Anda di halaman 1dari 3

Penggunaan Listrik yang Berlebihan dan Banyaknya Kendaraan di Kota Pekanbaru Sehingga

Menyebabkan Krisis Emisi yang Berkelanjutan

Oleh : Musodiq Ibnu Hamzah

Penggunaan listrik dan kendaraan memang menjadi masalah yang tak kunjung terselesaikan
hingga saat ini. Mulai dari penggunaan listrik yang berlebihan pada rumah-rumah masyarakat
dan pusat perbelanjaan yang jumlahnya sangat banyak di Pekanbaru, kemudian banyaknya
kendaraan yang ada di Pekanbaru juga turut menyebabkan krisis emisi yang berkelanjutan. Hal
ini juga disebabkan banyaknya populasi yang ada di kota Pekanbaru sehingga transportasi
umum yang disediakan tidak dapat menampung banyak masyarakat, sehingga masyarakat lebih
memilih menggunakan kendaraan pribadi untuk menghemat waktu mereka dalam berpergian.
Dampak dari hal tersebutlah yang membuat suhu dan keadaan di kota Pekanbaru menjadi
sangat panas yaitu mencapai hingga 40℃, yang dimana hal ini sangat mempengaruhi
tercapainya Net Zero Emmission.

Sebelumnya perkenalkan nama saya Musodiq Ibnu Hamzah seorang mahasiswa Universitas
Riau yang lahir dan besar di Pekanbaru. Saya secara langsung ikut kedalam keseharian
masyarakat kota Pekanbaru yang kemana-mana selalu terkena macet karena banyaknya
kendaraan yang ada di setiap sudut kota Pekanbaru. Saya juga ikut menyaksikan perkembangan
pusat perbelanjaan di kota Pekanbaru yang semakin hari semakin bertambah banyak dan
bertambah luas. Berkat hal tersebut saya selalu mengeluh mengenai macet yang ada disetiap
lampu merah di Pekanbaru, dan disertai dengan cuaca yang sangat panas yang disebabkan
karena berlebihnya kendaraan disana. Sebagai salah satu masyarakat yang merasakan
dampaknya langsung saya merasa hal ini tidak bisa dibiarkan lebih lama, karena dengan
berlebihannya emisi karbon yang tercipta dapat menyebabkan gas rumah kaca dan memicu
terjadinya pemanasan global.
Hal ini baru sebagian kecil masalah yang ada di Pekanbaru yang dapat menyebabkan emisi
karbon. Sampah makana yang berserakan juga sangat banyak di berbagai sudut kota Pekanbaru
sehingga menghasilkan gas metana yang mana hal tersebut juga termasuk salah satu dari gas
rumah kaca, dan juga penebangan & kebakaran hutan di Pekanbaru yang merajalela turut
membuat gas karbon yang ada tidak terserap dengan baik, yang dimana pohon merupakan salah
satu media untuk menyerap karbon secara alami.

Untuk mencapai Net Zero Emmission diperlukan berbagai upaya-upaya. Pemerintah kota
Pekanbaru pun turut terlibat dalam hal ini yaitu dengan menjaga hutan-hutan yang tersisa,
memberi sarana transportasi umum meskipun untuk saat ini upaya tersebut masih terbilang
belum membantu banyak sebab jumlahnya yang masih sangat sedikit, kemudian pemerintah
kota pekanbaru juga menyediakan lampu jalanan yang menggunakan panel surya sehingga
dapat menekan pemakaian listrik dari sumber yang tak terbarukan dan menekan timbulnya
emisi karbon yang berlebihan.

Saya sendiri juga sudah menerapkan upaya pengurangan emisi karbon seperti mengurangi
penggunaan listrik dirumah dengan mematikan lampu yang tidak digunakan, saya juga tak
jarang mengingatkan anggota keluarga saya tentang hal itu. Kemudian mulai dari SD tak jarang
saya menggunakan transportasi umum yang dimana hal tersebut juga termasuk upaya saya
dalam mengurangi emisi karbon. Kemudian sejak kecil saya juga sudah diajarkan sehingga
terbiasa tidak membuang sisa makanan yang menghasilkan gas metana, dan berbagai masukan
pun tak jarang saya berikan kepada teman-teman saya untuk turut berpartisipasi dalam upaya
Net Zero Emmission seperti mengajak mereka menggunakan trasnportasi umum apabila terjadi
kemacetan.
Sebagai salah satu mahasiswa pun saya juga aktif berorganisasi, dan salah satu hal yang telah
saya lakukan bersama rekan organisasi saya yaitu melakukan kegiatan Compeling yaitu
“Communication Peduli Lingkungan”.

Melalui kegiatan ini saya dan rekan rekan saya melakukan


penanaman bibit pohon di salah satu daerah di kota Pekanbaru
yaitu di rimbo panjang dusun 1. Kami menanam berbagai macam
bibit pohon seperti bibit ketapang, rambutan, jambu dan banyak
lagi, yang diharapkan bibit tersebut dapat tumbuh dan membantu
proses penyerapan emisi karbon di kemudian hari. Kami juga
berharap penanaman ini menjadi salah satu hal yang dapat
mendorong minat dan motivasi masyarakat kota Pekanbaru agar
lebih memperhatikan lingkungan dan mendukung upaya Net Zero
Emmission.

Masalah ini bukanlah hanya masalah bagi pemerintah, bukanlah


masalah bagi organisasi, tetapi masalah bagi kita semua. Sekarang saja dampak dari cuaca yang
panas sudah sangat terasa bagi kita semua apalagi dimasa depan nanti, bisa jadi masalah lainnya
akan ikut bermunculan dan berpengaruh bagi kelangsungan hidup manusia. Saya berharap
kesadaran akan upaya Net Zero Emmission ini tumbuh di setiap hati masyarakat kota Pekanbaru
agar terciptanya kota madani yang bebas gas karbon dan lingkungan yang asri dan sehat hingga
jutaan tahun kedepan.

Sayangi bumi kita dimulai dari langkah kita sendiri, langkah kecil yang kita lakukan secara
rutin akan menjadi langkah perubahan yang besar dan berdampak positif pula bagi kita,
lingkungan sekitar kita dan juga bumi kita.

Sekian essay saya mengenai “Penggunaan Listrik yang Berlebihan dan Banyaknya Kendaraan
di Kota Pekanbaru Sehingga Menyebabkan Krisis Emisi yang Berkelanjutan” semoga dapat
bermanfaat bagi kita semua terutama masyarakat kota Pekanbaru, saya juga berharap semoga
harapan saya semua terwujud demi kebaikan lingkungan kota Pekanbaru, Amin Yarobbal
Alamin.

Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai