Anda di halaman 1dari 2

PEMBERIAN ANASTESI LOKAL

No. Dokumen : 18/SOP-03/VIII/2023


No. Revisi :0
SOP Tanggal Terbit : 15 Agustus 2023
Halaman : 1/2

KLINIK PRATAMA dr. Anggiat M.T David


SETUKPA NRP 21919210549809

Pemberian anestesi lokal adalah tindakan untuk menghilangkan


atau mengurangi sensasi di bagian tubuh tertentu , sedangkan
1. Pengertian pemberian sedasi adalah penggunaan agen-agen farmakologik untuk
menghasilkan depresi tingkat kesadaran secara cukup sehingga
menimbulkan rasa mengantuk dan menghilangkan kecemasan
tanpa kehilangan komunikasi verbal.

Untuk menghilangkan rasa sakit sementara ketika melakukan


2. Tujuan tindakan bedah minor dan berbagai prosedur lainnya yang
menimbulkan rasa sakit pada tubuh.

Berdasarkan SK Kepala Klinik Pratama Setukpa Nomor


3. Kebijakan SK/16/03/VIII/ 2023 Tentang Pemberian Anastesi Lokal di Klinik
Pratama Setukpa.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
Tentang Pelayanan Publik;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
Tentang Tenaga Kesehatan;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4. Referensi HK.01.07/ MENKES/ 1983/ 2022 Tentang Standart Akreditasi;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/ MENKES/ 1936/ 2022 Tentang Perubahan Atas
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK. 01.07/ 1986/ 2022
Tentang Panduan Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama;
6. Keputusan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor
HK.02.02/I / 105/ 2023 Tentang Instrumen Survei Akreditasi
Klinik.
1. Petugas mengidentifikasi pasien , mencocokkan identitas pasien
dengan rekam medis.
2. Petugas memastikan pasien dalam kondisi fisik baik dan siap
5. Prosedur untuk dilakukan anestesi (tensi normal, lambung tidak dalam
kondisi kosong).
3. Petugas menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan
kemungkinan resiko yang akan terjadi
4. Petugas mengisi dan mempersilahkan pasien menandatangani
lembar informed consent pelaksanaan anestesi
5. Petugas mempersiapkan alat dan bahan steril untuk melakukan
tindakan anestesi
6. Pemberian anestesi lokal dapat dengan tekhnik:
a. Anestesi topikal adalah pengolesan atau penyemprotan
analgetik lokal diatas selaput mukosa seperti gusi, mata,
hidung, faring.
b. Anestesi infiltrasi adalah penyuntikan larutan analgetik lokal
langsung diarahkan disekitar tempat lesi, luka atau insisi.
Cara infiltrasi yang sering digunakan adalah blokade lingkar
dan larutan obat disuntikan intradermal atau subcutan.
c. Anestesi blok adalah penyuntikan analgetik lokal langsung ke
saraf utama atau pleksus saraf.
7. Petugas melakukan observasi kondisi pasien, jika sudah tidak
sakit petugas dapat melakukan tindakan selanjutnya akan tetapi
jika masih ada rasa sakit petugas dapat menambahkan anastesi.
8. Petugas mendokumentasikan kegiatan.
6. Diagram Alir
-
(jika
dibutuhkan)
1. Ruang Farmasi;
7. Unit Terkait 2. Ruang Pemeriksaan Umum;
3. Ruang Tindakan; dan
4. Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut

Tgl.Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
8. Rekaman
historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai