Anda di halaman 1dari 12

Masjid Jamik Kauman ....

(Resultan Aqshal Hafizh Sukamto) 1

PERANAN MASJID JAMIK KAUMAN DI MASYARAKAT KABUPATEN SRAGEN JAWA


TENGAH

Oleh: Resultan Aqshal Hafizh Sukamto .


Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, dan Politik Universitas Negeri Yogyakarta
resultanaqshal.2019@student.ac.id
Abstrak
Masjid Jamik Kauman menjadi salah satu masjid tertua di Kabupaten Sragen Jawa Tengah yang
berperan besar dalam pengembangan pendidikan Islam. Masjid Jamik Kauman merupakan salah satu
masjid tertua di Kabupaten Sragen Jawa Tengah, yang dibangun oleh utusan Kraton Kasunanan Surakarta
serta mampu mampu menarik perhatian masyarakat dengan berbagai program dan kegiatan yang dimiliki.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan Masjid Jamik Kauman pada masyarakat di
Kabupaten Sragen Jawa Tengah.
Metode penelitian ini pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa
wawancara, observasi, dan studi dokumen. Subyek penelitian adalah jamaah Masjid Jamik Kauman
Sragen. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive samplingvyakni menggunakan kriteria
sesuai kebutuhan penelitian. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman yang
terdiri dari kegiatan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ditemukan bahwa peranan Masjid Jamik Kauman pada masyarakat terlihat dari
fungsi yang dijalankannya. Pada fungsi keagamaan, Masjid berperan sebagai tempat ibadah seperti sholat
lima waktu dan kegiatan keagamaan lainnya. Pada fungsi sosial, Masjid berperan sebagai sarana
berkumpul warga. Pada fungsi ekonomi, Masjid berperan sebagai perantara dalam menyebarkan bantuan
melalui koperasi LAZIS NU. Pada fungsi pendidikan, Masjid berperan sebagai lembaga pendidikan
nonformal. Pada fungsi dakwah, Masjid berperan sebagai sarana berdakwah melalui pengadaan kegiatan
pengajian akbar dan ceramah rutin.

Kata Kunci: : Peran Masjid, Masyarakat, Umat Muslim, Masjid Jamik Kauman Sragen
I. PENDAHULUAN disebut sebagai anggota organisasi Wali
Songo.
Mayoritas penduduk Indonesia beragama
Masjid sebagai bagian dari bukti
Islam, dan Indonesia merupakan negara
penyebaran Islam ialah salah satu sarana
dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di
yang fungsinya serta maknanya sangat
dunia. Sebagai bagian dari umat Islam, kita
penting bagi kemajuan umat dalam
harus memahami bahwa keberadaan agama
pembentukan kepribadian muslim. Sejak
Islam tidak bisa dianggap enteng, meskipun
lahirnya Islam di bawah naungan Nabi
masih memiliki beberapa kelemahan. Agama
Muhammad SAW, masjid dibangun
Islam di Indonesia merupakan warisan
berdasarkan prinsip ketaqwaan kepada Allah
Walisongo dan sarana untuk menyebarkan
SWT mempunyai peranan yang sangat
Agama Islam Di Indonesia (Fahira, dkk.,
penting serta berharga dalam pembentukan
2021: 747). Sebagai sebuah warisan, Agama
akhlak bagi masyarakat Islam, baik secara
Islam merupakan amanah sejarah yang harus
muamalah maupun aqidah syariah, bahkan
dipelihara dan dikembangkan umat Islam
siyasah atau tindakannya. Kemudian, masjid
dari masa ke masa. Pada saat yang sama,
sebagai fasilitas untuk kegiatan keagamaan
Agama Islam menyebar ke berbagai daerah
yang dapat menumbuhkan nilai akhlakul
untuk membuka kesempatan bagi masyarakat
karimah yang diperlukan banyak
Indonesia untuk mempelajari dan mendalami
masyarakat.
Islam.
Islamisasi merupakan kegiatan penting
Masyarakat kota Madinah antusias
dalam penyebaran Islam di nusantara, karena
menyambut hijrah Nabi Muhammad SAW ke
ketika ajaran Islam yang disebarkan oleh
Walisanga menyebar di nusantara, terdapat Madinah, masyarakat Madinah memandang
Nabi Muhammad SAW sebagai sosok
bukti sejarah masuknya Islam di nusantara
kenabian sekaligus pemimpin yang disegani,
(Faizal dan Rifki, 2018: 67). Penyebaran
juga atas keberhasilannya dalam
Islam di nusantara yang dilakukan para dai
memperjuangkan dan membela Islam (Aisa,
terjadi melalui beberapa proses yaitu
2023). Semula dakwah dilakukan di rumah
Islamisasi bisnis, perkawinan, pendidikan,
sahabat dan pengikutnya, setelah ada masjid
seni dan budaya. Di tengah kultur yang
Nabawi yang didirikan oleh Nabi
berbeda islamisasi dilakukan melalui media
Muhammad Saw di Madinah, kemudian
dakwah. Awalnya penyebaran Islam di Pulau
kegiatan dakwah berkembang dan berpindah
Jawa dimulai dari daerah pesisir, kemudian
ke masjid tersebut. Selain itu, pusat dakwah
berpindah ke pedalaman. Para penyebar
serta kehidupan masyarakat juga dilakukan di
Islam utama di nusantara adalah para ulama
masjid.
dan raja atau sultan, sedangkan para ulama
Masuknya agama Islam di nusantara pada
yang menyebarkan Islam di pulau Jawa
mulanya berbarengan dengan
berkembangnya hubungan dagang antara merupakan salah satu masjid tertua di
masyarakat nusantara dengan beberapa Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Tokoh
negara lainnya. Praktik keagamaan Islam ulama pada masa itu adalah KH. Zaenal
kemudian menyebar ke beberapa wilayah Mustopo dan kedua anaknya H. Muh Nur
yang berpusat pada satu tempat, yaitu masjid. dan H. Faqih. Kemudian status Masjid
Pada masa itu, masjid mempunyai fungsi Kauman berubah menjadi milik Kyai H.
yang luas tidak hanya menjadi tempat ibadah, Zaenal Mustopo, dan Kementerian
namun juga menjadi pusat organisasi agama Pariwisata, Kebudayaan, dan Olahraga
Islam, sehingga dianggap sebagai pusat melakukan inventarisasi masjid ini. Masjid
kebudayaan umat Islam Indonesia. Dalam Jamik Kauman merupakan salah satu masjid
babat Tanah Jawa menyebutkan bahwa Wali tua yang ada di Kabupaten Sragen Jawa
Songo menyelenggarakan tempat Tengah dengan luas kurang lebih 144 m2
berkumpulnya sosial keagamaan di Masjid sejak didirikan dan terletak di Desa Kauman
Agung Demak dan Masjid Cirebon (Sutrisno, Desa Sragen Wetan.
2023). Yang menarik dari Masjid Jamik Kauman
Di banyak daerah pedesaan, masjid tidak Sragen adalah masjid ini dibangun oleh
hanya menjadi tempat beribadah, tetapi juga utusan Keraton Kasunanan Surakarta dengan
tempat anak-anak belajar dan membaca Al- arsitektur Hindu-Jawa sebagai sarana
Quran, untuk merayakan hari besar Islam dan peribadahan masyarakat Kauman. Masjid
ajaran Islam. Di perkotaan, selain kegiatan Jamik Kauman di Kabupaten Sragen, Jawa
tersebut, masjid juga sebagai tempat bagi Tengah mampu menarik perhatian
generasi muda Islam untuk belajar ceramah masyarakat dengan berbagai program dan
dan diskusi. Nabi Muhammad SAW kegiatannya. Beberapa diantaranya adalah
memberikan pengetahuan dan petunjuk agar Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA), Kajian
masjid dapat dijadikan tempat menuntut ilmu Minggu Pagi dan Madina (Madrasah
dan mengadakan halaqah keilmuan. Diniyah). Masjid ini sering digunakan untuk
Sebaliknya masjid memberikan pengaruh kegiatan dzikir-tahlil dan malam hari pada
yang besar terhadap pendidikan umat Islam, hari Jumat dan Minggu pagi.
dari yang kecil hingga besar, menghasilkan Letak masjid yang tidak terlihat dari jalan
ulama-ulama yang ikhlas dan dapat raya juga membuat sedikit musafir datang ke
memberikan tarbiyah Islamiyah. masjid tersebut. Masjid ini dikenal aktif
Beberapa masjid kini telah berkembang dalam kegiatan kajian pemuda, meskipun
pesat, seperti Masjid Jamik Kauman di kecil-kecilan namun tetap aktif diadakan
Kabupaten Sragen, Jawa Tengah yang setiap Sabtu malam. Topik dan pembicaranya
merupakan salah satu contoh masjid yang berbeda-beda setiap kajiannya, terkadang ada
banyak fungsinya dalam pengembangan kajian kemuslimahan Islam yang diisi
pendidikan Islam. Masjid Jamik Kauman ustadzah.
Antusiasme warga semakin bertambah digunakan untuk mempermudah atau
dengan adanya program-program yang
memperjelas lokasi yang akan menjadi tujuan
diselenggarakan di masjid. Hal itu dilakukan
penelitian. Lokasi penelitian ini adalah
untuk menghidupkan kembali masjid yang
sebelumnya hanya berfungsi sebagai tempat Masjid Jamik Kauman yang terletak di
ibadah. Meski begitu, kegiatan kajian masih
Dusun Kebayanan Krapyak, Sragen Wetan,
diselenggarakan walaupun dengan cakupan
Kec. Sragen, Kab. Sragen, Jawa
acara yang relatif kecil, sedangkan program
lain seperti pengajian akbar, pembinaan Tengah.Waktu Penelitian yang dilaksanakan
dalam skala besar belum terlaksana. Oleh
oleh peneliti berakhir dalam waktu kurang
karena itu, diperlukan pengelolaan masjid
lebih 2 (dua) bulan sejak izin penelitian
yang jelas untuk mengoptimalkan
operasional dan peran Masjid Jamik Kauman diberikan, 1 bulan untuk pengumpulan data,
bagi perkembangan umat Islam Srageni.
dan 1 bulan untuk pengolahan data yang
Program-program tersebut diharapkan
berupa penyajian ke dalam bentuk skripsi
mampu memaksimalkan peran masjid dalam
jantung kehidupan masyarakat, khususnya serta proses bimbingan yang berlangsung..
dalam peran Masjid Jamik Kauman pada
Penelitian ini mengunakan teknik purposive
masyarakat di Kabupataen Sragen, Jawa
sampling. Karena peneliti merasa sampel
Tengah.
Berdasarkan pemaparan di atas terkait yang diambil paling mengetahui tentang
masjid sebagai salah satu sarana islamisasi,
masalah yang akan diteliti oleh peneliti.
maka penulis tertarik untuk melakukan
Penggunaan purposive sampling dalam
penelitian terhadap Masjid Jamik Kauman
sebagai Masjid tertua di Kabupaten Sragen penelitian ini yaitu bertujuan untuk dapat
Provinsi Jawa Tengah dan peran Masjid
mengetahui bagaimana peranan Masjid
Jamik Kauman pada masyarakat di Sragen.
Jamik Kauman dalam melakukan islamisasi
Maka penelitian ini diberi judul “Peranan
Masjid Jamik Kauman Di Masyarakat di Kabupaten Sragen Jawa Tengah.
Kabupaten Sragen Jawa Tengah”.

II. METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian adalah tempat


III. HASIL PENELITIAN DAN
penelitian guna dilakukannya kegiatan PEMBAHASAN

penelitian. Penentuan lokasi penelitian A. Gambaran Umum Masjid Jamik


Kauman
Masjid Jamik Kauman bertempat sesuai topik penelitian dan yang bersedia
di Desa Kauman, RT 26/RW 08, Desa
untuk diwawancara demi kepentingan
Sragen Wetan, Kabupaten Sragen, Jawa
penelitian. Masjid menjadi pusat peradaban
Tengah. Merancang dan membangun
Masjid Jamik dan tanah wakaf yang Islam memiliki beberapa fungsi dan peran
dikembangkan sejak tahun 1826 M dan
penting di tengah masyarakat. Masjid selain
dikelola sepenuhnya oleh Kerajaan
difungsikan sebagai pusat kegiatan ibadah
Sragen, Jawa Tengah. Masjid yang telah
banyak mengalami perubahan dan ritual, juga menjadi tempat untuk melakukan
renovasi ini kondisinya memprihatinkan
ibadah muamalah yang bersifat sosial.
Salah satu rumah tertua di Kabupaten
Sebagaimana Rasulullah yang menjadikan
Sragen, Jawa Tengah. Masjid Agung.
masjid sebagai sentra utama seluruh aktivitas
B. Peranan Masjid
keumatan.
Penelitian ini berfokus pada peran
Dalam hal ini Masjid Jamik Kauman
islamisasi yang dilakukan Masjid Jamik
Sragen sendiri juga memiliki berbagai peran
Kauman Kabupaten Sragen Jawa Tengah
dan fungsi dalam masyarakat di Kabupaten
melalui berbagai kegiatan yang diadakan
Sragen Jawa Tengah diantaranya menjadi
Masjid. Penelitian ini diawali dengan
tempat ibadah, sosial kemasyarakatan,
observasi awal di lokasi penelitian yakni di
ekonomi, pendidikan, politik, dakwah,
Masjid Jamik Kauman yang berada di
kesehatan.
Kampung Kauman RT 26/RW 08 Kabupaten
C. Pembahasan
Sragen Jawa Tengah, untuk memperhatikan
Masjid Jamik Kauman adalah
kondisi di lapangan secara langsung. Setelah
salah satu masjid tertua di Kabupaten
Penulis memperoleh gambaran situasi dan
Sragen, Jawa Tengah, dengan luas sekitar
kondisi tempat serta interaksi sosial antara
144 m2. pada awal berdirinya dan terletak
warga sekitar yang menunaikan ibadah dan
di Dusun Kauman, Desa Sragen Wetan.
kegiatan keagamaan di lingkungan Masjid.
Sejak didirikan oleh KH. Zainal Mustofa
selanjutnya penulis menyusun rancangan
tahun 1826, masjid Jamik banyak
penelitian berdasarkan kebutuhan yang ada di
mengalami perombakan pada bangunan
lapangan, dan menetapkan informan yang
fisiknya. Masjid Jamik Kauman sendiri
disebut kauman karena dulunya masjid merupakan tempat dimana asma Allah
paling sering dilantunkan melalui adzan,
ini merupakan tempat tinggal kaum santri
tasbih, tahmid, qamat, tahlil, istighfar
yang tengah mempelajari Islam. Seperti
serta kata-kata lain yang diperbolehkan
Masjid Kauman Masaran, dimana masjid untuk dibacakan di masjid sebagai lafaz
yang berhubungan dengan pujian nama
tersebut dulunya digunakan untuk
Allah.
menyebarkan agama Islam di Bumi
Masjid Jamik Kauman juga
Sukowati. digunakan untuk salat Sunnah, antara lain
salat Jumat yang dilaksanakan setiap hari
Berdasarkan temuan hasil
Jumat, dan salat Tarawih yang
penelitian, diketahui bahwa Masjid Jamik
dilaksanakan pada malam puasa, serta
Kauman di Kabupaten Sragen Jawa
salat Idul Fitri yang dilaksanakan ketika
Tengah menjalankan fungsi keagaaman,
hari Raya Idul Fitri, dan shalat Idul Adha.
fungsi sosial, fungsi edukasi dan dakwah
Sholat jamaah sendiri penting guna upaya
di tengah lingkungan masyarakat. pada
menciptakan kesatuan ukhuwah Islami
fungsi keagamaan, Masjid Jamik Kauman
antar sesama umat beriman yang menjadi
berperan sebagai tempat ibadah bagi
jama'ah masjid jami. Hal tersebut sesuai
warga Kauman dan umat muslim dalam
dengan penelitian Hidayat (2020) sesuai
menjalankan ibadah seperti sholat lima
dengan namanya masjid adalah tempat
waktu dan kegiatan keagamaan lainnya
sujud, maka fungsi utamanya sebagai
diantaranya pengajian dan kajian rutin
tempat ibadah shalat. Sebagaimana kita
sehabis subuh.
ketahui bahwa makna ibadah di dalam
Seperti yang telah diketahui,
Islam adalah luas menyangkut segala
fungsi utama masjid adalah sebagai
aktifitas segala kehidupan yang ditujukan
tempat shalat. Secara harfiah, shalat
untuk memperoleh ridha Allah swt. Maka
mempunyai arti “menghubungkan”,yaitu
fungsi masjid di samping sebagai tempat
menghubungkan diri kepada Tuhan, oleh
shalat juga sebagai tempat beribadah
karena itu shalat bukan sekedar ibadah
secara luas sesuai dengan ajaran Islam.
(Akhiruddin, 2015). Fungsi utama Masjid
Selanjutnya berdasarkan hasil
Jamik adalah sebagai tempat beribadah
temuan, pada fungsi sosial
kepada Allah SWT, tempat berdoa dan
kemasyarakatan Masjid Jamik Kauman di
tempat beribadah kepada-Nya. Lima
Sragen berperan sebagai sarana
waktu sehari dan semalam yaitu Subuh,
berkumpul warga serta pengadaan
Zuhur, Ashar, Maghrib dan Isya. Umat
kegiatan berbasis bantuan sosial. Dalam
Islam disarankan mengunjungi masjid
hal ini, umat Islam sendiri mendukung
untuk salat berjamaah. Masjid ini juga
ajaran tauhid (iman) yang satu dan
menyatukan. Sebab, masjid sebenarnya adalah kegiatan shalat berjamaah di
tidak hanya menjadi sarana penghubung masjid dan kegiatan sosial lainnya.
umat dengan sang Khaliq, namun juga Masjid merupakan lembaga sosial
dengan umat lain dalam interaksi yang Islam yang menjadi tempat
teratur dan fungsional. Sesuai dengan berlangsungnya berbagai proses sosial,
penelitian Rukmana (2002) masjid pada salah satunya interaksi anggota
umumnya Masjid sebagai komponen masyarakat dengan perbedaan budaya.
fasilitas sosial ialah salah satu fasilitas Masyarakat Islam sebagai sistem sosial
yang merupakan bangunan tempat Islam tidak pernah mampu melepaskan
berkumpul bagi sebagian besar umat diri dari lingkungannya, oleh karena itu
Islam untuk melakukan ibadah sebagai lingkungan hidup menjadi penting dalam
kebutuhan spiritual yang diperlukan oleh pembangunan sebuah masjid. Tujuan
ummat manusia, di samping kebutuhan utama umat Islam berkumpul di masjid
material. Dengan demikian, agar tidak hanya sekedar shalat saja, namun
kesejahteraan material dan spiritual dapat pertemuan tersebut mengembangkan
dicapai maka fasilitas-fasilitas untuk proses interaksi dan komunikasi, dimana
memenuhi kedua kebutuhantersebut hal-hal yang menjadi kepentingan
harus tersedia secara memadai di dalam bersama dibicarakan. Lambat laun timbul
suatu lingkungan. ikatan emosional dan terbentuklah
Masjid telah lama menjadi tempat kesatuan sosial di antara mereka, yaitu
ibadah kepada sang pencipta. Hingga saat kesatuan sosial umat Islam. Masjid tidak
ini masjid tidak hanya digunakan sebagai hanya dianggap sebagai instrumen
tempat ibadah, namun juga sebagai keagamaan, tetapi juga sebagai alat sosial
mediator penyebaran agama Islam, yang dapat memfasilitasi konsolidasi dan
dimana masjid tidak hanya sekedar wujud komunikasi dalam masyarakat.
kebudayaan berupa bangunan buatan Dari segi kegiatan perekonomian,
manusia (Gazalba, 2016: 247). Wadah masjid berperan sebagai perantara
kebudayaan Islam sendiri adalah penyaluran bantuan kepada warga
masyarakat atau kesatuan sosial. Segala melalui zakat dan infaq sedekah yang
tindakan dan ciptaan yang diwujudkan dikelola oleh koperasi LAZIZ NU.
dalam masyarakat Islam adalah Diketahui, hubungan dan peran masjid
kebudayaan Islam. Karena kesatuan dalam perekonomian, menurut Gazalba,
sosial umat Islam merupakan akibat dari bukanlah hubungan yang berupa kegiatan
ibadah, karena kesatuan sosial umat Islam ekonomi riil seperti produksi, distribusi,
dan unsur-unsur kebudayaan Islam dan konsumsi. Perannya dalam bidang
dihubungkan oleh masjid, salah satunya ideal atau konsep ekonomi yang
berdasarkan prinsip-prinsip Al-Quran dan
Hadits (Haerisma, 2019). Dalam meningkatkan pendidikan umat Islam
sejarahnya, hubungan masjid dengan hingga mencapai jamaah masjid yang
kegiatan ekonomi tidak hanya terbatas memahami ajaran Islam secara utuh atau
pada tempat belajar ilmu ekonomi saja, lengkap dan sempurna. Dalam bidang
namun juga pada lingkungan tempat peningkatan sumber daya manusia,
diadakannya kegiatan ekonomi, masjid dapat menjalankan peran penting
khususnya di sekitar kawasan masjid. sebagai sarana pengembangan wawasan
Pada saat yang sama, Masjid Jamik keislaman melalui penyelenggaraan
Kauman terus melakukan penelitian dan pengajian dan pendidikan keterampilan
gagasan ekonomi Islam melalui kegiatan yang diselenggarakan secara teratur atau
bersama untuk mendukung perekonomian secara rutin berkenaan dengan acara
bersama yang bermanfaat bagi masjid tertentu, sehingga masjid merupakan
dan umat. pusat pencerahan dan pusat bimbingan
Dari ajaran Islam, ekonomi Islam bagi masyarakat yang berada di
merupakan bagian hal yang penting. sekitarnya (Qadaruddin dkk, 2016).
Masalah ekonomi ialah masalah paling Masjid merupakan pusat
urgent (dharury). Ulama di masa lampau pendidikan dan pengajaran, oleh karena
tidak pernah mengabaikan kajian itu masjid disebut juga pusat ilmu
muamalah (ekonomi Islam). Hal tersebut pengetahuan. Pengetahuan disampaikan
dapat dibuktikan di dalam kitab-kitab melalui pengkajian, ceramah, kuliah,
hasil karya mereka. Ekonomi Islam tidak maupun kuthbah. Oleh karena itu, semua
hanya menjadi pilar kemajuan Islam pendidikan tidak dapat dipisahkan dari
tetapi juga merupakan fardhu ‘ain guna kehidupan rohani (spiritual). Masjid
diketahui oleh setiap umat Islam. merupakan lembaga pendidikan utama
Berdasarkan fungsi bagi umat Islam. Karena disinilah
pendidikannya, Masjid Jamik Kauman seorang anak muslim pertama kali
Sragen berfungsi sebagai sarana dikenalkan dengan pola hidup islami
pendidikan nonformal yang memberikan seperti: cara berwudhu, sholat dengan
edukasi kepada masyarakat melalui mengenalkan huruf hijaiyah.
pengajian rutin mingguan dengan topik Sebagaimana kita ketahui, pusat
pendidikan Islam. Selain itu, Masjid pendidikan adalah: sekolah, lingkungan,
Jamik ini juga mempunyai tempat belajar rumah, dan tempat ibadah (Alfarisi &
kecil bagi jamaahnya, khususnya Nufus, 2019).
perpustakaan kecil yang menyediakan Al- Pada fungsi dakwah, Masjid Jamik
Qur'an dan kitab-kitab serta koleksi buku- Kauman di Sragen berperan sebagai
buku agama Islam. Sebab fungsi yang sarana berdakwah melalui pengadaan
harus diemban oleh Masjid Jamik adalah kegiatan pengajian akbar dan ceramah
rutin oleh pemuka agama. Kegiatan khususnya Masjid Quba di kota Madinah.
dakwah di Masjid berupa pengajian akbar Pada masa itu, Masjid Quba digunakan
diadakan setiap tahunnya oleh pengurus untuk berbagai kegiatan seperti menjaga
Masjid, serta yang diadakan oleh hubungan silaturahmi (komunikasi
organisasi NU di lingkungan Masjid interaktif), menyelenggarakan kegiatan
Jamik Kauman. Pengajian akbar setiap belajar mengajar, mengelola pusat niaga
tahun tersebut diadakan dalam rangka Baitul Mal, merumuskan strategi perang,
memperingati Haul Pembina Masjid. dan melakukan kegiatan sosial, serta
Sesuai dengan penelitian (Qadaruddin menjadi pusat perancangan dan
dkk, 2016) masjid dan dakwah Islamiyah menerapkan strategi dakwah (Putra &
merupakan dua faktor yang memiliki Rumondor, 2019).
kaitan erat satu sama lain, saling isi Pada fungsi kesehatan, tidak
mengisi di antara keduanya, kalau ditemukan balai pengobatan atau klinik
diumpamakan laksana gudang dengan pada Masjid Jamik Kauman di Sragen.
barangnya. Masjid amat besar fungsinya Namun Masjid mendukung dan
dalam dakwah, baik dakwah yang mengadakan kegiatan berbasis kesehatan
dilakukan oleh Rasulullah kepada para seperti donor darah dan vaksinasi.
sahabatnya, maupun antar sesama Sedangkan tidak ditemukan fungsi politik
sahabat. karena Masjid Jamik Kauman
Dakwah adalah kewajiban setiap memisahkan kegiatan agama dan politik
muslim sesuai petunjuk Al-Qur'an dan serta tidak menyediakan ruang bagi
Hadits, saling mengingatkan akan penyebaran ideologi politik tertentu.
kebenaran dan menasehati dengan sabar. Dalam sejarahnya tercatat bahwa
Selain itu Dakwah adalah suatu kegiatan di zaman Rasulullah Saw masjid telah
yang bernilai ibadah yang bertujuan difungsikansebagai: l) Pusat ibadah; 2)
untuk membangun atau membentuk Pusat pendidikan dan pengajaran; 3)
masyarakat melalui ajaran agama Islam, Pusat penyelesaianproblematika umat
melalui pesan-pesan agama Islam. dalam aspekhukum (peradilan); 4). Pusat
Kegiatan dakwah pada hakikatnya dapat pemberdayaan ekonomi umat melalui
dilakukan dengan menggunakan berbagai Baitul Mal; 5) Pusat informasi Islam; 6)
fasilitas yang ada, termasuk pemanfaatan Bahkan pemah sebagai pusatpelatihan
masjid sebagai sarana kegiatan dakwah. militerdan urusan-urusan pemerintahan
Sejak zaman Rasulullah SAW, masjid Rasulullah. Masihbanyak fungsi masjid
digunakan sebagai sarana kegiatan yang lain. Singkatnya,pada zaman
dakwah. Rasulullah, masjid dijadikan sebagai
Hal ini misalnya terlihat pada pusat peradaban Islam (Putra &
upaya pendirian masjid pertama, Rumondor, 2019).
Pada dasarnya masjid Jamik langkah-langkah yang harus dilakukan
merupakan tempat ibadah yang harus untuk mensejahterakan masjid tersebut
bersih dengan prinsip mencetak orang- sehingga kedepannya masjid dapat
orang yang bertakwa dan beriman, memberdayakan umat dalam berbagai
beragama dan bertanggung jawab. Selain aspek kehidupan. Menjadikan masjid
itu, Masjid Jamik ini juga menciptakan sejahtera secara materi berarti
tertib ibadah masyarakat, bangunannya bagus, bersih, indah dan
mengembangkan istiqamah dan megah, dan secara spiritual ditandai
masyarakat Islami, serta memberikan dengan semangat jamaah dalam
pelayanan sosial kepada jamaah dan umat melaksanakan ibadah, atau kegiatan
Islam dengan segala keutuhan umat lainnya.
beragama. Zein juga menjelaskan dalam Masjid yang makmur ialah masjid
bukunya bahwa fungsi masjid sebagai yang berhasil berkembang menjadi pusat
tempat ibadah antara lain: 1) Hubungan dinamis bagi umat. Dengan demikian,
manusia dengan Tuhan berbentuk: shalat, masjid sebenarnya berfungsi sebagai
I'tikaf dan lain-lain; 2) Hubungan antara tempat ibadah dan pusat kebudayaan
manusia dan manusia berbentuk: zakat Islam yang lebih luas. Sudah menjadi
fitrah, pernikahan dan lain-lain; 3) tugas dan tanggung jawab seluruh umat
Hubungan manusia dengan dirinya Islam untuk mensejahterakan masjid yang
sendiri, berbentuk: mencari ilmu, mereka dirikan di tengah masyarakat
membaca Al-Quran, dll. 4) Hubungan (Moh. E. Ayub, 2017 : 69). Pesatnya
manusia dengan alam, dipahami sebagai: pertumbuhan masjid dan tantangan
memelihara, memanfaatkan dan tidak zaman memerlukan profesionalisme
merusak alam (Zein M. Wiryo Prawiro, dalam pengelolaan masjid untuk
155). mendatangkan kesejahteraan bagi masjid
Masjid Jamik merupakan masjid dan jamaahnya. Masjid saat ini dituntut
yang dibangun berdasarkan aspirasi dan untuk menata diri dengan menampilkan
keinginan masyarakat atau masyarakat karakter yang terpuji, baik dari segi
muslim di sekitarnya. Setelah masjid fasilitas, arsitektur, seni dan sarananya.
berdiri dengan baik dalam berbagai Kegiatannya harus dikelola menurut
bentuknya, maka jamaah atau warga manajemen modern dan mencontoh
masyarakat akan mengelola dan fungsi masjid pada masa Nabi
mengoperasikannya agar dapat dipelihara Muhammad SAW. Cara untuk mencapai
dan digunakan sesuai dengan peran dan hal ini adalah dengan memperbarui
tanggung jawabnya. Pembangunan pemahaman kita tentang fungsi masjid
masjid tentunya tidak berakhir dengan sebenarnya.
berdirinya masjid saja, namun harus ada
IV. KESIMPULAN Abudin, Nata. (2016). Pendidikan dalam
Perspektif Al-Qur’an. Jakarta : Kencana
Peranan Masjid Jamik Kauman Di Prenada media Grup.
Abdurrahman, M. (2019). Pendidikan Bagi Anak
Masyarakat Kabupaten Sragen Jawa Tengah
Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka.
terlihat dari fungsi yang dijalankannya yakni Cipta.
Ahmad Mansyur Surya Negara. (2017). Api
fungsi keagaaman, fungsi sosial, fungsi
Sejarah Jilid 2 Bandung,Surya Dinasti
pendidikan dan dakwah. Pada fungsi Ayub, E. Moh. dkk. (2017) Manajemen Masjid
(Jakarta: Gema insani press)
keagamaan, Masjid Jamik Kauman berperan
Al-Albani, Syaikh Muhammad Nashiruddin.
sebagai tempat ibadah bagi warga Kauman (2016). Jilbab Wanita Muslimah Menurut
Qur’an dan Sunnah, Solo : At-Tibyan.
dan umat muslim dalam menjalankan ibadah
Arikunto, S. (2017). Prosedur penelitian suatu
seperti sholat lima waktu dan kegiatan pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Azyumardi, Azra. (2017). Pesantren, Kontinuitas
keagamaan lainnya. Pada fungsi sosial
dan Perubahan, dalam Bilik-bilik Pesantren:
kemasyarakatan, Masjid berperan sebagai Sebuah Potret Perjalanan, Jakarta :
Paramadina.
sarana berkumpul warga serta pengadaan
Basir, A. (2022). Lembaga Mesjid dalam
kegiatan berbasis bantuan sosial. Pendidikan Periode Klasik. (Kota Mataram:
Kanhaya Karya)
Pada fungsi ekonomi, Masjid berperan
Budiarjo Miriam (2016).Dasar-dasar ilmu
sebagai perantara dalam menyebarkan politik (edisi revisi) Jakarta.Penerbit :
gramedia pustaka utama.
bantuan kepada warga melalui zakat maupun
Creswell, John W. (2016). Research Design
sedekah infaq yang pengelolaannya melalui Qualitative, Quantitative, and Mixed
Methods Approaches. third Edition,
koperasi LAZIZ NU. Pada fungsi
Terjemah, Achmad Fawaid, Research
pendidikan, Masjid berperan sebagai Design Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta:
lembaga pendidikan nonformal yang
Pustaka Pelajar.
memberikan edukasi bagi warga melalui Departemen Pendidikan Nasional. (2015). Kamus
pengajian rutin setiap minggunya dengan Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
tema pendidikan Islam. Pada fungsi dakwah,
Jurnal:
Masjid berperan sebagai sarana berdakwah
Azmi, S. (2016). Pendidikan kewarganegaraan
melalui pengadaan kegiatan pengajian akbar
merupakan salah satu pengejawantahan
dan ceramah rutin oleh pemuka agama. Pada dimensi manusia sebagai makhluk individu,
sosial, susila, dan makhluk
fungsi kesehatan, tidak ditemukan balai
religi. Likhitaprajna, 18(1), 77-86.
pengobatan atau klinik namun Masjid Bakhtiar, A. (2020). Eskatologi: Perspektif
Agama dan Filsafat. Refleksi, 1(3).
mendukung dan mengadakan kegiatan
Basarudin, B. (2019). Sejarah Perkembangan
Islam di Pulau Lombok pada Abad Ke-
17. SANGKéP: Jurnal Kajian Sosial
V. DAFTAR PUSTAKA Keagamaan, 2(1), 31-44.
Bachtiar, F. (2020). Identifikasi Potensi
Buku dan Arsip : Pengembangan Jalur Pejalan Kaki Di
Abdul Manan, (2018), Aneka Masalah Hukum Koridor Jalan Tegar Beriman,
Perdata Islam di Indonesia, Kencana Cibinong. Arsitekta: Jurnal Arsitektur dan
Prenada Media Group, Jakarta. Kota Berkelanjutan, 2(02), 38-47.
Abdul Aziz Dahlan, (2016). Ensiklopedia Hukum Effendi, M. N. (2020). Reposisi Peranan dan
Islam, Ikhtisar Baru, Jakarta, Fungsi Perpustakaan Masjid dalam
Mencerdaskan Umat Islam. Jurnal El- Utara. ULIL ALBAB: Jurnal Ilmiah
Pustaka, 1(1) Multidisiplin, 1(3), 393-399.
Gultom, R. Z., & Tini, A. Q. (2020). Humam, A. W. K. (2020). MENJAWAB
Pembangunan Infrastruktur dalam Islam: TUDUHAN IDEOLOGISASI DALAM
Tinjauan Ekonomi dan Sosial. Jurnal TAFSIR AHKAM: Telaah atas Kitab
Ilmiah Ekonomi Islam, 6(2), 203-211. Asbāb Ikhtilāf al-Mufasirīn fī Tafsīr Ᾱyāt
Haerisma, A. S. (2019). Konsepsi Pemikiran al-Aḥkām Karya Abdul Ilāh Ḥūri. AL
Dasar Ekonomi Islam, Ekonomi Pancasila ITQAN: Jurnal Studi Al-Qur'an, 6(2), 93-
Dan Ekonomi Kerakyatan Untuk 108
Kesejahteraan Masyarakat. Al-Mustashfa: Lubis, A. E. N., & Fahmi, F. D. (2021).
Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Pengenalan dan Definisi Hukum Secara
Syariah, 4(2), 187-199. Umum (Literature Review Etika). Jurnal
Hidayah, R. (2022). Konsep Metode Halaqah Ilmu Manajemen Terapan, 2(6), 768-789.
dalam Pembelajaran Bahasa Arab di .
Pondok Pesantren Walisongo Lampung

Yogyakarta, 14 November 2023

Anda mungkin juga menyukai