Anda di halaman 1dari 2

Pengantar Kitab Keluaran

Oleh: Jack Kawira


Kitab Keluaran menjadi suatu kisah historis perjalanan orang Israel yang keluar dari Mesir.
Dimana secara progresif menjadi penggenapan akan perkataan Tuhan yang menyatakan bahwa
keturunan Abraham melalui Ishak akan menjadi bangsa yang besar seperti apa yang tertulis dalam
Keluaran 1:7, “Orang-orang Israel beranak cucu dan tak terbilang jumlahnya; mereka bertambah
banyak dan dengan dahsyat berlipat ganda, sehingga negeri itu dipenuhi mereka” (bdkn. Kel.
1:20). Selain itu, keberadaan mereka yang diperbudak dengan dahsyat menyatakan bahwa kuasa
apapun tidak mampu membendung anugerah yang Tuhan berikan kepada orang Israel untuk
bertambah banyak dan sekaligus mengkonfirmasi penyertaan Tuhan atas bangsa Israel.
Khususnya, bagaimana Tuhan menyatakan kedahsyatan penghukumannya kepada Mesir melalui
10 tulah atas tindakan mereka yang tidak mau berhenti menindas bahkan membunuh umat Allah.
Oleh sebab itu, orang Israel sekali lagi akan diingatkan bagaimana Allah yang telah menggenapi
janji-Nya prihal menjadi bangsa yang besar akan sekali lagi memimpin bangsa Israel keluar dari
Mesir dan masuk menduduki Tanah Perjanjian dengan menaklukan 7 suku yang lebih besar dan
lebih kuat dari pada mereka.
Selanjutnya Kitab Keluaran juga berperan dalam memaparkan bagaimana Israel menjadi
suatu bangsa secara formal dengan adanya pengikatan perjanjian antara Tuhan dengan umat Israel
di Sinai. Suatu peristiwa penting yang dipahami juga sebagai Mosaic Covenant dimana perjanjian
tersebut diikuti dengan pemberian Hukum Taurat kepada umat Israel sebagai dasar formal bangsa
Israel, baik ranah publik maupun privat. Dengan demikian Israel menjadi suatu bangsa yang
dimiliki oleh Tuhan sendiri dan bahkan mereka dikatakan sebagai harta kesayangan Tuhan,
menjadi kerajaan Imam bagi Tuhan (lihat Kel. 19). Hukum Taurat sendiri pada dasarnya menjadi
refleksi atas tuntutan kesucian, keadilan, dan kekudusan yang harus dilakukan oleh umat Israel
sebagai umat Allah. Dengan demikian Hukum Taurat itu sendiri merefleksikan karakter Allah
yang kudus, dimana Ia mensyaratkan umat-Nya pun untuk hidup kudus, seperti yang dinyatakan
dalam Imamat 19:2, “Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu kudus.”
Selanjutnya, sebagaimana Hukum Taurat menjadi dasar hidup yang membedakan umat
Tuhan, demikian juga saat ini, di dalam Kristus yang telah menggenapkan hukum Taurat (Mat.
5:17-20) kita juga mengerjakannya di dalam anugerah Tuhan. Sehingga penafsiran dan penekanan
yang Kristus ajarkan pada khotbah di bukit menjadi suatu kondisi yang membedakan orang di
dalam Kristus dengan yang bukan. Kita diselamatkan oleh anugerah Tuhan, dan orang yang
diselamatkan akan berbuah bagi kemuliaan Kristus. Siapa yang berada diluar Kristus, kehidupan
mereka tidak akan berbuah dan mereka akan dikumpulkan untuk dibakar pada akhirnya (lih. Yoh.
15).
Meskipun demikian, Kitab Keluaran juga merefleksikan kebebalan bangsa Israel, sebagai
bangsa yang tegar tengkuk, dimana mereka berkali-kali melawan Tuhan. Ironisnya, ketika hukum
Taurat baru saja selesai diterima oleh Musa, bangsa Israel didapati sedang membuat dan

1
menyembah patung anak lembu Emas (Kel. 32). Sebenarnya hal ini secara otomatis dapat
membatalkan perjanjian antara Tuhan dengan Israel oleh sebab orang Israel telah melanggar
kesepakatan perjanjian dengan menyembah allah lain dan tidak setia berpaut terhadap firman-Nya
(Kel. 19:5-6). Meskipun demikian, kita dapat melihat bagaimana kesabaran Tuhan tetap membuat
Ia memegang perjanjian-Nya dan tidak segera membinasakan orang Israel.
Perjalanan iman umat Israel ini sebenarnya juga merefleksikan perjalanan iman umat
Tuhan saat ini. Sebagaimana orang Israel saat itu, kita juga telah melihat pekerjaan Tuhan,
penyertaan-Nya, dan bahkan seluruh PL dan PB, namun tetap saja seringkali kita melupakan
Tuhan dan menggambil jalan kompromi baik untuk alasan kenyamanan ataupun keamanan hidup
dan lebih mementingkan diri dari pada Tuhan. Tetapi syukur kepada Tuhan, kita dapat terus
melihat anugerah dan kesetiaan-Nya yang menghajar kita sebagai anak-Nya dan membawa kita
kembali kepada-Nya oleh sebab belas kasihan dan kesetiaan-Nya (lihat Ibrani 12:5-11).
Tuhan Memberkati

Anda mungkin juga menyukai