A. Hasil Penelitian
pada lansia hipertensi. Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan
Tekanan darah sebelum rendam kaki air hangat dapat dilihat pada tabel :
Tabel 4.1
Tekanan Darah Sebelum Dilakukan Rendam Hangat
Pada Lansia Hipertensi
Tekanan darah
Tekanan Darah Sistole Diastole
Minimum 140 90
Maksimum 159 99
Mean 152,5 95,5
Tabel 4.1 menunjukan bahwa tekanan darah systole dengan
sebesar 95,5.
2. Tekanan darah setelah dilakukan terapi rendam hangat
Tekanan darah setelah dilakukan terapi rendam hangat dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.2
Tekanan Darah Setelah Dilakukan Terapi Rendam Hangat
Pada Lansia Hipertensi
Tekanan darah
Tekanan Darah Sistole Diastole
Minimum 120 70
Maksimum 150 90
Mean 135,5 80,5
hangat. Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa rata-rata tekanan systole
Lansia Hipertensi
Mean Mean
Perlakuan SD t P value
Systole Diastole
sistole sebelum perlakuan terapi rendam hangat sebesar (152,5) dan rata-
systole sesudah perlakuan rendam kaki air hangat sebesar (135,5) dan rata-
rata tekanan diastole setelah perlakuan sebesar (80,5). Hasil uji normalitas
sebesar 0,063 > 0,05 sehingga data normal dan p value postest 0,048 >
parametrik yaitu uji paired sample t test. Hasil uji statistik dengan paired
sample t-test menunjukkan nilai t hitung 15,190 dengan p value 0,000 <
0,05 sehingga ada pengaruh terapi rendam hangat terhadap tekanan darah
B. Pembahasan
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis ketika
Pengukuran tekanan darah serial 150/95 mmHg atau lebih tinggi pada orang
ini peneliti tertarik untuk mengetahui adanya pengaruh terapi rendam hangat
sebesar 152,5 dan rata-rata tekanan distole sebesar 95,4. Hasil dari
hangat pada lansia dengan hipertensi dijadikan sebagai data awal untuk
terapi rendam hangat pada kaki. Terapi rendam hangat adalah terapi air
ada, gejala tidak jelas. Sehingga tekanan yang tinggi di dalam arteri
dinyatakan dengan dua angka. Angka yang diatas diperoleh pada saat
dilakukan terapi rendam kaki air hangat. Dari tabel 4.2 menunjukan
sebesar 120 mg, tekanan darah maksimum sebesar 150 mg. Rata-rata
tekanan systole setelah rendam kaki air hangatsebesar 135,5 dan rata-rata
rendam hangat pada lansia hipertensi. Hal ini dilihat dari p value < 0,05
dan terbaik dari terapi rendam kai air hangat ini dapat dilakukan dirumah
terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi (0,000 < 0,05). Hasil ini
juga dapat diketahui bahwa sebelum diberikan terapi rendam air hangat
(80,5).
memiliki tekanan darah mencapai 140 mmHg (systole) atau lebih yang
diukur ketika klien sedang duduk dan tidak melakukan aktivitas yang
berat dan tekanan darah 90mmHg atau lebih, maka klien tersebut
adalah hati. Namun, ini hanya sebagian besar darah yang mengalir ke
dalam sistem arteri, yaitu darah meninggalkan jantung. Otot polos yang
tubuh.
darah. Hal ini sesuai dengan ide gerakan dan kesehatan di Traditional
dimana reaksinya adalah akibat langsung dari air hangat, yang ditransfer
sebagai hasil dari reaksi pelindung atau secara bertahap darah di kaki
akan berkembang. Ini akan menarik darah dari daerah lain dari tubuh
yang mungkin padat atau tersumbat. Efek air hangat juga akan
kelelahan, stres, sirkulasi darah yang buruk, nyeri otot, kram, kaku dapat
karena terapi ini mudah untuk dilakukan dan dalam hal biaya terapi ini
juga relative lebih murah. Selain dari segi ekonomis, terapi ini juga
mudah ditemui dan dapat dilakukan oleh siapa saja yang mengalami
A. Kesimpulan
sebagai berikut :
1. Tekanan darah sebelum terapi rendam hangat rata-rata systole sebesar 152,5 mmHg
2. Tekanan darah setelah diberikan terapi rendam hangat mengalami penurunan rata-rata
menjadi 135,5 mmHg dengan rata-rata tekanan diastole sebesar 80,5 dan SD 8,870
3. Ada pengaruh terapi rendam hangat terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi
B. Saran
melalui pelatihan maupun melalui kegiatan diluar akademik tentang hydrotherapy atau
pun terapi alternatif lainnya untuk meningkatkan mutu dan skill mahasiswa keperawatan
saat terjun dalam dunia kerja maupun masyarakat sekitar sebagai tenaga kesehatan yang
terampil.
2. Bagi Lansia
Bagi lansia khususnya dengan hipertensi, pengobatan non farmakologi yaitu merendam
kaki menggunakan air hangat dapat diterapkan sebagai pencegahan maupun pelengkap
dengan menambahkan bahan, waktu perlakuan dan kontrol grup, sehingga dapat