Source: http://pranikah.org/pranikah/teratogen-si-jahat-yang-merusak-janin/
Alasan Stres dan Emosi Bisa Memengaruhi
Kesehatan Janin
Halodoc, Jakarta – Selama masa kehamilan, tidak hanya pemenuhan nutrisi dan gizi saja yang akan
memengaruhi perkembangan dan kesehatan janin, kondisi psikologi ibu ternyata sangat
berpengaruh terhadap perkembangan dan kesehatan janin dalam kandungan. Kondisi psikologi
seorang ibu hamil nyatanya bisa lebih labil jika dibandingkan dengan keadaan sebelum hamil yang
disebabkan oleh adanya perubahan hormon. Namun sebaiknya selama masa kehamilan, ibu
disarankan untuk menjauhkan kondisi psikologi yang merugikan kesehatan janin seperti emosi,
stres, atau depresi.
Saat ibu hamil mengalami stres dan emosi, tentu akan berpengaruh pada kondisi psikis ibu hamil
dan akan memengaruhi kondisi janin. Misalnya saat ibu mengalami emosi marah, maka tekanan
darah akan naik dan tentu memiliki tekanan darah yang tinggi akan membahayakan kesehatan janin.
Stres yang dirasakan ibu hamil juga dapat meningkatkan corticotropin-releasing hormone (CRH) di
awal kehamilan yang dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur.
Banyak penyebab yang membuat ibu hamil merasa stres dan emosi pada masa kehamilan.
Perubahan hormon menyebabkan ibu mengalami perubahan suasana hati yang cukup cepat. Selain
itu, ibu hamil pada trimester pertama biasanya mengalami morning sickness. Nyatanya, morning
sickness dapat menyebabkan emosi yang tidak stabil dan stres.
Mual dan muntah bisa membuat ibu hamil merasa takut atau cemas bayi kekurangan nutrisi dan
gizi. Sedangkan, rasa lelah yang dirasakan terkadang membuat ibu hamil merasakan lebih
emosional dibandingkan keadaan sebelum hamil. Sebaiknya pada masa ini, ibu hamil lebih santai
dan rileks menghadapi masa-masa morning sickness. Jangan lupa juga perhatikan asupan makanan
yang sehat untuk perkembangan dan pertumbuhan janin.
Sebenarnya tidak hanya ibu hamil yang dilarang untuk merasakan stres atau luapan emosi
berkepanjangan, karena stres dan emosi nyatanya bisa memberikan dampak yang kurang baik untuk
kesehatan. Apalagi, jika ibu hamil yang mengalami stres atau emosi. Dampaknya adalah janin juga
bisa ikut merasakan stres. Ketika stress, denyut jantung kita akan berdetak lebih kencang dari
biasanya ditambah adanya hormon adrenalin yang akan membuat ibu emosi dan meningkatkan
hormon stres pada ibu hamil, sehingga ibu hamil akan lebih mudah marah.
Selain itu, stres juga dapat memengaruhi kondisi asupan gizi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh janin,
lho. Stres dapat menjadi gangguan metabolisme tubuh pada ibu hamil, sehingga menurunkan
kekebalan tubuh dan membuat ibu hamil mudah lelah atau cepat sakit.
Stres dapat menyebabkan diare pada ibu hamil, tentu dengan mengalami sakit diare ibu hamil akan
lebih banyak mengeluarkan cairan, sehingga jika tidak ditangani dengan cepat akan membuat ibu
hamil mengalami dehidrasi, serta defisit gizi yang tentu akan berpengaruh pada suplai gizi dan
nutrisi untuk perkembangan janin.
Kekurangan nutrisi dan gizi nyatanya berpengaruh buruk pada janin. Parahnya, jika ibu hamil
mengalami stres dan emosi yang berlebihan, dikhawatirkan akan meningkatkan risiko keguguran
pada kandungan sebanyak 2-3 kali lipat. Maka dari itu, sebaiknya ibu hamil hindari stres dan luapan
emosi yang berlebihan.
Kehamilan adalah masa-masa yang indah dan sangat dinantikan oleh setiap wanita. Sebaiknya ibu
mulai menikmati kehamilan dan perhatikan kondisi janin dan ibu agar selalu sehat sampai hari
kelahiran nanti. Jika ibu memiliki masalah seputar psikologi atau kehamilan, ibu bisa menggunakan
aplikasi Halodoc untuk tanya langsung pada dokter. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App
Store atau Google Play sekarang juga!
Source: https://www.halodoc.com/artikel/alasan-stres-dan-emosi-bisa-memengaruhi-kesehatan-janin