Anda di halaman 1dari 9

FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN

KELOMPOK 1

NABILA NURNAFIAH
FAUZIAH HARSYAD
SALSABILA PUTRI APRIANTI
INDIRA INDRIANI
NOOR AFIKA
ST MAANI

PRODI D III KEBIDANAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang atas rahmat-NYA dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema
dari makalah ini yaitu “Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Kehamilan”

Pada kesempatan kali ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah Asuhan Kebidanan yang telah memberikan tugas kepada kami. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah
ini.

Kami jauh dari kata sempurna dan merupakan Langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran
yang membangun senantiasa saya harapkan makalah ini dapat berguna bagi saya pada khusunya
dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................……………………….i

DAFTAR ISI ............................................................................................……………………….ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................……………………….1

A. LATAR BELAKANG ..................................................................……………………….1


B. RUMUSAN MASALAH .............................................................……………………….1
C. TUJUAN ......................................................................................……………………….2

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................……………………….3

BAB III PENUTUP ..................................................................................……………………….9

KESIMPULAN ........................................................................................……………………….9

KRITIK DAN SARAN ............................................................................……………………….9

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................……………………...10


BAB I : PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai janin lahir. Lama kehamilan normal
dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir (HPMT) yaitu 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari). Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester pertama mulai dari konsepsi sampai 3
bulan, trimester kedua mulai dari bulan keempat sampai 6 bulan, trimester ketiga mulai dari
bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2009).
Adapun faktor yang mempengaruhi kehamilan diantaranya salah satunya
ialah lingkungan

TUJUAN
Untuk mengetahui apa saja faktor lingkungan yang mempengaruhi kehamilan agar
pembaca bisa mengantisipasi terjadinya dampak negatif dari apa yang telah di paparkan.
BAB II : PEMBAHASAN
FAKTOR INTERNAL
Kehamilan yang tidak diinginkan merupakan suatu kondisi dimana pasangan tidak
menghendaki adanya proses kelahiran akibat dari kehamilan. Kehamilan juga merupakan akibat
dari suatu perilaku seksual yang bisa disengaja.kehamilan yang tidak diinginkan ini dapat
dialami ,baik oleh pasangan yang sudah menikah maupun belum nikah(PKBI,1998).

FAKTOR LINGKUNGAN EKSTERNAL


Kondisi lingkungan juga turut menjadi faktor yang memengaruhi perkembangan janin.
Contoh sederhananya, polusi udara dari kendaraan bermotor. Menurut studi dari Amerika Serikat
dalam jurnal Epidemiologi dan Kesehatan Komunitas, tingginya paparan polusi dari asap
kendaraan bermotor pada awal dan akhir kehamilan bisa menyebabkan janin tidak tumbuh
dengan baik, sehingga lahir dengan berat yang rendah.
Di samping itu, ibu yang mengidap penyakit terkait polusi udara juga bisa memicu
timbulnya masalah kesehatan pada janinnya. Kata ahli, penyakit tersebut bisa memengaruhi
suplai makan ke bayi. Jangan anggap remeh hal ini, berat badan lahir rendah dapat berdampak
negatif bagi bayi. Contohnya, risiko mengalami serangan akut seperti hipertermia dan tak bisa
bernapas normal. Tak berhenti di situ, bila kondisi ini berlangsung dalam jangka panjang maka
ujung-ujungnya bisa menghambat perkembangan otak bayi.
Kesadaran akan bahaya asap rokok bagi ibu hamil perlu ditingkatkan di tengah
masyarakat. Pasalnya, asap rokok mengandung zat kimia berbahaya yang dapat memicu berbagai
gangguan kesehatan.
Contohnya, pada ibu hamil, kandungan zat karbon monoksida dalam asap rokok dapat
menghambat aliran oksigen dan asupan nutrisi untuk janin. Akibatnya, perkembangan janin pun
menjadi terganggu.
Tak hanya itu, paparan asap rokok yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko cacat
lahir hingga keguguran. Oleh karenanya, ibu hamil disarankan untuk menghindari asap rokok
guna menjaga kesehatan dirinya dan janin di dalam kandungan.
Bahaya Asap Rokok bagi Ibu Hamil
Ibu hamil merupakan salah satu golongan yang rentan terkena dampak negatif dari
paparan asap rokok. Perlu diketahui, asap rokok dapat bertahan hingga 2,5 jam dan dapat
melekat di karpet, sofa, baju, tembok, dan benda padat lainnya. Apabila ibu hamil menyentuh
benda yang terpapar asap rokok, maka racun di dalamnya dapat memasuki aliran darah ibu
hingga ke janin.
Berikut penjelasan lebih lanjut terkait sejumlah bahaya asap rokok bagi ibu hamil.
1. Kelahiran Prematur
Salah satu bahaya asap rokok bagi ibu hamil adalah meningkatkan risiko kelahiran
prematur. Bayi yang lahir dalam keadaan prematur pun berpotensi mengalami gangguan
kesehatan karena perkembangan yang belum sempurna, seperti:
 Infeksi.
 Kesulitan menyusu.
 Penyakit kuning (bayi kuning).
 Penyakit jantung bawaan.
 Perdarahan di otak.
 Gangguan pada sistem organ tertentu, misalnya pernapasan dan pencernaan.
 Gangguan tumbuh kembang.

2. Berat Badan Lahir Rendah pada Bayi


Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah kondisi ketika berat badan bayi saat lahir kurang
dari 2,5 kg. Normalnya, berat badan bayi ketika lahir berkisar antara 2,5–4 kg. Selain paparan
asap rokok selama kehamilan, kondisi ini juga bisa dipengaruhi oleh kelainan genetik atau
kurangnya asupan nutrisi. BBLR dapat meningkatkan risiko bayi mengalami gangguan
pencernaan, otak, pernapasan, infeksi, hipotermia, dan hipoglikemia (kekurangan gula darah).

3. Cacat Lahir
Bahaya asap rokok bagi ibu hamil berikutnya adalah meningkatkan risiko bayi
mengalami cacat lahir. Ibu hamil yang sering terpapar asap rokok atau memiliki kebiasaan
merokok dapat menyebabkan kecacatan janin akibat pertumbuhan dan perkembangannya
terganggu. Kecacatan tersebut dapat berupa cacat ringan, seperti bibir sumbing, hingga gangguan
yang lebih serius, misalnya masalah pada struktur jantung atau cacat otak dan saraf.
4. Paru-Paru Melemah
Ibu dengan kebiasaan merokok atau sering terpapar asap rokok selama kehamilan dapat
meningkatkan risiko bayi memiliki paru-paru lebih lemah dibandingkan bayi yang terbebas dari
asap rokok. Apabila paru-paru melemah, risiko penyakit lainnya juga akan meningkat.

5. Solusio Plasenta
Bahaya asap rokok bagi ibu hamil dan janin selanjutnya adalah terjadinya solusio
plasenta. Solusio plasenta adalah kondisi ketika plasenta terlepas dari rahim sebelum waktu
persalinan. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan hebat pada ibu, bahkan mengancam
nyawa keduanya.

6. Keguguran
Pengaruh asap rokok bagi ibu hamil rupanya juga dapat meningkatkan risiko keguguran
di trimester pertama. Pasalnya, bahan kimia di dalam rokok dapat masuk dan mengalir ke aliran
darah ibu hamil dan janin. Hal ini akan mengganggu perkembangan janin, kelainan genetik,
cacat, dan bisa berujung pada keguguran.

7. Sudden Infant Death Syndrome (SIDS)


SIDS adalah kondisi ketika bayi meninggal secara mendadak, misalnya saat sedang tidur,
meski sebelumnya tampak sehat.Hal ini terjadi karena bahan kimia dalam asap rokok dapat
memengaruhi bayi baru lahir dengan cara mengganggu pernapasannya. Akibatnya, pernapasan
bayi menjadi terhambat saat sedang tidur dan menyebabkan kematian.
Selain itu, terdapat pula dugaan bahwa bayi bisa meninggal secara mendadak karena
memiliki konsentrasi nikotin dan kotinin yang tinggi di paru-parunya akibat paparan asap rokok
selama kehamilan atau setelah bayi dilahirkan.

Tips Menjaga Kesehatan Ibu Hamil :


Asap rokok memang cukup sulit untuk dihindari. Itulah mengapa bahaya asap rokok bagi
ibu hamil tidak hanya penting dipahami oleh ibu hamil saja, namun juga orang-orang di
sekitarnya.
Sebaiknya, orang-orang yang berada di dekat ibu hamil mencari tempat lain yang lebih
terbuka ketika hendak merokok agar ibu hamil bisa menghirup udara bersih. Mengingat bahwa
dampak negatif tersebut tidak hanya memengaruhi ibu tetapi juga janin.
Sementara itu, beberapa cara yang bisa dilakukan oleh ibu hamil untuk menghindari asap
rokok adalah sebagai berikut:

 Jika memiliki kebiasaan merokok, maka hentikan kebiasaan tersebut lebih dini
 Jika ibu hamil tengah berupaya menghentikan kebiasaan merokok, maka hindari
minuman berkafein karena dapat memicu keinginan merokok.
 Menggunakan masker ketika beraktivitas di luar ruangan.
 Menerapkan pola hidup sehat untuk meminimalkan bahaya asap rokok bagi janin.
 Hindari tempat yang banyak perokok.
Itulah sejumlah alasan mengapa rokok berbahaya bagi ibu hamil dan janin. Baik ibu
hamil atau orang-orang di sekitarnya pun perlu memahami hal tersebut dan membantu ibu untuk
menjauhi asap rokok demi kesehatan ibu dan buah hati.
BAB III : PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai