No. Revisi :0 SPO Tanggal Terbit : Desember 2018 Halaman : 1/2
KLINIK GARUDA dr. Sugeng Santoso
NIP 196511121992011001
Pemberian anestesi lokal adalah tindakan untuk menghilangkan atau
mengurangi sensasi di bagian tubuh tertentu , sedangkan pemberian sedasi 1. Pengertian adalah penggunaan agen-agen farmakologik untuk menghasilkan depresi tingkat kesadaran secara cukup sehingga menimbulkan rasa mengantuk dan menghilangkan kecemasan tanpa kehilangan komunikasi verbal.
Untuk menghilangkan rasa sakit sementara ketika melakukan tindakan
2. Tujuan bedah minor dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh.
3. Kebijakan Berdasarkan SK Kepala Klinik Garuda Nomor SK/89/02/2018 Tentang
Pemberian Anastesi Lokal dan Sedasi di Klinik Garuda.
1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2014 Tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat 4. Referensi Praktik Mandiri Dokter Gigi. 2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/Kemenkes/62/2015 tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter Gigi. 5. Prosedur 1. Petugas mengidentifikasi pasien , mencocokkan identitas pasien dengan rekam medis. 2. Petugas memastikan pasien dalam kondisi fisik baik dan siap untuk dilakukan anestesi (tensi normal, lambung tidak dalam kondisi kosong). 3. Petugas menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan kemungkinan resiko yang akan terjadi 4. Petugas mengisi dan mempersilahkan pasien menandatangani lembar informed consent pelaksanaan anestesi 5. Petugas mempersiapkan alat dan bahan steril untuk melakukan tindakan anestesi 6. Pemberian anestesi lokal dapat dengan tekhnik: a. Anestesi topikal adalah pengolesan atau penyemprotan analgetik lokal diatas selaput mukosa seperti mata, hidung, faring. b. Anestesi infiltrasi adalah penyuntikan larutan analgetik lokal langsung diarahkan disekitar tempat lesi,luka atau insisi.cara infiltrasi yang serng digunakan adalah blokade lingkar dan larutan obat disuntikan intradermal atau subcutan. c. Anestesi blok adalah penyuntikan analgetik lokal langsung ke saraf utama atau pleksus saraf. 7. Petugas melakukan observasi kondisi pasien,jika sudah tidak sakit petugas dapat melakukan tindakan selanjutnya akan tetapi jika masih ada rasa sakit petugas dapat menambahkan anastesi. 8. Petugas mendokumentasikan kegiatan. 6. Diagram Alir (jika dibutuhkan) 1. Ruang Farmasi; 7. Unit Terkait 2. Ruang Pemeriksaan Umum; 3. Ruang Tindakan; dan 4. Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut
Tgl.Mulai No Yang Dirubah Isi Perubahan Diberlakuka n 8. Rekaman historis perubahan