

Habib Yudha Prawira

ix
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN..............................................................i

ABSTRAK...............................................................................................ii

ABSTRACT............................................................................................iii

KATA PENGANTAR..............................................................................iv

DAFTAR ISI...........................................................................................ix

DAFTAR TABEL..................................................................................xv

DAFTAR GAMBAR.............................................................................xvi

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................7

1.3 Tujuan Penelitian................................................................7

1.4 Kegunaan Penelitian..........................................................8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................10

2.1 Penelitian Sebelumnya....................................................10

2.2 Landasan Teoritis dan Legalistik......................................12

x
2.2.1 Landasan Teoritis................................................12

2.2.1.1 Efektivitas............................................................12

2.2.1.2 Pelayanan...........................................................15

2.2.1.3 Kartu Keluarga....................................................16

2.2.1.4 Tanda Tangan Elektronik....................................17

2.2.2 Landasan Legalistik.........................................................19

2.2.2.1 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013

tentang Perubahan Atas Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi

Kependudukan....................................................19

2.2.2.2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016

tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 11

Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi

Elektronik............................................................20

2.2.2.3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 82 Tahun 2012 Tentang

Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi

Elektronik............................................................21

2.2.2.4 Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018

tentang Sistem Pemerintahan Berbasis

Elektronik (SPBE)...............................................22

xi
2.2.2.5 Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2018

tentang tentang Tata Cara Pendaftaran dan

Pencatatan Sipil..................................................23

2.2.2.6 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7

Tahun 2019 tentang Pelayanan Administrasi

Kependudukan Secara Daring............................24

2.2.2.7 Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin

Barat Nomor 2 Tahun 2020 tentang

Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan

Berbasis Elektronik..............................................25

2.3 Kerangka Pemikiran.........................................................26

BAB III METODE PENELITIAN............................................................28

3.1 Pendekatan Penelitian.....................................................28

3.2 Operasional Konsep Atau Variabel..................................30

3.3 Sumber Data dan Informan..............................................32

3.3.1 Sumber Data.......................................................32

3.3.2 Informan..............................................................33

3.4 Instrumen Penelitian........................................................36

3.5 Teknik Pengumpulan Data...............................................37

3.5.1 Observasi............................................................37

3.5.2 Wawancara.........................................................39

xi
3.5.3 Dokumentasi.......................................................41

3.6 Teknik Analisis Data........................................................42

3.7 Jadwal dan Lokasi Penelitian...........................................44

3.7.1 Lokasi Penelitian.................................................44

3.7.2 Jadwal Penelitian................................................44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................46

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................46

4.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kotawaringin

Barat...................................................................46

4.1.2 Kondisi Demografis Kabupaten Kotawaringin

Barat Penduduk di Kabupaten Kotawaringin

Barat pada tahun 2021.......................................49

4.1.3 Visi dan Misi Kabupaten Kotawaringin Barat......51

4.1.3.1 Visi Kabupaten Kotawaringin Barat.....................51

4.1.3.2 Misi Kabupaten Kotawaringin Barat....................52

4.1.4 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Barat...........................53

4.1.4.1 Visi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Barat...........................56

4.1.4.2 Misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat....................56

xi
4.1.4.3 Struktur organisasi dan Tata Kerja Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Barat...........................57

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan...................................72

4.2.1 Penerbitan Kartu Keluarga di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi

Kalimantan Tengah.............................................72

4.2.1.1 Produksi atau Produktivitas.................................73

4.2.1.2 Mutu atau Kualitas..............................................81

4.2.1.3 Efisiensi...............................................................86

4.2.1.4 Fleksibilitas..........................................................90

4.2.1.5 Kepuasan............................................................93

4.2.2 Faktor penghambat dalam efektivitas

pelayanan penerbitan kartu keluarga dengan

tanda tangan elektronik di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi

Kalimantan Tengah?...........................................98

4.2.3 Upaya Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi

Kalimantan Tengah dalam mengatasi

xi
hambatan efektivitas pelayanan penerbitan

kartu keluarga dengan tanda tangan

elektronik?.........................................................104

BAB V PENUTUP...............................................................................106

5.1 Kesimpulan....................................................................106

5.2 Saran.............................................................................109

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................111

LAMPIRAN

x
DAFTAR

Tabel 1. 1 Data Perbandingan Penerbitan Kartu Keluarga Pada Tahun


2017-2020..............................................................................4

Tabel 2. 1 Hasil Penelitian Sebelumnya................................................10

Tabel 3. 1 Operasionalisasi Konsep.....................................................31

Tabel 3. 2 Informan Wawancara...........................................................34

Tabel 3. 3 Jadwal Kegiatan Penelitian dan Penyusunan Skripsi

Praja Utama Tahun Akademik 2021/2022...........................45

Tabel 4. 1 Luas Per Kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Barat......50

Tabel 4. 2 Jumlah Penduduk Per Kecamatan di Kabupaten

Kotawaringin Barat Tahun 2020...........................................51

Tabel 4. 3 Jumlah Penerbitan Kartu Keluarga Bulan Januari –

Desember 2021....................................................................79

Tabel 4. 4 Data Kepemilikan Kartu Keluarga Tahun 2017-2021...........80

Tabel 4. 5 Data Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan Tahun

2021.....................................................................................85

Tabel 4. 6 Standar Operasional Prosedur Penerbitan Kartu Keluarga

Tanda Tangan Elektronik......................................................................88

Tabel 4. 7 Data Inventaris Penunjang Tahun 2021...............................92

Tabel 4. 8 Indeks Kepuasan Masyarakat..............................................96

x
DAFTAR

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran.........................................................27

Gambar 3. 1 Analisa Data Model Miles dan Huberman........................42

Gambar 4. 1 Peta Wilayah Administratif Kabupaten Kotawaringin

Barat................................................................................47

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Kotawaringin Barat merupakan bagian dari Provinsi

Kalimantan Tengah. Ibukota Kabupaten saat ini bertempat di Pangkalan

Bun. Kabupaten ini mempunyai besar wilayah 10.759,00 km² dan jumlah

penduduk sekitar 270.400 jiwa. Banyaknya penduduk Kabupaten

Kotawaringin Barat mengharuskan pemerintah daerah untuk lebih aktif

dalam menjalankan fungsinya yaitu memberikan pelayanan publik baik itu

pelayanan administrasi maupun perlindungan hukum.

Pelayanan umum dapat melalui apa saja yang diberikan oleh

individu atau organisasi untuk mengatasi masalah orang lain, misalnya

pelayanan untuk menawarkan jenis bantuan dengan alasan bahwa pada

dasarnya suatu organisasi memiiliki kualitas pelayanan administrasi,

sangat mungkin untuk memenuhi hak dan kebutuhan yang harus dimiliki

oleh semua masyarakat. Pelayanan publik harus bisa memberikan

kepuasan terhadap masyarakat yang sedang melaksanakan pencatatan

dokumen kependudukan agar masyarakat lebih aktif lagi untuk mengurus

peristiwa kependudukannya.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai suatu

penyedia pelayanan pengurusan dokumen kependudukan dan

pencacatan sipil.

1
2

Pelayanan pencatatan sipil dilakukan untuk pemenuhan administrasi

kependudukan berupa penerbitan dokumen kependudukan dan

pencatatan sipil. Pemberian layanan yang baik menjadi karakteristik dari

suatu instansi pelayanan. Pencatatan yang dilakukan oleh pemerintah

bertujuan agar mempermudah dalam mengidentifikasi identitas seseorang

mulai dari lahir sampai meninggal. Identitas seseorang harus memiliki

kejelasan agar status sebagai warga negara dapat terjamin serta

mendapatkan perlindungan hak dan kewajiban dimasa depan. Maka dari

itu dokumen data kependudukan menjadi hal utama dan wajib untuk

dimiliki setiap penduduk.

Kartu Keluarga atau KK adalah dokumen kependudukan yang

merupakan penegasan yang substansial (bukti sah) dan kokoh tentang

status identitas keluarga, jumlah anggota keluarga dan sebagai

persyaratan untuk penerbitan peristiwa kependudukan lainnya, misalnya

pembuatan KTP, akta pencatatan sipil, asuransi jiwa dan kebutuhan

lainnya atau dengan pihak ketiga. Kartu Keluarga salah satu hal penting

bagi penduduk yang baru melaksanakan pernikahan atau memulai

keluarga baru untuk mencatatkan identitas

keluarga. (sumber:

https://dukcapil.gunungkidulkab.go.id/penerbitan-kartu-keluarga-kk/,

diakses pada tanggal 29 agustus 2021)

Kartu Keluarga sebagai syarat utama dalam administrasi

kependudukan dan dokumen penting lainnya, misalnya, membuat akta

kelahiran anak, syarat anak untuk melanjutkan pendidikan, dan mengganti


3

KTP, serta hal-hal lain yang membutuhkan Kartu Keluarga. Tanpa kartu

keluarga, tidak akan tercatat dalam informasi dokumen kependudukan

dan akan sulit untuk mendapatkan administrasi publik lainnya.

Guna mendukung adanya program Gerakan Indonesia Sadar

Administrasi (GISA), Khususnya pada bidang administrasi kependudukan

melakukan berbagai inovasi untuk mewujudkan peningkatkan pelayanan

kepada masyarakat. Perkembangan zaman menuntut untuk memberikan

pelayanan administrasi kependudukan secara tepat dan cepat sehingga

berupaya peningkatan kualitas serta kompetensi pegawai pemerintah

dalam pengembangan sistem informasi administrasi kependudukan.

Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 7 Tahun 2019 Pasal 5

Ayat (5) tentang Pelayanan administrasi kependudukan secara daring

mengamanatkan bahwa penandatanganan dokumen kependudukan agar

ditandatangani secara elektronik seperti contohnya pada Kartu Keluarga.

Menindaklanjuti kebijakan yang telah dikeluarkan oleh menteri dalam

negeri maka bupati mengeluarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Kotawaringin Barat Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan

Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik. Tanda Tangan Elektronik (TTE)

adalah suatu solusi untuk membantu mengatasi permasalahan yang akan

terjadi pada pelayanan administrasi kependudukan. Dengan adanya

Tanda Tangan Elektronik (TTE) maka pelayanan kepada masyarakat akan

lebih mudah karena memakai sistem teknologi secara online.


4

Berdasarkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Barat telah menerapkan sistem tanda tangan

elektronik (TTE). Sistem TTE ini mulai diterapkan sejak mei 2019 lalu

dengan tujuan untuk mempermudah penduduk dan sementara baru

diberlakukan untuk pengajuan Kartu Keluarga (KK) (sumber:

http://disdukcapil.kotawaringinbaratkab.go.id/ e,diakses pada 30 agustus

2021)

Data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Kotawaringin Barat pelayanan dengan menggunakan tanda tangan

elektronik (TTE) dan menggunakan tanda tangan basah (TTB) adalah

sebagai berikut:

Tabel 1. 1
Data perbandingan penerbitan kartu keluarga pada tahun 2017- 2020

No. Dokumen Realisasi penerbitan Kartu Keluarga Ket.


TTB TTE
2017 2018 Jan Juni 2020
2019- 2019-
mei des
2019 2019
1. Kartu 13.007 14.165 8.813 10.135 15.291
keluarga
Jumlah 35.985 25.426
Sumber: disdukcapil kabupaten kotawaringin barat

Tabel 1.1 di atas diketahui bahwa penerbitan Kartu Keluarga (KK)

saat memakai layanan penerbitan Tanda Tangan Elektronik (TTE) masih


5

terjadi penurunan jumlah penerbitan dari dokumen kartu keluarga saat

menggunakan Tanda Tangan Elektronik (TTE) dibandingkan oleh jumlah

penerbitan menggunakan Tanda Tangan Basah (TTB). Dapat dilihat dari

penurunan penerbitan kartu keluarga di bulan juni 2019 sampai dengan

tahun 2020 dibandingkan dengan jumlah penerbitan kartu keluarga di

tahun 2017 sampai dengan mei 2019.

Prosedur dalam pembuatan Kartu Keluarga dengan Tanda

Tangan Elektronik sama dengan prosedur pembuatan Kartu Keluarga

manual bisa juga secara online melalui website hanya saja pada tahap

terakhir akan tetap diinput datanya oleh operator, data terlebih dahulu

melalui proses verifikasi, setelah di verifikasi maka data itu di entry dan

akan dicetak melalui operator di bawah wewenang Kepala Bidang.

Masyarakat juga diwajibkan untuk memiliki email yang aktif bagi yang

mengurus permohonan dokumen kependudukan secara online melalui

google from. Ketika kehilangan dokumen kependudukan berupa Kartu

Keluarga, masyarakat tidak perlu lagi membuat surat kehilangan ke

kepolisian tetapi masyarakat hanya perlu untuk mencetak ulang dengan

data yang ada di email pencetakan dokumennya cukup menggunakan

kertas hvs putih 80 gram.

Pelayanan publik yang masih dirasakan memiliki persyaratan

yang membingungkan, penerbitan waktu yang lama, serta berbagai

masalah yang terjadi untuk wilayah yang jaraknya cukup jauh dan akses

tranportasi yang belum memadai, penumpukan berkas dokumen

kependudukan yang
6

memerlukan tanda tangan kepala dinas sehingga memakan waktu yang

banyak untuk menyelesaikan dokumen kependudukan agar dapat

ditandatangani, karena kesibukan kepala dinas yang tidak selalu ada di

tempat merupakan salah satu alasan yang kuat dalam memulai pelayanan

dengan menggunakan Tanda Tangan Elektronik agar mempermudah

segala urusan yang berkaitan dengan data kependudukan yang

memerlukan tanda tangan Kepala Dinas atau pejabat terkait dilaksanakan

di mana saja agar dapat lebih mengefisiensikan waktu dan biaya. Selain

kelebihan dan harapan seperti diatas, setiap program pasti ada yang

menjadi kekurangan dan permasalahan tersebut berupa terkadang

terjadinya gangguan server sehingga pelayanan menjadi kurang

maksimal, jaringan internet terkadang tidak stabil, terbatasnya operator

dalam pemberian pelayanan, kurangnya sarana dan prasarana,

Ketidaktahuan masyarakat tentang Tanda Tangan Elektronik dan masih

mengira memakai Tanda Tangan Basah.

Menurut peneliti berdasarkan dari latar belakang diatas, maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengangkat judul

“Efektivitas Pelayanan Penerbitan Kartu Keluarga dengan

Tanda Tangan Elektronik Di Dinas Kependudukan Dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi

Kalimantan Tengah”
7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang ini peneliti dapat menetapkan

rumusan masalah dalam penelitian tentang Efektivitas Pelayanan

Penerbitan Kartu Keluarga Dengan Tanda Tangan Elektronik di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat

Provinsi Kalimantan Tengah. Oleh karena itu, Permasalahan yang akan

diidentifikasi sebagai berikut:

1. Bagaimana efektivitas pelayanan penerbitan kartu keluarga

dengan tanda tangan elektronik di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi

Kalimantan Tengah?

2. Apa saja faktor penghambat dalam efektivitas pelayanan

penerbitan kartu keluarga dengan tanda tangan elektronik di

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah?

3. Bagaimana upaya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah

dalam mengatasi hambatan efektivitas pelayanan penerbitan

kartu keluarga dengan tanda tangan elektronik?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun beberapa tujuan penelitian yang ingin dicapai melalui

penelitian ini adalah sebagai berikut:


8

1. Untuk mengetahui efektivitas pelayanan penerbitan kartu

keluarga dengan tanda tangan elektronik di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin

Barat Provinsi Kalimantan Tengah.

2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat

efektivitas pelayanan penerbitan kartu keluarga dengan tanda

tangan elektronik di Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan

Tengah.

3. Untuk mengetahui upaya Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi

Kalimantan Tengah dalam mengatasi hambatan efektivitas

pelayanan penerbitan kartu keluarga dengan tanda tangan

elektronik.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini memiliki kegunaan sebagaimana yang akan

dijelaskan sebagai berikut:

1. Bagi Praja

Diharapkan dapat bermanfaat dengan dilakukannya penelitian

ini dimaksudkan bisa menjadi tambahan literatur, sebagai

sumber wawasan, dan tolak ukur dalam mengetahui

pengembangan pengetahuan bagi Program Studi

Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan dapat dapat

menambah pengetahuan di dunia kerja nantinya.


9

2. Bagi Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

Kegunaan bagi Lembaga Institut Pemerintahan Dalam Negeri,

penulis berharap penelitian ini bisa menjadi tambahan

referensi Sehingga penelitian berikutnya bisa lebih baik lagi,

dan dapat menjadi pertimbangan dalam pengimplementasian

inovasi di lembaga IPDN.

3. Bagi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Kotawaringin Barat

Diharapkan dari hasil penelitian ini bisa memberikan usul

saran pemikiran dan masukan yang membangun dalam

meningkatkan kualitas pelayanan publik khususnya yang

menggunakan tanda tangan elektronik.


BAB II

TINJAUAN

PUSTAKA

2.1 Penelitian Sebelumnya

Hasil penelitian sebelumnya merupakan salah satu upaya pen

dalam menambah pengetahuan dan memperoleh referensi terkait

permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian. Terdapat beberapa

penelitian sebelumnya yang sejenis maupun mendekati dengan penelitian

yang dilakukan oleh peneliti, seperti tabel 2. 1 berikut:

Tabel 2. 1
Hasil Penelitian Sebelumnya

No Nama Judul Metode Hasil Persamaan Perbedaaan


Penelitian Penelitian Penelitian

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Katrina, Efektivitas Kuantitatif, Keketapan Persamaan Perbedaannya


2017 Pelayanan Deskriptif dan gaya nya adalah dengan penelitian
Pembuatan penyampaian membahas terdahulu ialah
Kartu layanan mengenai penelitian ini
Keluarga berada pada alur dari memfokuskan
Pada Dinas tingkat yang efektivitas pada proses
Kependudu efektif namun pelayanan pelayanan dengan
kan Dan beberapa kartu Tanda Tangan
Pencatatan aspek masih keluarga Elektronik dalam
Sipil harus pada penerbitan kartu
Kabupaten ditingkatkan. Disdukcapil keluarga. Metode
Tana Toraja yang digunakan
berbeda.

10
1

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

2. Nadiyah Efektivitas Deskriptif, Inovasi Persamaan Perbedaannya


Rahmi Penerapan kualitatif revolusioner nya dengan penelitian
Hidayah Layanan DPMTSP membahas terdahulu ialah
, 2018 Sistem pemerintah tentang lebih untuk
Informasi Sidoarjo yang Efektivitas memfokuskan
Tanda memakai pelayanan pada produk
Tangan teknologi Tanda pelayanan (Sittek)
Elektronik informasi Tangan di Dinas
(Sittek) Di untuk Elektronik Penanaman
Dinas menambah guna Modal.
Penanaman kualitas menunjang Sedangkan
Modal Dan pelayanan percepatan peneliti
Pelayanan publik. kepemilikan memfokuskan
Terpadu Sehingga dokumen. penelitian kepada
Satu Pintu dapat Dan metode dokumen Kartu
(Dpmptsp) mengurangi yang Keluarga dengan
Kabupaten terjadinya dipakai TTE di
Sidoarjo terlambatnya sama Disdukcapil.
perijinan dan seperti
dapat penelitian ini
memudahkan menggunak
kerja kepala an deskriptif
dinas. kualitatif.

3. Devina, Relevansi Yuridis Hal ini Persamaan Perbedaannya


2019 Penggunaa normatif menunjukkan nya adalah yakni berfokus
n Tanda kurangnya membahas pada kewenangan
Tangan kepastian tentang notaris yang
Elektronik hukum bagi penggunaan memakai tanda
Dengan notaris dalam tanda tangan elektronik
Kepastian menjalankan tangan yang dilihat dari
Hukum kewenangan elektronik. sudut pandang
Terhadap nya. kepastian hukum.
Notaris Metode yang
digunakan
berbeda.
Sedangkan peneliti
memfokuskan
penelitian kepada
dokumen Kartu
Keluarga dengan
TTE di
Disdukcapil.
Sumber: Diolah Peneliti (2021)
1

2.2 Landasan Teoritis dan Legalistik


2.2.1 Landasan Teoritis
2.2.1.1 Efektivitas

Pandangan dan teori tentang efektivitas dikemukakan oleh

banyak para ahli, berbagai pandangan tentang efektivitas dikaitkan

dengan output atau hasil yang dapat dicapai dengan tujuan atau

hasil yang diinginkan. Sebuah kelompok dapat dikatakan bermanfaat

atau menarik jika output yang diberikan sesuai dengan tujuan yang

ditetapkan dalam rencana.

Menurut pemaparan Saxena dalam lbrahim Indrawijaya,

(2010:176) menjelaskan bahwa Efektivitas merupakan kegiatan yang

menyatakan seberapa jauh tujuan (waktu, kualitas, jumlah) sudah

tercapai. Semakin signifikan tujuan tercapai, semakin tinggi tingkat

kecukupannya.

Efektivitas adalah bagaimana dalam mengukur tentang

seberapa mampu seseorang atau organisasi dalam mencapai

targetnya. Apabila ingin mengukur efektivitas maka harus melihat

dalam segi kualitas, produktivitas dan efisiensi agar bisa mengetahui

tercapainya sebuah program.

Menurut pemaparan dari Mahmudi (2013:86) menjelaskan

bahwa Efektivitas adalah hubungan antara hasil dan tujuan.

Efektivitas diidentifikasi dengan hubungan antara hasil yang

diinginkan dan benar-benar dicapai. Semakin banyak kontribusi hasil


1

untuk pencapaian tujuan, semakin layak organisasi, kegiatan, atau

program.

Efektivitas adalah hubungan yang erat antara hasil nyata

yang diperoleh dengan hasil yang diinginkan. Yang ideal yaitu

pencapaian pekerjaan yang bagus, untuk lebih spesifik contoh hasil

akhirnya sesuai dengan tujuan yang mendasarinya dengan jangka

waktu yang telah ditentukan.

Menurut pemaparan Sutrisno (2011: 125) memiliki empat

kelompok variabel yang berpengaruh dengan efektivitas organisasi

seperti:

1. Ciri asosiasi/organisasi tergolong teknologi dan struktur.

2. Ciri lingkungan tergolong lingkungan dalam dan

lingkungan luar.

3. Ciri dari karyawan.

4. Kebijakan pelaksanaan manajemen

Menurut pemaparan Makmur dalam bukunya yang berjudul

Efektivitas Kebijakan Kelembagaan Pengawasan (2011:6),

Efektivitas didefinisikan sebagai ketelitian harapan, hasil dan kinerja

yang ingin dicapai. Adapun kriteria efektivitas menurut pemaparan

Makmur (2011: 7) mengemukakan unsur-unsurnya sebagai berikut:

a. Ketelitian penentuan durasi


b. Ketelitian perhitungan dana
c. Ketelitian pada pengukuran
d. Ketelitian pada menetapkan pilihan
e. Ketelitian berfikir
1

f. Ketelitian pada mengerjakan perintah


g. Ketelitian pada mengerjakan tujuan
h. sasaran

Menurut Gibson.at.all (1996: 50-52) & Steers (1985: 46-48)

sebagaimana dikutip dalam buku Sumaryadi yang berjudul

Efektivitas Implementasi Kebijakan Otonomi Daerah (2005: 107)

mengemukakan bahwa:

1. Produksi atau produktivitas, mencerminkan kapasitas


asosiasi/pemerintah dalam memberikan administrasi
seperti yang diminta dalam lingkungan lokal
(masyarakat).
2. Mutu/kualitas, produk atau item yang memenuhi asumsi
klien dari pelanggan untuk pelaksanaan untuk kinerja
petugas, dengan ukuran dan penilaian kualitas yang
berasal dari masyarakat dan pelanggan.
3. Efisiensi diartikan sebagai rasio keluaran dibanding
masukan, memusatkan perhatian pada siklus,
mengukur informasi dan hasil, dan bahkan
menonjolkan komponen info dan interaksi.
4. Fleksibilitas menyangkut kapasitas organisasi agar
menyalurkan aset sumber daya dimulai dengan satu
tindakan kemudian ke tindakan berikutnya untuk
memberikan barang(produk) dan administrasi yang beda
dan baru, bereaksi terhadap keinginan masyarakat.
5. Kepuasan dilihat dengan hati penduduk kepada
pekerjaan dan peran di asosiasi/pemerintah dan
pertimbangan faedah yang didapat partisipan yaitu oleh
masyarakat dan pelanggan.

Teori-teori diatas bersumber dari setiap para ahli tentang

efektivitas, maka penulis mengambil teori yang dikemukakan oleh

Gibson, at, all dan Steers dalam Sumaryadi (2005: 107-108) yang

membahas dimensi-dimensi dan indikator yang sesuai dalam

permasalahan yang ingin diteliti oleh peneliti. Teori ini dapat dijadikan
1

dalam operasionalisasi konsep penelitian yang akan menjadi acuan

untuk membuat pedoman wawancara.

Peneliti menyimpulkan bahwa efektivitas merupakan cara

yang tepat dalam pertimbangan yang digunakan untuk mencapai

sebuah tujuan dari beberapa metode dengan tingkat keberhasilan

dan manfaat sesuai dengan target yang ingin dicapai dengan jangka

waktu yang sudah ditetapkan. Efektivitas dapat memberikan

penilaian seberapa tinggi program yang telah dijalankan dan menjadi

acuan untuk kedepannya agar bisa memperbaiki suatu masalah

yang belum dikatakan efektif.

2.2.1.2 Pelayanan

Pelayanan adalah gerakan yang dilakukan oleh individu atau

organisasi yang membantu mengatasi masalah masyarakat

setempat. Pelayanan biasanya memiliki prinsip-prinsip yang

diidentifikasi dengan standar kualitas untuk diberikan kepada individu

yang mendapatkan pelayanan. Standar kualitas merupakan acuan

pasti yang digunakan untuk melihat tolak ukur. Jika dikaitkan dengan

kualitas administrasi, standar kualitas menjadi tolak ukur bagi

penyedia layanan dan diandalkan untuk dapat membantu kebutuhan

individu yang dilayani atau mendapatkan pelayanan.

Menurut pemaparan Moenir (2010:26) menjelaskan tentang

Pelayanan Umum yakni tindakan yang dilakukan setiap orang atau

kumpulan orang berdasarkan komponen material melalui pengaturan


1

strategi dan teknik tertentu untuk mengatasi masalah atau

kepentingan orang lain yang ditunjukkan oleh haknya mereka.

Pelayanan umum dapat melalui apa saja yang diberikan oleh

individu atau organisasi untuk mengatasi masalah orang lain,

misalnya pelayanan untuk menawarkan jenis bantuan dengan alasan

bahwa pada dasarnya suatu organisasi memiiliki kualitas pelayanan

administrasi, sangat mungkin untuk memenuhi hak dan kebutuhan

yang harus dimiliki oleh semua masyarakat.

Menurut Moenir (2010:16) menjelaskan bahwa Pelayanan

adalah metode yang terlibat dengan memenuhi kebutuhan melalui

orang lain secara langsung. Pelayanan memiliki peran penting bagi

setiap orang dan organisasi. Hal ini dikarenakan setiap pemberi

layanan harus memberikan pelayanan kepada konsumen atau

masyarakat yang menjadi target dalam mencapai suatu tujuan yang

diinginkan. Pelayanan merupakan suatu rangkaian kegiatan berupa

interaksi antara konsumen dengan pemberi layanan guna

memecahkan permasalahan konsumen.

2.2.1.3 Kartu Keluarga

Menurut pemaparan Siswosoediro (2008:37) menjelaskan

bahwa Kartu Keluarga (KK) merupakan bagian identitas setiap

keluarga memuat tentang isi data bagaimana susunan, anggota

keluarga serta hubungan. Kartu Keluarga memiliki data lengkap

tentang keseluruhan identitas mulai dari kepala keluarga sampai


1

dengan anggota keluarganya. Jadi kesimpulan dari Kartu Keluarga

(KK) merupakan dokumen administrasi yang dipakai dan bersifat

penting karena didalamnya lengkap tentang data dalam sebuah

keluarga serta memiliki kegunaan lainnya. Kegunaan Kartu Keluarga

menurut Siswosoediro (2008:39), sebagai berikut:

a. Guna syarat dalam memiliki sebuah identitas, seperti

KTP atau paspor;

b. Guna mendaftar pekerjaan; dan

c. Guna persyaratan dalam menikah.

Selain yang disebutkan di atas, kegunaan lain Kartu

Keluarga (KK) yaitu sebagai identitas bagi orang yang belum

memiliki KTP atau KIA. Kartu Keluarga (KK) memiliki peran penting

dalam bagian dokumen yang wajib dimiliki oleh keluarga, baik

keluarga yang baru menikah dan juga yang sudah memiliki anak,

karena merupakan syarat yang biasanya digunakan untuk

kepentingan dalam mengurus dokumen lainnya dan aplikasi pihak

ketiga.

2.2.1.4 Tanda Tangan Elektronik

Menurut Bryan A Garner (1999:530) dalam buku Barkatullah

yang berjudul Hukum Transaksi Elektronik di Indonesia (2017: 23)

disebutkan bahwa Transaksi elektronik merupakan transaksi yang

dibentuk oleh pesan elektronik sebagai pijakan dari satu atau kedua

pihak tidak akan ditinjau oleh individu sebagai langkah yang

diharapkan dalam membentuk kontrak.


1

Berdasarkan pada UU No 19 Tahun 2016 tentang perubahan

UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik,

Pasal 1 ayat 12 memiliki point penting yaitu Tanda Tangan Elektronik

(TTE) berupa tanda tangan yang diinput oleh informasi elektronik

serta melekat dan terkait dengan informasi elektronik lainnya dipakai

guna sebagai alat verifikasi dan autentikasi.

Pejabat akan menandatangani dokumen apabila telah

melewati verifikasi data serta informasi yang menyatakan bahwa

dokumen itu benar. Maka pejabat akan menandatangani kepemilikan

dokumen penduduk dengan sistem elektronik.

Kelebihan dari pelaksanaan Tanda Tangan Elektronik (TTE)

yaitu lebih aman dari pihak atau oknum yang tidak bertanggung

jawab yang menyalahgunakan tanda tangan basah. Memanfaatkan

wewenang yang diberikan untuk membantu kerabat dekat atau

teman dekat. Selain itu, memudahkan dan mempercepat untuk

membuat dokumen kependudukan, tingkat keamanan yang sangat

tinggi dan sulit untuk dipalsukan, keaslian dapat ditunjukkan secara

efektif dan cepat, dan memiliki kegunaan dan kekuatan yang sama

dengan Tanda basah.


1

2.2.2 Landasan Legalistik


2.2.2.1 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006

tentang Administrasi Kependudukan

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Administrasi

Kependudukan yang terdapat pada Pasal 1 ayat (1) memiliki inti

penting yaitu menjelaskan bahwa Administrasi Kependudukan

adalah suatu perkembangan penyelenggaraan dan pengendalian

dalam penerbitan dokumen dan Informasi Kependudukan melalui

Pendaftaran Penduduk, Data Administrasi Kependudukan serta dan

upaya agar mampu memberikan manfaat dan hasil untuk

administrasi publik dan peningkatan bidang lainnya.

Pasal 1 ayat (8) menjelaskan bahwa Arsip Kependudukan

adalah laporan nyata yang diberikan oleh Organisasi Pelaksana

yang memiliki kekuatan sah sebagai bukti nyata yang dibuat dari

administrasi Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil.

Pasal 1 ayat (13) menjelaskan bahwa Kartu Keluarga,

selanjutnya disingkat KK, merupakan suatu identitas keluarga berisi

informasi tentang nama, konstruksi dan hubungan dalam keluarga,

serta setiap anggota keluarga.

Pasal-pasal dari gambaran di atas, sangat mungkin

beralasan bahwa otoritas publik berkewajiban untuk memenuhi hak-

hak istimewa individu dalam Administrasi Kependudukan. Undang-

undang ini berkaitan dengan judul yang dibuat oleh peneliti

sebagai asas
2

legalistik, menjadi dasar pedoman penyelenggaraan Administrasi

Kependudukan.

2.2.2.2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang

Perubahan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008

tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

Pasal 1 ayat (12) menjelaskan tentang Tanda Tangan

Elektronik merupakan tanda tangan yang terkait Informasi Elektronik

yang dilekatkan, terhubung dengan Data Elektronik lainnya bisa

digunakan dalam metode pemeriksaan dan validasi.

Tanda Tangan Elektronik (TTE) merupakan salah satu upaya

pemerintah dalam mempermudah penyelenggaraan tata naskah

dinas elektronik dan membantu pelayanan kependudukan. Tanda

Tangan Elektronik dianggap sah dan dapat dipertanggungjawabkan

dalam suatu dokumen kependudukan.

Pasal 11 ayat (1) yang menjelaskan tentang syarat-syarat

yang harus dipenuhi oleh tanda tangan elektronik agar mempunyai

kekuatan hukum yang sah sebagai berikut:

a. Data pembuatan Tanda Tangan Elektronik terkait hanya


kepada Penanda Tangan;
b. Data pembuatan Tanda Tangan Elektronik pada saat
proses penandatanganan elektronik hanya berada dalam
kuasa Penanda Tangan;
c. Segala perubahan terhadap Tanda Tangan Elektronik
yang terjadi setelah waktu penandatanganan dapat
diketahui;
d. Segala perubahan terhadap Informasi Elektronik yang
terkait dengan Tanda Tangan Elektronik tersebut setelah
waktu penandatanganan dapat diketahui;
2

e. Terdapat cara tertentu yang dipakai untuk


mengidentifikasi siapa penandatangannya; dan
f. Terdapat cara tertentu untuk menunjukkan bahwa
penandatangan telah memberikan persetujuan terhadap
Informasi Elektronik yang terkait.

Undang-Undang ini berkaitan untuk menjadi landasan

karena terdapat didalamnya segala aturan yang mengatur mengenai

Informasi dan Transaksi Elektronik/Dokumen Elektronik. berkaitan

dengan judul dari penelitian ini yaitu tentang Tanda Tangan

Elektronik (TTE).

2.2.2.3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82

Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Sistem dan

Transaksi Elektronik

Pasal 1 ayat (23) menjelaskan bahwa “Data Pembuatan

Tanda Tangan Elektronik adalah kode pribadi, kode biometrik, kode

kriptografi, dan/atau kode yang dihasilkan dari pengubahan tanda

tangan manual menjadi Tanda Tangan Elektronik, termasuk kode

lain yang dihasilkan dari perkembangan Teknologi Informasi”.

Pasal diatas menjelaskan bahwa peraturan ini berkaitan

dalam penyelenggaraan secara elektronik. Jadi peneliti memasukkan

Peraturan Pemerintah sebagai tinjauan legalistik karena ini berkaitan

dengan judul peneliti tentang Tanda Tangan Elektronik.


2

2.2.2.4 Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang

Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)

Pasal 1 ayat (1) yang dimaksud dengan “Sistem

Pemerintahan Berbasis Elektronik yang selanjutnya disingkat SPBE

adalah penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan

kepada Pengguna SPBE”

Pasal 2 ayat (1) SPBE dilaksanakan dengan prinsip:

a. efektivitas;
b. keterpaduan;
c. kesinambungan;
d. efisiensi;
e. akuntabilitas;
f. interoperabilitas;
g. keamanan.

Peraturan Presiden ini adalah suatu aturan yang untuk

mengedepankan Pemerintahan yang Berbasis Elektronik, yaitu

mengatur tentang pemerintahan yang serba canggih dan berkaitan

dengan teknologi. Menurut peneliti Peraturan Presiden ini berkaitan

dengan judul yang membahas tentang Pelayanan yang dilakukan

menggunakan Tanda Tangan Elektronik (TTE) adalah sebuah

inovasi pemerintah yang modern, karena menggunakan teknologi

dalam pengesahan tanda tangan dalam dokumen kependudukan.


2

2.2.2.5 Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2018 tentang

tentang Tata Cara Pendaftaran dan Pencatatan Sipil

Pada Pasal 2 Pelayanan Pendaftaran Penduduk terdiri atas

beberapa yaitu:

a. pencatatan biodata Penduduk;


b. penerbitan KK;
c. penerbitan KTP-el;
d. penerbitan KIA;
e. penerbitan surat keterangan kependudukan;
f. pendataan Penduduk rentan Administrasi
Kependudukan.
Pada Pasal 10 ayat (1) Penerbitan KK bagi Penduduk WNI

atau Penduduk Orang Asing terdiri atas:

a. penerbitan KK baru;

b. penerbitan KK karena perubahan data; dan

c. penerbitan KK karena hilang atau rusak.

Ayat (2) Penduduk Orang Asing sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) merupakan:

a. Penduduk Orang Asing yang memiliki izin tinggal tetap;


b. Penduduk Orang Asing yang telah memperoleh
kewarganegaraan Republik Indonesia; dan
c. Penduduk Orang Asing yang memiliki anak
berkewarganegaraan ganda yang telah memilih
kewarganegaraan Republik Indonesia.

Pelayanan kartu keluarga ini bukan hanya sekedar

pelayanan yang dilakukan untuk warga negara Indonesia tetapi bisa

juga untuk
2

orang asing. Pendaftaran kartu keluarga ini harus memenuhi

persyaratan yang sudah ditetapkan dalam peraturan presiden No 96

Tahun 2018, sehingga kartu keluarga tersebut dapat dicetak dan

diterbitkan. Peraturan ini mengatur tentang Penerbitan pada

dokumen kependudukan, salah satunya Kartu Keluarga (KK) yang

merupakan variabel dari judul peneliti.

2.2.2.6 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2019

tentang Pelayanan Administrasi Kependudukan Secara

Daring

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2019

tentang pelayanan administrasi kependudukan secara daring

tercantum pada Pasal 3 ayat (3) yaitu:

Sistem pendukung layanan SIAK sebagaimana dimaksud


pada ayat (2), meliputi:

a. Penerapan dokumen elektronik dan TTE;


b. Pelayanan kepada penduduk secara daring;
c. Alih media dokumen cetak menjadi dokumen elektronik;
d. Pendokumentasian dokumen elektronik;
e. Memeriksa keaslian dokumen elektronik;
f. Monitoring dan evaluasi pelayanan dokumen elektronik;
g. Penyelenggara sertifikasi elektronik;
h. Layanan informasi dan sinkronisasi data kependudukan;
dan
i. Pelayanan tata naskah dinas berbasis elektronik.

Pasal 5 menyatakan mengenai (1) Pelayanan adminduk

daring sebagaimana dimaksud dalam pasal 3, Terdapat dua

pelayanan yaitu tentang pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.


2

Pelayanan Pendaftaran Penduduk seperti yang disebutkan

dalam pasal 5, yaitu berhubungan dengan judul penelitian peneliti

yaitu penerbitan Kartu Keluarga (KK).

Tanda Tangan Elektronik (TTE) merupakan suatu bentuk

pelayanan secara daring, ini adalah suatu solusi atas permasalahan

yang terjadi. Dengan Tanda Tangan Elektronik (TTE) akan

meningkatkan kualitas pelayanan kepada penduduk agar lebih cepat

dan tepat.

2.2.2.7 Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor

2 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Sistem

Pemerintahan Berbasis Elektronik

Pasal 3 menjelaskan bahwa “Pengaturan mengenai

penyelenggaraan SPBE dimaksudkan sebagai pedoman bagi

Perangkat Daerah dalam pelaksanaan dan pengembangan SPBE di

Daerah, sehingga dapat berjalan dengan baik dan berkualitas sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”.

Pasal 1 ayat (1) menjelaskan bahwa “Sistem Elektronik

adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang

berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisi,

menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/atau

menyebarkan Informasi Elektronik”.

Peraturan Daerah ini berkaitan dengan penyelenggaraan

secara elektronik artinya pemerintah daerah telah menyiapkan

sistem
2

yang modern dan berkaitan dengan teknologi untuk memberikan

pelayanan yang cepat dan tepat dalam kualitas pelayanan. Maka

seiring dengan perkembangan teknologi diharuskan setiap daerah

melakukan inovasi agar tidak ketinggalan zaman. Pemerintah yang

baik adalah pemerintah yang bisa memberikan pelayanan yang

mudah dan nyaman bagi masyarakatnya guna menambahkan

partisipasi dalam pembuatan dokumen. menurut peneliti bahwa

peraturan ini berkaitan dengan judul yang dibahas yaitu tentang

pelayanan berbasis elektronik yaitu Tanda Tangan Elektronik (TTE)

merupakan penemuan pemerintahan dengan menggunakan

teknologi untuk pengesahan tanda tangan dokumen kependudukan.

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran sangat peting dalam menentukan alur

penulisan penelitian serta menjelaskan secara teoritis maupun normative

konsep variable yang ingin diteliti. Peneliti memilih teori Gibson dan Steers

karena teori ini dapat mempermudah pengkajian rumusan permasalahan

terkait efektivitas pelayanan penerbitan kartu keluarga dengan tanda

tangan elektronik.

Penggambaran sistem eksplorasi dalam kerangka pemikiran

dapat dilihat pada gambar 2. 1 sebagai berikut:


2

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran


Sumber: diolah peneliti pada tahun 2021 berdasarkan teori Gibson dan Steers
dalam buku Sumaryadi (2005:107-108)
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Dalam mengelola suatu masalah yang ada dalam suatu

penelitian, penting untuk memeriksa data secara cermat, efektif dan terus-

menerus kemudian, pada saat itu untuk menemukan langkah eksplorasi

apa yang harus dilakukan adalah dengan menggunakan metode

penelitian. Metode adalah hal utama yang dilihat dan mempengaruhi

apakah suatu kegiatan dapat diselesaikan, terutama dalam

mengumpulkan informasi. Karena informasi yang diperoleh dalam suatu

permasalahan merupakan gambaran dari objek yang diteliti.

Menurut Suryabrata (2011: 11) menyebutkan bahwa, Penelitian

adalah siklus, yang merupakan perkembangan langkah-langkah yang

diselesaikan secara terorganisir dan tepat untuk menemukan jawaban

atas masalah atau mendapatkan jawaban untuk pertanyaan tertentu.

Penelitian digunakan sebagai suatu yang dilakukan untuk menelaah suatu

fenomena atau kejadian dalam masyarakat.

Penelitian bermaksud untuk mengatasi masalah dengan

menemukan jawaban atas masalah yang dihadapi secara ilmiah. Dalam

mencari jawaban tersebut, penting untuk memberikan batasan yang jelas

agar penelitian lebih terkoordinasi, terkendali dan terfokus. Penelitian

28
2

diharapkan untuk dapat memberikan jawaban atas masalah yang ada,

menggambarkan secara tepat, memperhitungkan secara benar, dan

menyelesaikan cara mengatasi masalah tersebut.

Tan dalam Silalahi (2012:28) menjelaskan bahwa Penelitian

deskriptif bertujuan untuk secara tepat menggambarkan sifat individu,

kondisi, indikasi atau kelompok tertentu, dan untuk memutuskan

terulangnya penyebaran gejala atau frekuensi adanya hubungan antara

suatu indikasi lain di mata publik. Penelitian deskriptif adalah untuk

menggambarkan dengan sengaja dan tepat hubungan antara kualitas,

realitas, dan fenomena yang dipelajari dengan menganalisis masalah saat

ini.

Penelitian yang berdasarkan dari data dan analisis dibedakan

menjadi penelitian kualitatif, kuantitatif, dan mix(campuran). Penelitian

kualitatif biasanya merupakan tinjauan yang memanfaatkan informasi

berupa kata, kalimat, dan gambar. Sedangkan kuantitatif adalah penelitian

yang memanfaatkan informasi sebagai angka (data angka).

Menurut Sugiyono (2012: 9) Menjelaskan bahwa Metode Kualitatif

suatu metode penelitian yang bergantung bagaimana cara berpikir

postpositivisme, digunakan dalam menganalisis keadaan obyek yang

alamiah, (bukan pemeriksaan) di mana peneliti adalah instrumen kunci,

metode pengumpulan informasi data dengan secara tringulasi (gabung),

analisis informasi data bersifat induktif/subyektif, dan hasil penelitian

kualitatif menekankan makna sebagai generalisasi.


3

Pendapat dari beberapa para ahli diatas, dalam penelitian ini

peneliti memakai metode penelitian deskriptif kualitatif sebagai suatu cara

untuk menjelaskan dari permasalahan sebagai suatu cara untuk

mengetahui dan menjelaskan permasalahan sebagai suatu cara untuk

mengetahui fakta dari fenomena yang dibahas. Penelitian deskriptif pada

dasarnya merupakan sebuah upaya untuk memberikan gambaran yang

wajar sesuai dengan kenyataan yang ditemukan di lapangan. Kemudian

data tersebut dianalisa secara kualitatif.

3.2 Operasional Konsep Atau Variabel

Menurut Sugiyono (2012:31) menjelaskan bahwa Definisi dari

Operasional adalah menentukan struktur atau karakteristik yang diteliti

sehingga menjadi variabel yang terukur.

Operasional adalah sifat dari variabel yang dipelajari dan diamati

dalam hal definisi. Berfungsi sebagai penjelasan di mana ada hal-hal

penting yang harus dicari dalam penelitian. Berikut merupakan tabel

operasionalisasi konsep yang akan diteliti:


3

Tabel 3. 1
Operasionalisasi
Konsep

KRITERIA YANG
KONSEP DIMENSI PENJELASAN INDIKATOR
INGIN DICAPAI
1 2 3 4 5
Efektivitas Produksi/ Kemampuan a. Jumlah a. Tercapainya
Pelayanan Produktivitas Sebuah penerbitan jumlah
Penerbitan organisasi kartu keluarga penerbitan Kartu
Kartu dalam pada Keluarga pada
Keluarga menghasilkan pelayanan pelayanan TTE
Dengan output atau TTE
Tanda keluaran produk b. Prosedur b. Terwujudnya
Tangan barang dan jasa Pelayanan pelayanan yang
Elektronik di yang dibutuhkan TTE diberikan sesuai
Dinas oleh dengan SOP
Kependuduk masyarakat.
an dan Mutu/ Penilaian a. Kualitas a. Terwujudnya
Pencatatan Kualitas baik buruknya layanan TTE kualitas
Sipil atau pelayanan TTE
Kabupaten suatu pelayanan
Kotawaringi b. Kompetensi b. Terwujudnya
kinerja, produk
n Barat SDM dalam pelayanan yang
dan jasa serta
Provinsi memberikan profesional
output yang
Kalimantan layanan
dihasilkan
Tengah sebanding
c. Sarana dan c. Tersedianya
dengan
Prasarana sarana dan
dalam prasarana dalam
pendukung pelayanan
layanan penerbitan Kartu
Keluarga dengan
TTE
Efisiensi Kemampuan a. Ketepatan a. Terwujudnya
dari suatu waktu dan pelayanan yang
organisasi biaya dalam cepat dan tepat
dalam pelayanan sasaran
memberikan TTE
pelayanan
sesuai dengan b. Pencapaian b. Terciptanya
ketepatan waktu tujuan layanan pelayanan yang
dalam mencapai TTE mudah dan tidak
target berbelit-belit
3

1 2 3 4 5
Fleksibilitas Kemampuan a. Kemampuan a. Kesiapan
dari suatu menyesuaikan Disdukcapil
organisasi untuk diri organisasi dalam
menyesuaikan dengan segala memberikan
dengan kondisi bentuk pelayanan
yang ada perubahan dengan TTE
disekitarnya. b. Kemampuan b. Kemampuan
organisasi dalam mengatasi
dalam hambatan dalam
menyelesaikan pelayanan
pelayanan penerbitan Kartu
TTE Keluarga dengan
TTE
Kepuasan Tingkat a. Tanggapan a. Kepuasan yang
kepuasan yang masyarakat dirasakan
dirasakan terhadap masyarakat dari
masyarakat pelayanan pelayanan
terhadap dan peran Disdukcapil
pelayanan yang dari organisasi dalam
diberikan oleh menerbitkan
suatu Kartu Keluarga
organisasi yang dengan TTE
berdampak b. Kesesuaian b. Terselenggarany
kepada kualitas pelaksanaan a pelayanan
pelayanan pelayanan sesuai dengan
TTE tujuan
pelaksanaan
pelayanan TTE

Sumber : Gibson dan Steers dalam Sumaryadi (2005:107-108)

3.3 Sumber Data dan Informan


3.3.1 Sumber Data

Sumber data yakni dari mana data dan informasi diperoleh.

Menurut pemaparan Lin dalam Silalahi (2012: 280) menjelaskan

Pengumpulan dapat dicirikan sebagai suatu proses memperoleh data

yang tepat melalui responden yang menggunakan teknik-teknik

tertentu.
3

Informasi data penelitian dapat diambil dari berbagai sumber dengan

berbagai landasan, dapat dari sumber dalam khususnya di dalam

organisasi dan sumber luar khususnya di luar organisasi. Menurut

Silalahi (2012: 289) sumber data dibedakan atas:

1. Sumber data primer (primary data) adalah objek atau


bahan informasi catatan original material mentah dari
narasumber yang disebut "firsthand information". Informasi
atau sumber primer menggabungkan arsip yang direkam
dan benar (resmi), hasil dari suatu percobaan, data terukur,
lembar tulisan kreatif, dan objek pengerjaan.
2. Sumber data sekunder (secondary data) adalah informasi
yang dikumpulkan dari tangan kedua atau dari berbagai
sumber yang dapat diakses sebelum melaksanakan
penelitian. sumber sekunder sebagai "second-hand
information". Bahan sumber data sekunder antara lain
berupa artikel disurat kabar, laporan, buletin terukur,
publikasi pemerintah, dan arsip organisasi.

Selanjutnya, Arikunto Suharsimi (2010:129) bahwa “Sumber

data adalah subjek dimana data dapat diperoleh yang dapat berupa

orang, dokumen atau efektivitas, yang diklarifikasi menjadi 3 (tiga),

yaitu:

1. Person, yaitu sumber data yang dapat memberikan data


yang berupa jawaban lisan yang dapat berupa jawaban
tertulis melalui angket;
2. Place, yaitu sumber data yang menyajikan data tampilan
berupa keadaan diam atau bergerak;
3. Paper, yaitu sumber data yang berupa huruf, angka atau
symbol-simbol lain.

3.3.2 Informan

Informan adalah narasumber atau pihak yang memberikan

gambaran informasi kepada penulis untuk memecahkan suatu

permasalahan dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang

akan diteliti. Informan dipilih berdasarkan pengalaman dan


3

pengetahuannya terhadap suatu permasalahan dan ikut serta dalam

penelitian yang akan peneliti tulis. Informan pada penelitian ini

mengenai pelayanan tanda tangan elektronik dalam penerbitan kartu

keluarga di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah sebagai berikut:

Tabel 3. 2
Informan Wawancara

NO INFORMAN KODE
JUMLAH
INFORMAN
Kepala Dinas Kependudukan dan
1 Pencatatan Sipil Kabupaten 1 I1
Kotawaringin Barat
Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk
2 I2
1
Kepala Bidang Pengelolaan Informasi
3 Administrasi Kependudukan (PIAK) I3
1

4 Kepala Bidang Pemanfaatan Data dan


Inovasi Pelayanan 1 I4
5 Operator TTE 1 I5
6 Masyarakat 4 I6
Jumlah 9
Sumber: Diolah Peneliti, 2021

Keterangan Informan:

1. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Barat disebut informan 1 kode

informan I1 .

2. Kepala Bidang Pelayanan Administrasi Kependudukan

disebut informan 2 kode informan I2 .


3

3. Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi

Kependudukan (PIAK) dan Pemanfaatan Data disebut

informan 3 kode informan I3 .

4. Kepala Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan

disebut informan 4 kode informan I4 .

5. Operator TTE disebut informan 5 kode informan I5 .

6. Masyarakat disebut informan 6 kode informan I6 .

Menurut pemaparan Sugiyono (2012:218-219) menjelaskan

bahwa dalam Penelitian kualitatif, teknik Purpose Sampling dan

Snowball Sampling merupakan teknik yang selalu dipakai. Purposive

Sampling merupakan teknik dalam penelitian untuk menentukan

sampel dengan mengamati dan mempertimbangkan hal

tertentu.sedangkan Snowball Sampling yaitu teknik penarikan sampel

yang awalnya hanya sedikit informannya, lalu menjadi besar.

Wawancara bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun dengan

informan yang ditentukan dengan teknik Nonprobability Sampling

dengan jenis Purposive Sampling serta Snowballl Sampling. Purposive

Sampling ditentukan berdasarkan kriteria sampel pada informan yang

memiliki keterikatan dengan permasalahan yang dibahas sesuai

penelitian. Sedangkan Snowball Sampling yaitu teknik penarikan

sampel yang akan digunakan peneliti jika tidak mendapatkan data dan

informasi yang diinginkan belum cukup dalam penelitian. Oleh karena

itu peneliti
3

akan mencari informan secara banyak khusus yang terkait dengan

penelitian, atau dapat diarahakan dari informan awal untuk ke informan

yang terkait penelitian.

Pada penelitian ini, peneliti telah menetapkan informan yang

akan diwawancarai dan menentukan sampel yang dianggap sesuai

dengan kebutuhan yang peneliti pilih dengan teknik Purposive

Sampling serta Snowball Sampling apabila dirasa kurang cukup data

yang diberikan maka peneliti akan meminta data ke informan yang lebih

terkait dengan penelitian.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu penelitian atau barang

yang bisa digunakan untuk mengukur fenomena dan permasalahan yang

terjadi di tempat penelitian. Instrumen ini bisa memudahkan peneliti agar

kegiatan penelitian dapat berjalan sesuai harapan dan mampu menyusun

informasi yang didapat secara lengkap. Dalam penelitian ini, instrumen

atau alat utama adalah peneliti sendiri. Menurut pemaparan Sugiyono

(2020:293) menjelaskan bahwa dalam penelitian kualitatif karena hanya

mengeksplorasi untuk menemukan data, peneliti adalah sebagai

instrumen dari penelitian itu sendiri.

Peneliti merupakan instrumen kunci supaya dapat memahami

penguasaan wawasan pada bidang yang ingin diteliti nantinya, serta

bagaimana peneliti bisa menganalisa sebelum memasuki lapangan.


3

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan bagian yang selalu ada dari

kegiatan penelitian, karena tujuan utamanya adalah penelitian, yaitu

mengumpulkan data yang faktual dan akurat untuk mendukung data hasil

penelitian yang dapat digunakan dalam penyusunan skripsi.

Menurut pemaparan Lin dalam Silalahi (2012:280) menjelaskan

bahwa Pengumpulan dapat dicirikan sebagai suatu proses memperoleh

data yang tepat melalui responden yang menggunakan teknik-teknik

tertentu. Data dalam penelitian biasanya diambil dari berbagai sumber

dengan latar yang berbeda. Bisa diambil dari sumber internal yaitu dalam

organisasi dan sumber eksternal yaitu diluar organisasi.

Menurut pemaparan Nazir (2013:174) menjelaskan bahwa

Pengumpulan data merupakan suatu mekanisme baku dan sistematis

agar mendapatkan data sesuai yang dibutuhkan. Saat mengumpulkan

data, peneliti harus mampu menyajikan data yang diperoleh memakai

observasi, wawancara dan dokumentasi. Ketiga teknik ini akan digunakan

oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang akan digunakan untuk

penelitian.

3.5.1 Observasi

Menurut Abdurahman (2011:104) menjelaskan Observasi

adalah strategi pemilahan informasi yang dilaksanakan melalui

pengamatan, digabungkan dengan catatan tentang keadaan atau watak

dari objek sasaran.


3

Observasi sama halnya seperti suatu metode dalam

pengumpulan data yang berguna untuk penelitian secara sistematis

serta terarah. Hal ini dilakukan dengan melihat peristiwa atau kegiatan

secara langsung pada saat penelitian berlangsung. Observasi

merupakan rekaman berurutan yang terdiri dari komponen-komponen

yang muncul dalam suatu peristiwa pada objek penelitian.

Menurut Sanafiah dan Stainback dalam Silalahi (2012:226)

menjelaskan bahwa “mengklasifikasikan observasi menjadi beberapa

bagian seperti observasi berpartisipasi, Observasi yang secara terang-

terangan dan tersamar dan Observasi berpartisipasi menjadi empat

bagian yaitu Observasi Pasif, Observasi yang moderat, Observasi yang

aktif dan Observasi yang lengkap”.

Observasi partisipatif ini dibagi menjadi empat, yaitu partisipatif

pasif, partisipatif moderat, partisipatif aktif, dan partisipatif lengkap

dengan pengertian sebagai berikut:

a) Partisipasi pasif
Peneliti langsung datang ke lapangan untuk melihat dan
mengamati jalannya aktivitas kegiatan, tetapi peneliti tidak
ikut terlibat langsung dalam kegiatan tersebut.
b) Partisipasi moderat
Observasi ini terdapat kelangsungan dengan peneliti
menjadi orang luar dengan orang dalam. Peneliti dalam
memperoleh data informasi ikut terlibat dari beberapa
aktivitas, tetapi tidak ikut kegiatan semuanya.
c) Partisipasi aktif
Peneliti akan ikut melakukan kegiatan yang dijalankan
oleh narasumber, dan ikut melaksanakan kegiatan tetapi
belum sepenuhnya ikut dalam semua kegiatan.
d) Partisipasi lengkap
Pengumpulan informasi, peneliti sepenuhnya mengikuti
dengan apa yang dilakukan informan. Jadi suasana
normal,
3

peneliti tidak melakukan penelitian. Hal ini merupakan


suatu keterlibatan peneliti yang tertinggi dalam kegiatan
aktivitas yang diteliti.

Observasi adalah gerakan menuju suatu proses atau objek

yang ditentukan untuk memahami informasi tentang suatu fenomena

berdasarkan perspektif yang telah diketahui sebelumnya, untuk

mendapatkan data yang diharapkan untuk dilanjutkan dengan

pemeriksaan, supaya mendapatkan informasi atau data yang

dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.

Menurut Sudaryono (2018:216) menjelaskan bahwa Observasi

adalah menyebutkan kenyataan yang dapat diamati secara langsung

kepada peneliti untuk melihat dengan seksama aktivitas yang

dilakukan. Observasi menjadi sesuatu yang penting karena dalam

pengumpulan informasi ternyata lebih mudah hasilnya seperti

pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti. Pada tahap ini

analis melihat keseluruhan pembicaraan tentang isu-isu atau

permasalahan yang akan diteliti menggunakan teknik observasi

partisipasi pasif, Peneliti langsung datang ke lapangan untuk melihat

dan mengamati jalannya aktivitas kegiatan, tetapi peneliti tidak ikut

serta dalam terlibat langsung kegiatan tersebut.

3.5.2 Wawancara

Menurut Nazir (2013:193-194) menjelaskan bahwa Wawancara

adalah cara yang ditempuh untuk mendapatkan data dengan tujuan

akhir peneliti melalui tanya jawab, dengan tatap muka antara

penanya dan
4

responden atau narasumber dengan memakai suatu alat yang disebut

interview guide (panduan wawancara). Maka dijelaskan oleh Nasution

(2009:113) menyatakan “wawancara atau interview merupakan suatu

bentuk interaksi verbal jadi semacam perbincangan antara orang yang

bertujuan mendapatkan informasi”.

Interview atau pertemuan merupakan tindakan komunikasi

antara penanya dan responden. Bagi si penanya interaksi ini penting

untuk penelitian dalam mendapatkan data yang dibutuhkan, namun

tidak bagi responden. Wawancara adalah bagian dari penelitian karena

terjadi interaksi dua orang atau lebih dalam suatu aktivitas kegiatan,

dalam pelaksanaanya mengandalkan proses interaksi yang terjadi.

Sugiyono membagi menjadi dua jenis wawancara yaitu

Wawancara Terstruktur dan Wawancara Tidak Terstruktur. Sugiyono

(2012:138) menjelaskan bahwa Wawancara terstruktur yakni peneliti

telah mengetahui data apa yang ingin diperoleh, dengan membuat

pertanyaan oleh peneliti (pewawancara) dan informan memberikan data

kepada peneliti (pewawancara) untuk memperoleh informasi dengan

pasti dan benar. Sedangkan Wawancara tidak terstruktur merupakan

wawancara yang tidak mengikuti pedoman wawancara terkait

pertanyaan yang tersusun sistematis dalam pengumpulan datanya.

Peneliti dalam tulisan ini akan memakai jenis wawancara

gabungan antara terstruktur dan tidak terstruktur. karena menurut

peneliti dalam pengumpulan data tetap menggunakan pedoman


4

wawancara namun tidak terikat pada format dan urutan yang baku,

sehingga ketika dalam pelaksanaan wawancara jika peneliti

menemukan fakta baru, maka peneliti akan memberikan pertanyaan

kepada informan terkait.

Menurut Afrizal (2016:139) menjelaskan “Informan penelitian

adalah orang yang memberikan data baik tentang dirinya sendiri atau

orang lain atau suatu kejadian atau sesuatu kepada seorang peneliti

atau pewawancara mendalam”.

3.5.3 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan

informasi, atau keterangan dari catatan atau bagaimana cara

memperoleh suatu data dengan bahan mentahan berbentuk dokumen.

apapun yang sesuai dengan kegiatan dari penelitian. Menurut Creswell

(2016:255) mengemukakan bahwa Dokumentasi dalam penelitian

kualitatif adalah dokumen-dokumen kualitatif (qualitative documents),

dokumen yang berbentuk dokumen publik (misalnya ; surat kabar,

berita, laporan instansi) maupun privat (misalnya ; nota, kronik(jurnal),

e-mail, akta).

Dokumentasi yakni kegiatan mencari sebuah informasi data

dengan meneliti dokumen kependudukan berupa Kartu Keluarga yang

menjadi dokumen utama pada proses penelitian, Bukti foto berjalannya

kegiatan, dokumen harian peneliti. Peneliti akan mencari data yang

akurat di lapangan.
4

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan suatu bagian terpenting dalam sebuah

penelitian, karena dalam proses ini dilakukan pengerjaan, pengolahan dan

penggunaan pada data yang diperoleh dari pertanyaan yang telah

dirumuskan dalam penelitian sehingga bisa mengetahui kebenaran dan

solusi dalam permasalahan yang akan diteliti.

Teknik analisis data yang akan dipakai peneliti adalah

menggunakan penelitian dekriptif kualitatif Yaitu dengan mencari

pemahaman umum terkait permasalahan yang terjadi di lapangan.

Menurut Miles dan Huberman yang diikuti oleh Silalahi (2012: 339)

mengatakan bahwa “Kegiatan analisis terdiri atas tiga alur kegiatan yang

terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan/verifikasi”.

Gambar 3. 1 Analisa Data Model Miles dan Huberman


Sumber : Model Miles and Huberman dalam silalahi (2012:340)
4

Berdasarkan dari teori di atas, menurut pemaparan Silalahi

(2012:339-341) maka langkah yang dilakukan peneliti dalam kegiatan

menganalisis data ada 3 macam, yaitu :

1. Reduksi Data
Reduksi data, sebagai proses memilih dan memilah,
agar dapat merangkum suatu informasi dan data yang
sekiranya menurut peneliti masih mengenai apa yang
diperlukan sesuai dengan penelitiannya. Informasi dan data
yang sudah melalui tahap reduksi data akan memudahkan
penelitian selanjutnya dan memberikan gambaran yang jelas.
2. Penyajian Data
Setelah pelaksanaan reduksi data, selanjutnya yaitu
penyajian data. Yakni sebagai deskripsi secara singkat
mengenai data dan informasi yang dikumpulkan.
Penyajiannya dapat berupa bentuk narasi, tabel, serta
hubungan antar kategori dan sejenisnya.
3. Penarikan Kesimpulan
Kegiatan analisis yang ketiga merupakan penarikan
kesimpulan. Kesimpulan yang akan diberikan masih hanya
bersifat sementara dan apabila tidak memiliki dasar bukti yang
kuat, jadi kesimpulan dapat diubah. Apabila dalam
pengumpulan data memiliki bukti yang benar, jadi kesimpulan
tersebut kredibel(dapat dipercaya).

Setelah analisis dilakukan, diperoleh informasi yang tepat di

tempat penelitian dan dikuatkan oleh hasil wawancara, pada tahap ini

dijelaskan mengenai informasi dan data yang sesuai kenyataan yang ada,

kemudian dikaitkan dengan teori. Setelah itu maka bisa ditarik

kesimpulannya.
4

3.7 Jadwal dan Lokasi Penelitian


3.7.1 Lokasi Penelitian

Lokasi yang menjadi tempat penelitian yaitu di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat

Provinsi Kalimantan Tengah.

3.7.2 Jadwal Penelitian

Lokasi yang menjadi tempat penelitian yaitu di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat

Provinsi Kalimantan Tengah. Jadwal penelitian yang akan dilaksanakan

peneliti pada saat berada di lokasi penelitian dapat dilihat dari tabel

dibawah ini:
4

Tabel 3. 3
Jadwal Kegiatan Penelitian dan Penyusunan
Skripsi Praja Utama Tahun Akademik 2021/2022

TAHUN 2021 TAHUN 2022

KEGIATAN SEP OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI JUN

12341234 12341234123412341234123412341234

1. Pengajuan
Judul dan
penyusun
an skripsi

2. Seminar
proposal
skripsi

3. Perbaikan
proposal
skripsi

4. Penelitian
dan
pengump
ulan data

5. Penyusun
an Skripsi

6. Ujian
Komprehe
nsif
Skripsi

7. Perbaikan
dan
Pengump
ulan
Skripsi

Sumber : Kalender Akamedik IPDN Tahun 2021/2022


Keterangan : Pelaksanaan Kegiatan
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Peneliti melakukan penelitian dengan mengambil tempat

penelitian dan fokus penelitian yang sudah ditentukan. Tempat

penelitian yaitu di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah. Berikut peneliti akan

mendeskripsikan tentang gambaran umum mengenai data-data

Kabupaten Kotawaringin Barat dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat. Sebuah daerah yang awalnya

merupakan wilayah dari suatu kerajaan yang tidak lain merupakan

Kerajaan Kotawaringin ini suatu daerah yang subur dan makmur. Lebih

lanjut, kerajaan ini mengalami pemecahan dan pemekaran yang

menjadikannya terbagi-bagi sehingga pada akhirnya lahirlah suatu

wilayah yaitu Kotawaringin Barat dan ditetapkan sebagai

suatu daerah otonom tingkat kabupaten.

4.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kotawaringin Barat

Kondisi geografis adalah keadaan wilayah atau tempat

berdasarkan bentuk dan letaknya dimuka bumi. Kabupaten

Kotawaringin Barat merupakan bagian dari Provinsi Kalimantan

Tengah. Ibukota Kabupaten saat ini bertempat di Pangkalan Bun.

Pangkalan Bun berjarak 455,2 km dari ibukota Provinsi Kalimantan

Tengah, Palangka Raya. Dengan jarak tempuh kurang lebih 8 jam 30

menit menggunakan
46
4

transportasi darat. Berada di bagian selatan pulau Kalimantan,yang

terletak antara 1o19’ – 3o36’ Lintang Selatan dan 110o25’ – 112o50’

Bujur Timur dengan batas-batas sebagai berikut:

1. Sebelah Timur dengan Kabupaten Seruyan

2. Sebelah Selatan dengan Laut Jawa

3. Sebelah Barat dengan Kabupaten Sukamara

4. Sebelah Utara dengan Kabupaten Lamandau

Dapat dilihat dari gambar dibawah ini adalah peta wilayah dari

Kabupaten Kotawaringin Barat:

Gambar 4. 1
Peta Wilayah Administratif Kabupaten Kotawaringin
Barat
Sumber : BPS Kotawaringin Barat Dalam Angka 2021

Secara geografis, luas wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat

adalah 10.759 km². bertepatan dengan semakin berkembangnya


4

Kabupaten Kotawaringin Barat, sehingga sejak tahun 2003 sesuai

dengan Peraturan Daerah No. 10 Tahun 2003 terjadi pemekaran

Kecamatan. Yang awalnya 4 Kecamatan menjadi 6 Kecamatan.

Dimana yang mengalami pemekaran adalah Kecamatan Kumai

berkembang menjadi 3 kecamatan yaitu: Kecamatan Kumai,

Kecamatan Pangkalan Lada dan Kecamatan Pangkalan Banteng.

Kabupaten Kotawaringin Barat terletak pada daerah beriklim

panas dan lembab. Hal ini disebabkan karena secara geografis, masih

terletak di sekitar khatulistiwa dan bercurah hujan tinggi. Suhu

maksimum berkisar 30,9° C – 32,73 °C dan suhu minimum antara

22,5°C

‐ 23,7°C. Rata‐rata kecepatan angin dalam 10 tahun terakhir berkisar

antara 4 ‐ 6 knot. Kecepatan angin tertinggi terjadi pada bulan Agustus

dan September. Jumlah hari hujan 202 hari. Curah Hujan di Kabupaten

Kotawaringin Barat mulai dari wilayah Selatan hingga ke pedalaman

yang menjadi semakin meningkat. Jumlah curah hujan 3.000 mm/tahun

dalam 10 tahun terakhir.

Wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat di sekitar aliran Sungai

Kumai, Arut, dan Lamandau, mudah tergenang, berawa ‐ rawa dan

merupakan daerah endapan serta bersifat organik dan asam. Wilayah

daratan dengan ketinggian 0 ‐7 m dari permukaan laut mempunyai

tempat yang cukup luas dan menyebar, meliputi seluas 215.644,74 Ha

atau 21,86% dari luas wilayah. Wilayah ini memiliki sifat datar dan

dipengaruhi pasang surut. Wilayah yang ketinggian 100 ‐ 500 m dari


4

permukaan laut juga cukup luas yaitu 142.631,43 Ha atau 14,46 % dan

menyebar. Wilayah dengan ketinggian di atas 500 meter di atas

permukaan laut, ada seluas 145.327,20 Ha atau 14,73% dari luas

wilayah. Pada daerah ini sebagian besar tempat merupakan daerah

perbukitan serta bergunung memiliki kelerengan lebih dari 40 %, sangat

berpotensi erosi.

4.1.2 Kondisi Demografis Kabupaten Kotawaringin Barat

Penduduk di Kabupaten Kotawaringin Barat pada tahun

2021

Banyaknya penduduk di Kabupaten Kotawaringin Barat pada

tahun 2020 ialah 270,4 ribu jiwa dengan laju atau percepatan

pertumbuhan adalah sebesar 1,27 persen. Angka tersebut didapati

berdasarkan website resmi Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat

yang mana menyuratkan data yang dipublikasikan atau disajikan oleh

BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2021.

Komposisi atau kualitas dari penduduk di Kabupaten

Kotawaringin Barat didominasi oleh penduduk yang berusia muda

hingga dewasa. Hal ini menunjukkan jika penduduk yang berusia muda

hingga dewasa adalah mayoritas dan penduduk yang berusia balita

hingga anak-anak maupun dewasa adalah golongan minoritas. Hal

tersebut merupakan hal yang baik bahwa jumlah usia produktif lebih

dominan dari pada jumlah usia non produktif yang berada di Kabupaten

Kotawaringin Barat.
5

Luas wilayah Kabupaten Kabupaten Kotawaringin Barat adalah

10.759 km2. Kabupaten Kotawaringin Barat ini merupakan kabupaten

yang cukup besar yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah.

Tabel 4. 1
Luas Per Kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Barat

Luas Presentase Luas


No Kecamatan
(Km2) Terhadap Kabupaten (%)
1 Kotawaringin Lama 1.218 11.32
2 Arut Selatan 2.400 22.31
3 Kumai 2.921 27.15
4 Pangkalan Banteng 1.306 12.14
5 Pangkalan Lada 229 2.13
6 Arut Utara 2.685 24.96
Total 10.759 100.00
Sumber : BPS Kotawaringin Barat dalam angka, 2021

Pada tabel 4.1 dapat diketahui bahwa kecamatan yang menjadi

wilayah terluas di Kabupaten Kotawaringin Barat adalah kecamatan

Kumai dengan luas 2.921 km2 dan persentase sebesar 27,15% dari

seluruh wilayah di Kabupaten Kotawaringin Barat. Kemudian

kecamatan yang menjadi wilayah terkecil merupakan kecamatan

Pangkalan Lada dengan luas 229 km2 dan persentasi 2,13%.


5

Tabel 4. 2
Jumlah Penduduk Per Kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Barat
Tahun 2020

Jumlah Luas Kepadatan


No Kecamatan
Penduduk Wilayah (jiwa/km2)

1 Kotawaringin Lama 19,1 1.218 16


2 Arut Selatan 117,7 2.400 49
3 Kumai 52,6 2.921 18
4 Pangkalan Banteng 37,4 1.306 29
5 Pangkalan Lada 34,2 229 149
6 Arut Utara 9,3 2.685 4

Total 270,4 10.759 25

Sumber : BPS Kotawaringin Barat dalam angka, 2021

Berdasarkan tabel 4.2 di atas jumlah penduduk terbanyak di

Kecamatan Arut Selatan dengan jumlah penduduk 117,7 jiwa.

Sedangkan jumlah penduduk yang paling sedikit yaitu di Kecamatan

Arut Utara dengan jumlah penduduk 9,3 jiwa. Dan kepadatan penduduk

yang terbesar terdapat pada kecamatan Pangkalan Lada dengan

kepadatan 149 km2. Sedangkan kepadatan penduduk yang paling kecil

terdapat pada kecamatan Arut Utara dengan kepadatan 4 km2.

4.1.3 Visi dan Misi Kabupaten Kotawaringin Barat

4.1.3.1 Visi Kabupaten Kotawaringin Barat

Visi adalah perspektif ke depan, bagaimana organisasi

pemerintah akan dibawa dan bekerja sehingga mereka tetap dapat


5

konsisten dan dapat eksis, penuh harapan, penggerak dan berguna.

Visi adalah gambaran dari hal-hal yang akan datang yang berisi

standar dan gambaran yang perlu dipahami oleh instansi

pemerintah.Visi dari kabupaten Kotawaringin Barat adalah

“GERAKAN MEMBANGUN KOTAWARINGIN BARAT MENUJU

KEJAYAAN DENGAN KERJA NYATA DAN IKHLAS”.

4.1.3.2 Misi Kabupaten Kotawaringin Barat

Misi merupakan sesuatu yang harus dilakukan atau

diselesaikan oleh instansi pemerintah sesuai dengan visi yang telah

dicanangkan agar tujuan organisasi dapat dilakukan dan berfungsi

dengan baik kedepan dari visi yang telah ditetapkan., Kabupaten

Kotawaringin Barat mempunyai misi sebagai berikut:

1. Memperkuat tata pemerintahan yang bersih, efektif,

demokratis dan transparan;

2. Peningkatkan kualitas hidup manusia melalui pendidikan,

kesehatan dan olahraga;

3. Pendorong penguatan kemandirian ekonomi yang berbasis

pada pertanian dalam arti luas, kelautan, ndustri serta

pengelolaan potensi daerah dan sumber energi dengan

memperhatikan kelestarian lingkungan hidup;

4. Peningkatkan kualitas kehidupan beragama dan

bermasyarakat;
5

5. Terwujudnya kondisi penduduk yang tentram, aman, dan

dinamis;

6. Pelestarian situs budaya, kesenian daerah dan penduduk

lainnya untuk peningkatan kunjungan wisata.

4.1.4 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Kotawaringin Barat

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Kotawaringin Barat merupakan suatu organisasi perangkat daerah yang

melaksanakan urusan pemerintahan daerah dalam bidang

kependudukan dan pencatatan sipil. Tugas pokok dan fungsi dari Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat

memiliki point penting yaitu selalu berkoordinasi dengan instansi daerah

lainnya untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan Administrasi

Kependudukan.

Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Nomor 65

Tahun 2020 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan

Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Barat, maka Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan

Pemerintahan Daerah dibidang Administrasi Kependudukan dan

Pencatatan Sipil sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan berdasarkan

peraturan perundangundangan yang berlaku. Berkaitan dengan uraian

tugas pokok yang dijelaskan di atas, maka Dinas Kependudukan

Dan Pencatatan
5

Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat memliki tugas pokok dan fungsi

(Tupoksi) yang telah dirancang dan disusun, yaitu:

1. Koordinasi antara kantor kementerian yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam bidang

agama kabupaten dan pengadilan agama yang berkaitan

dengan pencatatan nikah, talak, cerai, dan rujuk bagi

Penduduk yang beragama Islam;

2. Koordinasi antara kantor kementerian sebagai penyelenggara

urusan pemerintahan dalam bidang agama kabupaten untuk

memelihara hubungan timbal balik melalui pembinaan masing-

masing kepada instansi vertikal dan UPT Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

3. Koordinasi dengan lembaga pemerintah serta lembaga non

Pemerintah di kabupaten untuk penertiban pelayanan

Administrasi Kependudukan;

4. Menyusunan tata cara perencanaan, pelaksanaan,

pemantauan, evaluasi, serta pengendalian urusan.

Administrasi Kependudukan yang ada di kabupaten;

5. Penyediaan blangko Dokumen Kependudukan selain blangko

KTP-el, formulir, dan buku dalam melayani pendaftaran

penduduk dan pencatatan sipil sesuai dengan kebutuhan;

6. Mengelola serta pelaporan penggunaan blangko Dokumen

Kependudukan, formulir, dan buku untuk pelayanan

pendaftaran Penduduk dan pencatatan sipil;


5

7. Pembimbingan, pembinaan, serta supervisi kepada

pelaksanaan tugas UPT Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil, termasuk meminta laporan pelaksanaan

tugas UPT Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang

berkaitan dengan pelayanan Pencatatan Sipil;

8. Pembinaan, pembimbingan, serta supervisi kepada

penugasan kepada desa atau yang disebut dengan nama lain;

9. Pelayanan secara aktif pendaftaran peristiwa kependudukan

dan pencatatan peristiwa penting;

10. Penerimaan dan permintaan Data Kependudukan dan

Perwakilan Republik Indonesia melalui Menteri;

11. Fasilitasi penyelenggaraan urusan Administrasi

Kependudukan;

12. Penyelenggaraan pemanfaatan Data Kependudukan;

13. Sosialisasi penyelenggaraan urusan Administrasi

Kependudukan;

14. Kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan dan perguruan

tinggi;

15. Komunikasi, informasi, dan edukasi kepada pemangku

kepentingan dan masyarakat;

16. Penyajian Data Kependudukan yang akurat dan dapat

dipertanggungjawabkan;
5

17. Supervisi bersama dengan kantor kementerian yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama

kabupaten dan pengadilan agama mengenai pelaporan

pencatatan nikah, talak, cerai, dan rujuk bagi Penduduk yang

beragama Islam dalam rangka pembangunan basis Data

Kependudukan; dan

18. Mengawasi dalam penyelenggaraan urusan Administrasi

Kependudukan.

4.1.4.1 Visi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Barat

Visi ini berorientasi visi yang terdapat pada visi Kabupaten

Kotawaringin Barat yaitu pada kata IKHLAS yaitu : I=Iptek dan

Infrastruktur, K=Ketakwaan, H=Harmonis, L=Langgeng, A=Aman,

S=Sejahtera. Visi ini diwujudkan dengan pemerintahan yang

bermoral NURANI, yaitu : N=Nasionalis, U=Unggul, R=Religius,

A=Amanah, N=Nyata, I=Inspiratif

4.1.4.2 Misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Barat

Adapun Misi Pembangunan Kabupaten Kotawaringin Barat

terdiri dari 6 (enam) poin sebagai berikut :

a. Memperkuat tata pemerintahan yang bersih, efektif,

demokratis dan tranparan;


5

b. meningkatkan Kualitas hidup manusia melalui pendidikan,

kesehatan dan olah raga;

c. Mendorong penguatan kemandirian ekonomi yang berbasis

pada pertanian dalam arti luas, kelautan, industri serta

pengelolaan potensi daerah dan sumber energi dengan

memperhatikan lingkungan hidup;

d. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan

bermasyarakat;

e. Mewujudkan kondisi masyarakat yang aman, tentram dan

dinamis;

f. Melestarikan situs budaya, keseniaan lokal dan masyarakat

lainnya guna meningkatkan kunjungan wisata.

4.1.4.3 Struktur organisasi dan Tata Kerja Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat

Struktur yang ada pada Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat yaitu

sebagai berikut;
58

KEPALA DINAS
Drs. H Gusti M. Imansyah, M.Si

SEKRETARIS
Drs. Teguh Pramono, M.Ap

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL KASUBAG KASUBAG UMUM,
PERENCANAAN DAN KASUBAG KEPEGAWAIAN, DAN
PENGENDALIAN KEUANGAN PERLENGKAPAN
PROGRAM
Muhammad Syarifudin, S.Ap
Sri Mulyati, S.Kom Syahrani, S.E

KABID PENGELOLAAN KABID PEMANFAATAN DATA


ADMINISTRASI DAN INOVASI PELAYANAN
KABID PENDAFTARAN KABID PELAYANAN KEPENDUDUKAN
PENDUDUK PENCATATAN SIPIL Muhammad Rudyansyah, S.T.,
Hj. Ratna Wilis, S.Sos M.A.P
SALAMIN, S.H Hazriansyah, S.STP., M.Si

KASI SISTEM INFORMASI KASI KERJASAMA


KASI IDENTITAS PENDUDUK KASI KELAHIRAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
Mardiastuty, S.H
Noor Fakhmy, S.Kom Mardiasih, S.H Muhammad Riza Husain S.Sos

KASI PERKAWINAN DAN KASI PENGELOHAN DAN KASI PEMANFAATAN DATA DAN
KASI PINDAH DATANG PENYAJIAN DATA KEPENDUDUKAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN
PENCERAIAN
Diah Budi Hartoyo, S.Kom Perry Sunandar, S.Kom, M.Eng Liderson, S.H
Pata, S.P

KASI PERUBAHAN STATUS ANAK, KASI TATA KELOLA DAN KASI INOVASI PELAYANAN
KASI PENDATAAN PENDUDUK
PEWARGANEGARAAN DAN SDM TEKNOLOGI INFORMASI
KEMATIAN & KOMUNIKASI Jun Herlin, S.Kom
Lasmariana Lumbantoruan
Diana Yeribia Batti, S.E Mardiyono, S.H

UPTD
59

Peraturan Bupati Kotawaringin Barat Nomor 65 Tahun 2020

Tentang Keduduican, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta

Tata Kerja Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Kotawaringin Barat. Berikut merupakan tugas pokok dan fungsi dari

masing-masing:

1. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Adapun dalam melaksanakan tugas pokok kepala dinas

menyelenggarakan fungsi:

a. Menyusun program dan anggaran;

b. Mengelola keuangan;

c. Mengelola perlengkapan, urusan tata usaha, rumah tangga

dan barang milik Negara;

d. Mengelola urusan ASN;

e. Menyusun perencanaan di bidang pedaftaran penduduk,

pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi

kependudukan, kerja sama administrasi kependudukan,

pemanfaatan data dan dokumen kependudukan serta inovasi

pelayanan administrasi kependudukan;

f. Merumuskan kebijakan teknis di bidang pendaftaran

penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi

administrasi kependudukan, kerjasama, pemanfaatan data

dan dokumen kependudukan serta inovasi pelayanan

administrasi kependudukan;
6

g. Melaksanakan pelayanan pendaftaran penduduk;

h. Melaksanakan pelayanan pencatatan sipil;

i. Melaksanakan pengelolaan informasi administrasi

kependudukan;

j. Melaksanakan pemanfaatan data dan inovasi pelayanan;

k. membina, Berkoordinasi, mengendali bidang administrasi

kependudukan;

l. Pelaksana kegiatan penatausahaan dinas kependudukan dan

pencatatan sipil dan;

m. Pelaksana tugas lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan

oleh bupati.

2. Sekretariat

Sekretariat terdiri dari dari Sub bagian umum dan

kepegawaian dan sub bagian program dan keuangan. Adapun tugas

pokok sekretariat secara umum sebagai berikut :

a. Pengelola administrasi persuratan;

b. Pengelola kerumahtanggaan, protokoler, dan kehumasan;

c. Pengkoordinasian dan pengelolaan administrasi barang/aset;

d. Pengkoordinasian dan pengelolaan administrasi kepegawaian;

e. Pengkoordinasian dan pengelolaan penyusunan

perencanaan, evaluasi dan pelaporan;

f. Pengkoordinasian dan pengelolaan akuntansi dan

administrasi keuangan;
6

g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan sesuai tugas dan fungsi.

Bidang sekretariat terdiri dari beberapa sub bagian diantaranya

sebagai berikut :

a) Kepala sub bagian umum dan kepegawaian menyelenggarakan

fungsi

a. Menyelenggaraan administrasi umum, kearsipan dan

kepustakaan, kerumahtanggaan serta kehumasan dan

keprotokolan;

b. Menyelenggaraan pengelolaan administrasi barang/aset;

c. Menyelenggaraan administrasi kepegawaian, dan

d. Melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

sesuai tugas dan fungsi.

b) Kepala sub bagian keuangan menyelenggarakan fungsi

a. Menyiapan koordinasi pengelolaan keuangan;

b. Menatausahaan, verifikasi anggaran, akuntasi dan

pembukuan keuangan;

c. Pelaksanaan pengendalian kegiatan dan anggaran;

d. Menyiapan penyusunan dan pengkoordinasian pembuatan

daftar gaji serta tambahan penghasilan bagi pegawai;

e. Menyiapan bahan tanggapan pemeriksaaan; dan

f. Menyiapan bahan pertanggungjawaban pengelolaan

keuangan.
6

g. Pelaksanaan tugas lain yang diarahkan oleh Sekretaris secara

bertahap untuk rangka kelancaran pelaksanaan tugas

kesekretariatan.

c) Kepala sub bagian perencanaan menyelenggarakan fungsi

a. Menyiapan koordinasi penyusunan program dan anggaran;.

b. Menyiapan bahan penyusunan program dart anggaran;

c. Menyiapan penyusunan dalam pelaporan kinerja;

d. Menyiapan bahan penyusunan rancangan peraturan

perundang-undangan; dan

e. Menyiapan serta Melaksanakan evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan program dan anggaran.

f. Pelaksanakan tugas lain yang diarahkan oleh Sekretaris

dalam rangka tercapainya pelaksanaan tugas kesekretariatan.

3. Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk

Bidang pelayanan pendaftaran penduduk adalah pelaksana

tugas yang dipimpin oleh Kepala Bidang, dimana setiap seksi

memiliki tanggung jawab masingmasing. Adapun tugas dari bidang

pelayanan administrasi kependudukan sebagai berikut :

a. Penyusunan perencanaan pelayanan pendaftaran penduduk;

b. Perumusan kebijakan teknis pendaftaran penduduk;

c. Pelaksanaan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan

pendaftaran penduduk;

d. Pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk;


6

e. Pelaksanaan penerbitan dokumen kependudukan yang

meliputi pendaftaran penduduk;

f. Pelaksanaan pendokumentasian hasil pelayanan pendaftaran

penduduk;

g. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pendaftaran

penduduk dan;

h. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

sesuai tugas dan fungsi.

Bidang pelayanan administrasi kependudukan terdiri dari :

a) seksi Identitas Penduduk

a. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan pelayanan

pendaftaran pendudukan meliputi identitas penduduk, pindah

dating penduduk dan pendataan penduduk;

b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelayanan

c. pendaftaran penduduk meliputi identitas penduduk, pindah

datang penduduk dan pendataan penduduk dan pendataan

penduduk;

d. Penyiapan pelaksanaan pembinaan dan koordinasi

pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk meliputi

identitas penduduk, pindah datang penduduk dan pendataan

penduduk;

e. Pelaksanaan pelayanan pendaftaran penduduk meliputi

identitas penduduk, pindah datang dan pendataan penduduk;


6

f. Menyiapkan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

pelayanan pendaftaran penduduk meliputi identitas penduduk,

pindah datang dan pendataan penduduk;

g. Melaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

sesuai tugas dan fungsi;

b) Seksi Pindah Datang Penduduk

a. Menyediakan bahan perumusan perencanaan pelayanan

pindah datang penduduk;

b. Menyediakan bahan peyusunan kebijakan teknis pelayanan

pindah datang penduduk;

c. Menyediakan pelaksanaan pembinaan dan koordinasi

pelaksanaan pelayanan pindah datang penduduk;

d. Menjalankan pelayanan pindah datang penduduk;

e. Menyediakan pengendalian serta evaluasi pelaksanaan

pelayanan pindah datang penduduk.

f. Menjalankan tugas lain yang diperintah dari Kepala Bidang

secara berkala dengan tujuan kelancaran pelaksanaan tugas

Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk.

c) Seksi Pendataan Penduduk

a. Menyiapkan bahan penyusunan perencanaan pelaksanaaan

pendataan penduduk;
6

b. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pelaksanaaan

pendataan penduduk;

c. Menyiapan pelaksanaan pembinaan dan koordinasi

pelaksanaaan pendataan penduduk;

d. Menjalankan tugas pendataan penduduk;

e. Menyiapan pengendalian dan evaluasi pelaksanaaan

pendataan penduduk.

f. Pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas Bidang

Pelayanan Pendaftaran Penduduk.

4. Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil

Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil memiliki tugas pokok dalam

penyiapan kebijakan teknis dan pelayanan pencatatan sipil. Dalam

bidang ini dibagi menjadi 3 seksi bagian yaitu seksi kelahiran, seksi

perkawinan dan perceraian serta seksi perubahan status anak yang

memiliki tupoksi masing-masing. Adapun tugas dari Bidang

Pelayanan Pencatatan Sipil yaitu;

a. Perencanaan penyusunan pelayanan pencatatan sipil;

b. Penyusunan kebijakan teknis pencatatan sipil;

c. Menjalankan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan

pelayanan pencatatan sipil;

d. Menjalankan pelayanan pencatatan sipil,

e. Menjalankan penerbitan dokumen pencatatan sipil;


6

f. Menjalankan pedokumentasian hasil pelayanan

pencatatan sipil;

g. Mengendalian dan evaluasi kegiatan pencatatan sipil.

h. Menjalankan tugas lain yang diarahkan dari Kepala Dinas

sesuai dalam tugas dan fungsinya.

5. Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan

Pemanfaatan Data

Bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan dan

pemanfaatan data dibagi menjadi 3 seksi bagian, dimana setiap

seksi memiliki tanggung jawab masing-masing. Adapun tugas dari

bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan dan

pemanfaatan data sebagai berikut :

a. Merencanakan penyusunan pengelolaan informasi

administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan

dokumen kependudukan, kerja sama administrasi

kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi

kependudukan

b. Menyusun kebijakan teknis pengelolaan informasi

administrasi kependudukan, pemanfaatan data dan

dokumen kependudukan, kerjasama administrasi

kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi

kependudukan
6

c. Menjalankan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan

pengelolaan informasi administrasi kependudukan,

pemanfaatan data dan dokumen kependudukan,

kerjasama administrasi kependudukan serta inovasi

pelayanan administrasi kependudukan

d. Menjalankan pengelolaan informasi administrasi

kependudukan, pemanfaatan data dan dokumen

kependudukan, kerjasama administrasi kependudukan

serta inovasi pelayanan administrasi kependudukan

e. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan

informasi administrasi kependudukan, pemanfaatan data

dan dokumen kependudukan, kerjasama administrasi

kependudukan serta inovasi pelayanan administrasi

kependudukan

f. Menjalankan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

atasan sesuai tugas serta fungsi

Bidang pengelolaan informasi administrasi kependudukan

dan pemanfaatan data terdiri dari :

b) Seksi informasi administrasi kependudukan

a. Mempersiapkan koordinasi system informasi administrasi

kependudukan, tata kelola teknologi informasi dan komunikasi

serta sumber daya manusia teknologi informasi dan

komunikasi
6

b. Mempersiapkan bahan penyusunan dan perumusan kebijakan

teknis system informasi administrasi kependudukan, tata

kelola teknologi informasi dan komunikasi serta sumber daya

manusia teknologi informasi dan komunikasi

c. Mempersiapkan dan menjalankan system informasi

administrasi kependudukan

d. Mempersiapkan dan menjalankan tata kelola teknologi

informasi dan komunikasi

e. Menyajikan dan menjalankan pembinaan sumber daya

manusia teknologi informasi dan komunikasi

f. Menjalankan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

sesuai tugas serta fungsi

c) Seksi pengelolaan dan penyajian data kependudukan, dan

a. Mempersiapkan koordinasi pengelolaan dan pemaparan data

kependudukan

b. Menyediakan bahan perencanaan dan perumusan kebijakan

teknis pengelolaan dan penyajian data kependudukan

c. Mempersiapkan dan pelaksanaan pengelolaan pengolahan

dan penyajian data kependudukan

d. Mempersiapkan dan menjalankan pembinaan pengolahan dan

penyajian data kependudukan dan

e. Menjalankan tugas kedinasan lain yang diperintah oleh

pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsi


6

d) Seksi Tata Kelola dan Sumber Daya Manusia Teknologi

Informasi dan Komunikasi

a. penyiapan koordinasi pelaksanaaan tata kelola teknologi

informasi dan komunikasi serta sumber daya manusia

teknologi informasi dan komunikasi;

b. penyiapan bahan perencanaan dan perumusan kebijakan

teknis pelaksanaaan tata kelola teknologi informasi dan

komunikasi serta sumber daya manusia teknologi informasi

dan komunikasi;

c. penyiapan dan pelaksanaan tata kelola teknologi informasi

dan komunikasi;

d. penyiapan dan pelaksanaan komunikasi/informasi

administrasi kependudukan (informasi pelayanan dan

pengaduan);

e. penyiapan dan pelaksanaan pembinaan sumber daya

manusia teknologi informasi dan komunikasi.

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas Bidang

Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan.

6. Bidang Pemanfaatan data dan Inovasi Pelayanan

Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan adalah

unsur dalam membantu perumusan kebijakan serta pelaksana

kebijakan dalam bidang pemanfaatan data dan dokumen

kependudukan, kerjasama adminduk dan inovasi pelayanan. Dalam

bidang ini dibagi


7

menjadi 3 seksi bagian yaitu seksi kerjasama, seksi pemanfaatan

data dan dokumen kependudukan serta seksi inovasi pelayanan

yang memiliki tupoksi masing-masing. Adapun tugas dari Bidang

Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan yaitu;

a. Menyusun perencanaan pemanfaatan data dan dokumen

kependududukan, kerja sama serta inovasi pelayanan

administrasi kependudukan;

b. Merumuskan kebijakan teknis pemanfaatan data dan

dokumen kependududukan, kerja sama serta inovasi

pelayanan administrasi kependudukan;

c. Menjalankan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan

pemanfaatan data dan dokumen kependududukan,

kerjasama serta inovasi pelayanan administrasi

kependudukan;

d. Menjalankan pemanfaatan data dan dokumen

kependududukan;

e. Menjalankan kerjasama administrasi kependudukan;

f. Menjalankan inovasi pelayanan administrasi

kependudukan;

g. Menjalankan edukasi dan sosialisasi penyelenggaraan

urusan Administrasi Kependudukan kepada pemangku

kepentingan dan masyarakat;


7

h. Menjalankan pembinaan, pembimbingan, dan supervisi

terhadap kerjasama/penugasan kepada desa / kelurahan;

i. Mengendalikan dan audit pelaksanaan pemanfaatan data

dan dokumen kependududukan, kerja sama serta inovasi

pelayanan administrasi kependudukan;

j. Menjalankan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4.1.4.4 Sumber Daya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupten Kotawaringin Barat

Pelayanan yang baik dapat diwujudkan dengan ketersediaan

sumber daya manusia guna menunjang terlaksana pelayanan

masyarakat yang memuaskan. Sumber daya manusia merupakan

modal yang sangat penting guna menentukan perkembangan

sebuah organisasi ke arah yang lebih baik. Ditinjau dari jumlah

pegawai , maka kondisi aparatur Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat adalah sebagai

berikut :

1. Jumlah Pegawai

Jumlah pegawai pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat menurut data kepegawaian

berjumlah 44 orang. Terdiri dari 34 orang pegawai berstatus PNS

dan 10 orang sebagai pegawai non PNS. Ini membuktikan bahwa

masih kurangnya pegawai dalam mengoptimalkan serta

memberikan pelayanan kepada masyarakat.


7

4.2 Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.2.1 Penerbitan Kartu Keluarga di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi

Kalimantan Tengah

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat ingin mewujudkan

pelayanan publik yang inovatif, efektif dan efisien. Dengan adanya

Tanda Tangan Elektronik adalah sebagai suatu bentuk pelayanan

kependudukan secara daring sesuai dengan Permendagri No. 7 Tahun

2019. Tanda Tangan Elektronik dapat didibilang sebagai sebuah solusi

karena dapat menjadi suatu program yang baru hadir di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat

guna mampu meningkatkan dari segi kualitas pelayanan untuk

masyarakat supaya menjadi lebih mudah, cepat, akurat serta terlihat

modern.

Banyaknya dokumen yang menumpuk diruang Kepala Dinas

sebelum menggunakan Tanda Tangan Elektronik. Dengan adanya

inovasi tersebut tidak ada lagi penumpukkan berkas dokumen untuk

ditandatangani oleh Kepala Dinas. Ini merupakan solusi dalam

memberikan kemudahan kepada Kepala Dinas agar tidak

menandatangani dengan Tanda Tangan Basah karena sudah

menggunakan Elektronik dengan mengklik serta memverifikasi

dokumen yang akan ditandatangani melewati perangkat Handphone

yang dibawa.
7

mempercepat proses kepemilikan dokumen bagi masyarakat yang

mengurus.

Inovasi pelayanan dalam penerbitan Kartu Keluarga dapat

dilakukan lebih memudahkan masyarakat serta dapat meminimalisir

keterlambatan dalam pelayanan penerbitan administrasi

kependudukan. Guna mengukur apakah hasil pelayanan tersebut

sudah mencapai target yang dicapai atau belum, maka peneliti

memakai indikator yang dikemukakan oleh Gibson dan Streers dalam

buku Sumaryadi (2005: 107-108), terdapat beberapa cara pengukuran

terhadap efektivitas, yaitut :

1. Produksi atau Produktivitas

2. Mutu atau Kualitas

3. Efesiensi

4. Fleksibilitas

5. Kepuasan

4.2.1.1 Produksi atau Produktivitas

Upaya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Barat dalam pelayanan Tanda Tangan

Elektronik dalam penerbitan Kartu Keluarga adalah suatu ukuran

produktivitas agar dapat mempercepat kepemilikan Kartu Keluarga di

Kabupaten Kotawaringin Barat. Menurut Gibson dan Steers dalam

buku Sumaryadi (2005: 107-108), menyatakan bahwa “Produksi

atau
7

produktivitas merupakan cerminan dari sebuah organisasi yang

dalam membuat atau menghasilkan sejumlah barang atau jasa.”

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Kepala Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat,

Bapak Drs. H Gusti M. Imansyah,M.Si tanggal 06 Januari 2022

pukul

09.00 WIB bertempat di Kantor Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat, mengatakan bahwa :

Dalam penerbitan Kartu Keluarga di Disdukcapil Kobar


sudah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang
ditentukan dan menyesuaikan dengan permohonan dari
masyarakat yang ingin mengganti Kartu Keluarganya baik
yang ingin keluar dari KK orang tua atau ingin yang membuat
KK baru. Namun, dalam penerbitan Kartu Keluarga
menggunakan Tanda Tangan Elektronik tidak sesuai dengan
Standar Pelayanannya karena pada hasil akhirnya bisa lebih
cepat penerbitan Kartu Keluarganya, karena sudah
menggunakan barcode. Dan juga peningkatan dalam
kualitas dokumen tersebut dan peningkatan jumlah
penerbitannya. Sehari jumlah penerbitan bisa sampai 100-
165 Kepala Keluarga.

Hal ini didukung dengan pernyataan dari Kepala Bagian

Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan Bapak Muhammad

Rudyansyah, S.T., M.A.P tentang Tanda Tangan Elektronik dengan

dilakukannya wawancara dengan peneliti pada tanggal 06 Januari

2022 Pukul 10.10 WIB, yang bertempat pada Kantor Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat,

bahwa :

Terkait kualitas dokumen memang setelah TTE lebih mudah


dari tanda tangan fisik. TTE ini lebih cepat tinggal klik saja,
Cuma memang karena ini program dari Dirjen Dukcapil pusat
kita telah melaksanakannya sejak tahun 2019 dan ini di
semua daerah telah melaksanakan, ini memang inovasinya
7

dikembangkan oleh Dirjen Dukcapil Pusat terkait untuk TTE.


Terkait pelaksanaan ini lebih memudahkan
penandatanganan dokumen kependudukan yaitu seperti
Kartu Keluarga tidak perlu lagi manual Tanda Tangannya,
dengan TTE cukup di aplikasi dan di klik oleh Kepala Dinas
yang sudah dilaksanakan selama ini. Semenjak saat TTE
kita tidak perlu lagi namanya legalisir Kartu Keluarga, jadi
semua dokumen sesuai dengan Permendagri tentang
dokumen terbaru itu yang sudah barcode atau KTP-EL tidak
perlu lagi legalisir, kecuali dokumen yang belum TTE baru
harus datang ke Disdukcapil.

Hasil wawancara tersebut diatas didukung dengan adanya

peraturan. Bentuk dari menjalankan peraturan tersebut agar dapat

memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam kepemilikan

Kartu Keluarga sebagai hak status kewarganegaraan yang sah

diterima oleh negara. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Barat memiliki beberapa program agar

dapat berupaya dalam percepatan kepemilikan kartu keluarga salah

satunya adalah Tanda Tangan Elektronik. Adapun persyaratan

penerbitan kartu keluarga dapat dilihat dalam pasal 11 Perpres no 96

tahun 2018 yang terdiri dari :

1. Penerbitan KK baru untuk penduduk WNI harus memenuhi

persyaratan :

a. Buku nikah/ kutipan akta perkawinan kata kutipan akta

perceraian

b. Surat keterangan pindah/ surat keterangan pindah datang

bagi penduduk yang pindah dalam wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia
7

c. Surat keterangan pindah luar negeri yang diterbitkan oleh

Disdukcapil Kabupaten/ kota bagi WNI yang datang dari luar

wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia karena pindah

d. Surat keterangan pengganti tanda identitas bagi penduduk

Rentan administrasi kependudukan

e. Petikan Keputusan Presiden tentang kewarganegaraan dan

berita acara pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia

bagi Penduduk WNI yang semula berkewarganegaraan

asing atau petikan Keputusan Menteri yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum

tentang perubahan status kewarganegaraan.

2. Penerbitan KK baru untuk penduduk orang asing harus

memenuhi persyaratan :

a. Izin tinggal tetap

b. Buku nikah/ kutipan akta perkawinan atau kutipan akta

perceraian atau yang disebut dengan nama lain

c. Surat keterangan pindah bagi penduduk yang pindah dalam

wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

Prosedur penerbitan Kartu Keluarga meliputi :

1. Petugas yang ditunjuk pada Fasilitas Pelayanan akan

memberikan dan mengisi formulir F1-01 dan menunjukkan

persyaratan lain yang dilengkapi.


7

2. Petugas meneliti kelengkapan dan kebenaran berkas

persyaratan yang akan diproses sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) diberikan langsung kepada petugas, dan

selanjutnya menyampaikan berkas permohonan kepada

kasi.

3. Dokumen yang telah diterima oleh Dinas dilakukan:

a. verifikasi dan validasi sesuai persyaratan

b. mengentry data atau menginput data kedalam SIAK

c. merekap data dan persyaratan yang sudah memenuhi

syarat.

4. Berdasarkan Verifikasi dan Validasi sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) Dinas menerbitkan Kartu Keluarga dengan

menggunakan tanda tangan elektronik.

5. Petugas Dinas menyerahkan dokumen Kartu Keluarga

kepada petugas pelayanan selanjutnya untuk diserahkan

kepada pemohon.

6. Penerbitan kartu keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat

(5) dilakukan paling lama 10 (sepuluh) menit setelah berkas

dinyatakan lengkap dan benar setelah verifikasi dan validasi

oleh petugas.

Terkait pelaksanaan prosedur diatas peneliti melakukan

wawancara dengan Kepala Bidang Pengelolaan Informasi

Administrasi Kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat Hj. Ratna Wilis, S.Sos tanggal

06
7

Januari 2022 pukul 14.00 WIB yang bertempat di Kantor Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Barat, mengatakan

bahwa:

Dalam prosedur pelayanan di Disdukcapil Kobar dalam


pengumpulan berkas-berkas persyaratan bisa melalui online
maupun offline, yang selanjutnya akan diperiksa oleh
petugas pelayanan dalam kelengkapan data berkas yang
dibutuhkan tersebut. Setelah itu ketika persyaratan sudah
lengkap maka akan dimasukkan datanya ke SIAK dan akan
langsung dibuatkan KK baru dengan barcode. Program ini
berlaku untuk seluruh penduduk yang berdomisili di
Kabupaten Kotawaringin Barat dan sudah memiliki
kelengkapan persyaratan sesuai Standar Pelayanan yang
berlaku, serta telah mengisi formulir F1-01.

Dari hasil observasi yang peneliti lakukan di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat

bahwa prosedur yang dilakukan telah sesuai dengan Prosedur

Operasional yang tercantum di standar pelayanan penerbitan

dokumen kependudukan. Namun berkas persyaratan harus dibuat

lebih dari 1 (satu) agar bisa digunakan oleh pemohon untuk

kepentingan penerbitan dokumen kependudukan lainnya.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti

di lapangan, urutan prosedur pelayanan sudah lengkap dan efektif

untuk dilaksanakan oleh petugas operator dan pemohon.

Sementara itu Efektivitas Pelayanan Penerbitan Kartu

Keluarga dengan Tanda Tangan Elektronik juga dapat dilihat dengan

jumlah dalam beberapa bulan terakhir yang berjumlah sebanyak

19.371 KK. Tabel dibawah ini adalah rekapitulasi jumlah penerbitan


7

kartu keluarga dengan Tanda Tangan Elektronik mulai sejak bulan

Januari-Desember 2021 :

Tabel 4.3

Jumlah Penerbitan Kartu Keluarga Bulan Januari – Desember 2021

No Bulan Jumlah Penerbitan Kartu Keluarga

1 2 3
1. Januari 1563
2. Februari 1756
3. Maret 1590
4. April 1975
5. Mei 1202
6. Juni 1851
7. Juli 1726
8. Agustus 1588
9. September 1906
10. Oktober 1493
11. November 1315
12. Desember 1406
Jumlah 19.371
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kotawaringin Barat

Peneliti dapat menyajikan hasil serta rekapitulasi dalam

penerbitan Kartu Keluarga dengan Tanda Tangan Elektronik dan

dengan Tanda Tangan Basah mulai sejak tahun 2017-2021 yang

disajikan dalam bentuk tabel yang ada dibawah ini agar dapat dilihat

atau pembanding dalam jumlah penerbitan Kartu Keluarga sebelum


8

dengan inovasi Tanda Tangan Elektronik dan sesudah menggunakan

Tanda Tangan Elektronik sebagai berikut:

Tabel 4. 4
Data Kepemilikan Kartu Keluarga Tahun 2017 - 2021

Kartu Keluarga Tanda Tangan Kartu Keluarga Tanda Tangan

Basah Tahun 2017-2018 Elektronik Tahun 2019-2021

1 2

35.985 44.797

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kotawaringin Barat

Berdasarkan tabel diatasm maka dapat disimpulkan jika

Kartu Keluarga dengan sebelum menggunakan inovasi dan sesudah

menggunakan inovasi nampak terlihat berbeda dan cukup jauh

perbandingannya. Pada tahun 2017-2018 yang sudah terbit atau

tercetak selama kurun waktu 2 tahun ini sebelum menggunakan

inovasi ini berjumlah 35.985 lembar. Sedangkan pada tahun 2019-

2021 yang sudah terbit atau tercetak sesudah menggunakan TTE

berjumlah 44.797. Ini menyatakan jika pada produktivitas dalam

penerbitan dan kepemilikkan Kartu Keluarga menggunakan Tanda

Tangan Elektronik yang dapat dilihat dengan waktu selama 2,5 tahun

mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan penerbitan

sebelum penggunaan inovasi. Hal ini membuktikan bahwa dalam

pelayanan Tanda Tangan Elektronik mampu meningkatkan jumlah


8

penerbitan Kartu Keluarga yang ada di Kotawaringin Barat

dikarenakan tidak ada lagi penumpukan berkas diruang Kepala

Dinas serta mempercepat, akurat dan tepat dalam kepemilikan Kartu

Keluarga.

Berdasarkan informasi yang didapat dari hasil wawancara

serta didukung dari hasil observasi serta dokumentasi yang peneliti

lihat maka dapat diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan dalam

pelayanan Tanda Tangan Elektronik untuk mempermudah serta

mempercepat kepemilikan Kartu Keluarga dilihat dalam segi aspek

produktivitasnya sudah bisa terlaksana secara baik dan efektif.

4.2.1.2 Mutu atau Kualitas

Indikator efektivitas pada pelayanan Tanda Tangan

Elektronik adalah menggunakan mutu atau kualitas yang dihasilkan

dari berbagai pelaksanaan suatu kegiatan. Mutu atau kualitas harus

terlihat dalam sebuah kreasi yang nantinya akan dibawakan dari

sebuah program atau gerakan yang sangat bergantung pada

kemampuan dari pegawainya. Menurut Gibson dan Streers dalam

Sumaryadi (2005: 107-108), mutu dan kualitas merupakan suatu

produk dan jasa yang memenuhi harapan pelanggan yang dinilai dari

pendapat masyarakat terhadap barang atau jasa yang dihasilkan.

SDM merupakan karakter yang penting untuk menentukan

kemajuan organisasi ke arah yang lebih baik. SDM yang mendukung

pelaksanaan administrasi Tanda Tangan Elektronik adalah pegawai


8

yang paham dan akan mendapatkan bidang ini. Demikian pula,

petugas pendaftaran dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

yang telah diberikan informasi melalui pedoman yang tepat

mengenai kebutuhan dan prosedur Tanda Tangan Elektronik dalam

penerbitan Kartu Keluarga langsung oleh Kepala Dinas ataupun

yang mewakili Kepala Bagian Administrasi Kependudukan sehingga

selama waktu yang dihabiskan untuk mengumpulkan persyaratan

oleh masyarakat dalam administrasi pendaftaran tidak menjadi

masalah.

Sebagaimana wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan Kepala Bagian Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan

Bapak Muhammad Rudyansyah, S.T., M.A.P tanggal 10 Januari

2022 pukul 09.00 WIB yang bertempat di Kantor Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin

Barat,mengatakan bahwa:

Dalam meregister pelaksanaan dalam pelayanan, biasanya


memberikan Standar Pelayanan kepada operator pelayanan
tentang persyaratan serta prosedur di kantor disdukcapil,
agar tidak terjadi kesalahan yang akan menghambat
kegiatan di awal pendaftaran, biasanya satpam di
disdukcapiljuga telah mengetahui persyaratan apa saja yang
harus dilengkapi sebelum mendaftar atau meregistrasi.

Ini didukung dari pernyataan salah satu penduduk yang

sedang mengurus Kartu Keluarga yaitu mba yuli 10 Januari 2022

pukul 10.45 WIB yang bertempat di Kantor Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat mengatakan bahwa :

Pelayanan yang di berikan di Disdukcapil Kobar sudah


semakin baik terutama yang saya rasakan saat membuat
Kartu Keluarga Baru karena ingin memperbarui data,
8

keuntungan yang didapatkan dengan inovasi terbaru ini yaitu


dengan barcode lebih mempercepat dalam penerbitan KK
dan operator pun memberikan penjelasan yang baik kepada
masyarakat terkait bagaimana cara mencetak KK baru
melewati ADM atau Email. Bisa juga di printkan lewat
Disdukcapil

Berdasarkan dari pengamatan yang peneliti lakukan di front

office dalam pengecekan berkas untuk pendaftaran dokumen

kependudukan, operator atau pelaksana pelayanan memberikan

informasi untuk pemberkasan yang harus disiapkan dan

dikumpulkan. Dalam sikap operator atau pemberi layanan juga

telaten, ramah dan terlihat tenang ketika memberikan pemahaman

tentang persyaratan yang harus dikumpulkan dan dibutuhkan. Ketika

operator telah melakukan pengecekan kelengkapan berkas serta

dinyatakan lengkap dan sudah bisa diproses hari itu juga bisa

sampai 3 hari pengambilan. Peneliti mengambil kesimpulan

berdasarkan observasi peneliti yang didukung oleh pernyataan

wawancara dari beberapa pihak bahwa dari petugas operator Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil itu sendiri sudah mulai

berkembang dan baik, karena masyarakat merasa puas dan senang.

Hal ini juga berpengaruh terhadap output berupa kelengkapan

berkas yang lengkap saat pengembalian berkas di front office.

Sumber daya aparatur di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat dari tenaga kerjanya

memiliki fungsi serta tugasnya untuk membantu dalam memproses

serta memasukkan data ke aplikasi SIAK hingga prsoses penerbitan


8

Kartu Keluarga maupun dokumen kependudukan lainnya.

Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan Kepala

Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat

Hj. Ratna Wilis, S.Sos pada tanggal 10 Januari 2022 pukul 02.00

WIB yang bertempat di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat mengatakan bahwa :

Dalam pelayanan, biasanya kami sebelum melaksanakan


tugas terlebih dahulu memberikan informasi kepada operator
pelayanan dalam standar pelayanannya pendaftaran
penduduk tentang persyaratannya dan prosedurnya di kantor
Disdukcapil, agar jika tidak mengerti atau bisa langsung
ditanyakan kepada kabid masing-masing baik ke
kependudukan atau ke pencatatan sipil. Jadi tidak
menghambat dalam proses kegiatan. Dan untuk pegawai
yang bertugas di bagian operator semuanya mengurus
dokumen kependudukan tidak ada yang khusus untuk KK
tetapi semuanya harus mengerti dan sudah memiliki
keterampilannya masing-masing terkecuali Kabidnya dibagi
menjadi 2 urusan yang satu untuk kependudukannya dan
satunya lagi pencatatan sipil. Kinerja dari pegawai operator
sudah sangat baik.

Berdasarkan wawancara tersebut peneliti menyimpulkan

bahwa setiap akan melaksanakan kegiatan dalam pemberian

pelayanan terhadap masyarakat terlebih dahulu memberikan

informasi kepada bagian masing-masing tentang standar pelayanan

dan bagaimana jika mendapatkan masyarakat yang belum paham

dan mengerti tentang persyaratan. Para pegawai sudah bisa

mengikuti SOP yang baik dan profesional.


8

Data yang ada pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat tentang jumlah pegawai

berdasarkan tingkat pendidikan menurut data yang didapatkan oleh

peneliti sebagai berikut:

Tabel 4. 5
Data Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2021

No Tingkat Pendidikan Jumlah


1 2 3
1. S2 5
2. S1 21
3. Diploma 3 5
4. SMA 13
Jumlah Pegawai 44 Orang
Sumber : Disdukcapil Kabupaten Kotawaringin Barat

Pada tabel di atas jumlah pegawai di Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat berjumlah 44

orang dengan latar pendidikan yang berbeda-beda. Tingkat

pendidikan bisa mendukung pelaksanaan kegiatan dilihat dari tabel

jumlah pegawai dengan pendidikan S2 sebanyak 5 orang, S1

sebanyak 21 orang, D3 sebanyak 5 orang, SMA sebanyak 13 orang.

Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan

Kepala Seksi Pengolahan dan Penyajian Data Kependudukan Perry

Sunandar, S.Kom, M.Eng pada tanggal 11 Januari 2022 pukul 09.00

WIB bertempat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Barat mengatakan bahwa:


8

Data yang dihasilkan sampai saat ini lebih tepat serta akurat
dari pada yang dulu karena dalam penginputan oleh operator
terpusat pada data di sistem SIAK, kecuali apabila data
tersebut yang diberikan oleh masyarakat ketika melakukan
pelayanan pembuatan kartu keluarga keliru dan salah itu
akan berpengaruh pada data yang diinput.

Observasi dan hasil wawancara dengan beberapa sumber

maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa pencapaian mutu atau

kualitas dalam penerbitan kartu keluarga di Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat sudah bisa

dikatakan cukup efektif, dapat dilihat dari sumber daya manusia

sudah mampu dalam tugasnya sehingga mampu memberikan

pelayanan sesuai dengan yang dimaksud dalam Standar Pelayanan

pendaftaran penduduk Permendagri No. 7 pasal 5 ayat (5) Tahun

2019 tentang Pelayanan Administrasi Kependudukan secara Daring.

4.2.1.3 Efisiensi

Kualitas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Barat untuk memberikan suatu layanan

dalam pembuatan Kartu Keluarga dengan tepat, cepat dan gratis.

Efisiensi merupakan suatu kegiatan dalam meminimalisir suatu

permasalahan dengan mengurangi dampak negatifnya dan

mendapatkan yang terbaik. Menurut Gibson dan Steers dalam buku

Sumaryadi (2005: 107-108), “efisiensi dapat diartikan sebagai

sebuah
8

rasio keluaran serta rencana yang telah disusun sebelumnya yang isi

didalamnya antara lain berupa jenis kegiatan, biaya, dan sumber

daya yang diperlukan nantinya untuk mendukung pelaksanaan

kegiatan serta dilengkapi dengan sarana dan prasana”.

Pelaksanaan dalam efektivitas dengan Tanda Tangan

Elektronik harus menunjukkan berbagai variabel atau faktor dengan

efisiensinya, khususnya melakukan mulai dari proses pemberian

bantuan pelayanan (input) yang nantinya akan berhubungan dengan

kepraktisan dalam pemberian Kartu Keluarga serta efek samping

dari pelaksanaan dalam memberikan hasil (output).

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Kepala

Bidang Administrasi Kependudukan Hj. Ratna Wilis, S.Sos pada

tanggal 11 Januari 2022 pukul 10.00 WIB yang bertempat di Kantor

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin

Barat mengatakan Bahwa:

Pengerjaan pelayanan penerbitan Kartu Keluarga dengan


inovasi Tanda Tangan Elektronik atau Barcode itu dimulai
ketika pengecekan data sudah benar, penginputan data
langsung melalui aplikasi SIAK, setelah itu menunggu
persetujuan oleh Kadis, setelah Kadis menunggu dari BSRE
yang mengeluarkan barcode Tanda Tangan Kadis, lalu
mengirimkan file langsung ke pemohon melalui email atau
nomor handphone atau bisa juga di cetak melalui ADM yang
ada di depan Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat. Biasanya yang menjadi
penghambat itu seperti jaringan server pusat sedang down
akibat banyak pemohonan dari berbagai kantor Dinas tetapi
hanya paling lama 1 jam sajadan itu biasanya terjadi setiap
bulannya selama 2 kali. Ada juga penumpukkan akibat
permohonan dari masyarakat yang banyak dan tidak
sebanding dengan pegawai dan peralatan yang ada.
8

Adanya keterlambatan dalam penerbitan kartu keluarga

menurut peneliti setelah melihat dan mengamati jalannya kegiatan

pelaksanaan pembuatan Kartu Keluarga disebabkan karena banyak

masyarakat atau pemohon yang belum paham serta mengetahui

secara lengkap bagaimana persyaratannya serta prosedur

pelayanan dalam pembuatan Kartu Keluarga. Membuat masyarakat

yang jarak tempuh bisa memakan waktu 4 jam saat datang ke Kantor

Dinas tidak mendapatkan yang pelayanan yang diharapkan. Hal ini

disebabkan karena kurangnya sosialisasi informasi dari Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat.

Adapun prosedur mekanisme pembuatan kartu keluarga di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kotawaringin Barat sebagai

berikut:

Tabel 4. 6
Standar Operasional Prosedur Penerbitan Kartu Keluarga
Tanda Tangan Elektronik

Sumber: Didukcapil Kabupaten Kotawaringin Barat


8

Hasil dari wawancara serta pengamatan terkait data

kesesuaian tentang pelayanan penerbitan Kartu Keluarga dengan

Tanda Tangan Elektronik di Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat, Oleh karena itu dapat ditarik

kesimpulan yaitu dalam pelayanan Kartu Keluarga memiliki prosedur

yang sama dengan Tanda Tangan Basah ke Tanda Tangan

Elektronik. Waktu pelayanan membutuhkan waktu hanya 35 menit

dari memverifikasi data sampai pengarsipan. Namun pada

kenyataannya di lapangan waktu penerbitan bisa sampai dengan 3

hari pekerjaan.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti lakukan dengan

Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk Salamin, S.H pada tanggal 11

Januari 2022 pukul 10.45 WIB yang bertempat di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat

mengatakan bahwa:

Biasanya dalam pembuatan kartu keluarga dengan barcode


atau Tanda Tangan Elektronik saat ini hanya membutuhkan
estimasi waktu 2-3 hari dari pemeriksaan persyaratan di
loket pendaftaran sampai ke penerbitan. Mengapa tidak bisa
sehari jadi itu dikarenakan terkadang adanya hambatan
seperti terjadinya mati listrik akibat cuaca yang tidak
mendukung, jaringan dari server pusat down dan terjadi
penumpukan permohonan yang banyak dari masyarakat
dikarenakan jumlah pegawai dan peralatan yang belum
sebanding dengan jumlah pemohon sehingga dalam proses
penginputan menjadi terlambat.

Hasil Wawancara yang dilakukan oleh peneliti maka dapat

disimpulkan bahwa Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Barat belum bisa dalam memberikan suatu


9

pelayanan yang efisien. Hal ini dapat dilihat dari estimasi waktu

dalam penerbitan yang bisa sampai 2-3 hari pengerjaan, padahal

didalam SOP waktu penerbitan bisa diselesaikan pada hari itu juga

saat pemohon memberikan perlengkapan persyaratan yang sudah

lengkap. Penyebab keterlambatan yang paling utama adalah

terhadap jaringan server pusat dan internet serta jumlah pemohon

yang tidak sebanding dengan jumlah sarana dan prasarana serta

jumlah pegawai yang terbatas sehingga menghambat dalam proses

pelayanan yang mengakibatkan terjadinya penumpukan berkas

pemohon yang belum bisa diselesaikan di hari yang sama.

4.2.1.4 Fleksibilitas

Fleksibilitas menurut Gibson dan Steers dalam buku

Sumaryadi (2005: 107-108), merupakan “kemampuan yang harus

digerakkan oleh instansi untuk menggunakan dan memindahkan

aset dimulai dengan satu tindakan kemudian ke tindakan berikutnya

untuk memberikan kemajuan lain dalam pelaksanaan latihannya

untuk melayani masyarakat setempat.”

Terdapat pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat dalam data yang didapatkan

oleh peneliti berjumlah 44 orang dengan memiliki tugas dan capaian

kinerja yang berbeda. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Kotawaringin Barat, Bapak Drs. H Gusti M. Imansyah,M.Si tanggal

12 Januari 2022
9

pukul 09.00 WIB yang bertempat di Kantor Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat mengatakan bahwa:

Masih ada kekurangan tenaga kerja meskipun semuanya


kekurangan sejauh kemampuan masih bisa melaksanakan
tugas, sehingga kita dapat menambah perwakilan yang ada
dan melihat mereka sehingga dalam memberikan pelayanan
yang baik dalam administrasi di Dinas Kependudukan dan
pencatatan Sipil Kabupten Kotawaringin Barat.

Jumlah pegawai di Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat memiliki tugas dan kewajiban

tertentu, sehingga selama waktu pelayanan tanda tangan elektronik

masih memiliki keterbatasan jumlah pegawai yang telah ditentukan

sehingga dapat dilihat dari ketidaksesuaian jumlah pegawai dengan

pemohon/masyarakat setempat dan dapat memperkuat pelaksanaan

pegawai sesuai dengan tugas dan kewajiban masing-masing.

sehingga interaksi dalam pelayanan dapat terus berjalan.

Terdapatnya Inovasi dari Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil dalam pelayanan penerbitan kartu keluarga

merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung peningkatan

kepemilikan kartu keluarga di Kabupaten Kotawaringin Barat.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Kepala Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat,

Bapak Drs. H Gusti M. Imansyah,M.Si tanggal 12 Januari 2022 pukul

09.25 WIB yang bertempat di Kantor Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat mengatakan bahwa:


9

Inovasi ini mulai disahkan pada pertengahan bulan pada


tahun 2019 yaitu penanda tanganan secara elektronik atau
barcode dalam inovasi ini dinas akan melakukan pelayanan
secara tepat dan cepat agar dapat melakukan penerbitan
dihari yang sama tanpa perlu menunggu proses penerbitan,
ini terkecuali kalau tidak terjadi hambatan, karena inovasi ini
dibuat untuk memberikan kemudahan untuk pelayanan serta
dapat meningkatkan kepemilikan dokumen kependudukan.

Penerbitan Kartu Keluarga yang sudah memakaiTanda

Tangan Elektronik atau barcode di Kabupaten Kotawaringin Barat

harus ada sarana serta prasarana yang memadai, adapun peralatan

alat dalam pelayanan penerbitan Kartu Keluarga oleh Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat

menurut data yang didapatkan peneliti sebagai berikut:

Tabel 4. 7
Data Inventaris Penunjang Tahun 2021

Pengguna Jumlah
No Inventaris Kepala Dinas ADB

1 2 3 4 5
1. Laptop 1 1 2
2. Komputer - 2 2
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Kotawaringin Barat

Pada tabel diatas peneliti menyimpulkan jika pada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat

memiliki sarana serta prasarana untuk pelayanan, baik yang

digunakan dengan Kepala Dinas maupun operator serta ADB


9

(Administrator Database). Kepala Dinas menggunakan 1 laptop.

Sedangkan ADB menggunakan 1 laptop dan 1 komputer, sehingga

dalam menunjang pelayanan terdapat sebanyak 2 laptop dan 2

komputer. Dalam penunjang pelayanan penerbitan kartu keluarga

menggunakan tanda tangan elektronik yang telah disediakan berupa

komputer,jaringan dan laptop.

4.2.1.5 Kepuasan

Kepuasan menurut Gibson dan Steers dalam buku

Sumaryadi (2005: 107-108), merupakan “kesan yang nantinya akan

diperlihatkan dari masyarakat sebagai konsumen kepada pekerjaan

serta peran dari instansi asosiasi”.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan mas samsa

tanggal 13 Januari 2022 pukul 09.00 WIB yang bertempat di Kantor

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin

Barat mengatakan bahwa:

Dalam kepengurusan pembuatan kartu keluarga yang


dimana hanya memiliki dengan nikah adat itu tidak diaku sah
oleh negara. Jadi kami tidak mengetahui apa yang harus
persiapkan karena kurangnya sosialisasi dari disdukcapil ke
daerah yang jauh dari perkotaan. Jadi kami juga saat ini
belum mengetahui apa yang harus dilakukan karena kami
diwajibkan membuat akta perkawinan sedangkan orang tua
sedang ada dirumah. Dan petugas juga tidak mengetahui
persyaratan apa yang harus kami siapkan. Karena kami juga
memiliki kesibukkan masing-masing dan mobilisasi nya yang
cukup jauh sampai 4 jam perjalanan dan jalanannya tidak
begitu baik dan terkadang banjir.
9

Hasil wawancara diatas membuktikan bahwa masyarakat di

daerah Kotawaringin Barat masih ada yang belum mengetahui

tentang persyaratan penerbitan Kartu Keluarga, hal ini disebabkan

karena masyarakat yang sangat jauh dan terkendala jaringan susah

untuk mendapatkan informasi dan juga tidakingin bertanya di

kecamatan tentang persyaratan dalam pembuatan dokumen

kependudukan. Dengan kejadian ini maka Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat harus memiliki

trobosan terkait hal tersebut. Agar daerah yang belum bisa tersentuh

dengan pelayanan bisa merasakan pelayanan yang baik serta

ramah. Dan juga harus bisa melakukan sosialisasi ke daerah-daerah

yang sangat jauh jaraknya dari kantor Dinas. Adapun kepuasan yang

ada pada indikator ini, peneliti membagi kepuasan menjadi dua

aspek yakni yang dinilai dari perilaku petugas serta keterampilan dan

keahlian operator pelayanan dan perspektif sikap.

1. Keterampilan dan Keahlian Operator Pelayanan

Pengamatan selama peneliti lakukan bahwa dalam segi

keterampilan serta keahlian dari petugas operator pelayanan yang

bertugas pada pelayanan Kartu Keluarga sudah baik, itu

dikarenakan bahwa walau ada operator baru mereka kooperatif

dapat bisa saling membantu satu sama lain sehingga petugas

pelayanan bisa mengatasi hal tersebut dengan baik.


9

Pengamatan yang dilakukan peneliti juga melakukan

wawancara dengan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat, Bapak Drs. H Gusti M.

Imansyah,M.Si tanggal 13 Januari 2022 pukul 10.00 WIB yang

bertempat di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Barat mengatakan bahwa:

Disdukcapil masih kekurangan dalam sumber daya


aparaturnya yang memahami tentang IT, agar nantinya
semua data bisa langsung dimasukkan ke data pusat.
Sehingga persyaratannya bisa langsung dikirim secara
online, bisa lebih efektif serta efisien agar masyarakat tidak
jauh-jauh datang ke kantor Dinas lagi untuk membuat dan
mengambil dokumen dikemudian hari.

Penerbitan Kartu Kelurga menggunakan Tanda Tangan

Elektronik di Kabupaten Kotawaringin Barat memiliki fungsi dan

tujuan ialah melakukan penerbitan yang tepat, cepat dan akurat.

Dokumen kependudukan tersebut diharapkan dapat sesuai dengan

permohonan/masyarakat. Adapun penilaian dari masyarakat

ditunjukkan oleh bagian dalam pelayanan dari yang ada dalam

indeks kepuasan masyarakat di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat dapat dilihat sebagai

berikut:
9

Tabel 4. 8
Indeks Kepuasan Masyarakat 2021

Nilai Mutu
No Unsur Pelayanan
IKM Pelayanan
1 2 3 4
1. Persyaratan 3,49 0,38
Sistem, Mekanisme, dan
2. 3,25 0,36
Prosedur
Waktu Penyelesaian
3. 3,09 0,34

Biaya/Tarif
4. 3,95 0,43

Produk Spesifikasi Jenis


5. 3,40 0,37
Pelayanan
Kompetensi Pelaksana
6. 3,43 0,38

1 2 3 4
7. Perilaku Pelaksana 3,44 0,38
Sarana dan Prasarana
8. 2,45 0,27

Penanganan Pengaduan,
9. 2,99 0,33
Saran dan Masukkan
Nilai Indeks (NI) 3,24
Nilai SKM setelah dikonveksi (NI x 25) 81,07
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Kotawaringin Barat

Data-data ini digunakan yang berasal dari hasil survei yang

telah dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada 150 responden.

Pertanyaan pada angket tersebut adalah memiliki 9 unsur dalam

pelayanan serta terdapat hasil nilai tersebut. Nilai kepuasan

masyarakat dalam tabel diatas unsur pelayanan tersebut memiliki

keterikatan dengan indikator kepuasan menurut Gibson dan Streers


9

dalam Sumaryadi (2005:107-108). Data ini didapat dari Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat

dengan nilai indeks kepuasaan masyarakat ialah 81,07 dengan

kategori mutu pelayanan B kinerja unit pelayanan baik.

Data diatas berdasarkan nilai kepuasan masyarakat dapat

disimpulkan bahwa dalam pelayanan yang diberikan oleh Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat

memiliki predikat baik dalam dimensi kepuasan masyarakat.

2. Sikap dan Perilaku Operator Pelayanan

Petugas operator pelayanan dapat menawarkan jenis

bantuan dengan mentalitas yang baik, ramah dan tulus tanpa melihat

tingkat keuangan masyarakat, karena tidak semua kondisi dalam

keadaan baik dan positif. terkadang ada individu yang memiliki

mental sensitif, sehingga petugas harus memiliki pilihan untuk

memberikan jenis bantuan dengan pikiran tenang dan merangkul

sehingga mereka dapat merasakan pelayanan yang baik.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan bu Ika tanggal

14 Januari 2022 pukul 09.30 WIB yang bertempat di Kantor Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat

mengatakan bahwa:

Sikap dari petugas sangat ramah, tetapi kami masih merasa


bingung tentang persyaratan apa saja yang harus
dipersiapkan karena informasi yang kami dapatkan langsung
petugas masih ada yang menyarankan untuk melihat
website, sedangkan kami belum mengetahui hal tersebut.
Jadi kami merasa kurang dipedulikan tentang persyaratan
dan harus
9

pulang untuk dilengkapi persyaratannya. Sedangkan rumah


kami cukup jauh bisa sampai 1jam, dan ketika persyaratan
kami lengkap kami masih belum mengetahui bahwa
sekarang penandatanganan menggunakan barcode, dan
juga harus memiliki email atau nomor hp, dan mencetaknya
di ADM seperti mesin ATM, tetapi kami diarahkan oleh
petugas yang menjaga sehingga kami mudah dalam
pencetakannya.

Hasil wawancara diatas membuktikan bahwa masih ada

petugas yang belum bisa mengatasi masyarakat dengan baik

dikarenakan masyarakat tersebut masih kebingungan dan diwajibkan

memiliki email untuk pencetakan. Selama penelitian di kantor Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat,

peneliti juga menyebutkan fakta-fakta yang dapat diamati pada

administrasi yang diberikan oleh petugas operator setempat yang

membuat kartu keluarga sangat besar. Hal ini ditunjukkan dengan

mentalitas para petugas operator dalam menawarkan bantuan yang

berwawasan luas dan penuh perhatian. Meski demikian, simpati dari

petugas operator terhadap masyarakat harus ditingkatkan agar

pemberian pelayanan bisa sebesar yang diharapkan dan tingkat

pemenuhan kepuasan masyarakat juga meningkat.

4.2.2 Faktor penghambat dalam efektivitas pelayanan penerbitan

kartu keluarga dengan tanda tangan elektronik di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah?


9

Suatu program yang dijalankan dalam suatu organisasi tidak

akan bergerak dengan aman dan mudah. Ada juga hambatan dalam

kendala pasti selalu terjadi dalam setiap usaha yang dilakukan.

Bagaimanapun, kantor pelaksana harus cerdas dan berhati-hati dalam

mengelola masalah yang ada untuk membatasi hambatan yang terjadi.

Penyelenggaraan Tanda Tangan Elektronik dalam penerbitan Kartu

Keluarga yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Pecatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Barat terkadang masih mengalami kendala

dan hambatan dalam memberikan jenis bantuan dan pencapaian

tujuan.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama melaksanakan

penelitian di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Kotawaringin Barat, peneliti menemukan faktor-faktor penghambat

pelayanan tanda tangan elektronik dalam penerbitan kartu keluarga

sebagai berikut :

1. Koneksi jaringan yang tidak stabil dan jaringan server pusat

Ketersediaan jaringan yang kurang serta bermasalah, di mana

jaringan internet secara tidak teratur mengalami sedikit gangguan.

Signal yang digunakan dalam interaksi pelayanan untuk pemberian

Kartu Keluarga dengan menggunakan Tanda Tangan Elektronik adalah

memakai jaringan pusat sehingga terkadang jaringan tersebut

mengalami masalah, dan terkadang server dari pusat down atau eror

karena banyaknya informasi data penduduk yang banyak, informasi

atau
10

data yang telah diinput yaitu bertujuan agar penerbitan Kartu Keluarga

tidak mampu dikirim ke pusat sehingga masyarakat yang mengurus

dokumen tersebut tida bisa dicetak.

Peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kotawaringin Barat Bapak Drs. H

Gusti M. Imansyah,M.Si tanggal 06 Januari 2022 pukul 09.20 WIB

bertempat di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Barat, mengatakan bahwa:

Dalam Pelayanan Tanda Tangan Elektronik ini sesuai


penerbitan Kartu Keluarga pasti memiliki hambatan yang
biasanya terjadi itu jaringan pusat servernya mengalami
malasah dan estimasi waktu bermasalahnya itu 30-60 menit. Ini
menjadi terhenti pelayanan dikarenakan data yang akan di
input lewat sistem SIAK terjadi terhambat oleh server pusat dan
harus menunggu sampai jaringan baik server pusat atau
internal baik kembali jika tidak terjadi hujan.

Pernyataan selain itu peneliti sedang melakukan wawancara

bersama Kepala Bagian Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan

Bapak Muhammad Rudyansyah, S.T., M.A.P tentang Tanda Tangan

Elektronik dengan dilakukannya wawancara dengan peneliti pada

tanggal 06 Januari 2022 Pukul 10.20 WIB, yang bertempat pada Kantor

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin

Barat, bahwa :

Pengoperasian Tanda Tangan Elektronik hanya terkendala


pada konektifitas jaringan sehingga membuat pelayanan
penerbitan kartu keluarga menjadi terkendala, tetapi
permasalahan jaringan tersebut tidak memakan waktu berhari-
hari paling lama jaringan
10

tersebut bermasalah kurang lebih satu jam sehingga pelayanan


tetap dapat dilakukan dan penerbitan dapat dilakukan secara
langsung ketika jaringan tersebut kembali stabil.

Berdasarkan dari peneliti mewawancarai maka bisa

disimpulkan jika yang menjadi faktor penghambat dalam pelayanan

dengan Tanda Tangan Elektronik yaitu tentang jaringan konektivitas

baik dalam jaringan server Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Barat, jaringan pusat, serta jaringan BSRE

yang menerbitkan barcode untuk tanda tangannya. Ini yang

menyebabkan terjadinya keterlambatan dan penghambat dalam

penerbitan serta kepemilikan Kartu Keluarga.

2. Kurangnya Sumber Daya Manusia

Berdasarkan wawancara peneliti dengan Kepala Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kotawaringin Barat Bapak Drs. H

Gusti M. Imansyah,M.Si tanggal 06 Januari 2022 pukul 09.20 WIB

bertempat di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Barat mengatakan bahwa :

Sangat kekurangan baik dari SDM nya maupun sarprasnya,


SDMnya yang paham teknologi untuk membuat pelayanan
berbasis internet yang bisa membuat website online dan
langsung terkoneksi sehingga dapat mempercepat dalam
pendaftaran serta penginputan data dari persyaratanpenerbitan
kartu keluarga maupun dokumen kependudukan secara
langsung tanpa menghabiskan waktu banyak. Dalam jumlah
petugas input yang kurang juga menjadi kendala pelaksanaan
pelayanan tanda tangan elektronik penerbitan kartu keluarga
dan petugas operator lainnya masih belum maksimal.
10

Berdasarkan pengamatan peneliti, proses penginputan data

untuk kartu keluarga di bidang kependudukan masih terkendala dengan

pegawai yang mendata dan memasukkannya ke sistem SIAK yang

menjadi ADM hanya ada dua tetapi pada saat dilapangan masih ADM

lainnya sedang sakit sehingga tidak bisa bekerja. Hal ini dapat terjadi

dan mengakibatkan lambatnya proses penerbitan Kartu Keluarga.

Hal ini juga didasarkan pada wawancara yang peneliti lakukan

dengan operator TTE pada tanggal 11 Januari 2022 pukul 14.00 WIB

yang bertempat di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Barat mengatakan bahwa:

Dalam Pelayanan Tanda Tangan Elektronik ini mempermudah


masyarakat dalam kepemilikan dokumen kependudukan
terkhusus Katu Keluarga, tetapi karena keterbatasan SDM
serta sarana dan prasarana membuat banyak pemohon yang
masih tertahan, sehingga penerbitannya tidak dapat sehari bisa
lebih dari 2-3 hari. Hal ini membuat Disdukcapil harus
melakukan antisipasinya.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di lapangan, bahwa

penyebab hambatan ialah, kurangnya jumlah pegawai yang tidak

merata dengan jumlah permohonannya. Belum lagi dengan adanya

koneksi jaringan yang kurang baik, serta masyarakat yang belum

mengetahui persyaratan. Ini menjadi penyebab dari keterlambatan

proses pelayanan dalam pembuatan dokumen kependudukan yang

menjadi tidak efektif dan tidak sesuai SOP yang ada.

3. Kurangnya fasilitas penunjang


10

Fasilitas dalam kaitan pelaksanaan pelayanan tanda tangan

elektronik menyangkut ketersediaan sarana fisik yakni ketersediaan

ruang kerja pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kotawaringin Barat yang belum memadai. Berdasarkan hasil

pengamatan peneliti, dikarenakan luasnya kantor tidak sebanding

dengan jumlah pegawai sehingga ruang kerja pegawai menjadi

terbatas. Ini dapat terlihat di tempat pelayanan untuk penerbitan

Kartu Keluarga. Kurangnya tempat untuk duduk membuat

masyarakat antri diluar kantor karena kurangnya memadai tempat

antriannya. Karena hal tersebut harus ada penataan ruang yang baik

dalam memberbaiki sarana tempat antrian serta tempat untuk

pegawai operator yang melayani masyarakat harus diperbanyak

agar bisa memaksimalkan

pelayanan menjadi baik.

Hal ini didukung dengan pernyataan dari Kepala Bagian

Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan Bapak Muhammad

Rudyansyah, S.T., M.A.P tentang Tanda Tangan Elektronik dengan

dilakukannya wawancara dengan peneliti pada tanggal 06 Januari 2022

Pukul 10.20 WIB, yang bertempat pada Kantor Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat, mengatakan

bahwa:

“Kurangnya fasilitas dalam ini dapat menyebabkan masyarakat

yang sedang mengurus dokumen kependudukannya harus

sampai mengantri sampai luar dan menunggu di sekitaran

halaman Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil”


10

Didasarkan pada hasil wawancara dan observasi langsung

peneliti dilapangan, bahwa memang masih dibutuhkan persiapan yang

matang baik di pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Barat dan untuk menyiapkan fasilitas yang

mendukung untuk memberikan rasa nyaman kepada masyarakat yang

akan melakukan pelayanan serta penambahan Sumber Daya Manusia

(SDM) untuk mengatasi kekurangan pegawai dalam pelaksanaan

pelayanan tanda tangan elektronik dalam penerbitan kartu keluarga

sehingga proses penerbitan dapat dilakukan secara cepat, tepat dan

akurat.

4.2.3 Upaya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan

Tengah dalam mengatasi hambatan efektivitas pelayanan

penerbitan kartu keluarga dengan tanda tangan elektronik?

Upaya adalah suatu solusi dalam mengatasi sebuah hambatan

yang biasanya terjadi. Begitu juga dengan suatu hambatan yang

dialami di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Kotawaringin Barat. Dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Barat pastinya telah membuat atau

menyiapkan cara agar mencegah dan mengatasinya agar tidak terjadi

kembali adanya hambatan tersebut. Khususnya pada bagian

Pelayanan Penerbitan Kartu Keluarga dengan Tanda Tangan

Elektronik, sebagai berikut :


10

1. Memperbaiki Jaringan serta server jika ada gangguan

dan melakukan pemeliharaan prasarana

2. Meningkatkan kualitas dalam pelayanan kepada

masyarakat dengan cara mengikut sertakan tenaga

pegawai di bidang kependudukan pencatatan sipil dalam

pelatihan IT

3. Menambah jumlah pegawai dalam pemberian pelayanan

agar dapat membantu pelayanan secara cepat dan

tepat. Serta yang sudah memiliki kompetensi dibidang

kependudukan.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Hasil penelitian dan analisis yang dilakukan oleh peneliti dengan

pembahasan Efektivitas Pelayanan Penerbitan Kartu Keluarga dengan

Tanda Tangan Elektronik di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut;

1. Dari hasil analisis yang telah dilaksanakan oleh peneliti serta

berdasarkan teori efektivitas menurut pendapat Gibson dan

Streers dalam buku Sumaryadi (2005: 107-108), Efektivitas

pelayanan penerbitan kartu keluarga dengan tanda tangan

elektronik di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah,

sudah bisa dikatakan cukup baik karena dapat dilihat dalam

dimensi Produktivitas, Mutu/Kualitas, Fleksibilitas dan Kepuasan,

namun masih ada dimensi yang belum tercapai yaitu Efisiensi

sehingga dalam pelaksanaan pelayanan tanda tangan elektronik

berdasarkan teori Gibson dan Streers belum bisa dikatakan efektif

atau belum efektif.

a. Produktivitas dari analisis dapat dilihat dari pelayanan dari

segi prosedur, jumlah penerbitan kartu keluarga baik secara

menyeluruh serta perharinya, penerapan dari penggunaan

106
10

tanda tangan elektronik di kartu keluarga apakah telah

sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, sehingga

pelayanan dengan sudah memakai Tanda Tangan Elektronik

dalam penerbitan kartu keluarga sudah bisa dikatakan atau

terlaksana secara efektif.

b. Mutu/Kualitas yang dilihat dari segi SDMnya bagaimana

dalam mendukung dari pelayanan Tanda Tangan Elektronik

apakah telah melaksanakan sesuai dengan SOP pelayanan

yang sudah ditetapkan oleh Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat.

c. Efesiensi dalam proses pemasukkan data kependudukan

hingga hasil keluaran yang dihasilkan dari penerbitan Kartu

Keluarga yang masih tidak sesuai Standar Pelayanan dalam

segi estimasi waktu dikarenakan banyaknya jumlah

pemohon yang membuat serta jaringan ataupun server yang

biasanya menjadi penghambat dari penerbitan Kartu

Keluarga.

d. Fleksibilitas yaitu tentang bagaimana sarana prasarana

penunjang yang bisa dikatakan sudah cukup baik, karena

masih tersedianya sistem SIAK dan alat penunjang lainnya,

serta keterbatasan jumlah pegawai yang belum seimbang

dengan permohonan masyarakat sehingga hanya bertumpu

pada pegawai yang ada baik dibidang pelayanan maupun

operator.
10

e. Kepuasan bisa dilihat dari bagaimana sikap serta perilaku

pegawai yang sudah baik tetapi masih harus diberikan

pelatihan agar dapat memberikan pelayanan yang

memuaskan serta kenyamanan untuk masyarakat.

2. Hambatan dalam Efektivitas Pelayanan Penerbitan Kartu Keluarga

dengan Tanda Tangan Elektronik di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi

Kalimantan Tengah adalah :

a. Jaringan Internet serta Server internal maupun server pusat

yang terkadang terjadi koneksi tidak stabil

b. Masih kekurangan tenaga SDM yang memiliki keahlian di

bidang Teknologi

c. Kurangnya fasilitas penunjang dalam kegiatan pelayanan

penerbitan dokumen kependudukan termasuk Kartu

Keluarga.

3. Upaya mengatasi hambatan Efektivitas Pelayanan Penerbitan

Kartu Keluarga dengan Tanda Tangan Elektronik di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin

Barat Provinsi Kalimantan Tengah adalah yang terjadi adalah

sebagai berikut :

1. Memperbaiki Jaringan serta server jika ada gangguan dan

melakukan pemeliharaan prasarana


10

2. Meningkatkan kualitas dalam pelayanan kepada

masyarakat dengan cara mengikut sertakan tenaga

pegawai di bidang kependudukan pencatatan sipil dalam

pelatihan IT

3. Menambah jumlah pegawai dalam pemberian pelayanan

agar dapat membantu pelayanan secara cepat dan tepat.

Serta yang sudah memiliki kompetensi dibidang

kependudukan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan saran

dalam Efektivitas Pelayanan Penerbitan Kartu Keluarga dengan Tanda

Tangan Elektronik di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah agar dapat

memaksimalkan pencapaian dan hasil target sesuai dengan yang

direncanakan, adalah sebagai berikut :

1. Melakukan pembaruan sistem jaringan server dengan bekerja

sama kepada pihak Dinas Komunikasi dan Informatika

ataupun dengan pihak telkomsel serta berkoodinasi kepada

pihak server pusat terkait terjadinya down server.

2. Melakukan pengajuan permintaan formasi pegawai kepada

badan kepegawaian pembinaan dan pelatihan (BKPP) baik

pegawai honorer maupun PNS.


11

3. Menambah jumlah fasilitas sarana dan prasarana dengan

cara mengajukan permohonan penambahan fasilitas kepada

pemerintah daerah di Kotawaringin Barat.


11

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber Buku

Abdurahman, Muhidin & Somentri. 2011. Dasar-Dasar Metode Statistika


Untuk Penelitian. Bandung: Pustaka Setia

Afrizal. 2016. Metode Penelitian Kualitatif. Sebuah Upaya Mendukung


Penggunaan Penelitian Kualitatif Dalam Berbagi Disiplin Ilmu.
Jakarta: Rajawali Pers

Barkatullah, A Halim. 2017. Hukum Transaksi Elektronik di Indonesia.


Bandung: Nusa Media.

Creswell, John W. 2016. Research Design Pendekatan Metode Kualitatif,


Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ibrahim I, A. 2010. Teori, Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung: PT


Refika Aditama

Mahmudi. 2013. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: Sekolah


Tinggi Ilmu Manajemen YKPN

Makmur. 2011. Efektivitas Kebijakan Kelembagaan Pengawasan.


Bandung: PT. Refika Aditama

Moenir. 2010. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi


Aksara.

Moleong, Lexy J. 2013. Metode Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi.


Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Nasution. 2009. Metode Research (Penelitian Umum). Jakarta: Bumi


Aksara

Nazir. 2013. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia


11

Silalahi, U. 2012. Metode Penelitian Sosial. 3 ed. Bandung: Refika Aditama.

Siswosoediro, Henry S. 2008. Mengurus Surat-Surat Kependudukan


(Identitas Dini). Jakarta: Visi Media

Sudaryono. 2018. Metode Penelitian. Depok : Rajawali Pers

Sumaryadi, I Nyoman. 2005. Efektivitas Implementasi Kebijakan Otonomi


Daerah. Jakarta: Citra Utama.

Suryabrata, S. 2011. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta

, 2020. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta

Sutrisno, E. 2011, Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana.

B. Peraturan Perundangan

Undang-Undang Nomor 24 tahun 2013 Tentang Perubahan Atas


UndangUndang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi
Kependudukan.

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Undang-


Undang Republik Indonsia Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik.

Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan


Sistem dan Transaksi Elektronik

Perpres Nomor 95 Tahun 2018 Tentang Sistem Pemerintahan Berbasis


Elektronik (SPBE).
Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pendaftaran
dan Pencatatan Sipil
11

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2019 tentang Pelayanan


Administrasi Kependudukan Secara Daring

Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 2 Tahun 2020


tentang Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik.

C. Karya Ilmiah

Katrina. 2017. Efektivitas Pelayanan Pembuatan Kartu Keluarga Pada


Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tana
Toraja. Makassar: Universitas Hasanuddin

Nadiyah Rahmi Hidayah. 2018 Efektivitas Penerapan Layanan Sistem


Informasi Tanda Tangan Elektronik (Sittek) Di Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Dpmptsn) Kabupaten
Sidoarjo. Surabaya. Universitas Negeri Surabaya

Devina. 2019. Relevansi Penggunaan Tanda Tangan Elektronik Dengan


Kepastian Hukum Terhadap Notaris. Medan. Universitas
Sumatera Utara.

D. Sumber lain

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat

http://disdukcapil.kotawaringinbaratkab.go.id/berita/vw-mulai-sekarang-kk-
di-kobar-gunakan-tte diakses pada tanggal 30 Agustus 2021

gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/ diakses pada tanggal 30 Agustus


2021

https://dukcapil.gunungkidulkab.go.id/penerbitan-kartu-keluarga-kk/,
diakses pada tanggal 29 agustus 2021
LAMPIRAN I

PEDOMAN WAWANCARA

Informan :

1. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten

Kotawaringin Barat disebut informan 1 dengan kode informan I1

2. Kepala Bidang Pelayanan Administrasi Kependudukan disebut

informan 2 dengan kode informan I2 .

3. Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan

(PIAK) dan Pemanfaatan Data disebut informan 3 dengan kode I3 .

4. Kepala Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan disebut

informan 4 dengan kode I4 .

5. Operator TTE disebut informan 5 dengan kode I5 .

6. Masyarakat disebut informan 6 dengan kode I6 .

1. Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten


Kotawaringin Barat (I1)

1) Bagimana prosedur pelayanan tanda tangan elektronik yang

diterapkan dalam penerbitan kartu keluarga ?

2) Bagaimana kompetensi dan kinerja petugas register dalam

melaksanakan pelayanan kepada masyarakat ?


3) Bagaimana jumlah pegawai sudah sudah sesuai dengan

kompetensi masing-masing bidang sehingga dapat

meningkatkan kualitas pelayanan ?

4) Apakah pelayanan dalam penerbitan sudah sesuai dengan

tujuan pelaksanaan pelayanan tanda tangan elektronik ?

2. Kepala Bidang Pengelolaan Administrasi Kependudukan (I2)

1) Dengan adanya pelayanan tanda tangan elektronik, apakah

jumlah penerbitan kartu keluarga secara keseluruhan

mengalami peningkatan ?

2) Bagaimana kompetensi dan kinerja petugas register dalam

melaksanakan pelayanan kepada masyarakat ?

3) Bagaimana jumlah pegawai sudah sudah sesuai dengan

kompetensi masing-masing bidang sehingga dapat

meningkatkan kualitas pelayanan ?

3. Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk (I3)

1) Bagimana prosedur pelayanan tanda tangan elektronik yang

diterapkan dalam penerbitan kartu keluarga berapa hari jadi

2) Bagaimana waktu pada setiap pelayanan tanda tangan

elektronik, apakah sesuai dengan SOP penerbitan kartu

keluarga ?
3) Dalam pelaksanaan penerbitan kartu keluarga pada

pelayanan tanda tangan elektronik, apakah pelayanan sudah

sesuai dengan SOP yang ada ?

4. Kepala Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan (I4)

1) Bagaimana kualitas yang dihasilkan dalam pelayanan tanda

tangan elektronik dalam penerbitan kartu keluarga, apakah

mengalami peningkatan kualitas dokumen kependudukan

atau tidak ?

2) Bagaimana kompetensi dan kinerja petugas register dalam

melaksanakan pelayanan kepada masyarakat ?

3) Bagaimana jumlah pegawai sudah sudah sesuai dengan

kompetensi masing-masing bidang sehingga dapat

meningkatkan kualitas pelayanan ?

4) Apakah sarana dan prasanan pendukung pelayanan tanda

tangan elektronik sudah sesuai dengan yang dibutuhkan ?

5) Bagaimana alur atau proses penerbitan Kartu Keluarga

dengan TTE ?

6) Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat

pelayanan tanda tangan elektronik dalam kepemilikan kartu

keluarga ?

7) Bagaimana kemampuan dinas dalam menanggulangi

hambatan pelaksanaan tanda tangan elektronik ?


5. Operator TTE (I5)

1) Dengan adanya pelayanan tanda tangan elektronik, apakah

jumlah penerbitan kartu keluarga secara keseluruhan

mengalami peningkatan ?

2) Bagimana prosedur pelayanan tanda tangan elektronik yang

diterapkan dalam penerbitan kartu keluarga ?

3) Bagaimana kualitas yang dihasilkan dalam pelayanan tanda

tangan elektronik dalam penerbitan kartu keluarga, apakah

mengalami peningkatan kualitas dokumen kependudukan

atau tidak ?

4) Apakah sarana dan prasana pendukung pelayanan tanda

tangan elektronik sudah sesuai dengan yang dibutuhkan ?

5) Bagaimana waktu pada setiap pelayanan tanda tangan

elektronik, apakah sesuai dengan SOP penerbitan kartu

keluarga ?

6) Dalam pelaksanaan penerbitan kartu keluarga pada

pelayanan tanda tangan elektronik, apakah pelayanan sudah

sesuai dengan SOP yang ada ?

6. Masyarakat (I6)

1) Apakah masyarakat puas dengan pelayanan tanda tangan

elektronik dalam penerbitan kartu keluarga ?


2) Bagaimana sikap petugas kepada masyarakat dalam

pelayanan tanda tangan elektronik ?

3) Dengan adanya pelayanan tanda tangan elektronik, apakah

dapat meminalisir terjadinya permasalahan di masyarakat ?


LAMPIRAN II

DOKUMENTASI

Wawancara bersama Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan


Sipil Kabupaten Kotawaringin Barat

Wawancara bersama Kepala Bidang Pemanfaatan data dan


Inovasi Pelayanan
Wawancara bersama Kepala Bidang Pengelolaan Administrasi
Kependudukan

Wawancara Bersama Kepala Seksi Pengolahan dan Penyajian


Data Kependudukan
Wawancara bersama Operator

Wawancara bersama Masyarakat


Wawancara Bersama Masyarakat

Wawancara bersama Masyarakat


Wawancara bersama Masyarakat
Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Kotawaringin Barat
LAMPIRAN III
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
Jin .. J•nd..Sudlrm•n No. '18. Pangtcal•n aun Kod• Poe 74111
"Tiillepon. (01532)211- F-- 21804

Pwigkalan Bun, 04 Jwiunri 2022

Kepada
Ylh Rektor lns11IuI Pcmenntahwi
Dalwn Negen (IPDN)
di-
Ternpat

REKOMENDASI IJIN PENELITIAN


Nomor 300 / 0.3/ Kesbang.lV/ 202l.

a Dasar Peraturan Pemerrntah Nomor 41 Tahun 2006 Ientang Penz,nan Melakukan


Keg,atan Penehllan dan Pengembangan Bag, Perguruan Tingg, As,ng, Lembaga
Penehhan dan Pengembangan As,ng, Badan Usaha As,ng dan Orang Asing
2 Peraturan Menten Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2011 tentang Pedoman
Penerb1tan Rekomendas, Penehban
3 Peraturan Menlen Dalam Negeri Repubhk Indonesia Nomor 3 Tahun 2018
Tenlang Penerb,tan Surat Keterangan Penehhan
4, Peraturan Gubemur Kahmantan Tengah Nomor 59 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Pemberran lz1n Penelit1an / Pendataan bag, set,ap lnstans, Pemenntah maupun
Non Pemerrntah

b Menimbang Surat dan lnst,tut Pemenntahan Dalam Negerr Nomor 423 4/2228/IPDN tanggal
27 Desember 2021 Penha! IJ1n Peneht1an Bag, Praia Utama Angkatan XXIX
IPDN

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Polit,k Kabupaten Kotawanng,n Barat, memberikan rekomendas,
kepada
1 Nama I Objek HABIB YUDHA PRAWIRA
2 NRP NPP 291073
3 Alamat Perum Akas,a Perma, C118 JI. Pramuka desa Pasir Paniang Kee Arut selatan
Kabupalen Kotawanng,n Baral
4 Judul Penehban Efekt1fitas Pelayanan Penerb1Ian Kartu Keluarga dengan Tanda Tangan
Elektron,k di o,nas Kependudukan dan Pencetatan S,p,I Kabupaten
Kotawanng,n Baral Provins, Kahmantan Tengah
5 Tuiuan Penellt,an Untuk Penyusunan Sl<nps,
6 Lekas, Penehtlan Kabupaten Kotawanng,n
7 Waklu Pene11I,an Baral
8 B,dang Paneht,an 03 Januan 2022 s/d 16 Januer, 2022
9 Penanggung Jawab Pemennlahan
10 Anggota Penehban Dr Had, Prabowo.MM
11 Nama Lembaga
12 Hal-hal yang han,s Fakultas Perhndungan Masyarakat
Peraturan Daerah yang bertaku d1 Kabupaten Kotawanng,n Baral D1petuh1
Peneliti

Dem1k1an rekomendas, 1ni d1buat untuk d,pergunakan aebaga,mana meshnya

Kepala Badan Kesatuan Bangse dan Poht1k


ot.iwanng,naral

-IA-/
1! OnE.DI FAGANTI
-Pemb)na 'rk.I
oi 19940) I 010
.,., Ii'II
Tembusan d,sampa,kan l<epada yth
1 Gubemur Kafimantan Tengah
Up Kepala Sadan Kesatuan Bani
2 Bupati Kotawanng,n Banrt di Pang1<a1an Bun •
3 Dinas Dukcapil Kab. Kobar di Pangkalan Bun ,
◄.Ma as,swa yang bersangkulan
PEMERINTAH PROVINS! KALJMANTAN TENGAH
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
Jllan W1111n A.S Nom« 1I Palanglta Rsya 73I11
Telepcn.l Faksmie (0538) 3235428 go
Id

P&ianakB Raya. Janaari 20'12


Kq,ada
Nnmof CO(){ 01 nl.7/BKO Yth. I. Kq,ala BAPPEDAUTBA: G
Lampiran. I bntas Kabup111m/Kota Se- Kahmanwi Tc:nph
Pmlw Mohon dittrbitltan Sum lzin 2. Kcpala KESBA 'GPOL Kabupatervl<<>1a
Penclitian b:igl Pnja U11.m3 Se-Kalimanton Tengah
Angl.alanXXJXIPDN J. Kcpala BKD/BKPP/BKPSDM
Kabupaienll(om Se-KalllMDWlTc:ngab
4. Kcpala DPM clan PTSP KabupmclYKol3
Se-Kalinwaa Tengah

di.
Trmpat

Menindalc lanjuti sura1 Rektor !PON Nomor 423.412228/IPDN tanggal 27 Oesembcr


2021 lentang lzin Penelitian Bagi Praja Utama Angkatan XXIX lnstitut Pemmntahsn
Dallon Negeri, disampaikan bahwapelaksanaan kegiatan Penelitian bagi Praja Utama

Angkalan XXIX lnstitut Pemerintahan Dalam Negeri dilaksanakan mulai tanwJ 03 Januari
sampai do,g1.11 16Januari 2021dalam ranglcapengumpulan datapenyusunan skripsi.
Sehubungan dengan llal
tersebut, kami mohon perkenan Bapak/lbu unruk mcnerbillcanSura!Izin Penelitian bagi Pnja
Utama lnstitut Pemeriotahan DalaJn Negeri. (Daftar DA11111 dan lolcas1 Riset Terapan dan
Penelitian terlampir)

Demilcian disampaikan atas ped,atian dan kerjasamanya diucapkan ten.ma bsih.


RIWAYAT HIDUP

Nama : Habib Yudha Prawira

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 29 Juli

2000 Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : SMAN 3 PANGKALAN

BUN Asal Pendaftaran : Kalimantan Tengah

Pengalaman Organisasi : Inspektorat Praja IPDN Kampus SULUT

Inspektorar Praja IPDN Kampus Jatinangor

Nama Orang Tua

a. Ayah : Mahmudin

b. Ibu : Rukinah

Alamat Terakhir : Perum Akasia Permai Jl Pramuka Blok C No

118 Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut

Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat

Nomor HP 081345633379

Email : habibyudha879@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai