Anda di halaman 1dari 12

Faktor Penyebab

Teratogen
Kelompok 3 :
1. Mona Reval Liju NPM.2010070150008
2. Feni Fiona Febriani NPM.2010070150010
3. Putri Salsa Kharina NPM.2010070150012
4. Elni Susmita NPM.2010070150013
5. Alhawa Mira Salima NPM.2010070150014
6. Agnes Natasya NPM.2010070150015
7. Firly Lestary Rahayu NPM.2010070150016
8. Chelfi Apri Kurnia NPM.2010070150017
9. Thomas Prasetyo NPM.2010070150018
10. Putri Tsaqifah NPM.2010070150019

Dosen Pengampu : apt. Eka Desnita, M. Farm


INTRODUCTION
Teratogen adalah agen asing yang dapat menyebabkan
bayi cacat lahir akibat terjadinya kelainan
perkembangan janin selama dalam kandungan.

Teratogen dapat berupa zat kimia, infeksi, bahan asing,


atau obat-obatan tertentu, bahkan penyakit yang
dialami oleh ibu hamil.

Diperkirakan 4-5% kasus bayi cacat lahir disebabkan


oleh paparan patogen.
Faktor Penyebab Cacat Lahir

Fisika 01 02 Kimia

Mikrobiologis 03 04 Genetik
01 Faktor Fisika

Efek teratogen dari pengaruh radiasi yang berasal sinar X adalah mikrocephali spina
bifida, cacat ekstremitas, palatoskisis (cacat celah palatum) dan kebutaan. Pada janin
manusia belum diketahui dosis aman maksimum, namun pada embrio mencit dapat
terjadi kerusakan dengan dosis 5 rad.Pengaruh radiasi dengan dosis kecil pada mencit
terbukti menyebabkan mutasi dan lebih lanjut terjadi kelainan kongenital pada generasi
berikutnya. Wanita Jepang yang hamil pada saat bom atom Hirosima dan Nagasaki,
terbukti 28% mengalami keguguran, 25% melahirkan anak yang mati, 25% mengalami
kelainan susunan saraf pusat.
• Sinar-X – sinar-X saat rontgen dapat mengganggu perkembangan organ saraf pusat dan
organ anggota gerak seperti tangan dan kaki pada saat perkembangan janin. Hingga
saat ini tidak diketahui batas aman paparan sinar-X ketika rontgen saat hamil, namun
penggunaan sinar-X untuk membersihkan gigi dianggap aman untuk dilakukan meski
sedang hamil.

• Radiasi dan kemoterapi – kedua metode pengobatan kanker ini tidak dianjurkan
dilakukan ketika hamil karena sangat berisiko mengganggu perkembangan bayi dalam
kandungan. Jika memungkinkan, prosedur ini sebaiknya ditunda hingga
pascamelahirkan. Namun jika tidak memungkinan, pengobatan ini harus tetap dilakukan
untuk mempertahankan peluang bertahan hidup ibu hamil.
02 Faktor Kimia
• Aminopterin : Merupakan kandungan dalam obat kemoterapi yang memiliki efek samping
menghambat kerja asam folat dan pertumbuhan sel DNA janin, serta menyebabkan gangguan
perkembangan sel saraf pusat pada otak janin.

• Phenytoin, valporic acid dan trimethadione – merupakan kandungan obat antiepilepsi yang
diketahui memicu kelainan jantung dan mikrosefalus pada bayi.

• Warfarin – merupakan obat pengencer darah yang dapat mengganggu perkembangan saraf otak dan
penglihatan janin.

• Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) – adalah obat antidepresan yang diketahui memicu
gangguan tidak spesifik pada saluran pernapasan dan diare pada bayi setelah dilahirkan. Meskipun
demikian perlu dipahami bahwa manfaat antidepresan saat hamil lebih tinggi daripada risikonya.
Depresi selama kehamilan lebih berisiko menimbulkan masalah kesehatan bagi ibu dan
kehamilannya dibandingkan efek samping obatnya
• . Isotretinion – obat yang digunakan untuk mengatasi jerawat diketahui
menyebabkan gangguan perkembangan berbagai organ diantaranya kelainan jantung,
bibir sumbing, dan cacat tabung saraf.

• Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors – merupakan obat antihipertensi


yang diketahui dapat menghambat perkembangan janin secara keseluruhan serta
gangguan pada ginjal bayi, dan terkadang kematian.

• Hormon androgen dan progestin – dapat memicu kelainan organ reproduksi pada
janin perempuan sehingga memiliki fitur yang lebih maskulin seperti pembesaran
klitoris dan rongga genital yang menutup.

• Hormon estrogen – dalam bentuk diethylstilbestrol (DES) diketahui dapat memicu


perkembangan abnormal pada organ uterus, serviks dan vagina pada janin
perempuan.
• Alkohol – konsumsi alkohol dikenal sebagai penyebab utama fetal alcohol syndrome, set kelainan
kongenital yang menyebabkan kerusakan otak dan masalah pertumbuhan pada janin karena ibu
minum alkohol saat hamil. Sedikit saja alkohol dapat menyebabkan gangguan perkembangan pada
tubuh bayi. Perwujudan cacat lahir terutama muncul pada bagian wajah, lengan dan kaki. FAS juga
menyebabkan gangguan saraf pusat, cacat jantung, dan keterbelakangan mental.

• Rokok – dapat meningkatkan risiko perkembangan janin secara kesulurahan dan mengalami berat
lahir rendah ketika dilahrikan. Ibu hamil yang merokok dapat menyebabkan bayi cacat lahir dengan
kelainan jantung dan otak. Bayi yang terpapar asap rokok juga lebih mungkin mengalami masalah
motorik ketika lahir, seperti refleks kaget yang lambat dan mengalami tremor. Semakin lama Anda
merokok dan semakin banyak puntung rokok yang Anda isap semakin meningkatkan risiko bayi lahir
cacat

• Obat opioid – merupakan obat yang bekerja sebagai penghilang rasa sakit seperti morfin dan
diketahui dapat meningkatkan risiko berat lahir rendah dan kelahiran prematur.

• Ganja – menyebabkan efek perubahan kerja otak. Ibu yang mengisap ganja saat hamil
meningkatkan risiko bayi mengalami berat lahir rendah, gangguan gula darah, defisiensi kalsium,
serta perdarahan otak saat dilahirkan. Obat lainnya seperti amfetamin memiliki efek yang sama
seperti ganja.
• Kokain – kokain dapat mengganggu perkembangan saraf pusat sekaligus perkembangan organ janin
selama dalam kandungan. Paparan kokain juga meningkatkan risiko anak mengalami gangguan
perilaku ketika ia lahir nanti.

• Merkuri – merupakan salah satu bahan kimia yang dapat menyebabkan cacat bawaan seperti
keterbelakangan mental dan cerebral palsy. Merkuri dapat berasal dari konsumsi seafood.
03 Faktor Mikrobiologi

Infeksi yang dapat membahayakan kehamilan, di antaranya:

• Cacar air
• Hepatitis (B, C, D, dan E)
• Infeksi enterovirus, termasuk polio
• AIDS
• Parvovirus
• Toksoplasmosis
• Infeksi streptococcus B, listeria dan candida
• Rubella
• Sitomegallovirus
• Herpes simpleks
• penyakit menular seksual seperti sifilis dan gonore.
04 Faktor Genetik

Faktor Genetik Banyak cacat kongenital terutama pada manusia yang diturunkan, dan beberapa
diantaranya jelas mengikuti pola hukum mendell. Pada banyak kasus, kelainan dapat langsung
disebabkan ole perubahan pada satu buah gen saja. Karena itu dinamakan mutasi gen tunggal yang
dimaksud mutasi yaitu perubahan pada susunan mukletida gen beberapa kelainan yang disebabkan oleh
faktor genetik yaitu :

1) Mutasi menimbulkan alel cacat yang mingkin dominan atau resesif. Pada manusia jenis cacat yang
disebabkan ole mutasi gen tunggal deperkirakanmendekati 80 % dari seluruh malformasi.Gen-gen
membentuk pasangan-pasangan disebut all, ada alel cacat yang diturunkan bersama-sama dengan
karakter jenis kelamin contohnya cacat karena mutasi adalah polydactly, syndactly, hemophylia,
musculordystrophy, albino.

2) Aberasiaberasi adalah kromosom bisa merupakan kelainan jumlah atau kelainan susun. Aberasi
merupakan penyebab penting malformasi kongenital dan aborts fontan. Diperkirakan bahwa 50% dari
semua konsepsi berakhir dengan abortus spontan dan bahwa 50 % dari abortus in mempunyai
kelainan kromosom berat. Jadi kira-kira 25% dari semua konsepsi mengalami Kelainan atau cacat
kromosom utama. Contoh cacat karena sindromo, seperti sindromo wn. sindroma turner, sindroma
klinefelter tripploidi, trisomi
THANKS
!

Anda mungkin juga menyukai