Marissa Anggita 223232015 Interpretatif Simbolik Gerakan Tari Merak
Marissa Anggita 223232015 Interpretatif Simbolik Gerakan Tari Merak
223232015
3A Antropologi Budaya
A. Tari Merak
Tari Merak diciptakan sekitar pada tahun 1950-an oleh seniman dan juga koreografer tari
asal Jawa Barat yang bernama Raden Tjetjep Soemantri. Tari asal daerah pasundan ini
mengambil gerakan-gerakan indah dari burung merak, dan kemudian menjadikannya tarian
yang indah. Gerakan tari ini terinspirasi dari gerakan burung merak jantan ketika memikat
betina dengan memperlihatkan keindahan bulu ekornya. Setiap penari memiliki peran
masing-masing yang diiringi musik tradisional yag bernama gending macan ucul.
B. Elemen-elemen tari
Gerak merupakan unsur utama dari tari. Gerak di dalam tari bukanlah gerak yang realistis,
melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif dan estetis. Gerak tari selalu
memperlihatkan anggota badan manusia dan berfungsi sebagai media untuk
mengkomunikasikan maksud dari pembentukan gerak. Gerak di dalam tari diberi sentuhan
seni. Di dalam gerak terdapat dua jenis, yaitu gerak murni dan gerak imitative. Gerak
imitative terjadi pada tari Merak ini, gerak dalam tarian yang menirukan tingkah laku
burung merak, seperti gerak yang bermain dengan merak betina dan jantan. Ketika sedang
terbang, mengais tanah, menggaruk-garuk tubuhnya, gerak kepala yang terpatah-patah dari
kanan ke kiri atau sebaliknya, mencari makan, dan berbagai macam tingkah laku burung
merak.
Gerak yang dilakukan oleh para penari dapat dihasilkan melalui proses berpikir,
berimajinasi, merasakan, dan merespon suatu objek yang diperoleh dari panca indera.
Gerak harus diiringi dengan cara menimbulkan rasa (ekspresi). Hasil untuk mendapatkan
rasa dalam menggerakan banyak tekniknya, diataranya tenaga, gerak yang tuntas, gerak
mana yang harus berhenti-mengalun, gerak yang memerlukan tenaga, serta olah tubuh saat
memulai menari. Semua itu dapat menimbulkan imajinasi yang merangsang kejadian
respon spontan. Untuk mempermudah mencari respon gerak, maka harus mengetahui tema
tari. Contohnya: binatang, gerak yang muncul adalah menirukan tingkah laku binatang
(burung merak).
Dari penjabaran diatas dapat diketahui bahwa suatu koreografi dari sebuah tarian bisa
dipatkan dari imajinasi yang membutuhkan rangsangan agar menjadi pikiran yang
spontan. Spontanitas itu bisa di dapatkan dari apa saja termasuk tingkahlaku binatang,
yang kita amati melalui panca indera. Dari tingkahlaku binatang tersebut bisa
memunculkan inspirasi dan imajinasi dalam membuat gerakan suatu tarian.