(SECARA ON-LINE)
Dilaporkan oleh :
Kelompok 1
Faradina Afida
Mifa Hurrahma
Mimi Mirahika
Ica Wismiati
Adha Ingga Pangastuti
PEKANBARU
2020
A. PENDAHULUAN
Dalam ekologi, suatu populasi merupakan himpunan organisme sejenis yang
hidup di suatu bentang ruang dan waktu yang sama. Anggota sebuah populasi
memiliki peluang untuk saling kawin secara ilmiah (tanpa pembatas atau
barrier).Anggota populasi biasanya ‘dipersatukan’ oleh kelompok penurunan yang
sama (sebagian besar), kebutuhan-kebutuhan yang sama dan oleh adanya ‘pembatas’
atau barrier yang membatasi penyebaran keluar (emigrasi) maupun kedalam
(imigrasi).
Jumlah anggota populasi ditentukan oleh laju kelahiran (natalis) dan laju
kematian (mortalitas) yang ada, serta oleh laju emograsi dan imigrasi. Dengan
adanya pengaruh pengaruh-pengaruh ini jumlah anggota populasi hamper selalu
berubah dari waktu ke waktu. Laju kelahiran adalah jumlah individu baru yang
muncul selama rentang waktu tertentu sebagai akibat adanya proses reproduksi.
Laju kematian adalah jumlah individu yang berkurang karena mengalami kematian
selama rentang waktu tertentu.Laju emigrasi adalah jumlah individu yang keluar
meninggalkan populasi selama rentang waktu tertentu.Sedangkan laju imigrasi
adalah jumlah individu yang dating dan bergabung dengan sebuah populasi selama
rentang waktu tertentu.
Pertambahan jumlah anggota populasi dari waktu ke waktu disebut
pertumbuhan populasi.Dalam hal ini dikenal dua tipe pertumbuhan, yaitu
pertumbuhan geometris dan pertumbuhan eksponensial.Pertumbuhan geometris
merupakan pertambahan jumlah anggota populasi secara geometris, artinya jumlah
individu bertambah dari waktu ke waktu dengan rasio pertambahan
konstan.Pertumbuhan eksponensial adalah proses pertambahan individu secara
eksponensial atau dengan rasio pertambahan yang merupakan kelipatan sebelumnya.
Pertumbuhan populasi dipengaruhi oleh dua macam dua faktor-faktor terkait
kepadatan (density-dependent factors), seperti ketersedian sumber daya dan
kerentanan terhadap musuh alami dan faktor-faktor tak terkait kepadatan (density-
independent factors), seperti bencana.
Parameter populasi
Populasi memiliki sejumlah parameter utama(karakteristik atau ciri-ciri yang
digunakan untuk mendeskripsikan sebuah populasi), antara lain :
Jumlah anggota (N)
Struktur anggota (Jenis kelamin, kelompok umur)
Sebaran anggota (dalam ruang dan/atau waktu)
Berdasarkan jumlah anggotanya, sebuah populasi secara ‘kialitatf’ seering
digolongkan menjadi ‘sangat besar’, ‘besar’, ‘sedang’, ‘kecil’ dan ‘sangat kecil’.
Masing-masing kualitas ini bersifat sangat reatif, tergantung karakteristik biologis
(misalnya ukuran atau biomassa tubuh) dan ekologis (niche atau rekung dalam
habitat/ekosistem) organismenya.Kelimpahan (abundance) merupakan jumlah total
anggota populasi yang dapat dihitung dalam suatu bentang ruang dan waktu.
Kerapatan (density) merupakan jumlah anggota populasi per satuan ruang tertentu,
misalnya per m2, ha atau Km2.
Survei populasi
Apabila kita melakukan survei terhadap suatu populasi , maka kita bermaksud
mengetahui dan mendeskripsikan keadaan populasi tersebut berdasarkan parameter
parameter utamanya seperti yang tersebut diatas. Dalam pelaksanaannya, survei
populasi biasanya berupa sampling (pengambilan samples) yaitu pengambilan
sebagian atau cuplikan anggota-anggita dari populasi secara keseluruhan.
Pikirkanlah, mengapa kita hanya mengambil cuplikan saja ?
Cara atau teknik yang digunakan untuk sampling sebuah populasi sangat
beraneka dan kita harus memilih suatu cara yang tepat sesuai dengan karakteristik
organisme serta populasi yang kita pelajari. Cara cara yang digunakan untuk survei
populasi tumbuhan misalnya belum tentu sesuai untuk survei populasi hewan.
Demikian pula cara-cara yang digunakan untuk survei populasi hewan yang satu
belum tentu sesuai untuk survei populasi hewan yang lain.
Dinamika populasi
Dinamika populasi menggambarkan perubahan fluktuatif yang dialami suatu
populasi dari wkatu ke waktu.Untuk mengetahui dinamika populasi biasanya
dibutuhkan waktu yang cukup lama, meskipun hal ini bersifat relative karena
tergantung organismeenya perubahan ini dapat dilihat dari parameter jumlah
individu (N), rasio kelamin, keanekaragamn morfometris dan atau genetis, maupun
sebaran individu-individu penyusunannya.
Gambar 2 : Contoh heterogenitas berat tubuh individu dalam sebuah populasi yang
dipengaruhi oleh ukuran tubuh.
Metode sampling
Sampling dapat dilakukan secara beraturan (systematic sampling), acak (random
sampling) atau terarah ata u berdasarkan pertimbangan(purposive sampling)
baik dalam ruang maupun waktu.Perhatikan penjelasan lebih lanjut oleh dosen
tentang hal ini. Semua cara tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan
plot, yaitu bidang berupa bujursangkar, persegi ataupun lingkaran dimana cuplikan
diambil, atau transek,yaitu garis atau bidang memanjang dimana cuplikan diambil,
dan titik yaitu titik-titik dimana pengambilan cuplikan dilakukan. Cara sampling
dipilih dengan mempertimbangkan karakteristik (ukuran tubuh, perilaku) organismee
yang dipelajari dan karakteristik populasinya (sebaran anggota, apabila bisa
diketahui sejak awal).
Melalui data komposisi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin kita dapat
menentukan perbandingan tingkat rasio jenis kelamin (sex ratio) pada berbagai
wilayah. Sex ratio dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Keterangan :
Sex Ratio : Rasio Jenis KElamin
Pm : Jumlah penduduk laki laki
Pf : Jumlah penduduk wanita
Manfaat lain dari komposisi penduduk menurut usia dan jenis kelamin dapat
dijasikan sebagai dasar perhitungan angka beban tanggungan (Dependency Ratio).
Angka tersebut dapat menggambarkan perbandingan jumlah penduduk usia
nonproduktif dengan usia produktif. Adapun yang dimaksud dengan usia
nonproduktif adalah kelompok usia anak-anak (0-14) dan penduduk dengan usia
lanjut (65 tahun), sedangkan usia produktif adalah penduduk pada kelompok usia
(15-64 tahun). Rumus yang digunakan dalam melakukan perhitungan angka beban
tanggungan adalah sebagai berikut
TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikum ini bertujuan untuk :
1. Memperkenalkan sampling dengan metoda plot bujur sangkar untuk
mengetahui jumlah dan struktur anggota populasi.
2. Menganalisis pola penyebaran populasi tumbuhan
3. Memperkenalkan cara analisis morfometri pada populasi hewan.
4. Menganalisis struktur umur populasi.
B. CARA KERJA
B.1. Sampling populasi tumbuhan
1. Sediakan seperangkat alat tulis, tali raffia dan pita ukur
2. Tentukan 2 lokasi/biotope dengan kondisi lingkungan yang berbeda
(misalnya lokasi dengan daerah terbuka dan ternaungi atau keadaan lainnya )
3. Catat beberapa faktor lingkungan yang bisa anda deteksi untuk setiap
lokasi/biotop, misalnya kondisi cuaca yang teramati secara visual saja, cerah,
mendung, dsb dan tanah yg lembab, kering dsb)
4. Buatlah 5 plot berukuran 2x2 m pada masing-masing biotope.
5. Lakukan sampling random, yaitu dengan cara menyebar plot pengamatan
secara acak pada setiap lokasi/biotop
6. Catat semua jenis tumbuhan yang ditemukan pada setiap plot.
7. Hitung jumlah individu setiap jenis/populasi yang ditemukan.
8. Pilih lima (5) populasi untuk dianalisis lebih lanjut.
9. Gunakan tabel kerja berikut ini untuk pedoman rekap data yang diperoleh.
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1
Rerata
Cara pengukuran
Morfometri ikan adalah pengukuran bagian-bagian anatomi ikan seperti panjang
badan, jarak sirip, panjang sirip, dll pengukuran menggunkan penggaris.
Panjang total atau total length (TL), yaitu ukuran lurus horizontal dari ujung mulut
(tip of the snout) sampai ujung ekor yang paling panjang.
1. Panjang cagak atau fork length (FL), yaitu ukuran lurus horizontal dari
ujung mulut sampai ujung duri bagian tengah ekor.
2. Panjang baku atau standard length (SL), yaitu ukutan lurus horizontal dari
ujung mulut sampai pangkal ekor (hypural plate).
3. Panjang kepala atau head length (HL), yaitu ukuran lurus horizontal dari
ujung mulut hingga sisi paling belakang dari operculum.
Cara analisis
Nama Nama Lokasi 1 Jlh Lokasi 2
lokal plot
No Spesies Jumlah individu/ plot lokasi Jml individu /p
1
1 2 3 4 5 1 2 3 4
2 Chamaecrista Kacang 20 - 25 2 14 61 3 2 1 3
fallacina peka
3 Neprolepis Pakis 9 12 5 7 27 60 7 - - -
exaltata pedang
10 Hedyotis Rumput 18 20 - 23 21 82 10 - 18 16
corymbosa mutiara
12 Melastoma Daun 12 21 14 17 20 84 21 12 23 24
malabathricum L senduk
14 Orynephorus Rumput 15 22 17 20 16 90 25 23 14 19
canescens tilam
15 Poa anua L Rumput 38 46 48 36 30 198 23 25 31 29
meadow
Jawab:
2
2
∑ Xi 2 – (∑ Xi)
1. S = n
n−1
Ket. : S2 = variansi
n = jumlah plot/sampel
383 25421
2
S =Σ ¿ ¿6355,3
K suatu jenis 20 , 4
−kerapatan relatif (KR )= X 100%= X 100 %=26,632 %
K seluruh jenis 76 , 6
225,6369
1,83121
3,901274
81,28981
720,7006
D =(225,6369/20) = 11,2818471
DR= (11,2818471/ 51,66799)x 100% =21,8352724 %
NP= KR + FR + DR
CATATAN : Data dan hasil analisis ini dikumpulkan secara kolektif per kelompok
untuk didiskusikan kemudian buat laporan praktium dalam bentuk laporan
kelompok.
3 17 cm 4,5 cm 3,8
4 16,5 cm 5 cm 3,3
5 15 cm 4 cm 3,8
2. 1 28 cm 10 cm 2,8
(Oreochromis
niloticus/Ikan 2 12 cm 4 cm 3
Nila) 3 12 cm 4,5 cm 2,6
4 18 cm 7 cm 2,5
5 15 cm 5,5 cm 2,7
3. Pangasius 1 28 cm 5 cm 5,7
hypothalamus
(ikan duri) 2 21,5 cm 3 cm 6
3 24 cm 4 cm 6
4 23 cm 4 cm 5,75
5 23 cm 4,5 cm 5,1
2. 10 cm 3 cm 13 cm
3. 8 cm 3 cm 11 cm
4. 7,5 cm 4 cm 11,5 cm
5. 6 cm 3,5 cm 9,5 cm
D. KESIMPULAN
E. REFERENSI
POPULASI TUMBUHAN
Mifta hurrahma
Mimi mirahika
Adha ingga pangastuti
POPULASI HEWAN