Anda di halaman 1dari 2

1.

Penyebaran populasi
Penyebaran populasi adalah pindahnya individu atau keturunan (biji, spora, larva) keluar
dari populasi atau daerah populasi.
Ada tiga pola penyebaran populasi :
a. Emigrasi : gerakan keluar satu arah
b. Imigrasi : gerakan masuk satu arah
c. Migrasi : perpindahan keluar-masuk secara periodik

Pengaruh penyebaran pada populasi akan :


a. Kecil, apabila individu yang masuk/keluar populasi sedikit atau populasinya besar.
b. Besar, apabila penyebaran yang terjadi secara massal (sangat besar jumlahnya) dan
terjadi dalam waktu yang pendek.

Penyebaran populasi dipengaruhi oleh :


a. Barier, misalnya : sungai, gunung, lembah, dan sebagainya.
b. Vigalitas atau kemampuan gerak organisme umumnya organisme dengan vigalitas
tinggi akan memudahkan penyebaran, misalnya burung, serangga.

Penyebaran merupakan sarana di mana daerah baru dan kosong yang semula tidak dihuni
akan menjadi dihuni sehingga terbentuk suatu keseimbangan baru disamping itu
penyebaran juga penting untuk gene flow dan pembentukan spesies baru.

Pengaruh penyebaran terhadap populasi tergantung kepada :


a. Status bentuk pertumbuhan populasi, apakah populasi berada dekat/jauh dari
carrying capacity (daya dukung), sedang tumbuh atau sedang menurun.
b. Kecepatan penyebaran dan ini dipengaruhi oleh barier dan vigalitas organisme.

Apabila populasi dalam keadaan seimbang dengan faktor lingkungannya, maka migrasi atau
imigrasi yang moderat hanya berpengaruh kecil terhadap populasi, akan tetapi apabila
populasi berada di atas atau di bawah daya dukung penyebaran akan berpengaruh lebih
nyata misalnya emigrasi akan mempercepat pertumbuhan populasi atau sebaliknya emigrasi
akan mempercepat pemusnahan.

Migrasi sering melibatkan perpindahan masa populasi (burung, belalang). Ini sering
dilakukan oleh golongan vertebrata dan insekta. Migrasi musiman dan diurnal (siang dan
malam) penting untuk :
a. Menempati daerah yang kosong
b. Memungkinkan organisme mempertahankan kepadatan optimum dan kativitas tinggi.

Populasi yang tidak dapat melakukan migrasi sering harus mengalami penurunan kepadatan
populasi atau mengadakan dormancy (istirahat) pada keadaan yang kurang
menguntungkan.

1. Pola Populasi : Pola Penyebaran Intern (Dispersi)


Individu dalam populasi dapat tersebar menurut tiga pola :
a. Acak
b. Seragam (lebih teratur daripada acak)
c. Berkelompok (tak teratur, tidak acak)
Penyebaran secara acak jarang terjadi di alam dan dapat terjadi apabila lingkungan sangat
seragam dan tidak ada kecenderungan untuk berkelompok.

Penyebaran seragam (uniform) terjadi apabila kompetisi antar individu sangat hebat atau
ada anatagonisme positif yang mendorong pembagian ruang yang sama.

Berkelompok dengan bermacam derajat merupakan pola yang paling umum dalam populasi
dan hampir merupakan aturan apabila dipandang dari sudut individu. Akan tetapi harap
diperhatikan bahwa penyebaran kelompok mendekati acak.

Dari tiga pola dasar penyebaran organisme dapat disusun 5 (lima) tipe penyebaran:
a. Seragam (uniform)
b. Acak (random)
c. Acak bergerombol/berkelompok
d. Seragam bergerombol/berkelompok
e. Berkelompok berkumpul

Pengambilan sampel populasi untuk ketiga pola terakhir harus dilakukan secara hati-hati
karena dapat memberikan hasil yang sangat berbeda. Contoh kecil dari populasi dengan
penyebaran berkelompok dapat memberi hasil dengan kepadatan yang terlalu tinggi atau
terlalu rendah.

Kecenderungan organisme untuk berkelompok misalnya waktu berbiak, membentuk koloni


(semut, rayap). Contoh populasi acak ialah kutu beras, remis dalam lumpur hal ini terjadi
karena lingkungan sangat homogen.

Anda mungkin juga menyukai