Anda di halaman 1dari 4

1.

BPUPKI ( Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai)


Latar belakang :
Kumakichi Harada mengumumkan pembentukan BPUPKI pada tanggal 1 Maret 1945
yang dikenal dengan nama dokrutisu junbi coosakai. Pada awalnya pembentukan BPUPKI
guna mendapatkan dukungan dari Indonesia dalam membantu jepang dengan menjanjikan
kemerdekaan bagi Indonesia. Pembentukan BPUPKI ini merupakan bukti kesungguhan janji
Jepang untuk memerdekakan Indonesia.
Pada tanggal 7 September 1944, sebelum ada pencetusan BPUPKI, Jepang lebih dulu
memberi angin segar. Pidato Perdana Menteri Koiso di depan Parlemen Jepang, terucap
sebuah janji untuk memerdekakan bangsa Indonesia. Perdana Menteri koiso memberikan
janji bahwa Indonesia akan merdeka di kemudian hari. BPUPKI baru diresmikan pada
tanggal 29 April 1945.
Tanggal Pembentukan : 1 Maret 1944
Tanggal Peresmian : 29 April 1945
Tujuan :
Tujuan BPUPKI dibentuk untuk mendalami, mengkaji, dan menyelidiki bentuk-bentuk
dasar yang cocok untuk kepentingan pemerintahan Indonesia dari pasca kemerdekaan.
Walaupun BPUPKI ini sebenarnya hanya sebagai janji manis dari Jepang atas kemerdekaan
Indonesia untuk memikat hati rakyat Indonesia. Janji manis ini digunakan agar Indonesia
mau membantu Jepang melawan Sekutu.
Tugas :
1. Bertugas untuk membahas tentang dasar negara.
2. Bertugas menetapkan Undang-Undang Dasar.
3. Setelah selesai sidang pertama, BPUPKI membentuk reses selama satu bulan.
4. Bertugas untuk membentuk Panitia Kecil atau Panitia Delapan untuk menampung
saran-saran dari para anggota.
5. Bertugas membantu Panitia Sembilan bersama Panitia Kecil.
Anggota :
1. K.R.T Radjiman Widyodiningrat (Ketua)
2. R.P Soeroso (Wakil Ketua)
3. Ichibangase Yosio (Wakil Ketua)
4. I.R Soekarno
5. Moh. Hatta
6. Mr. Achamd Soebardjo

Tanggal Pembubaran : 7 Agustus 1945


2. PPKI (Dokuritsu Junbi Inkai)
Latar Belakang :
PPKI atau Panitia Persiapan Independen Indonesia adalah panitia untuk
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. PPKI didirikan pada 7 Agustus 1945 untuk
menggantikan BPUPKI. Beberapa penugasan PPKI diberikan, yang berujung pada hasil rapat
PPKI.
PPKI mewakili Panitia Persiapan Independen Indonesia yang dibentuk pada 7
Agustus 1945. PPKI dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Iinkai. Pembentukan PPKI
dapat menggantikan BPUPKI (Lembaga Penelitian Bisnis Independen Indonesia) yang
dibubarkan. Penanggung jawab PPKI adalah Ir. Soekarno dan Moh Hatta, dua pahlawan
nasional, disebut pahlawan tersumpah. izin untuk mendirikan PPKI diberikan oleh Hisaichi
Terauchi, seorang marshal Jepang di Saigon. Keberadaan PPKI sangat penting untuk
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Tanggal Pembentukan : 7 Agustus 1945
Tanggal Persemian : 9 Agustus 1945
Tujuan :
1. Melanjutkan tugas-tugas dari organisasi sebelumnya (BPUPKI) yakni untuk
menyegerakan proklamasi kemerdekaan Indonesia

2. Membahas hal-hal praktis lainnya yang berhubungan dengan negara Indonesia.


Mulai dari penetapan dasar negara, hingga pembentukan lembaga negara.

3. Meresmikan batang tubuh UUD 1945.

4. Mempersiapkan pemindahan kekuasaan phiak milier Jepang kepada Indonesia.

Tugas :
- Mengesahkan UUD 1945
- Memilih Soekarno sebagai Presiden dan Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden
- Pembentukan Komite nasional untuk membantu tugas Presiden sementara sebelum
terbentuknya MPR dan DPR
- Pembagian wilayah Indonesia terdiri atas 8 Provinsi, yaitu Provinsi Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, Sumatra, Borneo, Sulawesi, Maluku, dan Sunda Kecil yang masing-
masing dipimpin oleh Gubernur
- Pembentukan Komite Nasional (daerah)
- Menetapkan 12 departemen beserta menteri untuk mengepalai departemen dan 4 menteri
agama
- Membentuk Partai Nasional Indonesia
- Membentuk Badan Keamanan Rakyat
Anggota :
Ketua: Ir. Soekarno

Wakil Ketua: Mohammad Hatta

Anggota:

1. Soepomo

2. Radjiman Wediodiningrat

3. RP Suroso

4. Sutardjo

5. Wachid Hasjim.

6. Ki Bagoes Hadikoesoemo

7. Otto Iskandar Dinata

8. Abdul Kadir

9. Soerjohamidjojo

10. Poeroebojo

11. Yap Tjwan Bing

12. J. Latuharhary

13. Amir

14. Abdul Abas

15. Mohamad Hasan

16. Hamidhan

17. GSSJ Ratulangi

18. Andipangeran

19. I Gusti Ktut Pudja


Anggota tambahan:

1. Wiranatakoesoema

2. Ki Hadjar Dewantara

3. Mr. Kasman

4. Sajuti

5. Koesoemo Soemantri

6. Subardjo

Anda mungkin juga menyukai