Anda di halaman 1dari 3

Nama : Syahrul

Kelas : Xll- is

Judul cerpen : yaki yamus

Di Kampung Tana Lia pada masa lampau hiduplah empat orang bersaudara. Anak bungsu dari mereka
ternama sakti mandraguna. Yaki Yamus namanya.

Yaki Yamus memiliki empat mata. Dua mata di sebelah depan dan dua mata lainnya di bagian belakang
kepalanya. Jika dua mata di bagian depan tertutup, dua mata di sebelah belakang kepalanya terbuka.
Begitu pula sebaliknya. Selain itu, Yaki Yamus memiliki senjata mandau yang sangat tajam. Ia sering
mengasah senjata andalannya itu.

Seperti penduduk Kampung Tana Lia lainnya, Yaki Yamus dan tiga kakaknya juga bertani dan mencari
ikan. Warga Kampung Tana Lia biasa menggunakan perangkap ikan yang terbuat dari anyaman bambu.
Mereka meletakkan perangkap ikan itu di pesisir pantai hingga ke laut. Mereka menangkap ikan yang
terjebak dalam perangkap itu.

Jika mencari ikan, Yaki Yamus menggunakan cara yang sangat berbeda dibandingkan semua warga
kampung. Ia membunuh orang dan menjadikannya sebagai umpan penangkap ikan!

Yaki Yamus memang terkenal sangat kejam. Warga kampung tidak berani melawannya karena takut
pada kesaktiannya.

Kekejaman Yaki Yamus membuat penduduk Kampung Tana Lia hidup dalam ketakutan. Mereka lalu
melaporkan tindakan Yaki Yamus kepada Sugang Sipuon, salah seorang kakak Yaki Yamus.

Sugang Sipuon sangat terkejut. Ia sama sekali tidak mengetahui kekejaman perilaku adiknya. Ia tidak
menyangka dan merasa sangat malu.

Sugang Sipuon memikirkan cara agar Yaki Yamus tidak kembali menebar kekejaman. Ia lalu membuat
sebuah tempat. Sangat kuat tempat itu karena semuanya terbuat dari besi. Setelah tempat itu jadi,
Sugang Sipuon memanggil Yaki Yamus.
“Adikku, aku telah membuat tempat ini,” kata Sugang Sipuon. ‘Aku ingin mengujinya, apakah tempat ini
kuat atau tidak.”

“Bagaimana cara mengujinya, Kak?”

“Masuklah engkau ke dalam tempat ini,” jawab Sugang Sipuon. “Jika engkau bisa keluar dari tempat ini,
berarti tempat ini tidak kuat.”

Yaki Yamus menurut. Tanpa merasa curiga, ia memasuki tempat itu.

Seketika Yaki Yamus masuk, Sugang Sipuon langsung menutup dan merantai tempat itu dengan rantai
besi. Tidak ada celah sedikitpun bagi Yaki Yamus untuk meloloskan diri.

Sugang Sipuon menunggu. Beberapa saat kemudian ia terperanjat. Rantai beSi dan tempat buatannya
yang sangat kokoh itu mendadak meleleh dan hancur. Tempat terbuat dari beSi itu tidak kuat menahan
Yaki Yamus di dalamnya. Yaki Yamus selamat, tanpa cidera sedikitpun.

Sugang Sipuon tidak menyangka, adik bungsunya itu sangat sakti. Ia kembali mencari cara.

Keesokan harinya Sugang Sipuon membuat suatu tempat. Dibuatnya dari anyaman rotan. Setelah
selesai, kembali ia memanggil Yaki Yamus. Ia meminta Yaki Yamus untuk menguji tempat buatannya.

Yaki Yamus memasuki tempat itu. Seketika Yaki Yamus telah masuk, Sugang Sipuon lalu mengikat
tempat itu erat-erat dengan menggunakan rotan. Yaki Yamus tidak dapat bergerak sedikitpun. Sugang
Sipuon lantas menghanyutkan tempat beriSi Yaki Yamus itu ke perairan Tana Lia.

Yaki Yamus akhirnya sadar, kakaknya ingin membuangnya. Ia pun marah. “Kakak,” serunya. “Betapa
teganya engkau padaku! Apa salahku hingga engkau membuangku? Bukankah aku ini saudara
kandungmu sendiri?”

Sugang Sipuon sangat sedih mendengar ucapan Yaki Yamus. Air matanya bercucuran. Namun, ia tidak
menjawab seruan adiknya. Ia hanya bergumam di dalam hati, “Semua ini terpaksa kulakukan, adikku.
Inilah jalan terbaik bagi kita semua.”

Tujuh hari tujuh malam Yaki Yamus murka. Tetapi tetap ia tidak bisa melepaskan diri. Akhirnya ia
berkata pada Sugang Sipuon, “Baiklah, Kak. Dengarkan baik-baik. Aku akan pergi. Jangan engkau
mencariku lagi. Tidak akan aku bisa engkau temukan. Aku tidak akan berwujud seperti manusia lagi!”

Setelah berucap, tubuh Yaki Yamus berubah menjadi sebuah pulau.


Di kemudian hari, pulau itu dinamakan Pulau Sulumun. Keajaiban terjadi di pulau itu. Di pulau itu
tumbuh tiga pohon kelapa. Buah-buahnya cukup banyak. Buah-buah kelapa itu tidak akan pernah jatuh,
kecuali jika ada anak keturunan Yaki Yamus datang ke pulau itu.

Anda mungkin juga menyukai