MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah
Islam dan Budaya Minangkabau
Oleh Kelompok 7:
Reny Dakwatin Nasri (2214050036)
Zaimatul Azka (2214050038)
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Salmadanis, MA
i
KATA PENGANTAR
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Kuntowijoyo, Dinamika Sejarah Umat Islam di Indonesia, (Yogyakarta: IRCiSoD, 2017), hal. 12
2
Ibid. hal. 16
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana sistem pendidikan di Minangkabau?
2. Bagaimana nilai- nilai dalam sistem dakwah di Minangkabau?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang dapat diambil
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pendidikan di Minangkabau.
2. Untuk menegetahui nilai- nilai dalam sistem pendidikan di Minanagkabau.
BAB II
PEMBAHASAN
3
Ali Akbar, Sistem Pendidikan Minangkabau, (Bandung: 2012), hal. 28
4
Yusuf Saleh, Sistem Pendidikan Islam Minangkabau, (Jakarta: 2016), hal. 72
3
4
4. Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi di Minangkabau sudah cukup banyak, baik yang
dikelola pemerintah maupun swasta. Di perguruan tinggi, siswa dapat
mempelajari berbagai bidang ilmu, seperti teknik, ekonomi, kedokteran, dan
lain-lain.5
5
Ibid, hal. 30
6
Yusuf, Pendidikan dan Adat Minangkabau, (Jakarta:2013), hal. 11
5
4. Kepedulian sosial
Siswa juga diajarkan untuk peduli terhadap masyarakat dan
lingkungan sekitarnya. Sistem pendidikan Minangkabau mendorong siswa
untuk mengambil peran dalam masyarakat dan berkontribusi untuk
membantu orang lain.7
1. Ikhlas
Ikhlas adalah nilai penting dalam sistem dakwah. Seorang dai harus
mempunyai niat yang murni dalam berdakwah, yaitu semata-mata ingin
7 Ibid, hal 32
6
mendapatkan ridha Allah SWT. Ikhlas juga meliputi niat untuk membantu
orang lain dan menyampaikan kebenaran tanpa pamrih8.
2. Taqwa
Taqwa adalah nilai yang berkaitan dengan kebersihan hati dan perilaku.
Seorang dai harus memiliki taqwa yang tinggi agar bisa menghindari segala
bentuk dosa dan mampu menghadapi godaan dalam menjalankan dakwah.
3. Sabar
Sabar adalah nilai yang sangat penting dalam dakwah. Seorang dai
harus memiliki kesabaran dalam menghadapi tantangan dan rintangan dalam
menyampaikan pesan dakwah.
4. Tawakkal
Seorang dai harus memiliki tawakkal, yaitu mempercayai bahwa segala
sesuatu yang terjadi dalam kehidupannya merupakan kehendak Allah SWT.
Tawakkal juga berarti mempercayai bahwa Allah SWT akan memberikan
bantuan dan perlindungan dalam melaksanakan dakwah.
5. Husnuzhon
Husnuzhon adalah nilai yang berkaitan dengan pandangan positif
terhadap orang lain. Seorang dai harus memiliki husnuzhon terhadap orang
lain, yaitu menganggap bahwa orang lain memiliki niat yang baik dan selalu
berusaha memberikan manfaat bagi orang lain.
6. Syukur
Syukur adalah nilai yang berkaitan dengan bersyukur atas nikmat yang
telah diberikan Allah SWT. Seorang dai harus selalu bersyukur atas
keberhasilan dan kesempatan dalam melaksanakan dakwah.
7. Ukhuwah
Ukhuwah adalah nilai yang berkaitan dengan persaudaraan. Seorang dai
harus memiliki semangat persaudaraan dalam melaksanakan dakwah, yaitu
saling membantu, menghormati, dan mengasihi satu sama lain.
8 Taufik Abdullah, Sistem Nilai Dalam Dakwah Minangkabau, (Padang: 2013), hal 17
7
9
Amiruddin Muhdor, Islam Dan Budaya Minangkabau, (Bandung: 2004), hal 12
10
Ibid, hal. 30
11
Ibid, hal 23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam dan sistem pendidikan Minangkabau memiliki hubungan yang
erat dan saling mempengaruhi. Sejak awal masuknya Islam ke Minangkabau,
pendidikan dianggap sebagai bagian integral dari dakwah dan pengembangan
umat. Sebagai suatu budaya yang kuat, sistem pendidikan Minangkabau memiliki
nilai-nilai yang didasarkan pada ajaran Islam, seperti gotong-royong,
kebersamaan, kesederhanaan, dan kejujuran.
Sistem pendidikan Minangkabau juga terkenal dengan adat Pepatah
Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (PBSB), yang artinya "hukum yang
berlandaskan syariat Islam, dan syariat Islam yang berlandaskan Kitabullah (Al-
Qur'an dan As-Sunnah)". Prinsip ini menunjukkan bahwa dalam sistem
pendidikan Minangkabau, agama Islam dan ajarannya merupakan landasan
utama yang menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Dalam sistem
pendidikan Minangkabau, pembelajaran tidak hanya dilakukan di sekolah atau
lembaga pendidikan formal, tetapi juga melalui metode-metode yang lebih
tradisional seperti pengajaran melalui cerita, pepatah, dan lagu-lagu daerah. Hal
ini membantu mempertahankan nilai-nilai tradisional Minangkabau dan
memperkuat ikatan sosial masyarakat.
Dalam era modern, sistem pendidikan Minangkabau juga telah
berkembang dengan mengintegrasikan teknologi dan pendidikan formal yang
berstandar nasional. Namun, nilai-nilai tradisional dan ajaran Islam tetap
dijunjung tinggi dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sistem pendidikan
di Minangkabau. Oleh karena itu, pendidikan di Minangkabau terus berupaya
untuk memadukan antara nilai-nilai Islam dan tradisional dalam upaya
membentuk karakter siswa yang kuat dan bermanfaat bagi masyarakat.
8
DAFTAR PUSTAKA