Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Sebelum penulis memaparkan hasil penelitian, akan dipaparkan

distribusi frekuaensi tekanan darah sebelum dilakukan terapi rendam hangat

pada lansia hipertensi. Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan

mengenai pengaruh rendam hangat terhadap tekanan darah pada lansia

hipertensi di Posbindu Desa Batujajar Barat wilayah kerja Puskesmas

Batujajar Kabupaten Bandung Barat tahun 2015. Hasil penelitian disajikan

dalam bentuk tabel sedangkan pembahasan disajikan dalam bentuk narasi.

Hasil penelitian sebagai berikut :

1. Tekanan darah sebelum dilakukan terapi rendam hangat

Tekanan darah sebelum rendam kaki air hangat dapat dilihat pada tabel :

Tabel 4.1
Tekanan Darah Sebelum Dilakukan Rendam Hangat
Pada Lansia Hipertensi
Tekanan darah
Tekanan Darah Sistole Diastole
Minimum 140 90
Maksimum 159 99
Mean 152,5 95,5
Tabel 4.1 menunjukan bahwa tekanan darah systole dengan

rata-rata tekanan sebesar 152,5 dan rata-rata tekanan darah distole

sebesar 95,5.
2. Tekanan darah setelah dilakukan terapi rendam hangat

Tekanan darah setelah dilakukan terapi rendam hangat dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.2
Tekanan Darah Setelah Dilakukan Terapi Rendam Hangat
Pada Lansia Hipertensi

Tekanan darah
Tekanan Darah Sistole Diastole

Minimum 120 70
Maksimum 150 90
Mean 135,5 80,5

Hasil penelitian pada tabel 4.2 menggambarkan mengenai

tekanan darah systole dan diastole setelah dilakukan terapi rendam

hangat. Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa rata-rata tekanan systole

sebesar 135 dan tekanan darah diastole sesudah melakukan terapi

rendam kaki air hangat rata-rata tekanan sebesar 80,5.

3. Pengaruh Terapi Rendam Hangat Terhadap Tekanan Darah Pada

Lansia Hipertensi

Hasil penelitian pengaruh terapi rendam hangat terhadap tekanan

darah pada lansia hipertensi di Posbindu Desa Batujajar Barat wilayah

kerja Puskesmas Batujajar Kabupaten Bandung Barat tahun 2015 dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut :


Tabel 4.3
Pengaruh Terapi Rendam Hangat Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia
Hipertensi di Posbindu Desa Batujajar Barat

Mean Mean
Perlakuan SD t P value
Systole Diastole

Sebelum 152,5 95,4 7,557


15,190 0.000
Setelah 135,5 80,5 8,870

Hasil penelitian pada tabel 4.3 menunjukkan rata-rata tekanan

sistole sebelum perlakuan terapi rendam hangat sebesar (152,5) dan rata-

rata tekanan diastole sebelum perlakuan (95,4) sedangkan rata-rata tekanan

systole sesudah perlakuan rendam kaki air hangat sebesar (135,5) dan rata-

rata tekanan diastole setelah perlakuan sebesar (80,5). Hasil uji normalitas

dengan Kolmogorov-Smirnov diketahui bahwa nilai p value pretest

sebesar 0,063 > 0,05 sehingga data normal dan p value postest 0,048 >

0,05 sehingga data terdistribusi normal maka digunakan statistik

parametrik yaitu uji paired sample t test. Hasil uji statistik dengan paired

sample t-test menunjukkan nilai t hitung 15,190 dengan p value 0,000 <

0,05 sehingga ada pengaruh terapi rendam hangat terhadap tekanan darah

pada lansia hipertensi di Posbindu Desa Batujajar Barat wilayah kerja

Puskesmas Batujajar Barat Kabupaten Bandung Barat Tahun 2015.

B. Pembahasan
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis ketika

seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis

(dalam jangka waktu yang lama). Hipertensi dicirikan dengan peningkatan

tekanan darah diastolik dan sistolik yang  intermiten atau menetap.

Pengukuran tekanan darah serial 150/95 mmHg atau lebih tinggi pada orang

yang berusia diatas 50 tahun memastikan hipertensi. Insiden hipertensi

meningkat seiring bertambahnya usia (Stockslager , 2008). Dalam penelitian

ini peneliti tertarik untuk mengetahui adanya pengaruh terapi rendam hangat

terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Posbindu Desa Batujajar

Barat wilayah kerja Puskesmas Batujajar Barat Kabupaten Bandung Barat

Tahun 2015. Hasil penelitian sebagai berikut :

1. Tekanan darah sebelum dilakukan terapi rendam hangat pada lansia

hipertensi di Posbindu Desa Batujajar Barat wilayah kerja Puskesmas

Batujajar Barat Kabupaten Bandung Barat Tahun 2015.

Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata tekanan systole

sebesar 152,5 dan rata-rata tekanan distole sebesar 95,4. Hasil dari

pengukuran tekanan darah sebelum dilakukan terapi rendam kaki air

hangat pada lansia dengan hipertensi dijadikan sebagai data awal untuk

dibandingkan dengan hasil pengukuran tekanan darah setelah diberikan

terapi rendam hangat pada kaki. Terapi rendam hangat adalah terapi air

atau hydrotherapy yang didasari penggunaan air hangat secara eksternal

(dengan merendam kaki).


Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah keadaan yang ditandai

dengan terjadinya peningkatan tekanan darah didalam arteri. Hipertensi

merupakan penyakit yang umumnya tidak menunjukan gejala atau jika

ada, gejala tidak jelas. Sehingga tekanan yang tinggi di dalam arteri

sering tidak dirasakan oleh penderita. Ukuran tekanan darah (tensi)

dinyatakan dengan dua angka. Angka yang diatas diperoleh pada saat

jantung berkontraksi (sistolik), angka yang di bawah diperoleh ketika

jantung berelaksasi (diastolik).

2. Tekanan Tekanan darah setelah dilakukan terapi rendam hangat pada

lansia hipertensi di Posbindu Desa Batujajar Barat wilayah kerja

Puskesmas Batujajar Barat Kabupaten Bandung Barat Tahun 2015.

Dari tabel 4.2 menggambarkan menenai tekanan darah setelah

dilakukan terapi rendam kaki air hangat. Dari tabel 4.2 menunjukan

bahwa tekanan minimum setelah dilakukan rendam kaki air hangat

sebesar 120 mg, tekanan darah maksimum sebesar 150 mg. Rata-rata

tekanan systole setelah rendam kaki air hangatsebesar 135,5 dan rata-rata

tekanan diastole sebesar 80,5. Sehingga dengan adanya hasil penelitian

mengenai tekanan darah sebelum dilakukan terapi rendam hangat dan

setelah dilakukan terapi rendam hangat, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa terdapat perbedaan antara sebelum dan setelah dilakukan terapi

rendam hangat pada lansia hipertensi. Hal ini dilihat dari p value < 0,05

dan ini menunjukan bahwa terapi rendam hangat dapat mempengaruhi

tekanan darah pada lansia hipertensi.


Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia dikarenakan

terjadinya perubahan-perubahan pada organ tubuh, diantaranya

dikarenakan elastisitas dinding aorta menurun, katub jantung menebal

dan menjadi kaku, kemampuan jantung memompa darah menurun 1%

setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa

darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya,

kehilangan elastisitas pembuluh darah dan meningkatnya resistensi

pembuluh darah perifer.

Data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering

menyebabkan terjadinya hipertensi. Faktor yang mempengaruhinya

adalah genetik, lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis, sistem

rennin-angiotensin, defek dalam eksresi Na, peningkatan Na dan Ca

intraceluler, dan faktor-faktor yang meningkatkan resiko, seperti

obesitas, alkohol, merokok, serta polisetemia. Hipertensi sekunder

penyebab spesifiknya diketahui, seperti penggunaan estrogen, penyakit

ginjal, hipertensi vesicular renal, hiperaldoteronisme primer, dan sindrom

chusing, feokromositoma, koarktsio aorta, hipertensi yang berhubungan

dengan kehamilan, dan lain-lain.

Terapi rendam hangat pada kaki sangat baik diterapkan untuk

mendukung pengobatan konvensional klinis agar berjalan efektif dan

alami untuk mengobati berbagai jenis penyakit. Penerapan yang optimal

dan terbaik dari terapi rendam kai air hangat ini dapat dilakukan dirumah

sendiri. Terapi dengan air merupakan pengobatan yan paling sederhana,


termudah dan termurah untuk mengobati berbagai penyakit termasuk

pada klien hipertensi.

3. Pengaruh terapi rendam hangat terhadap tekanan darah pada lansia

hipertensi di Posbindu Desa Batujajar Barat wilayah kerja Puskesmas

Batujajar Barat Kabupaten Bandung Barat Tahun 2015.

Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh terapi rendam hangat

terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi (0,000 < 0,05). Hasil ini

juga dapat diketahui bahwa sebelum diberikan terapi rendam air hangat

diketahui rata-rata tekanan systole responden adalah (152,5 ) dan rata-

rata tekanan diastole sebesar(95,4). Setelah diberikan perlakuan terapi

rendam hangat, tekanan darah responden mengalami penurunan rata-rata

tekanan systole menjadi (135,5) dan rata-rata tekanan diastole menjadi

(80,5).

Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan dari Hamidin

(2010) banyak penyakit dan hampir semua peyakit dapat disembuhkan

dengan hydrotherapy seperti sakit kepala, tekanan darah tinggi

(hipertensi), kencing manis, kurang darah, TBC paru, penyakit mata,

rematik, radang otak, peradangan dimata, lumpuh, batu ginjal,

kegemukan (obesitas) dan lain-lain. Tekanan darah didefinisikan sebagai

tekanan yang terjadi di dalam pembuluh arteri manusia ketika darah

dipompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh. Apabila seseorang

memiliki tekanan darah mencapai 140 mmHg (systole) atau lebih yang

diukur ketika klien sedang duduk dan tidak melakukan aktivitas yang
berat dan tekanan darah 90mmHg atau lebih, maka klien tersebut

dikategorikan memiliki tekanan darah tinggi.

Hal ini sesuai bahwa suhu air dapat mempengaruhi pergerakan

darah. Organ kunci yang menghasilkan sirkulasi darah dalam tubuh

adalah hati. Namun, ini hanya sebagian besar darah yang mengalir ke

dalam sistem arteri, yaitu darah meninggalkan jantung. Otot polos yang

melapisi dinding arteri, venula, dan pembuluh getah bening juga

berkontribusi terhadap gerakan keseluruhan aliran darah. Kapiler dalam

sirkulasi perifer, meskipun tidak memiliki lapisan otot, dapat didorong

untuk melebar dan menyempit. Didalam lapisan kulit tedapat banyak

pembuluh kapiler, rangsangan suhu hangat pada kulit dapat

menyebabkan pelebaran pembuluh darah perifer, pelebaran pembuluh

darah perifer membantu aliran darah yang membawa oksigen ke seluruh

tubuh.

Manfaat besar dari hydrotherapy terletak pada kemampuannya

untuk mengurangi rasa sakit melalui peningkatan atau normalisasi aliran

darah. Hal ini sesuai dengan ide gerakan dan kesehatan di Traditional

Chinese Medicine (TCM). TCM percaya kesehatan yang buruk dimulai

saat aliran energi yang terhalang atau terganggu, yang dapat

menyebabkan penyumbatan dan stasis darah. Tanda pertama dari situasi

ini adalah rasa sakit, Hydrotherapy mengurangi rasa sakit dengan

merangsang produksi endorfin, yang merupakan zat kimia saraf yang

memiliki sifat analgesik.


Rendam kaki air hangat merupakan salah satu metode dari

hydrotherapy. Dalam aplikasinya, merendam kaki selama 5 menit akan

mempengaruhi sirkulasi darah. Reaksi tubuh dianggap respon intrinsik,

dimana reaksinya adalah akibat langsung dari air hangat, yang ditransfer

ke tubuh. Dalam aplikasinya,merendam kaki air hangat setelah 5 menit,

respon tubuh adalah reaktif, di mana tubuh Anda menciptakan reflek

sebagai hasil dari reaksi pelindung atau secara bertahap darah di kaki

akan berkembang. Ini akan menarik darah dari daerah lain dari tubuh

yang mungkin padat atau tersumbat. Efek air hangat juga akan

meningkatkan metabolisme dan suhu tubuh.

Rendam hangat pada kaki juga membantu meningkatkan sirkulasi

darah dengan memperlebar pembuluh darah sehingga lebih banyak

oksigen dibawa ke jaringan yang mengalami pembengkakan atau

penyumbatan pembuluh darah yang nantinya dapat menyebabkan

hipertensi. Perbaikan sirkulasi darah juga memperlancar sirkulasi getah

bening sehingga membersihkan tubuh dari racun. Oleh karena itu,

masyarakat yang menderita berbagai penyakit seperti tekanan darah

tinggi, rematik, radang sendi, linu panggul, sakit punggung, insomnia,

kelelahan, stres, sirkulasi darah yang buruk, nyeri otot, kram, kaku dapat

menggunakan terapi air untuk meringankan masalah tersebut.

Menurut Traditional Chinese Medicine (TCM), kaki adalah

jantung kedua manusia yang mencerminkan kondisi kesehatan tubuh

manusia. Ada banyak titik akupunktur di telapak kaki. Enam meridian


(jantung, hati, kandung kemih, ginjal, limpa dan lambung) ada di kaki.

Merendam kaki menggunakan air hangat dapat memanaskan seluruh

tubuh, meningkatkan sirkulasi darah ke bagian atas tubuh dan juga

melepaskan tekanan. Air hangat juga meningkatkan eliminasi,

mengurangi peradangan, dan merangsang sirkulasi dalam darah.

Hydrotherapy menggunakan metode rendam kaki air hangat

sebagai penyembuhan berbagai penyakit dapat membantu masyarakat,

karena terapi ini mudah untuk dilakukan dan dalam hal biaya terapi ini

juga relative lebih murah. Selain dari segi ekonomis, terapi ini juga

mudah ditemui dan dapat dilakukan oleh siapa saja yang mengalami

keluhan berbagai penyakit termasuk pada klien hipertensi.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Tekanan darah sebelum terapi rendam hangat rata-rata systole sebesar 152,5 mmHg

dengan rata-rata tekanan diastole sebesar 95,4 dan SD 7,557

2. Tekanan darah setelah diberikan terapi rendam hangat mengalami penurunan rata-rata

menjadi 135,5 mmHg dengan rata-rata tekanan diastole sebesar 80,5 dan SD 8,870

3. Ada pengaruh terapi rendam hangat terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi

dengan nilai P value 0,000 < 0,05.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi Institusi Kesehatan

Bagi Tenaga kesehatan perlu adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan

melalui pelatihan maupun melalui kegiatan diluar akademik tentang hydrotherapy atau

pun terapi alternatif lainnya untuk meningkatkan mutu dan skill mahasiswa keperawatan

saat terjun dalam dunia kerja maupun masyarakat sekitar sebagai tenaga kesehatan yang

terampil.
2. Bagi Lansia

Bagi lansia khususnya dengan hipertensi, pengobatan non farmakologi yaitu merendam

kaki menggunakan air hangat dapat diterapkan sebagai pencegahan maupun pelengkap

pengobatan farmakologi yang telah diterima.

3. Bagi Peneliti berikutnya

Bagi peneliti berikutnya dapat digunakan sebagai rekomendasi penelitian selanjutnya

dengan menambahkan bahan, waktu perlakuan dan kontrol grup, sehingga dapat

diperoleh lama waktu yang lebih efektif.

Anda mungkin juga menyukai