Indah Setia Prihartini1, Fadia Rizky Tsurayya2, Winda Pertiwi³, Natasya Anzeli
Putri⁴, Rayhan Rizky Aprillianto⁵, Faddel Muhammad⁶
Desain Komunikasi Visual, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Indraprasta
PGRI1, Desain Komunikasi Visual, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas
Indraprasta PGRI2, Desain Komunikasi Visual, Fakultas Bahasa dan Seni,
Universitas Indraprasta PGRI³, Desain Komunikasi Visual, Fakultas Bahasa dan
Seni, Universitas Indraprasta PGRI⁴, Desain Komunikasi Visual, Fakultas Bahasa
dan Seni, Universitas Indraprasta PGRI⁵, Desain Komunikasi Visual, Fakultas
Bahasa dan Seni, Universitas Indraprasta PGRI⁶
indahsetiap14@gmail.com, fadiarizkytsurayya@gmail.com,
putriwinda063@gmail.com, natasyaanzeli@gmai.com, rayhanr157@gmail.com,
padelm14@gmail.com
Abstrak
Iklan Gojek #DiGoMartPastiAda 2023 dapat dianalisis menggunakan pendekatan semiotika
Saussure untuk memahami struktur dan makna yang terkandung di dalamnya. Saussure
memandang bahasa sebagai sistem tanda yang terdiri dari tanda-tanda linguistik, yaitu
signifier (penanda) dan signified (yang dilambangkan). Dalam iklan ini, signifier melibatkan
visual seperti driver Gojek, mie instan, dan tulisan "di GoMart pasti ada". Sedangkan
signified mencakup makna-makna yang terkait dengan layanan dan pengalaman pengguna
Gojek. Dalam analisis ini, peran pemeran utama yang menerima pesanan juga menjadi
bagian dari signifier, menunjukkan keberagaman pengguna layanan Gojek. Kombinasi dari
semua elemen tersebut menciptakan makna konstruktif tentang kemudahan,
kenyamanan, dan keberagaman layanan Gojek. Hasil analisis semiotika ini membuka
pemahaman lebih dalam tentang cara iklan ini menggunakan tanda dan simbol untuk
merancang naratif yang mempromosikan keunggulan layanan Gojek, serta memberikan
pengguna pengalaman yang diinginkan.
PENDAHULUAN
Effendy (2002) mengungkap bahwa komunikasi mempunyai banyak makna namun dari
sekian banyak definisi yang diungkapkan oleh para ahli dapat disimpulkan secara lengkap
dengan makna hakiki yaitu komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang
kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku
baik langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media.
Media massa adalah sarana untuk menyampaikan berbagai macam informasi kepada
masyarakat. Seperti yang dikatakan Sobur (2004) bahwa secara teoritis, media massa
bertujuan menyampaikan informasi kepada masyarakat dengan benar dan efisien. Bahkan
Semiotika pada iklan memaparkan bagaimana tanda-tanda dalam iklan bekerja untuk
membuat sebuah interpretasi makna dalam iklan tersebut. Layaknya sebuah perangkat yang
saling terhubung satu sama lain, iklan tidak hanya dibuat sebatas kepentingan promosi,
melainkan membawa pesan verbal dan nonverbal. Mengetahui bahasa verbal itu tidak terlalu
sulit sedangkan bahasa nonverbal dalam sebuah iklan terkadang membuat khalayak yang
membaca dan melihatnya terheran-heran, lalu menafsirkan sendiri sesuai apa yang ada dalam
pikirannya. Semiotika pada iklan membantu kita menerjemahkan pesan iklan melalui tanda-
tanda verbal maupun nonverbal dalam sebuah iklan, untuk kita mengetahui makna dari iklan
tersebut.
Melalui iklan Gojek DiGoMartPastiAda ini Gojek memaparkan secara jelas bahwa
GoMart bukan hanya sekedar platform belanja online, melainkan juga solusi lengkap yang
mengutamakan kenyamanan, kecepatan, dan keandalan. Selain itu, iklan ini menciptakan
gambaran positif tentang nilai-nilai yang dipegang oleh Gojek dan GoMart, memberikan
pemahaman yang lebih dalam kepada calon pengguna mengenai manfaat dan pengalaman
menggunakan layanan tersebut.
Tentunya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menerangkan apa penanda
(signifier) dan petanda (signified) dari iklan Gojek #DiGoMartPastiAda. Dalam aliran Saussure,
bahasa merupakan sistem tanda, dan setiap tanda itu tersusun dari dua bagian yaitu penanda
(signifier) dan petanda (signified) (Sobur, 2004:46). Signifier (penanda) adalah semua
komponen yang terlihat, terdengar, dan nampak pada suatu objek. Sedangkan signified
(petanda) merupakan makna, esensi, konsep, dan pikiran dari apa yang terlihat dan terdengar
pada objek. Dua bagian ini merupakan hal yang krusial untuk digunakan dalam aliran semiotika
Saussure. Selanjutnya, metode pengumpulan data yang dilakukan penulis yaitu dengan
melakukan observasi langsung seperti memperhatikan, mengkaji, dan mengambil iklan yang
ada di media sosial yaitu YouTube. Data dalam analisis ini diuraikan beserta gambar yang
menjadi objek untuk mendukung pembaca dalam memahami informasi yang disampaikan.
Adegan berikutnya memperlihatkan layar ponsel laki-laki tersebut dari jarak dekat dan
tampak teks bertuliskan “Tidak Ada Pesan” pada layar ponselnya. Pada adegan ini juga
dibarengi dengan subtitle dan voice over “Ada teman yang nyari?” “Tidak ada”. Pemeran
utama pun terlihat duduk sendirian di pinggir tempat tidurnya sambil menatap ke arah ponsel.
Visual tone atau nuansa visual yang digunakan pada iklan ini adalah warna-warna cool tone
seperti biru. Jika ditelaah, visualisasi seperti ini memberikan kesan perasaan sedih, kesepian
dan tenang. Visualisasi yang digambarkan pada adegan ini menandakan pemeran utama tidak
memiliki teman sehingga ia merasa kesepian.
Berikutnya pada adegan ini memperlihatkan ekspresi wajah sedih dari pemeran utama
disertai dengan subtitle dan voice over “Masih butuh kehangatan?”, kemudian laki-laki yang
menjadi pemeran utama pada iklan tersebut menganggukan kepala, hal ini menandakan
bahwa pemeran utama menyetujui pertanyaan tersebut. Lalu shot berpindah memperlihatkan
semangkuk mie instan yang masih hangat disertai dengan subtitle dan voice over “Ada mie
instan?”, potongan adegan ini menunjukan bahwa semangkuk mie instan dapat memberikan
kehangatan.
Adegan berikutnya memperlihatkan seorang wanita berhijab dengan wajah datar yang
sedang memegang semangkuk mie instan di warung Indomie dan dibarengi dengan subtitle
Selanjutnya shot kembali memperlihatkan layar ponsel pemeran utama. Pada layar
tersebut ditampilkan tampilan layanan GoMart disertai dengan tulisan “Cari mie instan?” dan
voice over “Cari mie instan di GoMart, pasti ada”, kemudian adegan selanjutnya
memperlihatkan driver Gojek yang sedang memberikan mie instan yang dipesan kepada
pemeran utama. Di sebelah kiri bawah terdapat tulisan “di GoMart pasti ada”. Adegan ini
menandakan bahwa mie instan dan makanan lainnya dapat dipesan di GoMart. Selain itu
pesanan yang telah dipesan akan diantarkan langsung ke alamat pemesan.
Sub Bahasan
Pada bagian ini, penulis akan menguraikan lebih detail hasil serta pembahasan dari
hasil analisis iklan Gojek #DiGoMartPastiAda(2023) yang ditampilkan di YouTube.
1.
Signifier : Seorang laki-lagi yang sedang Signified: Jendela yang basah dapat
berbaring dikamarnya menghadap ke menciptakan suasana melankolis atau sedih
sebuah jendela yang basah dan juga menciptakan asosiasi dengan
penantian atau harapan, yang menunjukan
seorang laki-laki ini sedang menantikan
sesuatu atau berharap sesuatu yang akan
datang.
3.
Signifier : Berikutnya pada adegan ini Signified: Pertanyaan tersebut bisa menjadi
memperlihatkan ekspresi wajah sedih dari ungkapan dari keinginan karakter utama
pemeran utama disertai dengan subtitle untuk mendapatkan dukungan emosional
dan voice over “Masih butuh kehangatan?” atau kehangatan dari orang lain. Mungkin ada
perasaan kebutuhan akan sesuatu yang
diinginkan peran utama tersebut.
5.
SIMPULAN
Dalam setiap iklan terdapat banyak penanda dan petanda yang bisa ditemukan jika
ingin ditelusuri lebih dalam menggunakan teori semiotika Ferdinand De Saussure, dan dari
beberapa penanda dan petanda yang telah ditemukan dalam iklan #DiGoMartPastiAda dapat
disimpulkan bahwa GoMart merupakan salah satu layanan dari perusahaan Gojek yang dapat
digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari tanpa harus pergi ke toko secara langsung
karena pesanan akan diantarkan oleh driver Gojek selama kurang lebih 1 jam. Bentuk visual
dan naratif iklan menciptakan suasana yang positif dan mudah dipahami. Substansi iklan
menekankan kenyamanan, kecepatan, dan jaminan ketersediaan produk. Iklan ini
mencerminkan nilai-nilai seperti kenyamanan, kepraktisan, dan keberagaman dalam
DAFTAR PUSTAKA
Fitria, R. (2017). Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce Dalam Iklan Kampanye Pasangan
Calon Gubernur Dan Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu Tahun 2015. MANHAJ: Jurnal
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, 6(1), 44-50.
Kartiko, R. A., & Pramonojati, T. A. (2019). ANALISIS SEMIOTIKA PADA IKLAN BUKALAPAK
VERSI SUMPAH PEMUDA 28 OKTOBER. e-proceeding of management, 6(2), 5337-5349.
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/kais/issue/download/466/139
http://repository.usm.ac.id/files/skripsi/G31A/2014/G.331.14.0057/G.331.14.0057-05-BAB-II-
20190226071554.pdf
LAMPIRAN
(https://youtu.be/sPmt3k-EmrM?si=NkLUbMYfGIwbEGO1)