RESUME PKKMB & BA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
Materi 5
Pemateri : Prof. Dr. H Suparman Syukur, MA
Judul : Paham Agama & Idiologi Dalam Muhammadiyah
Berbuatlah sesuai dengan kemuhammadiyahan jangan sampai kamu
bermalas – malasan. Bertasbihlah selalu kepada Allah SWT. Jika kamu merasa kurang maka beristighfar, jika sesuatu belum tercapai bertasbih dan beristighfar. Jika kesulitan menurut Imam Safi’I kesulitan untuk menghafal, mengerti maka tinggalkan maksiat jangan malas untuk berdiskusi.
Yang pertama ada sebuah jargon yaitu “jadilah pemuda yang
Tangguh” jadi pemuda harus bersungguh-sungguh, tegar dan lincah. Teori berbaring mengatakan bahwa seorang pemuda yang menganggur, tidak bekerja, dan masih meminta uang ke orang tua maka pemuda itu akan menjadi perusak bagi umat manusia yang sangat fatal. Maka sebagai pemuda haruslah semangat untuk menghilangkan suatu kebodohan. Yang kedua suatu pancaran sinar terbebas dari sirik dan dosa, sesungguhnya Pundak pemuda pemutus keputusan seluruh umat. Yang ketiga sesungguhnya pemuda harus beriman. Suatu hadist mengatakan barang siapa berbuat baik, Allah telah menakdirkan seseorang untuk berbuat baik. Jika kita belum mampu untuk berbuat baik maka itu adalah kesalahan manusia itu sendiri. Yang keempat pemuda harus melihat dirinya sendiri, harus selalu belajar.
Syarat khusus supaya sukses terdapat di surat yang ke 35 ayat 29
“sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan sholat dan menafkahkan Sebagian dari rezeki yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharap perniagaan yang tidak merugi.” Kunci sukses yang pertama yaitu dengan Al-Qur’an, tidak hanya membaca tapi harus juga memahami tajwid, membaca terjemahan, menafsirkan isinya, menyadari dari isi tafsiran Al-Qur’an, sehingga bisa mengimplementasikan terjemahan dari Al-Qur’an. Yang kedua, dirikanlah sholat karena sholat merupakan benteng kehidupan. Yang ketiga, memahami keberadaan orang lain dengan memberikan Sebagian rizki yang kita miliki (sodaqoh). Dengan peduli dengan masyarakat disekitar kita Allah akan mengabulkan setiap permohonan kita.
Manusia semakin lama semakin menjauh dengan tuhan karena terjajah
dengan teknologi. Bekerja dengan kemampuan sendiri jangan hanya sekedar cari ijazah tapi skill juga perlu diasah. Tidak boleh arogan harus paham kitab suci, orang lain harus paham sehingga kita tidak akan terjerumus. Era distraction atau era kekacauan, jangan sampai kita tidak berilmu tidan memiliki skill, supaya kita tidak kalah dari era distraction. Sadarilah bahwa era distraction atau era perubahan besar-besaran atau kebingungan. Hidup tanpa kehilangan inovasiberubah untuk berkembang. Tidaklah cukup berilmu tapi bagaimana kita menerapkannya. Supaya kita tidak mengalami era distraction harus berlandaskan Al-Qur’an dan sunnah.