Kata Kunci: : Peran Masjid, Masyarakat, Umat Muslim, Masjid Jamik Kauman Sragen
I. PENDAHULUAN disebut sebagai anggota organisasi Wali
Songo.
Mayoritas penduduk Indonesia beragama
Masjid sebagai bagian dari bukti
Islam, dan Indonesia merupakan negara
penyebaran Islam ialah salah satu sarana
dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di
yang fungsinya serta maknanya sangat
dunia. Sebagai bagian dari umat Islam, kita
penting bagi kemajuan umat dalam
harus memahami bahwa keberadaan agama
pembentukan kepribadian muslim. Sejak
Islam tidak bisa dianggap enteng, meskipun
lahirnya Islam di bawah naungan Nabi
masih memiliki beberapa kelemahan. Agama
Muhammad SAW, masjid dibangun
Islam di Indonesia merupakan warisan
berdasarkan prinsip ketaqwaan kepada Allah
Walisongo dan sarana untuk menyebarkan
SWT mempunyai peranan yang sangat
Agama Islam Di Indonesia (Fahira, dkk.,
penting serta berharga dalam pembentukan
2021: 747). Sebagai sebuah warisan, Agama
akhlak bagi masyarakat Islam, baik secara
Islam merupakan amanah sejarah yang harus
muamalah maupun aqidah syariah, bahkan
dipelihara dan dikembangkan umat Islam
siyasah atau tindakannya. Kemudian, masjid
dari masa ke masa. Pada saat yang sama,
sebagai fasilitas untuk kegiatan keagamaan
Agama Islam menyebar ke berbagai daerah
yang dapat menumbuhkan nilai akhlakul
untuk membuka kesempatan bagi masyarakat
karimah yang diperlukan banyak
Indonesia untuk mempelajari dan mendalami
masyarakat.
Islam.
Islamisasi merupakan kegiatan penting
Masyarakat kota Madinah antusias
dalam penyebaran Islam di nusantara, karena
menyambut hijrah Nabi Muhammad SAW ke
ketika ajaran Islam yang disebarkan oleh
Walisanga menyebar di nusantara, terdapat Madinah, masyarakat Madinah memandang
Nabi Muhammad SAW sebagai sosok
bukti sejarah masuknya Islam di nusantara
kenabian sekaligus pemimpin yang disegani,
(Faizal dan Rifki, 2018: 67). Penyebaran
juga atas keberhasilannya dalam
Islam di nusantara yang dilakukan para dai
memperjuangkan dan membela Islam (Aisa,
terjadi melalui beberapa proses yaitu
2023). Semula dakwah dilakukan di rumah
Islamisasi bisnis, perkawinan, pendidikan,
sahabat dan pengikutnya, setelah ada masjid
seni dan budaya. Di tengah kultur yang
Nabawi yang didirikan oleh Nabi
berbeda islamisasi dilakukan melalui media
Muhammad Saw di Madinah, kemudian
dakwah. Awalnya penyebaran Islam di Pulau
kegiatan dakwah berkembang dan berpindah
Jawa dimulai dari daerah pesisir, kemudian
ke masjid tersebut. Selain itu, pusat dakwah
berpindah ke pedalaman. Para penyebar
serta kehidupan masyarakat juga dilakukan di
Islam utama di nusantara adalah para ulama
masjid.
dan raja atau sultan, sedangkan para ulama
Masuknya agama Islam di nusantara pada
yang menyebarkan Islam di pulau Jawa
mulanya berbarengan dengan
berkembangnya hubungan dagang antara merupakan salah satu masjid tertua di
masyarakat nusantara dengan beberapa Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Tokoh
negara lainnya. Praktik keagamaan Islam ulama pada masa itu adalah KH. Zaenal
kemudian menyebar ke beberapa wilayah Mustopo dan kedua anaknya H. Muh Nur
yang berpusat pada satu tempat, yaitu masjid. dan H. Faqih. Kemudian status Masjid
Pada masa itu, masjid mempunyai fungsi Kauman berubah menjadi milik Kyai H.
yang luas tidak hanya menjadi tempat ibadah, Zaenal Mustopo, dan Kementerian
namun juga menjadi pusat organisasi agama Pariwisata, Kebudayaan, dan Olahraga
Islam, sehingga dianggap sebagai pusat melakukan inventarisasi masjid ini. Masjid
kebudayaan umat Islam Indonesia. Dalam Jamik Kauman merupakan salah satu masjid
babat Tanah Jawa menyebutkan bahwa Wali tua yang ada di Kabupaten Sragen Jawa
Songo menyelenggarakan tempat Tengah dengan luas kurang lebih 144 m2
berkumpulnya sosial keagamaan di Masjid sejak didirikan dan terletak di Desa Kauman
Agung Demak dan Masjid Cirebon (Sutrisno, Desa Sragen Wetan.
2023). Yang menarik dari Masjid Jamik Kauman
Di banyak daerah pedesaan, masjid tidak Sragen adalah masjid ini dibangun oleh
hanya menjadi tempat beribadah, tetapi juga utusan Keraton Kasunanan Surakarta dengan
tempat anak-anak belajar dan membaca Al- arsitektur Hindu-Jawa sebagai sarana
Quran, untuk merayakan hari besar Islam dan peribadahan masyarakat Kauman. Masjid
ajaran Islam. Di perkotaan, selain kegiatan Jamik Kauman di Kabupaten Sragen, Jawa
tersebut, masjid juga sebagai tempat bagi Tengah mampu menarik perhatian
generasi muda Islam untuk belajar ceramah masyarakat dengan berbagai program dan
dan diskusi. Nabi Muhammad SAW kegiatannya. Beberapa diantaranya adalah
memberikan pengetahuan dan petunjuk agar Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA), Kajian
masjid dapat dijadikan tempat menuntut ilmu Minggu Pagi dan Madina (Madrasah
dan mengadakan halaqah keilmuan. Diniyah). Masjid ini sering digunakan untuk
Sebaliknya masjid memberikan pengaruh kegiatan dzikir-tahlil dan malam hari pada
yang besar terhadap pendidikan umat Islam, hari Jumat dan Minggu pagi.
dari yang kecil hingga besar, menghasilkan Letak masjid yang tidak terlihat dari jalan
ulama-ulama yang ikhlas dan dapat raya juga membuat sedikit musafir datang ke
memberikan tarbiyah Islamiyah. masjid tersebut. Masjid ini dikenal aktif
Beberapa masjid kini telah berkembang dalam kegiatan kajian pemuda, meskipun
pesat, seperti Masjid Jamik Kauman di kecil-kecilan namun tetap aktif diadakan
Kabupaten Sragen, Jawa Tengah yang setiap Sabtu malam. Topik dan pembicaranya
merupakan salah satu contoh masjid yang berbeda-beda setiap kajiannya, terkadang ada
banyak fungsinya dalam pengembangan kajian kemuslimahan Islam yang diisi
pendidikan Islam. Masjid Jamik Kauman ustadzah.
Antusiasme warga semakin bertambah digunakan untuk mempermudah atau
dengan adanya program-program yang
memperjelas lokasi yang akan menjadi tujuan
diselenggarakan di masjid. Hal itu dilakukan
penelitian. Lokasi penelitian ini adalah
untuk menghidupkan kembali masjid yang
sebelumnya hanya berfungsi sebagai tempat Masjid Jamik Kauman yang terletak di
ibadah. Meski begitu, kegiatan kajian masih
Dusun Kebayanan Krapyak, Sragen Wetan,
diselenggarakan walaupun dengan cakupan
Kec. Sragen, Kab. Sragen, Jawa
acara yang relatif kecil, sedangkan program
lain seperti pengajian akbar, pembinaan Tengah.Waktu Penelitian yang dilaksanakan
dalam skala besar belum terlaksana. Oleh
oleh peneliti berakhir dalam waktu kurang
karena itu, diperlukan pengelolaan masjid
lebih 2 (dua) bulan sejak izin penelitian
yang jelas untuk mengoptimalkan
operasional dan peran Masjid Jamik Kauman diberikan, 1 bulan untuk pengumpulan data,
bagi perkembangan umat Islam Srageni.
dan 1 bulan untuk pengolahan data yang
Program-program tersebut diharapkan
berupa penyajian ke dalam bentuk skripsi
mampu memaksimalkan peran masjid dalam
jantung kehidupan masyarakat, khususnya serta proses bimbingan yang berlangsung..
dalam peran Masjid Jamik Kauman pada
Penelitian ini mengunakan teknik purposive
masyarakat di Kabupataen Sragen, Jawa
sampling. Karena peneliti merasa sampel
Tengah.
Berdasarkan pemaparan di atas terkait yang diambil paling mengetahui tentang
masjid sebagai salah satu sarana islamisasi,
masalah yang akan diteliti oleh peneliti.
maka penulis tertarik untuk melakukan
Penggunaan purposive sampling dalam
penelitian terhadap Masjid Jamik Kauman
sebagai Masjid tertua di Kabupaten Sragen penelitian ini yaitu bertujuan untuk dapat
Provinsi Jawa Tengah dan peran Masjid
mengetahui bagaimana peranan Masjid
Jamik Kauman pada masyarakat di Sragen.
Jamik Kauman dalam melakukan islamisasi
Maka penelitian ini diberi judul “Peranan
Masjid Jamik Kauman Di Masyarakat di Kabupaten Sragen Jawa Tengah.
Kabupaten Sragen Jawa Tengah”.