KELAS : XI MIPA
PERGERAKAN NASIONAL
B. KARAKTERISTIK PERJUANGAN BANGSA INDONESIA MELAWAN KOLONIALISME
SETELAH TAHUN 1908
2. Bersifat Nasional
Setelah tahun 1908, hampir seluruh wilayah Nusantara menjadi satu kesatuan dalam
politik, hukum, pemerintahan, dan berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda. Hal ini
memang merupakan cita-cita besar Belanda melalui Pax Neerlandica-nya. Di sisi lain,
keberhasilan Pax Neerlandica itu justru mampu menyatukan rakyat Indonesia dalam satu
perasaan senasib sepenanggungan. Penderitaan yang dialami satu daerah tidak lagi dianggap
sebagai penderitaan daerah itu semata, tetapi juga penderitaan seluruh rakyat Indonesia. Hal
inilah yang menumbuhkan rasa persatuan dan pada akhirnya melahirkan kesadaran sebagai
satu bangsa (nation) atau kesadaran nasional. Dengan demikian, kata "nasional" dalam istilah
"kesadaran nasional" mengacu pada kenyataan bahwa seluruh rakyat Indonesia bertekad
untuk bersatu berjuang bersama dalam rangka membentuk satu bangsa yang besar. Satu
identitas karena satu nasib itu diperkuat dengan adanya kata "Indonesia" untuk merujuk
semua wilayah jajahan di Hindia Belanda.
Kesadaran berbangsa ini tidak terlepas dari peran kaum terpelajar atau cendekiawan.
Salah satu faktor yang memungkinkan terjadinya hubungan antarcendekiawan dari berbagai
daerah adalah pendidikan, baik di Indonesia sendiri maupun di luar negeri (Belanda). Di
tempat-tempat pendidikan, pelajar-pelajar dari berbagai daerah bertemu serta bersatu
membahas nasib dan masa depan Indonesia.
4. Memiliki Visi dan Misi yang Jelas, yaitu Indonesia yang Merdeka
Perjuangan sebelum 1908 bertujuan membebaskan daerah masing-masing dari
penguasaan Belanda. Seiring munculnya kesadaran nasional, perjuangan setelah 1908
melalui organisasi- organisasi pergerakan diarahkan pada satu visi dan misi yang jelas, yaitu
kemerdekaan Indonesia. Organisasi-organisasi ini semula bergerak di bidang sosial-budaya
dan ekonomi Perlahan-lahan, seiring tumbuhnya kesadaran berbangsa di kalangan anggota
organisasi pergerakan, organisasi-organisasi ini kemudian bersikap politis, yaitu
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.