Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH TERAPI HUMOR TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA

LANSIA YANG MENDERITA HIPERTENSI DI DUSUN BANGUN REJO KECAMATAN


BANGKO JAMBI
Fegi Mentari1,Julvainda Eka2, Poppy Fransisca3
Program Studi S-1 Keperawatan Univeritas Karya Husada Semarang
E-mail fegimentariputrierlina@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang: Hipertensi adalah suatu kondisi medis yang kronis dimana tekanan darah meningkat
di atas tekanan darah yang disepakati normal. Nilai sistolik >140 mmHg dan nilai diastolik >90 mmHg.
Tujuan Penelitian: Untuk mengeksplorasi secara mendalam tentang gambaran pengaruh terapi humor
terhadap penurunan tekanan darah pada lansia yang menderita hipertensi di dusun bangun rejo
kecamatan bangko jambi Metode penelitian: jenis pennelitian ini adalah kuantitatif. Metode penelitian
yang digunakan adalah Quasi Experimental. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling
purposive sampling dengan total 28 sampel. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi tekanan
darah. Analisis yang digunakan yaitu analisa univariat dan bivariat dengan uji Shapiro Wilk dan Uji
paried sampel T test Hasil Penelitian: Tekanan darah responden sebelum diberikan terapi humor
didapatkan nilai tekanan darah pada variabel Sistole dengan nilai rata rata 157 sedangkan pada variable
Diastole dengan nilai rata rata 152 dan Tekanan darah responden sesudah diberikan terapi humor
didapatkan nilai tekanan darah pada variabel Sistole nilai rata-rata (mean) yaitu 152 sedangkan nilai
pada variabel Diastole menunjukan nilai rata-rata (mean) yaitu 87. Kesimpulan: Ada pengaruh yang
signifikan pada tekanan darah antara sebelum dan sesudah diberikan terapi humor pada lansia yang
menderita hipertensi atau terdapat perbedaan yang nyata antara hasil sebelum diberikan terapi humordan
sesudah diberikan terapi humor pada lansia yang menderita hipertensi di Dusun Bangun Rejo
Kecamatan Bangko Jambi

KATA KUNCI
Hipertensi, Terapi Humor, Lansia

ABSTRACT

Background: Hypertension is a chronic medical condition in which blood pressure increases above the
normal blood pressure. Systolic value >140 mmHg and diastolic value >90 mmHg. Research Objective:
To explore in depth the description of the effect of humor therapy on reducing blood pressure in elderly
people suffering from hypertension in Bangko Jambi sub-district, Bangko Jambi sub-district. Research
method: This type of research is quantitative. The research method used is Quasi Experimental. The
sample in this study used a purposive sampling technique with a total of 28 samples. The instrument
used is a blood pressure observation sheet. The analysis used is univariate and bivariate analysis with
the Shapiro Wilk test and the paried sample T test. Research Results: The blood pressure of the
respondents before being given humor therapy showed that the blood pressure value for the Systole
variable was with an average value of 157, while for the Diastole variable the average value was 152
and The blood pressure of the respondents after being given humor therapy showed that the blood
pressure value in the Systole variable showed an average value (mean), namely 152, while the value in
the Diastole variable showed an average value (mean), namely 87. Conclusion: There is a significant
influence on blood pressure between before and after being given humor therapy to elderly people who
suffer from hypertension or there is a real difference between the results before being given humor
therapy and after being given humor therapy to elderly people who suffer from hypertension in Bangun
Rejo Hamlet, Bangko Jambi District

KEYWORDS
Hypertension, Humor Therapy, Elderly

Lembaga Riset, Pengabdian Masyarakat, dan Inovasi,


ppim.unkaha@gmail.com
PENDAHULUAN
Usia lanjut atau lanjut usia adalah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih, yang secara fisik
terlihat berbeda dengan kelompok umur lainnya. menurut WHO di wilayah Asia Tenggara total jumlah
populasi Lansia sebesar 8% sekitar 142 juta jiwa. Pada tahun 2010 jumlah lansia 24,000,000 (9,77%)
dari total populasi, dan pada tahun 2020 diperkirakan jumlah Lansia mencapai 28,800,000 (11,34%)
dari total populasi. Prevalensi hipertensi di Provinsi Jambi Kabupaten Merangin menurut Propil
kesehatan Provinsi Jambi penyakit terbanyak di Provinsi Jambi pada tahun 2020 menurut daftar tabulasi
menunjukkan bahwa dari total kasus sebanyak 766. 264 kasus, penyakit Hipertensi pada urutan pertama
dengan jumlah kasus sebanyak 18,50% (141.723 kasus). [14]
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua yaitu hipertensi primer (esensial) dan
hipertensi sekunder. Hipertensi primer merupakan hipertensi dimana etiologi patofisiologinya tidak
diketahui dengan prevalensi sebesar 90% pasien hipertensi.Sedangkan sisanya < 10% penderita
hipertensi merupakan hipertensi sekunder yang disebabkan dari penyakit komorbid atau obat-obat
tertentu yang dapat meningkatkan tekanan darah. Pada kebanyakan kasus, disfungsi renal akibat
penyakit ginjal kronis atau penyakit renovaskular adalah penyebab sekunder yang paling sering

METODE
Pada penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan
adalah Quasi Experimental. Dengan desain one group pretest – posttest design. Penelitian dilakukan di
mulai dari bulan Juli 2022 sampai dengan Oktober 2022. Populasi pada penelitian ini adalah lansia yang
menderita hipertensi di Dusun Bangun Rejo berjumlah 40 lansia. Sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik sampling purposive sampling dengan total 28 sampel didapatkan dari 1 dusun yang
terdiri dari 5 RT, yaitu dari RT 33-37. Instrumen penelitian ini adalah Lembar observasi Tekanan Darah.
Pengumpulan data pada penelitian ini yaitu primer dan sekunder. Analisa data yang digunakan yaitu
analisa uivariat dan bivariat dengan uji shapiro-wilk dan Uji paried sampel T test

HASIL

Penelitian ini dilakukan di Dusun Bangun Rejo dengan reponden sebanyak 28 orang lansia yang
menderita hipertensi. Dusun Bangun Rejo yaitu suatu daerah yang terletak di desa sungai kapas
kecamatan bangko Jambi. Dusun bangun rejo terdiri dari 5 Rt yaitu Rt 33-37. Rata rata penduduk dusun
bangun rejo adalah pendatang/ transmigran daerah jawa, tetapi sebagian pendatang ada yang dari daerah
lain seperti Medan, Padang, Kalimantan dan lain lain. Penghasilan yang diutamakan warga pada daerah
ini adalah hasil dari kebun kelapa sawit dan karet.

Tabel 4. 1 Tekanan Darah Sebelum Diberikan Terapi Humor


Varia Std
bel Me Medi Minim Maxim Devi
an an um um asi

Sistole 157 157 150 166 5,0

Diasto 7,1
93 92 82 111
le

Hasil penelitian tekanan darah sebelum diberikan terapi humor didapatkan nilai tekanan darah pada
variabel Sistole nilai rata-rata (mean) yaitu 157 nilai tengah (median) yaitu 157 nilai terendah 150dan
nilai tertinggi 166 dengan standar deviasi 5,0 sedangkan nilai pada variabel Diastole menunjukan nilai
rata-rata (mean) yaitu 93 nilai tengah (median) yaitu 92 nilai terendah 82 dan nilai tertinggi 111 dengan
standar deviasi 7,1

Tabel 4. 2 Tekanan Darah Setelah Diberikan Terapi Humor

Lembaga Riset, Pengabdian Masyarakat, dan Inovasi,


ppim.unkaha@gmail.com
Varia Std
bel Me Medi Minim Maxim Devi
an an um um asi

Sistole 152 152 145 162 5,0

Diasto 4,9
87 86 81 99
le

Berdasarkan hasil penelitian tekanan darah sesudah diberikan terapi humor diatas, didapatkan
nilai tekanan darah pada variabel Sistole nilai rata-rata (mean) yaitu 152 nilai tengah (median) yaitu 152
nilai terendah 145, dan nilai tertinggi 162 dengan standar deviasi 5,0 sedangkan nilai pada variabel
Diastole menunjukan nilai rata-rata (mean) yaitu 87 nilai tengah (median) yaitu 86 nilai terendah 81 dan
nilai tertinggi 99 dengan standar deviasi 4,9.
Sebelum hasil penelitian dilakukan uji statistik Uji Static Paired T Test, terlebih dahulu
dilakukan uji normalitas menggunakan uji Shapiro wilk, dimana kriteria normal pada uji ini adalah p >
0,05. Hasil uji Shapiro wilk pada data sistole sebelum diberikan terapi humor yaitu 0,61 dan data sistole
sesudah diberikan terapi humor yaitu 0,204 lalu data diastole sebelum diberikan terapi humor yaitu 0,436
dan diastole sesudah diberikan terapi humor yaitu 0,63 sehingga keempathasil uji lebih besar dari (p<
0,05) maka dapat disimpulkan data tersebut berdistribusi normal.
Untuk mengetahui pengaruh terapi humor terhadap penurunan tekanan darah pada lansia yang
menderita hipertensi, karena data berditribusi normal maka digunakan uji Uji Static Paired T Test,
karena satu objek penelitian dilakukan dua buah perlakuan yang berbeda yaitu perlakuan pre – post test.
Jika nilai p value< 0,05 pengaruh yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan terapi humor ,
namun jika nilai signifikasi (2-tailed) > 0,05 menunjukkan tidak terdapat perbedaan atau pengaruh yang
signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan terapi humor.

Table 4. 3 Pengaruh Terapi Humor Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Yang
Menderita Hipertensi
Terapi Humor p value

Sistole Sebelum –Sistole Sesudah 0,000

Diastole Sebelum – Diastole Sesudah 0,000

Hasil pengujian Uji Static Paired T Test sistole dan diastole diperoleh nilai p value sebesar 0,000 lebih
kecil dari < 0,05 maka dapat kita simpulkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara hasil sebelum
dan sesudah diberikan terapi humor. Ada pengaruh yang signifikan pada tekanan darah antara sebelum
dan sesudah diberikan terapi humor pada lansia yang menderita hipertensi di Dusun Bangun Rejo
Kecamatan Bangko Jambi.

PEMBAHASAN
Hasil penelitian tekanan darah sebelum diberikan terapi humor didapatkan nilai tekanan darah pada
variabel Sistole dimana data tersebut bersifat normal dengan nilai rata rata 157 sedangkan pada variable
diastole data bersifat normal dengan nilai rata rata 152. Tekanan darah sistole adalah tekanan yang
terjadi ketika otot jantung berdenyut memompa darah sehingga darah terdorong keluar dari jantung
menuju ke seluruh tubuh (kontraksi).
Pada penelitan ini terlihat umur mayoritas responden 60 – 63. Sedangkan diketahui bahwa
mayoritas responden berjenis kelamin perempuan. Mayoritas perempuan dikarenakan selain sebagai ibu
rumah tangga kebanyakan dari lansia perempuan berkerja sebagai petani sehingga banyak beban yang
dapat menyerang pikiran seorang perempuan hingga menimbulkan stress dan dapat menyebabkan
hipertensi.Hal ini karena tubuh lansia mengalami penurunan baik fungsi ataupun strukturnya seperti

Lembaga Riset, Pengabdian Masyarakat, dan Inovasi,


ppim.unkaha@gmail.com
Aterosklerosis, berkurangnya elastisitas, dan penurunan relaksasi otot polos pembuluh darah dapat
menurunkan curah jantung dan meningkatkan tahanan perifer sehingga terjadi hipertens. Secara
insidensi pun usia lebih dari dan sama dengan 55 tahun 90% memiliki resiko terserang hipertensi. Dan
di usia 55-74 tahun perempuan beresiko lebih tinggi terserang hipertensi dibandingkan laki-laki.
Hasil penelitian sesudah diberikan terapi humor didapatkan nilai tekanan darah pada variabel
Sistole nilai rata-rata (mean) yaitu 152 sedangkan nilai pada variabel Diastole menunjukan nilai rata-
rata (mean) yaitu 87. Maka dari itu disimpulkan bahwa hasil sebelum dan sesudah ada penurunan yang
drastis pada nilai diastole setelah diberikan terapi humor. Tekanan darah diastole merupakan kebalikan
dari tekanan sistole yaitu tekanan darah saat darah memasuki jantung (istirahat).
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua yaitu hipertensi primer (esensial) dan
hipertensi sekunder. Hipertensi primer merupakan hipertensi dimana etiologi patofisiologinya tidak
diketahui dengan prevalensi sebesar 90% pasien hipertensi.Sedangkan sisanya < 10% penderita
hipertensi merupakan hipertensi sekunder yang disebabkan dari penyakit komorbid atau obat-obat
tertentu yang dapat meningkatkan tekanan darah. Pada kebanyakan kasus, disfungsi renal akibat
penyakit ginjal kronis atau penyakit renovaskular adalah penyebab sekunder yang paling sering
Hasil pengujian Uji Static Paired T Test sistole dan diastole diperoleh nilai p value sebesar 0,000
lebih kecil dari < 0,05 maka dapat kita simpulkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara hasil
sebelum dan sesudah diberikan terapi humor. Ada pengaruh yang signifikan pada tekanan darah antara
sebelum dan sesudah diberikan terapi humor pada lansia yang menderita hipertensi di Dusun Bangun
Rejo Kecamatan Bangko Jambi.

Penelitian yang dilakukan Wijayanto, dkk (2022) dengan judul Pengaruh Terapi Humor Dengan
Video Komedi Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Primer. Penelitian yang
telah dilakukan, maka dapat di simpulkan bahwa rata-rata tekanan darah sistolik sebelum diberikan
terapi humor 178,93 dan rata-rata tekanan darah sistolik setelah diberikan terapi humor 131,07.
Sedangkan rata-rata tekanan darah diastolik sebelum diberikan terapi humor 117,50 dan rata-rata
tekanan darah diastolik setelah diberikan terapi humor 87,50 Berdasarkan analisis data diketahui nilai
p-value 0,000 atau p-value < 0,05, yang artinya ada pengaruh terapi humor terhadap penurunan tekanan
darah pada pasien hipertensi primer

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil simpulan
sebagai berikut :
1) Tekanan darah responden sebelum diberikan terapi humor didapatkan nilai tekanan darah pada
variabel Sistole dengan nilai rata rata 157 sedangkan pada variable Diastole dengan nilai rata rata
152 pada lansia yang menderita hipertensi di Dusun Bangun Rejo Kecamatan Bangko Jambi.
2) Tekanan darah responden sesudah diberikan terapi humor didapatkan nilai tekanan darah pada
variabel Sistole nilai rata-rata (mean) yaitu 152 sedangkan nilai pada variabel Diastole menunjukan
nilai rata-rata (mean) yaitu 87 pada lansia yang menderita hipertensi di Dusun Bangun Rejo
Kecamatan Bangko Jambi.
3) Ada pengaruh yang signifikan pada tekanan darah antara sebelum dan sesudah diberikan terapi
humor pada lansia yang menderita hipertensi atau terdapat perbedaan yang nyata antara hasil
sebelum diberikan terapi humordan sesudah diberikan terapi humor pada lansia yang menderita
hipertensi di Dusun Bangun Rejo Kecamatan Bangko Jambi.

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka peneliti dapat memeberikan saran sebagai
berikut :

1) Bagi Penulis
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan penulis dalam
melakukan analisa efektivitas terapi humor terhadap penurunan tekanan darah pada lansia yang
menderita hipertensi serta menambah pengetahuan penulis dalam pembuatan skripsi.
2) Bagi Pendidikan

Lembaga Riset, Pengabdian Masyarakat, dan Inovasi,


ppim.unkaha@gmail.com
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi institusi pendidikan dalam melaksanakan
proses pembelajaran mengenai asuhan keperawatan penyakit dalam dan khususnya keperawatan
pada penderita Hipertensi yang disertai dengan pelaksanaan intervensi mandiri keperawatan
berdasarkan hasil riset yang terkait.
3) Bagi Reaponden
Diharapkan kepada lansia yang menderita hipertensi dapat mengaplikasikan secara mandiri
terapi humor untuk menurunkan tekanan darah..

REFERENCES

1. D. R. Prima, A. A. Safirha, S. Nuraini, and N. Maghfiroh, “Pemenuhan Kebutuhan Lansia


Terhadap Kualitas Hidup Lansia Di Kelurahan Grogol Jakarta Barat,” J. Kebidanan, vol. 8, no.
1, pp. 1–7, 2019, doi: 10.35890/jkdh.v8i1.115.

2. S. Husada, P. Diii, and K. Sandi, “Jurnal Ilmiah Kesehatan Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi
Husada GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TERHADAP HIPERTENSI DI
PUSKESMAS KAMPALA SINJAI Syamsi N . L , 2 A . Syamsinar Asmi,” pp. 1404–1408,
2019.

3. F. Luis and G. Moncayo, “Keperawatan Genorik. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan
[Internet]. Tersedia Pada,”
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2017/08/Keperawatan-Gerontik-
Komprehensif.pdf, vol. 68, no. 70, 2016.

4. L. N. Hakim, “Urgensi Revisi Undang-Undang tentang Kesejahteraan Lanjut Usia The Urgency
of The Elderly Welfare Law Revision,” vol. 11, no. 1, pp. 43–55, 2020, doi:
10.22212/aspirasi.v11i1.1589.

5. A. R. Sari , Margiyati, “Efektifitas Metode Self-Help Group (SHG) terhadap Tekanan Darah
pada Lansia Hipertensi,” Jurnalkeperawatan, vol. 03, p. 7, 2020, [Online]. Available:
https://stikesks-kendari.e-journal.id/JK/article/view/240/94.

6. N. Fridalni, Guslinda, A. Minropa, Febriyanti, and V. S. Sapardi, “Pengenalan Dini Penyakit


Degeneratif,” J. Abdimas Saintika, vol. 1, pp. 45–50, 2019.

7. M. Akhriansyah, “Pengaruh Progressive Muscle Relaxation (PMR) terhadap Penurunan


Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi di Panti Sosial Tresna Wherda Palembang Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2018,” J. Ilm. Univ. Batanghari Jambi, vol. 19, no. 1, p. 11, 2019, doi:
10.33087/jiubj.v19i1.544.

8. M. Nopriansyah, SST, “PROVINSI JAMBI 2020 STATISTIK PENDUDUK LANSIA,” 2020.


9. F. G. Becker et al., “No Statistik Penduduk Lanjut Usia 2020,” Syria Stud., vol. 7, no. 1, pp.
37–72, 2015, [Online]. Available:
https://www.researchgate.net/publication/269107473_What_is_governance/link/548173090cf
22525dcb61443/download%0Ahttp://www.econ.upf.edu/~reynal/Civilwars_12December2010
.pdf%0Ahttps://thinkasia.org/handle/11540/8282%0Ahttps://www.jstor.org/stable/41857625.

10. R. Andini, I. Avianty, and A. Nasution, “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Hipertensi Pada Ibu Rumah Tangga Di Puskemas Gang Aut Kelurahan Paledang
Kecamatanbogor Tengah Kota Bogor Tahun 2018,” Promotor, vol. 2, no. 1, p. 59, 2019, doi:
10.32832/pro.v2i1.1790.

Lembaga Riset, Pengabdian Masyarakat, dan Inovasi,


ppim.unkaha@gmail.com
11. L. E. Sianipar, R. B. Suroyo, M. Badiran, and Y. Yuniati, “Erderly Behavior Factors Affecting
Compliance of Hypertension Patients at Mitra Medan Public Hospital,” J. Wet. Heal., vol. 1,
no. 2, pp. 17–35, 2020, doi: 10.48173/jwh.v1i2.32.

12. Y. Zamrodah, “PROGRAM INTERVENSI PENCEGAHAN PENINGKATAN KASUS


HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SINDANG JAYA,” vol. 15, no. 2, pp. 1–
23, 2016.

13. fitra galih Nonasri, “Karakteristik Dan Perilaku Mencari Pengobatan ( Health Seeking Behavior
) Pada Penderita Hipertensi,” J. Med. Hutama, vol. 02, no. 01, pp. 402–406, 2020.

14. Dinas Kesehatan Jambi, “Profil Kesehatan Provinsi Jambi Tahun 2019,” pp. 49-51p, 2020.
15. G. Yulanda and R. Lisiswanti, “Penatalaksanaan Hipertensi Primer,” J. Major., vol. 6, no. 1, pp.
25–33, 2017.

16. F. Mardianti, D. Rachmawati, and S. Suprajitno, “Faktor Risiko Hipertensi Pada Remaja,” J.
Kesehat. Hesti Wira Sakti, vol. 10, no. 1, pp. 43–55, 2022, doi: 10.47794/jkhws.v10i1.363.

17. S. 3 Weny Kusuma 1, Yulius Tiranda 2, “TERAPI KOMPLEMENTER YANG


BERPENGARUH TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI
DI INDONESIA: LITERATURE REVIEW,” vol. 27, no. 8, pp. 14–27, 2021.

18. V. Nofia, S. Zaimy, and P. Sebdarini, “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang


Penatalaksanaan Hipertensi Terhadap Tingkat Pengetahuan Lansia Hipertensi Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kumun Debai,” J. Abdimas Saintika, vol. 1, no. 1, pp. 1–8, 2019, [Online].
Available: http://jurnal.syedzasaintika.ac.id/index.php/abdimas/article/view/853.

19. D. Masruroh, E. M. M.Has, and R. Fauziningtyas, “Pengaruh Terapi Humor dengan Media Film
Komedi terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi,” Indones. J.
Community Heal. Nurs., vol. 4, no. 1, p. 29, 2019, doi: 10.20473/ijchn.v4i1.12496.

Lembaga Riset, Pengabdian Masyarakat, dan Inovasi,


ppim.unkaha@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai