KELOMPOK 1
NABILA NURNAFIAH
FAUZIAH HARSYAD
SALSABILA PUTRI APRIANTI
INDIRA INDRIANI
NOOR AFIKA
ST MAANI
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang atas rahmat-NYA dan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema
dari makalah ini yaitu “Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Kehamilan”
Pada kesempatan kali ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah Asuhan Kebidanan yang telah memberikan tugas kepada kami. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah
ini.
Kami jauh dari kata sempurna dan merupakan Langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran
yang membangun senantiasa saya harapkan makalah ini dapat berguna bagi saya pada khusunya
dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
DAFTAR ISI
KESIMPULAN ........................................................................................……………………….9
LATAR BELAKANG
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai janin lahir. Lama kehamilan normal
dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir (HPMT) yaitu 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari). Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester pertama mulai dari konsepsi sampai 3
bulan, trimester kedua mulai dari bulan keempat sampai 6 bulan, trimester ketiga mulai dari
bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2009).
Adapun faktor yang mempengaruhi kehamilan diantaranya salah satunya
ialah lingkungan
TUJUAN
Untuk mengetahui apa saja faktor lingkungan yang mempengaruhi kehamilan agar
pembaca bisa mengantisipasi terjadinya dampak negatif dari apa yang telah di paparkan.
BAB II : PEMBAHASAN
FAKTOR INTERNAL
Kehamilan yang tidak diinginkan merupakan suatu kondisi dimana pasangan tidak
menghendaki adanya proses kelahiran akibat dari kehamilan. Kehamilan juga merupakan akibat
dari suatu perilaku seksual yang bisa disengaja.kehamilan yang tidak diinginkan ini dapat
dialami ,baik oleh pasangan yang sudah menikah maupun belum nikah(PKBI,1998).
3. Cacat Lahir
Bahaya asap rokok bagi ibu hamil berikutnya adalah meningkatkan risiko bayi
mengalami cacat lahir. Ibu hamil yang sering terpapar asap rokok atau memiliki kebiasaan
merokok dapat menyebabkan kecacatan janin akibat pertumbuhan dan perkembangannya
terganggu. Kecacatan tersebut dapat berupa cacat ringan, seperti bibir sumbing, hingga gangguan
yang lebih serius, misalnya masalah pada struktur jantung atau cacat otak dan saraf.
4. Paru-Paru Melemah
Ibu dengan kebiasaan merokok atau sering terpapar asap rokok selama kehamilan dapat
meningkatkan risiko bayi memiliki paru-paru lebih lemah dibandingkan bayi yang terbebas dari
asap rokok. Apabila paru-paru melemah, risiko penyakit lainnya juga akan meningkat.
5. Solusio Plasenta
Bahaya asap rokok bagi ibu hamil dan janin selanjutnya adalah terjadinya solusio
plasenta. Solusio plasenta adalah kondisi ketika plasenta terlepas dari rahim sebelum waktu
persalinan. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan hebat pada ibu, bahkan mengancam
nyawa keduanya.
6. Keguguran
Pengaruh asap rokok bagi ibu hamil rupanya juga dapat meningkatkan risiko keguguran
di trimester pertama. Pasalnya, bahan kimia di dalam rokok dapat masuk dan mengalir ke aliran
darah ibu hamil dan janin. Hal ini akan mengganggu perkembangan janin, kelainan genetik,
cacat, dan bisa berujung pada keguguran.
Jika memiliki kebiasaan merokok, maka hentikan kebiasaan tersebut lebih dini
Jika ibu hamil tengah berupaya menghentikan kebiasaan merokok, maka hindari
minuman berkafein karena dapat memicu keinginan merokok.
Menggunakan masker ketika beraktivitas di luar ruangan.
Menerapkan pola hidup sehat untuk meminimalkan bahaya asap rokok bagi janin.
Hindari tempat yang banyak perokok.
Itulah sejumlah alasan mengapa rokok berbahaya bagi ibu hamil dan janin. Baik ibu
hamil atau orang-orang di sekitarnya pun perlu memahami hal tersebut dan membantu ibu untuk
menjauhi asap rokok demi kesehatan ibu dan buah hati.
BAB III : PENUTUP