DISUSUN OLEH :
Calista Felice
Carine Furich
Chelsea Jessica
Evelyn Wijaya
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (disingkat PPKI, bahasa Jepang: 独立準備委
員会, Dokuritsu Junbi Iinkai) adalah panitia yang bertugas untuk mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia. Panitia ini dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1945 untuk
menggantikan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK), serta
diketuai oleh Ir. Soekarno. Izin pembentukan badan ini diberikan oleh Hisaichi Terauchi,
seorang marsekal Jepang yang berada di Saigon.
Latar Belakang
Masa menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 adalah periode
penting yang berhubungan erat dengan pembentukan PPKI. Pada bulan Agustus 1945,
Indonesia telah mencapai momentum politik yang tinggi dalam perjuangan melawan penjajah
Belanda. Di tengah ketegangan politik dan situasi perang dunia, Soekarno dan Mohammad
Hatta, sebagai tokoh-tokoh utama gerakan kemerdekaan, menyadari pentingnya
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan cara yang terorganisir.
Inilah tempat PPKI berperan. Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dibentuk
pada tanggal 7 Agustus 1945 dengan tujuan utama untuk menyusun dasar-dasar negara
Indonesia merdeka. Anggota PPKI terdiri dari perwakilan dari berbagai kelompok politik,
agama, dan masyarakat Indonesia pada saat itu. PPKI bertugas untuk menyusun dan
merumuskan naskah Undang-Undang Dasar (UUD) serta membentuk pemerintahan sementara
yang akan memimpin Indonesia pasca-kemerdekaan.
Dengan demikian, hubungan antara masa menjelang proklamasi kemerdekaan dan PPKI
sangatlah erat, karena PPKI menjadi lembaga kunci yang memfasilitasi persiapan dan
pembentukan dasar-dasar negara Indonesia yang merdeka.
Anggota PPKI
Tokoh PPKI terdiri dari berbagai golongan dengan satu ketua dan wakil ketua yang
berasal dari tokoh nasional Indonesia.
Secara total, ada 21 anggota PPKI yang terdiri atas 12 wakil dari Jawa, 3 wakil dari
Sumatra, 2 wakil dari Sulawesi, 1 wakil dari Kalimantan, 1 wakil dari Sunda Kecil, 1 wakil
dari Maluku, dan 1 wakil dari penduduk China di Indonesia.
Ketua PPKI:
Soekarno
Selain daftar ini, terdapat pula beberapa anggota yang dimasukkan tanpa sepengetahuan
Jepang sebagai berikut.
- Achmad Soebardjo
- Sajoeti Melik
- Ki Hadjar Dewantara
- R. A. A. Wiranatakoesoema
- Kasman Singodimedjo
- Iwa Koesoemasoemantri
Seluruh tokoh PPKI ini merupakan rakyat Indonesia sehingga kemerdekaan Indonesia
murni karena hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri, bukan atas campur tangan Jepang.
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dibentuk pada 7 Agustus 1945, tepatnya
setelah Badan Penyelidik Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dibubarkan. BPUPKI
dibubarkan karena dianggap terlalu cepat dalam menyatakan Kemerdekaan Indonesia. Dengan
begitu, PPKI dibentuk guna melanjutkan rencana kemerdekaan yang lebih matang.
Pada tanggal 9 Agustus 1945, tiga tokoh penting yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moch. Hatta, dan
Radjiman Wedyodiningrat, dipanggil ke Dalat, Vietnam, oleh pemerintah Jepang untuk
membicarakan rencana kemerdekaan lebih lanjut.
Kemudian pada 12 Agustus, Jenderal Terauchi menyatakan bahwa kemerdekaan Indonesia
dapat dilakukan pada 24 Agustus 1945 yang meliputi bekas Hindia Belanda. Namun, pada
tanggal 15 Agustus ternyata tentara sekutu Jepang menyerah dan pemerintah Jepang menyuruh
Indonesia mempertahankan status quo. Hisaichi Terauchi menyatakan bahwa pemerintah
Jepang menyetujui pendirian PPKI dan mengangkat Soekarno sebagai ketuanya.
Sidang PPKI
Usai deklarasi kemerdekaan Indonesia, PPKI menggelar tiga sidang pada 18 Agustus
1945, 19 Agustus 1945, dan 22 Agustus 1945. Berikut hasil dari masing-masing sidang.
Pada sidang ini, PPKI menghasilkan tiga keputusan penting sebagai berikut.
- Menetapkan dan mengesahkan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dengan dasar
negara Pancasila di bagian Pembukaannya.
- Memilih Soekarno menjadi Presiden Indonesia dan Mohammad Hatta menjadi Wakil
Presiden Indonesia.
- Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) untuk membantu tugas Presiden
selama Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) belum terbentuk.