terganggu kesehatannya karena pengaruh dari kandungan rokok. Bayi yang dilahirkan oleh
seorang ibu perokok aktif ataupun pasif cenderung akan mengalami masalah berat bayi lahir
rendah (BBLR). Berat bayi lahir rendah sendiri merupakan kondisi dimana bayi dilahirkan
dengan berat lahir kurang dari 2500 gram, yang ditimbang dalam jangka waktu 1 jam setelah
lahir.2
Kondisi BBLR ini nantinya akan berpengaruh buruk terhadap masa depan bayi karena bayi
dengan kondisi BBLR cenderung mengalami pertumbuhan kognitif yang lambat sehingga ketika
bayi tersebut kelak sudah tumbuh dan masuk kejenjang pendidikan, bayi tersebut akan
mengalami kesulitan. Bahkan bayi dengan kondisi BBLR akan mengalami dampak negatif
sampai ia dewasa nanti karena kondisi BBLR meningkatkan risiko penyakit jantung koroner,
diabetes, dan gangguan metabolik, kekebalan tubuh dan ketahanan fisik yang hasilnya adalah
beban ekonomi individu dan masyarakat.3
KESIMPULAN
pengaruh rokok terhadap janin pada ibu hamil amatlah berbahaya karena rokok dapat
menyebabkan gangguan pada bayi dan bahkan keguguran serta kematian mendadak pada saat
bayi masih menjadi janin. Bahkan apabila bayi yang dikandung selamat dan dapat lahir tanpa
mengalami keguguran ataupun kematian mendadak, bayi tersebut tidak terlepas dari bahaya
fenomena BBLR yang dapat menyebabkan kesehatan bayi berkurang. Masalah BBLR ini
bahkan selamanya akan menjadi momok bagi bayi tersebut ketika bayi itu sudah tumbuh
besar karena BBLR dapat menghambat pertumbuhan kognitif serta meningkatkan resiko
terjadinya berbagai macam penyakit.
Bahaya rokok ini tak hanya menghantui ibu hamil yang merupakan seorang perokok aktif tetapi
juga ibu hamil yang merupakan perokok pasif. Bahkan berdasarkan data yang ada, dapat
diketahui bahwa jumlah ibu hamil perokok pasif bahkan lebih besar daripada perokok pasif.
Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk mengetahui betapa bahayanya rokok bagi
kesehatan mereka serta bayi yang mereka kandung. Tak kalah penting juga bagi ibu hamil untuk
mengetahui bahwa dampak negatif akibat rokok dapat terjadi bahkan jika ibu hamil tersebut
bukanlah perokok aktif, mengingat masih tingginya angka wanita yang merupakan seorang
perokok pasif.
DAFTAR PUSTAKA
1. Maidartati, Maidartati, and Priska Parsaulian. "Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I
tentang Pengaruh Rokok terhadap Tumbuh Kembang Janin di Polikandungan RSUD Kota
Bandung." Jurnal Keperawatan BSI 3.1 (2015).Nurlaila R. Hubungan ibu hamil perokok pasif
dengan kejadian bayi berat lahir rendah di badan layanan umum daerah rsu meuraksa banda
aceh. Jurnal Ilmiah STIKES U’Budiyah. 2012; 2(1):27-34.
2. Mochamad SP, Umi M. Pola kejadian bayi berat lahir rendah dan faktor yang
memengaruhinya di indonesia tahun 2010. Jurnal Badan Litbang Kesehatan. 2011; 3(14):209-
17.
3. Hanum, Hanifah, and Adityo Wibowo. "Pengaruh paparan asap rokok lingkungan pada ibu
hamil terhadap kejadian berat bayi lahir rendah." Jurnal Majority 5.5 (2016): 22-26.
4. Cnattingius, Sven. "The epidemiology of smoking during pregnancy: smoking prevalence,
maternal characteristics, and pregnancy outcomes." Nicotine & tobacco research 6.Suppl_2
(2004): S125-S140.