Anda di halaman 1dari 12

ISLAM DAN SISTEM PENDIDIKAN MINANGKABAU

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah
Islam dan Budaya Minangkabau

Oleh Kelompok 7:
Reny Dakwatin Nasri (2214050036)
Zaimatul Azka (2214050038)

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Salmadanis, MA

JURUSAN TADRIS BAHASA INGGRIS


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN IMAM BONJOL PADANG
2023 M/1444 H

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat


Allah SWT. Sebagai pencipta, pengatur, dan pemelihara alam semesta ini,
dengan berkat dan hidayah-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah Psikologi Umum dan Pengembangan ini. Shalawat dan
salam semoga senantiasa Allah SWT. melimpahkan untuk Nabi besar
Muhammad SAW. yang merupakan rahmat seluruh alam.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak


kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat kemampuan yang dimiliki penulis. Namun, berkat kemudahan
dan hidayah dari Allah SWT. serta bantuan dari berbagai pihak, akhirnya
makalah ini dapat kami selesaikan. Untuk itu kritik dan saran dari semua
pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Dan kami
juga berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami
khususnya serta bagi pihak lain pada umumnya aamiin yaa
Rabbal’alamiin.

Padang, 6 April 2023

Pemakalah

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1


A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3


A. Sistem Pendidkan Minangkabau .................................................................... 3
B. Nilai- nilai Dalam Sistem Dakwah Minangkabau .......................................... 5

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 8


Kesimpulan ......................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada abad ke-16 M, Islam sudah menjadi agama mayoritas di wilayah


Sumatra, termasuk di wilayah Minangkabau. Sistem pendidikan tradisional
Minangkabau terdiri dari dua sistem, yaitu sistem pendidikan formal dan
informal. Sistem pendidikan formal adalah yang dikenal dengan nama surau,
sedangkan sistem pendidikan informal adalah yang dikenal dengan nama
pengajian.
Surau merupakan institusi pendidikan formal tradisional di Minangkabau
yang didirikan sejak zaman Kerajaan Pagaruyung. Surau didirikan sebagai
tempat belajar agama Islam dan bahasa Arab. Surau juga merupakan pusat
kegiatan keagamaan, termasuk pengajian, doa bersama, dan peringatan hari besar
Islam1.
Sistem pendidikan informal yang dikenal dengan nama pengajian juga
memiliki peran penting dalam pendidikan di Minangkabau. Pengajian biasanya
dilakukan di rumah-rumah penduduk pada malam hari dan dihadiri oleh orang
dewasa dan anak-anak. Pengajian biasanya dipimpin oleh seorang alim atau
ustadz yang mengajarkan ajaran Islam, membaca kitab suci Al-Quran, dan
memberikan nasihat-nasihat keagamaan.
Dalam sistem pendidikan Minangkabau, ajaran Islam tidak hanya diajarkan
sebagai agama, tetapi juga sebagai bagian dari budaya dan adat istiadat. Hal ini
terlihat dari banyaknya adat-istiadat yang terkait dengan ajaran Islam dalam
masyarakat Minangkabau, seperti adat perkawinan, adat pemakaman, dan
adat musyawarah.2

1
Kuntowijoyo, Dinamika Sejarah Umat Islam di Indonesia, (Yogyakarta: IRCiSoD, 2017), hal. 12
2
Ibid. hal. 16

1
2

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana sistem pendidikan di Minangkabau?
2. Bagaimana nilai- nilai dalam sistem dakwah di Minangkabau?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang dapat diambil
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pendidikan di Minangkabau.
2. Untuk menegetahui nilai- nilai dalam sistem pendidikan di Minanagkabau.
BAB II
PEMBAHASAN

A. SISTEM PENDIDIKAN DI MINANGKABAU

Sistem pendidikan Minangkabau merupakan sistem pendidikan yang


memiliki nilai-nilai budaya Minangkabau yang kuat, seperti gotong royong, adat
istiadat, dan kejujuran 3 . Sistem ini telah berjalan sejak lama dan terus
berkembang hingga saat ini.

1. Tahap Pra Sekolah


Tahap pra-sekolah di Minangkabau disebut dengan TK atau Taman
Kanak-Kanak. TK ini memiliki tujuan untuk mempersiapkan anak-anak
sebelum memasuki pendidikan formal. TK di Minangkabau mengajarkan
anak-anak tentang agama, nilai-nilai budaya, dan kebiasaan yang baik.

2. Tahap Sekolah Dasar


Sekolah Dasar (SD) di Minangkabau juga mengajarkan anak-anak
tentang agama, nilai-nilai budaya, dan kebiasaan yang baik. Selain itu, pada
tahap ini juga diajarkan tentang kemampuan membaca, menulis, dan berhitung.

3. Tahap Sekolah Menengah


Tahap sekolah menengah di Minangkabau terdiri dari SMP (Sekolah
Menengah Pertama) dan SMA (Sekolah Menengah Atas). Di tahap ini, siswa
akan belajar tentang berbagai mata pelajaran, seperti Matematika, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Sejarah, dan lain-lain. Selain itu, di sekolah
menengah juga diajarkan tentang keterampilan hidup, seperti keterampilan
berkomunikasi, keterampilan kepemimpinan, dan keterampilan teknologi. 4

3
Ali Akbar, Sistem Pendidikan Minangkabau, (Bandung: 2012), hal. 28
4
Yusuf Saleh, Sistem Pendidikan Islam Minangkabau, (Jakarta: 2016), hal. 72

3
4

4. Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi di Minangkabau sudah cukup banyak, baik yang
dikelola pemerintah maupun swasta. Di perguruan tinggi, siswa dapat
mempelajari berbagai bidang ilmu, seperti teknik, ekonomi, kedokteran, dan
lain-lain.5

Selain itu, sistem pendidikan Minangkabau juga memiliki beberapa


keunikan, seperti:

a. Adanya sistem adat yang memengaruhi cara belajar dan mengajar di


Minangkabau. Hal ini terlihat pada adanya adat basandi syarak, syarak
basandi kitabullah (berpegang pada agama dan undang-undang yang
berlaku).
b. Sistem pendidikan informal seperti pengajian yang diadakan di rumah-
rumah dan pesantren yang dijalankan secara tradisional.
c. Adanya tradisi menghormati guru, seperti mengucapkan salam kepada guru
ketika bertemu, serta memberikan hadiah atau upeti sebagai bentuk
penghargaan6.

d. Penggunaan bahasa daerah dalam pembelajaran, meskipun penggunaan


bahasa Indonesia juga diprioritaskan dalam kurikulum resmi.

Nilai yang di dapat dalam sistem pendidikan minang kabau Sistem


pendidikan Minangkabau memberikan nilai-nilai yang sangat penting bagi
siswa dan masyarakat, di antaranya:

1. Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK)


ABS-SBK adalah falsafah hidup masyarakat Minangkabau yang
mengandung nilai-nilai Islam dan adat istiadat setempat. Nilai-nilai ini

5
Ibid, hal. 30
6
Yusuf, Pendidikan dan Adat Minangkabau, (Jakarta:2013), hal. 11
5

diajarkan dalam sistem pendidikan di Minangkabau, sehingga siswa dapat


memahami dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Keterampilan hidup Sistem pendidikan Minangkabau


Mengajarkan keterampilan hidup, seperti memasak, menjahit, dan
berkebun, yang dianggap penting untuk menunjang kehidupan sehari-hari.
Siswa juga diajarkan keterampilan dalam seni dan kerajinan, seperti
menyulam, membuat songket, dan menganyam.

3. Kemandirian Sistem pendidikan Minangkabau


Mendorong siswa untuk menjadi mandiri dan berkembang secara
pribadi. Hal ini diwujudkan melalui metode pembelajaran yang melibatkan
siswa aktif dalam proses belajar-mengajar dan peluang untuk memimpin
kegiatan di sekolah.

4. Kepedulian sosial
Siswa juga diajarkan untuk peduli terhadap masyarakat dan
lingkungan sekitarnya. Sistem pendidikan Minangkabau mendorong siswa
untuk mengambil peran dalam masyarakat dan berkontribusi untuk
membantu orang lain.7

B. Nilai-Nilai Dalam Sistem Dakwah Minangkabau


Sistem dakwah memiliki beberapa nilai yang menjadi dasar dalam
melaksanakan kegiatan dakwah. Berikut adalah beberapa nilai dalam sistem
dakwah:

1. Ikhlas
Ikhlas adalah nilai penting dalam sistem dakwah. Seorang dai harus
mempunyai niat yang murni dalam berdakwah, yaitu semata-mata ingin

7 Ibid, hal 32
6

mendapatkan ridha Allah SWT. Ikhlas juga meliputi niat untuk membantu
orang lain dan menyampaikan kebenaran tanpa pamrih8.

2. Taqwa
Taqwa adalah nilai yang berkaitan dengan kebersihan hati dan perilaku.
Seorang dai harus memiliki taqwa yang tinggi agar bisa menghindari segala
bentuk dosa dan mampu menghadapi godaan dalam menjalankan dakwah.
3. Sabar
Sabar adalah nilai yang sangat penting dalam dakwah. Seorang dai
harus memiliki kesabaran dalam menghadapi tantangan dan rintangan dalam
menyampaikan pesan dakwah.
4. Tawakkal
Seorang dai harus memiliki tawakkal, yaitu mempercayai bahwa segala
sesuatu yang terjadi dalam kehidupannya merupakan kehendak Allah SWT.
Tawakkal juga berarti mempercayai bahwa Allah SWT akan memberikan
bantuan dan perlindungan dalam melaksanakan dakwah.
5. Husnuzhon
Husnuzhon adalah nilai yang berkaitan dengan pandangan positif
terhadap orang lain. Seorang dai harus memiliki husnuzhon terhadap orang
lain, yaitu menganggap bahwa orang lain memiliki niat yang baik dan selalu
berusaha memberikan manfaat bagi orang lain.
6. Syukur
Syukur adalah nilai yang berkaitan dengan bersyukur atas nikmat yang
telah diberikan Allah SWT. Seorang dai harus selalu bersyukur atas
keberhasilan dan kesempatan dalam melaksanakan dakwah.
7. Ukhuwah
Ukhuwah adalah nilai yang berkaitan dengan persaudaraan. Seorang dai
harus memiliki semangat persaudaraan dalam melaksanakan dakwah, yaitu
saling membantu, menghormati, dan mengasihi satu sama lain.

8 Taufik Abdullah, Sistem Nilai Dalam Dakwah Minangkabau, (Padang: 2013), hal 17
7

Sedangkan, Sistem dakwah di Minangkabau memiliki beberapa nilai


yang menjadi dasar dalam melaksanakan kegiatan dakwah 9 . Berikut adalah
beberapa nilai dalam sistem dakwah Minangkabau:

1. Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (Adat berdasarkan syariat,


syariat berdasarkan Kitabullah), nilai ini mengajarkan bahwa adat atau budaya
yang ada di Minangkabau harus selalu dipandang dalam konteks syariat Islam
yang tertuang dalam Kitabullah, sehingga tidak bertentangan dengan nilai-nilai
Islam.10
2. Rendah hati: nilai ini sangat penting dalam sistem dakwah Minangkabau.
Seorang dai harus memiliki sikap rendah hati dalam berdakwah, tidak merasa
lebih tinggi dari orang lain, serta bersedia menerima kritik dan saran dari orang
lain. 11
3. Pemaaf: adalah nilai yang sangat ditekankan dalam sistem dakwah
Minangkabau. Seorang dai harus memiliki sikap pemaaf dalam menghadapi
konflik dan perbedaan pendapat dengan orang lain.
4. Adil: nilai keadilan sangat dijunjung tinggi dalam sistem dakwah
Minangkabau. Seorang dai harus selalu bersikap adil dalam memperlakukan
orang lain dan menyelesaikan konflik yang terjadi.
5. Menghormati orang tua dan guru: nilai ini sangat penting dalam sistem dakwah
Minangkabau. Seorang dai harus selalu menghormati orang tua dan guru,
karena dianggap sebagai orang yang berjasa dalam membentuk karakter
seseorang.
6. Gotong royong: adalah nilai yang sangat dianut dalam sistem dakwah
Minangkabau. Seorang dai harus memiliki semangat gotong royong dalam
melaksanakan kegiatan dakwah, baik dengan sesama dai maupun dengan
masyarakat.

9
Amiruddin Muhdor, Islam Dan Budaya Minangkabau, (Bandung: 2004), hal 12
10
Ibid, hal. 30
11
Ibid, hal 23
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Islam dan sistem pendidikan Minangkabau memiliki hubungan yang
erat dan saling mempengaruhi. Sejak awal masuknya Islam ke Minangkabau,
pendidikan dianggap sebagai bagian integral dari dakwah dan pengembangan
umat. Sebagai suatu budaya yang kuat, sistem pendidikan Minangkabau memiliki
nilai-nilai yang didasarkan pada ajaran Islam, seperti gotong-royong,
kebersamaan, kesederhanaan, dan kejujuran.
Sistem pendidikan Minangkabau juga terkenal dengan adat Pepatah
Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (PBSB), yang artinya "hukum yang
berlandaskan syariat Islam, dan syariat Islam yang berlandaskan Kitabullah (Al-
Qur'an dan As-Sunnah)". Prinsip ini menunjukkan bahwa dalam sistem
pendidikan Minangkabau, agama Islam dan ajarannya merupakan landasan
utama yang menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Dalam sistem
pendidikan Minangkabau, pembelajaran tidak hanya dilakukan di sekolah atau
lembaga pendidikan formal, tetapi juga melalui metode-metode yang lebih
tradisional seperti pengajaran melalui cerita, pepatah, dan lagu-lagu daerah. Hal
ini membantu mempertahankan nilai-nilai tradisional Minangkabau dan
memperkuat ikatan sosial masyarakat.
Dalam era modern, sistem pendidikan Minangkabau juga telah
berkembang dengan mengintegrasikan teknologi dan pendidikan formal yang
berstandar nasional. Namun, nilai-nilai tradisional dan ajaran Islam tetap
dijunjung tinggi dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari sistem pendidikan
di Minangkabau. Oleh karena itu, pendidikan di Minangkabau terus berupaya
untuk memadukan antara nilai-nilai Islam dan tradisional dalam upaya
membentuk karakter siswa yang kuat dan bermanfaat bagi masyarakat.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Taufik. (2013). Sistem Pendidikan Islam Minangkabau.


Bnadung: Pustaka Setia
Muhdor, Amiruddin. (2004). Islam dan Budaya Minangkabau. Bandung,
Pustaka Setia
Saleh, Yusuf. (2016). Sistem Pendidikan Islam Minangkabau. Jakarta:
Pilar Media
Tanjung, Ali Akbar. (2012). Sistem Pendidikan Minangkabau. Bandung:
Andalas
Yatim, Muhammad Isa. (2015). Dakwah dalam Prespektif Sistem Nilai
Minangkabau. Yogyakarta, CV. Lentera Cendikia
Yusuf. (2013). Pendidikan dan Adat di Minangkabau. Jakarta: Andalas

Anda mungkin juga menyukai